Anda di halaman 1dari 6

Konsep-konsep yang terdapat dalam Manajemen Risiko

Dijelaskan Darwin, adalah konsep manajemen yang mengcustomize layanan untuk mayoritas pelanggan. Artinya, perusahaan akan diarahkan untuk lebih cerdas memilih segmen yang pertumbuhan bisnisnya cepat, berskala besar, dengan suatu proses yang dapat distandardisasi, sehingga harga jual lebih murah dan perusahaan menjadi kompetitif di pasar. Kemunculan konsep ini diawali dengan penelitian model bisnis Southwest sejak 15 tahun lalu. Kendati begitu, menurut Darwin, konsep ini pun bisa diterapkan di bisnis lainnya. Alasannya, konsep ini muncul karena ada kebutuhan memahami segmen pelanggan yang ingin dilayani kebutuhannya dan menyesuaikan produk tersebut, sehingga mereka hanya membayar atas servis yang dipakainya, tidak termasuk servis yang tidak dipakainya.

Jenis-jenis manajemen risiko Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu kegiatan / aktivitas yang idlakukan manusia, termasuk aktivitas proyek pembangunan dan proyek konstyruksi. Karena dalam setiap kegiatan, seperti kegiatan konstruksi, pasti ada berbagai ketidakpastian (uncertainty). Faktor ketidakpastian inilah yang

akhirnya menyebabkan timbulnya risiko pada suatu kegiatan. Para ahli mendefinisikan risiko sebagai berikut : 1. Risiko adalah suatu variasi dari hasil hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu pada kondisi tertentu (William & Heins, 1985). 2. Risiko adalah sebuah potensi variasi sebuah hasil (William, Smith, Young, 1995). 3. Risiko adalah kombinasi probabilita suatu kejadian dengan konsekuensi atau akibatnya (Siahaan, 2007). Risiko dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam menurut karakteristiknya, yaitu lain: 1. Risiko berdasarkan sifat - Risiko Spekulatif (Speculative Risk) - Risiko Murni (Pure Risk) 2. Risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan 3. Risiko berdasarkan asal timbulnya a. Risiko Internal b. Risiko Eksternal

selain macam macam risiko diatas, Trieschman, Gustavon, Hoyt, (2001), juga mengemukakan beberapa macam risiko yang lain, diantaranya : 1. Risiko Statis dan Risiko Dinamis (berdasarkan sejauh mana ketidakpastian berubah karena perubahan waktu) a. Risiko Statis. b. Risiko Dinamis.. 2. Risiko Subyektif dan Risiko Obyektif a. Risiko Subyektif b. Risiko Obyektif

Metode pengendalian manajemen risiko Jenis jenis metode pengelolaan antara lain : 1. Asumsi( Retensi ) 2. Transfer 3. Kombinasi 4. Pencegahan kerugian 5. Menghindari Pengetahuan dan penelitian

Ada lima strategi alternatif untuk menangani risiko, yaitu :

1. Menghindari risiko 2. Mencegah risiko dan mengurangi kerugian 3. Meretensi risiko 4. Mentransfer risiko 5. Asuransi

Ruang lingkup manajemen informasi pada program manajemen risiko: 1. Komunikasi risiko 2. Sistem informasi manajemen risiko 3. Proses pelaporan manajemen risiko 4. Sistem alokasi sumber daya Dalam pelaksanaannya, manajemen risiko membutuhkan system manajemen kontrak, yaitu suatu proses untuk mengatur semua perkara mengenai kontrak, seperti : penawaran, asuransi, dan sebagainya. William, Smith, Young (1995), memaparkan bahwa, manajemen kontrak harus dapat menguasai atau menangani, setidaknya 4 hal, yaitu : 1. Mengatur hubungan dan kontrak kontrak dengan agen asuransi

dan broker.

2.

Mempersiapkan dokumen atau kontrak penawaran untuk

layanan jasa pihak ketiga. 3. 4. Mengatur dokumen dan sertifikat asuransi. Memberikan garansi atau menjamin rencana pembiayaan risiko

dengan pihak ke tiga.

Ada beberapa macam klaim yang harus ditangani oleh manajer risiko, antara lain : 1. Klaim yang berkaitan dengan properti 2. Klaim pertanggungjawaban atau klaim dari pihak ketiga 3. Klaim yang berkaitan dengan sumber daya manusia

Untuk melakukan proses pemantuan kegiatan manajemen risiko, beberapa hal harus dilakukan : 1. Pemantauan secara terus - menerus 2. Audit program

Tahapan kebijakan dan prosedur dalam manajemen risiko

1. Statement kebijakan manajemen risiko 2. Organisasi 3. Manual (rencana kegiatan) tahapan manajemen risiko yang dikemukakan oleh Al Bahar dan Crandall (1990), dengan sedikit modifikasi, sehingga menjadi sebagai berikut : 1. Identifikasi dan Analisa Risiko 2. Respon manajemen 3. Administrasi system.

Pendekatan sistematis dalam manajemen risiko Pendekatan sistematis mengenai manajemen resiko terdiri dari : 1. Identifikasi Resiko 2. Dampak dan Frekuensi 3. Penanganan Resiko

Anda mungkin juga menyukai