Anda di halaman 1dari 4

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Pembesaran kelenjar (nodul) tiroid atau struma, sering dihadapi dengan sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan yang begitu berarti. Dan pada sebagian besar golongan masyarakat didaerah tertentu, keadaan ini merupakan suatu hal yang biasa dijumpai. Nodul tiroid tersebut mungkin saja merupakan suatu neoplasma (5-10%), apakah itu jinak atau ganas, dan keadaan ini bergantung pada usia dan ukuran tumor. Prevalensi nodul tiroid meningkat secara linier dengan bertambahnya usia, dan defisiensi iodium. (1,2,3,4,5)

Secara keseluruhan nodul tiroid lebih sering dijumpai pada wanita daripada pria, dengan angka prevalensi yang sangat bervariasi, bergantung pada sensitivitas metode yang digunakan dan populasi yang diteliti. Pada studi rumah sakit, Boedisantoso pada tahun 1993 melaporkan kasus nodul tiroid di RSUPN-CM Jakarta sebesar 50,3% dengan rasio perbandingan wanita : pria sekitar 8 : 1. (1,2,5)

Sitologi biopsi aspirasi jarum halus (Si-BAJAH) merupakan metode pemeriksaan atau prosedur baku yang sudah mengglobal, yang makin banyak digunakan dalam menentukan diagnosis sitologi prabedah; sebagai prosedur diagnostik pada nodul tiroid terutama dalam menentukan suatu neoplasma dan sebagai deteksi dini atau skreening pada kanker tiroid.

(3,4,5,6)

Prinsip utama daripada pelaksanaan Si-BAJAH pada nodul tiroid untuk memilih pasien-pasien yang memerlukan tindakan

adalah

pembedahan pada kelainan neoplasma atau pengobatan (medikamentosa) pada kelainan fungsional atau peradangan. Si-BAJAH terbukti dapat mengurangi tindakan pembedahan sampai 20-50%. (7,8,9,10)

Penggunaan pencitraan ultrasonografi (USG) dalam pemeriksaan nodul tiroid menjadi semakin populer dan berkembang terutama dengan dipergunakannya alat USG yang mempunyai daya resolusi yang tinggi. Pemeriksaan USG merupakan pemeriksaan yang non-invasif, tidak menggunakan sinar pengion, sehingga dapat digunakan berulang-ulang, tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita, pemeriksaannya relatif cepat dan mudah, nilai akurasi diagnostiknya yang cukup tinggi, dan tidak memiliki kontra indikasi apapun. (11)

Ultrasonografi dapat dipergunakan sebagai pengarah pada SiBAJAH, dengan demikian jarum biopsi dapat dengan lebih jelas dan akurat diinsersikan ke lesi yang dicurigakan.
(4,11,12)

USG secara signifikan

meningkatkan sensitivitas dan spesifitas Si-BAJAH pada nodul tiroid dan menurunkan jumlah non-diagnostik sampel dibandingkan jika hanya dengan Si-BAJAH.(12) Terutama pada nodul tiroid yang sulit di palpasi, karena ukurannya yang sangat kecil atau letaknya yang dalam dan pada nodul tiroid yang berhubungan dengan adanya proses yang difus seperti pada kasus tiroiditis. Pada kasus lain seperti adanya perubahan kistik yang luas atau fibrosis, dengan bantuan USG maka jarum halus dapat diarahkan ke bagian

yang solid untuk mendapatkan spesimen yang akurat.

(12)

Pasien yang

didiagnosis mempunyai satu nodul secara palpasi, ternyata mempunyai nodul tambahan 15-48% jika diperiksa dengan USG. (1)

Berdasarkan latar belakang seperti yang dikemukakan di atas, maka dilakukan penelitian guna untuk mengetahui dan menemukan satu metode prosedur pemeriksaan terpadu antara Si-BAJAH dan USG.

1.2.

Rumusan Masalah Sitologi biopsi aspirasi jarum halus (Si-BAJAH) merupakan prosedur diagnostik pada nodul tiroid yang soliter atau multinodul khususnya untuk neoplasma. Untuk memperoleh akurasi yang lebih baik dilakukan pemeriksaan terpadu Si-BAJAH dan USG. Diharapkan melalui prosedur pemeriksaan terpadu ini dapat mendiagnosa secara tepat terutama pada kasus keganasan pada kelenjar tiroid.

Pemeriksaan

klinis

kelenjar

tiroid,

Si-BAJAH,

USG

dan

pemeriksaan histopatologi merupakan satu rangkaian pemeriksaan pada nodul tiroid. 1.3. Hipotesis Akurasi diagnostik Si-BAJAH dan USG pada nodul tiroid diperoleh lebih tinggi dibandingkan jika hanya dengan sitologi biopsi aspirasi.

1.4.

Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui akurasi daripada sarana diagnosis Si-BAJAH dan USG pada pasien dengan nodul tiroid di RS H. Adam Malik Medan.

1.4.2. Tujuan Khusus Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuat satu standart baku untuk penelitian selanjutnya di RS H. Adam Malik Medan, dan agar dapat lebih selektif terhadap pasien dengan nodul tiroid terutama pada kasus-kasus neoplasma.

1.5.

Manfaat Penelitian Menentukan akurasi pemeriksaan Si-BAJAH dan USG pada nodul tiroid di RS H. Adam Malik Medan. Diharapkan agar prosedur pemeriksaan terpadu tersebut dapat menjadi sarana diagnostik dalam penatalaksaanan nodul tiroid di RS H. Adam Malik Medan. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dipergunakan sebagai data acuan untuk penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai