CORRECTION OF THE ECONOMIC THEORY A. Kelangkaan Bukan merupakan masalah ekonomi sebenarnya.

Kelangkaan merupakan keadaan dimana satuan barang atau jasa tidak mampu memenuhi satuan kebutuhan akan barang atau jasa tersebut sedangkan barang subtitusi sama dengan nol. Dalam kehidupan sehari-hari, keadaan seperti ini tidak akan pernah terjadi. Teori ekonomi menyebutkan bahwa masalah ekonomi muncul akibat adanya kelangkaan yang terjadi akibat adanya kebutuhan yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Oleh sebab itu, ia harus membuat keputusan memilih untuk mendapatkan kepuasan maksimal atas apa yang dikorbankan. Apakah memang demikian? Dimisalkan Jika seseorang memiliki masalah kehausan pada periode tertentu maka alat pemuas kebutuhannya adalah air minum. Sama halnya akan masalah lapar pada periode tertentu, maka alat pemuas kebutuhan adalah makanan yang mengenyangkan pada saat itu. Begitu halnya jika seseorang memiliki masalah telanjang pada periode tertentu maka alat pemuas kebutuhan tersebut adalah pakaian. Apakah kebutuhan tersebut tidak terbatas, sehingga dalam satu periode individu menginginkan semuanya secara bersamaan dan terus menerus? Apakah manusia akan terus-menerus makan, atau terus menerus minum, atau terus menerus berpakaian?. Padahal hokum gossen secara jelas bahwa kepuasan akan semakin menurun seiring bertambahnya pemuasan kebutuhan atas barang dan jasa pada periode tertentu. Dimanakah letak kebutuhan yang tidak terbatas?. Lebih lanjut dikatakan bahwa alat pemuas kebutuhan terbatas. Padahal didunia ini, manusia selalu berfikir untuk menemukan alternative. Dan perlu diketahui bahwa didunia ini sekalipun tanpa uang, manusia selalu mampu untuk memenuhi kebutuhannya dari periode prasejarah hingga sekarang. Kebanyakan dari pemikiran itu memiliki wujud yang nyata. Selain unsur kimia tunggal, air, api, udara, tanah dan cahaya matahari, semua kebutuhan manusia dipastikan memiliki barang pengganti, sedangkan air, api, udara, tanah dan cahaya matahari jumlahnya tidak terbatas. Kesimpulannya, teori opportunity cost harus mampu menjawab beberapa pertanyaan yaitu :

Kapan manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas?. Kapan alat pemuas kebutuhan menjadi terbatas? Permasalahan ekonomi sebenarnya adalah kerakusan. Kerakusan merupakan sifat terburuk manusia yang melbihi hewan. Manusia rakus akan senantiasa menginginkan yang lebih atas barang dan jasa pada periode normal dimana manusia lain telah mencapai kepuasan maksimal atas satuan barang dan jasa pada periode normal. Padahal sebenarnya keingingan atas barang dan jasa tersebut bukan untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya 1 orang yang memesan lebih dari 10 jenis makanan dengan porsi sama pada saat terjadi masalah lapar pada periode tertentu. Padahal sudah dapat dipastikan orang itu tidak akan mampu menghabiskan makanan tersebut. Sama halnya dengan konsumsi terhadap rumah, konsumsi terhadap pakaian, minuman, dan sebagainya. Walaupun demikian, apakah alat pemuas kebutuhan menjadi terbatas dalam periode tertentu? Apakah kebutuhan tetap menjadi tidak terbatas pada periode tertentu?. Jawabannya tentu tidak. B. Kebutuhan Pada umumnya kebutuhan dideskripsikan sebagai sesuatu yang harus dipenuhi. Tetapi apakah memang demikian? Apa perbedaan kebutuhan dengan keinginan? Apakah bisa dikatakan bahwa kebutuhan mermiliki periode yang lebih panjang dari pada keinginan?. Bagaimana jika seorang yang sedang sakit dan membutuhkan obat pada periode itu dikatakan menginginkan obat? Kebutuhan merupakan keadaan dimana pemenuhan atas satuan barang atau jasa dengan nilai tertentu yang harus dilakukan oleh individu pada periode tertentu dikarenakan adanya resiko yang memiliki nilai lebih besar dari pada nilai kebutuhan barang atau jasa yang seharusnya terpenuhi. Misalnya, individu dikatakan membutuhkan makanan dengan nilai tertentu pada periode dia lapar, dikarenakan apabila dia tidak makan, maka resiko yang pasti terjadi adalah sakit atau mati. Sedangkan dapat kita ketahui bahwa nilai resiko tersebut sangat mungkin melebihi nilai makanan yang seharusnya bisa dipenuhi pada periode individu tersebut sedang lapar. Di dunia ini, yang benar-benar menjadi kebutuhan manusia adalah sandang, pangan dan papan. Keinginan manusia bisa dikatakan sebagai kebutuhan jika keinginan tersebut tidak dipenuhi maka akan menimbulkan resiko dengan nilai yang lebih besar

dibandingkan nilai barang atau jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi keinginan tersebut. Sebagai contoh, keinginan seorang arsitek untuk memiliki seperangkat komputer, keinginan seseorang untuk menempuh pendidikan lebih tinggi, keinginan seseorang untuk sembuh melalui obat tertentu dan sebagainya. Seorang arsitek sebenarnya bisa memenuhi kebutuhannya tanpa seperangkat computer. Tetapi jika keinginan tersebut tidak dipenuhi maka kemungkinan resiko yang nilainya lebih besar dari pada nilai seperangkat komputer sangat mungkin terjadi. Sama halnya dengan keinginan seseorang atas obat untuk kesembuhan ataupun keinginan seseorang untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
C. Masalah social atas kesalahan teori ekonomi. 1. Semakin menurunnya nilai mata uang sebagai alat tukar sehingga terjadi inflasi.

Keterbatasan manusia akibat kurangnya rasionalitas atas kebutuhan dan keinginan membuat mereka tidak peka terhadap resiko pengambilan keputusan guna memenuhi keinginan. Akibatnya adalah selalu meningkatnya jumlah konsumsi. Karena pada kenyataanya, tingikat konsumsi seseorang akan mempengaruhi tingkat konsumsi orang lain. Misalnya, TV atau kendaraan merk A yang pada awalnya hanya dipakai satu orang saja, dengan kecerdasarn pembuatnya, maka barang tersebut bisa dikonsumsi oleh jutaan orang di seluruh dunia. 2. Dominannya fungsi uang sebagai alat tukar merupakan factor utama terjadinya ketidak seimbangan pola hidup manusia dan terjadinya ketidak merataan distribusi pemuas kebutuhan. Misalnya, di restoran mewah, orang tidak lagi memperdulikan jumlah sisa makanan yang dibuang. Hal ini disebabkan karena kecenderungan mereka terhadap uang. Padahal seharusnya, pada titik keseimbangan, kebutuhan satu orang direstoran tersebut dimungkinkan mampu terdistribusi kepada orang lain.