Tugas Kelompok
KELOMPOK I
Moderator : Indah Pachrunisyah
Penyaji: Sherly Farisianti
Notulen : Tesiyana Novelia
Anggota : 1.Dewi permata
2.Lusita TitiandriPendahuluan
1. Pengertian Korupsi
Secara etimologi, kata korupsi berasal dari bahasa Latin, yaitu corruptus yang merupakan kata
sifat dari kata kerja corrumpere yang bermakna menghancurkan (com memiliki arti intensif atau
keseungguh-sungguhan, sedangkan rumpere memiliki arti merusak atau menghancurkan.
Dengan gabungan kata tersebut, dapat ditarik sebuah arti secara harfiah bahwa korupsi adalah
suatu tindakan menghancurkan yang dilakukan secara intensif.
Korupsi adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeduk
keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum, Korupsi juga sering dimengerti sebagai
penyalahgunaan kekuasaan dan kepercayaan untuk keuntungan pribadi. Namun korupsi juga bisa
dimengerti sebagai perilaku tidak mematuhi prinsip “mempertahankan jarak”. “Mempertahankan jarak”
ini maksudnya adalah dalam mengambil sebuah keputusan, baik di bidang ekonomi, politi, dan
sebagainya,
2. Masalah Korupsi
Permasalahan korupsi yang melanda negeri ini bagaikan sebuah penyakit yang tidak akan pernah
sembuh, Berbagai fakta dan kenyataan yang diungkapkan oleh media seolah-olah
merepresentasikan jati diri bangsa yang dapat dilihat dari budaya korupsi yang telah menjadi hal
yang biasa bagi semua kalangan, mulai dari bawah hingga kaum elite.
Banyak kasus korupsi yang sampai sekarang tidak diketahui ujung pangkalnya. Salah satunya
adalah kasus korupsi yang dilakukan oleh seorang pegawai pajak golongan IITA, yang sempat
menggegerkan Mabes Polri, Gayus Tambunan. Keterkejutan semua orang tethadap apa yang
telah dilakukan oleh Gayus Tambunan adalah suatu hal yang wajar. Karena apabila kita melihat
dari statusnya yang hanyalah seorang pegawai negeri biasa, tetapi memiliki tabungan yang
begitu banyak, senilai Rp. 25 Miliar, tentu saja hal ini mengundang tanya: Apalagi kalau bukan
korupsi? Padahal, pekerjaan Gayus sehari-hari cuma menjadi penelaah keberatan pajak (banding)
perorangan dan badan hukum di Kantor Pusat Direktorat Pajak. Mengingat gaji pegawai pajak
setingkat golongan IIIA hanyalah berkisar antara Rp 1.655.800 sampai Rp 1.869.300 per bulan,
hal ini menegaskan bahwa seorang Gayus Tambunan pasti telah melakukan kecurangan yang
dapat merugikan Negara dan masyarakat banyak.
Gayus kemudian dituntut kepolisian dengan tiga pasal, yakni pasal penggelapan, pencucian uang,
dan korupsi. Namun pada persidangan itu Gayus hanya dituntut dengan pasal penggelapan,
divonis oleh hakim dengan hukuman 1 tahun percobaan, kemudian dibebaskan. Terdapat
berbagai kejanggalan di pengadilan Gayus saat itu, antara lain soal ancaman hukuman yang
ternyata lebih ringan dari ketentuan Undang-Undang, Modus Gayus melakukan pelanggaran
dengan memanfaatkan wewenangnya bermacam-macam. Kini Gayus Tambunan kembali
ditetapkan sebagai terdakwa dan dijerat pasal berlapis yakni korupsi, pencucian uang dan
penggelapan. Kasus Gayus kini melebar dan melibatkan sejumlah pihak. Namanya mencuat
Kembali saat dirinya diduga bebas berkeliaran keluar dari rumah tahanan. Gayus Tambunan,
entah mengapa, mendapatkan perlakukan khusus yang sangat tidak masuk akalPerkembangan terkini dari penanganan kasus korupsi Gayus Tambunan semakin membuat
masyarakat jengah. Gayus Tambunan sebagai tersangka korupsi seolah-olah memiliki kuasa
sahingga dia selalu mendapatkan perlakuan istimewa.
Hal ini kemudian menjadi pertanyaan penting bagi kita semua. Ada apa dengan negeri ini? Mengapa
korupsi tetap saja dapat berjaya dan bersemayam di tubuh semua lembaga, bahkan di lembaga yang
seharusnya memiliki kewajiban untuk memberantas korupsi itu sendiri. Ini menjadi tantangan bagi
bangsa dan Negara dalam mengatur dan menata kehidupannya.
Jaman sekarang, yang namanya korupsi,kolusi, dan nepotisme adalah barang biasa bagi sebagian
besar negara. Yang namanya korupsi memang sangat sulit dihindari dan dihilangkan seluruhnya.
Hal ini dikarenakan masih ada saja orang-orang bermental tempe yang selalu mencuri uang yang
bukan haknya. Hampir semua negara di dunia ini pasti ada kasus korupsi, hanya saja besar
kecilnya lah yang berbeda masing-masing negara.
3. Daftar Peringkat Negara Korupsi
Dari survey yang dilakukan badan independen dari 146 negara, tercatat data 10 besar negara
yang dinyatakan sebagai negara terkorup, negara mana sajakah itu. inilah sepuluh negara
tersebut.
1. Azerbaijan
2. Bangladesh
3. Bolivia
4. kamerun
5. Indonesia
6. Irak
7. Ken
8. Nigeria
9. Pakistan
10. Rusia.
‘Tambahan : dari daftar di atas, negara kita berada di peringkat ke 5 negara terkorup di dunia,
tapi di tingkat asia pasifik, negara kita adalah yang terkorup.
berikut adalah 5 besar negara paling korup di Asia-Pasifik :
1. Indonesia
2. Kamboja
3. Vietnam
4. Filipina
S.India4, Kesimpulan dan saran
Korupsi adalah kejahatan atau penyimpangan berupa pelanggaran hukum yang dilakukan dengan
tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya demi kepentingan pribadi, di mana
tindakan tersebut menimbulkan kerugian yang besar bagi negara dan masyarakat.
Korupsi pada dasarnya dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, menyentuh semua kalangan di
dalam masyarakat. Namun dengan mengacu kepada kasus Gayus Tambunan, korupsi yang
sangat merugikan ini sering kali terjadi di kalangan atas, kau elite, dan para pejabat yang
memiliki kekuasaan dan posisi yang strategis.
Korupsi muncul bukan tanpa sebab. Korupsi merupakan akibat dari sebuah situasi kondisi di
mana seseorang membutuhkan penghasilan lebih, atau merasa kurang terhadap apa yang dia
peroleh jika menjalankan usaha dengan cara-cara yang sah. Korupsi merupakan tindakan yang
tidak lepas dari pengaruh kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki oleh individu. maupun
kelompok, dan dilaksanakan baik sebagai kejahatan individu (professional) maupun sebagai
bentuk dari kejahatan korporasi (dilakukan denga kerjasama antara berbagai pihak yang ingin
mendapatkan keuntungan sehingga membentuk suatu struktur organisasi yang saling melindungi
dan menutupi keburukan masing-masing). Korupsi merupakan cerminan dari krisis kebijakan
dan representasi dari rendahnya akuntabilitas birokrasi publik.
Hal ini disebabkan kurangnya rasa kesadaran akan pentingnya tanggung jawab moral bagi mereka yang
memilikijabatan dan kekuasaan. Oleh karena itu, meskipun terkesan sebagai mimpi dan harapan yang
muluk, memperbaiki kesadaran seseorang dan mengembalikan rasa tanggung jawab moralnya adalah
salah satu cara yang paling ampuh untuk mencegah dan menghentikan korupsi di negeri ini. Pendidikan
agama dan aksi memperkuat iman adalah metode yang mesti ditingkatkan demi mendapatkan orang-
‘orang yang memilki hati nurani bersih dan mau bekerja demi kepentingan dan kesejahteraan
masyarakat.