Gambar 1. Lambang Daerah Kabupaten Minahasa Selatan B. Makna, Arti dan Warna Lambang Daerah Kabupaten Minahasa Selatan yang ditetapkan sebagaimana pada Gambar 1, dari setiap unsur, bentuk, corak dan warna mengandung makna dan arti filosofi demikian :
Dua Kaki dan Tiga Jari, yang nampak menggenggam pita melambangkan
Tahun 2003, sebagai tahun terbentuknya Kabupaten Minahasa Selatan.
dengan surat Nomor 19 Tahun 2001 tanggal 28 September 2001 tentang Persetujuan Prinsip DPRD Kabupaten Minahasa dalam rangka Pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan. Selanjutnya, Bupati Minahasa menyampaikan usulan pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan kepada Gubernur Sulawesi Utara melalui surat Nomor 530/B.Min/XI-2001 tanggal 26 November 2001. Kemudian, atas pertimbangan dan persetujuan DPRD Propinsi Sulawesi Utara yang tertuang dalam Keputusan DPRD Propinsi Sulawesi Utara Nomor 6 Tahun 2002 tentang Persetujuan Dukungan Terhadap Pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Tomohon, Gubernur Sulawesi Utara menindaklanjuti usulan pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan tersebut kepada Pemerintah Pusat. Dalam proses selanjutnya di tingkat pusat, usulan pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan bersama Kota Tomohon menjadi usul inisiatif DPR-RI. Guna melengkapi data dan masukan secara empirik, Tim Komisi II DPR-RI melakukan peninjauan lapangan pada tahap awal yang selanjutnya diikuti oleh Tim Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) Pusat. Setelah melalui proses persetujuan DPR-RI, pada tanggal 27 Januari 2003, Minahasa Selatan ditetapkan sebagai salah satu daerah otonom yang baru di Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2003 tanggal 25 Februari 2003 yang mencakup 13 kecamatan. Usulan pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Tomohon diproses bersama-sama dengan 25 calon kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Untuk mengimplementasikan amanat Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2003, melalui keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.51-421 tangal 25 Juli Tahun 2003, pada tanggal 4 Agustus 2003 di gedung DPRD Kabupaten Minahasa-Tondano, Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia meresmikan Kabupaten Minahasa Selatan menjadi daerah otonom yang baru sekaligus melantik Drs. Ramoy Markus Luntungan, Pangkat/Golongan Ruang Pembina Utama Madya (IV/d), NIP. 010 076 798, sebagai Penjabat Bupati Minahasa Selatan. Konsekuensi logis dari peresmian Kabupaten Minahasa Selatan sebagai suatu daerah otonom yang diikuti oleh pelantikan Penjabat Bupati adalah merupakan awal 4
dari dimulainya penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan. 2. Pemekaran Kecamatan dan Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan dalam perkembangannya, dengan memperhatikan berbagai aspirasi masyarakat, secara positif diresponi oleh Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Minahasa Selatan yang sejalan dengan salah satu kewenangan yang dimiliki oleh Kabupaten/Kota. Sebagai tindaklanjutnya, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2003 terbentuklah Kecamatan Ratatotok hasil pemekaran dari Kecamatan Belang. Kemudian pada waktu yang bersamaan, berdasarkan Peraturan Daerah Dengan demikian jumlah kecamatan di Kabupaten Nomor 8 Tahun 2003, terbentuk Kecamatan Kumelembuai hasil pemekaran dari Kecamatan Motoling. Minahasa Selatan dari 13 kecamatan menjadi 15 kecamatan. Selanjutnya, di akhir tahun 2005 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2005 Kabupaten Minahasa Selatan ketambahan 5 kecamatan baru, yaitu Kecamatan Tatapaan (hasil pemekaran Kecamatan Tumpaan), Kecamatan Amurang Barat (hasil pemekaran Kecamatan Tombasian dan Kecamatan Tenga), Kecamatan Amurang Timur (hasil pemekaran Kecamatan Tombasian), Kecamatan Maesaan (hasil pemekaran Kecamatan Tompaso Baru) dan Kecamatan Pusomaen (hasil pemekaran Kecamatan Belang). Sedangkan Kecamatan Tombasian, berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 172 Tahun 2005 berubah nama menjadi Kecamatan Amurang. Dengan bertambahnya 5 kecamatan baru, jumlah kecamatan di Kabupaten Minahasa Selatan menjadi 20 kecamatan. Seiring dengan pemekaran beberapa kecamatan, tidak kalah pentingnya juga Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Minahasa Selatan meresponi aspirasi pemekaran desa di beberapa kecamatan. masyarakat belum berakhir sampai di situ. Dari berbagai aspirasi Akan tetapi, masyarakat masyarakat mengenai pemekaran desa dan kecamatan, rupanya aspirasi di 6 (enam) Kecamatan bagian tenggara yaitu Kecamatan Touluaan, Kecamatan Tombatu, Kecamatan Ratahan, Kecamatan Belang, Kecamatan 5
Ratatotok dan Kecamatan Pusomaen menginginkan wilayah mereka menjadi suatu daerah otonom yang baru dengan nama Kabupaten Minahasa Tenggara. Aspirasi tersebut akhirnya diresponi dengan positif oleh Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Minahasa Selatan. Dengan mengikuti mekanisme dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2007 tanggal 6 Januari 2007, Minahasa Tenggara ditetapkan sebagai daerah otonom yang baru. Sebagai tindaklanjutnya, pada tanggal 23 Mei 2007 di Manado, Menteri Dalam Negeri at interim meresmikan Kabupaten Minahasa Tenggara bersama dengan Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Kepulauan Siau-Tagulandang-Biaro (Sitaro) sebagai daerah otonom yang baru di Propinsi Sulawesi Utara sekaligus melantik Penjabat Bupati dan Walikotanya. 14 kecamatan. Diakhir tahun 2007, Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Minahasa Selatan kembali lagi meresponi aspirasi masyarakat di Kecamatan Motoling dan Kecamatan Tareran untuk diadakan pemekaran kecamatan. Sebagai tindaklanjutnya, pada tanggal 12 Desember 2007 ditetapkan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2007 tentang pemekaran Kecamatan Motoling dan Kecamatan Tareran, 3 kecamatan baru. sehingga Kabupaten Minahasa Selatan ketambahan Ketiga kecamatan tersebut yaitu, Kecamatan Motoling Dengan demikian jumlah kecamatan di Kabupaten Minahasa Selatan berkurang 6 kecamatan menjadi
Barat dan Kecamatan Motoling Timur hasil pemekaran dari Kecamatan Motoling serta Kecamatan Suluun Tareran (Sulta) hasil pemekaran dari Kecamatan Tareran. Dengan demikian Kabupaten Minahasa Selatan saat ini berjumlah 17 kecamatan.
1.
Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan ke mana arah dan tujuan dicapai. Visi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2005-2010 adalah : Terwujudnya Kabupaten Minahasa Selatan sebagai daerah yang mandiri, demokratis dan handal dalam sumberdaya manusia serta menjadi pusat keunggulan pembangunan di Era Pemerintahan Global Dengan demikian visi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan adalah pandangan ke depan ke mana Kabupaten Minahasa Selatan harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya serta tetap konsisten, eksis, inovatif dan produktif. Visi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan juga merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan.
2.
Misi Untuk mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dengan menyikapi kecenderungan dinamika globalisasi, otonomisasi dan tuntutan demokratisasi, dijabarkan misi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD 2005-2010 sebagai berikut : 1. Mewujudkan Supremasi Hukum ; dan bersih KKN ; 3. 4. 5. Meningkatkan kehidupan beragama serta mempererat kerukunan umat beragama ; Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di berbagai bidang ; Membangun dan memperkokoh perekonomian daerah ; antar
2. Mewujudkan Kepemerintahan yang baik (good governance) serta bebas (good governance)
6. 7. 8. 9.
Meningkatkan governance);
penyelenggaraan
Pemerintahan
yang
baik
(good
Meningkatkan sumberdaya aparatur dan pelayanan publik; Meningkatkan pengelolaan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup; Meningkatkan pengelolaan potensi perikanan dan kelautan; perikanan dan kelautan serta sumberdaya air;
10. Meningkatkan program pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian 11. Meningkatkan potensi obyek wisata dan sumberdaya kepariwisataan. 4. Sasaran Bertitik tolak dari tujuan pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan di atas, diimplementasikan dalam berbagai sasaran sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Meningkatnya tahun 2010. Meningkatnya income perkapita penduduk sebesar Rp. 12.500.000,- pada akhir tahun 2010. Menurunnya tingkat pengangguran sebesar 6 % dari angkatan kerja pada tahun 2010. Meningkatnya peran generasi muda dan peberdayaan perempuan. Meningkatnya kesadaran hukum dan penegakkan hukum. Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan publik Meningkatnya penyelenggaraan kepemerintahan yang baik. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia termasuk kualitas aparatur pemerintah. Meningkatnya jumlah produksi perikanan. tahun 2010. 11. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan domestik maupun manca negara. 10. Meningkatnya sumber pendapatan asli daerah sekitar 20 % pada akhir pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 7 % pada akhir
terletak antara 0,47 - 1,24 Lintang Utara dan 124,18 - 12445 Bujur Timur. Sedangkan secara administratif terletak di sebelah Selatan Kabupaten Minahasa, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Utara Timur Selatan Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Minahasa : Berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Tenggara : Berbatasan dengan Kabupaten Bolaang Mongondow : Berbatasan dengan Laut Sulawesi
h/k/j/kn.hkgkkhg
Gambar 2. Peta Kabupaten Minahasa Selatan Dalam perspektif regional, Kabupaten Minahasa Selatan berada pada posisi strategis, karena berada pada jalur lintas darat Trans Sulawesi yang menghubungkan jalur jalan seluruh propinsi di Pulau Sulawesi. Demikian pula jalur laut untuk bagian utara, merupakan daerah perlintasan (transit) sekaligus stop over arus penumpang, barang dan jasa pada Kawasan Indonesia Tengah dan Kawasan Indonesia Timur, bahkan untuk Kawasan Asia Pasifik. Sementara untuk jalur laut
11
bagian selatan, sangat strategis untuk pengembangan produksi perikanan di Kawasan Timur Indonesia. Kabupaten Minahasa Selatan mempunyai topografi wilayah berupa bukitbukit/pegunungan, berpantai dan sebagian kecil dataran rendah bergelombang dengan posisi dari daerah pantai (0 meter) sampai pada ketinggian 1.500 m dari permukaan laut. Sedangkan luas wilayah Kabupaten Minahasa Selatan adalah terdiri dari 17 (tujuhbelas) kecamatan, 170 desa/kelurahan, jumlah penduduk 206.049 jiwa (sampai dengan 1.591,65 km, yang
Januari 2010) seperti ditunjukkan pada Tabel 1a dan Tabel 1b. Tabel 1a. Nama dan Luas Kecamatan, Jumlah Desa/Kelurahan dan Jumlah Dusun/Lingkungan di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Nama Kecamatan Modoinding Maesaan Tompaso Baru Ranoyapo Motoling Motoling Timur* Motoling Barat* Kumelembuai Tenga Sinonsayang Amurang Barat Amurang Amurang Timur Tumpaan Tareran Suluun Tareran* Tatapaan Jumlah Luas (Km)
66,40 94,43 141,47 134,40 125,93 97,24 196,31 108,36 122,13 170,09 53,09 128,40 98,20 55,20 1.591,65
Desa
8 11 10 12 7 8 8 7 18 13 8 2 7 10 12 8 11 160
Lingkungan
23 44 21 88
Sumber : Data Juli 2010, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Minahasa Selatan Keterangan : * = Kecamatan Pemekaran
Tabel 1b. Jumlah Penduduk di Kabupaten Minahasa Selatan (sampai dengan Januari 2010)
Jumlah Penduduk No 1. 2. 3. 4. 5. Kecamatan Modoinding Tompaso Baru Ranoyapo Motoling Sinonsayang Kepala Keluarga
3.349 3.512 3.721 2.176 4.234
Laki-Laki Perempuan
6.161 6.514 6.345 3.666 8.125 5.731 5.964 5.804 3.386 7.667
Jumlah Jiwa
11.892 12.478 12.149 7.042 15.792
12
Tenga Amurang Tumpaan Tareran Kumelembuai Maesaan Amurang Barat Amurang Timur Tatapaan Motoling Barat Motoling Timur Suluun Tareran Jumlah
4.858 4.336 4.468 4.193 2.117 3.070 4.126 3.483 2.634 2.142 2.752 2.555 57.726
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010 9.138 8.227 17.365 8.379 7.943 16.322 8.530 7.988 16.518 7.621 7.145 14.766 3.791 3.475 7.266 5.610 5.202 10.812 7.326 6.967 14.293 6.736 6.318 13.054 5.031 4.645 9.676 4.410 3.933 8.343 5.151 4.793 9.944 4.021 4.021 8.337 106.840 99.209 206.049
Sumber : Data Juni 2010, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Minahasa Selatan
Nama-nama desa/kelurahan dan jumlah dusun/lingkungan di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Nama-Nama Desa/Kelurahan dan Jumlah Dusun/Lingkungan di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1 1. Kecamatan 2 Modoinding Nomor 3 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 3 6 7 8 9 10 11 1 2 3 Nama Desa/ Kelurahan 4 Kakenturan Sinisir Linelean Pinasungkulan Makaaruyen Palelon Wulurmaatus Mokobang Jumlah Tambelang Kinamang Liningaan Bojonegoro Kinaweruan 4 Tumani Lowian Temboan Kinamang Satu Tumani Utara Tumani Selatan Jumlah Sion Raraatean Tompaso Baru Satu
Jumlah
Dusun 5 6 3 4 6 4 4 5 4 36 5 4 3 2 2 5 8 4 4 4 4 4 44 4 4 6 Lingkungan 6 6 -
2.
Maesaan
3.
Tompaso Baru
13
4 5 6 7 8 9 10 4. Ranoyapo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4
5.
Motoling
6.
Motoling Barat
7.
Motoling Timur
Tompaso Baru Dua Kinalawiran Pinaesaan Torout Karowa Liandok Lindangan Jumlah Ranoyapo Poopo Poopo Utara Poopo Barat Pontak Pontak Satu Mopolo Powalutan Beringin Lompad Baru Lompad Mopolo Esa Jumlah Raanan Lama Lalumpe Motoling Motoling Satu Motoling Dua Motoling Mawale Picuan Baru Jumlah Tondey Tondey Satu Tondey Dua Raanan Baru Raanan Baru Satu Raanan Baru Dua Toyopon Keroit Jumlah Wanga Wanga Amongena Karimbow 4 Karimbow Talikuran Tokin Tokin Baru Picuan Picuan Satu Jumlah Malola Malola Satu Kumelembuai Atas Kumelembuai
6 4 4 4 4 3 2 41 8 6 5 6 6 3 8 6 3 3 4 4 62 6 4 3 6 6 4 4 33 7 5 7 4 3 3 4 4 37 4 4 5 5 3 5 4 5 4 34 7 4 4 4
6 -
8.
Kumelembuai
14
5 6 7 9. Sinonsayang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 2 3 4 3 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4
10.
Tenga
11.
Amurang Barat
Kumelembuai Satu Makasili Kumelembuai Dua Jumlah Durian Poigar Satu Poigar Dua Tanamon Aergale Ongkaw Satu Ongkaw Dua Boyong Pante Tiniawangko Blongko Ongkaw Tiga Boyong Pante Dua Tanamon Utara Jumlah Sapa Boyong Atas Pakuure Satu Pakuure Dua Pakuure Tiga Pakuweru Tenga Radey Tawaang Molinow Pakuure Pakuure Tinanian Pakuure Kinamang Pakuweru Utara Sapa Timur Sapa Barat Tawaang Timur Tawaang Barat Jumlah Pondos Elusan Tewasen Teep 4 Kapitu Kel. Kawangkoan Bawah Rumoong Bawah Kel. Rumoong Bawah Wakan Teep Trans Jumlah Kilometer Tiga Ranoketang Tua Kelurahan Buyungon Kelurahan Ranoiapo
4 8 5 36 5 5 6 10 3 5 6 8 4 7 4 4 4 71 4 5 4 4 4 8 7 4 8 2 4 4 4 4 4 4 4 4 82 5 6 8 9 5 10 5 6 4 53 4 4 -
6 11 12 23 7 8
12.
Amurang
15
14.
Tareran
15.
Suluun Tareran
16.
Tatapaan
Kelurahan Uwuran Satu Kelurahan Uwuran Dua Kelurahan Lewet Kelurahan Bitung Jumlah Kotamenara Maliku Ritey Malenos Baru Lopana Pinaling Kelurahan Pondang Kelurahan Ranomea Lopana Satu Jumlah Rumoong Atas Rumoong Atas Dua Lansot Wiau Lapi Wuwuk Pinamorongan Kaneyan Koreng Tumaluntung Wuwuk Barat Tumaluntung Satu Wiau Lapi Barat Jumlah Kapoya Pinapalangkow Suluun Satu Suluun Dua Suluun Tiga Suluun Empat Talaitad Kapoya Satu Jumlah Sulu Paslaten Paslaten Satu 4 Wawona Bajo Popareng Wawontulap Pungkol Sondaken Rap-Rap Arakan Jumlah Tumpaan Tumpaan Satu Tumpaan Baru
8 5 7 5 3 8 9 4 41 6 9 10 8 10 4 5 5 6 4 4 4 75 5 5 5 5 5 4 6 4 39 5 5 4 5 3 3 4 3 2 3 4 4 40 6 7 8
6 10 6 7 44 9 12 21 6 -
17.
Tumpaan
16
4 5 6 7 8 9 10 Total
170
Matani Popontolen Lelema Tangkunei Munte Tumpaan Dua Matani Satu Jumlah
5 7 9 5 8 7 9 71
803
88
Sumber : Data Juli 2010, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Minahasa Selatan
masyarakat dan memajukan pembangunan yang ada. Penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik sudah menjadi suatu tuntutan dan kebutuhan universal yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Upaya mewujudkan tata kepemerintahan yang baik membutuhkan komitmen yang kuat, daya tahan dan waktu. Karena itu diperlukan pembelajaran, pemahaman serta implementasi Komitmen dari Pemerintah nilai-nilai tata kepemerintahan yang baik secara utuh oleh seluruh komponen, termasuk aparatur pemerintah dan masyarakat. Kabupaten Minahasa Selatan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik tergambar dari salah satu misinya, yaitu mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) serta bebas dan bersih KKN yang dijabarkan (good governance) dalam salah satu tujuan pembangunan, yakni meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good govermance). Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, setiap tahun dilakukan laporan kinerja tahunan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) kepada Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam upaya menyelenggarakan kepemerintahan yang baik melalui pelayanan prima kepada masyarakat, sejak tahun 2006 Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan membentuk Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu (UPTSP) berdasarkan Peraturan Bupati Minahasa Selatan Nomor 21 Tahun 2006 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Minahasa Selatan Nomor 15 Tahun 2007 tentang Tatacara Pemberian Izin pada Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Tugas dari UPTSP adalah mengadakan pelayanan pembuatan izin dan non izin (rekomendasi) kegiatan atau usaha. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2009 UPTSP berubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP). Jenis-jenis izin dan non izin di Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan pada Tabel 3a dan Tabel 3b. Tabel 3a. Jenis-Jenis Izin di Kabupaten Minahasa Selatan
No Jenis Izin Waktu
Birokrasi
18
1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
2
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Tanda Daftar Industri (TDI) Izin Usaha Industri (IUI) Tanda Daftar Gudang (TDG) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Izin Gangguan (HO) Kartu Ternak Izin Usaha Peternakan Ayam Pedaging/Petelur Izin Usaha Peternakan Babi Izin Usaha Peternakan Sapi Izin Usaha Peternakan Puyuh Izin Usaha Peternakan Kambing Izin Usaha Peternakan Burung Walet Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) Izin Praktek Dokter Umum / Dokter Gigi / Spesialis Izin Praktek Bidan Izin Praktek Perawat Izin Toko Pembuatan Gigi Palsu Izin Pengobatan Tradisional Izin Praktek Dokter Berkelompok Izin Toko Obat Izin Apotik Izin Balai Pengobatan / Klinik Kesehatan Swasta Izin Klinik Bersalin / BKIA Swasta Izin Optikal Izin Laboratorium Swasta Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Izin Usaha serta Pungutan Restribusi Rekreasi dan Hiburan Umum Izin Usaha serta Pungutan Restribusi Perjalanan Izin Usaha serta Pungutan Restribusi Jasa Akomodasi Izin Usaha dan Pemungutan Restribusi Restoran Izin Usaha serta Pungutan Restirbusi Rumah Makan Izin Pemungutan Kayu Tanah Milik (SIPKTM) Izin Pengiriman Rumah Kayu Izin Angkutan Kayu Kelapa Izin Badan Hukum Koperasi Izin Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja Izin Pendirian Depot Lokal Izin Pendirian Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU)
Pemrosesan Izin 3
1 (satu) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 1 (satu) hari 7 (tujuh) hari 2 (dua) hari 2 (dua) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 2 (dua) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari 3 (tiga) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari 2 (dua) hari 1 (satu) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 5 (lima) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 3 (tiga) hari 2 (dua) hari 3 (tiga) hari 7 (tujuh) hari
1
42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55.
2
Izin Pemasaran Jenis-jenis Bahan Bakar Khusus (BKK) Izin Pengumpulan dan Penyaluran Minyak Pelumas Bekas Izin Pendirian dan Penggunaan Gudang Bahan Peledak di Daerah Operasi Daratan dan di Daerah Operasi Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Galian Golongan C Izin Lokasi Izin Usaha Sekolah Mengemudi Izin Operasi Kendaraan Latih Sekolah Mengemudi Izin Penggunaan Jalan Selain Untuk Kepentingan Lalu Lintas Retribusi Izin Tempat Penampungan Cap Tikus Retribusi Tempat Penjualan Minuman Beralkohol Golongan A, B & C Surat Keterangan Fiskal Retribusi Izin Trayek / Operasi Retribusi Kartu Pengawas Izin Trayek/Izin Operasi Retribusi Izin Insidentil
3
7 (tujuh) hari 7 (tujuh) hari 7 (tujuh) hari 7 (tujuh) hari 7 (tujuh) hari 2 (dua) hari 2 (dua) hari 2 (dua) hari 2 (dua) hari 2 (dua) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari 1 (satu) hari
19
56. 57.
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010 Izin Menempati Bangunan Kios / Lost 1 (satu) hari Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 1 (satu) hari
Sumber : Data Juli 2010, Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kab. Minahasa Selatan
Sumber : Data Juli 2010, Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kab. Minahasa Selatan
Untuk
lebih
mempertegas
komitmen
terhadap
penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan telah menetapkan Peraturan Bupati Minahasa Selatan Nomor 02 Tahun 2010 tentang Reformasi Birokrasi atas Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dengan memperhatikan pada 11 (sebelas) hal pokok, yakni kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggungjawab, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, kedisiplinan, kesopanan dan keramahan, kenyamanan, transparan. Dalam upaya menjabarkan dan melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, sejak tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan melaksanakan penyesuaian jumlah dan nama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta membentuk beberapa SKPD sesuai dengan kebutuhan daerah. Setelah mengusulkan dan membahas secara bersama-sama dengan DPRD Kabupaten Minahasa Selatan, akhirnya menghasilkan beberapa Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja di 20
Lingkungan
Pemerintah
Kabupaten
Minahasa
Selatan
sebagaimana
diperlihatkan pada Tabel 4. Tabel 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1 1. Peraturan Daerah 2 Nomor 03 Tahun 2008 Tentang 3 Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Minahasa Selatan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Minahasa Selatan SKPD Yang Ditetapkan 4 1. Sekretariat Daerah 2. Sekretariat DPRD
2.
3.
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Daerah, Bappeda, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Minahasa Selatan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Dinas Kesehatan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Pekerjaan Umum Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Perkebunan Dinas Kehutanan Dinas Pertambangan dan Energi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah Inspektorat Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 4 Badan Ketahanan Pangan Kantor Lingkungan Hidup Kantor Penanaman Modal Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Satuan Polisi Pamong Praja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
3 7. 8. 9. 10. 11. 12. Organisasi dan Tata 1. Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Minahasa Selatan Organisasi dan Tata 1.
4.
5.
Nomor 02
21
7.
Kerja Badan Narkotika Kabupaten Minahasa Selatan Organisasi dan Tata 1. Kerja Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Minahasa Selatan Organisasi dan Tata 1. Kerja Kantor Pengelola Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Minahasa Selatan
Sumber : Data Juli 2010, Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kab. Minahasa Selatan
Untuk Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K), tidak menyesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 karena merupakan lembaga fungsional. Badan ini hanya ditetapkan dengan Peraturan Bupati Minahasa Selatan Nomor 19 Tahun 2007 tentang Pembentukan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Minahasa Selatan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Minahasa Selatan sampai dengan Juni 2010 berjumlah 4.975 orang, yang terdiri dari golongan I : 25 orang, golongan II : 1.143 orang, golongan III : 2.795 orang, dan golongan IV : 1.012 orang yang tersebar diberbagai SKPD/Unit Kerja, seperti yang tercantum pada Tabel 5a dan Tabel 5b.
Tabel 5a. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Golongan I dan II di Kabupaten Minahasa Selatan (sampai dengan Juni 2010)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. SKPD / Unit Kerja Sekretariat Pemda Sekretariat DPRD Inspektorat Daerah Badan-Badan Dinas-Dinas Kantor-Kantor Sekretariat KPUD RSUD
Satpol Pamong Praja
a
2 -
Golongan I b c d
1 1 2 2 1 -
Kelamin Jml L P
1 5 3 1 5 3 -
Golongan II b c d
4 1 8 20 13 3 16 9 2 1 14 43 5 2 18 1 10 82 2 5 14 1 5 25
Kelamin L P
10 5 3 22 67 6 1 5 18 66 48 16 4 1 25 58 3 1 18 26 181
Jml
26 9 4 47 125 9 2 23 18 92 229
13 5 2 20 48 4 5 3 74 106
22
1 3
2 3
2 7
2 9 12
1 14 24
1 1
2 14 25
6 4 189 185 16 14
5 48 5 245
4 65 18 139
15 95 39 400
4 392 14 743
19 487 53 1.143
Jumlah
491 268
Sumber : Data Juli 2010, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab. Minahasa Selatan
Tabel 5b. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Golongan III dan IV di Kabupaten Minahasa Selatan (sampai dengan Juni 2010)
No SKPD / Unit Kerja
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Sekretariat Pemda Sekretariat DPRD Inspektorat Daerah Badan-Badan Dinas-Dinas Kantor-Kantor Sekretariat KPUD RSUD
Satpol Pamong Praja
Golongan III
a
25 9 9 76 128 22 3 7 6 68 65 10 610 36
1.074
Kelamin
L
34 13 9 101 195 14 6 5 7 94 47
b
17 4 25 46 3 4 12 2 35 63
c
16 7 1 43 79 8 1 2 2 40 27
d
5 3 7 40 73 5 1 5 21 20
P
29 10 8 83 131 24 3 21 3 70 128
Jml
63 23 17 184 326 38 9 26 10 164 175
Golongan IV
a
2 4 4 26 96 2 11 3
Kelamin
e
-
b
9 1 16 25 1 1 1 1 6 8 -
c
4 1 3 6 -
d
1 -
L
15 4 5 37 90 3 1 1 11 6
P
1 1 8 37 1 3
Jml
16 4 6 45 127 3 1 1 12 9 16 766 6
Kantor Camat PuskesmasPuskesmas 12. UPTD Dikpora 13. Guru 14. Tenaga Administrasi,
Penjaga Sekolah
7 9 233 533 2 4
Jumlah
928 69
14 1
Sumber : Data Juli 2010, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab. Minahasa Selatan
Berdasarkan data pada Tabel 5a dan Tabel 5b, dari 4.975 orang PNS terdiri dari 1.815 (36,48%) laki-laki dan 3.160 (63,52%) perempuan. Dari 4.975 orang PNS, 58,25 % adalah guru. Sedangkan jumlah PNS Kabupaten Minahasa Selatan berdasarkan tingkat pendidikan dan agama ditunjukkan pada Tabel 6a dan Tabel 6b di bawah ini. Tabel 6a. Data Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Minahasa Selatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan (sampai dengan Juni 2010)
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
SD 2 -
SMP 1 6 -
SLTA 19 12 4 54 143 7 1
Pendidikan D1 D2 D3 D4 1 11 2 3 1 49 2 3 1 53 2 6 1 -
S1 66 22 20 162 359 34 9
S2 8 8 13 3 1
S3 1 -
23
RSUD Satpol Pamong Praja Kantor Camat Puskesmas-Puskesmas UPTD Dikpora Guru Tenaga Administrasi, Penjaga Sekolah Jumlah
3 28 33
5 5 4 11 32
3 29 74 111
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010 21 22 50 2 9 28 1 4 131 2 271 80 94 3 413 4 1 36 80 500 159 - 1.221 2 2.898 1 507 392 4 6 2.191 40 1 145 4.975
Sumber : Data Juli 2010, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab. Minahasa Selatan
Tabel 6b. Data Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Minahasa Selatan Berdasarkan Agama (sampai dengan Juni 2010)
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
-
Agama
Kristen 101 36 27 268 560 44 11 46 27 266 383 74 2.811 141 4.795 Katolik 3 4 12 1 1 1 24 3 34 1 84 Islam 2 4 9 5 1 4 4 5 3 53 3 93 Budha Hindu 2 1 3 Konghucu -
Jumlah
106 36 27 276 583 50 12 50 28 271 413 80 2.898 145 4.975
Sumber : Data Juli 2010, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab. Minahasa Selatan
Untuk jabatan struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan berdasarkan SKPD diperlihatkan pada Tabel 7. Tabel 7. Jabatan Struktural di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan (sampai dengan Juni 2010)
No 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
S K P D / Unit Kerja 2
Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Staf Ahli Inspektorat Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Eselon
II A II B III A III B IV A IV B VA
Jml 10
44 17 4 14 13 13 10 16 15
3
1 -
4
3 1 4 1 1 1 1 1 1
5
10 4 5 1 1 1 1 1
6
4 4 4 3 4
7
30 12 8 7 7 4 11 9
8
-
9
-
24
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
Badan Ketahanan Pangan Badan Narkotika Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Pertambangan dan Energi Dinas Kehutanan Dinas Kesehatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Perkebunan Dinas Pengelolah Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Sosial, Tenaga Kerja & Transmigrasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Satuan Polisi Pamong Praja Kantor Lingkungan Hidup Kantor Penanaman Modal Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kantor Kebersihan dan Pertamanan Rumah Sakit Umum Daerah Kantor Camat (17 Kecamatan) Kantor Lurah (10 Kelurahan) Tata Usaha SMP/SMA Tata Usaha SMK UPTD Dinas Pendidikan UPTD Dinas Kesehatan (Puskesmas) UPTD Dinas Kesehatan Depo Farmasi UPTD Dinas Kesehatan Laboratorium Jumlah
Sumber : Data Juli 2010, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab. Minahasa Selatan
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan juga dibantu oleh beberapa instansi vertikal yang berkedudukan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan. Selain memberikan pelayanan kepada masyarakat, juga berperan dalam memajukan pembangunan di Kabupaten Minahasa Selatan. tercantum pada Tabel 8 di bawah ini. Tabel 8. Instansi Vertikal di Kabupaten Minahasa Selatan
No
1.
Nama Instansi
Kantor Departemen Minahasa Selatan Agama Kabupaten
Alamat Kantor
Desa Kapitu Kec. Amurang Barat
25
2. 3. 4. 5.
Badan Pusat Statistik (BPS) Minahasa Selatan Kantor Pertahanan Nasional Minahasa Selatan Kejaksaan Negeri Amurang Pengadilan Negeri Amurang
Kabupaten Kabupaten
Desa Teep Kec. Amurang Barat Kelurahan Pondang Kec. Amurang Timur Kelurahan Pondang Kec. Amurang Timur Kelurahan Pondang Kec. Amurang Timur
Sejak Kabupaten Minahasa Selatan diresmikan pada tanggal 4 Agustus 2003 sampai saat ini, telah mengalami 4 kali pergantian Bupati sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 9. Tabel 9. Nama-Nama Bupati/Wakil Bupati Minahasa Selatan
No
1. 2. 3. 4.
Masa Jabatan
Agustus 2003 - Januari 2005 Februari 2005 - April 2005 April 2005 - Agustus 2005 Agustus 2005 - Agustus 2010 Agustus 2005 - Agustus 2010
Keterangan
Penjabat Pelaksana Tugas Penjabat Definitif (Pilihan Rakyat Pertama)
2.
Pembangunan Pembangunan di Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan selain fisik. yang signifikan. Di tahun 2010, prioritas dan pembangunan, pembangunan pembangunan Untuk mental-spiritual, fisik pengentasan lain,
penanggulangan kemiskinan serta peningkatan sumberdaya manusia, juga pembangunan antara lanjutan pembangunan gedung kantor di kawasan kantor Bupati Minahasa Selatan, lanjutan pembangunan gedung DPRD Kabupaten Minahasa Selatan, lanjutan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah, lanjutan pembangunan pelabuhan penyeberangan dan pelabuhan laut Amurang, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang tersebar, pembangunan pelabuhan pelelangan ikan (PPI) dan pembangunan pembangkit tenaga listrik (PLTA/PLTU). Selain itu, yang menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Minahasa Selatan adalah pembangunan agribisnis di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan pembangunan industri untuk mendorong investasi daerah 26
dalam
meningkatkan
pendapatan
daerah
serta dan
untuk
kesejahteraan konservasi
masyarakat,
pembinaan
pengembangan
pengelolaan
sumberdaya air, pembinaan dan pengelolaan sungai, pembinaan dan pengelolaan lingkungan hidup serta pengamanan pantai, pengembangan penyediaan air bersih, pengelolaan jaringan irigasi, pembukaan jalan alternatif (Amurang By Pass), pengembangan objek wisata, penyediaan dan peningkatan sarana/prasarana pendidikan serta kesehatan, peningkatan kuantitas dan kualitas perumahan dan pemukiman dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat serta mengintensifkan pengawasan penebangan liar (ilegal loging). Untuk mengakselerasikan pembangunan di Kabupaten Minahasa Selatan, dengan mencermati dan memperhitungkan potensi daerah serta kecenderungan lingkungan strategis yang ada, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan metetapkan 6 program unggulan, sebagaimana tercantum dalam RPJMD Kabupaten Minahasa Selatan 2005-2010. Ke-6 program unggulan tersebut, nantinya diharapkan dapat menjadi penggerak utama (primer mover) jalannya roda pembangunan daerah, serta dapat memberikan akses penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan dimensi-dimensi pembangunan lainnya. dimaksud adalah : 1. Agri Bisnis (Agro Produksi, Agro Industri, Agro Marketing) ; 2. Sumberdaya Manusia ; 3. Supremasi Hukum ; 4. Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) ; 5. Lingkungan Hidup; 6. Perikanan, Kelautan dan Pariwisata. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa perencanaan pembangunan daerah disusun secara berjangka yang meliputi rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun, rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun dan rencana pembangunan tahunan yang disebut rencana kerja pemerintah daerah (RKPD). Pemerintah Kabupaten 27 Ke-6 program unggulan Kabupaten Minahasa Selatan
Minahasa 2005-2010
Selatan secara
menjabarkan RPJM Kabupaten Minahasa Selatan konsisten melalui program/kegiatan tahunan yang Saat ini
penjabaran RPJM Kabupaten Minahasa Selatan 2005-2010 telah memasuki tahun terakhir . Dari tahun ke tahun, tema pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan mempunyai spesifikasi yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah serta perubahan global. Tema pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun 2005-2010 ditunjukkan pada Tabel 10. Tabel 10. Tema Pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2005-2010
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Tema Pembangunan Pembangunan Pertanian dan Prasarana Penunjang Pembangunan Pertanian dan Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian Melalui Gerakan Menanam Peningkatan Efektivitas Pengurangan Kemiskinan Melalui Perluasan Kesempatan Kerja Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Untuk Pengurangan Kemiskinan dan Penganggurang Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Melalui Pembangunan Pertanian yang Berkelanjutan Untuk Mengurangi Kemiskinan dan Perluasan Kesempatan Kerja
Dalam rangka mendorong dan membudayakan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan daerah di Kabupaten Minahasa Selatan agar lebih terarah maka ditetapkan TEGUH BERSINAR sebagai motto pembangunan daerah melalui Keputusan Bupati Minahasa Selatan Nomor 51 Tahun 2004 tanggal 27 Januari 2004, dengan makna : TEGUH : TEruskan Gerakan Untuk Hidup, berarti seluruh masyarakat Minahasa Selatan memiliki semangat dan komitmen yang kuat untuk tetap dan terus hidup. BERSINAR : Bersih, Etika/Etos Kerja, Rapi, Sehat, Indah, Norma Hukum, Aman, Rukun
Bersih :
28
Artinya, bebas dari polusi, tidak tercemar dan tulus. Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya hidup bersih, baik jasmani maupun rohani, bebas dari lingkungan tercemar, serta memiliki komitmen yang kuat untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance).
Etika/Etos Kerja :
Artinya, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya memiliki pola prilaku yang bersahaja, rendah hati, dapat membedakan yang baik dan yang buruk serta arif dan bijaksana serta memiliki semangat kerja yang tinggi.
Rapi :
Artinya, teratur baik, apik dan tertib. Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya memilki kerapihan pribadi dan lingkungannya serta hidup tertib dan teratur.
Sehat :
Artinya, keadaan baik segenap badan, serta bagian-bagiannya. Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya sehat jasmani dan rohani, selalu memelihara kesehatan fisik. Sehat jasmani terkandung maksud, selelau memelihara kesehatan fisik. Sehat rohani terkandung maksud, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sehat lingkungan, terkandung maksud, memelihara lingkungan sekitarnya agar tetap bersih dan sehat.
Indah :
Artinya, cantik, bagus benar, dan elok. Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya memilki rasa keindahan yang diaplikasikan dalam proses pembangunan.
Norma Hukum :
29
Artinya, aturan atau ketentuan yang mengikat warga masyarakat, dipakai sebagai pedoman dan pengendalian tingkah laku yang sesuai dan diterima oleh setiap warga masyarakat. Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan menjunjung tinggi tertib hukum dan supremasi hukum, serta menghargai norma-norma adat kebiasaan yang terkandung dan tumbuh dalam kehidupan masyarakat.
Aman :
Artinya, bebas dari bahaya, terlindung, tentram, dan tidak meras takut. Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya memiliki semangat dalam menciptakan suasana aman, tentram dan damai, serta bebas dari rasa takut.
Rukun :
Artinya, ikatan persahabatan, tidak bertengkar, dan damai. Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya memiliki komitmen yang kuat untuk menciptakan kerukunan berlandaskan semangat persaudaraan, kebersamaan, cinta kasih, Torang Samua Basudara, Sitou Timou Tumou Tou. 3. Kemasyarakatan Kehidupan masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan masih kental dengan budaya mapalus (gotong-royong) dan sangat kritis serta pekerja keras. Selain itu, masyarakat mempunyai kesadaran berpartisipasi dalam pembangunan. Dalam upaya menyalurkan pendapat dan pikiran bagi anggota masyarakat serta berperan dalam pembangunan untuk mencapai tujuan pembangunan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dibentuknya berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Kemasyarakatan (ORKEMAS) dan Organisasi Kepemudaan (OKP), seperti diperlihatkan pada Tabel 11a, 11b dan Tabel 11c. Tabel 11a. Daftar Nama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Minahasa Selatan Yang Terdaftar 30
No 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Nama Organisasi 2 Samua Basudara Peduli Pendidikan Suara Amurang Persatuan Sopir Amurang Yayasan Gema Mandiri Yayasan Formasi Bangun Minsel Yayasan Karya Muda Pembaharu Kab. Minsel Gerbang Maju Sulawesi Utara Komite Pelestarian Sumber Daya Alam & Lingkungan Hidup Kab. Minsel Barisan Muda Teguh Bersinar Dewan Reformasi Pembangunan Kab. Minsel Dotu Manguni Minsel Forum Masyarakat Peduli Pembangunan dan Pendidikan LSM Cakrawala LSM Pelangi Kasih Komite Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Solidaritas Korban Hak Asasi Manusia (SKP-HAM) Kab. Minsel LSM Makasiow LSM Eureka LSM Rondoren Banua Minsel LSM Aliansi Pemuda dan Masyarakat Sapa LSM Gerbang Minsel
Pengurus (Ketua) 3 Herly Kaiende, SE Ibrahim Gani, S.Pd Frans Kumaseh Joni Lumowa Dolfi Tutu Joice Mintje Foni Singkana Billy Regar Ir. Petrus Ulaan Wilem Mononimbar Jimmy Endey Bernard Lonteng, Amd Diki H. Mintje Maikel Suoth, SE Robby Keintjem Joppy Karundeng Berty Pongantung Fentje Pusung Jhonly V. Kesek Semuel Tumbol Saldi Monigi Hengky Rumengan 3 Karel Lakoy Rocky Sariowan A. Sandag Josep G. Kalengkongan Sonny G. Sariowan Drs. Abraham Pongkorung, MSc Jeferson Karundeng George E. Manengkey Ernest H. Karundeng Edwin F.Lonteng,S.Pd Steven Kapahang Ir. Yulius Pesik Arie Robert Lonteng Jhon Mawira
Alamat 4 Tumpaan Amurang Buyungon/Amurang Amurang Malenos Baru/Amurang Timur Amurang Ranoyapo/Amurang Amurang Buyungon/Amurang Uwuran Dua/Amurang Lopana/Amurang Timur Amurang Bitung/Amurang Tumpaan Sapa/Tenga Kaneyan/Tareran Lopana/Amurang Timur Amurang
Rumoong Bawah/Amurang Barat
Lewet/Amurang Sapa/Tenga Uwuran Satu/Amurang 4 Ranoiapo/Amurang Buyungon/Amurang Tawaang/Tenga Teep/Amurang Barat Buyungon/Amurang Kaneyan/Tareran Lopana/Amurang Timur Tumpaan Satu/Tumpaan Maliku/Amurang Timur Lopana/Amurang Timur Maliku/Amurang Timur Sulu/Tatapaan Ritey/Amurang Timur Picuan/Motoling Timur
1 2 23. Yayasan Perisai Persatuan Perwakilan Kab. Minsel 24. Gerakan Solidaritas Anti Narkoba dan Obat Terlarang (Gersang) Kab. Minsel 25. LSM Yayasan Satya Graha Esa 26. Yayasan Siloam 45 27. LSM Waraney Minsel 28. LSM Reformasi 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. LSM Apostolos Yayasan Usaha Mandiri Yayasan Matuari Waya Aliansi Guru Indonesia Sulut (AGIS) Cabang Minsel LSM Tagoy Lestari LSM Minahasa Selatan Coruption Watch (MSCW) LSM Generasi Profesional Mandiri LSM Generasi Bela Pancasila
31
37. LSM Komunitas Tumbuh Bersama Minsel 38. LSM Purna Paskibraka Indonesia Minsel 39. LSM Lentera Masa Cabang Minsel
Lans B. Sangkoy
Sumber : Data Juli 2010, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kab. Minahasa Selatan
Tabel 11b. Daftar Nama Organisasi Kemasyarakatan (ORKEMAS) di Kabupaten Minahasa Selatan Yang Terdaftar
No 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 1 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. Nama Organisasi 2 Kerukunan Keluarga Besar Lengkong Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Panguyuban Korban Orde Baru (Pakorba) Kerukunan Akar Rumput Satal Kab. Minsel Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Konstruksi Indonesia (Gapeksindo) Kerukunan Keluarga Besar Pelealu, Manado Minahasa Selatan Rukun Porodisa Orang Pondang Asal dari Talaud Dewan Pimpinan Cabang Pergerakan Wanita Nasional Indonesia Kab. Minsel Brigade Manguni Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kab. Minsel Asosiasi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) 2 Laskar Rakyat Republik Indonesia (LRRI) Dewan Pimpinan Cabang Kab. Minsel Yayasan Kekuatan Bagi Negeri (YKBN) Rukun Keluarga Tombulu di Tumpaan Organisasi Sosial Roma Care Gerakan Dawah Islam MUHAMMADIYAH Minsel ENTOURAGE Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Forum Peduli Pendidikan Sulut Korps Garuda Laskar TRIKORA Kelompok Pecinta Alam Cliff Hanger Persatuan Rukun Yosep Lousya Lembaga Independent Kecamatan Motoling Tuama Auto Club Garda Inti Permesta (Garinsta) Pimpinan Daerah AISYIYAH Kab. Minsel Kateda Maesa Asosiasi Pendeta Indonesia Pengurus (Ketua) 3 Dr. Derek Lengkong Rio Salsabila Yusuf Yantje Liando M. Palakua Ir. Frangky J. Lelengboto Jefry Pelealu Sinar Maradesa Dra. Dientje Sumendap Harri Masinambow Pdt. Jefry R. Umboh, STh Jan Johan Polii 3 Marthen Lumowa Jantje C. Noya Junior Malomba Drs. Roly Makauli Ishak Ahmad Dicky Mintje Marthen J. Legi, SE Tommy J. Kawatu, SPd Ernest O. Lengkong Sanly F. Lendongan Sinar L. Maradesa, BA Hengky Rantung Drs. Fredy Lengkong Farida R. Schu Maudy Damopolii Alamat 4 Buyungon/Amurang Amurang Kumelembuai Amurang Buyungon/Amurang Buyungon/Amurang Pondang/Amurang Timur Uwuran Satu/Amurang Lewet/Amurang Pondang/Amurang Timur
Ranomea/Amurang Timur
Amurang Ranoiapo/Amurang
Pondang/Amurang Timur
Sumber : Data Juli 2010, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
32
Tabel 11c. Daftar Nama Organisasi Kepemudaan (OKP) di Kabupaten Minahasa Selatan Yang Terdaftar
No 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 1 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Nama Organisasi 2 Karang Taruna Angkatan Muda Pembaharuan Golkar (AMPG) Kosgoro Kab. Minsel Gerakan Pemuda Ansor Kab. Minsel Pemuda Muslim Indonesia (PMI) Kab. Minsel Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kab. Minsel Forum Komunikasi Putra-Putri Indonesia Kab. Minsel Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kab. Minsel Forum Solidaritas Pemuda Kristen Kab. Minsel Keluarga Besar Putra-Putri Polri Ikatan Putra-Putri Kepemudaan Minahasa Selatan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kab. Minsel Pemuda Panca Marga Kab. Minsel Barisan Muda Demokrat Kab. Minsel 2 Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kab. Minsel FKPPI Kab. Minsel Pemuda Pancasila Kab. Minsel Talented Youth Devada Kab. Minsel Himpunan Mahasiswa Minahasa Selatan Peduli Pembangunan (HMMSPP) Pemuda Tani HKTI (Petani HKTI) Forum Komunikasi Mahasiswa Minsel (FKMMinsel) Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah Indoensia) Kab. Minsel Pengurus (Ketua) 3 Merry M. Togas, SE Ibrahim Gani, SPd Wem Mononimbar Sharil Bahrudin, SE Artli Kountur, S.Sos Rivay Rompas Drs. Ferry Mohede Ir. Petrus Ulaan Drs. Art Bago Robby Simbar, SH Jhoni Taroreh, SPd Ibrahim Gani, SPd Dr. Tommy Kawengian Richard Ottay, ST 3 Robby Sangkoy, MPd Drs. H. Runtunuwu F.G. Rumokoy Michael Frans Farland Lengkong
Maryoh Sangkoy, SPd
Alamat 4 Amurang Amurang Amurang Ranoiapo/Amurang Amurang Amurang Amurang Amurang Tumpaan Amurang Bitung/Amurang Amurang Amurang Amurang 4 Amurang Amurang
Uwuran Satu / Amurang Uwuran Dua / Amurang
Sumber : Data Juli 2010, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kab. Minahasa Selatan
Masyarakat Kabupaten Minahasa Selatan yang merupakan bagian dari bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam memperkokoh kemerdekaan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat, membentuk 33
kepengurusan partai politik di daerah sesuai dengan partai politik yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Pusat. Partai politik merupakan Di sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokratis untuk menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggungjawab. Kabupaten Minahasa Selatan, dari 42 partai politik peserta pemilihan umum di Indonesia tahun 2009, hanya 34 partai politik yang terdaftar sebagai peserta pemilihan umum. Ke-34 partai politik tersebut diperlihatkan pada Tabel 12. Tabel 12. Partai Politik Peserta Pemilihan Umum di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
No 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 1 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. Nama Partai Politik 2 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Partai Pemuda Indonesia (PPI) Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) Partai Barisan Nasional (Barnas) Partai Republik Nusantara Partai Indonesia Sejahtera (PIS) Partai Kedaulatan 2 Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) Partai Patriot Partai Persatuan Daerah (PPD) Partai Kasih Demokrasi Indonesia Partai Golongan Karya (Golkar) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Partai Demokrat (PD) Partai Damai Sejahtera (PDS) Partai Pelopor Partai Buruh Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (PPDK) Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Bulan Bintang (PBB) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Partai Nasional Indonesia Marhaenisme Partai Penegak Demokrasi Indonesia Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB) Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBK) Pengurus (Ketua) 3 Billy J. Regar, S.Sos Franco G. Rumokoy, S.Sos Franny Donald Toloh, SE Hengky Rumengan, BA Richard Ottay, ST Drs. Hengky Toloh, MS Dr. Henny Ottay, SpPD Junaidi V. Liow, ST Nico Tiow Priesly F. Surentu, SPd 3 Pdt. Ibrahim A. Laonda Frangky I. Mokalu, SH Agus F. Tumbelaka Robby Mintje Jenny J. Tumbuan, SE Ventje Tuela, S.Sos Johni Sumual, SE, SH Harvey Tewal, SH Welly Pelle Frangky Mokalu, SH Anyan Kotambunan Fonny Singkoh Tommy Pakaya, BA Thawil Hamim Pdt. H.A. Sumakul, M.Th Herry Djumaat Kasim Malolonto Chalid Doehmi Drs. F.J. Kalangi Robby Gunawan, SE Fonny Singkoh Piter B. Wonok
34
34.
Partai Merdeka
Viktor Kimbal, SH
Sumber : Data Juli 2010, Komisi Pemilihan Umum Kab. Minahasa Selatan
Kabupaten Minahasa Selatan pada pemilihan umum legislatif tahun 2009 ditetapkan 30 kursi untuk diperebutkan oleh partai politik peserta pemilihan umum. Berdasarkan hasil pemilihan umum legislatif tanggal 9 April 2009, dari 34 partai politik peserta pemilihan umum, hanya 12 partai politik yang memperoleh kursi. Partai politik peserta pemilihan umum yang memperoleh kursi beserta jumlah perolehan suara diperlihatkan pada Tabel 13.
Tabel 13. Partai Politik Peserta Pemilihan Umum di Kabupaten Minahasa Selatan Yang Memperoleh Kursi Beserta Jumlah Perolehan Suara
No
1
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Partai Golongan Karya (Golkar) Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) Partai Damai Sejahtera (PDS) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) Partai Persatuan Daerah (PPD) Partai Barisan Nasional (Barnas) Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) Partai Indonesia Sejahtera (PIS) Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBK) Jumlah
8 6 5 2 2 1 1 1 1 1 1 1 30 Orang
33.086 24.377 16.854 4.429 4.248 3.467 3.030 3.000 2.544 2.468 2.454 2.022 101.979
Sumber : Data Juli 2010, Komisi Pemilihan Umum Kab. Minahasa Selatan
35
Berdasarkan data pada Tabel 1b, penduduk Kabupaten Minahasa Selatan tersebar pada bentang wilayah dengan kepadatan yang cukup rendah dan sebagian besar terkonsentrasi di ibukota kecamatan. Kondisi tersebut mengisyaratkan bahwa Kabupaten Minahasa Selatan mempunyai potensi sumberdaya daerahnya. Sebagai suatu kabupaten pemekaran, Minahasa Selatan tidak terlepas dari masalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan suatu fenomena masyarakat yang sudah lama terjadi dan dapat terjadi di mana saja tanpa memperhatikan lokasi, sehingga sifatnya global. Kemiskinan di suatu wilayah mempunyai hubungan dengan kondisi wilayah dan pembangunan ekonomi wilayah. Jumlah keluarga miskin di Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal ini sebagai dampak dari program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang menyentuh kebutuhan masyarakat dan keinginan masyarakat meningkatkan taraf hidup. Sampai dengan tahun 2009, keluarga miskin di Kabupaten Minahasa Selatan berjumlah 8.506 KK. Jumlah keluarga miskin di Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun 2007-2009 diperlihatkan pada Tabel 14. Tabel 14. Data Keluarga Miskin di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2007-2009
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Nama Kecamatan Modoinding Tompaso Baru Ranoyapo Motoling Motoling Timur Motoling Barat Tenga Sinonsayang Amurang Tareran Suluun Tareran Tumpaan Kumelembuai Amurang Timur Amurang Barat Tatapaan Maesaan Data Tahun 2007
Jumlah KK 4.189 3.464 4.460 4.730 4.982 4.403 4.506 6.738 4.348 3.590 3.461 3.671 2.518 3.201 Jumlah KK Miskin 957 723 621 1.099 1.119 941 263 640 910 681 469 428 711 617
manusia
yang
dapat
membangun
dan
mengembangkan
37
Total
58.26
10.179
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010 57.138 9.5 58.945 8.506 34.024 99
Sumber : Data Juli 2010, Badan Pusat Statistik Kab. Minahasa Selatan
Dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Minahasa Selatan, salah satu usaha yang dilakukan adalah meningkatkan penggunaan teknologi pada sektor-sektor ekonomi yang unggul, yaitu sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Dengan demikian, melalui sektor-sektor ekonomi tersebut memberikan nilai tambah terhadap pendapatan ekonomi masyarakat. Untuk dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga yang menggantungkan hidup pada sektor pertanian, salah satu kebijakan yang perlu dilakukan adalah peninjauan kembali harga komoditas pertanian dan pengaturan kembali kelembagaan sektor pertanian, terutama yang menyangkut hak-hak penduduk. Dengan meningkatnya harga jual komoditas pertanian, maka pendapatan petani (rumah tangga pertanian) juga akan meningkat. Pendekatan lain yang dapat dilakukan dalam rangka pengentasan kemiskinan adalah melalui pendekatan sosio-kultural, yaitu dengan membangun motivasi masyarakat untuk menghilangkan tradisi atau adat yang menjadi penghambat bagi kemajuan penduduk setempat. Salah satu cara yang dilakukan adalah memotivasi kepada penduduk miskin bahwa untuk mencapai suatu kehidupan yang lebih baik dapat tercipta di dalam sanubari mereka. Dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan serta mengatasi dampak ekonomi dan sosial akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Pemerintah Pusat melaksanakan berbagai program penanggulangan kemiskinan, antara lain : 1. Program Bantuan Langsung (BLT-RTS) BLT adalah bantuan langsung berupa uang tunai sejumlah tertentu untuk RTS. Sedangkan RTS adalah rumah tangga yang masuk kedalam kategori sangat miskin, miskin dan hampir miskin. Program BLT-RTS diselenggarakan dalam kerangka kebijakan perlindungan sosial (social protection) sebagai dampak pengurangan subsidi BBM. Mekanisme yang 38 Tunai untuk Rumah Tangga Sasaran
dilakukan merupakan asistensi sosial (social assistance) yang ditujukan untuk membantu masyarakat miskin agar tetap dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penurunan taraf kesejahteraan masyarakat miskin akibat kesulitan ekonomi serta meningkatkan tanggung jawab bersama. Pelaksanaan Program BLT-RTS langsung menyentuh dan memberi manfaat kepada masyarakat miskin dan mendorong tanggung jawab sosial bersama serta menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat terhadap perhatian pemerintah kepada masyarakat miskin. BLT-RTS adalah : a. Membantu masyarakat miskin agar tetap memenuhi kebutuhan dasarnya; b. Mencegah penurunan taraf kesejahteraan masyarakat miskin akibat kesulitan ekonomi; dan c. Meningkatkan tanggung jawab sosial bersama. Pada tahun 2008, BLT-RTS diberikan sebesar Rp. 100.000 per bulan selama 7 bulan, dengan rincian, Rp. 300.000 diberikan untuk digunakan selama 3 bulan (Juni-Agustus) yang diberikan pada bulan Juni 2008 dan Rp. 400.000 diberikan untuk digunakan selama 4 bulan (SeptemberDesember) yang diberikan pada bulan September Minahasa 9.421 RTS Selatan pada tahun 2008 tahun 2009 dengan 9.599 RTS. Sedangkan mendapat 2008. BLT Kabupaten sebanyak mendapatkan BLT sebanyak Tujuan dari Program
selama 2 bulan, yakni bulan April dan Mei. 2. Program Keluarga Harapan (PKH) PKH merupakan salah satu strategi penanggulangan kemiskinan yang dirancang untuk membantu rumah tangga sangat miskin (RTSM) pada sisi beban pengeluaran, khususnya terkait dengan upaya peningkatan sumberdaya manusia untuk jangka pendek dan memperbaiki pola pikir serta merubah perilaku yang dapat membawa pada pemutusan rantai kemiskinan rumah tangga tersebut untuk jangka yang lebih panjang. Prinsip PKH adalah pemberian bantuan tunai kepada RTSM dengan syarat 39
mereka bersedia mematuhi ketentuan dan persyaratan yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, khususnya bidang kesehatan dan pendidikan. Bantuan yang diberikan kepada RTSM, nantinya RTSM berkewajiban untuk menyekolahkan anaknya, melakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk pemeriksaan gizi dan imunisasi balita, serta memeriksakan kandungan bagi ibu hamil. Sedangkan tujuan utama PKH adalah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia terutama pada kelompok masyarakat sangat miskin. PKH bukanlah kelanjutan dari program Subsidi Langsung Tunai (SLT) Akan tetapi, PKH lebih yang merupakan salah satu crash program untuk mengatasi dampak akibat kebijakan kenaikan harga BBM. kepada masyarakat miskin. dimaksudkan kepada upaya membangun sistem perlindungan sosial RTSM yang menjadi peserta PKH, akan menerima bantuan selama maksimal 6 tahun dan setiap 3 tahun akan dilakukan resertifikasi terhadap status kepesertaan. Apabila setelah 6 (enam) tahun kondisi RTSM masih berada di bawah garis kemiskinan, untuk exit strategy PKH memerlukan koordinasi dengan program lain yang terkait, antara lain ketenagakerjaan, perindustrian, perdagangan, pertanian dan pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan PKH telah dimulai sejak tahun 2007 yang diawali di tujuh propinsi dengan melibatkan 500 RTSM. Ketujuh propinsi tersebut adalah Gorontalo, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur. Pelaksanaan PKH direncanakan sampai dengan tahun 2015, apabila hasil uji coba di beberapa daerah/propinsi berhasil. Kabupaten Minahasa Selatan merupakan salah satu kabupaten/kota di Propinsi Sulawesi Utara yang mendapatkan bantuan PKH sejak tahun 2007. Di tahun 2007 mendapatkan pada 3.016 RTSM selama 3 tahap. bantuan sebesar Rp. 1.891.600.000 pada 1.415 dan tahun 2009 mendapatkan bantuan sebesar RTSM, tahun 2008 mendapatkan bantuan sebesar Rp. 3.948.109.000 Rp. 3.839.245.000 pada 2.925 RTSM yang setiap tahun direalisasikan Untuk tahun 2010, telah direalisasikan tahap I sebesar 40
peserta PKH Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2007-2009 dan tahun 2010 tahap I diperlihatkan pada Tabel 15a dan Tabel 15b. Tabel 15a. Rekapitulasi Pembayaran RTSM Peserta PKH Kabupaten Minahasa Selatan Tahun Anggaran 2007-2009
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Target Realisasi TA. 2007 Realisasi TA. 2008 Realisasi TA. 2009 Jumlah Bantuan Jumlah Bantuan Jumlah Bantuan Awal RTSM RTSM RTSM (Rp) (Rp) (Rp) (RTSM) Tenga 334 322 441.600.000 320 430.134.000 319 435.278.000 Kumelembuai 265 258 336.400.000 252 314.365.000 252 308.103.000 Motoling 387 386 519.200.000 378 487.130.000 368 477.000.000 Modoinding 468 449 594.400.000 431 545.361.000 400 513.718.000 Tompaso Baru 320 315 422.136.000 312 407.740.000 Ranoyapo 448 435 592.158.000 420 581.576.000 Sinonsayang 592 587 766.536.000 565 738.804.000 Tumpaan 303 298 390.289.000 289 377.026.000 Jumlah 3.117 1.415 1.891.600.000 3.016 3.948.109.000 2.925 3.839.245.000 Kecamatan
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
Tabel 15b. Rekapitulasi Pembayaran RTSM Peserta PKH Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010 Tahap I
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kecamatan Tenga Kumelembuai Motoling Modoinding Tompaso Baru Ranoyapo Sinonsayang Tumpaan Jumlah Target Awal (RTSM) 311 251 368 399 312 420 565 291 2.917 Realisasi Jumlah Bantuan RTSM (Rp) 311 103.650.000 251 79.050.000 368 120.300.000 391 122.150.000 312 102.300.000 420 144.950.000 565 179.650.000 290 92.050.000 2.908 944.050.000
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
3.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) PNPM Mandiri merupakan program yang dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Palu, Sulawesi Tengah, tanggal 30 April 2007 sebagai program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan dan 41 penurunan tingkat pengangguran yang berbasis pada partisipasi dan
pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri adalah program strategis yang menjadi wadah dari berbagai kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan. Tujuan PNPM Mandiri adalah meningkatkan pendapatan bagi rumah tangga miskin (RTM) dan pada sisi lain membuka serta perluasan lapangan kerja, sehingga dapat menyerap tenaga kerja dan pengangguran yang umumnya bersifat sementara. PNPM Mandiri terdiri dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK), Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK). Mulai tahun 2008 diperluas dengan melibatkan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW). PNPM Mandiri, untuk sementara dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial, Kementerian Pertambangan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Energi Sumberdaya Mineral, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Di tahun 2007, PNPM Mandiri mencakup 2.993 kecamatan dan 28.000 desa dengan alokasi dana setiap kecamatan Rp. 750.000.000 sampai dengan Rp. 1.500.000.000. Sedangkan di tahun 2008, PNPM Mandiri mencakup 3.999 kecamatan dan 36.417 desa dengan alokasi dana setiap kecamatan Rp. 1.500.000.000 sampai dengan Rp. 3.000.000.000. Untuk Kabupaten Minahasa Selatan, sejak tahun 2007 mendapat bantuan PNPM Mandiri pada 5 kecamatan dan tahun 2008 mendapat bantuan pada 6 kecamatan. Di tahun 2009 mendapat bantuan pada 15 kecamatan dan hanya 2 kecamatan yang belum mendapat PNPM Mandiri, yakni Kecamatan Sinonsayang dan Kecamatan Kumelembuai karena sementara melaksanakan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP). Tahun 2010 mendapat bantuan di semua kecamatan dengan total anggaran Rp. 19.000.000.000, yang terdiri dari pos APBN Rp. 15.200.000.000 dan pos APBD Rp. 3.800.000.000. Nama-nama kecamatan yang mendapat bantuan PNPM Mandiri pada tahun 2007, 2008, 2009 dan tahun 2010 beserta besaran dananya diperlihatkan pada Tabel 16a, Tabel 16b dan Tabel 16c. 42
Tabel 16a. Lokasi dan Anggaran PNPM Mandiri di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2007 dan Tahun 2008
No Kecamatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tenga Ranoyapo Tumpaan Motoling Amurang Modoinding Jumlah Anggaran Tahun 2007 APBN APBD BLM (Rp) (Rp) (Rp)
600.000.00 0 400.000.00 0 600.000.00 0 600.000.00 0 600.000.00 0 150.000.00 0 100.000.00 0 150.000.00 0 150.000.00 0 150.000.00 0 750.000.00 0 500.000.00 0 750.000.00 0 750.000.00 0 750.000.00 0 -
APBN (Rp)
2.800.000.00 700.000.00 0 0
1.200.000.00 300.000.00 1.500.000.00 0 0 0 1.200.000.00 300.000.00 1.500.000.00 0 0 0 2.000.000.00 500.000.00 2.500.000.00 0 0 0 1.600.000.00 400.000.00 2.000.000.00 0 0 0 1.000.000.00 250.000.00 1.250.000.00 0 0 0 1.200.000.00 300.000.00 1.500.000.00 0 0 0 3.500.000.0 8.200.000.00 2.050.000.00 10.250.000.0 00 0 0 00
Sumber : Data Juli 2010, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Minahasa Selatan
Tabel 16b. Lokasi dan Anggaran PNPM Mandiri di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Kecamatan Modoinding Maesaan Motoling Motoling Timur Motoling Barat Amurang Barat Amurang Timur Tumpaan Tatapaan Suluun Tareran Tareran Amurang Tenga Ranoyapo Tompaso Baru Jumlah APBN (Rp) Anggaran Tahun 2009 APBD (Rp) BLM (Rp)
720.000.000 180.000.000 720.000.000 180.000.000 720.000.000 180.000.000 720.000.000 180.000.000 720.000.000 180.000.000 720.000.000 180.000.000 720.000.000 180.000.000 720.000.000 180.000.000 720.000.000 180.000.000 720.000.000 180.000.000 720.000.000 720.000.000 720.000.000 720.000.000 720.000.000 10.800.000.00 1.800.000.000 0
900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000 720.000.000 720.000.000 720.000.000 720.000.000 720.000.000 12.600.000.0 00
Sumber : Data Juli 2010, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Minahasa Selatan
800.000.000 200.000.000 800.000.000 200.000.000 800.000.000 200.000.000 1.000.000.000 250.000.000 1.000.000.000 250.000.000 800.000.000 200.000.000 800.000.000 200.000.000 1.000.000.000 250.000.000 1.000.000.000 250.000.000 800.000.000 200.000.000 1.000.000.000 250.000.000 1.000.000.000 250.000.000 1.000.000.000 250.000.000 800.000.000 200.000.000 1.000.000.000 250.000.000 1.000.000.000 250.000.000 600.000.000 150.000.000 15.200.000.00 3.800.000.000 0
1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.250.000.000 1.250.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.250.000.000 1.250.000.000 1.000.000.000 1.250.000.000 1.250.000.000 1.250.000.000 1.000.000.000 1.250.000.000 1.250.000.000 750.000.000 19.000.000.0 00
Sumber : Data Juli 2010, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Minahasa Selatan
Saat ini di Kabupaten Minahasa Selatan memiliki sejumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial bawah ini. Tabel 17a. Keadaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. P M K S Fakir Miskin Rumah Tidak Layak Huni Lanjut Usia Pekerja Migran Daerah Rawan Bencana Korban Bencana Alam Eks Korban Bencana Sosial / Pengungsi Wanita Rawan Sosial Ekonomi Balita Terlantar Anak Terlantar Korban Tindak Kekerasan Anak Nakal Anak Cacat Jumlah 9.874 KK 2.531 KK 7.686 Orang 238 Orang 3.667 KK 347 KK 236 Orang 1.213 Orang 106 Orang 1.562 Orang 136 Orang 399 Orang 241 Orang
sosial (PSKS) sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 17a dan Tabel 17b di
44
Penyandang Cacat Eks Narapidana Korban Penyalahgunaan Napza Bekas Penderita Penyakit Kronis Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis Pengidap Penyakit HIV/AIDS
1.226 Orang 402 Orang 423 Orang 483 Orang 980 Orang 16 Orang
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
Tabel 17b. Keadaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. P S K S Organisasi Sosial Karang Taruna Pekerja Sosial Masyarakat Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Jumlah 18 Orsos 156 KT 81 Orang 17 Kecamatan
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
2.
Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan salah satu modal utama bagi bergeraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami Jumlah perubahan seiring dengan berlangsungnya proses pembangunan.
angkatan kerja di Kabupaten Minahasa Selatan sampai dengan tahun 2009 sebanyak 102.961 orang, dengan jumlah yang bekerja sebanyak 95.754 orang. Dari jumlah yang bekerja, sektor pertanian dan peternakan menyerap tenaga kerja terbanyak, yaitu 52.665 orang. Sedangkan sektor lainnya sebanyak Untuk 43.084 orang, dan yang bekerja di luar negeri sebanyak 5 orang. pada Tabel 18 di bawah ini. Tabel 18. Data Tenaga Kerja di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. Uraian Jumlah Angkatan Kerja Jumlah Yang Bekerja 2004 (Orang) 135.27 120.50 2005 (Orang) 138.335 123.395 Tahun 2006 2007 (Orang) (Orang) 139.906 99.161 124.516 88.253 2008 (Orang) 101.100 92.810 2009 (Orang) 102.961 95.754
45
- Sektor Pertanian dan 68.237 68.483 48.539 51.045 52.665 Peternakan - Sektor Lainnya 53.868 55.158 56.013 39.765 41.765 43.084 - Bekerja di Luar Negeri 20 51 5 3. Jumlah Penganggur 14.765 14.940 14.870 9.309 8.290 7.207 4. Jumlah Setengah Penganggur 36.428 36.942 36.281 24.203 23.253 23.166 5. Jumlah Pencari Kerja 2.174 5.895 6.390 6.133 4.215 1.218 6. Penempatan Pencari Kerja 116 357 1.793 1.982 1.998 571 7. Tenaga Asing 3 5 5 11 8 8 (Data sampai dengan Tahun 2006, masih termasuk dengan Kabupaten Minahasa Tenggara) Sumber : Data Juli 2010, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
9 66.641
3.
Perekonomian Perekonomian masyarakat di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan karena tersedianya sarana dan prasarana pendukung. Walaupun disadari masih banyak masyarakat yang kurang mampu dalam meningkatkan taraf hidup. Sarana dan prasarana pendukung perekonomian masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan berupa tersedianya pasar di hampir semua kecamatan, berdirinya koperasi, usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah serta prasarana pemasaran dan perkreditan. Sarana dan prasarana pendukung perekonomian masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan dapat dilihat pada Tabel 19a, Tabel 19b, Tabel 19c dan Tabel 19d. Tabel 19a. Pasar di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Nama Pasar Tareran Pasar Tumpaan Pasar Amurang Pasar Tenga Pasar Paku Ure Pasar Poigar Pasar Motoling Pasar Poopo Pasar Tompaso Baru Pasar Modoinding Pasar Tatapaan Pasar Kapitu Pasar Desa Suluun Pasar Desa Ongkaw Pasar Desa Tanamon Lokasi Desa Lansot Kec. Tareran Desa Tumpaan Kec. Tumpaan Kelurahan Ranoiapo Kec. Amurang Desa Tenga Kec. Tenga Desa Paku Ure Kec. Tenga Desa Poigar Satu Kec. Sinonsayang Desa Motoling Dua Kec. Motoling Desa Poopo Kec. Ranoyapo Desa Pinaesaan Kec. Tompaso Baru Desa Pinasungkulan Kec. Modoinding Desa Paslaten Kec. Tatapaan Desa Kapitu Kec. Amurang Barat Desa Suluun IV Kec. Suluun Tareran Desa Ongkaw I Kec. Sinonsayang Desa Tanamon Kec. Sinonsayang
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Minahasa Selatan
46
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Minahasa Selatan
Tabel 19c. Data Populasi Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. Jenis Usaha Usaha Mikro : - Perdagangan - Industri Non Pertanian - Industri Pertanian - Aneka Jasa Usaha Kecil : - Perdagangan - Industri Non Pertanian - Industri Pertanian - Aneka Jasa Usaha Menengah : - Perdagangan - Industri Non Pertanian - Industri Pertanian - Aneka Jasa Total Jumlah 1.416 117 766 403 381 102 226 435 109 57 196 27 4.235
2.
3.
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Minahasa Selatan
Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Prasarana Bank Toko Warung Rumah Makan Rumah Kopi Toko Obat/Apotek Pompa Bensin Jumlah 14 187 1.620 144 95 5 3
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Minahasa Selatan
4.
Pendidikan Pada hakikatnya, pendidikan merupakan upaya membangun budaya dan peradaban bangsa. Oleh karena itu, UUD 1945 secara tegas mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. terus-menerus memberikan perhatian yang besar pada Pemerintah pembangunan
pendidikan dalam rangka mencapai tujuan negara, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang pada gilirannya sangat mempengaruhi kesejahteraan umum dan pelaksanaan ketertiban dunia. Namun, sampai dengan tahun 2009 pelayanan pendidikan belum dapat sepenuhnya disediakan dan dijangkau oleh seluruh warga negara. Selain karena fasilitas pendidikan belum mampu disediakan di seluruh pelosok tanah air termasuk di daerah terpencil dan kepulauan, biaya pendidikan juga masih dinilai mahal oleh sebagian besar masyarakat. Masih banyaknya penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan merupakan salah satu kendala utama terbatasnya partisipasi pendidikan di Indonesia. Keadaan pendidikan suatu wilayah dapat menjadi indikator kesiapan penduduk dalam menerima perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. penduduk Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan perluasan dan pemerataan pelayanan pendidikan dasar yang berkualitas sebagai bentuk pemenuhan hak warga negara untuk mengikuti Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun sebagaimana diamanatkan dalam 48 Langkah kebijakan yang ditempuh dalam upaya meningkatkan taraf pendidikan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peningkatan pendidikan bagi anak usia dini yang lebih merata dan bermutu sehingga 3. mereka memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya; Peningkatan perluasan dan pemerataan pendidikan menengah, baik umum maupun kejuruan untuk mengantisipasi meningkatnya lulusan sekolah menengah pertama sebagai dampak keberhasilan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan penyediaan tenaga kerja lulusan pendidikan menengah yang berkualitas; 4. Pemberian perhatian yang lebih besar pada kelompok masyarakat yang kurang beruntung, yaitu penduduk miskin, tinggal di daerah terpencil, kepulauan dan daerah konflik untuk menjangkau layanan pendidikan, baik formal maupun nonformal sesuai dengan potensi dan kebutuhannya; 5. Peningkatan perluasan layanan pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang memenuhi kebutuhan pasar kerja serta mampu menciptakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi; 6. Peningkatan pendidikan nonformal yang merata dan bermutu untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada warga masyarakat yang tidak mungkin terpenuhi kebutuhan pendidikannya melalui jalur formal, terutama bagi masyarakat yang tidak pernah sekolah atau buta aksara dan putus sekolah. Di samping itu, dalam rangka meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan ditempuh langkah kebijakan sebagai berikut : 1. Peningkatan kualitas dan relevansi semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan untuk memberikan kecakapan peserta didik sesuai dengan kompetensi yang diperlukan, termasuk kecakapan personel, sosial, intelektual, spiritual, emosi, dan vokasional untuk bekerja dan usaha mandiri sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan pembangunan ; 2. Peningkatan dan pemantapan peran perguruan tinggi sebagai ujung tombak peningkatan daya saing bangsa serta pengembang IPTEK dan 49
seni, pelaksanaan otonomi keilmuan yang didukung dengan peningkatan kualitas penelitian dan pengembangan budaya baca. Dalam upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen pelayanan pendidikan ditempuh langkah sebagai berikut : 1. Peningkatan otonomi dan desentralisasi pengelolaan pendidikan tinggi, dengan pemberian kewenangan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada perguruan tinggi dalam mengelola pendidikan secara bertanggung jawab dan akuntabel; 2. Pelaksanaan manajemen berbasis sekolah/satuan pendidikan lainnya secara lebih optimal yang didukung oleh penerapan sistem kontrol dan jaminan kualitas pendidikan serta penilaian kinerja di tingkat satuan pendidikan melalui pelaksanaan evaluasi, akreditasi, sertifikasi, dan pengawasan yang didasarkan pada hasil, termasuk kompetensi lulusan dan tingkat kesehatan manajemennya; 3. Peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan untuk semua anak, baik laki-laki maupun perempuan yang didukung dengan ketersediaan informasi mengenai layanan pendidikan secara transparan; 4. Peningkatan efektivitas peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan, baik dalam penyelenggaraan, penyediaan biaya, maupun pengelolaan pendidikan dari tingkat pusat sampai satuan pendidikan, termasuk Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah/Madrasah serta komite satuan pendidikan yang lain. Untuk Kabupaten Minahasa Selatan, sektor pendidikan merupakan salah satu program prioritas pembangunan daerah. seluruh pelosok desa agar dapat Berbagai program dan kegiatan pendidikan, walaupun dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan untuk menjangkau memperoleh diperhadapkan dengan berbagai permasalahan. Selain permasalahan sarana dan prasarana, permasalahan akses serta pemerataan pelayanan pendidikan, mutu pendidikan maupun manajemen pelayanan tetap pendidikan. berupaya Namun Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan mengatasi 50
permasalahan-permasalahan tersebut. Saat ini, sarana pendidikan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan cukup memadai. Di setiap kecamatan terdapat lembaga pendidikan formal Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sedangkan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hanya terdapat di beberapa kecamatan. Keadaan sekolah dan siswa di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 20.
Tabel 20. Keadaan Sekolah dan Siswa di Kabupaten Minahasa Selatan (sampai dengan Mei 2010)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Jenjang Pendidikan PAUD TK SD/MI SLB SMP/MTs SMA SMK Jumlah Jumlah Sekolah Negeri Swasta Total 3 146 149 127 107 234 1 1 58 21 79 13 5 18 9 2 11 211 281 492 Jumlah Siswa P Total 37 40 77 1.821 2.039 3.860 13.348 12.165 25.513 511 449 960 4.663 4.686 9.349 1.414 1.559 2.973 633 613 1.246 22.949 22.425 45.374 L
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Minahasa Selatan
Berdasarkan data jumlah siswa SMA dan SMK pada Tabel 20 di atas sebanyak 4.219 siswa, sangat diperlukan adanya Perguruan Tinggi yang representatif sesuai dengan kondisi Kabupaten Minahasa Selatan untuk menampung para siswa yang telah lulus. Mengingat banyak para siswa lulusan SMA dan SMK Kabupaten Minahasa Selatan yang melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi yang berada di Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa (Tondano) dan Kabupaten Minahasa Utara (Airmadidi) dengan konsekuensi biaya hidup yang tinggi.
51
Untuk keadaan guru di Kabupaten Minahasa Selatan, baik guru PNS/CPNS maupun non PNS berjumlah 3.383 yang tersebar di semua jenjang pendidikan. Sedangkan keadaan pendidikan guru di Kabupaten Minahasa Selatan pendidikan SMA sederajat dari sampai dengan pendidikan strata dua (S2). Selengkapnya
Namun yang telah mengikuti sertifikasi guru sampai saat ini hanya berjumlah 288 orang yang terdiri dari, 82 laki-laki dan 2069 perempuan. data keadaan guru PNS dan non PNS, keadaan pendidikan guru serta sertifikasi guru diperlihatkan pada Tabel 21a, Tabel 21b dan Tabel 21c.
Tabel 21a. Data Keadaan Guru PNS/CPNS dan Non PNS di Kabupaten Minahasa Selatan (sampai dengan Mei 2010)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Satuan Kerja / Jenjang Pendidikan UPT Cabang Dinas Pengawas Penilik TK SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK SLB Jumlah PNS P Jml 0 1 0 0 0 0 127 130 921 1.160 459 645 171 266 59 109 3 4 1.740 2.315 Guru CPNS P Jml 0 0 0 0 0 0 2 3 86 105 24 36 4 11 5 11 0 0 121 166 Non PNS L P Jml 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 221 227 67 400 467 85 131 216 40 39 79 27 22 49 3 4 7 228 817 1.045 Total 1 0 0 360 1.732 897 356 169 11 3.526
L 0 0 0 1 19 12 7 6 0 45
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Minahasa Selatan
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Minahasa Selatan
52
L
0 58 70 49 11 44 188
Jumlah P Jlh
23 277 178 68 11 183 557 23 335 248 117 22 227 745
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Minahasa Selatan
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan menjangkau semua penduduk usia sekolah untuk memperoleh pendidikan, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan terus berupaya dan mencari terobosan terhadap berbagai hal yang berkaitan dan mendukung bidang pendidikan. Dari tahun ke tahun, sejak Kabupaten Minahasa Selatan menjadi daerah otonom yang baru, mutu pendidikan mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi murni (APM) pendidikan dasar maupun pendidikan menengah. APK dan APM Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun 2006-2008 diperlihatkan pada Tabel 22a dan Tabel 22b. Tabel 22a. APK dan APM Pendidikan Dasar Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. Pendidikan Dasar TK a. APK b. Jumlah Siswa c. Penduduk 4-6 Tahun SD/MI/SDLB a. APK b. APM c. Jumlah Siswa : - SD - MI - SDLB d. Penduduk 7-12 Tahun e. Siswa 7-12 Tahun SMP/MTs/SMPLB a. APK b. APM c. Jumlah Siswa : 2007 55,90% 3.017 5.214 99,02% 90,86% 25.043 100 25.097 24.022 90,86% 77,65% Tahun 2008 2009 57,28% 3.331 5.815 101.18% 92,70% 25.220 122 25.046 25.634 92,20% 78,54% 59,50% 3.643 6.123 104.15% 95,15% 25.437 134 24.552 98,06% 86,49% 2010 65,52% 4.270 6.517 106.73% 98,37% 25.633 144 16 24.817 99,13% 92,41%
2.
3.
53
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pendidikan, Pemuda & Olahraga Kab. Minahasa Selatan
Tabel 22b. APK dan APM Pendidikan Menengah Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. Pendidikan Menengah SMA/SMK a. APK b. APM c. Jumlah Siswa : - SMA - SMK d. Penduduk 16-18 Tahun e. Siswa 16-18 Tahun 2007 49,98% 46,13% 3.652 1.187 9.085 4.191 Tahun 2008 97,19% 55,17% 3.698 2.284 9.232 5.223 2009 65,27% 61,67% 3.703 3.029 9.693 5.978
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pendidikan, Pemuda & Olahraga Kab. Minahasa Selatan
Untuk keadaan penduduk menurut pendidikan di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 23. Tabel 23. Keadaan Penduduk Menurut Pendidikan di Kabupaten Minahasa Selatan (sampai dengan 23 September 2009)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Kecamatan Modoinding Tompaso Baru Ranoyapo Motoling Sinonsayang Tenga Amurang Tumpaan Tareran Kumelembuai Maesaan Amurang Barat Amurang Timur Tatapaan Motoling Barat Motoling Timur Suluun Tareran Jumlah Belum Tidak Tamat Seko- Tamat SLTP SLTA SD lah SD
3.170 2.484 2.478 1.587 3.099 2.970 2.686 3.317 2.139 1.172 1.745 2.428 2.095 1.897 1.571 1.651 1.014 37.503 3.454 2.359 996 441 1.954 2.782 5.417 2.546 2.370 833 2.278 2.141 1.878 1.707 1.570 1.232 987 34.945 1.946 2.703 4.271 1.505 4.875 4.467 248 3.398 3.380 2.338 2.511 3.513 2.867 2.883 2.140 3.165 1.967 48.177 2.041 1.019 2.217 2.551 2.788 2.736 1.403 1.973 3.060 2.520 2.965 3.096 2.685 4.271 3.010 3.273 2.537 3.787 1.283 1.314 2.252 1.509 2.480 3.005 2.487 2.838 1.601 1.265 1.520 1.135 2.058 1.482 3.480 584 39.867 38.358
D II
D III
S1
S2
4 7 1 3 3 17 16 11 23 4 5 14 17 0 1 3 5 134
S3
1 2 0 1 1 1 1 1 2 2 0 0 1 0 0 0 2 15
Jumlah
11.850 12.591 13.559 7.212 15.814 16.906 15.889 15.950 14.950 7.161 10.600 13.992 12.638 9.518 8.069 9.762 8.303 204.764
50 60 105 56 85 127 67 88 134 102 68 129 83 93 126 161 200 247 90 117 358 84 112 198 166 114 432 52 65 98 83 97 120 73 68 270 70 84 301 37 64 64 72 18 42 39 40 92 36 35 193 1.321 1.408 3.036
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Minahasa Selatan
54
Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan wawasan para siswa dan masyarakat pada umumnya, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan mendirikan/menyediakan perpustakaan di semua kecamatan dan menyediakan berbagai macam buku. Sampai dengan pertengahan tahun 2010, pemerintah telah mendirikan/menyediakan 31 perpustakaan. tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Keadaan Perpustakaan di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1 1. Kecamatan Desa/Kelurahan 2 Modoinding - Sinisir - Makaaruyen 2 Tompaso Baru - Tompaso Baru Ranoyapo - Ranoyapo Motoling - Picuan Baru - Picuan Lama Motoling Timur - Wanga - Wanga Amongena Motoling Barat - Raanan Baru Tenga - Tawaang - Pakuweru Sinonsayang - Ongkaw Amurang - Kilometer Tiga - Kel. Lewet - Kel. Ranoiapo Tareran - Rumoong Atas - Kaneyan Suluun Tareran - Suluun Tumpaan - Tumpaan - Munte Kumelembuai Jumlah Perpustakaa n 3 2 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 Jumlah Buku 4 682 482 200 4 482 482 482 482 964 482 482 964 482 482 482 482 964 482 482 482 482 1.446 482 482 482 964 482 482 482 482 964 482 482 964 Jumlah Pengunjung (Orang) 2008 2009 Mei 2010 5 450 450 6 555 555 7 365 250 115 7 220 220 219 219 494 277 217 333 223 110 275 275 495 270 225 230 230 668 233 210 225 457 227 230 235 235 477 237 240 435
Keadaan perpustakaan di
1 2. 3. 4.
5. 6. 7.
5 445 445 443 443 877 440 437 435 435 430 430 862 432 430 440 440 1.316 437 439 440 889 447 442 400 400 895 450 445 845
6 575 575 580 580 1.173 586 587 588 588 590 590 1.192 595 597 597 597 1.754 599 598 557 1.239 659 580 575 575 1.159 579 580 1.095
8. 9.
13.
55
14.
- Kumelembuai - Makasili Amurang Timur - Kel. Ranomea - Kel. Pondang - Lopana - Ritey - Malenos Amurang Barat - Kel. Kawangkoan Bawah Tatapaan - Paslaten Maesaan - Tumani - Temboan Jumlah
1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 31
482 482 2.410 482 482 482 482 482 482 482 482 482 964 482 482 14.660
425 420 2.309 460 475 467 457 450 500 500 470 470 905 455 450 12.911
555 540 2.859 575 573 570 572 569 540 540 547 547 1.096 549 547 16.714
220 215 1.194 230 232 240 245 247 241 241 243 243 458 245 213 7.039
Sumber : Data Juli 2010, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab. Minahasa Selatan
5.
Kesehatan, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kesehatan adalah faktor yang sangat penting dan strategis bagi kehidupan manusia. Apabila sakit, aktivitas untuk bekerja dan berkarya terganggu, bahkan tidak dapat dilaksanakan. Oleh sebab itu, sektor kesehatan harus mendapat perhatian dan penanganan yang serius karena menyangkut kelangsungan hidup manusia dan kelangsungan bangsa serta negara. Jika rakyat sehat, maka negara kuat, yang berati negara maju dan berkembang. Permasalahan utama pembangunan kesehatan saat ini antara lain, masih tingginya disparitas status kesehatan antartingkat sosial ekonomi, antarkawasan dan antarperkotaan-perdesaan. Selain itu, terjadinya beban
ganda penyakit, kualitas, pemerataan masih rendah karena keterbatasan tenaga dan peralatan, pelindungan masyarakat di bidang obat dan makanan masih rendah, serta perilaku masyarakat tidak mendukung pola hidup bersih dan sehat. Permasalahan kesehatan lain yang perlu penanganan segera, yaitu pelayanan kesehatan terhadap penduduk miskin dan penyakit infeksi yang merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan balita. Hal ini terkait erat dengan terbatasnya akses terhadap pelayanan kesehatan, baik karena kendala geografis maupun kendala biaya. Kesehatan penduduk merupakan salah satu cermin dari tingkat kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, harus didukung oleh 56
ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai. Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang lengkap, diharapkan kondisi kesehatan penduduk juga semakin baik. Tingkat kesehatan penduduk yang semakin baik turut berperan penting dalam mempersiapkan kualitas sumberdaya manusia. Pencapaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Minahasa Selatan dapat diukur pada beberapa indikator derajat kesehatan, yaitu Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu ataupun Balita. Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan adalah perilaku dan lingkungan. Angka Kematian Ibu (MMR) dan Angka Kematian Bayi (IMR), Angka Kematian Balita di Kabupaten
Minahasa Selatan dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Berdasarkan data pada 14 Puskesmas, Angka Kematian Bayi mengalami penurunan dari 11,5 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 menjadi 9,2 kematian bayi per 1.000 pada tahun 2008. Sedangkan Angka Kematian Ibu sebesar 0,2 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 0,1 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2008. menjadi 1,2 per 1.000 Balita pada tahun 2008. Saat ini, di Kabupaten Minahasa Selatan terdapat 2 Rumah Sakit Umum Swasta dan sebuah Rumah Sakit Umum Daerah. Dari 17 kecamatan yang ada, 14 kecamatan telah memiliki Puskesmas dengan kendaraan operasional dan 7 (tujuh) Puskesmas telah mengadakan pelayanan rawat inap. Di samping itu, berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang lain tersedia di semua kecamatan. Namun demikian, sangat dibutuhkan Rumah Sakit Umum yang representatif untuk pasien yang kondisinya berat dan dokter spesialis beserta tenaga kesehatan lainnya. Untuk Puskesmas dan sarana kesehatan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan dapat dilihat pada Tabel 25a dan Tabel 25b. Tabel 25a. Puskesmas di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. Nama Puskesmas Amurang Timur Tumpaan Amurang Lokasi Kecamatan Amurang Timur Tumpaan Amurang Sifat Pelayanan Rawat Inap Rawat Inap Rawat Jalan Jumlah Kendaraan Operasional 1 Unit 1 Unit 1 Unit
Untuk Angka
Kematian Balita tahun 2007 sebesar 3,2 per 1.000 Balita mengalami penurunan
57
Amurang Barat Tenga Ongkaw Motoling Kumelembuai Poopo Tompaso Baru Modoinding Tareran Suluun Maesaan
Amurang Barat Tenga Sinonsayang Motoling Kumelembuai Ranoyapo Tompaso Baru Modoinding Tareran SuluunTareran Maesaan
Rawat Jalan Rawat Inap Rawat Jalan Rawat Inap Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap Rawat Jalan Rawat Jalan
1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit
Sedangkan jumlah tenaga kesehatan atau tenaga medis di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 26. Tabel 26. Tenaga Kesehatan di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Jenis Tenaga Kesehatan Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat (M.Kes) Apoteker Sarjana Farmasi Sarjana Kesehatan Masyarakat Sarjana Keperawatan Sarjana Ilmu Terapan (D IV Kebidanan) Sarjana Ilmu Terapan (D IV Gizi) Jumlah (Orang) 69 3 2 4 5 11 11 2 1
58
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Sarjana Sanitarian Ahli Madya Keperawatan Ahli Madya Kebidanan Ahli Madya Gizi Ahli Madya Kesehatan Lingkungan Ahli Madya Fisioterapi Ahli Madya Perawat Gigi Ahli Madya Sanitarian Perawat (SPR dan SPK) Bidan Diploma 1 Perawat Gigi Sanitarian (SPPH) Asisten Apoteker (SMF) Pekarya Kesehatan
3 49 46 13 10 2 4 5 180 112 16 15 4 17
Dalam upaya mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera di Kabupaten Minahasa Selatan, telah dan sementara digalakkan program Keluarga Berencana (KB). Dari tahun ke tahun jumlah peserta KB, baik yang mengikuti melalui program pemerintah maupun karena kesadaran pentingnya program KB (swasta) mengalami peningkatan. Hal ini karena tersedianya dan mudahnya para Pasangan Usia Subur (PUS)/Wanita Usia Subur (WUS) mendapatkan alat kontrasepsi (alkon). Program KB di Kabupaten Minahasa Selatan sangat Untuk jumlah dirasakan manfaatnya, selain dapat menekan laju pertumbuhan penduduk juga dapat meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan keluarga. peserta KB di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 27. Tabel 27. Jumlah Peserta KB Per Mix Kontrasepsi di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Kecamatan Modoinding Tompaso Baru Maesaan Ranoyapo Motoling Motoling Barat Motoling Timur Kumelembuai Amurang Barat Sinonsayang Tenga Amurang Amurang Timur Tumpaan IUD 694 501 241 696 290 156 445 416 580 441 1.252 571 304 248 Mix Kontrasepsi MOW MOP Kdm Imp 32 1 29 75 15 0 77 189 10 0 36 235 20 0 22 211 19 0 10 155 10 0 12 220 6 0 6 62 19 0 16 51 19 0 3 124 28 0 7 448 16 0 0 359 47 1 8 253 23 1 24 153 26 0 21 199 Sntk 755 532 525 475 184 435 594 304 619 1.223 635 569 643 1.132 Pil 571 509 560 393 286 451 310 294 858 971 737 569 670 1.031 Jumlah 2.157 1.823 1.613 1.817 1.205 1.285 1.423 1.100 2.203 3.118 2.899 2.018 1.818 2.657 PUS 2.365 2.590 1.871 2.098 1.289 1.426 1.577 1.278 2.590 3.294 3.369 2.291 2.446 3.284
%
91,20 70,38 86,21 86,60 93,48 90,11 90,23 86,07 85,05 94,65 86,04 88,08 74,32 80,90
59
30 14 35 369
40 0 2 45
5 27 32 335
Sumber : Data Juli 2010, Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Minahasa Selatan
Sejak dahulu, masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan telah menyadari akan persamaan hak dan kedudukan antara laki-laki dan perempuan dalam bekerja dan berkarya. Walaupun demikian pemerintah terus memberikan motivasi dan pemahaman kepada kaum perempuan untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan di segala bidang. Selain itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan kedudukan perempuan (kesetaraan gender) dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Kesetaraan gender di Kabupaten Minahasa Selatan, nampak di hampir semua lembaga/instansi, baik pemerintah maupun non pemerintah seperti yang ditunjukkan pada Tabel 28. Tabel 28. Data Partisipasi Perempuan Pada Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. Nama Lembaga / Instansi PNS Pemkab Minsel Pejabat Eksekutif Pejabat Legislatif POLRI PNS POLRI TNI Rumah Tahanan Kejari Kejari (Honor) Pengadilan Kantor Kemenag BRI BNI Bank Sulut Bank Danamon PT Air (PDAM) PLN Telkom Kantor Pos dan Giro Perusahaan Daerah Hukum Tua Hotel Restaurant Pendeta/Pastor/Imam Penduduk Yang Bekerja Laki-laki Perempuan Jumlah 2.992 1.869 4.861 393 139 532 24 6 30 456 5 461 4 19 23 210 0 210 28 5 33 13 3 16 6 3 9 10 3 13 47 49 96 30 8 38 6 2 8 13 9 22 6 3 9 51 23 74 39 11 50 22 2 24 10 0 10 7 2 9 129 21 150 5 4 9 21 30 51 1.041 1.072 2.113
%
38,45 26,13 20,00 1,08 82,61 0,00 15,15 18,75 33,33 23,08 51,04 21,05 25,00 40,91 33,33 31,08 22,00 8,33 0,00 22,22 14,00 44,44 58,82 50,73
60
Guru Agama Koperasi Perusahaan Swasta Rumah Makan/Kopi Pedagang Wartawan LPK Sopir/Montir LKS/Guru Bantu Jumlah
76,50 15,14 33,15 44,72 51,73 4,55 64,08 0,48 48,18 37,69
Sumber : Data Juli 2010, Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Minahasa Selatan
6.
Agama Pembangunan agama merupakan upaya untuk mendukung agenda pembangunan nasional, yaitu mewujudkan manusia Indonesia yang berkualitas dan berakhlak serta pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menciptakan Indonesia yang aman dan damai. Kabupaten Minahasa Selatan di diami oleh sejumlah penduduk dengan berbagai latar belakang agama yang mengimani agamanya masing-masing, yaitu Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha dan Konghucu. Sebagai sarana penunjang kegiatan keagamaan, telah tersedia sejumlah fasilitas peribadatan yang cukup memadai dan representatif seperti, gereja, mesjid, wihara dan li tang. Sarana peribadatan yang dominan adalah gereja, dimana di semua desa/kelurahan tersedia. Hal ini disebabkan mayoritas penduduk Kabupaten Minahasa Selatan adalah penganut agama kristen. Untuk jumlah umat beragama dan sarana peribadatan (tempat ibadah) di Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan pada Tabel 29a dan Tabel 29b. Tabel 29a. Data Jumlah Umat Beragama di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Nama Kecamatan Sinonsayang Tenga Kumelembuai Tompaso Baru Motoling Barat Motoling Timur Motoling Amurang Timur Tumpaan Kristen 9.476 16.232 6.971 9.276 6.641 9.599 5.327 12.394 13.160 Jumlah Umat Beragama Katolik Islam Hindu Budha 285 6.612 0 2 560 2.022 0 0 0 0 0 0 721 2.921 0 0 39 12 0 0 0 0 0 0 333 11 0 0 103 243 0 0 51 2.253 0 0 Konghucu 4 0 0 0 0 0 0 0 0
61
Suluun Tareran Modoinding Tatapaan Amurang Amurang Barat Ranoyapo Tareran Maesaan Jumlah
0 0 0 4 4 0 0 0 8
0 0 0 27 2 0 0 0 31
0 0 0 1 0 0 0 0 5
Sumber : Data Juli 2010, Kantor Kementerian Agama Kab. Minahasa Selatan
Sumber : Data Juli 2010, Kantor Kementerian Agama Kab. Minahasa Selatan
Kehidupan sosial umat beragama dan antar umat beragama senantiasa berjalan dengan baik, dimana tercipta toleransi yang tinggi antar umat beragama yang dibuktikan dengan saling mengunjungi dan silaturahmi pada saat pelaksanaan hari-hari raya keagamaan. Dari kesadaran yang muncul dalam mempererat dan mengembangkan toleransi antar umat beragama, para pimpinan umat beragama membentuk suatu wadah yang diberi nama Badan Kerja Sama Antar Umat ber-Agama (BKSAUA) Kabupaten Minahasa Selatan 62
yang menjadi mitra Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dalam kegiatankegiatan keagamaan. 7. Tempat / Kegiatan Sosial Hampir semua desa/kelurahan yang ada di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan memiliki tempat kegiatan sosial seperti Balai Pertemuan Umum (Balai Desa/Kelurahan). Selain itu, di Kabupaten Minahasa Selatan tersedia berbagai fasilitas umum, baik milik pemerintah maupun milik organisasi sosial/yayasan, yang digunakan untuk berbagai kegiatan kemasyarakatan. 8. Olahraga Kabupaten Minahasa Selatan belum memiliki sarana dan prasarana olahraga yang memadai dan representatif. Akan tetapi, di beberapa cabang olahraga, baik tingkat pelajar maupun tingkat umum Kabupaten Minahasa Selatan dapat berprestasi di tingkat Propinsi maupun Nasional, seperti cabang olahraga atletik, karate, sepak bola, tinju, bridge dan beberapa cabang olahraga lainnya. Mengingat prestasi demi prestasi yang dicapai oleh para atlit Kabupaten Minahasa Selatan, sehingga sangat diperlukan sarana olahraga yang memadai dan representatif, seperti Gelanggang Olahraga (GOR). Namun dalam meningkatkan prestasi, para atlit memanfaatkan dan menyiasati sarana olahraga yang ada di sekitarnya walaupun tidak memadai. Begitu juga dengan masyarakat, dalam menjaga kebugaran tubuh/berolahraga memanfaatkan sarana olahraga apa saja yang ada di sekitarnya. Beberapa sarana olahraga yang mudah dijumpai dan sering digunakan oleh para atlit serta masyarakat untuk olahraga dan hiburan sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 30. Tabel 30. Sarana Olahraga di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Sarana Olahraga Lapangan Sepak Bola Lapangan Bola Volly Lapangan Bulutangkis Lapangan Tenis Lapangan Basket Lapangan Sepak Takraw Gedung Olahraga Jumlah 17 10 8 2 3 17 1
63
8.
15 73
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Minahasa Selatan
64
7. 8.
249 189
248 185
13.237 9.727
3.282,7 1.799,5
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Minahasa Selatan
Berdasarkan data produksi tanaman pangan pada Tabel 30, komoditi jagung memiliki produksi terbesar dibandingkan dengan komoditi lainnya. Hal ini disebabkan karena masyarakat telah menerapkan teknologi pertanian berupa penggunaan benih unggul dan pemakaian pupuk yang berimbang. Sedangkan pengelolaan tanah dilakukan dengan menggunakan traktor, tenaga sapi dan manusia. Tanaman hortikultura (komoditi sayur-sayuran semusim) di Kabupaten Minahasa Selatan mempunyai potensi yang besar dan kualitas yang baik. Umumnya tanaman hortikultura bertumbuh dan berkembang dengan baik di Kecamatan Modoinding yang telah ditetapkan sebagai kawasan pengembangan agropolitan. Berbagai komoditi hortikultura telah dipasarkan di tingkat regional, nasional maupun internasional, sehingga kontribusinya sangat besar dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekaligus Untuk memberikan dampak positif bagi upaya meningkatkan pendapatan daerah. Dari tahun ke tahun produksi tanaman hortikultura mengalami peningkatan. Selatan ditunjukkan pada Tabel 32. Tabel 32. Produksi Tanaman Hortikultura di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Komoditi Bawang Merah Bawang Daun Kentang Kubis Petsay/Sawi Wortel Kacang Merah Kacang Panjang Cabe Besar Cabe Rawit Tomat Terung Buncis Ketimun Labu Siam Luas Tanam (Ha) 2.148 3.685 450 414 501 269 20 34 124 1.305 15 59 80 53 Luas Panen (Ha) 2.118 3.681 449 413 500 280 15 77 299 1.297 15 59 80 52 Provitas (Ton/Ha) 18 20 35 15 18 2 2 3 3 18 15 20 20 Produksi (Ton) 38.124 73.620 15.715 6.195 9.000 560 30 231 897 23.346 885 1.600 1.040
65
49 9 309 -
80 8 300 -
14 2 20 -
1.120 16 6.000 -
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Minahasa Selatan
Kabupaten Minahasa Selatan juga memilki potensi buah-buahan, biofarmaka (tanaman obat-obatan) dan tanaman hias yang baik. Tabel 35. Tabel 33. Potensi Buah-buahan Tahunan di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
-
Komoditi Alpukat Belimbing Duku/Langsat Durian Jambu Biji Jambu Air Jeruk Siam/Keprok Jeruk Besar Mangga Manggis Nangka/Cempedak Nenas Pepaya Pisang Rambutan Salak Sawo Markisa/Konyal Sirsak Sukun Apel Anggur Melinjo Petai Jengkol
Penanaman Baru (Pohon) 440 30 865 1.995 135 415 20 125 8.600 400 142 7.372 1.906 29.727 17.650 75 -
Tanaman Menghasilkan (Pohon) 3.800 64 8.187 12.100 1.900 2.050 460 610 6.555 1.340 1.258 39.086 13.105 91.160 43.503 14 1.351 141 21 -
Produksi (Kg) 228.000 1.280 245.610 1.512.500 47.500 51.250 20.240 39.650 491.625 67.000 62.900 117.258 327.625 3.190.600 2.827.695 1.050 40.530 4.935 420 -
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Minahasa Selatan
66
3. Kencur 1.120 1.260 1,1 1.386 4. Kunyit 4.500 3.950 3,3 13.035 5. Lempuyang 2,3 6. Temulawak 2.355 1.650 1,9 3.135 7. Temuireng 8. Kajibeling 9. Dlingo/Dringo 10. Kapulaga 11. Temukunci 12. Mengkudu/Pace 1.150 3.025 10,0 30.250 (Phn) 13. Lidah Buaya 14. Mahkota Dewa 15. Sambiloto Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Minahasa Selatan
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Minahasa Selatan
2.
Perkebunan Tanaman perkebunan, baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar memegang peranan penting dalam perekonomian masyarakat di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan. Umumnya tanaman perkebunan rakyat yang diusahakan yaitu, kelapa, cengkih, aren, vanili, coklat (kakao) dan kopi, walaupun pola penanaman masih sederhana dan merupakan kebun rakyat yang dikelola secara turun temurun. Sedangkan perkebunan besar, dikelola oleh swasta berupa tanaman kelapa dan coklat (kakao) yang ditangani secara intensif. Tanaman kelapa adalah pohon kehidupan dan supermarket alami yang menghasilkan buah kelapa muda dan kopra sebagai sumber pangan, minuman, minyak makan serta santan. Tanaman ini memiliki keterkaitan sosial-budaya 67
terbukti bahwa buah kelapa mempunyai kemampuan menjaga kesehatan manusia yang luar biasa, yaitu dengan dijadikannya minyak kelapa murni (virgin coconut oil). Kabupaten Minahasa Selatan merupakan salah satu daerah di Propinsi Sulawesi Utara penghasil kelapa yang cukup besar potensinya. Dengan luas areal perkebunan kelapa mencapai 45.895,50 ha dan 4.589.550 pohon kelapa, menghasilkan produksi sebesar 49.439,70 ton per tahun. Ditinjau dari struktur ekonomi, sub sektor perkebunan merupakan penyumbang terbesar dalam PDRB Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2008 yaitu 41,76%. Pada tahun 2008, produk olahan tanaman kelapa khususnya kopra mencapai Rp. 7.000 - 8.000/kg sehingga memberikan sumbangan yang signifikan bagi perbaikan perekonomian masyarakat dan secara langsung membuka peluang kesempatan kerja dan berdampak Kondisi ini dapat diukur dengan pada menurunnya angka kemiskinan. upah harian pekerja kopra sebesar
Rp. 50.000/hari atau Rp. 1.250.000/bulan jauh melebihi upah minimum ratarata regional maupun nasional. Namun memasuki pertengahan tahun 2009 harga kopra turun sampai pada kisaran Rp. 3.600/kg, dan dipertengahan tahun 2010 harga mulai naik sampai pada kisaran Rp. 4.500/kg. Disaat permintaan kopra dari pihak investor (pabrikan) yang terus meningkat, petani diperhadapkan oleh turunnya tingkat produksi yang disebabkan berbagai kendala, antara lain : 1. Usia tanaman kelapa yang sudah tua sehingga kurang produkstif, 2. Lambat proses peremajaan tanaman oleh petani, dan 3. Adanya berbagai serangan hama dan penyakit terutama penyakit busuk pucuk kelapa. Penyakit busuk pucuk kelapa telah menyerang daerah sentra-sentra produksi kelapa sehingga meresahkan para petani. Akibat tingginya curah hujan, serangan penyakit busuk pucuk kelapa di akhir tahun 2007 sampai awal tahun 2008 sangat cepat penyebarannya dengan luas penyebaran mencapai 3.022 ha. Hampir semua sentra perkebunan kelapa banyak terlihat pohon kelapa produktif maupun hasil peremajaan telah terinfeksi penyakit busuk 68
pucuk.
produksi kelapa yang berkorelasi langsung dengan turunnya tingkat pendapatan petani, sehingga dapat menambah jumlah penduduk miskin. Berdasarkan hasil peninjauan lapangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Dinas Perkebunan Kabupaten Minahasa Selatan di awal tahun 2008, sentra-sentra produksi kelapa yang telah terserang, yaitu Desa Pondos, Desa Elusan, Desa Wakan (Kecamatan Amurang Barat), Desa Raanan Baru, Desa Tondey (Kecamatan Motoling Barat), Desa Tokin, Desa Karimbow, Desa Karimbow Talikuran (Kecamatan Motoling Timur), Desa Malola (Kecamatan Kumelembuai), Desa Pakuure I, Desa Boyong Atas (Kecamatan Tenga) dan Desa Tiniawangko (Kecamatan Sinonsayang). Tanaman cengkih merupakan komoditas yang dahulunya dikenal dengan emas coklat karena harganya yang tinggi. Pada tahun 1977-1986 harga cengkih mencapai kisaran Rp. 100.000/kg. Namun saat harga cengkih turun tajam pada tahun 1989-1997, masyarakat menebangnya dan beralih ke tanaman perkebunan lainnya. Dengan membaiknya harga komoditas cengkih pada tahun 1999-2000 yang mencapai kisaran Rp. 80.000 - 85.000/kg, petani mulai bersemangat dalam mengelola perkebunan cengkih. Pada tahun 2006, harga cengkih menurun lagi sampai pada kisaran Rp. 25.000/kg sehingga banyak petani cengkih yang tidak mengelola tanamannya. Akan tetapi, di akhir tahun 2007 sampai akhir tahun 2009 harga cengkih naik pada kisaran Rp. 45.000/kg Rp. 60.000/kg. Memasuki pertengahan tahun 2010 harga cengkih pada kisaran Rp. 48.000 - Rp. 52.000/kg yang merupakan masa panen raya (panen besar). Tanaman aren di Kabupaten Minahasa Selatan memiliki rata-rata produksi yang tinggi dibandingkan dengan komoditi perkebunan lainnya. Produksi pohon aren pengolahannya masih secara tradisional, berupa pembuatan cap tikus (alkohol) dan gula merah (gula batu) serta dijadikan minuman khas (saguer) dalam acara-acara tertentu. Sentra produksi aren berada di Kecamatan Tareran, Suluun Tareran, Motoling, Motoling Timur, Kumelembuai dan Ranoyapo. Selain komoditi perkebunan kelapa, cengkih dan aren, beberapa komoditas juga memegang peranan penting terhadap perekonomian masyarakat, bahkan 69
Tabel 36. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat di Kabupaten Minahasa Selatan
Luas Areal (Ha) Menurut Keadaan Tanaman Tanaman Tanaman Muda Tanaman Rusak/Tua Belum MengTidak Jumlah Menghasilkan Menghasil hasilkan (TM) kan (TBM) (TR/TTM)
5.397,80 3.111,07 655.24 705,30 139,50 115,68 14 8 220,60 35.622,60 11.815,29 1.173,72 1.143,03 367,90 160,78 32,70 48 17 4.875,10 4.445,64 168,99 250.97 228,20 43,80 17,09 45.895,50 19.372,00 1.997,95 2.099,30 735,60 320,26 46,70 56 254,69
No
Komoditi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kelapa Cengkih Panili Aren Kopi Kakao Cassiavera Jarak Pagar Pala
Dari beragam jenis dan potensi komoditi perkebunan di Kabupaten Minahasa Selatan, diawal tahun 2008, Kabupaten Minahasa Selatan dijadikan pusat rempah-rempah dunia Indonesia oleh pemerintah pusat. Produksi perkebunan di Kabupaten Minahasa Selatan, selain dikelola oleh petani/masyarakat juga dikelola oleh swasta seperti ditunjukkan pada Tabel 37. Tabel 37. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Swasta di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. Jenis Pengusahaan Perkebunan Besar Swasta (PBS) Perkebunan Negara Komoditas Perkebunan Kelapa Kakao Jambu Mente Jumlah Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi (Ha) (Ton) (Ha) (Ton) (Ha) (Ton) (Ha) (Ton) 2.292,304 1.105,20 591,00 47,54 - 2.883,304 1.152,74 818,292 96,15 818,292 96,15
70
(PN) Jumlah
3.110,596
1.201,35 591,00
47,54
- 3.701,596 1.248,89
Selain itu, di Kabupaten Minahasa Selatan terdapat beberapa perusahaan yang mengelola tanah hak guna usaha (HGU), sebagaimana tertera pada Tabel 38. Tabel 38. Pengelolaan Tanah Hak Guna Usaha (HGU) di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Nama Perusahaan PT. Blongko PT. Laimpangi PT. Jastamin PTP. Nusantara XIV PT. Noik Kumoyowa PT. Batu Kapal PT. Sulja Indah PT. Kayu Wolo PT. Mayaan Permai PT. Sidate Murni PT. Multi Raya Ekatama Lokasi Desa Blongko Kec. Sinonsayang Desa Blongko Kec. Sinonsayang Desa Ongkaw Satu Kec. Sinonsayang Desa Tiniawangko Kec. Sinonsayang Desa Aergale Kec. Sinonsayang Desa Sapa Kec. Tenga Desa Sapa Kec. Tenga Desa Sapa Kec. Tenga Desa Sapa Kec. Tenga Desa Pakuweru Kec. Tenga Desa Wawontulap Kec. Tatapaan Jumlah Luas (Ha) 74,520 126,540 354,340 818,292 485,617 554,450 103,37 96,800 56,992 90,000 800,09 3.561,011
3.
Kehutanan Pada dasarnya penataan ruang suatu wilayah adalah pengaturan penggunaan lahan yang ada di wilayah tersebut. penataan ruang selanjutnya. Kabupaten Minahasa Selatan memiliki potensi hutan yang sangat besar, tetapi potensi hutan yang besar tersebut belum dikelola secara optimal karena beberapa sebab, yaitu penataan kawasan hutan (termasuk tata ruang hutan) yang belum teratur, belum terbentuknya unit pengelolaan hutan pada seluruh kawasan hutan, pemanfaatan hutan yang belum berpihak kepada masyarakat, pemanfaatan hutan yang masih bertumpu pada hasil hutan kayu, pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran dan pengelolaan hutan yang 71 Sehubungan dengan itu, penggunaan lahan yang ada (existing land use) harus juga menjadi pertimbangan dalam
masih lemah, upaya konservasi dan rehabilitasi hutan dan lahan kritis belum mendapat perhatian yang memadai. Berkurangnya kawasan hutan juga menyebabkan terjadinya kesenjangan antara pasokan dan kebutuhan bahan baku industri. Sementara itu, potensi hasil hutan bukan kayu belum Hal ini terkait dengan masih rendahnya berkembang secara optimal.
pendapatan dan kualitas hidup masyarakat di dan sekitar kawasan hutan yang umumnya mengusahakan hasil hutan bukan kayu secara tradisional dan terbatas. Potensi hutan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan merupakan sumberdaya yang cukup besar, baik dalam rangka menjaga stabilitas ekosistem alam maupun untuk dikelola menjadi hutan produksi. Hutan produksi yaitu hutan yang dapat dimanfaatkan material (kayu maupun hasil lainnya) dengan tetap memperhatikan fungsi konservasinya juga terdapat di semua Kecamatan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan. Berdasarkan data luas hutan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan cenderung mengalami pengurangan/penyempitan dari tahun ke tahun. Hal ini karena antara lain adanya penebangan dan perambahan hutan untuk dijadikan lahan pertanian oleh masyarakat. Untuk menanggulangi fenomena tersebut telah diupayakan menggalakkan kegiatan penghijauan dan reboisasi. Luas hutan menurut fungsinya di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan dapat dilihat pada Tabel 39. Tabel 39. Luas Hutan Menurut Fungsinya
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Fungsi Hutan Lindung Produksi Terbatas Suaka Marga Satwa Cagar Alam Bakau Produksi Jumlah Luas Hutan (Ha) 13.974,82 14.576,65 3.414,00 3.862,00 479,91 16.597,00 52.904,38
Saat ini, di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, baik pemerintah maupun masyarakat sedang giat-giatnya melakukan penanaman pohon. Selain 72
penanaman pohon di hutan, juga dilaksanakan penanaman pohon di wilayah pesisir, berupa mangrove. Tabel 40. Untuk jenis dan luasnya, diperlihatkan pada
Wilayah Kabupaten Minahasa Selatan memiliki lahan kurang kritis, kritis dan sangat kritis dengan luas dan jumlahnya sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 41. Tabel 41. Luas Lahan Kritis di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. Tingkat Kekritisan Kurang Kritis Kritis Sangat Kritis Jumlah Luas Dlm Kaw Htn Luar Kaw Htn (Ha) (Ha) 15.869 31.614 10.840 13.961 2.977 48 29.686 45.623 Jumlah (Ha) 47.483 24.804 3.025 75.312
4.
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Minahasa Selatan memiliki wilayah pesisir dengan panjang garis pantai 168,22 km dan luas laut 56.000 ha (4 mil), mempunyai potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang dapat dikembangkan dan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Selain potensial untuk 73
budidaya perikanan laut, penangkapan ikan juga memiliki panorama yang indah sehingga dapat dikembangkan untuk tempat pariwisata. pada saat matahari terbenam di sebelah barat. Apalagi wilayah pesisirnya yang menghadap ke Laut Sulawesi, mempunyai daya tarik tersendiri Dari 17 kecamatan di Kabupaten Minahasa Selatan, 7 kecamatan di antaranya, yaitu Kecamatan Tatapaan, Kecamatan Tumpaan, Kecamatan Amurang Timur, Kecamatan Amurang, Kecamatan Amurang Barat, Kecamatan Tenga dan Kecamatan Sinonsayang memiliki wilayah pesisir dan laut yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya laut dan penangkapan ikan. Sedangkan untuk budidaya perikanan darat, yaitu dengan tersedianya lahan/areal tambak, kolam dan karamba yang umumnya pada wilayah-wilayah yang memiliki areal sawah, di samping sungai dan danau. Namun demikian, potensi sumberdaya kelautan dan perikanan tersebut belum dapat dimanfaatkan dan dikelola secara optimal oleh karena berbagai permasalahan. Permasalahan-permasalahan tersebut di antaranya : 1. 2. 3. 4. 5. Kondisi nelayan, umumnya miskin dan masih merupakan nelayan tradisional; Masih tingginya ketidakseimbangan pemanfaatan stok perikanan tangkap antarkawasan/wilayah dan antar spesies; Banyaknya praktik Illegal Unreported and Unregulated Fishing yang menyebabkan kerugian negara; Pengusahaan perikanan budidaya yang masih belum efisien; Sarana dan prasarana perikanan yang belum memadai serta input-input lain, seperti masalah benih, pakan, kesehatan ikan, dukungan permodalan, riset dan iptek perikanan; 6. Penanganan dan proses pengolahan produk-produk perikanan belum berkembang dengan baik, sehingga produk perikanan bermutu rendah dengan nilai jual yang rendah pula; 7. Di pasar global, produk perikanan menghadapi kendala oleh adanya hambatan tarif dan nontarif yang dikaitkan pula dengan isu-isu lingkungan dan kesehatan.
74
Apabila permasalahan-permasalahan tersebut dapat ditangani, sumberdaya kelautan dan perikanan mempunyai prospek besar untuk dikembangkan peranannya dalam mendukung pembangunan nasional. Potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan pada Tabel 42. Tabel 42. Potensi Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Minahasa Selatan
No
1 1. 2.
Kriteria Teknis
2 Kawasan Minapolitan / Sentra Produksi : a. Kawasan Minapolitan Tatapaan b. Kawasan Sentra Produksi Perikanan Produksi Perikanan : a. Produksi Perikanan Tangkap b. Produksi Perikanan Budidaya c. Produksi Produk Olahan Hasil Perikanan Produksi Benih Ikan Balai Benih Ikan (BBI) : a. Balai Benih Ikan (BBI) Tompasobaru b. Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Pengelolaan Lahan Budidaya : a. Pengelolaan Lahan Budidaya Air Tawar b. Pengelolaan Lahan Budidaya Air Payau c. Pengelolaan Lahan Budidaya Laut Potensi Lahan Budidaya : a. Potensi Lahan Budidaya Air Tawar b. Potensi Lahan Budidaya Air Payau c. Potensi Lahan Budidaya Laut Luas Laut Luas Perairan Umum Daratan Untuk Perikanan Tangkap Jumlah Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Jumlah Perahu Tanpa Motor Jumlah Perahu Motor Tempel Jumlah Perahu Motor Katinting Jumlah Kapal Motor Jumlah Pajeko (Purse Seine) Jumlah Jaring Insang (Gillnet) Jumlah Sero Jumlah Rumpon Jumlah Alat Tangkap Lainnya Tenaga Kerja Perikanan : a. Nelayan b. Pembudidaya Ikan c. Pengolah Ikan d. Pemasar Produk Perikanan Jumlah Unit Pengolah Ikan (UPI) Jumlah Unit Pemasaran Ikan (Pasar Ikan Higienis, Los Pasar Ikan, Pasar Ikan Tradisional) Jumlah Kelompok Masyarakat Pengawas Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
Volume
3 1 6 6.657 1.187 1.112,38 8.960.000 1 4 1.007 1.291 1.416,55 4 3.570 56.000 15 1 906 387 353 9 40 359 174 72 458 11.548 1.540 438 825 51 2 16
Satuan
4 Kawasan Kawasan Ton Ton Ton Ekor Unit Unit Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Orang Orang Orang Orang Unit Unit Kelompok
3. 4. 5.
6.
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
75
23. Jumlah Prasarana Pos Pengawasan SDKP 24. Jumlah Kasus Pelanggaran Bidang SDKP 25. Pulau-Pulau Kecil : a. P. Tatapaan b. P. Sepatu c. P. Burung d. P. Tikus 1 26. 27. 28. 29. 30. 2 Luas Mangrove Luas Terumbu Karang Luas Padang Lamun Luas Kawasan Konservasi Perairan Laut (termasuk KKLD) Danau : a. D. Mokobang b. D. Iloloy c. D. Moat d. D. Luak
Unit Kasus Ha Ha Ha Ha 4 Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Minahasa Selatan
Prospek pengembangan usaha budidaya laut di Kabupaten Minahasa Selatan sangat menjanjikan, antara lain usaha budidaya rumput laut, ikan kerapu, ikan kuwe dan sidat. Sedangkan untuk usaha budidaya perikanan darat telah dikembangkan jenis ikan mas, nila, mujair dan betutu melalui usaha mina padi, kolam, karamba dan jaring tancap. Potensi perikanan budidaya dan potensi usaha perikanan budidaya serta komoditas eksport perikanan di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 43, Tabel 44 dan Tabel 45. Tabel 43. Potensi Perikanan Budidaya di Kabupaten Minahasa Selatan
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Komoditas
Rumput Laut Kerapu Kuwe Sidat Mas Nila Mujair Betutu Jumlah
Produksi (Ton)
2.000 7 78 7 586 680 342 5 3.705
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Minahasa Selatan
76
Usaha
Budidaya Laut Budidaya Air Payau Budidaya Air Tawar : - Kolam - Karamba - Jaring Tancap - Sawah Jumlah
Potensi (Ha)
2.583 5 637 57 28 779 4.089
Produksi (Ton)
2.092 645,20 322,60 403,25 241,95 3.705
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Minahasa Selatan
Jenis Usaha
Ikan Kayu Ikan Beku Ikan Beku Ikan Segar
Komoditas
Tuna, Cakalang, Tongkol Cakalang, Tongkol, Lajang Cakalang, Tongkol, Lajang Kerapu
Pemasaran
Jepang Jakarta Jakarta Hongkong
Pelaku Usaha
CV. Nichindo Manado Suisan CV. Sakura Ria CV. Nirwana CV. Prima Tuna Sejati
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Minahasa Selatan
5.
Peternakan Kabupaten Minahasa Selatan memiliki potensi peternakan yang dapat dikembangkan dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Selain memiliki lahan yang luas, juga didukung dengan ketersediaan pakan dari hasil pertanian, seperti jagung, karena sebagian besar penduduk Kabupaten Minahasa Selatan adalah petani. Umumnya peternakan yang diusahakan adalah sapi, kuda, babi, kambing, ayam buras, ayam ras, itik dan anjing. Untuk ternak sapi, babi, ayam buras, itik dan anjing tersebar di semua kecamatan. Khusus ternak sapi dan kuda dimanfaatkan oleh penduduk sebagai angkutan 77
tradisional, roda sapi dan bendi. Produksi daging dan telur (ayam, itik, puyuh) dapat memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk Kabupaten Minahasa Selatan, bahkan banyak yang dipasarkan ke daerah lain. Untuk tahun 2009, populasi ternak dan produksi daging serta produksi telur di Kabupaten Minahasa Selatan dapat dilihat pada Tabel 46a, Tabel 46b dan Tabel 46c berikut ini. Tabel 46a. Potensi Peternakan di Kabupaten Minahasa Selatan
Populasi Daging Populasi Daging Populasi Daging Populasi Daging Populasi Daging (Kg) (Ekor) (Kg) (Ekor) (Kg) (Ekor) (Kg) (Ekor) (Kg) (Ekor) 130 2.923 39 1.13 140 963 1.876 80.575 1.554 1. Amurang 0 838 18.840 38 1.10 121 835 1.874 80.503 2.975 2. Amurang Barat 6 294 6.610 25 709 129 886 1.838 78.951 2.636 3. Amurang Timur 251 5.643 23 662 1.749 75.128 990 4. Tareran 1.568 35.253 155 1.06 2.069 88.874 3.709 5. Tenga 5 1.205 27.091 432 2.97 1.650 70.869 2.617 6. Sinonsayang 6 399 8.971 58 1.65 192 1.31 872 37.457 1.100 7. Tumpaan 6 9 473 10.634 210 1.44 706 30.312 2.360 8. Tatapaan 7 391 8.791 948 40.721 1.066 9. Motoling 597 13.422 1.720 73.864 1.481 10. Kumelembuai 683 15.356 23 652 2.069 88.874 2.617 11. Ranoyapo 478 10.747 28 819 289 1.99 568 24.393 2.340 12. Tompaso Baru 2 516 11.601 28 795 190 1.30 570 24.467 2.116 13. Maesaan 7 254 5.711 618 26.560 1.173 14. Modoinding 492 11.061 1.874 80.503 1.073 15. Motoling Timur 459 10.319 850 36.512 1.059 16. Motoling Barat 367 8.251 22 634 1.621 69.630 976 17. Suluun Tareran 9.359 211.22 283 8.163 1.856 12.79 23.47 1.008.19 31.84 Jumlah 3 0 1 3 2
-
No Kecamatan
Sapi
Kuda
Kambing
Babi
Anjing
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Minahasa Selatan
Kecamatan
Amurang Amurang Barat Amurang Timur Tareran Tenga Sinonsayang Tumpaan Tatapaan Motoling
Ayam Buras
Populasi (Ekor) 10.272 12.749 10.726 10.631 11.475 11.636 8.703 5.790 8.197 Daging (Kg) 12.656 15.707 13.214 13.097 14.137 14.336 10.722 7.134 10.099
Ayam Pedaging
Populasi (Ekor) 587 Daging (Kg) 704 -
Ayam Petelur
Populasi (Ekor) 666 1.737 Daging (Kg) 402 1.049 -
Itik
Populasi (Ekor) 381 430 225 143 378 536 341 159 154 Daging (Kg) 196 221 116 74 195 276 176 82 79
78
Kumelembuai Ranoyapo Tompaso Baru Maesaan Modoinding Motoling Timur Motoling Barat Suluun Tareran Jumlah
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010 320 3.012 1.819 214 110 320 2.247 1.357 667 343 320 7.603 4.591 338 174 318 306 157 170 87 155 80 153 79 141 73 1.984 15.265 9.219 4.890 2.517
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Minahasa Selatan
Kecamatan
Amurang Amurang Barat Amurang Timur Tareran Tenga Sinonsayang Tumpaan Tatapaan Motoling Kumelembuai Ranoyapo Tompaso Baru Maesaan Modoinding Motoling Timur Motoling Barat Suluun Tareran Jumlah
Ayam Buras
Populasi (Ekor) 10.272 12.749 10.726 10.631 11.475 11.636 8.703 5.790 8.197 3.902 17.244 23.921 22.436 15.871 6.362 7.436 9.933 197.284 Telur (Kg) 7.335 9.103 7.658 7.591 8.193 8.308 6.214 4.134 5.853 2.786 12.312 17.080 16.020 11.332 4.542 5.309 7.092 140.86 1
Ayam Petelur
Itik
Telur (Kg) 2.363 2.667 1.393 887 2.346 3.325 2.116 986 955 1.328 4.139 2.098 1.897 1.052 962 949 875 30.33 8
Populasi Telur Populasi (Ekor) (Kg) (Ekor) 381 430 225 143 666 5.594 378 1.737 14.591 536 341 159 154 3.012 25.301 214 2.247 18.875 667 7.603 63.865 338 306 170 155 153 141 15.265 128.226 4.890
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Minahasa Selatan
Dalam
upaya
memanfaatkan
dan
mengembangkan
potensi
pertanian,
peternakan, perikanan dan kehutanan, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan menyiapkan tenaga-tenaga penyuluh untuk membantu masyarakat dalam mengolah potensi-potensi tersebut. pendidikan penyuluh Tabel 47a dan Tabel 47b. Tabel 47a. Jumlah Penyuluh di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. Bidang Keahlian Pertanian Peternakan L 50 6 PNS / CPNS P Jumlah 17 67 6 12 L 19 0 Non PNS P Jumlah 20 39 1 1 Total 106 13
79
3. 4. 5.
7 3 1 67
4 1 1 29
11 4 2 96
0 0 3 22
1 0 0 22
1 0 3 44
12 4 5 140
Sumber : Data Juli 2010, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kab. Minahasa Selatan
Sumber : Data Juli 2010, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kab. Minahasa Selatan
6.
Pertambangan dan Energi Wilayah Kabupaten Minahasa Selatan mempunyai topografi berbukit-bukit atau berupa pegunungan yang di dalamnya banyak terkandung berbagai deposit tambang dengan nilai ekonomis penting, seperti emas. disamping deposit lainnya. Deposit emas di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan tersebar luas di beberapa kecamatan Selain itu, dengan mengalirnya sungai-sungai Potensi pertambangan di besar, menghasilkan pasir, kerikil dan batu yang banyak digunakan dalam pembangunan fisik sebagai bahan baku utama. wilayah Kabupaten Minahasa Selatan terangkum pada Tabel 48. Tabel 48. Potensi Pertambangan di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1 1.
Lokasi Kecamatan 3
Motoling Barat Ranoyapo Motoling Timur Amurang Barat Tompaso Baru Tatapaan
Tempat 4
Toyopon Picuan Lama Tokin Karimbow Tewasen Liandok Karowa Sulu
Luas (Ha) 7
2.000 2.000 2.500 1.000 1.500 2.000 1.500 750
Penyelidik 8
DPE Sulut PT NMR PT NMR PT NMR PT NMR DPE Sulut PT NMR DPE Sulut
80
2. 3
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010 Indikasi PT NMR 700 Terukur 185.136 Dit. Geologi Ton (1974) Indikasi 225 Indikasi 250 Indikasi DPE Minsel 750 Indikasi
1 4. 5.
3
Sinonsayang Tenga Ranoyapo Maesaan Amurang Barat Amurang Amurang Amurang Timur Tenga Motoling Timur Tumpaan Sinonsayang Tompaso Baru
4
Poigar Sapa, Molinou, Sidate, Moinit Pontak, Poopo, Ranoyapo Torout Rumoong Bawah Buyungon S. Ranowangko, Kilometer 3, Uwuran 2, Lewet S. Pentu-Lopana Radey Tokin, Karimbow Tangkuney Blongko Batukulo
5
Terukur
7
1.326,5
8
Badan Geologi Pusat SDG Bandung (2006)
Indikasi Indikasi
1.800 200
DPE Minsel
DPE Minsel
50
Indikasi Terukur Indikasi Indikasi Indikasi 3.714.375 M3 250 50 50 50 DPE Minsel PT Adco Morino (1993) DPE Minsel DPE Minsel DPE Sulut (1996)
6. 7. 8. 9.
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Minahasa Selatan
Dari berbagai potensi pertambangan yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan, belum dikelola secara optimal. Selain membutuhkan dana yang besar dan Namun untuk teknologi, juga harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. yang ada di sekitar sungai sebagai mata pencaharian. sebagaimana tercantum pada Tabel 49. Tabel 49. Perusahaan/Pemegang Ijin Usaha Pertambangan Eksplorasi di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. Nama Perusahaan PT. Sumber Energi Jaya PT. Anak Indonesia Mining PT. For El Shadai Luas (Ha) 1.959 1.923 1.994 Lokasi Kec. Motoling Timur Kec. Motoling Timur Kec. Maesaan Jenis Pertambangan Mineral Logam Mineral Logam Mineral Logam
bahan galian golongan C berupa pasir, banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Sedangkan bahan galian golongan B berupa mineral logam dikelolah oleh 4 perusahaan
81
4. 5.
1.998 1.914
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Minahasa Selatan
Kegiatan pertambangan perlu mendapat perhatian khusus karena meskipun dari segi sosial ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi dari aspek lingkungan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lahan maupun makhluk hidup. Kegiatan pertambangan seringkali menyebabkan ketidakteraturan topografi (lubang-lubang bekas galian), hilangnya lapisan humus, hilangnya vegetasi penutup yang menyebabkan erosi dan lahan sukar diolah kembali. Oleh karena itu, upaya-upaya yang ditempuh dalam rangka meminimalkan berbagai dampak negatif yang kemungkinan akan muncul dikaji melalui Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Selain potensi pertambangan, di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan juga terdapat potensi sumber energi primer untuk pembangkit tenaga listrik. Potensi energi kelistrikan dan prediksi PT. PLN kebutuhan listrik sampai dengan tahun 2015 di Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan pada Tabel 50 dan Tabel 51. Tabel 50. Potensi Energi Kelistrikan di Kabupaten Minahasa Selatan
No Jenis Sumber Tenaga
PLTA Poigar 2
Lokasi
Desa Mokobang/Temboan Kec. Modoinding/Maesaan
Kapasitas (MW)
2 x 16
Sumber Energi
Sungai Poigar
Keterangan
- Tahap Konstruksi 40% - Statis, sambil menunggu tentang status tanah (Hutan Lindung) oleh Menhut Statis. Rencana kegiatan akan dikonfirmasikan dengan pihak PLTU Amurang Sedang Beroperasi Potensi Daerah Sedang Beroperasi Potensi Daerah (Hasil F. Study Fatek UNSRAT Manado 2007) Tahap Konstruksi (pekerjaan sipil, mesin, listrik) Potensi Daerah
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
PLTU Mobongo PLTHm Wulurmaatus (Poigar I) PLTHm Ranoketang PLTD Lopana PLTHm Sendowan PLTU Tawaang PLTHm Woran
Kel. Kawangkoan Bawah Kec. Amurang Barat Desa Wulurmaatus Kec. Modoinding Desa Ranoketang Tua Kec. Amurang Desa Lopana Kec. Amurang Timur Desa Malenos Baru Kec. Amurang Timur Moinit Desa Tawaang Kec. Tenga Kel. Buyungon Kec. Amurang
Batubara Sungai Poigar Sungai Kalewaha Genset Sungai Sendowan Batubara Sungai
Ranowangko
82
9.
PLTHm Tangkuney
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010 Tahap Konstruksi Sungai (proses penyelesaian 10 Kw Maruasey penyambungan ke pelanggan/masyarakat)
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Minahasa Selatan
Tabel 51. Prediksi PT. PLN Kebutuhan Listrik di Kabupaten Minahasa Selatan Untuk Tahun 2005-2015
No Jenis Fasilitas Jumlah (Unit/Jiwa) 298.809 74.702 Standar Kebutuhan (VA) 1.300 30 % total 10 % total Kebutuhan Daya Listrik VA 97.112.925 29.133.878 2.913.388 100.185.484 115.322.025 34.596.608 11.532.203 261.636.435 MVA 97.113 29.134 2.913 129.160 115.322 34.597 11.532 161.451
Jumlah Penduduk 2005 1. Jumlah Rumah 2. Fasilitas Umum 3. Penerangan Umum Jumlah Jumlah Penduduk 2015 1. Jumlah Rumah 2. Fasilitas Umum 3. Penerangan Umum Jumlah
354.837 88.709
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Minahasa Selatan
Dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) berupa bensin premium, minyak solar dan minyak tanah, saat ini di Kabupaten Minahasa Selatan telah tersedia beberapa sarana distribusi BBM, yaitu 3 unit SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum), 1 unit Dealer untuk Nelayan), SPDN (Solar Paket 1 unit PSPD (Paket Solar Premium Dealer) dan Sarana distribusi
79 pangkalan minyak tanah yang dimiliki oleh 3 agen minyak tanah (Vincent L. Saerang, Sandra Tompodung dan Leonnie M. Saerang). ditunjukkan pada Tabel 52a dan Tabel 52b. Tabel 52a. Sarana Distribusi BBM di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. Sarana Distribusi BBM SPBU Bitung Lokasi Kel. Bitung Ket SPBU Pertama di Kab. Minahasa
83
2. 3. 4. 5. 6.
SPBU Kapitu SPBU Tumpaan SPDN Perikanan PSPD Tompaso Baru Pangkalan Minyak Tanah
Kec. Amurang Desa Kapitu Kec. Amurang Barat Desa Tumpaan Kec. Tumpaan Mobongo Kel. Kawangkoan Bawah Desa Tompaso Baru I Kec. Tompaso Baru Lihat Tabel 49b
Selatan
Milik Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Minahasa Selatan Dalam Proses ke APMS (Agen Premium Minyak Solar) 79 Pangkalan Yang Dimilki oleh 3 Agen
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Minahasa Selata
Nama Pangkalan Rosmini Mokodompit Leksi Wangean Saidin Tubuon Nico Pangkey Paulina Repi Afi Mengko Stenly Sengkey Inyo Tenges Otniel F.L. Mondoringin Rifan A. Kristania Reiner Wilar W. Joseph Henoch Repi Jefry Kumendong Dra. Margaretha Assa C. Pesik Tommy L.M. Rumondor James Rawung Max Lintang Ferry Fan Ade Ineke Ward Helena Joseph Dwi Septiowati Ferdinand Tindage Nelly Nangoy Yaner Rorong Sherly Olivia Saerang Wency C.A. Lengkong Ricky Runtuwene Nico Tiwow Anna Rampangajow Ruth Ganda Ereyni Mongkareng Yuke Mandagi Donny Audy Poli
84
2. No 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 23. 24. 25. 3. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Agen NIAP
: Sandra Tompodung : 72.1.159 Desa / Kelurahan 3 Kumelembuai Atas Kumelembuai Wakan Tokin Motoling I Picuan Baru 3 Motoling I Motoling I Motoling Mawale II Pontak Poopo Jaga IV Poopo Jaga X Tompaso Baru I Tompaso Baru II Pinaesaan Tompaso Baru I Tumani Tambelang Pinasungkulan Pinasungkulan Linelean Jaga II Pinasungkulan Wulurmaatus Palelon Kecamatan 4 Kumelembuai Kumelembuai Amurang Barat Motoling Timur Motoling Motoling 4 Motoling Motoling Motoling Ranoyapo Ranoyapo Ranoyapo Tompaso Baru Tompaso Baru Tompaso Baru Tompaso Baru Maesaan Maesaan Modoinding Modoinding Modoinding Modoinding Modoindinng Modoinding Jumlah Jatah / Bulan 5 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 2.000 liter 5 s.d 10 kl
Nama Pangkalan 2 Bonny Pongantung M. Mongkaren Boy Lapian Rudy Wua Ferry Pingoh Laura Mandagi 2 Feibe Kereh Rita Kawung Doortje Takatawi Boyke Lumenta Tommy Manajang Josevita Soepono Johny Sambung Herry Lumowa Naomi Kures Johny Pongoh Noldy Mawey Teddy Kalalo Gerald B. Songkaton Felma Sanger Stany Wales Mike Sanger Hendrik Tigau Arjenmiro Karaki Agen NIAP
: Leonnie M. Saerang : 72.1.178 Desa / Kelurahan Rumoong Atas Rumoong Atas Wuwuk Tumaluntung Lansot Suluun I Wiau Lapi Paslaten Popareng Lelema Popontolen Matani Matani Matani I Tumpaan I Jaga 4 Tumpaan Jaga 2 Tumpaan Jaga 6 Kecamatan Tareran Tareran Tareran Tareran Tareran Suluun Tareran Suluun Tareran Tatapaan Tatapaan Tumpaan Tumpaan Tumpaan Tumpaan Tumpaan Tumpaan Tumpaan Tumpaan Jumlah Jatah / Bulan 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl
Nama Pangkalan Mintje Rorong Ir. Vera M. Kumaat A.N. Rumengan Nethanael Slat Joppi Lumi Joseph Pomantow Donny Slat Benny H. Mawara Sonny M. Ratu Simon Slat Jendry Keintjem Juliwati Royke F.N. Rembang Moris M. Kaunang Ritta Lamonge Ferry Keintjem Ny. Elsye Eman
85
18. 19.
Tumpaan Tumpaan
5 s.d 10 kl 5 s.d 10 kl
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Minahasa Selatan
7.
Kebudayaan dan Pariwisata Kebudayaan adalah budaya atau kebiasaan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat suatu daerah yang di dalamnya mengandung asas kekeluargaan dan gotong royong. Budaya Minahasa Selatan berasal dari Budaya Minahasa yang dikenal dengan Mapalus yang berasaskan kekeluargaan dan gotong royong. Umumnya penduduk yang mendiami wilayah Kabupaten Minasaha Selain memiliki ciri khas familiar (ramah), penduduk Di setiap pertengahan tahun Selatan berasal dari sub etnis Tountemboan dengan menggunakan bahasa daerah Tountemboan. Kabupaten Minahasa Selatan juga mempunyai jiwa/semangat mapalus (suka menolong/membantu satu dengan yang lain). berjalan (bulan Juli), dalam rangka mengucap syukur kepada Tuhan terhadap hasil panen (berkat), masyarakat di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan yang mayoritas beragama kristen merayakannya dengan Pengucapan Syukur. Pada moment ini, wilayah Kabupaten Minahasa Selatan dipadati masyarakat yang datang dari berbagai daerah. Sejak dulu, secara turun-menurun masyarakat di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan menjaga dan memelihara seni budaya tradisional, seperti musik bambu/klarinet, musik kolintang, tari kabasaran dan tari maengket. Dalam perkembangannya, sejak Kabupaten Minahasa Selatan menjadi daerah otonom yang baru, bermunculan kreativitas masyarakat dalam menciptakan seni tari yang terinspirasi dengan situasi dan kondisi masyarakat, yakni tari dodol, tari pisok, tari ela soma, tari pete cingkeh, tari batifar, tari lenso, tari mawolay dan tari kentang. 1. Tari Kabasaran Merupakan tari perang, dan saat ini sering dipergunakan untuk penyambutan tamu kehormatan. 2. Tari Maengket 86
Adalah tari tradisional Minahasa yang dari zaman dahulu kala sampai saat ini masih berkembang. Maengket sudah ada di tanah Minahasa sejak rakyat Minahasa mengenal pertanian. Dahulu nenek moyang menari tarian Maengket pada saat sedang panen hasil pertanian dengan gerakan-gerakan sederhana. Sekarang tarian Maengket telah berkembang teristimewa Maengket terdiri bentuk dan tariannya tanpa meninggalkan keasliannya. 3. Tari Dodol Adalah sebuah tarian penjemputan dari Minahasa Selatan yang menggambarkan bagaimana masyarakat Minahasa Selatan menjamu tamu yang datang di tanah Toar Lumimuut dan sudah menjadi tradisi setiap kegiatan keagamaan yang dikenal dengan Pengucapan Syukur selalu menyediakan Dodol. Tarian ini menceritakan proses pembuatan Dodol. 4. Tari Pisok Adalah tarian yang menggambarkan tentang seekor burung yang hidup bebas di daerah Minahasa Selatan. Burung Pisok sudah merupakan satwa yang langkah sehingga perlu untuk diabadikan melalui bentuk tari-tarian. 5. Tari Ela Soma Ela Soma adalah suatu ungkapan kalimat yang sangat dekat dengan masyarakat pesisir pantai. Tarian ini menggambarkan kehidupan bahkan sudah merupakan profesi sebagian besar rakyat Minahasa Selatan. Melalui tarian Ela Soma digambarkan kekerabatan dan gotong royong yang sudah sangat mengakar dalam keseharian para nelayan dan membudaya dalam kehidupan masyarakat Minahasa Selatan. 6. Tari Pete Cingkeh Salah satu produk unggulan rakyat Sulawesi Utara adalah hasil panen cengkih. Tarian ini adalah bentuk kebanggaan rakyat Minahasa Selatan yang di dalamnya menunjukkan kebersamaan serta ketrampilan dalam mengolah hasil panen cengkih. 7. Tari Batifar
87
Salah satu minuman khas rakyat Sulawesi Utara adalah Saguer dan Cap Tikus di mana cara pengolahannya disebut dengan Batifar. pohon enau, penyimpanannya, penyulingan, sampai Tarian ini pada cara menggambarkan bagaimana para pekerja mengolah minuman mulai dari penyajiannya. 8. Tari Lenso Adalah tarian yang menggambarkan kehidupan muda-mudi di tanah Toar Lumimuut dalam pergaulan sehari-hari dalam hal mencari pasangan. Para penari membawa sapu tangan yang nantinya akan menentukan siapa pasangan hidupnya kelak. 9. Tari Mawolay Adalah tarian yang menggambarkan kehidupan masyarakat di tanah Toar Lumimuut sebagai petani yang dalam bercocok tanam padi dan jagung, hasilnya habis dimakan oleh monyet atau kera yang disebut wolay. Untuk mengusir atau memusnahkan wolay, para petani membuat perangkap agar supaya tidak kembali lagi dan memakan hasil bercocok tanam petani. 10. Tari Kentang Adalah tarian yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat di Kecamatan Modoinding yang sebagian besar adalah petani kentang. Diawali dengan membuka lahan kentang dengan cara membersihkan rumput-rumpt liar yang bertumbuh di lahan kentang. Dalam menanam kentang secara tradisional, Bapak-Bapak menggali lubang dan Ibu-Ibu memasukkan bibit kentang ke dalam lubang. Dengan penuh kesabaran dan ketekunan memelihara tanaman kentang, akhirnya siap memanen dan menghasilkan kentang yang berkualitas. Wilayah Kabupaten Minahasa Selatan terdapat sejumlah benda cagar budaya yang mempunyai nilai sejarah, baik peninggalan sejarah maupun purbakala, seperti Benteng Portugis, Kuburan Belanda, Waruga dan Batu-batuan. Bendabenda cagar budaya di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 53. 88
Kegiatan Rekreasi
Rekreasi / Wisata Rohani
Keterangan Buatan/Belum Dikenal Buatan/Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal
Rekreasi Rekreasi Rekreasi Rekreasi Rekreasi Rekreasi Rekreasi Rekreasi Rekreasi Rekreasi Rekreasi
6.
Batu Konimpis
7.
Lesung Batu
8.
Batu Kumapey
Batu Yang Berbentuk Lesung Batu Yang Berbentuk Lesung Batu Kecil Tapi Sangat Unik
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Minahasa Selatan
Bentang alam wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, dari pesisir pantai sampai pada daerah berbukit/pegunungan mempunyai panorama yang indah dan mempesona serta mempunyai bentuk yang unik. Selain itu, dengan adanya sungai yang besar, air terjun, danau dan terdapatnya benda-benda cagar budaya, dapat dijadikan obyek-obyek wisata, baik obyek wisata alam maupun obyek wisata budaya. Begitu juga dengan adanya hamparan tanah yang subur 89
untuk tanaman dapat menjadi salah satu obyek wisata buatan. Selengkapnya, obyek-obyek wisata di Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan pada Tabel 54.
Daya Tarik 4
Keindahan Terumbu Karang, Pemandangan Alam
Kegiatan 5 Diving / Menyelam, Rekreasi Diving / Menyelam Rekreasi, Mandi Arung Jeram Panjat Tebing Wisata Rohani, Rekreasi Rekreasi Rekreasi Rekreasi, Mandi Rekreasi
Wisata Rohani, Rekreasi
Keterangan 6
Alam / Dikenal
Keindahan Terumbu Karang, Pemandangan Alam Pemandangan Alam, Air Panas di Perairan Laut Arus Sungai
Batu Curam dengan Ketinggian 70 m Pamandangan Alam & Sentuhan Religius
Alam / Belum Dikenal Alam / Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Dikenal Buatan / Dikenal Alam / Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Dikenal Alam / Belum Dikenal Buatan/Belum Dikenal Buatan/Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Sungai Maruasey
Desa Tangkuney Kec. Tumpaan Batu Dinding Desa Kilo Meter 3 Kec. Amurang Bukit Doa Pinaling Desa Pinaling Kec. Amurang Timur Pantai Alar Kel. Pondang Kec. Amurang Timur Pantai Popareng Desa Popareng Kec. Tatapaan Air Terjun Desa Popontolen Popontolen Kec. Tumpaan Pantai Tandusang Desa Lopana Kec. Amurang Timur Air Mujizat Desa Lalumpe Lalumpe Kec. Motoling Agro Modoinding & Kecamatan Bukit Doa Kuntung Modoinding Ramoy Air Terjun Lopana Desa Lopana Kec. Amurang Timur Air Terjun / Desa Tumpaan II Tekaan Ever Kec. Tumpaan Hutan Bakau Desa Tawaang Kec. Tenga Batu Kapal Desa Sapa Kec. Tenga Danau Mokobang Desa Mokobang Kec. Modoinding Danau Iloloy Desa Temboan Kec. Maesaan Air Terjun Desa Temboan
Pemandangan Alam Rataan Terumbu Pemandangan Alam Air Terjun, Pemandangan Alam Pemandangan Alam Menyembuhkan Berbagai Penyakit Hamparan Tanaman Hortikultura Pemandangan Alam Air Terjun
Air Terjun dan Pemandangan Alam
Wisata Rohani, Rekreasi Rekreasi Rekreasi / Mandi Rekreasi Rekreasi Rekreasi / Mandi Rekreasi / Mandi Rekreasi /
90
Temboan 20. Air Panas Niotakan 21. Sungai Ranoyapo 22. Air Terjun Toyopon 1 2 23. Air Terjun Lalumpe 24. Air Terjun Tondey 25. Mata Air dari Batu 26. Air Terjun Kumelembuai 27. Benteng Portugis 28. Gereja Belanda
Kec. Maesaan Desa Pinaesaan Kec. Tompaso Baru Desa Ranoyapo Kec. Ranoyapo Desa Toyopon Kec. Motoling Barat 3 Desa Lalumpe Kec. Motoling Desa Tondey Kec. Motoling Barat Desa Kumelembuai Kec. Kumelembuai Desa Kumelembuai Kec. Kumelembuai Kel. Uwuran Satu Kec. Amurang Desa Rumoong Atas Kec. Tareran
Mandi Rekreasi
Arung Jeram / Rekreasi
Rekreasi / Mandi 5 Rekreasi / Mandi Rekreasi / Mandi Rekreasi Rekreasi / Mandi Rekreasi
Rekreasi / Wisata Rohani
4 Air Terjun Air Terjun Mata Air dari Batu Air Terjun
Benteng Peninggalan Portugis Gereja Peninggalan Belanda Tahun 1898
6
Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam / Belum Dikenal Alam/ Cukup Dikenal Alam / Belum Dikenal
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Minahasa Selatan
Dalam menunjang sektor pariwisata, hampir semua kecamatan di Kabupaten Minahasa Selatan tersedia rumah makan, baik dalam skala besar maupun kecil. Sedangkan hotel dan restoran hanya tersedia di ibukota kabupaten. Prasarana pariwisata di Kabupaten Minahasa Selatan dapat dilihat pada Tabel 55. Tabel 55. Prasarana Pariwisata di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jenis Hotel Restoran Rumah Makan Travel Sarana Hiburan Umum Cafe Jumlah 2 4 90 3 1 3
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Minahasa Selatan
8.
Industri Kabupaten Minahasa Selatan memiliki beragam potensi sumberdaya alam yang dapat dijadikan sebagai bahan baku suatu industri. Selain memiliki areal 91
perkebunan dan pertanian yang luas, juga memiliki wilayah perairan laut yang luas untuk penangkapan ikan. Dengan tersedianya buah kelapa dalam jumlah besar yang diolah menjadi kopra, telah membuka peluang PT. Cargill Indonesia menanamkan investasinya untuk pengolahan kelapa dengan menghasilkan minyak makan nabati dan bungkil. Selain itu, buah kelapa juga banyak Hasil digunakan oleh industri menengah untuk pembuatan tepung kelapa.
olahan dari buah kelapa berupa sabut dan tempurung kelapa telah dimanfaatkan oleh industri menengah untuk menghasilkan sabut kelapa dan arang tempurung. Potensi perikanan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan telah juga memberikan peluang berdirinya industri-industri perikanan. Dengan tersedianya beragam tanaman kayu yang potensial, banyak digunakan oleh industri kecil dan menengah dalam pembuatan perabot rumah tangga dan meubel. Namun demikian, masih banyak lagi sumberdaya alam yang dapat dijadikan sebagai bahan baku industri yang belum dimanfaatkan sehingga membuka peluang bagi investor untuk berinvestasi di Kabupaten Minahasa Selatan. Saat ini, ada 12 perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Minahasa Selatan sebagaimana tercantum pada Tabel 56. Tabel 56. Perusahaan-Perusahaan Yang Berinvestasi di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nama Perusahaan 2
PT. Cargill Indonesia PT. Tropica Coco Prima PT. Putra Karangetang PT. Anugrah Coco Mandiri CV. Sakura Ria PT. Nichindo Manado Suisan PT. Tri Mustika Coco Minaesa PT. Carbontech Indonesia PT. Bunaken Jaya Abadi
Alamat 3
Kawangkoan Bawah Lelema Popontolen Matani Tumpaan Pondang Teep Teep Tawaang
Jenis Usaha 4
Pengolahan Kelapa Tepung Kelapa Tepung Kelapa Sabut Kelapa Ikan Beku Ikan Kayu Tepung Kelapa Industri Arang Sabut Kelapa
Bahan Baku 5
Kelapa (Kopra) Kelapa Kelapa Sabut Kelapa Ikan Laut Ikan Laut Kelapa Tempurung Kelapa Sabut Kelapa
Dalam Negeri 2 Miliar Jawa, Australia 3 Miliar Jepang, China 2,88 Miliar Eropa 3 Miliar 1 Miliar China, Korea Surabaya
92
10. CV. Murni Jaya 11. UD. Nirwana 12. UD. Jati Jaya
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010 Minyak 3 Milliar 36 Mentah Air Es Balok 500 Juta Lokal 21 Kayu Jati Meubel 55 Juta Lokal 20 Kelapa
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian & Perdagangan Kab. Minahasa Selatan
Selain sejumlah industri menengah (perusahaan) yang berinvestasi dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang ada, terdapat juga sejumlah industri kecil yang berinvestasi di Kabupaten Minahasa Selatan sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 57. Tabel 57. Industri-Industri Kecil di Kabupaten Minahasa Selatan
No KBLI
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 15494 22210 18101 50200 50403 15410 21090 15492 36101 24294 28932 26322 26319 29142 15422 17232 15440 15510 28931 17299 25206 15141 28932
Bidang Usaha
Industri Tahu Industri Percetakan Industri Menjahit Industri Reparasi Mobil Industri Reparasi Spd Motor Industri R.T Pembuatan Kue Foto Copy Industri Es Industri Mebel Industri Minyak Pandai Besi Industri Batu Bata/Batako Industri Keramik Industri Pembuatan Oven Industri Gula Aren Industri Sapu/Tali Industri Mie Industri Minuman Cap Tikus Industri Alat Pertanian Industri Bordir Reparasi Elektronik VCO Industri Anyaman Bambu/Rotan
17.944.000 811.200 67.500.000 4.695 70.300.000 24.320 99.000.000 17.568 8.450.000 14.848 119.120.000 1.381.855 120.000.000 4.880 54.000.000 15.900 149.600.000 17.088 1.000.000 36.000 2.490.000 5.376 688.765.000 1.343.800 1.050.000 1.488 100.000 240 895.000 49.200 255.000 14.844 6.600.000 51.360 10.400.000 299.520 32.000.000 192 17.000.000 5.304 1.000.000 624 6.450.000 34.800 40.000 180
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian & Perdagangan Kab. Minahasa Selatan
9.
Sungai dan Mata Air Wilayah daratan Kabupaten Minahasa Selatan banyak dialiri oleh sungai-sungai besar dan kecil serta banyak dijumpai mata air yang potensial. Sungai dan mata air, selain dimanfaatkan sebagai tempat mandi, mencuci dan sumber air 93
bersih, juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk budidaya perikanan darat serta mengaliri area persawahan. Saat ini, sungai Poigar akan dimanfaatkan Oleh PLTA Poigar untuk tenaga listrik dengan kapasitas 46 MW. Di samping itu, sungai menjadi salah satu sumber galian C serta dimanfaatkan sebagai salah satu obyek wisata. Sungai-sungai yang mengalir di wilayah daratan Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan pada Tabel 58. Tabel 58. Sungai-Sungai di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. Nama Sungai Ranoiapo Nimanga Sukuyon Poigar Pentu Ranotuana Sendowan Ranowangko Molinow Sidate Sosogian Tongop Ranomea Mayaan Moyondok Kaluntai Pinsan Ritey Liwasen Tewalen Worotican Pinontalan Pinangatoan Ongkaw Tumicakal Moyomboong Moonot Mokalu Lelema Walambang Tawaang Pangian Polimaan Sinduan Konaron Siritoy Wuwungayo Lokasi Tompaso, Ranoyapo, Amurang Tumpaan Tompaso Baru Sinonsayang, Poigar Bolmong Amurang Timur Tumpaan Amurang Timur Amurang Tenga Tenga Tumpaan Tenga Amurang Timur Tenga Tompaso Baru Sinonsayang Sinonsayang Amurang Timur Tenga Tompaso Baru Amurang Barat Tompaso Baru Tompaso Baru Sinonsayang Tompaso Baru Tompaso Baru Tompaso Baru Amurang Barat Tumpaan Tumpaan Tenga Tompaso Baru Tompaso Baru Tompaso Baru Tompaso Baru Tompaso Baru Ranoyapo Panjang (Km) 64 35 28 27 21 20 18 16 14 13 12 12 11 11 11 10 9 8,5 8 8 8 7 7 6,5 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5 4 Pemanfaatan Untuk Irigasi (m3/detik) 2,070 0,900 0,064 0,100 0,300 0,400 0,900 0,100 0,800 0,789 0,269 0,400 0,100 0,125 0,062 0,910 0,058 0,500 0,697 0,286 0,455 0,300 0,600 0,182 0,372 0,122 0,165 0,162 0,248 Muara Laut Laut S. Ranoiapo Laut Laut Laut Laut Laut Laut Laut Laut Laut Laut Laut S. Ranoiapo Laut Laut Laut Laut S. Ranoiapo Laut S. Ranoiapo S. Ranoiapo Laut S. Ranoiapo S. Ranoiapo S. Ranoiapo Laut Laut Laut Laut S. Ranoiapo S. Ranoiapo S. Ranoiapo S. Ranoiapo S. Ranoiapo S. Ranoiapo
94
4 3,5 3 3 3 3
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
Minahasa Selatan diduduki oleh 75 buah jembatan, baik ukuran kecil maupun besar dengan panjang keseluruhan 670 m. Wilayah darat Kabupaten Minahasa Selatan dilewati oleh ruas-ruas jalan, baik ruas jalan Nasional, Propinsi maupun Kabupaten dengan panjang masing-masing ruas jalan sebagaimana tercantum pada Tabel 59 berikut ini. Tabel 59. Ruas-Ruas Jalan di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. Nama Ruas Jalan Ruas Jalan Nasional Ruas Jalan Propinsi Ruas Jalan Kabupaten Total Panjang Ruas (Km) 166,45 40,30 467,94 674,69
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika Kab. Minahasa Selatan
Ruas jalan Nasional, Propinsi dan Kabupaten terdiri dari beberapa ruas dengan panjang dan kecamatan-kecamatan yang dilalui sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 60a, Tabel 60b dan Tabel 60c.
95
Perkebunan Kelapa
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
Nomor Ruas 2
96
Spt. Pinaling-Bkt. Doa Pinaling Pondos-Rumoong Bawah Wakan-Pondos Spt. Tawaang-Tenga Tawaang-Pondos Tawaang-Makasili Radey-Molinow
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010 Amurang Timur 4,99 3,50 N Amurang Barat 13,50 3,50 N Amurang Barat 4,00 4,00 K Tenga 4,50 3,50 K Tenga, Amurang Barat 10,00 4,00 N Tenga, Kumelembuai 9,00 3,50 N/K Tenga 2,00 3,50 N
1
21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66.
3
Tenga-Pakuure Pakuweru-Sapa Boyong Pante-Pakuure Spt. Kumelembuai-Pakuure SP. Kumelembuai-Motoling Kumelembuai-Karimbow Spt. Tokin-Tokin Pert. Tokin-Karimbow Wanga-Lompad Motoling-Ongkaw SP. Motoling-Lalumpe Raanan Baru-Toyopon Raanan Baru-Keroit Tondey-Pelita Lompad-Lompad Baru Lompad-Powalutan Pontak-Lompad Pontak-Suhuyon Poopo-Keroit Tourout-Liandok Tompaso Baru-Kinalawiran Tompaso Baru-Lowian-Tumani Sion-Temboan-Lowian SP. Bojonegoro-Kinamang SP. Bojonegoro-Bojonegoro Sinisir-Pinasungkulan Sinisir-Bukit Doa Modoinding Palelon-Insil Dalam Kota Tareran Dalam Kota Suluun Tareran Dalam Kota Tumpaan Dalam Kota Tatapaan Dalam Kota Amurang Timur Dalam Kota Amurang Dalam Kota Amurang Barat Dalam Kota Tenga Dalam Kota Sinonsayang Dalam Kota Kumelembuai Dalam Kota Motoling Timur Dalam Kota Motoling Dalam Kota Motoling Barat Dalam Kota Ranoyapo Dalam Kota Tompaso Baru Dalam Kota Maesaan Dalam Kota Modoinding Picuan-Picuan Baru Total
4
Tenga Tenga Sinonsayang, Tenga Kumelembuai, Tenga Kumelembuai, Motoling Kumelembuai, Motoling Timur Motoling Timur Motoling Timur Motoling Timur, Ranoyapo Motoling, Sinonsayang Motoling Motoling Barat Motoling Barat Motoling Barat Ranoyapo Ranoyapo Ranoyapo Ranoyapo Ranoyapo, Motoling Barat Tompaso Baru Tompaso Baru, Maesaan Tompaso Baru, Maesaan Tompaso Baru, Maesaan Maesaan Maesaan Modoinding Modoinding Modoinding Tareran Suluun Tareran Tumpaan Tatapaan Amurang Timur Amurang Amurang Barat Tenga Sinonsayang Kumelembuai Motoling Timur Motoling Motoling Barat Ranoyapo Tompaso Baru Maesaan Modoinding Motoling, Motoling Timur
5
5,85 5,00 14,50 15,00 10,20 2,00 5,30 5,50 10,70 24,50 5,00 9,40 7,80 5,00 2,50 8,00 2,50 15,00 5,00 10,30 1,00 6,00 5,00 2,20 1,10 4,10 4,00 1,10 5,00 5,00 7,00 4,00 20,00 22,00 8,00 8,00 7,00 6,00 3,50 12,00 3,50 5,00 7,00 6,00 9,00 3,00 467,94
6
3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 4,00 5,00 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50
7
N N N N K N K N N N N N K K N/K K N N/K N N/P N N N N N K N N N K K P N N N N N N N N K N N N N K
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
97
Khusus ruas jalan Kabupaten, dari total panjang ruas 467,94 km, 75,80% permukaan ruas jalan telah diaspal dan 31,89% dalam keadaan baik serta 31,10% dalam keadaan rusak berat. Kondisi permukaan ruas jalan dan kondisi ruas jalan Kabupaten ditunjukkan pada Tabel 61a dan Tabel 61b. Tabel 61a. Kondisi Permukaan Ruas Jalan Kabupaten Minahasa Selatan
Panjang Ruas (Km) 3
11,20 10,20 3,00 5,00 7,90 2,50 6,50 5,00 5,00 7,10 8,00 8,00 6,00 4,99 13,50 4,00 4,50 10,00 9,00 2,00 5,85 5,00 14,50 15,00 10,20 2,00 5,30 5,50 10,70 24,50 5,00 9,40 7,80 5,00 2,50 8,00 2,50 15,00 5,00 10,30 1,00 6,00 5,00 2,20
No 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
Panjang Tiap Jenis Permukaan (Km) Aspal / Tanah / Telford / Penetrasi Belum Kerikil Macadam Tembus 5 6 7
11,20 10,20 3,00 5,00 7,90 1,50 7,10 8,00 8,00 6,00 4,99 3,00 4,50 5,85 2,00 9,75 8,00 10,20 3,80 5,50 10,70 24,50 5,00 5,00 4,00 2,50 1,00 2,50 15,00 2,00 1,50 1,00 6,00 3,50 2,20 5,00 1,40 5,50 2,00 4,75 7,00 0,50 1,50 4,40 3,80 8,80 1,50 2,50 3,60 5,00 5,00 4,00 10,00 9,00 3,00 1,50 5,00 7,00 3,00 -
98
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010 3,50 1,10 3,50 4,10 3,50 4,00 3,50 1,10 -
1
49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66.
2
Dalam Kota Tareran Dalam Kota Suluun Tareran Dalam Kota Tumpaan Dalam Kota Tatapaan Dalam Kota Amurang Timur Dalam Kota Amurang Dalam Kota Amurang Barat Dalam Kota Tenga Dalam Kota Sinonsayang Dalam Kota Kumelembuai Dalam Kota Motoling Timur Dalam Kota Motoling Dalam Kota Motoling Barat Dalam Kota Ranoyapo Dalam Kota Tompaso Baru Dalam Kota Maesaan Dalam Kota Modoinding Picuan-Picuan Baru Total
3
5,00 5,00 7,00 4,00 20,00 22,00 8,00 8,00 7,00 6,00 3,50 12,00 3,50 5,00 7,00 6,00 9,00 3,00 467,94
4
3,50 3,50 3,50 3,50 4,00 5,00 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50
5
5,00 5,00 7,00 2,00 17,00 22,00 7,00 8,00 7,00 6,00 3,50 12,00 3,50 5,00 7,00 6,00 9,00 0,50 354,69
6
2,00 1,00 1,00 50,15
7
2,00 2,50 63,10
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
Panjang Tiap Kondisi Ruas (Km) Rusak Rusak Baik Sedang Ringan Berat 5 6 7 8
4,00 4,00 2,00 7,90 5,00 2,50 8,00 3,00 5,00 4,99 2,00 5,85 2,00 6,00 8,00 2,00 6,20 1,00 5,00 1,50 1,40 3,50 2,50 7,00 5,20 4,60 5,00 11,50 3,50 2,50 3,60 5,00 1,00 4,00 1,00 10,00 9,00 2,00 3,00 2,50 -
99
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010 3,50 4,00 1,50 4,70 3,50 0,50 1,50 3,50 3,00 2,30 3,50 4,00 1,50
1
29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66.
2
Wanga-Lompad Motoling-Ongkaw SP. Motoling-Lalumpe Raanan Baru-Toyopon Raanan Baru-Keroit Tondey-Pelita Lompad-Lompad Baru Lompad-Powalutan Pontak-Lompad Pontak-Suhuyon Poopo-Keroit Tourout-Liandok Tompaso Baru-Kinalawiran Tompaso Baru-Lowian-Tumani Sion-Temboan-Lowian SP. Bojonegoro-Kinamang SP. Bojonegoro-Bojonegoro Sinisir-Pinasungkulan Sinisir-Bukit Doa Modoinding Palelon-Insil Dalam Kota Tareran Dalam Kota Suluun Tareran Dalam Kota Tumpaan Dalam Kota Tatapaan Dalam Kota Amurang Timur Dalam Kota Amurang Dalam Kota Amurang Barat Dalam Kota Tenga Dalam Kota Sinonsayang Dalam Kota Kumelembuai Dalam Kota Motoling Timur Dalam Kota Motoling Dalam Kota Motoling Barat Dalam Kota Ranoyapo Dalam Kota Tompaso Baru Dalam Kota Maesaan Dalam Kota Modoinding Picuan-Picuan Baru Total
3
10,70 24,50 5,00 9,40 7,80 5,00 2,50 8,00 2,50 15,00 5,00 10,30 1,00 6,00 5,00 2,20 1,10 4,10 4,00 1,10 5,00 5,00 7,00 4,00 20,00 22,00 8,00 8,00 7,00 6,00 3,50 12,00 3,50 5,00 7,00 6,00 9,00 3,00 467,94
4
3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 4,00 5,00 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50
5
2,90 6,50 5,00 5,00 4,00 4,00 0,50 1,00 2,00 1,00 1,10 4,10 4,00 0,10 3,00 4,00 4,00 8,00 3,00 3,30 1,50 149,24
6
2,20 10,00 2,50 2,50 2,50 5,00 3,00 4,00 3,00 8,00 2,00 7,00 6,00 3,50 3,50 5,00 6,00 9,00 119,10
7
1,75 2,00 1,00 14,00 3,00 2,00 0,50 54,05
8
3,85 8,00 4,40 3,80 5,00 8,00 11,00 2,00 10,30 2,00 5,00 1,20 2,00 13,00 8,70 3,50 2,50 145,55
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
Sarana transportasi darat yang digunakan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, umumnya kendaraan roda dua, roda empat dan sejenisnya di semua kecamatan. Untuk kendaraan bermotor angkutan penumpang umum yang beroperasi berjumlah 517 unit yang terdiri dari, Angkutan Kota berjumlah 122 unit, Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) berjumlah 183 unit, Angkutan Perbatasan berjumlah 49 unit dan Angkutan Pedesaan berjumlah 163 unit. 100
Secara rinci, jumlah jaringan trayek, jenis kendaraan dan jumlah kendaraan angkutan penumpang umum di Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan pada Tabel 62a, Tabel 62b, Tabel 62c dan Tabel 62d. Tabel 62a. Jumlah Trayek Angkutan Kota di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Trayek Amurang - KM 3 PP Amurang - Perum Pondang PP Amurang - Pinaling PP Amurang - Tumpaan PP Amurang - Teep PP Tumpaan - Lelema PP Tumpaan - Paslaten PP Tumpaan - Kapoya PP Total Jenis Kendaraan Microlet Microlet Microlet Microlet Microlet Microlet Microlet Microlet Jumlah Kendaraan 1 4 5 93 25 5 2 3 138
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
Tabel 62b. Jumlah Trayek Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
-
Trayek Manado - Amurang PP Manado - Kumelembuai PP Manado - Motoling PP Manado - Paku Ure PP Manado - Poigar PP Manado - Ranoyapo PP Manado - Tareran PP Manado - Tokin PP Manado - Tompaso Baru PP Manado - Tumpaan PP Amurang - Kawangkoan PP Amurang - Inobonto PP Amurang - Kotamobagu PP Modoinding - Kotamobagu PP Tompaso Baru - Kotamobagu PP Tumpaan - Kawangkoan PP Total
0-9 0
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
101
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
102
Dalam upaya memberikan kemudahan, saling membantu dan tempat menyampaikan aspirasi para pemilik/sopir kendaraan angkutan penumpang umum, dibentuklah perusahaan/koperasi angkutan umum sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 63. Tabel 63. Perusahaan/Koperasi Angkutan Umum di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Perusahaan / Koperasi CV. Teluk Amurang CV. Tumpaan Indah CV. Bunga Kasih CV. Cita Waya CV. Motoling Indah CV. Bunga Indah CV. Sehati CV. Koperasi Mapalus Alamat Lewet, Kec. Amurang Tumpaan, Kec. Tumpaan Tumpaan I, Kec. Tumpaan Suluun I, Kec. Suluun Tareran Kumelembuai, Kec. Kumelembuai Kumelembuai, Kec. Kumelembuai Tompaso Baru I, Kec. Tompaso Baru Uwuran I, Kec. Amurang
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
Saat ini, di semua desa di Kabupaten Minahasa Selatan telah memiliki transportasi jarak dekat berupa sepeda motor. menjadi transportasi dalam kota dan Bahkan sepeda motor telah angkutan perbatasan. Di beberapa alternatif
Berdasakan data yang ada tercatat 3.980 unit sepeda motor plat hitam tersebar di 170 desa/kelurahan di Kabupaten Minahasa Selatan. kecamatan tersedia transportasi tradisional jarak dekat, seperti bendi dan di semua kecamatan terdapat transportasi tradisional berupa roda sapi yang digunakan oleh penduduk pedesaan untuk mengangkut hasil-hasil pertanian dan perkebunan. Saat ini, alat transportasi darat berupa kendaraan bermotor dari berbagai jenis di Kabupaten Minahasa Selatan berjumlah 6.140 unit, baik plat merah, kuning dan hitam seperti ditunjukkan pada Tabel 64.
103
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
Sedangkan prasarana transportasi darat di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 65. Tabel 65. Prasarana Transportasi Darat di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sarana dan Prasarana Terminal Taman Parkir Pelataran Parkir Warning Light Traffic Light Jembatan Timbang Jumlah 1 Tempat 1 Tempat 8 Tempat 4 Unit 1 Unit 1 Unit
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
104
Saat ini, dalam upaya meningkatkan pelayanan transportasi darat serta mengantisipasi timbulnya peningkatan aktivitas masyarakat di segala bidang, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan sementara mengadakan penyusunan rencana teknis jalan Amurang By Pass serta merencanakan pembangunan Terminal Tumpaan dan Terminal Kapitu. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan juga sementara merencanakan pembuatan jalan Boulevard di pesisir pantai kawasan Teluk Amurang yang merupakan kawasan ibukota kabupaten. Untuk transportasi laut, saat ini Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan sementara melaksanakan pembangunan Pelabuhan Penyeberangan (Ferry) dan Pelabuhan Laut Amurang. Pelabuhan Penyeberangan direncanakan akan melintasi Amurang-Tolitoli-Tarakan untuk mengangkut hasil-hasil kekayaan alam Kabupaten Minahasa Selatan ke daerah-daerah lainnya yang berdekatan langsung dengan wilayah Kabupaten Minahasa Selatan. Kabupaten Minahasa Selatan. Begitu juga sebaliknya, akan mengangkut hasil-hasil kekayaan alam dari daerah lain ke Dengan sementara dibangunnya Pelabuhan Selain Penyeberangan, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan telah mengusulkan pengadaan Kapal Ferry Roro kepada Departemen Perhububungan RI. itu, dengan dimulainya pembangunan PLTU Tawaang (PLTU 2 Sulawesi Utara) yang berkapasitas 2 x 25 MW, akan dibangun juga pembangunan Pelabuhan Khusus untuk tempat bongkar batubara sebagai sumber energi listrik. Dengan dibangunnya berbagai pelabuhan (Pelabuhan Penyeberangan/Ferry, Pelabuhan Laut dan Pelabuhan Khusus), diharapkan dapat meningkatkan sumber pendapatan asli daerah (PAD) melalui sektor perhubungan, dapat memacu dan menggerakkan sektor perekonomian serta meningkatkan kesejahteraan/taraf hidup penduduk Kabupaten Minahasa Selatan. yang sementara beroperasi. Selain sementara dibangun beberapa pelabuhan di Kabupaten Minahasa Selatan terdapat dua pelabuhan Selengkapnya data pelabuhan di Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan pada Tabel 66.
No 1. 2. 3. 4. 5.
Nama Pelabuhan Pelabuhan Penyeberangan Amurang Pelabuhan Laut Amurang Pelabuhan PT. Cargill Pelabuhan Perikanan Pelabuhan PLTU Moinit
Jenis Pelabuhan Pelabuhan Penyeberangan Pelabuhan Umum Pelabuhan Khusus Pelabuhan Khusus Pelabuhan Khusus
Keterangan Tahap Pembangunan (Tahap III) Tahap Pembangunan Sudah Beroperasi Sudah Beroperasi Tahap Pembangunan
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
Sedangkan alat transportasi laut yang digunakan di tujuh kecamatan pesisir di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 67. Tabel 67. Alat Transportasi Laut di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nama Kecamatan Tumpaan Tatapaan Amurang Tenga Sinonsayang Amurang Timur Amurang Barat Jumlah Pajeko 12 12 2 1 11 38 Jenis Kapal Pelang Pelang (Mesin) (Non Mesin) 7 26 36 12 7 19 20 68 15 23 9 39 82 199 Katinting 95 10 9 54 97 7 68 310
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
2.
Komunikasi dan Informasi Semua kecamatan di Kabupaten Minahasa Selatan telah tersentuh dengan jaringan telepon dan telah terjangkau dengan jaringan seluler (Handphone). Walaupun ada beberapa desa atau daerah tertentu yang belum dapat dimasuki dengan jaringan telepon dan belum dapat terjangkau dengan signal jaringan selular. Tabel 68. Saat ini, di Kabupaten Minahasa Selatan terdapat 7 perusahaan jaringan selular yang mendirikan tower selular, sebagaimana diperlihatkan pada
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Kecamatan
Modoinding Maesaan Tompaso Baru Ranoyapo Motoling Motoling Barat Motoling Timur Kumelembuai Sinonsayang Tenga Amurang Barat Amurang Amurang Timur Tumpaan Tatapaan Tareran Suluun Tareran Jumlah
Perusahaan
PT. Telkom Telkomsel 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 4 14 Indosat 2 1 1 1 1 1 1 1 9 Pro XL 2 1 1 4 Flexi 1 1 Fren 2 1 1 1 1 1 7 Tri 3 1 2 1 2 4 2 3 1 2 21
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
Untuk Kantor Telekomunikasi hanya terdapat di Kecamatan Amurang. Sedangkan Kantor Pos tersedia di hampir semua kecamatan. Selain itu, hampir semua kecamatan terjangkau dengan jaringan radio, baik milik pemerintah maupun yayasan atau swasta. Untuk jaringan televisi, dengan perkembangan teknologi saat ini dapat menjangkau sampai di pelosok wilayah Kabupaten Minahasa Selatan. Sedangkan untuk sarana informasi yang berakses di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, berupa media massa harian, tabloid mingguan dan bulanan. Jumlah sarana telekomunikasi dan sarana informasi yang berakses di wilayah Kabupaten Minahasa dapat dilihat pada Tabel 69.
Tabel 69. Sarana Telekomunikasi dan Informasi Yang Berakses di Kabupaten Minahasa Selatan 107
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jenis Kantor Telekomunikasi Wartel Kantor Pos Media Massa Harian Tabloid Mingguan Tabloid Bulanan Media Elektronik TV Media Elektronik Radio
Sumber : Data Juli 2010, Bagian Humas dan Protokol Setdakab Minahasa Selatan
3.
Irigasi Di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan terdapat lahan irigasi dengan luas potensial 9.189 ha, yang terdiri dari : 1. 2. Di bawah kewenangan propinsi, luasnya 2.059 ha. Di bawah kewenangan kabupaten, luasnya 7.130 ha, yang terbagi atas : a. Irigasi Pemerintah, terdiri dari 48 Daerah Irigasi (DI) dengan luas potensial 6.409 ha. b. Irigasi Masyarakat, terdiri dari 26 Irigasi Desa (ID) dengan luas potensial 721 ha. Untuk prasarana irigasi dan keadaan prasarana irigasi, baik di bawah kewenangan propinsi maupun di bawah kewenangan kabupaten diperlihatkan pada Tabel 70a dan Tabel 70b.
108
No 1
Daerah Irigasi 2
1.
1. 2. 3. 4. 5.
2 3 8 12 16
Kewenangan Kabupaten Amurang RD 07 Kaluntai Atas Kaluntai Bawah Motondong Pinsan Tongop
- J.I. Tongop - J.I. Molinow Bawah Kiri - J.I. Molinow Bawah Kanan - J.I. Molinow Atas - J.I. Pakuweru
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 1 30. 31. 2
18 22 13 11 15 20 1 17 5 10 9 7 4 6 24 21 19 23 14 25 26 27 28 29
Waadan Moinit Ranotuana Pentu Sulupaslaten Aser Liwasen T. Baru RD 08 Kakenturan Tumicakal Konarom Pangian Moyombong Mopolo Karowa Lindangan Tumaluntung Liandok Wuwungayo Sinduan Sigitoy Ranomea Sapa Paku Ure Maliku Kosokowal/Ritey 3 4
60 40 316 245 543 30 150 212 100 70 93 178 258 258 35 49 126 37 70 80 30 50 35 30 5 30 50
150 150 250 200 300 200 200 150 200 200 200 150 200 200 150 150 150 200 200 200 200 200 200 200 6 200 200 7
4,5 4,5 4,5 4,5 5,0 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0
30 31
Ranoketang Kanean
25 10
4,0 4,0
109
32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48.
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Tinana Ulunow/Tangkunei Makakilu Potote Tualan Bawah Kolibatu/Lotung Dolimaan/Raraatean Asam Liandok Weru Lowian Lalumpe Tewalen Wasian Wanga Makasili Moat/Koladon Linelean Jumlah
40 57 25 23 40 60 24 25 32 30 60 60 20 35 25 55 50 6.409
10 35 3 5 30 25 20 12 30 30 34 18 15 12 10 25 25 3.705
200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 9.400
4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 205
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
Tabel 70b. Data Dasar Keadaan Prasarana Irigasi di Kabupaten Minahasa Selatan
No 1 Nama Daerah Irigasi 2
Kewenangan Propinsi
10
11
12
1 3
1.
T. Baru RD 08 Ranoyapo
- J.I. Ranoyapo 1 - J.I. Ranoyapo 2 - J.I. Ranoyapo 3,4 - J.I. Polimaan - J.I. Moyondok Kewenangan Kabupaten
28 111 5 20 5 20 7 25 5 16 30
5 1 1 1 1 1
88 12 14 15 28 19
4.924 19.728 1.212 5.680 1.231 2.546 598 2.356 986 1.325 897 7.821
5 1 1 1 1 1
1. 2. 3. 4. 5.
6.
Waadan
119 325 157 250 861 144 135 257 180 145 60
8 50 9 74 13 20 14 10 84 120 15 18 15 25 19 18 25 35 10 24 5 10
0 3.940 0 2.057 1.750 1.300 1.392 14.278 325 2.500 320 4.750 280 4.500 275 1.278 192 1.250 0 1
1 1 1 1 5 1 1 1 2 1
3 7 3 2 13 2 3 3 2 3 2
12 27 24 8 25 4 1 5 7 8 -
110
1 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48.
2 Moinit Ranotuana Pentu Sulupaslaten Aser Liwasen T. Baru RD 08 Kakenturan Tumicakal Konarom Pangian Moyombong Mopolo Karowa Lindangan Tumaluntung Liandok Wuwungayo Sinduan Sigitoy Ranomea Sapa Paku Ure Maliku Kosokowal/Ritey Ranoketang Kanean Tinana Ulunow/Tangkunei Makakilu Potote Tualan Bawah Kolibatu/Lotung Dolimaan/Raraatean Asam Liandok Weru Lowian Lalumpe Tewalen Wasian Wanga Makasili Moat/Koladon Linelean Jumlah
3
40 316 245 543 30
4
20 290 120 340 25
5
3 44 18 51 4
6
5 10 38 80 5
7
15 16 87 123 -
8
1 550 2.175 2.175
9
1.740 4.870 3.187 5.090 5.090
10
11.175 3.650 48.880 48.880
11
1 2 1 1 1
12
1 4 4 4 4
1 3
3 14 28 30 30
3 59 26 12 6 40 9 10 6 10 9 8 27 30 8 5 5 6 9 5 30 5 7 2 12 3 2 2 10 2 8 3 5 2 9 2 15 2 20 5 15 0 10 1 10 5 5 4 15 3 2 2 7 1 6 3 5 5 8 3 10 2 3 2 5 2 10 4 7 4 6 532 945
71 2.270 1.100 30 1 2.410 1.150 20 1 1.000 1 41 1 1.181 1 110 0 2.460 17.928 78 1.075 2.521 5.350 50 0 3.971 7.250 200 500 100 800 66 1.400 1.300 200 500 43 150 600 75 1.000 1.500 2 100 400 23 150 350 16 100 650 2 300 600 4 1.160 470 24 600 650 9 650 650 2 1.200 800 12 1.600 650 7 1.200 650 1 1.200 750 16 1.300 1.800 0 850 1.100 4 600 1.400 20 1.400 600 2 700 450 13 1.200 800 29 1.600 350 (0) 600 950 16 300 500 4 1.400 750 19 2.300 600 15 2.500 800 1.858 10.512 97.705 301.643
4 1 1 2 2 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 71
1 3 2 2 3 7 6 4 3 2 5 4 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 160
6 1 8 3 5 18 27 16 3 2 3 4 6 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 5 2 4 4 5 403
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
111
Sedangkan prasarana irigasi desa dan kondisi irigasi desa di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 71. Tabel 71. Data Dasar dan Kondisi Prasarana Irigasi Desa di Kabupaten Minahasa Selatan
Luas (Ha) No 1 Nama Daerah Irigasi 2 Amurang RD 07
Kec. Tenga
Nama Desa 3
Daerah Irigasi
Areal Tanam
Kondisi (Ha)
Baik Ringan Produksi Rusak (Ton/H/ Berat/ Tdk Ber- Panen) fungsi
7 30 30 30 30 62 27 15 20 25 5 20 20 20 90 10 15 15 10 20 20 49 20 11 18 90 50 10 20 10
8 25 5 20 -
9 135 55 20 60 5 5
10
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
200 100 200 200 100 200 150 200 200 200
Pale
Kec. Tumpaan
Pondano Sosogian
Matunem Kiri-Kanan Kec. Tatapaan
30 20 10 10 10 14 5 9 30 30
68 43 25 5 5 18 18 53 5 5 10 20 13 37 25 9 3 140 50 20 10 60
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Kinalawiran Ranoyapo
Tomp. Baru I
200 200 200 100 150 200 175 150 200 200 200 200 200
Poopo Pontak
112
2 1 24. 25. 26. Kec. Motoling Watu-Watu Rendang Wuwuk Moyomboong Jumlah
4 20 20 721
5 20 20 405
6 150 150
7 15 15 792
8 5 5 230
10
Lalumpe
Raanan Baru Raanan Lama
787
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
BAB IX
113
INDIKATOR PEMBANGUNAN
1. Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah
Seiring dengan meningkatnya tuntutan kebutuhan dana untuk penyelenggaraan desentralisasi penyerahan wewenang pemerintahan melalui otonomi daerah, selain dibutuhkan dana dari pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil, juga dibutuhkan sumber-sumber pendapatan daerah berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Pasal 157 telah menetapkan sumber pendapatan daerah terdiri dari : a. Pendapatan asli daerah yang selanjutnya disebut PAD, yaitu : 1). hasil pajak daerah; 2). hasil retribusi daerah; 3). hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan 4). lain-lain PAD yang sah; b. Dana perimbangan; dan c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah. Dana perimbangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 157 huruf b, menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 59 terdiri atas : a. Dana Bagi Hasil; b. Dana Alokasi Umum; dan c. Dana Alokasi Khusus Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebagaimana dimaksud pada Pasal 157 huruf c, menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 164 merupakan seluruh pendapatan daerah selain PAD dan dana perimbangan, yang meliputi hibah, dana darurat, dan lain-lain pendapatan yang ditetapkan Pemerintah. Dalam penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Minahasa Selatan, setiap tahunnya ditetapkan besaran pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah yang dikenal dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 114 Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Secara ringkas, APBD Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2010 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2009 sebagaimana terangkum dalam Tabel 72. Tabel 72. Ringkasan APBD Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010
Nomor Urut
1 1.1 1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.1.4 1.2 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.3 1.3.3 2 2.1 2.1.1 2.1.4 2.1.5 2.1.7 2.1.8 2.2 2.2.1 2.2.2 2.2.3
Uraian
PENDAPATAN Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Pajak Daerah Hasil Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Dana Perimbangan Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya BELANJA Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Tidak Terduga Belanja Langsung Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal Surplus / (Defisit)
Jumlah
369.019.686.300 7.596.512.500 2.281.437.500 2.065.075.000 250.000.000 3.000.000.000 353.638.928.800 18.746.477.800 289.948.951.000 44.943.500.000 7.784.245.000 7.784.245.000 369.019.686.300 242.428.094.800 200.753.094.800 17.075.000.000 7.000.000.000 16.600.000.000 1.000.000.000 126.591.591.500 13.083.161.600 68.183.625.100 45.324.804.800 0 0 0 0 0 0
3 3.1 3.1.1
PEMBIAYAAN DAERAH Penerimaan Pembiayaan Daerah Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya Pembiayaan Netto Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan
Untuk kontribusi PAD, Dana Perimbangan serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam kurun waktu tahun 2004-2010 di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 73 di bawah ini. Tabel 73. Kontribusi PAD dan Dana Perimbangan Terhadap APBD Kabupaten Minahasa Selatan 115
Kontribusi Dana Perimbangan 98,75 % 86,34 % 98,76 % 92,82 % 96,85 % 82,37% 95,83 %
Sumber : Data Juli 2010, Dinas Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kab. Minahasa Selatan
2.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu yang biasanya satu tahun ataupun dalam tiga bulan atau semesteran. Yang dimaksud dengan nilai tambah adalah nilai produksi (output) dikurangi biaya antara. Nilai tambah bruto di sini mencakup komponen-komponen pendapatan faktor (upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan), penyusutan dan pajak tidak langsung netto. Data PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi makro yang menunjukkan kondisi perekonomian suatu wilayah atau daerah dalam suatu kurun waktu tertentu. Nilai PDRB Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Terhitung pada akhir tahun 2008 telah mencapai 1,98 triliun rupiah menurut harga berlaku (ADHB) atau sekitar 1,13 triliun rupiah bila diukur dengan harga tahun dasar 2000 (ADHK). Perbedaan nilai ini merupakan akibat dari perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen yang kian melambung. Nilai PDRB Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun 2000-2008 diperlihatkan pada Tabel 74 di bawah ini. Tabel 74. PDRB Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2000-2008
Tahun Nilai PDRB (Triliun Rupiah) ADHB ADHK
116
Sumber : Data Juli 2010, Badan Pusat Statistik Kab. Minahasa Selatan
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Minahasa Selatan, di tahun 2008 telah mencapai 6,32%. Apabila dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar 5,24%, menunjukan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat. Jika dilihat dari kelompok sektor primer, sektor sekunder dan sektor tersier, tahun 2007 ke tahun 2008 masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 6,69%, 7,14% dan 4,81%. Hal ini mengindikasikan adanya perkembangan perekonomian yang seimbang dan mengarah kepada perekonomian moderen. Pertumbuhan ekonomi beserta dengan kelompok sektor ekonomi Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun 2001-2008 ditunjukkan pada Tabel 75. Tabel 75. Pertumbuhan Ekonomi dan Pertumbuhan Kelompok Sektor Ekonomi Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2001-2008
Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Pertumbuhan Ekonomi (%) 3,90 3,71 3,87 5,08 4,33 4,83 5,24 6,32 Pertumbuhan Kelompok Sektor Ekonomi (%) Primer Sekunder Tersier 4,94 4,06 1,86 4,11 3,51 3,21 2,62 4,42 5,55 5,69 4,33 4,80 3,37 4,00 6,43 4,16 4,96 5,85 4,77 5,56 5,73 6,69 7,14 4,81
Sumber : Data Juli 2010, Badan Pusat Statistik Kab. Minahasa Selatan
Dilihat dari strukturnya, perekonomian di Kabupaten Minahasa Selatan pada tahun 2008 masih didominasi oleh sektor pertanian dengan peranan mencapai 29,55%. Selanjutnya diikuti oleh sektor bangunan sebesar 17,80%, sektor 117 transportasi dan komunikasi sebesar 11,43%, sektor industri pengolahan
sebesar 11,02% dan sektor jasa-jasa sebesar 10,50 1%. Sedangkan sektorsektor lain memiliki kontribusi tidak lebih 10%, dan kontribusi paling kecil disumbangkan oleh sektor listrik, gas serta air yang hanya mencapai 0,79%. Selengkapnya struktur ekonomi Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 76. Tabel 76. Struktur Ekonomi Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2008
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Struktur Ekonomi Sektor Pertanian Sektor Bangunan Sektor Transportasi &Komunikasi Sektor Industri Pengolahan Sektor Jasa-Jasa Sektor Pertambangan &Penggalian Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran Sektor Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Sektor Listrik, Gas dan Air Kontribusi (%) 29,55 17,80 11,43 11,02 10,50 8,71 8,19 2,07 0,72
Sumber : Data Juli 2010, Badan Pusat Statistik Kab. Minahasa Selatan
Seiring dengan semakin meningkatnya perekonomian Kabupaten Minahasa Selatan yang tercermin dengan semakin meningkatnya PDRB, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan, PDRB perkapita selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2008, PDRB perkapita penduduk Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 10,8 juta rupiah setahun jika dihitung atas dasar harga berlaku atau sekitar 6,2 juta rupiah jika dihitung atas dasar harga konstan. PDRB perkapita Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun 2000-2008 tercantum pada Tabel 77.
118
Sumber : Data Juli 2010, Badan Pusat Statistik Kab. Minahasa Selatan
3.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Saat ini dan ke depan pembangunan yang akan dilaksanakan baik di tingkat global, nasional dan daerah yaitu pembangunan yang berpusat pada manusia yang menempatkan manusia sebagai tujuan akhir dari pembangunan, dan bukan sebagai alat dari pembangunan. Berbeda dengan konsep pembangunan yang memberikan perhatian utama pada pertumbuhan ekonomi, dengan asumsi bahwa pertumbuhan ekonomi pada akhirnya akan menguntungkan manusia. Pembangunan manusia memperkenalkan konsep yang lebih luas dan lebih komprehensif yang mencakup semua pilihan yang dimiliki oleh manusia di semua golongan masyarakat pada semua tahap pembangunan. Salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan manusia yang dilaksanakan di suatu daerah yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM merupakan indikator komposit yang menggabungkan beberapa dimensi, yaitu dimensi kesehatan yang dinilai melalui indikator angka harapan hidup, dimensi pendidikan yang dinilai melalui indikator rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf berupa kemajuan membaca huruf latin serta dimensi kehidupan yang layak atau ekonomi yang dinilai melalui indikator kemampuan daya beli masyarakat atau pengeluaran riil perkapita yang disesuaikan. IPM Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun 2004-2008 mengalami peningkatan yang signifikan. Tahun 2004 mencapai 71,2, tahun 2005 mencapai 71,6, tahun 2006 mencapai 72,3, tahun 2007 mencapai 73,32 dan tahun 2008 mencapai 73,79. Hal ini disebabkan karena keberhasilan program pemerintah dari dimensi kesehatan, pendidikan dan kemajuan ekonomi melalui terciptanya daya beli masyarakat. IPM Kabupaten Minahasa Selatan beserta dengan kabupaten/kota
119
lain di Propinsi Sulawesi Utara dari tahun 2004-2008 diperlihatkan pada Tabel 78. Tabel 78. IPM Kabupaten Minahasa Selatan Beserta Dengan Kabupaten/Kota Lain di Propinsi Sulawesi Utara
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Kabupaten / Kota Propinsi Sulawesi Utara Minahasa Selatan Bolaang Mongondow Minahasa Kepulauan Sangihe Kepulauan Talaud Minahasa Utara Bolaang Mongondow Utara Minahasa Tenggara Kep. Siau Tagulandang Biaro Bolaang Mongondow Selatan Bolaang Mongondow Timur Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobagu 2004 73,4 71,2 70,7 73,5 72,8 71,8 72,7 75,9 73,2 72,9 2005 74,2 71,5 71,6 74,0 73,4 72,3 73,7 76,3 73,6 73,3 IPM 2006 74,4 72,3 71,8 74,2 73,8 73,0 74,2 70,5 70,8 70,8 76,4 73,7 74,7 72,6 2007 74,68 73,32 71,98 74,50 74,19 73,77 74,90 71,30 71,45 72,10 76,76 74,15 75,12 73,90 2008 75,16 73,79 72,11 74,86 74,67 74,34 75,33 71,84 71,87 72,58 69,65 71,49 77,28 74,61 75,65 74,46
Sumber : Data Juli 2010, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara
Ditinjau dari komponen atau indikator pembentuk IPM, untuk dimensi kesehatan, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir (2006-2008) memberikan kontribusi terhadap peningkatan IPM. Tahun 2006 mencapai 71,5 tahun, tahun 2007 mencapai 71,72 tahun dan tahun 2008 mencapai 71,89 tahun. Artinya rata-rata penduduk Kabupaten Minahasa Selatan dapat mencapai kehidupan atau usia 71-72 tahun. Sedangkan dimensi pendidikan, untuk rata-rata lama sekolah, dari tahun 2007-2008 tidak ada peningkatan, yaitu 8,54 tahun. Hal ini menunjukan bahwa rata-rata penduduk Kabupaten Minahasa Selatan memiliki pendidikan selama 8,5 tahun, yang artinya pendidikan yang dicapai oleh penduduk rata-rata tidak tamat Sekolah Menengah Pertama atau belum menyelesaikan program wajib belajar 9 tahun. Untuk angka melek huruf, sejak tahun 2004-2008 tidak terjadi peningkatan, namun telah mencapai 99,4%. Artinya, 99,4% penduduk Kabupaten Minahasa Selatan telah mampu membaca 120
dan menulis huruf latin. Dengan demikian program pemberantasan buta aksara di Kabupaten Minahasa Selatan relatif berhasil dilaksanakan. Pengeluaran riil per kapita, dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2004-2008) mengalami peningkatan yang sangat signifikan dalam menopang peningkatan IPM. Tahun 2004 mencapai 582,9 ribu rupiah per bulan yang mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2008 yang mencapai 610,86 ribu rupiah per bulan. Ini artinya program peningkatan kemajuan ekonomi masyarakat relatif berhasil meningkatkan daya beli masyarakat. Komponen atau indikator pembentuk IPM Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun 2004-2008 dapat dilihat pada Tabel 79. Tabel 79. Komponen/Indikator Pembentuk IPM Kabupaten Minahasa Selatan
No 1. 2. 3. 4. Komponen / Indikator Angka Harapan Hidup (Tahun) Angka Melek Huruf (%) Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun) Pengeluaran Riil Per Kapita Disesuaikan (Rp. 000) 2004 71,4 99,40 8,4 582,9 2005 71,4 99,40 8,4 586,9 Tahun 2006 71,5 99,40 8,4 595,9 2007 71,72 99,40 8,54 606,01 2008 71,89 99,40 8,54 610,86
Sumber : Data Juli 2010, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara
IPM Kabupaten Minahasa Selatan dibandingkan dengan kabupaten/kota yang ada di Propinsi Sulawesi Utara, relatif lebih rendah dan berada di bawah Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa, Kota Bitung, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kota Kotamobagu dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Meski demikian, IPM Kabupaten Minahasa Selatan berada di atas Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Peringkat IPM Kabupaten Minahasa Selatan menurut kabupaten/kota lain di peringkat Nasional dan Propinsi bersama dengan dan Tabel 80b. Tabel 80a. Peringkat IPM Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten/Kota Lain di Propinsi Sulawesi Utara Menurut Peringkat Nasional
Kabupaten / Kota 2004 2005 Tahun 2006 2007 2008
Propinsi Sulawesi Utara dari tahun 2004-2008 dapat dilihat pada Tabel 80a
No
121
Propinsi Sulawesi Utara Minahasa Selatan Bolaang Mongondow Minahasa Kepulauan Sangihe Kepulauan Talaud Minahasa Utara Bolaang Mongondow Utara Minahasa Tenggara Kep. Siau Tagulandang Biaro Bolaang Mongondow Selatan Bolaang Mongondow Timur Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobagu
96 121 47 67 80 69 8 56 63 -
113 105 46 64 87 57 12 59 67 -
Sumber : Data Juli 2010, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara
Tabel 80b.
Peringkat IPM Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten/Kota Lain di Propinsi Sulawesi Utara Menurut Peringkat Propinsi
Kabupaten / Kota 2004
8 9 2 5 7 6 1 3 4 -
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
2005
9 8 2 5 7 3 1 4 6 -
Tahun 2006
9 10 4 5 7 3 13 12 11 1 6 2 8
2007
9 11 4 5 8 3 13 12 10 1 6 2 7
2008
9 11 4 5 8 3 13 12 10 15 14 1 6 2 7
Minahasa Selatan Bolaang Mongondow Minahasa Kepulauan Sangihe Kepulauan Talaud Minahasa Utara Bolaang Mongondow Utara Minahasa Tenggara Kep. Siau Tagulandang Biaro Bolaang Mongondow Selatan Bolaang Mongondow Timur Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobagu
Sumber : Data Juli 2010, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara
4.
Penghargaan dan Prestasi Setahun sejak Kabupaten Minahasa Selatan ditetapkan sebagai daerah otonom yang baru dan menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, berbagai penghargaan dan prestasi telah diperoleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, baik dari Pemerintah Pusat maupun
122
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Berbagai penghargaan dan prestasi yang diperoleh, yaitu : a. Penghargaan : 1. Satya Lencana Pembangunan di Bidang Pertanian oleh Presiden RI Tahun 2004 (Bupati); 2. Manggala Karya Kencana Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dari Presiden RI Tahun 2007 (Bupati); 3. Manggala Karya Kencana Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dari Presiden RI Tahun 2007 (Ketua TP. PKK); 4. Satya Lencana Widya Karya Bidang Pendidikan dari Presiden RI Tahun 2007-2008 (Bupati); 5. Aditya Mahatva Yoda dari Jaksa Agung RI Pada Acara Puncak Hari Anti Korupsi Sedunia di lapangan Monumen Nasional Jakarta Tahun 2008 (Bupati). Penghargaan ini diberikan atas prestasi dan dedikasi dalam membina pengelolaan Kantin Kejujuran di sejumlah sekolah dan instansi; 6. Pengembangan Tanaman Rempah Se-Indonesia dari Dirjen Perkebunan Tahun 2008 (Bupati); 7. Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan) Tingkat Nasional Tahun 2008 (Bupati); 8. Penanggulangan Penyakit Kusta dan TBC Tahun 2008 (Bupati); 9. Pengembangan Ketahanan Pangan dari Presiden RI Tahun 2008/2009 (Bupati); 10. Widya Krama (Wajib Belajar 9 Tahun) Tingkat Nasional Tahun 2009 (Bupati); 11. Manggala Karya Kencana di Bidang Keluarga Berencana dari Presiden RI Tahun 2009 (Bupati); 12. Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) Tahun 2009 (Bupati); 13. Perempuan Menanam Pohon dan Memelihara Tingkat Nasional Tahun 2009 (Ketua TP. PKK); 123
14. Pemasukan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kategori Terbaik Tahun 2009 (Bupati); 15. Akutyla Jujur Dharma Bhaktiku dari Jaksa Agung RI Tahun 2009 (Bupati); 16. Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) Tahun 2009 (Bupati); 17. Satya Lencana Karya di Bidang Keluarga Berencana dari Presiden RI Tahun 2010 (Bupati); 18. Pakarti Madya Satu di Bidang Posyandu dari Presiden RI Tahun 2010 (Bupati).
b.
Prestasi Tingkat Nasional : 1. Juara I Lomba Masak Ikan Laut (Sea Food) Yang Diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta Convention Centre Tahun 2004; 2. Juara I Stand Terbaik Pada Pameran Penas KTNA Kabupaten/Kota Se-Indonesia Yang Diselenggarakan di Tondano Kabupaten Minahasa Tahun 2004; 3. Juara Harapan I Ketegori Hidangan Ikan Untuk Konsumsi Keluarga dan Juara Harapan II Kategori Hidangan Ikan Balita Gaya Modern Dalam Rangka Hari Nusantara Ke-7 Yang Diselenggarakan di Padang Sumatera Barat Tahun 2006; 4. Juara I Stand Terbaik Pada Pameran Sulut Expo di Jakarta Tahun 2007; 5. Juara II Lomba Masak Serba Ikan Yang Diselenggarakan di Pelabuhan Gresik Surabaya Jawa Timur Tahun 2008; 6. Juara II Lomba Desa Tingkat Nasional Tahun 2009 (Desa Linelean Kecamatan Modoinding) Tingkat Provinsi Sulawesi Utara :
124
1. Juara I dan II Lomba Balita Tahun 2004 (Tiara Laurens, Desa Ongkaw
Kecamatan Amurang);
Kecamatan Sinonsayang dan Enjelita Kaligis, Kelurahan Buyungon 2. Juara I Lomba Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan Tahun 2004 (Desa Ratatotok Kecamatan Ratatotok); 3. Juara II Lomba Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan Tahun 2005 (Kecamatan Motoling); 4. Juara I Stand Terbaik dan Juara Umum Pameran Pada Pameran Pembangunan di Kayuwatu Manado Dalam Rangka HUT Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2006; 5. Juara II Lomba 3B Dalam Rangka Hari Pangan Sedunia Yang Diselenggarakan di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2006; 6. Juara I Lomba Penilaian Kelompok Masyarakat Pengawas Tahun 2007 (Pokmaswas Sapu Laut Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur); 7. Juara I Stand Terbaik dan Juara Umum Pameran Pada Pameran Pembangunan di Kayuwatu Manado Dalam Rangka HUT Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2007; 8. Pelaksana Terbaik I Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan dan Pelaksana Terbaik II Lomba Posyandu Yang Diselenggarakan di Desa Torout Kecamatan Tompaso Baru Tahun 2008; 9. Juara I, II dan III Lomba Tanaman Hias Jenis Tanaman Puring Yang Diselenggarakan di Kota Tomohon Tahun 2008; 10. Juara I Lomba Penilaian Kelompok Masyarakat Pengawas Tahun 2008 (Pokmaswas Alar Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur); 11. Juara I Kelompok Pembudidayaan Rumput Laut Tahun 2008 (Kelompok Budidaya Inti Murni, Desa Arakan Kecamatan Tatapaan); 12. Juara I Lomba PKK di Bidang Ketahanan Pangan Tahun 2008; 13. Mengikuti Lomba Tanaman Hias dan Anggrek di Bumi Beringin Manado Dalam Rangka HUT Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2008 dengan Hasil Sebagai Berikut : 125
- Juara I dan II Anggrek Hibrid - Juara I, II dan III Anggrek Phalaenopsis - Juara I Anggrek Pendrobium - Juara I, II dan III Tanaman Agloneune - Juara I dan II Tanaman Philodenrom 14. Juara II Lomba 3B Dalam Rangka Hari Pangan Sedunia Yang Dilaksanakan di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2008; 15. Juara I Stand Terbaik dan Juara Umum Pameran Pada Pameran Pembangunan di Kayuwatu Manado Dalam Rangka HUT Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2008; 16. Pemenang Lomba Aksi Penanaman Serentak Indonesia dan Kontes Pohon Tahun 2008 :
126
24. Juara II Lomba Menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman Yang Diselenggarakan di Manado Tahun 2009.
BAB X PENUTUP
Profil Kabupaten Minahasa Selatan merupakan suatu dokumen penting dalam mengekspresikan data potensi yang dimiliki walaupun sifatnya dinamis sehingga sering terjadi perubahan karena situasi dan kondisi wilayah. Selain itu, data potensi 127
sering terjadi perubahan karena pemanfaatan dan pengelolaan serta perkembangan dan kemajuan pembangunan sebagai tuntutan masyarakat. Profil merupakan dokumen yang dapat di update datanya setiap tahun sesuai dengan perkembangan-perkembangan yang terjadi di berbagai sektor, seperti pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Dengan demikian, profil ini dapat disusun setiap tahun. Dokumen profil ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan pemerintah daerah dalam perencanaan dan pengambilan keputusan/pengembangan kebijakan, baik di tingkat propinsi maupun tingkat nasional serta khalayak umum untuk mencari peluang dan potensi pengembangan investasi di Kabupaten Minahasa Selatan.
M.M. ONIBALA
128