Anda di halaman 1dari 15

PERANAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN

Diajukan untuk memnuhi syarat tempuh Ujian Akhir Semester Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Katolik Parahyangan

ROSIDA ESTHER MARCHELINA SITOMPUL

2009310032

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 2011

BAB I PENDAHULUAN

Ketika suatu perusahaan mengalami perkembangan, maka sumber daya manusia akan mempunyai kedudukan dan peran yang sangat penting. Dimana karyawan merupakan salah satu alat produktivitas untuk melaksanakan tujuan perusahaan, sebab tanpa adanya karyawan, perusahaan tidak dapat mencapai tujuan dengan baik. Mengingat pentingnya karyawan yang didukung oleh peranan kepemimpinan, dimana harus mampu melihat, mengamati, memahami keadaan atau situasi tempat kerjanya, dalam artian bagaimana para bawahannya, situasi penugasannya dan juga gaya kepemimpinan yang diterapkan untuk mengintegrasikan tujuan perusahaan dengan tujuan individu, sehingga kepemimpinan merupakan salah satu faktor utama. Karena pemimpin merupakan sumber daya kunci dalam organisasi manapun. Pemimpin yang efektif akan menjadi penentu bagi hidup mati dan maju mundurnya sebuah perusahaan atau organisasi. Tanpa kepemimpinan suatu organisasi hanyalah suatu kekacauan manusia dan mesin. Keadan seperti ini menuntut adanya pemimpin perusahaan yang berkualitas dan mampu mengantisipasi perkembangan jaman. Sesuai dengan perkembangan tersebut maka gaya kepemimpinan juga mengalami perubahan-perubahan baik kekuatannya, kepandaian, kekayaan, kejiwaan dan sebagainya. Faktor lainnya yang tidak dapat dipisahkan dari seorang pemimpin adalah karyawan. Antara pemimpin dan karyawan tidak dapat dipisahkan, karena satu sama lain saling mendukung dan membutuhkan. Di mana karyawan merupakan pelaksana kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan.

Untuk mencapai tujuan perusahaan gaya kepemimpinan sangat berperan terhadap prestasi kerja karyawan, dimana setiap pemimpin mengharapkan prestasi karyawan yang lebih baik. Karena prestasi kerja karyawan yang tidak efektif akan mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan promosi, demosi, menyesuaikan kompensasi dan mengevaluasi kesalahan-kesalahan desain pekerjaan. Akan tetapi apabila prestasi kerja karyawan berkualitas maka hasil kerja akan menjadi lebih optimal dan mampu membawa perusahaan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah direncanakan. Mengingat pentingnya hubungan gaya kepemimpinan dalam proses kerja suatu perusahaan sehingga karyawan mampu meningkatkan prestasi kerja secara lebih baik, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul sebagai berikut : PERANAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN.

A. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan penulis bahasa adalah sebagai berikut : 1. Apa gaya kepemimpinan yang diterapkan pada instansi tersebut. 2. Bagaimanakah peranan kepemimpinan dalam upaya meningkatkan prestasi kerja karyawan pada instansi tersebut.
3.

Bagaimana penilaian prestasi kerja karyawan pada instansi tersebut.

B. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan laporan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui penerapan gaya kepemimpinan pada instansi tersebut.

2. Untuk melengkapi dan persyaratan guna menyelesaikan tugas Perilaku Organisasi yang merupakan syarat Ujian Akhir Semester. 3. Untuk mengetahui sejauh mana peranan kepemimpinan dalam upaya meningkatkan prestasi kerja karyawan pada instansi tersebut.

C. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Interview - Quesioner Metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara tidak langsung tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti kepada pihak yang telah ditunjuk oleh perusahaan. 2. Studi Pustaka Pengumpulan data dengan jalan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas.

D. Analisa Data Analisa data yang digunakan oleh penulis adalah analisis data kualitatif. Analisa kualitatif adalah suatu usaha penganalisaan yang dilakukan tanpa menggunakan perhitungan-perhitungan melainkan dengan pemikiran atau pendapat kita alasan-alasan yang dapat menunjang dalam penganalisaan di dalam penelitian ini.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses penting dalam perusahaan. Dengan penggunaan manajemen yang baik, maka tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Ada beberapa pengertian manajemen dari para ahli dimana para ahli tersebut membuat pengertian yang berbeda. 1. Pengertian manajemen menurut Marry Parker Follet Manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain (James. A.F. Stoner dan Alfonsus Sirait, 1990). 2. Pengertian manajemen menurut James A.F. Stoner Manajemen merupakan proses perencanaan, mengorganisasikan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan (Sentanoe Kertonegoro, 1994) 3. Sedangkan menurut Prof. Oie Liang Lee Manajemen adalah ilmu dan seni mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Basu Swasta, DH dan Ibnu Sukotjo, 1992) Dari uraian-uraian di atas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pengertian manajemen adalah merupakan ilmu perencanaan dan seni mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.

B. Pengertian Manajemen Personalia

Seperti ilmu yang lain menyangkut manusia tidak ada definisi manajemen personalia yang telah diterima secara universal. Masing-masing penulis buku teks tentang bidang tersebut membuat definisi yang berbeda satu sama lain. 1. Menurut Flippo manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan dari pengarahan, pengembangan, pemberian kompensasi,

pengintegrasian dan pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, individu dan masyarakat (Edwin B. Flippo, 1990). 2. Menurut French definisi manajemen personalia sebagai penarikan seleks i,

pengembangan penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi (T. Hani Handoko, 1987). 3. Sedangkan perencanaan, menurut Heidjrachman, dan definisi manajemen serta personalia adalah dari

pengorganisasian,

pemeliharaan

pengawasan

pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, dan pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan baik individu maupun masyarakat (Heidjrachman dan Saud Husnan, 1997). Dari beberapa pengertian manajemen personalia diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa manajemen personalia adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dari pengadaan pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, dan pemeliharaan serta pemutusan hubungan kerja terhadap sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi, individu, dan masyarakat.

C. Fungsi-fungsi Manajemen Personalia Sesuai dengan pengertian manajemen personalia maka secara garis besar fungsifungsi dari manajemen personalia dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Fungsi manajemen a. Perencanaan / planning Menentukan dan menetapkan tindakan apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa sebelum tindakan dilaksanakan. b. Pengorganisasian / organizing Perancangan dan pengembangan organisasi baik yang menyangkut sumber daya manusia maupun sumber daya lain termasuk tugas dan tanggung jawab. c. Pengarahan / directing Proses mengajak anggota organisasi untuk melakukan pekerjaan dalam tercapainya tujuan. d. Pengendalian / controlling Penemuan dan penerapan cara suatu peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan. 2. Fungsi-fungsi operasional a. Pengadaan Fungsi ini terutama menyangkut tentang penentuan kebutuhan tenaga kerja dan penarikannya seleksi dan penempatannya. b. Pengembangan Pengembangan ini dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan lewat latihan (training), yang diperlukan untuk dapat menjalankan tugas dengan baik. c. Kompensasi Sebagai pemberian penghargaan yang adil dan layak terhadap para kary awan kesesuaian dengan sumbangan mereka untuk mencapai tujuan organisasi. d. Integrasi

Integrasi ini menyangkut penyesuaian keinginan dari para individu dengan keinginan organisasi dan masyarakat. e. Pemeliharaan Fungsi yang mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang telah ada.

D. Kepemimpinan Pemimpin merupakan sumber daya manusia kunci dalam organisasi manapun. Tanpa kepemimpinan sebuah organisasi hanyalah suatu kekacauan manusia dan mesin. Kebanyakan definisi tentang kepemimpinan mempertalikan fungsi pemimpin dalam organisasi dengan sasaran. Beberapa pengertian diantaranya (Komaruddin, 1990) : 1. Menurut Ordway Tead, Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orangorang itu bekerjasama mencapai tujuan yang mereka inginkan. 2. Menurut George R. Terry Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu mencapai tujuan kelompok. 3. Menurut Keith Davis Kepemimpinan adalah faktor kemanusiaan yang mengikat kelompok menjadi satu dan mendorongnya menuju tujuan. Dari beberapa pengertian kepemimpinan diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemauan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan perusahaan.

E. Tipe dan Gaya Kepemimpinan Setiap pemimpin dalam memimpin suatu organisasi mempunyai tipe dan gaya kepemimpinan tersendiri.

1. Tipe kepemimpinan a. Tipe otokratis Pimpinan yang mendasarkan diri pada perintah/ pemaksaan kehendak dan tidak mempertimbangkan keadaan bawahan. b. Tipe suportif Pimpinan yang mempunyai anggapan bahwa para bawahan ingin bekerja dan berkembang oleh karena itu atasan cukup memberi dorongan. c. Tipe demokratik Pimpinan yang berpendapat bahwa perencanaan pengambilan keputusan dan pengawasan diambil secara bersama-sama antara anggota organisasi. d. Tipe birokrasi Pimpinan yang mendasarkan diri bahwa bawahan harus dibina sesuai aturan sehingga dalam memimpin selalu melaksanakan aturan/ tidak fleksibel sehingga sulit dalam pengambilan keputusan. e. Tipe Laissez-faire Pemimpin yang memberikan kebebasan sepenuhnya pada kelompok atau individu dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini partisipasi pimpinan tidak langsung. 2. Gaya kepemimpinan Setiap pemimpin bisa mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain, dan tidak mesti suatu gaya kepemimpinan lebih baik atau lebih jelek dari pada gaya kepemimpinan yang ada dengan menggunakan dasar tertentu. Berikut gaya kepemimpinan menurut Jeff Harris : a. The Autocratic leader

Seorang pemimpin yang otokratik menganggap bahwa semua kewajiban untuk mengambil keputusan, untuk menjalankan tindakan, dan untuk mengarahkan, memberi motivasi dan pengawasan bawahan terpusat ditangannya. b. The participative leader Apabila seorang pemimpin menggunakan gaya partisipasi ia menjalankan kepemimpinannya dengan konsultasi. Ia tidak mendelegasikan wewenangnya untuk membuat keputusan akhir dan untuk memberikan pengarahan tertentu kepada bawahan mengenai keputusan yang akan diambil. c. The free rein leader Di sini pimpinan menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut kepada para bawahan dalam artian pimpinan menginginkan agar para bawahan bisa mengendalikan diri mereka sendiri di dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.

F. Teori Kepemimpinan dan Pendekatan Kepemimpinan Sebelum mencoba untuk menganalisa kedudukan kepemimpinan suatu organisasi, perlu menelusuri perkembangan teori kepemimpinan terlebih dahulu. Beberapa teori tersebut diantaranya (Sukanto Reksohadiprojo, dan T. Hani Handoko, 1996) :

1. Teori kepemimpinan a. Teori sifat kepemimpinan Teori ini mengatakan bahwa seseorang itu dilahirkan membawa atau tidak membawa sifat-sifat yang diperlukan bagi pimpinan atau tidak membawa sifatsifat yang diperlukan bagi pimpinan atau dengan individu yang lahir telah membawa ciri-ciri tertentu yang memungkinkan dia menjadi seorang pemimpin.

b. Teori Path Goal Teori ini merupakan pengembangan yang wajar sebab kepemimpinan erat hubungannya dengan motivasi di satu pihak dan kekuasaan di pihak lain. Teori Path Goal ini menganalisa pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan pelaksanaan kerja. c. Teori sifat Teori ini merupakan analisa ilmiah tentang kepemimpinan, dimiliki dengan memusatkan perhatian pada pemimpin itu sendiri. Ada beberapa faktor yang bisa diteliti dari kepemimpinan yaitu: kecerdasan, perasaan humor, kejujuran, simpati, dan percaya diri. d. Teori kelompok Teori beranggapan bahwa kelompok bisa mencapai tujuannya dengan melalui pertukaran positif antara pimpinan dan bawahan. 2. Pendekatan kepemimpinan Berbagai studi tentang kepemimpinan mengelompokkan pendekatan

kepemimpinan menjadi tiga pendekatan yaitu : a. Pendekatan atas traits Yaitu pendekatan berdasarkan sifat, perangai atau kualitas yang diperlukan seseorang untuk menjadi pimpinan. b. Pendekatan behavior (perilaku) Yaitu pendekatan yang mempelajari perilaku yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang efektif. c. Pendekatan contingency Yaitu pendekatan berdasarkan atas faktor-faktor situasional, untuk

menentukan gaya kepemimpinan efektif.

G. Penilaian prestasi kerja Semua karyawan dinilai berdasarkan prestasi kerja mereka dalam berbagai cara.Penilaian prestasi kerja sangat penting untuk dilaksanakan sebagai umpan balik terhadap pelaksanaan kerjanya. Penilaian prestasi kerja merupakan suatu proses di mana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawannya dengan tujuan untuk memperbaiki keputusan personalia dan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. H. Metode Penilaian Prestasi Kerja Setiap perusahaan perlu melakukan penilaian prestasi kerja para karyawannya. Berikut ini beberapa metode penilaian prestasi kerja : 1. Metode peristiwa kritis Metode ini merupakan metode penilaian yang mendasarkan pada catatan-catatan penilai yang menggambarkan perilaku karyawan sangat baik atau jelek dalam kaitannya dengan pelaksanaan kerja.Catatan ini disebut peristiwa kritis. 2. Skala rating Merupakan metode penilaian prestasi kerja yang dilakukan oleh penilai terhadap prestasi kerja karyawan dengan skala tertentu dari terendah sampai tertinggi. 3. Check list Dalam hal ini penilaian tinggal memilih kalimat-kalimat atau kata-kata yang menggambarkan prestasi kerja dan karakteristik karyawan.

KUESIONER PENELITIAN

PERANAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN Data Responden : 1. Nama responden* : (*kerahasiaan responden akan dijamin dalam penelitian ini) 2. 3. 4. Jeniskelamin : Pria / Wanita (lingkari pilihan anda) Pendidikanterakhir : Usia( lingkari kode pilihan anda ): Di bawah 18 tahun 18 27 tahun 27 37 tahun 38 47 tahun Di atas 47 tahun 5. 6. Bekerja pada bagian : Lama bekerja : ... 1 2 3 4 5 ..

Berilah jawaban pada pertanyaan-pertanyaan berikut dengan cara memberi tanda ( ) atau tanda (X) pada salah satu kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat dan berdasarkan pada apa yang anda rasakan sebagai karyawan. Berikan pendapat dengan sesuai kriteria sebagai berikut : S Kk P TP = Selalu = Kadang-kadang = Pernah = Tidak Pernah

Tipe Kepemimpinan
No 1 Pertanyaan Saya merasa pimpinan memaksaan kehendak dan tidak mempertimbangkan keadaan bawahan 2 S KK P TP

pimpinan memperhatikan para bawahan yang ingin bekerja dan berkembang oleh karena itu atasan cukup memberi dorongan

pimpinan mengambil keputusan dan pengawasan diambil secara bersama-sama antara anggota organisasi

Pimpinan selalu melaksanakan aturan/ tidak fleksibel sehingga sulit dalam pengambilan keputusan.

Pimpinan memberikan kebebasan sepenuhnya pada kelompok atau individu dalam pengambilan keputusan

Gaya Kepemimpinan
No 1 Pertanyaan Semua kewajiban untuk mengambil keputusan, untuk menjalankan tindakan, dan untuk mengarahkan, memberi motivasi dan S KK P TP

pengawasan bawahan terpusat ditangannya

Pimpinan memberikan pengarahan tertentu kepada bawahan mengenai keputusan yang akan diambil

pimpinan menginginkan agar para bawahan bisa mengendalikan diri sendiri di dalam menyelesaikan pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai

  • Kebijakan Pemerintah Di Bidang Pendidikan
    Kebijakan Pemerintah Di Bidang Pendidikan
    Dokumen2 halaman
    Kebijakan Pemerintah Di Bidang Pendidikan
    Rosida Esther Marchelina Sitompul
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Rosida Esther Marchelina Sitompul
    Belum ada peringkat
  • WDP
    WDP
    Dokumen6 halaman
    WDP
    Rosida Esther Marchelina Sitompul
    Belum ada peringkat
  • PEREKINDO
    PEREKINDO
    Dokumen35 halaman
    PEREKINDO
    Rosida Esther Marchelina Sitompul
    Belum ada peringkat