Anda di halaman 1dari 37

PSAK No.

5
(revisi 2009)

16 Juni 2009

EXPOSURE DRAFT

EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

SEGMEN OPERASI

Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas exposure draft ini diharapakan dapat diterima paling lambat tanggal 30 Nopember 2009 oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PSAK No. 5

16 Juni 2009

EXPOSURE DRAFT

(revisi 2009)

EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

SEGMEN OPERASI

Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas exposure draft ini diharapakan dapat diterima paling lambat tanggal 30 Nopember 2009 oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

ED NO.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

(revisi 2009)

SEGMEN OPERASI

Hak cipta 2009, Ikatan Akuntan Indonesia


Sanksi Pelanggaran Pasal 44: Undang-undang Nomor 7 tahun 1987 tentang evisi Perubahan atas Undang-undang Nomor: 6 tahun 1982 tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagai mana dimaksud dalam ayat (1), dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

r 2006

Dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jl. Sindanglaya No. 1, Menteng Jakarta 10310 Telp. : (021) 3190-4232 Fax. : (021) 724-5078 email: iai-info@iaiglobal.or.id; dsak@iaiglobal.or.id website: http://www.iaiglobal.or.id

Juni 2009

ii

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran - saran dan masukan untuk menyempurnakan draft ini masih dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada 30 Nopember 2009. Tanggapan dikirimkan ke: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jl. Sindanglaya No. 1, Menteng, Jakarta 10310 Fax : 62-21 315-2139 atau 62-21 724-5078

E-mail : dsak@iaiglobal.or.id atau iai-info@iaiglobal.or.id Hak Cipta 2009 Ikatan Akuntan Indonesia Exposure Draft (ED) ini dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan ED ini oleh individu/ organisasi/lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk diperjualbelikan. Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia, Jl. Sindanglaya No. 1, Menteng, Jakarta 10310. Tel. 62-21 3190-4232, Fax: 62-21 315-2139 & 62-21 724-5078 E-mail: dsak@iaiglobal.or.id & iai-info@iaiglobal.or.id

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

iii

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

Pengantar
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui Exposure Draft PSAK 5 (revisi 2009) tentang Segmen Operasi dalam rapatnya tanggal 16 Juni 2009 untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh kalangan anggota IAI, Dewan Konsultatif SAK, Dewan Pengurus Nasional IAI, perguruan tinggi dan individu/ organisasi/lembaga lain yang berminat. Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahan secara jelas dan alternatif saran yang didukung dengan alasan. Exposure Draft PSAK 5 (revisi 2009): Segmen Operasi merevisi PSAK 5 (revisi 2000): Pelaporan Segmen. Exposure Draft PSAK 5 (revisi 2009): Segmen Operasi merupakan adopsi dari IFRS 8: Operating Segment. Exposure Draft ini disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipan dokumen dalam majalah Akuntan Indonesia, homepage IAI: www.iaiglobal.or.id

Jakarta, 16 Juni 2009 Dewan Standar Akuntansi Keuangan


M. Jusuf Wibisana Dudi M. Kurniawan Jan Hoesada Siddharta Utama Agus Edy Siregar Etty Retno Wulandari Roy Iman Wirahardja Merliyana Syamsul Meidyah Indreswari Riza Noor Karim Budi Susanto Ferdinand D. Purba Irsan Gunawan Jumadi Ludovicus Sensi W Rosita Uli Sinaga Saptoto Agustomo Setiyono Miharjo Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

iv

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

PERMINTAAN TANGGAPAN Penerbitan ED PSAK 5 (revisi 2009): Segmen Operasi bertujuan untuk meminta tanggapan atas semua pengaturan dan paragraf dalam ED PSAK 5 (revisi 2009) tersebut. Untuk memberikan panduan dalam memberikan tanggapan, berikut ini hal-hal yang diharapkan masukannya: 1. Ketentuan transisi Apakah Anda setuju dengan pengaturan ketentuan transisi yang bersifat retrospektif (paragraf 36)? ED PSAK 5 (revisi 2009) mempunyai beberapa pengaturan yang berbeda dengan PSAK 5 (revisi 2000) yang saat ini masih berlaku (lihat di bagian Ikhtisar Ringkas). Dalam ketentuan transisi ED PSAK 5 (revisi 2009) disyaratkan untuk disajikan kembali (restatement) informasi segmen untuk tahun-tahun lalu yang dilaporkan sebagai informasi komparatif untuk awal tahun penerapan sesuai dengan persyaratan dalam ED PSAK 5 (revisi 2009). Namun, jika informasi yang diperlukan tidak tersedia dan biaya untuk pengembangannya akan jauh lebih besar, maka dapat tidak diterapkan secara retrospektif. Pengaturan ketentuan transisi dalam ED PSAK 5 (revisi 2009) tersebut sejalan dengan pangaturan dalam IFRS 8: Operating Segments. Hal ini menjadi pertimbangan untuk ketentuan transisi dalam ED PSAK 5 (revisi 2009). 2. Tanggal efektif Apakah Anda setuju dengan tanggal efektif untuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 (paragraf 35)?

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

Dalam ED PSAK 5 (revisi 2009) disebutkan tanggal efektifnya 1 Januari 2011. Terdapat beberapa perbedaan signikan antara ED PSAK 5 (revisi 2009) dengan PSAK 5 (revisi 2000) yang saat ini masih berlaku, termasuk beberapa pengaturan baru. Perubahan pengaturan dan adanya pengaturan baru akan berdampak, khususnya bagi penyusun laporan laporan keuangan untuk menerapkan pengaturan yang dipersyaratkan dalam ED PSAK 5 (revisi 2009).

vi

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

Ikhtisar Ringkas Secara umum perbedaan ED PSAK 5 (revisi 2009): Segmen Operasi dengan PSAK 5 (revisi 2000): Pelaporan Segmen adalah sebagai berikut:
Perihal Ruang Lingkup ED PSAK 5 (revisi 2009) PSAK 5 (revisi 2000) Laporan keuangan ter- Laporan keuangan yang lengkap sendiri Laporan keuangan konsolidasi Hanya ada denisi seg- Ada denisi istilah: men operasi. segmen usaha segmen geogras, dan segmen dilaporkan pendapatan, beban, hasil, aset, kewajiban, dan kebijakan akuntansi segmen organ perusahaan yang berwenang Suatu komponen entitas: Suatu komponen entitas: terlibat dalam aktvitas dibedakan dalam menghasilkan produk atau usaha dan memperoleh jasa pendapatan dan terjadi risiko dan imbalan yang beban. berbeda dari segmen hasilnya di kaji ulang selain cara reguler oleh organ pengambil keputusan tentang sumber daya dan kinerja. tersedia informasi keuangan terpisah. Syarat kualitatif (penger- Syarat kuantitatif tian segmen usaha) (i) Mayoritas (>50% penjualan eksternal)

Denisi

Segmen usaha

Identikasi segmen dilaporkan

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

vii

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

Perihal Identikasi segmen dilaporkan

ED PSAK 5 (revisi 2009) Syarat kuantitatif (salah satu) Pendapatan (internal dan eksternal) 10% seluruh segmen usaha Laba atau rugi absolut 10% jumlah absolut, mana yang lebih besar dari, (i) segmen usaha yang laba atau (ii) segmen usaha yang rugi Aset 10% seluruh segmen operasi Total pendapatan eksternal segmen dilaporkan minimal 75% total pendapatan

PSAK 5 (revisi 2000) (ii) Salah satu Pendapatan (internal dan eksternal) 10% seluruh segmen usaha Laba atau rugi absolut 10% jumlah absolut, mana yang lebih besar dari, (i) segmen usaha yang laba atau (ii) segmen usaha yang rugi; Aset 10% seluruh segmen operasi Total pendapatan eksternal segmen dilaporkan minimal 75% total pendapatan

Periode lalu sebagai seg- Periode lalu sebagai segmen dilaporkan, periode men dilaporkan, periode kini sebagai segmen dilkini sebagai segmen dilaporkan (walaupun tidak aporkan (walaupun tidak memenuhi syarat) memenuhi syarat) Periode kini sebagai seg- Periode kini sebagai segmen dilaporkan, periode men dilaporkan, periode lalu sebagai segmen dillalu sebagai segmen dilaaporkan (walaupun tidak porkan (walaupun tidak memenuhi syarat) memenuhi syarat) Suatu segmen dapat dianggap segmen dilaporkan (tanpa melihat ukuran kuantitatif) Integrasi vertikal, segmen penjual digabung ke segmen pembeli (jika bukan segmen terpisah)

viii

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

Perihal Penggabungan segmen

ED PSAK 5 (revisi 2009)

PSAK 5 (revisi 2000)

produk, Karakteristik produk, Karakteristik proses produksi, pelangproses produksi, pelanggan, distribusi produk, gan, distribusi produk, dan regulasi sama, dan dan regulasi sama, dan Informasi evaluasi sifat Kinerja keuangan jangka panjang sama dan dampak keuangan dari aktivitas usaha dan lingkungan ekonomi Tidak dijelaskan Informasi segmen disusun sesuai kebijakan akuntansi segmen Aset yang digunakan bersama dialokasikan ke setiap segmen jika pendapatan dan bebannya dialokasikan

Kebijakan akuntansi segmen

Pengungkapan segmen dilaporkan

Bentuk primer pelapo Umum ran Laba atau rugi segmen, aset dan kewajiban seg- Bentuk sekunder pelaporan men Informasi geogras Rekonsiliasi total Informasi produk pendapatan, laba atau rugi, aset, kewajiban, dan unsur material lain antara segmen dengan entitas

Jika belum ada dalam pelaporan Tidak diatur Pengungkapan pada level entitas segmen, maka diungkapkan: Produk dan jasa Area geogras

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

ix

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

Perbedaan ED PSAK 5 (revisi 2009): Segmen Operasi dengan IFRS 8 (2009): Segment Reporting ED PSAK 5 (Revisi 2009): Segmen Operasi mengadopsi seluruh pengaturan dalam IFRS 8 (2009): Operating Segment, kecuali IFRS 8 paragraf 35 yang menjadi ED PSAK 5 paragraf 35 tentang tanggal efektif.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ................................................... Prinsip Utama .................................................. Ruang Lingkup ................................................ SEGMEN OPERASI .............................................. SEGMEN DILAPORKAN ..................................... Kriteria Agregasi .............................................. Ambang Batas Kuantitatif ............................... PENGUNGKAPAN................................................. Informasi Umum .............................................. Informasi tentang Laba atau Rugi, Aset, dan Kewajiban ................................................. PENGUKURAN ...................................................... Rekonsiliasi...................................................... Penyajian Kembali Informasi yang Disajikan Sebelumnya ..................................... PENGUNGKAPAN PADA LEVEL ENTITAS .... Informasi tentang Produk dan Jasa .................. Informasi tentang Wilayah Geogras .............. Informasi tentang Pelanggan Utama ................ TANGGAL EFEKTIF ............................................ KETENTUAN TRANSISI ..................................... PENARIKAN .......................................................... LAMPIRAN Paragraf 01-04 01 02-04 05-10 11-19 12 13-19 20-24 22 23-24 25-30 28 29-30 31-34 32 33 34 35 36 37

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

xi

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

PEDOMAN IMPLEMENTASI Pendahuluan ....................................................


Uraian Informasi tentang Segmen Dilaporkan dari Entitas ..................................

PI1 PI2 PI3 PI4 PI5

Informasi tentang Laba atau Rugi, Aset, dan Kewajiban Segmen Dilaporkan ............... Rekonsiliasi Pendapatan, Laba atau Rugi, Aset, dan Kewajiban Segmen Dilaporkan ............... Informasi Geogras ........................................

Informasi tentang Pelaporan Utama ............... PI6 Diagram untuk Membantu dalam Mengidentikasi Segmen Dilaporkan ......................................... PI7

xii

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 5 (REVISI 2009) SEGMEN OPERASI Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 5 (revisi 2009): Segmen Operasi terdiri dari paragraf 1-37 dan Lampiran dan Pedoman Aplikasi. Seluruh paragraf tersebut memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 5 (revisi 2009) harus dibaca dalam konteks prinsipprinsip utama dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan memberikan dasar untuk memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan yang eksplisit. PENDAHULUAN Prinsip Utama 01. Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Ruang Lingkup 02. Pernyataan ini diterapkan atas: (a) laporan keuangan tersendiri atau laporan keuangan individual dari entitas: (i) yang instrumen utang atau instrumen ekuitasnya diperdagangkan di pasar publik (pasar modal domestik atau luar negeri atau over-the-counter, termasuk pasar modal lokal dan regional), atau

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

05.1

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
05.2

(ii) yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada regulator pasar modal atau regulator lainnya untuk tujuan menerbitkan semua jenis instrumen di pasar publik; dan (b) laporan keuangan konsolidasian kelompok usaha dengan entitas induk: (i) yang instrumen utang atau instrumen ekuitasnya diperdagangkan di pasar publik (pasar modal domestik atau luar negeri atau over-the-counter, termasuk pasar modal lokal dan regional), atau (ii) yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada regulator pasar modal atau regulator lainnya untuk tujuan penerbitan semua kelas instrumen di pasar publik. 03. Jika suatu entitas yang tidak disyaratkan untuk menerapkan Pernyataan ini memilih untuk mengungkapkan informasi tentang segmen yang tidak mematuhi Pernyataan ini, maka entitas tersebut tidak menjelaskan informasi tersebut sebagai informasi segmen. 04. Jika laporan keuangan terdiri atas laporan keuangan konsolidasian atau laporan keuangan tersendiri dari entitas induk dalam ruang lingkup Pernyataan ini, maka informasi segmen hanya disyaratkan pada laporan keuangan konsolidasian. SEGMEN OPERASI 05. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: (a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

(b) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan (c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Segmen operasi dapat terlibat dalam aktivitas bisnis yang belum menghasilkan pendapatan, misalnya operasi permulaan dapat menjadi segmen operasi sebelum memperoleh pendapatan. 06. Tidak setiap bagian dari entitas perlu menjadi suatu segmen operasi atau bagian dari segmen operasi. Misalnya, kantor pusat atau beberapa bagian fungsional mungkin tidak menghasilkan pendapatan atau menghasilkan pendapatan yang hanya insidental atas aktivitas entitas dan tidak menjadi segmen operasi. Untuk tujuan Pernyataan ini, program imbalan pascakerja bukan merupakan segmen operasi. 07. Istilah pengambil keputusan operasional mengidentikasi suatu fungsi, tidak perlu seorang manajer dengan jabatan tertentu. Fungsi tersebut adalah mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi entitas. Sering kali pengambil keputusan operasional entitas adalah chief executive ofcer atau chief operating ofcer tetapi, misalnya, bisa direktur eksekutif kelompok usaha atau lainnya. 08. Untuk banyak entitas, tiga karakteristik segmen operasi yang dijelaskan pada paragraf 5 secara jelas mengidentikasi segmen operasi. Namun, entitas dapat membuat laporan tentang aktivitas bisnisnya yang disajikan dalam beragam cara. Jika pengambil keputusan operasional menggunakan lebih dari satu bentuk informasi segmen, maka faktor lain dapat mengidentikasi suatu bentuk komponen tunggal sebagai segmen operasi, termasuk sifat aktivitas bisnis dari setiap komponen, keberadaan manajer yang bertanggungjawab atas hal tersebut, dan informasi yang disajikan pada dewan direksi.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

05.3

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
05.4

09. Secara umum, segmen operasi memiliki seorang manajer segmen yang bertanggung jawab secara langsung pada dan memelihara hubungan secara reguler dengan pengambil keputusan operasional untuk mendiskusikan aktivitas operasi, hasil keuangan, perkiraan, atau rencana atas segmen tersebut. Istilah manajer segmen mengidentikasikan suatu fungsi, tidak perlu seorang manajer dengan jabatan tertentu. Pengambil keputusan operasional juga dapat menjadi manajer segmen untuk beberapa segmen operasi. Jika karakteristik dalam paragraf 5 diterapkan pada lebih dari satu bentuk komponen organisasi tetapi hanya ada satu komponen yang menjadi tanggung jawab manajer segmen, maka komponen tersebut merupakan segmen operasi. 10. Karakteristik dalam paragraf 5 dapat diterapkan pada dua atau lebih komponen yang tumpang tindih yang mana para manajer bertanggung jawab. Struktur tersebut terkadang mengacu pada bentuk organisasi matriks. Misalnya, pada sejumlah entitas, sejumlah manajer bertanggung jawab atas produk dan jasa yang berbeda dan lintas negara, yang mana manajer lain bertanggung jawab atas wilayah geogras tertentu. Pengambil keputusan operasional secara reguler mengkaji ulang hasil operasi atas kedua komponen tersebut, dan informasi keuangan tersedia untuk keduanya. Dalam situasi demikian, entitas menentukan mana komponen yang merupakan segmen operasi dengan mengacu pada prinsip utama. SEGMEN DILAPORKAN 11. Entitas melaporkan informasi secara terpisah tentang setiap segmen operasi yang: (a) telah teridentikasi sesuai dengan paragraf 5-10 atau hasil dari agregasi dua atau lebih segmen sesuai dengan paragraf 12, dan (b) melebihi ambang batas kuantitatif pada paragraf 13.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Paragraf 14-19 mengatur situasi lain dimana informasi terpisah tentang segmen operasi dilaporkan. Kriteria Agregasi 12. Segmen operasi seringkali memperlihatkan kinerja keuangan jangka panjang serupa jika mereka memiliki karakteristik ekonomi serupa. Misalnya, rerata margin bruto jangka panjang untuk dua segmen operasi diperkirakan serupa jika karakteristik ekonominya serupa. Dua atau lebih segmen operasi dapat diagregasikan dalam suatu segmen operasi tunggal jika agregasi tersebut konsisten dengan prinsip utama Pernyataan ini, segmen tersebut memiliki karakteristik ekonomi serupa, dan segmen tersebut serupa dalam setiap hal berikut ini: (a) sifat produk dan jasa; (b) sifat proses produksi; (c) jenis atau kelompok pelanggan untuk produk dan jasanya; (d) metode yang digunakan untuk mendistribusikan produk dan penyediaan jasanya; dan (e) jika dapat diterapkan, sifat lingkungan pengaturan, misalnya, perbankan, asuransi atau utilitas publik. Ambang Batas Kuantitatif 13. Entitas secara terpisah melaporkan informasi tentang suatu segmen operasi yang memenuhi ambang batas kuantitatif berikut: (a) Pendapatan yang dilaporkannya dari segmen, termasuk penjualan ke pelanggan eksternal dan penjualan atau transfer antar segmen, adalah 10% atau lebih dari gabungan pendapatan internal dan eksternal dari semua segmen operasi. (b) Jumlah absolut dari laba atau rugi yang dilaporkan dari segmen adalah 10% atau lebih dari jumlah yang lebih besar dari, dalam jumlah absolut, (i) gabungan laba yang dilaporkan dari seluruh segmen operasi yang tidak

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

05.5

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
05.6

melaporkan kerugian, dengan (ii) gabungan kerugian yang dilaporkan dari seluruh segmen operasi yang melaporkan kerugian. (c) Memiliki aset 10% atau lebih dari gabungan aset seluruh segmen operasi. Segmen operasi yang tidak memenuhi ambang batas kuantitatif dapat dipertimbangkan sebagai dilaporkan, dan diungkapkan secara terpisah, jika manajemen percaya bahwa informasi tentang segmen tersebut akan berguna bagi para pengguna laporan keuangan. 14. Entitas dapat menggabungkan informasi tentang segmen operasi-segmen operasi yang tidak memenuhi ambang batas kuantitatif dengan informasi tentang segmen operasi lainnya hanya jika segmen operasi tersebut memiliki karakteristik ekonomi serupa dan berbagai mayoritas kriteria agregasi pada paragraf 12. 15. Jika total pendapatan eksternal yang dilaporkan oleh segmen operasi kurang dari 75% dari pendapatan entitas, maka tambahan segmen operasi diidentikasi sebagai segmen dilaporkan (bahkan jika segmen operasi tidak memenuhi kriteria pada paragraf 13) hingga sedikitnya 75% dari pendapatan entitas tercakup dalam segmen dilaporkan. 16. Informasi tentang aktivitas bisnis dan segmen operasi lain yang tidak dilaporkan digabungan dan diungkapkan dalam kategori semua segmen lain secara terpisah dari unsur-unsur rekonsiliasi dalam rekonsiliasi yang disyaratkan oleh paragraf 28. Sumber pendapatan yang termasuk dalam kategori semua segmen lain dijelaskan. 17. Jika manajemen berpendapat bahwa segmen operasi yang diidentikasi sebagai segmen dilaporkan pada periode sebelumnya akan berlanjut secara signikan, maka informasi tentang segmen tersebut terus dilaporkan secara terpisah pada periode kini bahkan jika segmen tersebut tidak lagi memenuhi kriteria untuk pelaporan pada paragaraf 13.
Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

18. Jika segmen operasi diidentikasi sebagai segmen dilaporkan pada periode kini sesuai dengan ambang batas kuantitatif, maka data segmen sajian periode lalu untuk tujuan perbandingan disajikan kembali untuk mencerminkan segmen dilaporkan yang baru sebagai suatu segmen terpisah, bahkan jika segmen tersebut tidak memenuhi kriteria untuk pelaporan pada paragraf 13 di periode lalu, kecuali informasi yang diperlukan tidak tersedia dan biaya untuk mengembangkannya akan jauh lebih besar. 19. Dimungkinkan adanya suatu batas praktis untuk jumlah segmen dilaporkan yang diungkapkan secara terpisah oleh entitas bilamana pelaporan informasi segmen menjadi terlalu rinci. Meskipun tidak ada batasan persis yang telah ditentukan, pada saat jumlah segmen yang dilaporkan sesuai dengan paragraf 13-18 meningkat melebihi 10, maka entitas mempertimbangkan apakah batasan praktis telah dicapai. PENGUNGKAPAN 20. Entitas mengungkapkan informasi untuk memungkinkan para pengguna laporan keuangan mengevaluasi sifat dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. 21. Untuk memberikan dampak terhadap prinsip pada paragraf 20, entitas mengungkapkan hal-hal berikut untuk setiap periode laporan laba rugi komprehensif disajikan: (a) informasi umum sebagaimana dijelaskan pada paragraf 22; (b) informasi tentang laba atau rugi segmen dilaporkan, termasuk pendapatan dan beban tertentu yang termasuk dalam laba atau rugi segmen dilaporkan, aset segmen, kewajiban segmen, dan dasar pengukuran, sebagaimana dijelaskan pada paragraf 23-27; dan (c) rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba atau rugi segmen dilaporkan, aset segmen, kewajiban segmen,

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

05.7

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
05.8

dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah yang terkait dalam entitas sebagaimana dijelaskan pada paragraf 28. Rekonsiliasi jumlah dalam laporan posisi keuangan untuk segmen dilaporkan terhadap jumlah dalam laporan posisi keuangan entitas disyaratkan untuk setiap tanggal dimana laporan posisi keuangan disajikan. Informasi untuk periode lalu disajikan kembali sebagaimana dijelaskan pada paragraf 29 dan 30. Informasi Umum 22. Entitas mengungkapkan informasi umum berikut ini: (a) faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentikasi segmen yang dapat dilaporkan dari entitas, termasuk dasar organisasi (misalnya, apakah manajemen telah memilih untuk mengatur entitas diantara perbedaan dalam produk dan jasa, wilayah geogras, lingkungan peraturan, atau gabungan dari faktor-faktor tersebut dan apakah segmen operasi telah diagregasikan), dan (b) jenis produk dan jasa yang menghasilkan pendapatan untuk dari setiap segmen dilaporkan. Informasi tentang Laba atau Rugi, Aset dan Kewajiban 23. Entitas melaporkan suatu ukuran atas laba atau rugi dan total untuk atas setiap segmen yang dilaporkan. Entitas melaporkan suatu ukuran kewajiban untuk setiap segmen dilaporkan jika jumlah tersebut secara reguler disediakan kepada pengambil keputusan operasional. Entitas juga mengungkapkan hal-hal berikut untuk setiap segmen dilaporkan jika jumlah tertentu termasuk dalam ukuran laba atau rugi segmen yang dikaji oleh pengambil keputusan operasional, atau secara teratur disediakan untuk pengambil keputusan operasional, bahkan jika tidak termasuk dalam mengukur laba atau rugi segmen: (a) pendapatan dari pelanggan eksternal; (b) pendapatan dari transaksi dengan segmen operasi lain
Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

dalam entitas yang sama; (c) pendapatan bunga; (d) beban bunga; (e) penyusutan dan amortisasi; (f) unsur-unsur material dari penghasilan dan beban yang diungkapkan sesuai dengan paragraf 97 pada PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan; (g) bagian entitas atas laba atau rugi entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan metode ekuitas; (h) beban atau pendapatan pajak penghasilan; dan (i) unsur-unsur material nonkas selain penyusutan dan amortisasi. Entitas melaporkan pendapatan bunga secara terpisah dari beban bunga untuk setiap segmen dilaporkan, kecuali mayoritas pendapatan segmen berasal dari bunga dan pengambil keputusan operasional menggunakan pendapatan bunga neto sebagai dasar utama dalam menilai kinerja dan membuat keputusan tentang sumber daya untuk dialokasikan kepada segmen tersebut. Dalam situasi tersebut, entitas dapat melaporkan pendapatan bunga segmen secara neto setelah beban bunga dan mengungkapkan hal tersebut. 24. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut untuk setiap segmen jika jumlah tertentu yang dimasukkan dalam mengukur aset segmen yang dikaji ulang oleh pengambil keputusan operasional atau sebaliknya secara reguler disediakan kepada pengambil keputusan operasional, bahkan jika tidak termasuk dalam mengukur aset segmen: (a) jumlah investasi pada entitas asosiasi dan joint venture yang dicatat dengan metode ekuitas, dan (b) jumlah tambahan pada aset tidak lancar* selain instrumen keuangan, aset pajak tangguhan, aset imbalan pascakerja (lihat paragraf PSAK 24: Imbalan Kerja paragraf 54-59), dan hak yang timbul dalam kontrak asuransi. *Untuk aset yang diklasikasikan sesuai dengan penyajian likuiditas, aset tidak lancar adalah aset yang mencakup jumlah yang diperkirakan untuk dapat dipulihkan lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

05.9

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
05.10

PENGUKURAN 25. Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya. Penyesuaian dan eliminasi yang dibuat dalam penyusunan laporan keuangan entitas dan pengalokasian pendapatan, beban, dan keuntungan atau kerugian termasuk dalam menentukan laba atau rugi segmen yang dilaporkan hanya jika hal tersebut termasuk dalam pengukuran laba atau rugi segmen yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional. Hal yang sama, hanya aset dan kewajiban yang termasuk dalam pengukuran aset dan kewajiban segmen yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional harus dilaporkan untuk segmen tersebut. Jika jumlah tersebut dialokasikan ke laba atau rugi, aset atau kewajiban segmen, maka seluruh jumlah tersebut dialokasikan dengan dasar yang wajar. 26. Jika pengambil keputusan operasional hanya menggunakan satu ukuran atas laba atau rugi, aset atau kewajiban segmen operasi dalam menilai kinerja dan memutuskan bagaimana alokasi sumber daya, maka laba atau rugi, aset dan kewajiban segmen dilaporkan atas ukuran tersebut. Jika pengambil keputusan operasional menggunakan lebih dari satu ukuran laba atau rugi, aset atau kewajiban segmen operasi, maka ukuran yang dilaporkan adalah ukuran yang dipercayai manajemen ditentukan sesuai dengan dasar pengukuran yang paling konsisten dengan yang digunakan dalam mengukur jumlah yang terkait dalam laporan keuangan entitas. 27. Entitas menyampaikan penjelasan pengukuran laba atau rugi, aset dan kewajiban segmen untuk setiap segmen dilaporkan. Paling tidak, entitas mengungkapkan sebagai berikut: (a) Dasar akuntansi untuk transaksi di antara segmen dilaporkan.
Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

(b) Sifat dari setiap perbedaan antara pengukuran laba atau rugi segmen yang dilaporkan dengan laba atau rugi entitas sebelum beban atau pendapatan pajak penghasilan dan operasi dihentikan (jika tidak terlihat dalam rekonsiliasi yang dijelaskan pada paragraf 28). Perbedaan tersebut dapat termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan untuk alokasi biaya yang terjadi secara terpusat yang diperlukan untuk memahami informasi segmen yang dilaporkan. (c) Sifat dari setiap perbedaan antara pengukuran atas aset segmen dilaporkan dan aset entitas (jika tidak terlihat dalam rekonsiliasi yang dijelaskan pada paragraf 28). Perbedaan tersebut dapat termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan untuk alokasi aset yang digunakan bersama yang diperlukan untuk memahami informasi segmen dilaporkan. (d) Sifat dari setiap perbedaan antara pengukuran atas kewajiban segmen dilaporkan dan kewajiban entitas (jika tidak terlihat dalam rekonsiliasi yang dijelaskan pada paragraf 28). Perbedaan tersebut dapat termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan alokasi kewajiban yang digunakan bersama yang diperlukan untuk memahami informasi segmen dilaporkan. (e) Sifat dari setiap perubahan dari periode lalu dalam metode pengukuran yang digunakan untuk menentukan laba atau rugi segmen dilaporkan dan dampak dari perubahan tersebut dalam mengukur laba atau rugi segmen jika ada. (f) Sifat dan dampak dari alokasi yang tidak simetris kepada segmen dilaporkan. Misalnya, entitas mungkin mengalokasikan beban penyusutan kepada suatu segmen tanpa mengalokasikan aset terkait yang dapat disusutkan ke segmen tersebut. Rekonsiliasi 28. Entitas melakukan rekonsiliasi atas semua hal sebagai berikut: (a) Total pendapatan segmen dilaporkan terhadap pendapatan

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

05.11

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
05.12

entitas. (b) Total ukuran laba atau rugi segmen dilaporkan terhadap laba atau rugi entitas sebelum beban pajak (pendapatan pajak) dan operasi dihentikan. Namun, jika entitas mengalokasikan unsur seperti beban pajak (pendapatan pajak) kepada segmen dilaporkan, maka entitas merekonsiliasi total ukuran laba atau rugi segmen terhadap laba atau rugi entitas setelah semua unsur tersebut. (c) Total aset segmen dilaporkan terhadap aset entitas. (d) Total kewajiban segmen dilaporkan terhadap kewajiban entitas jika segmen kewajiban dilaporkan sesuai dengan paragraf 23. (e) Total jumlah dalam segmen dilaporkan untuk setiap informasi unsur material yang diungkapkan terhadap jumlah terkait dalam entitas. Seluruh unsur-unsur material yang direkonsiliasikan harus diidentikasi dan dijelaskan secara terpisah. Misalnya, jumlah untuk setiap penyesuaian material yang diperlukan untuk merekonsiliasi laba atau rugi segmen dilaporkan terhadap laba atau rugi entitas yang timbul dari perbedaan kebijakan akuntansi harus diidentikasi dan dijelaskan secara terpisah. Penyajian Kembali Informasi yang Dilaporkan Sebelumnya 29. Jika entitas mengubah struktur organisasi internal yang menyebabkan komposisi segmen dilaporkan berubah, maka informasi yang terkait untuk periode sebelumnya (termasuk periode interim) disajikan kembali, kecuali infomasi tersebut tidak tersedia dan biaya untuk mengembangkannya akan jauh lebih besar. Penentuan apakah informasi tidak tersedia dan biaya untuk mengembangkannya akan jauh lebih besar dilakukan untuk setiap unsur individual pengungkapan. Setelah perubahan dalam komposisi segmen dilaporkan, entitas mengungkapkan apakah entitas menyajikan kembali unsur-unsur informasi segmen yang terkait untuk periode lebih awal.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

30. Jika entitas telah mengubah struktur organisasi internal yang menyebabkan komposisi segmen dilaporkan berubah dan informasi segmen untuk periode yang lebih awal (termasuk periode interim) tidak disajikan kembali untuk mencerminkan perubahan tersebut, maka entitas mengungkapkan pada tahun dimana perubahan tersebut mengakibatkan informasi segmen untuk periode kini dengan segmentasi dasar baru dan dasar lama, kecuali informasi yang diperlukan tidak tersedia dan biaya untuk mengembangkannya akan jauh lebih besar. PENGUNGKAPAN PADA LEVEL ENTITAS 31. Paragraf 32-34 diterapkan pada seluruh entitas yang tunduk pada Pernyataan ini termasuk entitas yang memiliki satu segmen dilaporkan. Beberapa aktivitas bisnis entitas tidak diatur berdasarkan perbedaan yang terkait dengan produk dan jasa atau operasi wilayah geogras. Segmen dilaporkan entitas tersebut dapat melaporkan pendapatan dari suatu jajaran produk dan jasa yang berbeda secara esensial, atau lebih dari satu dari segmen dilaporkan dapat menyediakan produk dan jasa yang sama secara esensial. Hal yang serupa, segmen dilaporkan entitas dapat memiliki aset di wilayah geogras yang berbeda dan melaporkan pendapatan dari pelanggan di wilayah geogras yang berbeda, atau lebih dari satu dari segmen dilaporkan dapat beroperasi dalam wilayah geogras yang sama. Informasi yang diatur pada paragraf 3234 disediakan hanya jika hal tersebut tidak disediakan sebagai bagian dari informasi segmen dilaporkan yang disyaratkan dalam Pernyataan ini. Informasi tentang Produk dan Jasa 32. Entitas melaporkan pendapatan dari pelanggan eksternal untuk setiap produk dan jasa, atau setiap kelompok produk dan jasa yang serupa, kecuali informasi yang diperlukan tidak tersedia dan biaya untuk mengembangkan akan jauh lebih besar, dalam hal demikian fakta tersebut

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

05.13

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
05.14

diungkapkan. Jumlah pendapatan yang dilaporkan berdasarkan pada informasi keuangan yang digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan entitas. Informasi tentang Wilayah Geogras 33. Entitas melaporkan informasi geogras berikut, kecuali jika informasi yang diperlukan tidak tersedia dan biaya untuk mengembangkan akan jauh lebih besar: (a) Pendapatan dari pelanggan eksternal (i) yang diatribusikan kepada negara domisili entitas dan (ii) yang diatribusikan kepada semua negara asing secara total dimana entitas memperoleh pendapatan. Jika pendapatan dari pelanggan eksternal yang diatribusikan ke suatu negara asing secara individual adalah material, maka pendapatan tersebut diungkapkan secara terpisah. Entitas mengungkapkan dasar pengatribusian pendapatan dari pelanggan eksternal kepada negara-negara secara individual. (b) Aset tidak lancar* selain instrumen keuangan, aset pajak yang ditangguhkan, aset imbalan pascakerja, dan hak yang timbul akibat kontrak asuransi (i) yang berlokasi di negara domisili entitas dan (ii) berlokasi di semua negara asing secara total dimana entitas memiliki aset tersebut. Jika aset di suatu negara asing adalah material, maka aset tersebut diungkapkan secara terpisah. Jumlah yang dilaporkan berdasarkan pada informasi keuangan yang digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan entitas. Jika informasi yang diperlukan tidak tersedia dan biaya untuk mengembangkan akan jauh lebih besar, maka fakta tersebut diungkapkan. Entitas dapat menyampaikan informasi lain selain yang diatur oleh paragraf ini, subtotal dari informasi geogras tentang kelompok negara.

*Untuk aset yang diklasikasikan menurut penyajian likuiditas, aset


tidak lancar adalah aset yang termasuk jumlah yang diharapkan untuk dapat dipulihkan kembali lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Informasi tentang Pelanggan Utama 34. Entitas memberikan informasi tentang sejauh mana entitas menyandarkan pada pelanggan utamanya. Jika pendapatan dari transaksi dengan pelanggan eksternal tunggal mencapai jumlah 10% atau lebih dari pendapatan entitas, maka entitas harus mengungkapkan fakta tersebut, total jumlah pendapatan dari setiap pelanggan, dan identitas segmen yang melaporkan pendapatan tersebut. Entitas tidak perlu mengungkapkan identitas pelanggan utama atau jumlah pendapatan yang setiap segmen dilaporkan dari pelanggan tersebut. Untuk tujuan Pernyataan ini, kelompok entitas yang merupakan sepengendali dengan entitas pelapor dianggap sebagai suatu pelanggan tunggal, serta pemerintah (nasional, provinsi, lokal atau asing) dan entitas di bawah kendali pemerintah dianggap sebagai suatu pelanggan tunggal. TANGGAL EFEKTIF 35. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahunan untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. Penerapan dini diperkenankan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahunan yang dimulai sebelum 1 Januari 2011, maka entitas mengungkapkan fakta itu. KETENTUAN TRANSISI 36. Informasi segmen untuk tahun-tahun lalu yang dilaporkan sebagai informasi komparatif untuk awal tahun penerapan disajikan kembali sesuai dengan persyaratan dari Pernyataan ini, kecuali jika informasi yang diperlukan tidak tersedia dan biaya untuk pengembangannya akan jauh lebih besar. PENARIKAN 37. Pernyataan ini menggantikan PSAK 5 (revisi 2000): Pelaporan Segmen.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

05.15

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
05.16

LAMPIRAN
Istilah yang digunakan Lampiran ini merupakan bagian yang tidak terpisah dari PSAK. Segmen Operasi 01. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: (a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); (b) hasil operasinya dikaji secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan (c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

PEDOMAN IMPLEMENTASI Pedoman Implementasi ini melengkapi, tetapi bukan merupakan bagian dari PSAK 5. Pendahuluan PI1. Panduan Implementasi ini menyediakan contohcontoh yang mengilustrasikan pengungkapan yang disyaratkan oleh PSAK 5 dan suatu diagram untuk membantu dalam mengidentikasi segmen dilaporkan. Format dalam ilustrasi bukan merupakan persyaratan. DSAK menganjurkan suatu format yang menyediakan informasi dengan cara yang paling mudah dipahami dalam keadaan tertentu. Ilustrasi-ilustrasi berikut untuk suatu entitas hipotetik yaitu Perusahaan Terdiversikasi. Uraian Informasi tentang Segmen Dilaporkan dari Entitas PI2. Berikut ini ilustrasi pengungkapan uraian informasi tentang segmen dilaporkan dari suatu entitas (paragraf mengacu ke persyaratan yang relevan dalam PSAK). Uraian Jenis Produk dan Jasa dimana Segmen Dilaporkan Menghasilkan Pendapatannya (paragraf 22 (b)) Perusahaan terdiversikasi memiliki lima segmen dilaporkan: suku cadang mobil, kapal bermotor, perangkat lunak, elektronika, dan keuangan. a) Segmen suku cadang mobil menghasilkan suku cadang pengganti untuk dijual kepada pengecer suku cadang mobil. b) Segmen kapal bermotor menghasilkan kapal bermotor kecil untuk melayani industri minyak lepas pantai dan bisnis serupa. c) Segmen perangkat lunak menghasilkan aplikasi perangkat lunak untuk dijual kepada pabrikan dan pengecer komputer.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

05.17

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
05.18

d) Segmen elektronika menghasilkan produk jaringan terpadu dan produk terkait untuk dijual kepada pabrikan komputer. e) Segmen keuangan bertanggungjawab untuk porsi operasi keuangan perusahaan termasuk pendanaan pelanggan untuk pembelian produk dari segmen lain dan operasi pinjaman properti. Pengukuran Laba atau Rugi, Aset dan Kewajiban Segmen Operasi (paragraf 27) Kebijakan akuntansi segmen operasi adalah sama sebagaimana dijelaskan pada ringkasan kebijakan akuntansi signikan, kecuali beban pensiun untuk setiap segmen operasi diakui dan diukur berdasarkan pembayaran kas kepada program pensiun. Perusahaan terdiversikasi mengevaluasi kinerja berdasarkan laba atau rugi operasi sebelum beban pajak, tidak termasuk keuntungan dan kerugian yang tidak terjadi berulang maupun keuntungan dan kerugian selisih kurs. Perusahaan terdiversikasi mencatat penjualan dan transfer antar segmen seolah-olah penjualan dan transfer tersebut dilakukan kepada pihak ketiga, misalnya pada harga pasar kini. Faktor-faktor yang Digunakan Manajemen untuk Mengidentiskasi Segmen Dilaporkan dari Entitas (paragraf 22 (a)) Segmen dilaporkan dari Perusahaan Terdiversikasi merupakan unit bisnis stratejik yang menawarkan produk dan jasa yang berbeda. Produk dan jasa dikelola secara terpisah karena setiap bisnis memerlukan strategi pasar dan teknologi berbeda. Sebagian besar dari bisnis tersebut diperoleh sebagai unit individual, dan manajemen pada saat akuisisi dipertahankan.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Informasi Tentang Laba Atau Rugi, Aset dan Kewajiban Segmen Dilaporkan PI3. Tabel berikut mengilustrasikan format yang disarankan untuk mengungkapkan informasi tentang laba atau rugi, aset dan kewajiban segmen (paragraf 23 dan 24). Jenis informasi yang sama disyaratkan untuk setiap tahun penyajian laporan laba rugi komprehensif. Perusahaan Terdiversikasi tidak mengalokasikan beban pajak (pendapatan pajak) maupun keuntungan dan kerugian yang terjadi tidak berulang untuk segmen dilaporkan. Di samping itu, tidak semua segmen dilaporkan memiliki unsur material nonkas selain penyusutan dan amortisasi dalam laporan laba rugi. Jumlah pada ilustrasi ini, diasumsikan menjadi jumlah pada laporan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

05.19

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Suku cadang mobil Rp Elektronika Rp 12,000 1,500 1,500 1,100 1,500 2,300 12,000 800 8,000 1,100 500 57,000 600 30,000 1,000 100 2,000 5,000 1,000(a) 35,500 4,500 3,750 2,750 1,000 2,950 4,070 200 81,000 2,900 43,850 Keuangan Rp Lainnya Rp Total Rp 3,000 450 350 200 200 2,000 300 1,050 3,000 1,800 700 500 5,000 3,000 200 70 900 100 50 600 700 800 1,000 3,000 5,000 9,500 Kapal bermotor Rp Perangkat lunak Rp ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

05.20

Segmen Operasi

Pendapatan dari pelanggan eksternal

Pendapatan antar segmen

Pendapatan bunga

Beban bunga

Pendapatan bunga neto (b)

Penyusutan dan amortisasi

Laba segmen dilaporkan

Unsur nonkas material lainnya

Aset segmen dilaporkan

Belanja untuk aset tidak lancar segmen dilaporkan

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Kewajiban segmen dilaporkan

(a) Pendapatan dari segmen dibawah ambang batas kuantitatif dapat diatribusikan pada empat segmen operasi dari Perusahaan terdiversikasi. Segmen tersebut termasuk bisnis properti yang kecil, bisnis rental perlengkapan elektronika, praktik konsultasi perangkat lunak, dan operasi sewa pergudangan. Tidak ada dari segmen tersebut yang memenuhi ambang batas kuantitatif untuk menentukan segmen dilaporkan. (b) Segmen keuangan menghasilkan mayoritas pendapatannya dari bunga. Manajemen utamanya mengandalkan pada pendapatan bunga neto, bukan pada jumlah pendapatan dan beban bruto, dalam mengelola segmen tersebut. Oleh karena itu, sebagaimana diperkenankan oleh paragraf 23, hanya jumlah neto yang diungkapkan.

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Rekonsiliasi Pendapatan, Laba atau Rugi, Aset, dan Kewajiban Segmen Dilaporkan PI4. Berikut ini ilustrasi rekonsiliasi pendapatan, laba atau rugi, aset dan kewajiban segmen dilaporkan terhadap jumlah yang terkait dalam entitas (paragraf 28 (a)-(d)). Rekonsiliasi juga disyaratkan untuk ditunjukkan terhadap setiap unsur material lainnya dari informasi yang diungkapkan (paragraf 28 (e)). Laporan keuangan entitas diasumsikan tidak termasuk operasi yang dihentikan. Sebagaimana dibahas dalam paragraf PI2, entitas mengakui dan mengukur beban pensiun dari segmen dilaporkan berdasarkan pembayaran kas ke program pensiun, dan entitas tidak mengalokasikan jumlah tertentu ke segmen dilaporkan.
Pendapatan Total pendapatan untuk segmen dilaporkan Pendapatan lainnya Eliminasi pendapatan antar segmen Pendapatan entitas Laba-rugi Total laba-rugi untuk segmen dilaporkan Laba-rugi lainnya Eliminasi laba-rugi antar segmen Jumlah yang tidak dialokasikan: Penerimaan penyelesaian litigasi Beban korporat lainnya Penyesuaian untuk beban pensiun konsolidasi Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan Aset Total aset untuk segmen dilaporkan Aset lainnya Eliminasi piutang dari kantor pusat Total jumlah yang tidak dialokasikan Aset entitas Kewajiban Total kewajiban untuk segmen dilaporkan Kewajiban pensiun manfaat pasti yang tidak dialokasikan Kewajiban entitas Rp 39,000 1,000 (4,500) 35,500 Rp 3,970 100 (500) 500 (750) (250) 3,070 Rp 79,000 2,000 (1,000) 1,500 81,500 Rp 43,850 25,000 68,850

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

05.21

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
05.22

Hal material lain

Total segmen dilaporkan Rp 3,750 2,750 1,000 2,900 2,950 200

Penyesuaian Rp

Total entitas Rp

Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga neto (hanya segmen keuangan) Belanja untuk aset Penyusutan dan amortisasi Penurunan nilai aset

75 (50) 1,000 -

3,825 2,700 1,000 3,900 2,950 200

Unsur rekonsiliasi untuk menyesuaikan belanja atas aset merupakan jumlah yang terjadi atas gedung kantor pusat, yang mana tidak termasuk dalam informasi segmen. Tidak satupun penyesuaian lain yang material. Informasi Geogras PI5. Berikut ini ilustrasi informasi geogras yang disyaratkan oleh paragraf 33. (Karena segmen dilaporkan dari Perusahaan Terdiversikasi berdasarkan perbedaan pada produk dan jasa, maka tidak ada tambahan pengungkapan pendapatan tentang produk dan jasa yang disyaratkan (paragraf 32).)
Informasi geogras Amerika Serikat Kanada Cina Jepang Negara lainnya Total Pendapatan (a) Rp 19,000 4,200 3,400 2,900 6,000 35,500 Aset Tidak Lancar Rp 11,000 6,500 3,500 3,000 24,000

(a)

Pendapatan diatribusikan ke setiap negara berdasarkan lokasi pelanggan.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Informasi tentang Pelanggan Utama PI6. Berikut ini mengilustrasikan informasi tentang pelanggan utama yang disyaratkan oleh paragraf 34. Tidak ada persyaratan untuk mengungkapkan identikasi pelanggan maupun jumlah pendapatan untuk setiap segmen operasi.
Pendapatan dari salah satu pelanggan segmen perangkat lunak dan segmen elektronik dari Perusahaan Terdiversikasi mewakili Rp 5,000 dari total pendapatan.

Diagram untuk Membantu dalam Mengidentikasi Segmen Dilaporkan PI7. Diagram berikut mengilustrasikan bagaimana menerapkan ketentuan utama untuk mengidentikasi segmen dilaporkan sebagaimana ditetapkan pada PSAK. Diagram tersebut merupakan suatu tambahan visual dari PSAK. Hal ini tidak diinterpretasikan mengubah atau menambah persyaratan dari PSAK atau sebagai pengganti atas persyaratan tersebut.

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

05.23

Segmen Operasi

ED PSAK No. 5 (revisi 2009)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
05.24

Diagram untuk Mengidentikasikan Segmen Dilaporkan

Hak Cipta 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai