Anda di halaman 1dari 11

MODUL

FISIKA DASAR
MAGNET

Disusun
O L E H

Ihsan Arsyad
(521410052)

TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


2011

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillahi robbil alamin. Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nyalah sehingga Modul Fisika Dasar Magnet ini dapat terselesaikan. Tugas ini dibuat untuk memperluas serta memberitahu kepada para pembaca untuk mengenal lebih dekat tentang magnet. Dengan selesainya tugas ini juga tidak lupa disampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian tugas ini dan juga semua dukungan serta motivasi yang telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Sebagaimana halnya bahwa manusia biasa tak ada yang luput dari kesalahan. Maka dari penulis masih mengharapkan sejumlah kritik dan saran dari para pembaca agar kedepan penulis bisa lebih baik lagi dalam menyusun suatu tugas seperti halnya Modul Fisika Dasar ini. Penulis juga berharap agar Modul ini dapat memberikan manfaat.

Gorontalo, 21 Juni 2011

Modul Fisika Dasar-Teknik Elektro-Semester II

Page i

DAFTAR ISI

SAMPUL. 0 KATA PENGANTAR.. i DAFTAR ISI ii KEMAGNETAN 1 DAFTAR PUSTAKA 8

Modul Fisika Dasar-Teknik Elektro-Semester II

Page ii

KEMAGNETAN Benda yang mampu menarik besi disebut Magnet atau Magnit, yaitu suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnitis lithos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Materi yang terkandung pada suatu magnet dapat berupa magnet tetap ataupun tidak tetap. Namun, saat ini hampir semuanya adalah magnet buatan. Magnet memiliki dua kutub, Utara (N=north) dan Selatan (S=south). Dengan adanya kedua kutub tersebut, magnet memiliki 2 sifat gaya yang unik yaitu gaya tarikmenarik dan gaya tolak-menolak. Gaya tarik-menarik terjadi, apabila 2 buah magnet saling didekatkan dengan kutub-kutub yang berlawanan. Gaya tolak-menolak terjadi, apabila 2 buah magnet saling didekatkan dengan kutub-kutub yang sejenis. Seiring perkembangan dan kemajuan teknologi, manusia kini tidak lagi bergantung pada magnet alam. Manusia dapat menciptakan magnet yang berasal dari besi, baja, dan campuran beberapa logam lainnya untuk memenuhi kebutuhannya. Magnet dapat dibedakan atas: 1. Menurut bentuknya, magnet ada yang berbentuk batang, silinder, jarum dan ladam.

2. Menurut asalnya, magnet ada 2 macam: magnet alami berupa batuan dan magnet buatan biasanya terbuat dari besi atau baja. 3. Menurut sifat kemagnetannya, magnet terbagi menjadi magnet tetap (permanen) dan magnet sementara (remanen).

1. Benda Magnetik dan Benda Non Magnetik Berdasarkan sifat kemagnetannya, benda-benda di sekitar kita dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

Modul Fisika Dasar-Teknik Elektro-Semester II

Page 1

1. Benda Magnetik a. Feromagnetik, yaitu benda-benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet dan dapat dibuat menjadi magnet. Contoh: besi, baja, cobalt, nikel. b. Paramagnetik, yaitu benda-benda yang ditarik dengan lemah oleh magnet dan tidak dapat dibuat menjadi magnet. Contoh: mangan, platina, aluminium, dan uranium. c. Diamagnetik, yaitu benda-benda yang seolah-olah ditolak oleh magnet dan tidak dapat dibuat menjadi magnet. Contoh: bismuth, seng, emas. 2. Benda Non Magnetik Benda non magnetik adalah benda-benda yang tidak dapat dipengaruhi oleh magnet. Contoh: kayu, kertas, plastik, kaca.

2. Cara Membuat Magnet

1. Dengan cara menggosok, yaitu: menggosokkan ujung magnet permanen pada permukaan benda bahan magnet, misalnya besi digosok dengan magnet dengan yang arah sama dan berulang-ulang. Besi tersebut pada akhirnya memiliki kemagnetan yang bersifat permanen. 2. Dengan mengalirkan arus listris searah (DC)/elektromagnet, yaitu: mengalirkan arus listrik pada kumparan yang di bagian tengahnya dimasukkan inti besi (misalnya paku yang besar). Kemagnetan cara ini bersifat remanen. 3. Dengan cara induksi magnet, yaitu: mendekatkan benda yang bukan magnet dengan magnet permanen sehingga benda akan bersifat sebagai magnet.

Modul Fisika Dasar-Teknik Elektro-Semester II

Page 2

Sifat kemagnetan suatu benda akan berkurang atau hilang jika mengalami halhal sebagai berikut: 1. Sering jatuh 2. Sering dipukul-pukul 3. Dibakar atau dipanaskan pada suhu yang tinggi 4. Sering dialiri arus AC 5. Penyimanan magnet yang salah

3. Sifat-sifat Magnet Sebuah benda dapat dikatakan Magnet jika mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: 1. Dapat menarik benda-benda magnetik. 2. Mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. 3. Bagian kutub magnet mempunyai gaya tarik terbesar. 4. Berlaku hukum utama kemagnetan yaitu: a. Kutub magnet sejenis, bila didekatkan akan tolak-menolak. b. Kutun magnet tak sejenis, bila didekatkan akan tarik-menarik.

4. Magnet Elementer Untuk menerangkan beberapa hal tentang kemagnetan seorang fisikawan yang bernama Weber menyusun hipotesisnya sebagai berikut: 1. Besi atau baja terdiri dari atom-atom magnetik yang disebut magnet elementer yang mempunyai kutub utara dan kutub selatan. 2. Magnet elementer pada besi mudah diarahkan sehingga dengan mudah dapat dibuat menjadi magnet, sedangkan pada baja magnet elementernya sukar diarahkan sehingga sulit untuk dibuat menjadi magnet. 3. Pada besi bukan magnet, magnet elementernya tidak teratur dan berbentuk lingkaran-lingkaran tertutup. 4. Bila sebatang magnet dipotong menjadi dua atau lebih maka bagian-bagian itu akan merupakan magnet baru.

Modul Fisika Dasar-Teknik Elektro-Semester II

Page 3

Pada prinsipnya membuat magnet adalah suatu proses penyearahan/ pengaturan posisi magnet elementer sehingga teratur dan terarah susunan kutub magnetnya. Besi mudah menjadi magnet dibandingkan dengan baja karena magnet elementer pada besi mudah diatur dan diarahkan. Akan tetapi, dengan demikian besi pula mudah kehilangan sifat kemagnetannya dibanding baja.

5. Medan Magnet Medan magnet adalah suatu daerah yang masih dapat dipengaruhi oleh gaya magnet. Pola medan magnet berupa garis khayal berbentuk lengkung yang berasal dari kutub utara menuju kutub selatan magnet. Pola bentuk ini biasanya disebut garis gaya magnet atau fluk magnetik. Kuat medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet ialah besar gaya pada suatu satuan kuat kutub di titik itu di dalam medan magnet m adalah kuat kutub yang menimbulkan medan magnet dalam Ampere-meter. R jarak dari kutub magnet sampai titik yang bersangkutan dalam meter, dan simbol B adalah kuat medan titik itu dengan satuan N/A.m atau Weber/m2 atas Tesla. Medan magnet adalah besaran Vektor. Arah induksi medan magnet dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Kaidah tangan kanan menyatakan bahwa, jika kita menggenggam

penghantar sehingga ibu jari kita menunjukkan arah arus maka arah genggaman jari yang lain menunjukkan arah induksi medan magnet di sekitar penghantar. Sedangkan arah medan magnet di suatu titik searah dengan garis singgung lingkaran di titik tersebut. a. Hukum Biot-Savart Medan magnetik di suatu titik yang diakibatkan oleh arus listrik pada sebuah rangkaian merupakan resultan medan-medan magnetik yang ditimbulkan oleh semua muatan yang bergerak pada rangkaian itu. Besarnya medan magnet di suatu titik dinyataka dalam persamaan Hukum Biot-Savart adalah sebagai berikut: = 4 2

Modul Fisika Dasar-Teknik Elektro-Semester II

Page 4

Dengan menggunakan persamaan tersebut, dapat ditentukan besarnya medan magnet pada suatu titik, yaitu: =
Keterangan : dB : besarnya elemen medan magnet akibat arus listrik yang mengalir (Wb/m2) B : kuat induksi medan magnetik (Wb/m2) : permeabilitas udara = 4 107 N/A2 I : kuat arus listrik (A) dL : panjang elemen-elemen kecil penghantar : sudut antara dL dengan r r : jarak titik penghantar (m)

1. Medan Magnet di Sekitar Arus yang Melingkar Besar medan magnetik tiap elemen di pusat arus kawat yang melingkar adalah: = 4 2

Medan magnetik total pada arus melingkar dapat ditentukan dengan mengintegrasikan seluruh elemen pada kawat. Medan magnetik total pada arus melingkar dirumuskan: = = 4 2

Integral dL akan merupakan keliling lingkaran (2r) sehingga: = 2 2 = 4 2

2. Medan Magnet pada Solenoide (Kumparan) Solenoide merupakan penghantar panjang yang terdiri atas banyak lilitan yang dapat menimbulkan medan magnetik apabila diberi arus listrik. Besarnya medan magnetik pada pusat kumparan dirumuskan: =

Sedang medan magnetik di ujung-ujung solenoid adalah:

Modul Fisika Dasar-Teknik Elektro-Semester II

Page 5

1 2

Keterangan: : banyaknya lilitan dalam solenoid : panjang solenoide (m)

b. Gaya Lorentz Gaya magnetik atau Gaya Lorentz adalah gaya yang timbul pada penghantar berarus atau muatan yang bergerak dalam medan magnetik. Besarnya gaya Lorentz dirumuskan sebagai berikut: =
Keterangan: : gaya Lorentz (N)

Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah sekrup putar kanan. Besarnya momen gaya yang timbul pada kumparan dapat dirumuskan sebagai berikut: = Jika kumparan terdiri atas lilitan maka besarnya momen gaya pada kumparan tersebut adalah: =
Keterangan: : Luas penampang kumparan (m2)

6. Kemagnetan Bumi Bumi dapat dianggap sebagai magnet raksasa yang mempunyai kutub utara dan kutub selatan. Kutub utara magnet bumi terletak di sekitar kutub selatan bumi dan kutub selatan magnet bumi berada di sekitar kutub utara bumi. Letak kutub-kutub magnet bumi tidak berhimpitan dengan kutub-kutub bumi. Hal ini berarti arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas tidak tepat pada arah utara selatan bumi tetapi agak menyimpang dari arah utara selatan bumi. Sudut penyimpangan yang dibentuk oleh jarum kompas terhadap arah selatan bumi disebut sudut deklimasi. Bila kutub utara jarum kompas menyimpang ke arah timur (ke kanan) maka sudut deklimasinya positif, dan sebaliknya bila kutub utara jarum kompas

Modul Fisika Dasar-Teknik Elektro-Semester II

Page 6

menyimpang ke arah barat (ke kiri) maka sudut deklimasinya negatif. Bila beberapa daerah mempunyai sudut deklimasi yang sama disebut Isogon. Besar sudut deklimasi suatu tempat berubah-ubah dari tahun ke tahun. Selain membentuk sudut terhadap arah utara selatan bumi, jarum kompas juga membentuk sudut terhadap bidang datar. Sudut kemiringan yang dibentuk oleh jarum kompas terhadap bidang datar disebut sudut inklinasi. Sudut inklinasi positif terjadi bila kutub utara jarum kompas menuju ke arah bawah dan sebaliknya sudut inklinasinya negatif bila kutub utara jarum kompas menunjuk ke arah atas. Beberapa tempat yang memiliki sudut inklinasi yang sama disebut Isoklin. Di daerah kutub mempunyai sudut inklinasi maksimum sebesar 900, sedangkan pada daerah katulistiwa mempunyai sudut inklinasi minimum sebesar 00, sehingga daerah katulistiwa disebut juga daerah aklin.

Modul Fisika Dasar-Teknik Elektro-Semester II

Page 7

DAFTAR PUSTAKA

Mujianto, Mudzakkir, Syamsiah. 2010. MGMP IPA FISIKA SMP Kelas IX Semester Genap. Lamongan: Karya Pustaka Mandiri. Siswanto, Sukaryadi. 2009. Kompetensi Fisika SMA/MA Kelas XII Semester 1. Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Wikipedia. 2011. Magnet. http://id.wikipedia.org/wiki/Magnet. diakses 14 Juni 2011. Sugandi, Eka. 2009. Medan Magnet. http://basicphysics.blogspot.com/2009/08/medan -magnet.html. diakses 16 Juni 2011.

Modul Fisika Dasar-Teknik Elektro-Semester II

Page 8

Anda mungkin juga menyukai