Abstrak Walau sudah ditetapkan melalui UU Nomor 10 tahun 2010 , tidak menyurutkan sejumlah pihak baik politisi,akademisi maupun pengamat untuk mencermati APBN tahun 2011.Apalagi dalam APBN tahun 2011 mengalami kenaikan 6.7 % atau sekitar Rp.67 T ,,namun demikian ada yang lebih penting lagi yakni bagaimana strukutr komposisi APBN 2011 dibangun dan kepada siapa APBN 2011 tersebut berpihak ternyata dengan komposisi 60 % untuk belanja rutin, 20 % untuk cicilan hutang dan 20 % untuk kesejahteraan rakyat,sungguh mencerminkan angka yang tidak pro rakyat atau pro growth
1.Pendahuluan
Isu isu seputar Anggaran Pendapatan Dan Belanja baik yang masih dalam proses Rencana maupun pasca ditetapkan RAPBN menjadi undang undang dan
implementasinya masih sangat layak untuk dicermati.Sehingga dalam berbagai kesempatan isu strategis yang menyangkut kelangsungan bangsa Indonesia yang mendiami Negara Kesatuan Republik Indonesia tak akan pernah luput dari pengamatan berbagai pihak seperti politisi,lembaga swadaya masyarakat maupun akademisi. APBN adalah sebuah wajah dari politik keuangan negara, APBN juga merupakan salah satu instrumen kebijakan fiskal pemerintah untuk mengarahkan perekonomian nasional, dengan demikian APBN tidak hanya sekedar menggambarkan kondisi
keuangan ssuatu negara namun terdapat banyak indikasi indikasi yang akan dipecahkan oleh negara ( pemerintah ) melalui kebijakan anggaran seperti kebijakan sektor
pertahanan,pendidikan,sosial ,pertumbuhan demokrasi,hukum maupun sektor sektor lain yang harus segera dipecahkan dalam tahun anggaran berjalan . Sebelumnya, perlu dipahami bersama bahwa pertama Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2011 memiliki makna yang sangat strategis dalam pencapaian sasaran-sasaran pembangunan sesuai dengan visi, misi dan platform Presiden, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 20102014 dari Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid Kedua selain itu i samping karena RAPBN Tahun Anggaran 2011 yang merupakan RAPBN yang disusun sepenuhnya berdasarkan RPJMN 2010-2014 dari KIB Kedua, juga karena untuk pertama kalinya proses dan mekanisme penyiapan, penyusunan, dan pembahasan RAPBN Tahun Anggaran 2011, dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Namun demikian berbagai kalangan masih mempermasalahkan seputar struktur atau komposisi yang termuat dalam APBN Tahun 2011 tersebut .Adapun permasalahan permasalahan yang dimunculkan oleh berbagai kalangan tersebut tersebut antara lain : a.Struktur APBN masih seperti zaman kolonialisme b.Apakah alokasi APBN selama ini, sudah berbanding lurus atau berimplikasi pada pertumbuhan kesejahteraan rakyat c.Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selama ini dinilai tidak sehat.
2..Pembahasan
Adapun yang melatar belakangi permasalahan APBN tahun 2011 antara lain dikemukan oleh Arif Budimanta dalam Seminar Ekonomi Politik yang diselenggarakan pada hari Kami ,9 Juni 2011 .1 Arif Budimanta berpendapat bahwa struktur APBN masih seperti zaman kolonialisme. Seharusnya APBN dapat memecahkan masalah yang ada di
masyarakat.Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) setiap tahun dijadikan alat belanja pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Jika melihat sejarah APBN di negeri dari jaman penjajahan sampai saat ini terkesan APBN itu hanya untuk memenuhi kepentingan penguasa. Selajutnya Arif berargumen bahwa sejak 2005 sampai saat ini pemerintah telah membagi APBN ke dalam 11 fungsi. Ke-11 fungsi tersebut di antaranya adalah pelayanan pemerintahan umum, pertahanan, ketertiban, keamanan, hukum, ekonomi, kesehatan dan lain-lain. Namun jika pemerintah memasukkan fungsi kesehatan ke dalam APBN mengapa masih banyak bayi di Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi lengkap dari pemerintah. Jadi, yang terkait dengan masyarakat masih banyak kendalanya. Seharusnya APBN itu memberikan porsi besar pada pembangunan, menyelesaikan masalah sosial ekonomi, menjangkau seluruh masyarakat di semua sektor, seluruh daerah dan seluruh kalangan.
http://www.infobanknews.com/2011/06/struktur-apbn-seperti-zaman-kolonial
adalah gambaran struktur anggaran dan pendapatan serta belanja yang tidak sehat.
Argumen yang dikemukakan oleh Thohari adalah bahwa struktur APBN dari tahun ke tahun tidak sehat adalah bahwa anggaran tersebut sepertinya tidak berpihak kepada kesejahteraan rakyat sebagai bukti yakni . 60 persen dari APBN untuk anggaran rutin seperti gaji pegawai, pejabat negara, pejabat pemerintah, perjalanan, ATK, perkantoran dan sebagainya kemudian 20 persen untuk membayar cicilan hutang dan bunganya selanjutnya yang 20 persen untuk pembangunan Menurutnya, anggaran dengan struktur yang seperti ini tak akan mensejahterah kan rakyat. Untuk itu diharapkan dana APBN yang untuk kesejahteraan rakyat bisa dinaikan menjadi 40 % Untuk membahas seputar isu isu tersebut maka perlu ditelaah lebih lanjut mengenai kebijakan kebijakan yang akan ditempuh oleh Pemerintah yang dituangkan dalam kebijakan pengaggaran . Adapun kebijakan peanggaran tersebut dituangkan dalam Undang Undang Nomor !0 tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara antara lain :
a.Profile APBN Tahun 2011 Konstruksi utama dari APBN adalah terdapatnya sumber sumber pendapatan dan alokasi untuk peruntukannya .
Thohari Hajriyanto , Makalah Sarasehan Kebangsaan "Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Benegara" di Jakarta, 9 Juni 2011
1.Pendapatan Seperti pada APBN sebelumnya maka pendapatan diperoleh bersumberkan pada penerimaan, perpajakan;penerimaan negara bukan pajak, dan penerimaan hibah. Selajutnya masih mengacu pada ketentuan yang sama jumlah anggaran pendapatan negara dan hibah tahun anggaran 2011 direncanakan sebesar Rp1.086.369.587.745.000,00 (satu kuadriliun delapanpuluh enam triliun tiga ratus enam puluh sembilan miliar lima ratus delapan puluh tujuh juta tujuh ratus empat puluh lima ribu rupiah).
2.Pengeluaran
Pada sektor belanja maka pada APBN 2011 di sebutkan bahwa belanja APBN 2011 terdiri dari anggaran belanja Pemerintah Pusat; dan anggaran transfer ke
daerah.Untuk keperluan ini maka pemerintah mengalokasikan anggaran belanja sebesar Jumlah anggaran belanja negara tahun anggaran 2011 direncanakan sebesar Rp1.202.046.214.828.000,00 (satu kuadriliun dua ratus dua triliun empat puluh enam miliar dua ratus empat belas juta delapan ratus dua puluh delapan ribu rupiah) Dengan demikian kebijakan dalam pengaggaran yang termuat dalam APBN 2011 menggunakan menetapkan model pendekatan anggaran defisit yang berarti bahwa pemerintah yakni
b.Peruntukan APBN Dalam Kontek Pembangunan Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, telah ditetapkan 3 (tiga) agenda pembangunan nasional, yang merupakan arah kebijakan pembangunan jangka menengah yakni : a.Sasaran pembangunan kesejahteraan, b.Sasaran pembangunan demokrasi c. Sasaran penegakan hukum Ketiga sasaran strategis pembangunan yang telah ditetapkan dalam RPJMN 20102014 Kemudian dijabarkan secara rinci dan bertahap ke dalam tema-tema pembangunan pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahun.
Terdapat 3 tantangan utama yang akan dihadapi oleh pemerintah nyakni (a) menciptakan pekerjaan dan mengurangi kemiskinan(b) membangun tata kelola yang baik untuk dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengeluaran Pemerintah. (c) meningkatkan sinergi antara pusat dan daerah. Dengan tema pembangunan: Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkeadilan Didukung oleh Pemantapan Tata Kelola dan Sinergi Pusat Daerah untuk itu telah
ditetapkan prioritas pembangunan nasional yang termuat dalam Rencana Kegiatan Pemerintah Selajutnya kebijakan alokasi anggaran belanja negara dalam tahun 2011 diarahkan untuk dapat mendukung kegiatan ekonomi nasional dalam rangka memacu
pertumbuhan ekonomi, memantapkan pengelolaan keuangan negara, serta mendukung pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Di samping itu, kebijakan alokasi anggaran juga tetap diarahkan untuk memberikan dorongan terhadap perekonomian dengan tetap menjaga keberlanjutan fiskal, menjaga stabilitas perekonomian, serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi belanja negara. Adapun prioritas pembangunan dalam Rencana Kegiatan pemerintah tersebut antara lain :
a.Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, b.Pendidikan c.Kesehatan dan Kependudukan d.Penanggulangan Kemiskinan e.Ketahanan Pangan f.Infrastruktur. g.Iklim Investasi dan Iklim Usaha, dengan sasaran antara lain: f.Energi g.Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana h.Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-Konflik i. Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi Dengan tema dan prioritas pembangunan nasional tersebut, kebijakan alokasi anggaran belanja Pemerintah pusat pada tahun 2011 akan diarahkan terutama untuk mendukung kegiatan ekonomi nasional dalam memacu peningkatan kesejahteraan rakyat dengan tetap melanjutkan tiga sasaran utama, yaitu: (a) meningkatkan laju pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan berkualitas (pro growth); (b) menciptakan dan memperluas lapangan kerja (pro job); dan (c) meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui programprogram jaring pengaman sosial yang berpihak kepada masyarakat miskin (pro poor). Ketiga prioritas pembangunannasional tersebut kemudian dicerminkan di dalam arah dan postur Mendasarkan pada rencana Kegiatan pemerintah maka untuk menselaraskan RKP tersebut maka alokasi anggaran belanja Pemerintah pusat pada tahun 2011 akan difokuskan untuk memberikan dukungan terhadap : (1) pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkualitas antara lain melalui pembangunan infrastruktur; (2) perlindungan sosial melalui perluasan akses terhadap layanan pendidikan (BOS), dan kesehatan (Jamkesmas); (3) Pemberdayaan masyarakat, antara lain melalui PNPM mandiri dan Program Keluarga Harapan; (4) Pemantapan pelaksanaan reformasi birokrasi; (5) Perbaikan kesejahteraan aparatur negara dan pensiunan; (6) Pengalokasian anggaran subsidi yang lebih tepat sasaran; serta (7) Pemenuhan kewajiban pembayaran bunga utang secara tepat waktu.
Selajutnya bahwa pada Rencana Kerja Pemerintah sebagai sebuah kebituhan yang harus didanai melalui menaknisme penganggaran maka memaksa postur APBN tahun 2011 akan terlihat sebagai berikut :
1. Pendapatan negara dan hibah diperkirakan sebesar Rp1.086,4 triliun (15,5 persen terhadap PDB), atau mengalami kenaikan Rp94,0 triliun (9,5 persen) dari target APBN-P tahun 2010.. 2..Total belanja negara diperkirakan sebesar Rp1.202,0 triliun (17,2 persen terhadap PDB). Jumlah ini berarti menunjukkan peningkatan Rp75,9 triliun atau 6,7 persen dari pagu belanja negara dalam APBN-P 2010. 3..Defisit anggaran diperkirakan sebesar Rp115,7 triliun (1,7 persen terhadap PDB). 4.Pembiayaan defisit RAPBN 2011 direncanakan berasal dari sumber-sumber pembiayaan dalam negeri sebesar Rp118,7 triliun, dan pembiayaan luar negeri (neto) diperkirakan sebesar negatif Rp3,0 triliun
3. Penutup
menyatakan bahwa komposisi APBN 2011 adalah 60 % untuk belanja pemerintah,20 % untuk membayar hutang dan 20 untuk kesejahteraan rakyat maka akan terdapat angka angka sebagai beikut (1) Belanja Rutin Pemerintah Rp.721 triliun (2) Cicilan Hutang Rp.240.triliun (3)Kesejahteraan Rakyat Rp.240.triliun Sehingga anggaran untuk
kesejahteraan masyarakat menjadi sangat kecil sekali dibandingkan dengan anggran anggaran lain Pada hal seandainya dikaitkan dengan penduduk Indonesia yang berjumlah 250.juta jiwa hanya maka akan mendapat rata rata Rp.960.000 selama setahun namun pemerintah tidak akan membangun jembatan ,jalan maupun pasar ,tidak
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan,pendidikan demikian juga pemerintah tidak akan menfasilitasi pembangunan dalam bentuk lainnya. Sedangkan kebijakan fiscal sudah ditetapkan rambu rambunya dalam
hubungannya dengan kebutuhan publik yakni : 1.Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkualitas 2.Pengalokasian subsidi yang etpat sasaran 3.Perlindungan sosial kepada masyarakat berpenghasilan menegah ke bawah 4.Pemberdayaan masyarakat. Untuk itu dengan melihat kebijakan yang pro rakyat maupun pro growth mestinya tahun tahun sebelum anggaran di tetapkan harus sudah memuat rencana kebijakan
untuk mengurangi setidak tidaknya memperketat rencana pengalokasian anggaran rutin bukan setelah ditetapkan bau dicari formula untuk mempeketat belanja rutin demi effesiensi anggaran .