Anda di halaman 1dari 52

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Mutu Pendidikan dipengaruhi oleh mutu proses belajar mengajar, sedangkan mutu proses belajar mengajar ditentukan oleh berbagai komponen yang saling terkait satu sama lain, yaitu input peserta didik, kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, dana, manajemen, dan lingkungan. Kurikulum merupakan suatu komponen pendidikan yang sangat strategis karena merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tetentu. Kurikululum sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran memberikan makna bahwa di dalam kurikulum terdapat panduan interaksi antara guru dan peserta didik. Dengan demikian kurikulum berfungsi sebagai "nafas atau inti" dari proses pendidikan di sekolah untuk memberdayakan potensi peserta didik. Seiring dengan perubahan pengelolaan pemerintahan yang memasuki era desentralisasi , diikuti dengan perubahan pengelolaan pendidikan berupa desentralisasi pendidikan, otonomi pendidikan, dan otonomi manajemen sekolah, maka kurikulum yang sifatnya sentralistik seperti kurikulum 1994, dimana satu kurikulum diberlakukan untuk semua peserta didik dari Sabang sampai Merauke, berarti kemampuan seluruh peserta didik seolah-olah dianggap sama. Pada hal kenyataannya kemampuan setiap peserta didik berbeda satu sama lain, berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain, berbeda antara sekolah yang satu dengan yang lain. Dan yang paling memahami kemampuan setiap peserta didik adalah guru-guru yang bersangkutan. Hal ini antara lain yang mendasari penyempurnaan kurikulum. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas: Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, SMA Negeri 1 Tombariri sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah. Keberhasilan Penyelenggaraan Pendidikan di SMA Negeri 1 Tombariri tercapai apabila kegiatan belajar mampu membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes. Proses pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan yang cukup dan terencana dengan baik supaya dapat diterima untuk memenuhi :  Kebutuhan masyarakat setempat dan masyarakat global  Mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi perkembangan dunia global  Sebagai proses untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum SMA 1 Tombariri, yang secara keseluruhan mencakup: 1. 2. 3. 4. 5. Visi Misi, dan Tujuan Pendidikan Struktur Dan Muatan Kurikulum Beban Belajar Peserta Didik Kalender Pendidikan Contoh Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

B. Landasan 1. Landasan Filosofi Dalam kehidupan suatu Negara, Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara dan Bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan yang berat, terutama berkaitan dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Mentalitas sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama pada masyarakat agraris, dengan ketertinggalannya sebagai akibat penjajahan, belum mendukung tercapainya cita-cita pembangunan nasional. Berbagai kekurangan dan kelemahan
KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

mentalitas masyarakat Indonesia tersebut antara lain: suka melakukan terobosan dengan mengabaikan mutu, kurang rasa percaya diri, tidak berdisiplin murni, tidak berorientasi ke masa depan, dan suka mengabaikan tanggung jawab tanpa rasa malu. Terdapat ciri-ciri manusia Indonesia yang menghambat, yaitu hipokrit atau munafik, segan dan enggan bertanggungjawab atas perbuatannya, putusannya, kekuatannya, pikirannya, berjiwa feodal, percaya pada takhayul, boros, lebih suka tidak bekerja keras kecuali kalau terpaksa, ingin cepat kaya, berpangkat, cepat cemburu, dengki dan tukang meniru. Di samping itu terdapat kelemahan lain yang kurang menunjang pembangunan. Menghadapi kondisi masyarakat Indonesia sebagaimana diuraikan di atas, pembangunan pendidikan merupakan suatu keharusan dan amat penting untuk dilakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. 2. Landasan yuridis a. Undang Undang Dasar 1945 ; Ketentuan dalam UUD 45 Pasal 31 mengamanatkan bahwa : 1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya; 2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dalam undangundang; 3) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional; 4) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah : 1) Pasal 1 ayat (19); Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu 2) Pasal 18 ayat (1), (2), (3), dan (4) yang berbunyi : (1) Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

(2) Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. (3) Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. (4) Ketentuan mengenai pendidikan menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. 3) Pasal 32 ayat (1), (2), dan (3) berbunyi : (1) Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. (2) Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi. (3) Ketentuan mengenai pelaksanaan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah 4) Pasal 35 ayat (2); Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan. 5) Pasal 36 ayat :
(1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar

nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.


(2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan

prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka

Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: o peningkatan iman dan takwa; o peningkatan akhlak mulia; o peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; o keragaman potensi daerah dan lingkungan; o tuntutan pembangunan daerah dan nasional; o tuntutan dunia kerja; o perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; o agama;
KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

o dinamika perkembangan global; dan o persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.


(4) Ketentuan mengenai pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. 6) Pasal 37 ayat (1) Kurikulum Pendidikan Dasar Dan Menengah wajib memuat: o Pendidikan Agama; o Pendidikan Kewarganegaraan; o Bahasa; o Matematika; o Ilmu Pengetahuan Alam; o Ilmu Pengetahuan Sosial; o Seni dan Budaya; o Pendidikan Jasmani dan Olahraga; o Keterampilan/Kejuruan; dan o Muatan Lokal. (2) Kurikulum Pendidikan Tinggi Wajib Memuat: o Pendidikan Agama; o Pendidikan Kewarganegaraan; dan o Bahasa. (3) Ketentuan mengenai kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. 7) Pasal 38 ayat
(1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah

ditetapkan oleh Pemerintah.


(2) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan

relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah 1) Pasal 1 ayat (5) Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi
KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

bahan

kajian,

kompetensi

mata

pelajaran,

dan silabus

pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis

pendidikan tertentu. Ayat (13) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ayat (14) Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah ini untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan. Ayat (15) Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. 2) Pasal 5 ayat (1) Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ayat (2) Standar isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik.

3) Pasal 7 ayat (1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada

SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/ Paket C, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olah raga, dan kesehatan. (2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian pada SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/ Paket C, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani.
(6) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada

SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan, kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan.
(7) Kelompok

mata

pelajaran

estetika

pada

SD/MI/SDLB/Paket

A,

SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/ MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

(8) Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan pada

SD/MI/SDLB/ Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/ Paket C, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.

4) Pasal 8 ayat : (1) Kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan/atau semester sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. (2) Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar. (3) Ketentuan mengenai kedalaman muatan kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

5) Pasal 10 ayat (1), (2), (3) (1) Beban belajar untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat menggunakan jam pembelajaran setiap minggu setiap semester dengan sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri khas masing-masing. (2) MI/MTs/MA atau bentuk lain yang sederajat dapat menambahkan beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian sesuai dengan kebutuhan dan ciri khasnya. (3) Ketentuan mengenai beban belajar, jam pembelajaran, waktu efektif tatap muka, dan persentase beban belajar setiap kelompok matapelajaran ditetapkan dengan Peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP.

6) Pasal 11 ayat :
(1) Beban belajar untuk SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang

sederajat pada jalur pendidikan formal kategori standar dapat dinyatakan dalam satuan kredit semester.
(2) Beban belajar untuk SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang

sederajat pada jalur pendidikan formal kategori mandiri dinyatakan dalam satuan kredit semester.

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

(3) Beban belajar minimal dan maksimal bagi satuan pendidikan yang

menerapkan sistem SKS ditetapkan dengan Peraturan Menteri berdasarkan usul dari BSNP.

7) Pasal 13 ayat : (1) Kurikulum untuk SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat, SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup. (2) Pendidikan kecakapan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional. (3) Pendidikan kecakapan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dapat merupakan bagian dari pendidikan kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, pendidikan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, pendidikan kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, kelompok mata pelajaran pendidikan estetika, atau kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan. (4) Pendidikan kecakapan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2), dan (3) dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan atau dari satuan pendidikan nonformal yang sudah memperoleh akreditasi . 8) Pasal 14 ayat : (1) Kurikulum untuk SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat dan kurikulum untuk SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan local (2) Pendidikan berbasis keunggulan lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat merupakan bagian dari pendidikan kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, pendidikan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, pendidikan kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan kelompok mata pelajaran estetika, atau kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan. (3) Pendidikan berbasis keunggulan lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan atau dari satuan pendidikan nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

9) Pasal 16 ayat : (1) Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP. (2) Panduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi sekurang-kurangnya: o Model-model kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk SD/MI/ SDLB/SMP/MTs/SMPLB/SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK pada jalur pendidikan formal kategori standar; o Model-model kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk SD/MI/ SDLB/SMP/MTs/SMPLB/SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK pada jalur pendidikan formal kategori mandiri; (3) Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah keagamaan berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP. (4) Panduan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berisi sekurang-kurangnya model-model kurikulum satuan pendidikan keagamaan jenjang pendidikan dasar dan menengah. (5) Model-model kurikulum tingkat satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (4) sekurang-kurangnya meliputi model kurikulum tingkat satuan pendidikan apabila menggunakan sistem paket dan model kurikulum tingkat satuan pendidikan apabila menggunakan sistem kredit semester.

10) Pasal 17 ayat : (1) Kurikulum tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi

daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik. (2) Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.

11) Pasal 18 ayat : (1) Kalender pendidikan/kalender akademik mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

(2) Hari libur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berbentuk jeda tengah semester selama-lamanya satu minggu dan jeda antar semester. (3) Kalender pendidikan/akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk setiap satuan pendidikan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

12) Pasal 20 Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan

pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

d. Peraturan Mendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.

e. Peraturan Mendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan

Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006.

f. Peraturan Mendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas nomor 22 dan 23 C. Tujuan Penyusunan KTSP 1. Untuk menjadi acuan dan pedoman bagi Sekolah (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang bermutu, terukur, berkesinambungan, dan dapat dipertanggung jawabkan. 2. Untuk menjadi acuan dan pedoman bagi Stakeholders (pemangku kepentingan) dalam rangka ikut serta memberikan partisipasi maupun pengendalian/control untuk terwujudnya satuan pendidikan yang sehat, bermutu, dan memenuhi harapan masyarakat.

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

10

D. Prinsip Pengembangan KTSP Kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota (untuk pendidikan dasar) dan Provinsi (untuk pendidikan menengah). Pengembangan Kurikulum mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memerhatikan pertimbangan Komite Sekolah. Penyusunan kurikulum untuk SMK ini dikoordinasi dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik, dan lingkungannya. 2. Beragam dan terpadu. 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengatahuan, teknologi, dan seni. 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. 5. Menyeluruh dan berkesinambungan. 6. Belajar sepanjang hayat. 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

11

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH A. VISI Perkembangan dan tantangan masa depan seperti: Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; Globalisasi yang sangat cepat; Era Informasi; dan berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. SMA Negeri 1 Tombariri memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang diwujudkan dalam Visi sekolah berikut:

VISI SMA Negeri 1 Tombariri

Unggul dalam Mutu dan disegani dalam Prestasi


Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian, sesuai dengan norma dan harapan masayarakat.

B. MISI Untuk mewujudkan visi, sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi berikut:

MISI SMA Negeri 1 Tombariri

Menghasilkan anak didik yang memiliki intelektualitas yang unggul, mentalitas yang tangguh, moralitas yang terpuji dan kemampuan berkompetensi
C. TUJUAN SEKOLAH Tujuan Sekolah sebagai bagian dari Tujuan Pendidikan Nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di sekolah mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP sebagai berikut ini.

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

12

1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja 2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya 3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya 4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial 5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global 6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif 7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan 8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri 9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik 10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks 11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial 12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab 13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia 14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya 15. Mengapresiasi karya seni dan budaya 16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok 17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan 18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun 19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat 20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain 21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis 22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris 23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

13

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Kerangka dan Struktur Kurikulum 1. Kelompok Mata Pelajaran Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Tombariri memuat kelompok mata pelajaran sebagai berikut: a. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia b. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian c. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi d. Kelompok mata pelajaran Estetika e. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut di implementasikan dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh. Dengan demikian, cakupan dari masing-masing kelompok itu dapat diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran sebagai berikut :

CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN

No 1.

Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia

Cakupan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. 2. Kewarganegaraan Kepribadian dan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan

kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan

kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela Negara, penghargaan


KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

terhadap

hak-hak

asasi

manusia,

14

kemajemukkan

bangsa,

pelestarian

lingkungan

hidup, kesetaraan gender, demokrasi tanggung jawab social, ketaatan poada hokum, ketaatan membayar pajak dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme. 3. Ilmu Teknologi Pengetahuan dan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA Negeri 1 Tombariri

dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta

membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. 4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan

mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. 5. Jasmani, Kesehatan Olahraga, dan Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan pada SMA Negeri 1 Tombariri

dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerjasama dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat keloktif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan Struktur kurikulum didasarkan atas standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh BNSP. SMA Negeri 1 Tobariri menetapkan pengelolaan kelas sebagai berikut : a. SMA Negeri 1 Tombariri, menerapkan system paket b. Jumlah rombongan belajar berjumlah 16 rombongan belajar (RB) c. Kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, 5 RB d. Kelas XI dan XII merupakan program penjurusan. Kelas XI = 6 RB (Program bahasa : 2 RB, Program IPA : 2 RB, Program IPS : 3 RB), kelas XII = 5 RB (Program bahasa : 1 RB, Program IPA : 2 RB, Program IPS : 2 RB).
KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

15

e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

2.

Struktur Kurikulum Negeri 1 Tombariri a. Mata Pelajaran Muatan mata pelajaran yang diberikan di SMA Negeri 1 Tombariri sesuai dengan struktur kurikulum yang terdapat dalam standar isi. Kelas X

Komponen

Alokasi Waktu Semester 1 Semester 2 2

A.

Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. Fisika 7. Biologi 8. Kimia 9. Sejarah 10. Geografi 11. Ekonomi 12. Sosiologi 13. Seni Budaya 14. Pendidikan Kesehatan 15. Teknologi Informasi dan Komunikasi 16. Bahasa Prancis Jasmani, Olahraga

2 4 4 4 2 2 2 1 1 2 2 2 dan 2

2 4 4 4 2 2 2 1 1 2 2 2 2

2 2

2 2

B. Muatan Lokal - Bahasa Jerman C. Pengembangan Diri Jumlah 2* 2*) 40 2* 2*) 40

Struktur Kurikulum Kelas XI IPA dan XII IPA Alokasi Waktu Komponen Kelas XI Smtr 1 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan
KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

Kelas XII Smtr 2 Smtr 1 Smtr 2

2 2

2 2

2 2

2 2

16

3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. Fisika 7. Kimia 8. Biologi 9. Sejarah 10. Seni Budaya

4 4 4 4 4 4 1 2

4 4 4 4 4 4 1 2 2

4 4 4 4 4 4 1 2 2

4 4 4 4 4 4 1 2 2

11. Pendidikan Jasmani Olahraga dan 2 Kesehatan 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 13. Ketrampilan/ Bahasa asing lainnya Bahasa Prancis 2 2

B. Muatan Lokal Budidaya Tanaman 2 2 40 2 2 40 2 2 40 2 2 40

C. Pengembangan Diri Jumlah

Struktur Kurikulum Kelas XI IPS dan XII IPS Alokasi Waktu Komponen Kelas XI Smtr 1 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. Ekonomi 7. Geografi 8. Sosiologi 9. Sejarah 10. Seni Budaya 11. Pendidikan Kesehatan 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 13. Ketrampilan/Bahasa asing lainnya Bahasa Prancis 2 2 2 2 2 2 2 2 Jasmani Olahraga 2 2 4 4 4 4 4 4 1 2 dan 2 2 2 4 4 4 4 4 4 1 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 1 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 1 2 2 Smtr 2 Kelas XII Smtr 1 Smtr 2

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

17

B. Muatan Lokal Budidaya Tanaman 2 2 40 2 2 40 2 2 40 2 2 40

C. Pengembangan Diri Jumlah

B. Muatan Kurikulum 1. Mata Pelajaran Mata pelajaran terdiri dari mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan, sebagai berikut : a. Mata pelajaran wajib terdiri dari mata pelajaran wajib : Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Teknologi Informasi dan Komunikasi. b. Mata pelajaran pilihan : Nahasa Jerman, Bahasa Jepang dan Bahasa Prancis. 2. Muatan Lokal Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan cirri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. Substansi muatan local diitentukan oleh satuan pendidikan dan dilaksanakan setiap semester. Dengan mengacu pada substansi yang ada SMA Negeri 1 Tombariri memberikan muatan local berdasarkan kebutuhan dan budaya daerah yaitu memberikan wawasan dan keterampilan yang utuh terhadap penguasaan teknologi informasi dan komunikasi sesuai kebutuhan peserta didik dan tuntutan masyarakat lokal, nasional maupun global. Muatan lokal yang dikembangkan di SMA Negeri 1 Tombariri adalah pemenuhan komunikasi serta penguasaan bahasa asing dalam menyongsong tantangan informasi yang global meliputi : No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kelas X XI-IPA XI-IPS XI-Bhs XII-IPA XII-IPS XII-Bhs Muatan Lokal B.Jerman Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup

3. Kegiatan Pengembangan Diri

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

18

Pengembangan diri dalah kegiatan yang bertujuan memberikan keswempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SMA Negeri 1 Tombariri. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui: a. Kegiatan Pelayanan Konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan social, belajar, dan pembentukan karier peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta didik SMA Negeri 1 Tombariri terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. b. Kegiatan Pengembangan Pribadi Dan Kreativitas Siswa dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler, yang mencakup kegiatan:  Keagamaan (Rohani Islam, Rohani Kristen)  Keolahragaan (Tenis Meja, Basket, Bulu Tangkis, Volly Ball)  Kepemimpinan (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa/LKDS, Paskibraka, Palang Merah Remaja, Pramuka)  Seni (Tari Daerah : Maengket dan Vokal Grup)  Pecinta Alam, Kelompok Ilmiah Remaja c. Program pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan dan keteladanan. d. Khusus kelas X pembiasaan diri dijadwalkan 1 jam pelajaran dengan menyesuaikan jam dengan XI-XII dipegang oleh guru BP/BK.

RUTIN Upacara Ibadah bersama

SPONTAN Mambiasakan antri Membuang sampah pada tempatnya

KETELADANAN Berpakaian rapi Tepat waktu

Kunjungan pustaka

Musyawarah

Hidup sederhana

Pembiasaan ini dilakukan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh guru ditugaskan untuk membina program pembiasaan yang ditetapkan oleh sekolah. Penilaian kegiatan pengembangan bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku dan kondisi psikologis peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian. 4. Beban Belajar SMA Negeri 1 Tombariri melaksanakan kegiatan KBM selama 6 hari kerja (Senin s.d Sabtu). Sekolah menetapkan beban belajar peserta didik sebagai berikut : a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur 30% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan
KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

19

c. Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua jam kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah.

5. Ketuntasan Belajar 6. Kenaikan Kelas, Penjurusan, Kelulusan dan Mutasi C. D. E. F. G.

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

20

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

21

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

22

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

23

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

24

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

25

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

26

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

27

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

28

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

29

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

30

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

31

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

32

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

33

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

34

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

35

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

36

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

37

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

38

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

39

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

40

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

41

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

42

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

43

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

44

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

45

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

46

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

47

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu Tahun Efektif, Efektif Fakultatif dan Hari Libur. Kalender Pendidikan disusun dan disesuikan setiap Tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari Pemerintah Pusat / Pemerintah Daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah sebagi berikut: A. Permulaan Tahun Ajaran Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin minggu ketiga bulan Juli, atau apabila hari tersebut merupakan hari libur, maka permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari berikutnya yang bukan hari libur. Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 (tiga) hari dengan pengaturan sebagai berikut:  Kelas X melaksanakan Masa Orientasi Sekolah (MOS)  Kelas XI melaksanakan persiapan Awal  Kelas XII melakukan persiapan Awal B. Waktu Belajar Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua). Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari, yaitu:

HARI
Senin
KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

WAKTU BELAJAR
07:15 13:05

48

Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

07:15 13:05 07:15 13:05 07:15 13:05 07:15 11:25 07:15 12:25

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar ditetapkan sebanyak 34 minggu untuk setiap tahun pelajaran. C. Kegiatan Tengah Semester Kegiatan tengah semester di rencanakan selama 6 (enam) hari. Kegiatan tengah semester akan diisi oleh peserta didik untuk mengadakan Ujian Tengah Semester

D. Libur Sekolah Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah. Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:

 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.  Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan.

Sekolah mengambil kebijakan hari libur sebagai berikut ini.  Libur Awal Puasa  Libur Semester 1  Libur Semester 2  Libur Natal dan Tahun Baru Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:  Tahun Baru  Idul Adha  Tahun Baru Imlek  Tahun Baru Hijriah  Hari Raya Nyepi  Maulid Nabi Muhammad SAW  Wafat Isa Al masih  Hari Raya Waisak
KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

49

 Kenaikan Isa Al Masih  Hari Kemerdekaan R I  Isra Miraj Nabi Muhammad  Idul Fitri dan Cuti Bersama  Hari Raya Natal E. Jadwal Kegiatan Rencana Kegiatan Sekolah Tahun 2010/2011 adalah sebagaimana tertera pada table berikut ini : No 1 2 Kegiatan Permulaan Pelajaran Minggu Belajar Alokasi Waktu Tahun Awal Pelajaran Efektif 35 Minggu Tahun Keterangan 19 Juli 2010

5 6

8 9

10

11 12

Digunakan untuk kegiatan Pembelajaran efektif pada setiap satuan Pendidikan Pada Semester I Dilaksanakan pada : 1. 30 Agustus 2010 3 September 2010 2. 25 Oktober 2010 29 Oktober 2010 6 Minggu (setiap 3. 6 Desember 2010 10 Ujian / Ulangan semester 3 minggu Desember 2010 Pada Semester II 1. 14 Februari 2011 18 Februari 2011 2. 18 April 2011 22 April 2011 3. 6 Juni 2011 10 Juni 2011 1. Libur Awal Ramadhan 9 s/d 10 Agustus 2010 Hari libur 3 Minggu 2. Libur Hari Raya Idul Fitri 6 s/d keagamaan 15 September 2010 1 Minggu (5 hari Jedah tengah 1. 4 s/d 8 Oktober 2010 semester I dan 5 semester 2. 28 Maret 2011 1 April 2011 hari semester II) 1. 18 Desember 2010 Pembagian Rapor Akhir Semester 2. 18 Juni 2011 1. Libur Semester I (20 Desembbberrr 2010 8 Januari Jeda antar semester 2 dan 3 Minggu 2011) 2. Libur Semester II (20 Juni 2011 17 Juli 2011) Ujian Sekolah 2 Minggu 18 s/d 23 April 2011 Ujian Nasional 1 Minggu . s/d 1. Untuk remedial proses 1. Sepanjang hari 2. Untuk remedial test efektif belajar Program Remedial dilaksanakan setelah ujian 2. 16 hari efektif dengan menggunakan hari jumat dan sabtu Hari libur umum / Disesuaikan dengan Peraturan 2 Minggu Nasional Pemerintah Menjelang hari Ulang Tahun Sekolah yang ke 14 pada 16 Mei Hari Libur Khusus 1 Minggu 2011

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

50

BAB V PENUTUP

Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan sebaikbaiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 1 Tombariri menjadi lebih menyenangkan, menantang, mencerdaskan, dan sesuai dengan keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik setempat. Di samping itu, sementara para guru menerapkan KTSP ini, mereka diharapkan dapat melakukan evaluasi secara informal terhadap dokumen KTSP maupun pelaksanaannya. Evaluasi tersebut diharapkan paling sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut: 1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KTSP ini cukup lengkap dan dapat dicapai? 2. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku) yang tertulis cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik? 3. Sejauhmana kemampuan siswa (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku) yang diharapkan dapat dicapai? 4. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan yang diharapkan? 5. Sejauhmana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat mengungkap secara jelas perkembangan kemampuan yang diharapkan dari siswa?

Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin terkumpulkan secara bertahap dari waktu ke waktu oleh para guru sebagai pengembang sekaligus pelaksana KTSP, didokumentasikan dengan baik sehingga menjadi masukan berharga bagi penyempurnaan KTSP di kemudian hari. Selain itu berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman, keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna mengetahui sejauhmana
KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

51

visi yang telah dirumuskan dapat dicapai atau didekati guna menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut. Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari para guru, kepala sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan kunci utama bagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan.

"Mari kita berpikir tentang Pendidikan sebagai sarana Pengembangan terbesar kemampuan kita, karena dalam setiap kita ada harapan pribadi dan mimpi yang dipenuhi, dapat diterjemahkan menjadi manfaat untuk dan kekuatan yang lebih besar setiap orang dari bangsa."

Lampiran - Lampiran

KTSP SMA Negeri 1 Tombariri

52

Anda mungkin juga menyukai