Anda di halaman 1dari 5

Health Care System in Indonesia Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.

D
dea

Cakupan sektor kesehatan 1. Formal health care  Health care (contohnya puskesmas, rumah sakit, dokter keluarga)  Pengobatan tradisional. Contohhnya pengobatan patah tulang.  Pengobatan alternative, contohnya akupuntur 2. Promosi 3. Prevensi 4. Keselamatan di jalan. Contohnya asuransi kecelakaan. 5. Pajak rokok. Untuk menekan angka perokok di Indonesia. Kenyataannya, di Indonesia, harga rokoknya sangat murah kalau dibandingkan dengan harga rokom di luar negeri. 6. Kesehatan lingkungan

Pendekatan  Teori Blum. Kerangka pikir RIKESDAS 2007 didasari oleh kerangka pikir Henrik Blum.

Dari bagan ini kita dapat melihat, bahwa menurut Blum, status kesehatan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang paling besar pengaruhnya (diinterpretasikan dengan panah yang lebih besar) adalah faktor environment. Faktor lingkungan ini terdiri dari lingkungan fisik, kimia dan biologis. Faktor kedua terbesar adalah faktor socio-cultural. Diikuti oleh faktor ketiga adalah pelayanan kesehatan. Faktor terakhir adalah genetic atau keturunan. Jadi tindakan yang terbaik untuk mencapai good health status adalah dengan meningkatkan kualitas lingkungan melalui tindakan promosi dan prevensi. Namun, pada kenyataannya, dana pemerintah untuk sektor kesehatan malah banyak dialokasikan ke pelayanan kesehatan. Padahal pelayanan kesehatan tersebut merupakan tindakan kuratif.

Social determinant of Health ( Teori Rainbow)

Nah dalam bagan Rainbow ini, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang ternyata lebih banyak.Yang penting disini adalah health determinant yang memiliki cakupan paling luas

adalah keadaan lingkungan dan keadaan social-ekonomi. Dan di pusat lingkaran, health determinantnya adalah umur, jenis kelamin dan faktor herediter.

Social determinant of health

Structural

Sosial

Individual

Health status

Apa yang dapat kita tangkap dari bagan social determinant of health ini? Kita dapat melihat bahwa, health status dipengaruhi oleh individual, social dan structural. Dan yang paling luas cakupannnya dalam mempengaruhi status kesehatan seseorang adalah faktor strukstural.

Systemic Thinking <<buku systemic thinking dari WHO-nya silahkan dibaca>>  Siapakah actor dari proses pendekatan ini? Pemerintah, lembaga swasta, masyarakat. Aktor-aktor ini harus menerapkan systemic thinking.

 Sistem adalah suatu jaringan kerja dari struktur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu tujuan yang sama  Analysis organisasi (WHO) 1. Input 2. Proses (throughput)

3. Output 4. Outcome 5. Impact Nah, disini ada output dan outcome, bedanya apa? Ilustrasinya begini, misalnya ada suatu kegiatan imunisasi. Output dari kegiatan ini adalah jumlah balita yang diimunisasi. Sedangkat outcome-nya adalah dari sejumlah anak yang diimunisasi tadi, berapa persen tingkat keberhasilan imunisasinya, jangan-jangan setelah imunisasi masih ada juga yang sakit.

Tujuan Sistem Kesehatan 1. Tujuan status kesehatan. Misalnya dengan melihat angka kematian ibu/ bayi. IMR, MMR, dan mencapai MDG s (Millennium Development Goals) 2. Risk coverage (universal coverage). Bertujuan untuk menghindari risk dan mencegah error. 3. Death/ disability. Hal ini ditangani pihak asuransi. Jika asuransi baik, maka tingkat kesehatan juga baik. 4. Public satisfaction

Health System in Indonesia 1. Stewardship. Stewardship itu apa? Hm, kita ilustrasikan aja pramugari. Pramugari kan ngbantu kita memasukkan bagasi kita ke kabin. Namun kalo kita bisa melakukannya sendiri, kita lakukan sendiri. Tapi kalau kita ga mampu atau butuh bantuan, pramugari tersebut bakal membantu kita. Soalnya kalo semua bagasi kabinnya diangkut pramugari, jadinya tugas pramugari ga jauh beda dong sama kuli angkut. Sebelum kita take off, pramugari juga mamberitahukan kita tentang aturan-aturan dalam penerbangan. Nah, gitu juga dalam pemerintahan. Stewardship dalam pemerintahan , merupakan peran spesifik pemerintah negara, provinsi dan pemerintah kabupaten dalam:      Membuat aturan Membuat kebijakan. Memonitor situasi Memberikan bantuan kepada yang memerlukan bantuan Desentralisasi kebijakan

2. Finance (Pembiayaan) Pembiyaan system kesehatan bisa bersumber dari

   

Out of pocket (dana pribadi) Revenue (subsidi pemerintah) Cost of Product Income (insentive untuk tenaga kesehatan)

Namun yang banyak berkembang adalah system For Profit Corporation(PT)

3. Provision

4. Human Resources Management (management sumber daya manusia) Dari segi tenaga kesehatan, kecenderungan tenaga kesehatan di Indonesia masih tersentralisasi di kota. Sedangkan di daerah pedalaman masih kekurangan dokter. Hal ini menyebabkan Indonesia seolah-olah masih kekurangan dokter, padahal sebenarnya di perkotaan malah terjadi flood of doctor tidak terjadi pemerataan.

Terakhir , dosen kita menyimpulkan: sistem kesehatan di Indonesia masih banyak masalah. Ini ada situs tambahan dari beliau untuk melihat pendataan kesehatan di Indonesia www.kebijakankesehatanindonesia.net

[ya ampun aku minta maaf banget ya teman-teman, cuma bisa ngasih segini. TT.TT Makasih tika yang udah ngbantuin nyariin slide lecture. Makasih juga fine buat slide-slidenya.Sekali lagi, maaf ya teman-teman : ( ]

Anda mungkin juga menyukai