Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH RANGKAIAN LISTRIK RESONANSI

Disusun oleh : MUHAMMAD SYAMSUDDIN FANDI SAPUTRO AGENG RAHMAT P M. MAULANA YUSUP YOGI LESMANA AGUS SUBAIDI NURIMAN (5115087424) (5115087432) (5115087431) (5115087426) (5115087396) (5115077494) (5115077467)

KATA PENGANTAR

Makalah ini merupakan panduan bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa teknik elektro. Makalah ini merupakan tugas kelompok per minggu dari mata kuliah Rangkaian Lisrik 1, yang berisi materi materi perkuliah yang mengenai rangkaian listrik 1. Kami berharap kepada seluruh pihak yang terkait, baik mahasiswa, dosen, atau siapapun yang membaca makalah ini dapat mengambil pelajaran dari makalah yang sangat singkat ini. Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyususn makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Amin

Jakarta, Mei 2009

Penulis

TUJUAN

Agar mahasiswa bisa memahami dan mengerti tentang rangkaiaan listrik resonansi Mahasiswa juga harus bias merangkai dan menhitung tegangan yang ada didalam rangkaiannya tersebut.

RESONANSI
Resonansi adalah suatu kondisi rangkaian dieksitasi dengan frekuensi naturalnya,ini menyebabkan nilai H (j) mencapai nilai minimum atau maksimum. Frekuensi yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi disebut dengan frekuensi resonansi (0) atau sering digunakan juga f0. Suatu rangkaian dikatakan beresonansi ketika tegangan terpasang V dan arus yang di hasilkan I berbeda dalam kondisi satu fasa. Frekuensi resonansi pada rangkaian RLC pada keadaan tidak teredam dalam satuan radian per detik dirumuskan sebagai berikut:

Dalam satuan Hertz,rumusan tersebut akan menjadi:

Pada semua resonansi rangkaian listrik,maka resonansi akan terjadi bila impedansi ( reaktansi ) =0, atau dalam bentuk fasor, tegangan dan arus sefase.

Jika dituliskan dalam bentuk kompleks, maka impedensi ( rektansi ) tersebut adalah:

Sehingga didapatkan bahwa:

Pada rangkaian RLC terdapat peredaman ( damping ) dan factor peredaman tersebut besarnya adalah:

Untuk maksud aplikasi resonansi umumnya diinginkan bahwa factor peredaman tersebut sekecil mungkin, atau dengan kata lain memiliki factor kualitas ( Q ) yang sebesar mungkin. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan memperkecil nilai R dalam rangkaian, sehingga umumnya rangkaina resonansi hanya terdiri dar rangkaian LC saja. Ukuran lain dari suatu resonansi adalah lebar pita atau bandwidth, yang dirumuskan sebagai berikut:

Atau dalam satuan hertz

Lebar pita juga diukur dengan cara lain,yaitu dengan apa yang disebut dengan frekuensi daya setengah ( half-power frequencion ) baik atas maupun bawah, yaitu suatu pengukuran dimana hasil dari keluaran memiliki tegangan atau arus sebesar 1/2 ( satu per akar dua ) atau pada daya kali daya masukan. Selisih antara frekuensi daya setengah atas dengan frekuensi daya setengah bawah tersebut akan merupakan lebar pita. Factor kualitas ( Q factor ), dihitung sebagai perbandingan antara frekuensi resonansi dengan lebar pita. Dengan demikian maka factor kualitas memiliki rumus sebagai berikut:

Atau dalam satuan hertz:

Selain itu, masih ada ukuran lain dalam resonansi, yaitu yang disebut dengan frekuensi redaman resonansi ( damped resonance frequency ), yang merupakan hasil perbandingan antara frekuensi resonansi alami dengan factor peredam. Pada kedaan teredam ( underdamped ), yaitu kondisi tidak terjadi osilasi terjadi, maka < 0 sehingga frekuensi redaman resonansi adalah:

Sedangkan pada kedaan terjadi osilasi ( overdamped ), maka <<

RESONANSI PARALEL
Dalam rangkaian listrik, resonansi di artikan sebagai suatu keadaan rangkaian yang didalamnya terdapat resistansi, induktansi dan kapasitansi, yang tegangan dan arus sefase. Keadaan sefase pada resonansi tersebut mengakibatkan impedensi atau admitansi rangkaian berupa resitansi atau konduktansi saja, mengingat bagian imajiner dari impedansi atau admitansi akan saling meniadakan. Resonansi parallel merupakan resonansi yang terjadi pada rangkaia yang komponen induktifnya parallel dengan komponen kapasitifnya. Untuk mempormulasikan keadaan resonansi parallel dapat digunakan admitansi rangkaian ( Y ). Sebagai contoh untuk rangkaian yang terdiri dari Resistor ( R ) yang di parallel dengan parallel antara inductor ( L ) dan kapasitor sebagaimana terlihat pada gambar 1dibawah, akan mempunyai admitansi sebagai berikut

SOAL Pada saat terjadi resonansi tegangan terpasang pada rangkaian seri RLC adalah v = 70,7 sin (500t + 300) V menghasilkan arus sebesar i = 2,83 sin (500t + 300) A, jika L = 0,5 H. tentukan nilai R dan C! Jawab:
0

= 25 R 25

F0 = C= =

2 = = 8F

Anda mungkin juga menyukai