Anda di halaman 1dari 1

Perpustakaan Universitas Indonesia >> Laporan Penelitian Dikti

Studi pemanfaatan enceng gondok untuk memproduksi bioetanol sebagai sumber energi alternatif
Eka Sari
Deskripsi Dokumen: http://www.lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=133446&lokasi=lokal

-----------------------------------------------------------------------------------------Abstrak Kajian untuk memanfaatkan enceng gondok untuk memproduksi Bioetanol sebagai sumber energi alternatif perlu ditinjau dari berbagai aspek, sehingga dapat disimpulkan kelayakan enceng gondok sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Enceng gondok yang mengandung lignoselulosa yang mencapai 53,3% pada batang dan 66,6 % pada daun. Untuk memproduksi bioetanol dilakukan tiga tahap proses. Tahap pertama adalah memecah lignin dari selulosa dengan menggunakan senyawa kimia dari golongan basa kuat. Tahap selanjutnya hidrolisis selulosa menjadi glukosa dengan menggunakan asam kuat dan enzim, sedangkan tahap terakhir adalah fermentasi glukosa menjadi etanol menggunakan ragi. Tujuan Penelitian ini untuk mendapatkan kondisi optimal dari proses penghilangan lignin, hidrolisis, fermentasi dan proses secara enzimatik untuk memproduksi Bioetanol dari enceng gondok. Metode yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan tahapan penelitian sebagai berikut yaitu Optimasi proses Pretreatment menggunakan asam dan basa, Optimasi proses Hidrolisis, Optimasi proses fermentasi dan Proses Pretreatment menggunakan menggunakan jamur selanjutnya Proses SSF untuk menghasilkan bioetanol. Hasil Penelitian untuk optimasi proses pretreatment mendapatkan hasil penghilangan lignin optimal dengan pretreatment menggunakan NaOH dengan Konsentrasi 0,5 N dengan proses pretreatment selama 75 menit dengan kehilangan lignin mencapai 57,14%. Untuk Proses Hidrolisis menggunakan Asam sulfat di dapatkan waktu hidrolisis optimal selama 60 menit dengan konsentrasi asam sulfat sebesar 2,0 %Untuk Fermentasi menggunakan ragi Sacharomyces Sereviceae didapatkan jumlah ragi optimal sebesar 0,045% dari selulosa dan waktu fermentasi optimal selama 3 hari dengan nutrisi terbaik menggunakan Kombinasi Urea-ZA dengan konsentrasi etanol yang dihasilkan sebesar 8, 29%.Untuk Penghilangan Lignin menggunakan jamur dihasilkan kehilangan lignin mencapai 33, 75% dengan kombinasi kultur campuran Pleorotus Ostreatus & Phanerochaete chrysosporium sebanyak 5%.Untuk Proses sakarifikasi dan fermentasi secara simultan menghasikan Etanol sebesar 7,13% diperoleh dengan fermentasi selama 1 minggu untuk kombinasi kultur campuran Pleorotus Ostreatus & Phanerochaete chrysosporium sebanyak 5%.

Anda mungkin juga menyukai