Anda di halaman 1dari 2

Diskusi Kamis Sore, Tanggal 10 Mei 2011 Tema: Legalisasi Ganja

Belakangan ini, kajian diskursus mengenai legalisasi ganja di Indonesia masih terus bergulir. Dengan banyaknya aksi-aksi mengenai usaha legalisasi ganja di Indonesia belakangan ini, justru semakin membuat pemerintah semakin rancu dalam menyusun kebijakan terhadap legalitas ganja tersebut. Salah satu aksi yang digelar belkangan ini adalah Global Marijuana March. "Global Marijuana March" merupakan aksi tahunan yang tahun ini diikuti sekitar 60 peserta. Mereka mengitari Tugu Tani dengan membawa poster dan spanduk berbagai tulisan, seperti ganja bukan narkoba, ganja untuk masa depan Indonesia, keluarkan ganja dari golongan narkotika, legalisasi ganja, ganja lebih aman dari rokok dan miras, kami suka ganja, dan lestarikan ganja.1 Selama ini, pemerintah mendiskreditkan ganja dengan terus menyebutkan bahwa berbagai dampak yang diberikan oleh ganja selalu negatif. Sebagaimana UU 22/1997, ganja dikategorikan sebagai narkotika golongan 1 yang dikenal dengan istilah hard drugs seperti kokain, heroin, dan putaw. Pasal 78 ayat b menyatakan memiliki, menyimpan untuk dimiliki atau untuk persediaan, atau menguasai narkotika golongan 1 bukan tanaman, dipidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp 500 juta. Namun berdasarkan jurnal-jurnal di luar negeri, tanaman ganja memiliki 3.000 manfaat untuk dunia medis. Dia memberi contoh, bahwa manfaat ganja salah satunya adalah untuk pengobatan kanker dan mengurasi rasa nyeri pada penderita AIDS.2 "Daun ganja untuk sumber rekreasi, sama seperti alkohol yang dijual bebas di kafekafe. Menurut kami, ganja tidak lebih buruk dari alkohol," timpal Irwan Syarif, Dewan Pengawas LGN.3 Hingga saat ini, mayoritas masyarakat Indonesia tidak mengetahui dengan pasti apa sebenarnya dampak dan manfaat dari penggunaan ganja, yang disebabkan karena mereka tidak pernah mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap mengenai berbagai dampak, manfaat, maupun zat-zat yang terkandung dalam ganja. Dengan begitu, maka tentu saja ganja mendapatkan sebuah label yang tidak baik bagi masyarakat. Bila kita lihat dan perbandingkan dengan negara-negara maju seperti Belanda, pemerintah setempat juga tetap melakukan pengawasan yang sangat ketat terhadap peredaran drugs dan ganja tersebut. Di Belanda, remaja yang belum berumur 18 tahun bahkan tidak bisa menikmati rokok dan alcohol secara bebas.
1 2 3

www.kompas.com, diakses tanggal 09 Mei 2011, pukul 14.21 WIB. Ibid. Ibid.

Begitu juga dengan ganja. Meskipun kebanyakan yang kita tahu bahwa ganja itu legal di Belanda, namun legalitas tersebut tidak selegal permen di Indoneisa. Tetap ada aturan dan kebijakan yang mengatur mengenai hal tersebut. Seperti misalkan untuk siapa, di mana, dan kapan seseorang diperbolehkan mengkonsumsi ganja.

Kondisi tersebut di atas tidak seperti kondisi di negara kita ini. Kesadaran sosial masyarakat kita masih rendah. Pelajar yang berseragam sekolah dengan mudah membeli rokok dan mengisapnya di depan umum. Bebas pula membeli terbitan untuk kalangan dewasa. Di sinilah poin yang akan saya garis bawahi. Apabila ganja diturunkan golongannya dan jenis softdrugs lainnya dapat dijual bebas, lalu bagaimana dengan pengunaan hard-drugs lainnya? Berkaca pada pengalaman untuk jenis rokok saja, sekalipun produsen sudah mencantumkan peringatan "Berbahaya bagi Kesehatan" tetap saja tidak mendapat gubrisan. Perbedaan sistem sosial dan kultural antara negara-negara maju dan berkembanglah yang menjadi alasan utama. Sekali lagi bukan persoalan penegak atau aparat hukum yang berwenang dalam menjalankan tugasnya, melainkan kesadaran sosial dan kontrol sesama masyarakat yang masih rendah menjadi pertimbangan. 4 Untuk menikmati ganja, bisa dikatakan merupakan sebuah hak individu, sehubungan dengan kenyataan bahwa sebenarnya ganja justru tidak lebih buruk daripada rokok dan alkohol. Bahkan ganja juga memiliki dampak positif bagi penggunanya, seperti yang telah disebutkan di atas. Namun selama pihak pemerintah dan masyarakat kita masih belum mampu memberikan batasan-batasan dan kebijakan yang jelas, ditambah lagi dengan kesadaran dan kontrol sesama masyarakat yang masih rendah, maka memang sulit mempertimbangkan mengenai legalisasi ganja di Indonesia kita ini.

http://www.legalisasiganja.com/DLG/topic/debat-legalisasi-ganja, diakses tanggal 09 Mei 2011, pada pukul 14.29 WIB.

Anda mungkin juga menyukai