Anda di halaman 1dari 3

CMM adalah sebuah instrument yang digunakan untuk mengukur tiga dimensi (3D), dimensi yang diukur adalah

ruang yang memiliki panjang, lebar dan tinggi, yang diterjemahkan ke dalam system koordinat kartesian adalah X, Y dan Z. Kemudian data koordinat yang terukur oleh CMM dikonversikan menjadi data pengukuran seperti posisi, diameter, jarak, sudut, dsb. Secara sederhana cara kerja CMM adalah membaca perubahan posisi dari suatu titik origin acuan nol suatu part yang diukur atau terhadap origin mesin itu sendiri. Perubahan posisi tersebut kemudian di rekam dan diproses menjadi data hasil pengukuran menggunakan software yang disertakan dalam CMM. Pengenalan Komponen 3D CMM CMM terdiri dari beberapa bagian utama yang saling terkait dan mempengaruhi akurasi m esin tersebut, bagian-bagian tersebut adalah:

1. Working Table, merupakan tempat meletakan part yang akan diukur. Rata-rata terbuat
dari batu granit. 2. Support, merupakan kaki untuk menopang seluruh beban CMM. Beberapa CMM dilengkapi air damper untuk mengurangi efek getaran yang dihasilkan lingkungan sekitar CMM. 3. Air bearing, CMM menggunakan air bearing sebagai landasan untuk bergerak bagi semua axis. 4. Axis Guideways, adalah track atau lintasan semua axis untuk bergerak, memiliki kontak langsung dengan air bearing. Material rata-rata terbuat dari alumunium ada juga yang menggunakan batu granit, untuk mesin dengan akurasi lebih tinggi menggunakan bahan ceramic. 5. Motor, adalah unit untuk menggerakan axis, khusus untuk mesin otomatis atau hanya motorized menggunakan joystick. 6. Joystick, merupakan control panel untuk memudahkan operator mengoperasikan mesin. 7. Controller, memiliki beragam fungsi diantaranya; interface antara mesin dengan PC, motor driver sebagai sumber daya bagi pergerakan motor, data storage untuk meny impan file-file correction atau program penggerak CMM, ADC dan DAC, dll. 8. Probe Head, berfungsi sebagi trigger bagi CMM untuk merekam posisi koordinat part yang disentuhnya (touch point). Beberapa CMM dilengkapi non-contact Probe Head untuk mendapatkan touching point yang banyak bisa mencapai ratusan bahkan ribuan point untuk keperluan CAD/ CAM. Untuk menyentuh part tidak dapat langsung disentuh ke part tetapi harus melalui perantara stylus yang berfungsi sebagi peraba. 9. Sensor-sensor. CMM memiliki banyak sensor untuk meningkatkan akurasinya; sensor tersebut diantaranya; temperature sensor, overcurrent sensor, limit switch, home position sensor, air pressure sensor, reading head. 10. Linear Scale. Unit ini sebagai transducer untuk merubah perubahan posisi menjadi arus atau tegangan yang kemudian dengan menggunakan software menjadi data -data koordinat X, Y dan Z. 11. Software. Merupakan penghubung antara user dengan mesin.
12. Scanner atau alat pemindai merupakan salah satu input device yang dapat digunakan oleh PC. Scanner adalah salah satu bagian dari imaging input device. 13. Scanner dua dimensi bukanlah hal aneh dan sering dijumpai. Namun masih ada scanner jenis lain yang memiliki kemampuan pemindai 3D.

Scanner 3D

14. Scanner 3D adalah sebuah perangkat yang mampu menganalisis sebuah objek (3D), dan mengumpulkan data yang dimungkinkan untuk disusun menjadi sebuah model tiga dimensi. Perbedaan utama dengan scanner biasa pada kemampuannya menghasilkan image 3D.ini dimungkinkan dengan membentuk point cloud geometris, sebuah kumpulan titik dalam koordinat tiga dimensi dari permukaan objek. 15. Data yang terkumpul berupa point cloud itu, biasanya tidak langsung digunakan. Oleh aplikasi pendukung, data ini kebanyakan di-convert menjadi objek polygonal 3D. Proses converting ini disebut reconstruction.pada prosesini, termasuk mengumpulkan data masing-masing titik dan menghubungkannya menjadi sebuah permukaan. 16. Scanner 3D mirip dengan kamera, dengan sudut pandang conus (kerucut tiga dimensi). Ia juga mengumpulkan data dari permukaan objek yang terdapat di depannya. 17. Teknologi Scanner 3D 18. Scanner 3D dapat dibedakan dari proses kerjanya menjadi 2 jenis, yaitu scanner 3D contact dan noncontact. 19. Contact 3D Scanner 20. Sesuai dengan namanya, cara kerjanya mengumpulkan data dari permukaan objek dengan cara melakukan contact langsung. 21. Salah satu contohnya adalah Coordinate Measuring Machine (CMM). Banyak digunakan di manufacturing, dengan keunggulan utama pada hasilnya yang presisi. 22. Kerugiannya terletak pada diperlukannya kontaklangsung antara probe CMM dengan objek yang discan. Pada proses ini, dapat mengakibatkan objek mengalami sedikit perubahan bentuk atau bahkan merusaknya. Inilah yang menyebabkannya tidak ideal untuk digunakan pada objek yang mudah rusak dan sangat berharga, seperti sebuah peninggalan bersejarah atau benda seni. 23. Contoh lain adalah seperti yang digunakan pada industri CGI. Beberapa menggunakan sebuah probe yang digerakkan manual dengan tangan, untuk mengukur titik-titik koordinat penting pada sebuah model yang terbuat dari lilin atau tanah liat. 24. Non-Contact Scanner 3D 25. Non-contact 3D scanner terdapat 2 macam, yaitu non-contact active 3D scanner dan non-contact passive 3D scanner. 26. Non-contact active 3D scanner 27. Adalah salah satu metode 3D scanner yang paling banyak macamnya.metode ini tidak membutuhkan kontak fisik dengan objek yang di-scan. Active scanner memancarkan sinar ataupun radiasi lain yang akan mendeteksi permukaan objek. Emisi yang dipancarkan bisa berupa cahaya, ultrasound, atau pun sinar x. Salah satu contohnya USG 3D. Berikut ini merupakan metode-metode yang digunakan pada non-contact active 3D scanner: 28. Time-of-light (menggunakan laser untuk memindai objek dengan memperhitungkan waktu

yang ditempuh cahaya laser hingga pantulan diterima)

29. -

Triangulation (menggunakan laser, memperhitungkan jarak lokasi jatuhnya titik laser pada

permukaan benda) 30. Conoscopic Holography (menggunakan laser,sinar pantul melalui jalur yang sama dengan sinar

dipancarkan dan diterima oleh conoscopic crystal) 31. Structured light (menggunakan sinar yang diproyeksikan dengan pola tertentu ke objek yang

dipindai) 32. Modulated light (menggunakan pancaran sinar secara continue dengan amplitude yang

berubah-ubah dalam pola gelombang sinusosial) 33. Non-contact passive 3D scanner 34. Passive scanner hanya memanfaatkan cahaya yang ada dilingkungan objek tersebut. 35. Sumber: 36. PC Media edisi 02/08

Anda mungkin juga menyukai