Anda di halaman 1dari 2

MAKALAH

STUDY KASUS TENTANG

BIOKIMIA

PROTEIN BERSIFAT RACUN

Di susun Oleh : KELOMPOK V NAMA :


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. SAMSUL HAKIM (08.231.153) SRI HIRMA PUSPA DEWI (08.231.1 ) UTARI LISKANINGSIH (08.231.186) ULIYANI (08.231.1 ) SUWANDIAZA SUHARNI SALISTITA

KELAS: KIMIA IV D FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP MATARAM 2010

STUDY KASUS PROTEIN BERSIFAT RACUN

PENGERTIAN PROTEIN Protein merupakan koponen utama dalam semua sel hidup. Fungsinya terutama ialah sebagai unsur pembentuk setruktur sel, misalnya dalam rambut, wol, kolgen, jaringan penghubung, membran sel, dan lain-lain. Selain iu dapat pula berfungsi sbagai protein yang aktif, seperti misalnya enzim, yang berperan sebagai katalis segala prses biokimia dalam sel. Protein aktif selain enzim yaitu hormon, haemoglobin, protein yang terikat pada gen, tioksin, antibodi/antigen dan lain-lain.(Wirahadikusumah,1989). Pemisahan Protein Pemisahan protein dari campuran yang terdiri atas berbagai macam sifat asambasa, ukuran, dan bentuk protein, dapat dilakukan dengan cara: A. Elektroforesis Cara ini didasarkan pada kecepatan bergerak yang berbeda-beda dari protein dalam medan listrik, pada pH tertentu. Ada dua cara pemisahan protein: yang pertama adalah elektroforesisi batas gerak (moving boundary electrophoresis) dengan meletakan kedua campuran dalam tabung U yang kedua ujungnya masing-masing dihubungkan dengan anoda dan katoda. Kecepatan gerak protein positif ke katoda maupun protein negatif ke anoda berbeda-beda. Perbedaan kecepatan ini akan menghasilkan batas atau lapisan dalam tabung U yang dapat dilihat dengan menggunakan cara penentuan index refraksinya. Jumlah lapisan yang terjadi menunjukan banyaknya macam protein dalam campuran. Masing-masing protein dapat dipisahkan dengan mengeluarkannya dari tabung U dengan menggunakan kran yang merupakan bagia tabung tersbut. Cara ini mempunya berbagai kekurangan, yaitu lambatnya pekerjaan, dibutuhkannya jumlah campuran protein yang banyak, penentuan indeks refraksi yang sukar, lapisan yang terjadi mudah dipengaruhi oleh getaran; cara ekedua adalah elektroforesis lajur (zone electrophoresis) sedikit campuran protein dari larutan dapat ditempatkan pada suatu matriks padat, misalnya kertas saring, jel kanji. Pergerakan protein pada matriks padat tersebut akan jelas terlihat setelah dilakukan penentuan kualitatif dengan uji warna. B. Kromatografi Penentuan dan pemisahan campuran protein dengan cara kromatografi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip kromatografi pada umumnya yaitu dengan mempertimbangkan adanya dua fase yaitu fase gerak dan fase diam.

Anda mungkin juga menyukai