Anda di halaman 1dari 4

3.

UJI BINOMIUM Uji ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis tentang suatu proporsi populasi

ASUMSI ASUMSI : data terdiri hasil percobaan bernoulli di ulang n kali  ada 1 kejadian sukses atau gagal  ke-n percobaan independen  peluang sukses p, dari percobaan ke percobaan tetap

PERUMUSAN HIPOTESIS :
A. Ho B. Ho C. Ho : P = Po : P Po : P Po H1 H1 H1 : P Po : P > Po : P < Po

STATISTIK UJI : S = banyaknya sukses DAERAH PENOLAKAN taraf nyata


A. P (S > s2) = /2 atau P (S s1) = /2 Tolak Ho jika S s1 atau S s2 B. P (S > s) = Tolak Ho jika S > s C.P C. P (S s) = Tolak Ho jika S s

Nilai s, s1 , s2 diperoleh melalui perhitungan peluang kumulatif dari distribusi binomial dengan p = p0

APROKSIMASI SAMPEL BESAR

S ! nP0  z nP0 (1  P0 )
Z = angka baku normal pada taraf CONTOH : Cinnoti dan Patti menemukan vakuola sub kapsuler depan pada mata, 11 dari 25 orang penderita diabetes. Jika data memenuhi asumsi dasar uji binomial dan jika subyek tersebut dianggap suatu sampel acak dari populasi yang serupa. Dapatkah disimpulkan bahwa proporsi populasi dengan kondisi tersebut lebih besar dari 0.27?(misal = 0.05)

PENYELESAIAN : Perumusan Hipotesis H0 : P 0.27 H1 : P > 0.27 Statistik uji S = 11 n = 25 ; P = Po = 0.27 P (S > s) = P (11 > s) = ? 0.05 maka agar s < 11 berarti s = 11-1 = 10. Dari tabel distribusi binomial dengan n =25 dan p = 0.27 diperoleh : P (S > s) = 1 - P (S < s) = 1- P (S < 10) =1- 0.98 = 0.0502 0.05 Jadi daerah kritis s = 10 Ternyata S > s atau 11 > 10 yang berarti tolak Ho, dan dapat disimpulkan bahwa proporsi vakuola sub kapsuler depan pada penderita diabetes adalah lebih besar dari 0.27.

Anda mungkin juga menyukai