GAMBARAN UMUM PUSKESMAS JATI SAMPURNA 1. Analisis Geografi a. Luas Wilayah dan Batas-Batas
Puskesmas Jati Sampurna merupakan puskesmas yang berada di kecamatan Jati Sampurna yang didirikan pada tahun 1985 dengan dana inpres. Lokasi puskesmas Jati Sampurna berada di ujung perbatasan dengan wilayah DKI Jakarta, wilayah kabupaten DT II Bogor dan kota Depok, sedangkan wilayah kerja Puskesmas Jati Sampurna terdiri dari 5 kelurahan yaitu: 1) Kelurahan Jati Sampurna 2) Kelurahan Jati Raden 3) Kelurahan Jati Ranggon 4) Kelurahan Jati Rangga 5) Kelurahan Jati Karya Luas wilayah kecamatan Jati Sampurna 1.909.379 Ha dengan batas-batas wilayahnya terdiri dari: 1) Sebelah Utara Pondok Melati 2) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan DT II Bogor 3) Sebelah Timur Asih 4) Sebelah Barat (Jakarta Timur) Jarak Kelurahan terdekat dari Puskesmas kurang lebih 0,5 km yaitu kelurahan Jati Sampurna, sedangkan jarak kelurahan terjauh yaitu kelurahan Jati Rang gon kurang lebih 3 km. : Berbatasan dengan DKI Jakarta : Berbatasan dengan kecamatan Jati : Berbatasan dengan kecamatan
b. Peta Wilayah
Peta wilayah kerja Puskesmas Jati Sampurna dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Penduduk kecamatan Jati Sampurna tersebar di 5 kelurahan dengan jumlah penduduk secara kuantitatif yaitu pada tahun 2006 berjumlah 59.882 jiwa yang terdiri dari 30.457 (50,86%) penduduk laki-laki dan 29.425 (49,14%) penduduk perempuan.
b. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di wilayah kecamatan Jati Sampurna masih tidak merata dari masing-masing kelurahan. Untuk kelurahan Jati Sampurna berjumlah 21.519 jiwa, kelurahan Jati Raden berjumlah 10.259 jiwa, kelurahan Jati Rangga berjumlah 9.479 jiwa dan kelurahan Jati Karya berjumlah 6.655 jiwa. Dengan mobilitas penduduknya yang cukup signifikan, a kan membuat penularan penyakit yang sangat rentan. Untuk itu diperhatikan penataan lingkungan dan pemukiman yang berwawasan lingkungan dan pemukiman sehat memerlukan kerja sama dari Lintas Sektoral dan instansi terkait lainnya sehingga dapat mencegah penul aran penyakit yang lebih luas.
c. Jumlah Penduduk Kelompok Rentan
Disamping keluarga miskin, ada beberapa kelompok dalam masyarakat yang merupakan kelompok rentan terhadap masalah kesehatan yaiutu: ibu hamil, ibu bersalin dan neonatus. Dimana kelompok ini rentan terhadap penyakit dan kematian karena persalinan terutama yang memiliki resiko
tinggi sehingga upaya kesehatan lebih ditekankan pada ANC dan PNC.
3. Pendidikan
Salah satu indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah tingkat pendidikan yang meliputi angka melek huruf yang berpengaruh terhadap tingkat kemampuan menerima informasi kesehatan dalam upaya menuju sehat dan sejahtera. Kualitas sumber daya manusia akan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, salah satu upaya peningkatan kualitas SDM adala h melalui peningkatan pembangunan di bidang pendidikan.
4. Lingkungan Sosial Budaya
Masyarakat kecamatan Jati Sampurna adalah masyarakat yang heterogen, sebagian besar adalah penduduk pendatang dan
sebagia lagi adalah penduduk asli. Adanya masyarakat dengan sosial budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam, tentunya tidak mudah bagi puskesmas dalm memberikan pelayanan. Hal ini dapat dilihat dalam pembinaan posyandu, dimana jumlah kader posyandu lebih banyak dari jumlah kader yang ada di
perkampungan.
Lingkungan fisik dan non fisik merupakan komponen yang sangat penting dan tidak dapat dipidsahkan dengan kehidupan manusia sehingga kualitas keadaan lingkungan fisik dan non fisik sangat berperan dalam kegiatan atau proses terjadin ya gangguan kesehatan bagi masyarakat. Pada umumnya kualitas yang ada merupakan akibat dari berbagai kondisi baik yang disebabkan oleh peristiwa alam atau oleh perilaku manusia. Kondisi lingkungan fisik terutama lingkungan pemukiman di kecamatan Jati Sampurna masih ada beberapa wilayah yang
terlihat padat dan kumuh sehingga mengakibatkan tingginya angka kesakitan akibat penyakit infeksi seperti kasus ISPA, faringitis, DBD, TB Paru, dan diare.
Peran serta masyarakat di wilayah puskesmas Jati Sampurna dapat dilihat dari jumlah kader terlatih, kader aktif, dan posyandu. Dalam pelaksanaan peningkatan kesehatan ibu dan anak, maka diperlukan data jumlah sasaran se tiap target pelaksanaan program untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan dari program tersebut.
7. Ketenagaan
Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Jati Sampurna kota Bekasi ada sebanyak 31 orang. Setiap jenis tenaga rata -rata jumlahnya lebih dari satu seperti: 1) Dokter Umum 2) Dokter Gigi 3) Bidan 4) Perawat 5) Honorer : 5 orang : 2 orang : 6 orang : 6 orang : 6 orang
Jumlah tenaga yang hanya terdiri dari 1 orang adalah Gizi, Analis Kesehatan, Farmasi, Apoteker, TPG dan sanitasi.
Lampiran 7
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PUSKESMAS JATI SAMPURNA TAHUN 2007
Tabel 1 Kunjungan Pasien Rawat Jalan PUSKESMAS JATI SAMPURNA Tahun 2008
No 1. 2. 3. 4.
No 1. 2. 3.
Hasil Pencapaian 1.842 (101,2%) 1.582 (87%) 1.564 (89,9%) 4.888 (278,1%)
No 1. Akseptor
Jangka Panjang (AB MJP) 2. Akseptor Baru Metode Non Jangka Panjang (AB NON MJP) TOTAL 12.099 (79,7%) 9.376 (62,3%)
No 1
2 3 4 5
Lampiran 8
ALUR PENGOLAHAN LIMBAH PUSKESMAS KECAMATAN JATI SAMPURNA
Jenis Limbah
Plastik Hitam
Plastik Kuning
Sampah Medis Organik Anorganik Infeksius Non Infeksius Wadah Tempat Sampah Diolah menjadi kompos Ditampung dalam bak penampung berisi bayclin Spuit Kapas, tisu,dll Cair Padat
Safety Box
Plastik Kuning
10 Besar Penyakit Berdasarkan data 20 besar penyakit didapatkan 10 besar masalah kesehatan yang muncul selama kami melaksanakan PKMD yaitu: 1. ISPA 2. Gangguan Gigi 3. Tungkak Lambung 4. Demam yang tidak diketahui sebabnya 5. Gangguan dan tanda umum lainnya 6. Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 7. Common Cold 8. Faringitis 9. Myalgia 10. Dermatitis