Anda di halaman 1dari 25

DESA SIAGA

Desa SIAGA adalah satu desa yang memiliki sistem kesiapan dan kegawatdaruratan untuk untuk membantu sesama warga masyarakat

Tujuan Desa Siaga


o Akselerasi Penurunan AKI dan AKB o Meningkatkan dan menumbuhkembangkan sistem kolegalisme dan kegotongroyongan o Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat o Mendorong dan membantu peningkatan IPM Kab.Kuningan bidang Kesehatan

4 sistem/ Unsur Desa Siaga


1. 2. 3. 4. Sistem Pencatatan Sistem Pendanaan Sistem Transportasi Sistem Bank Darah/Donor Darah

Sisitem Pencatatan
 Sistem yang menginformasikan kepada masyarakat tentang keberadaan ibu hamil dan status kehamilannya Bentuk : Peta Ibu Hamil Bendera Lampu Stiker dll

Sistem Pendanaan
 Sistem dana yang dikembangkan oleh masyarakat dan pemerintah untuk persiapan persalinan Bentuk : Dasolin Tabulin Stimulan Pemerintah

Sistem Transportasi
 Sistem yang dikembangkan untuk mengantar ibu hamil yang akan melahirkan yang mengalami komplikasi persalinan Bentuk : Mobil atau motor warga ( Anglin ) Ambulan Puskesmas Becak,delman

Sistem Bank Darah


 Kelompok pendonor darah dalam masyarakat yang bertujuan menyediakan persediaan darah di PMI Bentuk : PMI datang datang ke tengah-tengah warga dengan jadwal yang disepakati PMI dan warga Warga datang ke PMI Adanya akses calon pendonor

Manfaat Desa Siaga


Bagi Masyarakat :
Adanya kesiapan penanganan komplikasi persalinan di tengah-tengah masyarakat Adanya kesiapan penanganan kegawatdaruratan untuk berbagai masalah kesehatan ex : DBD,kecelakaan dll Adanya keterbukaan anatara Pemerintah,petugas kesehatan dan masyarakat Akses terhadap pelayanan kesehatan menjadi lebih mudah

Bagi Petugas Kesehatan :


Terjalinnya kerjasama yang harmonis antara petugas kesehatan dan masyarakat Adanya kemudahan dari masyarakat terutama ketika melakukan pemantauan terhadap ibu hamil dan penanganan persalinan Adanya dukungan masyarakat untuk terlibat dalam mengatasi masalah kesehatan

Bagi Aparat Pemerintah

Terjadinya komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah Akan tercapainya program-program pemerintah dengan efektif dan efisien Adanya masukan-masukan dari masyarakat tentang pelayanan kesehatan yang disediakan pemerintah

Peran dan Fungsi Fasilitator


1. Membangun Kepercayaan Diri  Membangun kesadaran kelompok dan individu bahwa mereka memiliki kemampuan analisis dan kreatif untuk mengenali dan memecahkan problem mereka

2. Penguatan Kapasitas
 Ketika seseorang membangun dan memperkuat kelompoknya ,dia tengah mengembangkan kapasitas untuk bertindak bersama

3. Pengembangan Sumber Daya


 Setiap kelompok dan individu mempunyai potensi untuk menyumbangkan ide-ide dan kemampuannya

4. Perencanaan Aksi
 Dilakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi ( tergantung jenis masalahnya ) . Rencana aksi harus diwujudkan hanya dengan partisipasi yang bertanggung jawab dan aksi tersebut membuahkan hasil yang bermakna.

5. Tanggung Jawab
 Menjaga keberlangsungan rencana bersama adalah tanggung jawab kelompok dan individu .

Masalah Nilai
Persalinan hanya dianggap masalah kodrat perempuan yang dapat berjalan dengan sendirinya Kesehatan adalah urusan personal,demikian juga kehamilan dan persalinan Anak adalah Titipan Tuhan kalau dikehendaki akan lahir dengan sendirinya Kematian ibu dan bayi akibat persalinan adalah syahid sehingga tidak perlu diupayakan

Masalah Kebiasaan
Pembuatan keputusan adalah laki-laki (suami,mertua dsb ) walaupun untuk keperluan perempuan,ex: periksa kehamilan dan persalinan. Menganggap mudah masalah kesehatan,menyepelekan tubuh akibatnya tidak menganggarkan kesehatan

Masalah Sosial Budaya


Meningkatnya budaya popular dan materialisme telah meningkatkan individualisme Padahal struktur masyarakat masih agraris yang bertumpu pada kolegalisme ( sistim RT/RW) Mengakibatkan memudarnya nilai kegotongroyongan ( ada strukturnya tetapi tidak ada gregetnya ) Pihak Lemah dan miskin paling merasakan akibatnya

Masalah AKI dan AKB yang sudah diketahui


AKI dan AKB di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara Presentase terbesar kematian karena 3T yang berhubungan dengan aspek non klinis,sosial budaya,kebiasaan,prilaku dan nilai-nilai masyarakat yang tidak mendukung Kematian ibu dan bayi baru lahir yang berhubungan dengan klinis tidak menjadi fokus

Konsep Operasional
AKSI :Memperluas /Membentuk Desa Siaga dengan 4 sistem (Notivikasi,Bank Darah Desa,Transport/Anglin,Tabulin/Dasolin) ADVOKASI : Mempengaruhi opini publik agar peduli dan dapat merubah kebijakan agar mendukung penyelamatan ibu dan bayi. Mendukung konsep yang sudah ada Gerakan Sayang Ibu

KONSEP PENYELESAIAN
Menggeser paradigma : kematian ibu dan bayi akibat persalinan adalah tanggungjawab bersama. Menggeser paradigma : Persalinan bukan hanya masalah perempuan,adalah masalah komunal. Dengan menumbuhkan dan mengaktifkan kembali konsep kegotong royongan masyarakat. Dengan melibatkan semua stakeholders dalam menyelamatkan ibu dan bayi.

HASIL YANG DIHARAPKAN


1. Mempercepat Penurunan AKI dan AKB 2. Meningkatnya pemahaman dan wawasan semua pihak dalam penurunan AKI dan AKB 3. Memantapkan Konsep dan Penerapan Desa Siaga 4. Meningkatnya cakupan Desa Siaga.

WACANA
YUK GOTONG ROYONG BANTU IBU HAMIL DAN MELAHIRKAN TUK MENCAPAI KUNINGAN SIAGA TAHUN 2010

Anda mungkin juga menyukai