Anda di halaman 1dari 8

Latar Belakang

Pencak Silat sebagai warisan budaya leluhur yang sekaligus sebagai wadah perjuangan bangsa Indonesia guna mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan makmur berazaskan Pancasila, maka tepat SATU ABAD KEBANGKITAN NASIONAL, Sesepuh, Tokoh dan para Pendekar dari berbagai Aliran dan Perguruan Pencak Silat seluruh Indonesia berkomitmen untuk selalu memelihara kemurnian Pencak Silat dan mengembangkan secara bertanggung jawab, serta menjunjung tinggi nilai-nilai budaya khas bangsa Indonesia yang sangat strategis peranan dan kedudukannya dalam pembinaan dan pembentukan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas. Selain sebagai budaya bangsa, Pencak Silat dikenal pula sebagai Seni Beladiri khas bangsa Indonesia yang didalamnya terkandung 4 (empat) aspek, yaitu: Mental Spiritual, Beladiri, Seni Budaya dan Olahraga.

Pesilat, Pendekar, atau mereka yang memahami filosofi dan makna setiap gerakan Silat, selalu hadir sebagai seorang yang berbudi-pekerti luhur, percaya diri dan berupaya maksimal menghindari pertengkaran, menjadi diri sendiri, kreatif, produktif, tidak menggantungkan nasib pada orang lain, bertoleransi terhadap perbedaan, apresiatif terhadap seni-budaya, serta selalu tampil sehat. Pencak Silat sangat bermanfaat untuk pembentukan dan pembinaan karakter positif-produktif Anak Bangsa dalam rangka Bela Negara, diharapkan untuk senantiasa berperan aktif dalam menangkal pergeseran nila-nilai budaya masyarakat yang membawa konsekuensi kepada disintegritas kepribadian bangsa akibat era globalisasi dan era reformasi. Empat aspek esensial Pencak Silat telah membawa warisan budaya bangsa ini menjadi bagian aktivitas dan berkembang di 54 (lima puluh empat) negara, diantaranya: Indonesia, Amerika, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Spanyol, Austria, Swiss, Belgia, Italia, Norwegia, Jepang, Australia, Philipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Afrika; Pencak Silat dipelajari pelajar, mahasiswa, profesional, angkatan bersenjata, dan umum. Penelitian Pencak Silat juga dilakukan secara serius menggunakan peralatan modern. Berkembangnya apresiasi Pencak Silat Budaya dan telah menghasilkan berbagai hal positif di luar negeri, tidak seiring perkembangan Pencak Silat di tanah leluhurnya, Indonesia, walau sebagian kecil Perguruan Pencak Silat berupaya menyebarluaskan Silat ke sekolah, organisasi pemuda, dan organisasi masyarakat lainnya.

Kesadaran terhadap situasi yang berkembang, maka Asosiasi Perguruan Pencak Silat Budaya Indonesia tergerak untuk mendorong terselenggaranya Pelestarian Pencak Silat Budaya Indonesia dalam berbagai bentuk. Dalam upaya mewujudkan cita-cita diatas dan seiring dengan lahirnya UU No. 3 Tahun 2005 Tentang Sistim Keolahragaan Nasional ( SKN ), Masyarakat Pencinta Pencak Silat bersama-sama dengan Tokoh dan para Pendekar dari Asosiasi Perguruan Pencak Silat Budaya Indonesia ( APPSBI ) akan berkumpul untuk bersilaturrahmi, melalui kegiatan Nasional FESTIVAL PENCAK SILAT BUDAYA INDONESIA DALAM FORMI 2011.

Maksud

Menunjang program pemerintah dalam rangka mengsosialisasikan UU No. 3 Tahun 2005 Tentang Sistim Keolahragaan Nasional (SKN) Olahraga 1. menjadi 3 (tiga); Olahraga Prestasi, Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, dan memperkenalkan Federasi Olahraga Rekreasi-Masyarakat Indonesia ( FORMI ), Memberikan kesempatan kepada perguruan untuk mengsosialisasikan Asosiasi Perguruan Pencak Silat Budaya Indonesia ( APPSBI ) serta 2. menampilkan kreasinya dan sebagai forum untuk meningkatkan tali silaturahmi dan curah pendapat, serta sebagai wadah perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

Tujuan

Pelestarian Pencak Silat Budaya sebagai salah satu sarana pembinaan dan pembentukan karakter positif Anak Bangsa, Menjadikan Pencak Silat sebagai warisan budaya dan jati diri bangsa 2. Indonesia, Meningkatkan kebanggaan dan semangat Anak Negeri untuk menekuni 3. Pencak Silat Budaya, Meningkatkan kepedulian seluruh komponen bangsa dan lapisan stake 4. holder terhadap Pencak Silat Budaya, Meningkatkan martabat Pencak Silat Budaya agar mampu menjadi 5. tontonan yang menarik. 1.

Nama Kegiatan

FESTIVAL PENCAK SILAT BUDAYA INDONESIA 2011

Tema Kegiatan

Melalui Festival Pencak Silat Budaya Indonesia 2011 Kita Tingkatkan Tali Silaturahmi Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Rangka Kebangkitan Nasional menuju INDONESIA SEJAHTERA

Peserta

1. Perguruan Pencak Silat Budaya:


Peserta Festival dan Sarasehan(minimal 5 maksimal 10 orang per perguruan), Kegiatan ini Terbuka (Open Festival), Transpotasi Pulang-Pergi dan akomodasi ditanggung Peserta.

2. Perwakilan Perguruan Pencak Silat Budaya di luar negeri.

Waktu & Tempat

Tanggal Pelaksanaan : Penyisihan Final : 6 -8 Oktober 2011 : 9 Oktober 2011

Tempat Pelaksanaan : Lapangan 5C FORNAS

Waktu Pelaksanaan : Penyisihan Final : Pkl. 14.00 - 17.30 WIB : Pkl. 10.00 14.00 WIB

Materi Kegiatan

1. Pagelaran kolaborasi koreografi Seni Pencak Silat Budaya Indonesia, 2. Sarasehan Pencak Silat Budaya Indonesia. Catatan: Rencana Pembukaan Festival Olahraga Rekreasi Nasional Indonesia (FORNAS) 2011 oleh Presiden Republik Indonesia.

Undangan

1. Organisasi Pemuda / Remaja, Perguruan Tinggi, dan Sekolah, 2. Organisasi Masyarakat / LSM Seni Budaya dan Pariwisata, 3. Perusahaan sektor Seni, Budaya, Olahraga, dan Pariwisata, 4. Kedutaan Besar Negara Sahabat / Atase Kebudayaan, 5. Instansi Pemerintah, PB. IPSI, PERSILAT, Masyarakat Umum.

Penghargaan Penampilan Perguruan

Kategori : 1. Kekayaan Teknik Kaedah Bela Diri 2. Skenografi 3. Koreografi 4. Artistik 5. Tata Musik 6. Favorit Penilai : 1. Pakar Pencak Silat Budaya 2. Pakar Skenografi 3. Pakar Koreografi 4. Pakar Artistik 5. Pakar Media 6. Penonton Penampilan : Penampilan peserta diberi waktu 5 s/d 9 menit. Penghargaan Peserta akan mendapat Penghargaan serta Doorprize Penampilan terbaik Kostum terbaik Kekayaan tehnik/kaidah gerak Harapan Penghargan umum I, II, III I I I, II, III I dan II

Peserta

1. Mematuhi tata tertib yang berlaku dalam FORNAS, 2. Menjaga keamanan dan kebersihan diarea kegiatan, 3. Dilarang membawa yang berkaitan dengan Narkoba.

Tampilan

1. Peserta wajib mengisi formulir pendaftaran, 2. Peserta wajib mendaftar ulang dengan menyerahkan mandat perguruan, 3. Peserta minima 5 maksimal 10 orang termasuk official, 4. Peserta/official wajib mengikuti tecnical meetting, 5. Peserta wajib hadir 15 menit sebelum tampil, 6. Tampilan kurang dari 5 menit dapat mengurangi penilaian, 7. Tampilan lebih dari 9 menit dapat mengurangi penilaian, 8. Peserta yang mendapat penghargaan wajib tampil pada acara penutupan, 9. Peserta yang masuk dalam 10 besar akan dapat binaan untuk timnas, 10. Peserta dapat menyerahkan sinopsis ceritra dan tema ceritanya, 11. Selanjutnya akan kita tentukan segala peraturan dalam tehical meeting.

Anda mungkin juga menyukai