Anda di halaman 1dari 5

FILSAFAT ILMU

Tugas Individu Kasus dan pembahasan terkait materi

KP : C
Yohanes Santoso 3062089

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA UNIVERSITAS SURABAYA 2010

Kasus

Kasus Gayus Tambunan Merusak Tatanan Hukum


Minggu, 28 Maret 2010 14:37 WIB
Jakarta, (tvOne)

Satuan Tugas (Satgas) Pemberantas Mafia Hukum mengungkapkan, bahwa kasus Gayus Tambunan merupakan kasus mafia yang tergolong berat. Dampak kerusakannya juga sangat besar. "Bayangkan, jika kasus ini dibiarkan, dampaknya akan sangat merusak," ujar Sekretaris Satgas Mafia Hukum, Denny Indrayana saat dihubungi di Jakarta, Minggu (28/3).

Dia menekankan, kategori beratnya kasus ini karena bukan hanya menyangkut aparat pajak, melainkan juga terkait dengan aparat penegak hukum lainnya, seperti kepolisian dan kejaksaan. Di sisi lain, dampak besar dari kasus ini adalah dari sisi penerimaan negara. Padahal, penerimaan negara selama ini sebagian besar disumbang dari pajak. "Bayangkan, jika kasus ini dibiarkan terjadi," katanya. Karena itu, kata Denny, Satgas membantu kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut. Satgas telah menghimpun informasi sangat penting dan strategis dari Gayus Tambunan guna menginvestigasi kasus ini lebih lanjut. Informasi itu terkait dengan mafia yang bukan sekedar melibatkan orang pajak, tetapi juga terkait dengan mafia peradilan, yakni mencakup institusi penegak hukum lainnya. "Kami sudah serahkan kepada Mabes Polri untuk ditindaklanjuti." Anggota Satuan Tugas (Satgas), Mas Achmad Santosa mengungkapkan, pengadilan pajak merupakan tempat penyelewengan yang dilakukan pegawai pajak. Gayus Tambunan kini tengah diburu oleh Ditjen Pajak dan Kepolisian Indonesia. Gayus menjadi tersangka dugaan makelar kasus pajak karena di rekeningnya terdapat duit senilai Rp 25 miliar yang diduga berasal dari wajib pajak. (VIVAnews) http://hukum.tvone.co.id/berita/view/35378/2010/03/28/kasus_gayus_tambunan_ merusak_tatanan_hukum/

Pembahasan
Etika : ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak) yang bertujuan untuk menemukan norma norma untuk hidup yang lebih baik. Penjelasan : Dari kasus yang ada dapat dikatakan bahwa gayus (tersangka makelar kasus) memiliki etika yang tidak baik dimana dia mengelapkan uang pajak sebesar 25M, yang seharusnya pajak dapat dinikmati oleh masyarakat. Disini juga muncul masalah yaitu status gayus yang sebagai pegawai pajak, jadi ini menimbulkan pemikiran bahwa pegawai pajak yang selama ini ada tidak bersih. Hal ini dapat terlihat dari kasus gayus muncul lagi kasus pajak lainnya yang terungkap. Apalagi disinyalir juga ada keterlibatan polisi dan kejaksaan mengenai masalah pajak yang selama ini terjadi. Dimana seharusnya polisi, kejaksaan dan pegawai pajak berkerja untuk negara yang bertujuan untuk mensejahterahkan masyarakat, tetapi realita yang ada tidak begitu. Justru pegawai pajak, polisi dan kejaksaan menikmati uang rakyat (pajak) yang seharusnya dipakai untuk membangun negara demi kesejahteraan rakyat itu sendiri.

Peninjauan diri : suatu proses untuk menyelidiki atau mempelajari hal-hal yang terkait dari dalam diri. Penjelasan : Dari kasus yang ada dapat dikatakan bahwa gayus harus melakukan peninjauan diri terhadap apa yang telah dia lakukan, dengan peninjauan diri gayus d apat memperbaiki apa yang salah sehingga lebih baik kedepannya.

Hedonisme Psikologis dan Hedonisme Etis : Sesungguhnya yang merupakan masalah kesusilaan dalam hal ini ialah Apakah memang seharusnya orang mencari kebahagiaan? atau Apakah seharusnya orang mencari kebahagiaan untuk dirinya sendiri atau untuk orang-orang lain? Hal ini menunjukkan perbedaan antara Hedonisme Etis dengan Hedonisme

Psikologis, karena dalam kenyataannya manusia memang mencari kebahagiaan dan hubungan antara sarana dan tujuan dapat ditentukan secara obyektif. Penjelasan : Hedonisme yang dilakukan adalah hedonisme psikologis dimana gayus sebagai pekerja pajak mendapatkan gaji sebesar 12 juta / bulannya. Yang seharusnya lebih dari cukup untuk membiayai hidupnya tetapi karena sikap hedonismenya yang mencari kebahagiaan secara materi untuk dirinya sendiri membuat dia salah langkah yaitu menjadi makelar kasus mengelapkan uang pajak sebesar 25M untuk kebahagiaan dirinya sendiri dalam menghambur hamburkan uang dan bergaya hidup hedon.

Filsafat dapat diartikan : Cinta Kebijaksanaan Cinta Kebijaksanaan : Perasaan untuk selalu memanfaatkan kepandaian yang dimiliki dengan menggunakan akal budinya (pengalaman serta pengetahuannya) dalam menghadapi kesulitan. Ciri ciri : Selalu menggunakan akal budi, Arif, tajam pikiran, Cermat, teliti. Penjelasan : Dari kasus yang ada dapat disimpulkan bahwa gayus tidak cinta kebijaksanaan karena dia mengelapkan uang pajak sebesar 25M, padahal apabila diteliti mengunakan logika hal ini jelas salah besar dan mempunyai resiko hukum yang besar.

Ontologi : membahas mengenai apakah suatu masalah itu perlu dikaji Penjelasan : Dari fakta fakta yang ditemukan oleh media akhirnya kasus gayus ini melejit dan menjadi headline dimana mana. Masalah ini tentu saja perlu dikaji lebih dalam karena melibatkan uang negara yang tidak sedikit yaitu 25M. Yang sebenarnya 25M ini adalah uang rakyat yang ditujukan untuk kesejahteraan rakyat.

Aksiologi : nilai nilai dan manfaat penyelesaian masalah

Penjelasan : Manfaat dan nilai yang didapat dari menyelesaikan masalah ini sangat banyak dimana memperbaiki image mengenai pajak sangat susah apabila masalah seperti ini muncul jadi apabila diselsesaikan maka masyarakat dapat mempercayai lagi untuk membayar pajak, mengembalikan image perpajakan, dsb.

Logika : ilmu pengetahuan mengenai penyimulan yang lurus atau jalan pikiran yang masuk akal Penjelasan : Secara logika hal yang dilakukan gayus tentu salah, tetapi masih tetap dilakukan olehnya. Padahal sebelum melakukan sesuatu seseorang harus berpikir menggunakan logikanya apakah hal ini baik atau salah. Hal yang dilakukan oleh gayus ini tentu salah dan memiliki resiko hukum yang berdampak besar.

Anda mungkin juga menyukai