Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah Di Indonesia penyelenggaraan fasilitas kelistrikan untuk umum di kelola

oleh PT. PLN (Persero). Listrik merupakan bentuk energi siap pakai yang dikonversi dari bentuk energi primer melalui teknologi. Sejalan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, listrik menjadi kebutuhan primer manusia, karena semua gerak langkah kemajuan teknologi selalu berhubungan dengan wahana yang tidak kunjung henti membutuhkan energi listrik. Energi listrik merupakan sumber daya yang dibutuhkan pembangunan khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung proses industrialisasi, sehingga ketersediaan energi dan tenaga listrik sangat menentukan keberhasilan pembangunan. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan tersebut tidak mungkin dapat terwujud tanpa suatu persatuan dan kesatuan yang kuat dari aparatur pemerintahan yang merupakan motor penggerak dalam rangka pelaksanaan pembangunan. Oleh karena itu fungsi peranan pemerintah dalam rangka mensukseskan pembangunan sangat mutlak diperlukan. Dalam rangka menunjang kelancaran supply energi listrik oleh PT.PLN (Persero) kepada langganan dalam hal ini adalah masyarakat pengguna energi listrik maka PT.PLN (Persero) memiliki suatu Sistem Tata Usaha Langganan

yang setiap proses / fungsi yang satu dengan yang lain cara kerjanya saling berhubungan dengan kata lain tidak boleh dipisahkan. Diantara fungsi tersebut salah satu fungsinya adalah Penagihan yang merupakan fungsi yang sangat berperan dalam mempertahankan kelangsungan pasokan listrik ke rumah pelanggan. Besar atau kecilnya tagihan rekening sangat bergantung pada proses pembacaan meteran energi listrik yang bergantung pada banyak atau sedikitnya pemakaian energi listrik itu sesuai dengan peruntukannya berdasarkan Peraturan Menteri PUTL No:023/PRT/1978 Pasal 3 ayat 1 yang berbunyi : Setiap Instalasi harus dipergunakan sesuai dengan tujuan serta kemampuannya & dipelihara agar selalu dalam keadaan baik. Guna mendukung kelancaran supply energi listrik dilakukan penagihan rekening listrik oleh petugas yang telah ditunjuk PT.PLN (Persero) kepada setiap langganan PT.PLN (Persero). Penagihan rekening listrik ini dilakukan oleh Koperasi Unit Desa ( KUD ) yang telah ditunjuk oleh PT.PLN ( Persero ) dengan tujuan untuk mempermudah pelanggan dalam melaksanakan pembayaran tagihan rekening listriknya.. Atas dasar tersebut, penulis tertarik dengan pelaksanaan penagihan rekening listrik yang berpengaruh terhadap kelangsungan pasokan energi listrik ke rumah pelanggan yang berada pada daerah PT.PLN (Persero) Area Pelayanan dan

Jaringan Garut Unit Pelayanan Garut Kota. Sehingga skripsi yang disusun oleh penulis membahas mengenai SISTEM INFORMASI PENAGIHAN

REKENING LISTRIK BERBASIS JARINGAN DI PT. PLN (Persero) APJ GARUT UP GARUT KOTA.

1.2

Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, pengamatan daan pengalaman, penulis

mencoba mengidentifikasi masalah yang merupakan dasar bagi pembahasan dalam skripsi yang penulis lakukan. Adapun identifikasi masalahnya adalah

sejauh mana sistem informasi penagihan rekening listrik yang dilakukan oleh PT.PLN (Persero) APJ Garut UP Garut Kota yang selama ini masih dilakukan secara manual yang dirasa masih kurang efektif dan memerlukan waktu yang tidak sedikit dalam melakukan pelayanan terhadap pelanggan dalam hal pencarian rekening listrik yang ditagihkan kepada pelanggan serta pengiriman data tagihan rekening listrik dari bagian penagihan ke KUD KUD yang dirasakan masih sering terlambat.

1.3

Pembatasan Masalah Mengingat banyaknya masalah dalam sistem informasi penagihan rekening

listrik di PT.PLN (Persero) APJ Garut UP Garut Kota maka penulis membatasi pokok bahasan dan hanya membahas mengenai : 1. Proses penagihan rekening listrik yang dilakukan oleh setiap KUD berdasarkan atas petunjuk dari bagian penagihan PT.PLN (Persero) APJ Garut UP Garut Kota dan tidak membahas mengenai tunggakan pembayaran rekening.

2. Penagihan rekening listrik ini dilakukan oleh beberapa KUD yang terhubung dengan suatu jaringan dengan server berada pada bagian Penagihan PT.PLN (Persero) APJ Garut UP Garut Kota. 3. Penginputan data penagihan rekening listrik dilakukan oleh bagian penagihan PT.PLN (Perseo) APJ Garut UP Garut Kota.

1.4

Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud Penulis melaksanakan penelitian yaitu untuk memenuhi salah satu

syarat kelulusan akademik program studi strata 1 pada jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia. Adapun tujuan Penulis melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mempermudah pelanggan dalam melakukan pembayaran rekening listrik sehingga pelanggan dapat membayar di beberapa KUD dalam cakupan 1 (satu) wilayah Unit Pelayanan yaitu PT.PLN(Persero) APJ Garut UP Garut Kota. 2. Untuk mengefisienkan waktu dan biaya dalam pengiriman data tagihan

rekening listrik dari Bagian Penagihan UP Garut Kota ke setiap KUD dan dari KUD ke Bagian Penagihan di PT.PLN(Persero) APJ Garut UP Garut Kota dengan membangun suatu jaringan. 3. Untuk mempercepat waktu pencarian rekening listrik pada setiap KUD dengan membangun suatu Database yang terhubung antar KUD dalam cakupan PT.PLN (Persero) APJ Garut UP Garut Kota.

1.5

Metodologi Penelitian Dalam memperoleh bahan untuk menyusun skripsi ini, penulis

melakukan penelitian dengan menggunakan metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi yang ada di PT.PLN (Persero) APJ Garut UP Garut Kota dengan melaksanakan langkah langkah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data a. Wawancara ( Interview ) Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya - jawab dengan orang-orang yang terlibat langsung dalam pelaksanaan penagihan rekening listrik di KUD dan di bagian penagihan PT.PLN (Persero) APJ Garut UP Garut Kota. b. Pengamatan ( Survei )

Yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung pada dokumen dan sistem yang sedang berjalan di PT.PLN (Persero) APJ Garut UP Garut Kota khususnya di bagian Penagihan dan di beberapa KUD untuk dapat memahami sistem tersebut. c. Studi Pustaka ( Library )

Yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan studi pustaka untuk mempelajari dan memahami sumber sumber yang ada pada perusahaan baik itu majalah, arsip, hasil kursus, makalah kelistrikan serta buku yang dapat memberikan kontribusi terhadap penyusunan skripsi ini dan dalam pengembangan program yang berhubungan langsung dengan penagihan

rekening listrik dan sebagai dasar perbandingan antara keadaan sebenarnya dengan keadaan yang seharusnya.

2. Sedangkan pengembangan sistem yang digunakan yaitu Classic Life Cycle atau yang lebih dikenal dengan istilah Waterfall. Pengembangan sistem menurut A. Ziya Aktas pada tahun 1987 adalah sebagai berikut : a. Rekayasa Sistem (System Engineering)

Karena perangkat lunak adalah bagian dari sistem yang lebih besar, pekerjaan dimulai dari pembentukan kebutuhan-kebutuhan dari semua elemen sistem dan mengalokasikan suatu subset ke dalam pembentukan perangkat lunak. b. Analisis (Analysis) Analisis kebutuhan perangkat-perangkat lunak yaitu mengenai proses pengumpulan kebutuhan yang diintensifkan ke perangkat lunak dan harus dibentuk domain informasi, fungsi yang dibutuhkan, performasi dan antar muka. Hasilnya harus didokumentasikan dan direview ke pelanggan. c. Desain (Design) Proses desain mengubah kebutuhan-kebutuhan menjadi bentuk

karakteristik yang dimengerti perangkat lunak sebelum di mulai penulisan program. d. Penulisan Program (Coding)

Desain yang telah dibuat diubah menjadi bentuk yang dimengerti mesin. Maka dilakukan langkah penulisan program. Jika desainnya detail maka coding dapat dicapai secara mekanis.

e. Pengujian (Testing) Setelah Coding selesai dilakukan dan program dapat berjalan dengan baik maka testing dapat dimulai. Testing memfokuskan pada logical internal dan mencari segala kemungkinan kesalahan serta memeriksa apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. f. Pemeliharaan (Maintenance) Perangkat lunak yang telah dijalankan mungkin terdapat error ketika dijalankan sehingga menyebabkan faktor pemeliharaan sangat penting dalam penggunaan metode ini.

Untuk lebih jelasnya susunan metode Waterfall dapat dilihat pada gambar dibawah ini : System Engineering Analysis Design Coding Testing

Maintenance

Gambar 1.1 Metodologi Waterfall

1.6 Sistematika Penulisan Laporan Hasil akhir dari penelitian ini adalah Sistem Informasi Penagihan Rekening Listrik di PT.PLN (Persero) APJ Garut UP Garut Kota dimana dalam penulisan skripsi ini dibagi dalam beberapa bab yang menerangkan secara rinci hasil dari penelitian ini agar lebih terarah dan sistematis. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori sistem komputerisasi pengelolaan data penagihan rekening listrik serta teori lainnya yang menyangkut mengenai sistem informasi penagiha rekening listrik. BAB III ANALISIS SISTEM Pada bab ini menjelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, dekripsi kerja bagian penagihan, serta analisa sistem penagihan rekening listrik yang sedang berjalan dengan beberapa kelemahannya.

BAB IV

PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan perancangan proses meliputi flow map, diagram konteks, diagram alir data,kamus data dan menjelaskan perancangan basis data meliputi ERD, normalisasi, tabel relasi, struktur file, serta menjelaskan perancangan program meliputi perancangan masukan, perancangan keluaran, pengkodean, dan struktur program serta kebutuhan sistem yang akan dibuat.

BAB V

IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini menjelaskan mengenai petujuk penggunaan program yang diusulkan untuk digunakan dalam sistem penagihan rekening listrik yang dilakukan oleh PT.PLN (Persero) APJ Garut UP Garut Kota.

BAB VI

PENUTUP Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran mengenai sistem informasi penagihan rekening listrik yang ada di PT.PLN (Persero) APJ Garut UP Garut Kota.

Pada skripsi ini juga dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran yang menunjang pembahasan skripsi ini.

lampiran

10

Anda mungkin juga menyukai