Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Kegiataan Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru. Suhaeli. 2010.

Dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bersama oleh warga sekolah, diperlukan kondisi sekolah yang kondusif dan keharmonisan antara tenaga perdidikan yang ada di sekolah antara lain Kepala Sekolah, guru, tenaga administrasi, dan orang tua murid/masyarakat yang masingmasing mempunyai peran yang cukup besar dalam mencapai tujuan organisasi. Tenaga guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran sebagai faktor penentu keberhasilan tujuan organisasi selain tenaga kependidikan lainnya, karena guru yang langsung bersinggungan dengan peserta didik, untuk memberikan bimbingan yang muaranya akan menghasilkan tamatan yang diharapkan. Untuk itu kinerja guru harus selalu ditingkatkan. Upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja itu biasanya dilakukan dengan cara memberikan motivasi, mengadakan supervisi, memberikan insentif, memberikan kesempatan yang baik untuk berkembang dalam karir, meningkatkan kemampuan, gaya kepemimpinan yang baik. Sementara kinerja guru dapat ditingkatkan apabila yang bersangkutan mengetahui apa yang diharapkan dan kapan bisa menetapkan harapan-harapan yang diakui hasil kerjanya. Upaya peningkatan kinerja guru dan peningkatan kualitas hasil belajar siswa, khususnya di sekolah dasar, disamping memerlukan waktu, material, dan kerja keras, juga memerlukan komitmen yang tinggi agar tidak lantas menyerah sebelum tujuan berhasil dicapai. Bukan saja pemerintah yang harus bersikap seperti itu, tetapi juga guru dan siswa sebagai subjek (pelaku) yang selalu 1

berkeinginan meningkat setiap saat, harus pula memainkan perannya secara sadar dan penuh tanggung jawab. Dengan cara seperti itu, cepat atau lambat apa yang diharapkan akan tercapai. Namun jika tidak demikian rasanya mustahil itu semua dapat terwujud. Oleh karena itu, bagaimanapun sulitnya meningkatkan kinerja guru, tetap harus melalui berbagai upaya atas kesadaran pribadinya atau kelompoknya, institusi, maupun pemerintah. Semua itu diyakini tidak akan sia-sia, yang pada akhirnya akan berkontribusi secara positif terhadap meningkatnya kompetensi yang diharapkan. Memang sangat sulit untuk meningkatkan kinerja guru, tetap harus melalui berbagai upaya atas kesadaran pribadinya atau kelompoknya, institusi, maupun pemerintah. Semua itu diyakini tidak akan sia-sia, yang pada akhirnya akan berkontribusi secara psitif terhadap meningkatnya kompetensi yang diharapkan. Termasuk upaya di dalamnya adalah pemberdayaan kompetensi profesional guru sekolah dasar melalui kelompok kerja guru (KKG). Sutemeister (dalam Srimulyo, 1999:40-41) mengemukakan pendapatnya, bahwa kinerja dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: (1) faktor Kemampuan; (a) pengetahuan: pendidikan, pengalaman, latihan dan minat; (b) keterampilan: kecakapan dan kepribadian. (2) faktor motivasi; (a) kondisi sosial: organisasi formal dan informal, kepemimpinan dan; (b) serikat kerja kebutuhan individu: fisiologis, sosial dan egoistik; (c) kondisi fisik: lingkungan kerja. Kelompok kerja guru (KKG) adalah suatu wadah bagi guru yang bergabung dalam organisasi gugus sekolah yang bertujuan menjadikan guru lebih profesional dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar melalui

pendekatan sistem pembinaan profesional dan kegiatan belajar mengajar aktif. Kelompok Kerja Guru (KKG) merupakan bengkel dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar (KBM). Berkaitan dengan KKG, Satori (dalam Danim, 2006:78), menggariskan beberapa fungsi dominannya seperti: (1) sebagai ajang pertemuan atau silaturahmi antar sesama guru, karena melalui forum ini mereka dapat saling mengenal dan memupuk rasa kekeluargaan di antara rekan sejawat; (2) sebagai wadah bertukar pikiran dan atau berbagi pengalaman antar rekan sejawat; (3) sebagai wadah pemecahan masalah yang dihadapi sehari-hari; (4) sebagai wadah peningkatan kemampuan profesional; (5) sebagai wadah menimba pengalaman dari guru senior; (6) sebagai wadah kerjasama untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru dalam keseharian tugasnya; (7) memupuk sikap kritis dan terbuka terhadap perubahan-perubahan atau inovasi baru dalam bidang pendidikan, terutama pembelajaran; (8) sebagai wahana bagi guru untuk mengoreksi atau menyadarkan diri atas kelemahannya; (9) menambah pengetahuan dan kecakapan baru; (10) mengembangkan kreativitas; (11) memupuk rasa ingin tahu; (12) membangun kepercayaan pada diri sendiri dan sejawat; (13) mengembangkan sikap saling menghargai terhadap orang lain; (14) membina rasa persatuan dan kesatuan sesama guru; (15) mengembangkan kemampuan memimpin; (16) mengurangi kebosanan kerja; (17) menumbuhkan rasa cinta dan menghargai profesi; dan lain-lain. Selain dibentuknya kelompok kerja guru (KKG), motivasi kerja guru pun menentukan kinerja guru. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya gairah 3

kerja guru, agar guru mau bekerja keras dengan menyumbangkan segenap kemampuan, pikiran, ketrampilan untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Guru menjadi seorang pendidik karena adanya motivasi untuk mendidik. Bila tidak punya motivasi maka ia tidak akan berhasil untuk mendidik atau jika dia mengajar karena terpaksa saja karena tidak kemauan yang berasal dari dalam diri guru. Keberhasilan guru dalam mengajar karena motivasi ini sebagai pertanda apa yang telah dilakukan oleh guru itu telah menyentuh kebutuhannya baik kebutuhan rohani maupun jasmani. Kebutuhan tersebut misalnya memperoleh gaji dari hasil kerjanya, memperoleh penghargaan dari kepala sekolah, memperoleh pengakuan dari teman-teman sesama guru, mendapat rasa nyaman dan aman dalam bertugas, memperoleh kesempatan untuk mengeluarkan pendapat dan sebagainya. Jika kebutuhan guru tersebut terpenuhi berarti guru memperoleh dorongan dan daya gerak untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Ini berarti kinerja guru dapat tercapai dengan baik. Kinerja yang tercapai dengan baik itu terlihat dari guru yang rajin hadir di sekolah dan rajin dalam mengajar, guru mengajar dengan sungguhsungguh, guru mengajar dengan semangat dan senang hati. Apa yang dilakukan oleh guru ini akan berdampak kepada keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas guru untuk mendidik anak kepada terbentuknya individu yang berilmu, berpengetahuan, berketrampilan dan mempunyai kedewasaan moril. Untuk melaksanakan tugas ini guru harus mempunyai motivasi yang tinggi, yaitu semangat dan jiwa besar dalam melaksanakan tugas. Dengan jiwa yang seperti ini guru akan berusaha semaksimal

Kegiatan KKG (X1) Motivasi Kerja (X2)

Kinerja Guru (Y)

mungkin menyampaikan materi pelajaran kepada siswa sampai siswa mengerti dan dapat memahami ilmu pengetahuan yang disampaikan Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok kerja guru (KKG) dan motivasi kerja guru merupakan kedua faktor ekseternal yang mempengaruhi kinerja guru. Oleh karena itu, hubungan kedua faktor tersebut dengan kinerja guru dapat disederhanakan ke dalam bentuk bagan berikut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pemilihan metode ini didasarkan atas pertimbangan waktu terjadinya masalah dan juga adanya tujuan mendeskripsikan pokok masalah dan hasil penelitian secara apa adanya.

TUGAS

Oleh:

NAMA NIM KELAS

: DIAH RODIAH : 82321011120 : 11F

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS GALUH CIAMIS


2011

Anda mungkin juga menyukai