Anda di halaman 1dari 6

Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan

Agus Ridwan (10308062)

PEMBANGUNAN JEMBATAN BARU YANG MENGHUBUNGKAN ALUN-ALUN KARAWANG DENGAN KAWASAN GALUH MAS

Agus Ridwan (10308062) SARMAG Tenik sipil angkatan 2008, Universitas Gunadarma.

1.

PENDAHULUAN Kebutuhan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Karawang saat ini tergolong

tinggi, terutama untuk sektor-sektor yang berhubungan langsung dengan kelancaran aktivitas ekonomi di pedesaan dan perkotaan, serta rehabilitasi infrastruktur yang sudah ada. Ketersediaan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi diyakini memiliki h ubungan yang erat, karena ketersediaan infrastruktur akan menggerakan sektor riil, menyerap tenaga kerja, mendorong konsumsi masyarakat, serta memacu aktivitas produksi sektorsektor ekonomi. Bahwa pembangunan infrastruktur listrik, jalan, jembatan, telekomunikasi, dermaga dan irigasi berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu besar harapan bahwa pembangunan infrastruktur ini akan mengatasi banyak masalah dalam perekonomian Kabupaten Karawang, sekaligus akan dapat berdampak p ositif bagi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di Kabupaten Karawang. Kemacetan adalah hal yang sudah sering kita temui bukan hanya di wilayah ibu kota saja, tetapi juga di daerah-daerah tertentu kemacetan sering kali terjadi. termasuk di kabupaten karawang. Galuh mas adalah suatu kawasan pemukiman yang lengkap dengan sarana dan prasarana. Disana terdapat perumahan, perkantoran, ruko, dan RSUD karawang berada di kawasan tersebut, sehingga pada daerah alun-alun sering terjadi kemacetan karena alun-alun merupakan tempat perdagangan dan wisata kota karawang dan akses masuk kawasan Galuh Mas.

Lokasi

Gambar 1 : Lokasi Alun-alun dan Jembatan Alun-alun Kota Karawang


Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma

Page 1

Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan

Agus Ridwan (10308062)

Pembangunan jembatan membuka dua jalur jalan akses menuju dan dari alun-alun ke RSUD yang melintasi sungai citarum ini direncanakan sejak tahun anggaran 2009 dan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2006-2010 serta Permendagri Nomor 13 Tahun 2006. abupaten arawang

Gambar 2 : Pembangunan Jembatan Alun-alun Baru

RE C

STRATE IS

Tujuan Stratejik dari Bappeda abupaten arawang adalah sebagai berikut : 1 Menghasilkan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat pelayan umum dan daya saing daerah; 2 eterpaduan dan keselarasan perencanaan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah; 3 Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah; 4 Meningkatkan system informasi dan data perencanaan pembangunan daerah yang terintegrasi; 5 Peningkatan peran serta stakeholders dalam penyelenggaraan perencanaan daerah; 6 memberikan kontribusi nyata dalam perencanaan pembangunan daerah yang sinergis, efektif, efisien dan berkelanjutan; 7 meningkatkan kompetensi pegawai Bapeda kebutuhan. abupaten arawang sesuai dengan

2.

PERMASALAHAN Sebagai pelaksanaan Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang euangan Negara, Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tatacara Penyusunan
Jurusan Teknik Sipil Uni ersitas Gunadarma Page 2

Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan

Agus Ridwan (10308062)

Rencana Pembangunan, Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana

erja

Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana erja Pemerintah dan Anggaran ementerian Negara/Lembaga, pemerintah pusat dan erja Pemerintah (RKP) dan Rencana

pemerintah daerah wajib menyusun Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN/RPJMD). Berdasarkan Musrenbang Kabupaten Karawang tahun 2010 yang bertemakan Optimasi Perencanaan Pembangunan Tahun 2011 melalui Reorientasi Program Sebagai Peletak Dasar Menuju Pelaksanaan RPJMD tahap II Periode 2011-2015. Pembangunan Jembatan ini harus segera diselesaikan karena permasalahan sebagai berikut : 1. Jembatan alun-alun ini merupakan akses masuk kawasan Galuh Mas, sehingga pada daerah ini sering terjadi kemacetan. 2. adanya penyempitan lebar jalan antara di daerah alun-alun dan galuh mas, yaitu pada kedua sisi yaitu alun-alun dan galuh mas mempunyai 4 lajur dan 2 jalur, akan tetapi pada jembatan ini hanya mempunyai 2 lajur dan 2 jalur, sehingga pada jembatan ini sering terjadi pemadatan kendaraan. 3. kemacetan bukan hanya terjadi pada pada jam berangkat kerja dan pulang kerja saja, tetapi juga pada hari hari libur termasuk malam minggu pun sering terjadi kemacetan dikarenakan daerah alun-alun dan galuh mas merupakan tempat hangout anak-anak muda di kota karawang.

Gambar 3 : Suasana Kemaetan Alun-alun menuju Kawasan Galuh Mas

Maka dari itu pembuatan jembatan yang baru ini harus dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma

Page 3

Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan

Agus Ridwan (10308062)

Menurut koran harian Radar Karawang, pembangunan jembatan Alun-alun ini terancam molor. Sebab pembebasan lahan serta bangunan rumah di sekitarnya masih terkendala soal harga. Antara pemilik dengan Pemkab sebagai pembeli belum mencapai kesepakatan. Bahkan perundingan terakhir, yang diikuti para pemilik lahan maupun bangunan di ruang rapat sekda gedung Singaperbangsa lantai 1, berakhir deadlocked (buntu). Para pemilik lahan bersikukuh minta harga Rp 2.578.000/m2. Sedangkan kemampuan Pemkab di angka Rp 1.202.000/m2. Menurut Kepala Bagian Perlengkapan Setda, Samsuri Sebenarnya penawaran Pemkab sudah naik. Sebelumnya kita hanya berani memberikan tawaran Rp 1.177.000/m2. Harga itu kan belum termasuk nilai ganti rugi atas pembongkaran rumah atau toko-toko mereka di jalur yang akan dijadikan pelebaran jalan. Sedangkan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) di sana hanya Rp 537.000/m2, Rencana pembangunan jembatan yang melintasi sungai Citarum tersebut sudah disiapkan sejak tahun anggaran 2009. Namun karena kendala pembebasan lahan peruntukannya, akhirnya hingga kini masih belum berjalan lancar. APBD Provinsi Jawa Barat telah menyediakan dana sebesar Rp 9 miliar. Selanjutnya, kekurangannya nanti akan ditambah pada APBD tahun berikutnya. Sedangkan kesiapan APBD Karawang, hanya untuk penyediaan lahan seluas 2.700 m2 dengan nilai Rp 4 miliar. Angka Rp 4 miliar itu termasuk bagi ganti rugi bangunan maupun tanaman. Rencana akan dibangun, median jalan lebarnya 2 meter, trotoar 2 meter, dan lebar jalan 20 meter. Sementara pemilik tanah minta bagi median jalan cukup 1 meter, trotoar 1,5 meter, serta lebar jalan 18 meter, dengan alasan pemilik, ada sisa buat dimanfaatkan.

3.

ANALISIS PERMASALAHAN Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) provinsi

jawa barat 2008-2013 tentang urusan Pekerjaan Umum, melalui upaya peningkatan secara signifikan pemeliharaan dan peningkatan jalan, jembatan dan irigasi sampai ke sentra-sentra produk (bersama dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kab/Kota), untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan selain bersumber dari APBN/APBD, akan dilakukan penggalangan investasi melalui Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) merujuk Perpres No. 67/2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur, pembangunan jembatan ini sudah menjadi kebutuhan yang utama di kota Karawang. dengan pembangunan jembatan ini diharapkan dapat menjadi solusi-solusi dari permasalahan sebagai berikut :
Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma

Page 4

Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan

Agus Ridwan (10308062)

1. Akses masuk kawasan Galuh Mas menjadi lancar dengan dibukanya jembatan baru ini. 2. Penyempitan jalan menjadi teratasi dengan dibuatnya jembatan baru ini, sehingga semua ruas jalan menjadi 4 lajur dan 2 jalur. 3. Pada waktu berangkat kerja, pulang kerja dan waktu-waktu tertentu yang biasanya terjadi kemacetan, dengan pembangunan jembatan ini menjadi teratasi.

Gambar 4 : Pekerjaan Pelebaran Jalan dan Abutment

Pembangunan Jembatan alun-alun berdasarkan pada APBD tahun 2009, dan dilanjutkan pada APBD tahun 2010. pada Musrenbang tahun 2010 proyek jembatan ini dilanjutkan hingga selesai. pemerintah daerah harus mengatasi permasalahan lahan dengan pemilik tanah dengan cara merundingkan kembali dengan pemilik lahan agar terjadi kesepakatan diantara dua belah pihak. dan pemerintah harus siap menyediakan cadangan dana yang berasal penggalangan investasi melalui Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS), dalam kasus ini haru mengajak owner atau developer Galuh Mas untuk berinvestasi kepada proyek jembatan ini.

PERAT RAN PERUNDANG-UNDANGAN : 1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, 2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata cara Penyusunan Rencana Pembangunan, 3. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja

Pemerintah dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga


Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma

Page 5

Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan

Agus Ridwan (10308062)

5. 6. 7.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan pembangunan Nasional.

8.

Peraturan Pemerintah Kabupaten Karawang nomor 8 tahun 2008 tentang : Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah.

9.

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

10. Perpres No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.

4.

KESIMPULAN Proyek jembatan alun-alun merupakan jalur akses masuk kawasan galuh mas.

permasalahan yang terjadi di daerah ini sering terjadi kemacetan dikarenakan masyarakat karawang yang banyak menggunakan jalur ini untuk berpergian dan pulang ke tempat kerja. Dengan dibangunnya jembatan yang menghubungkan alun-alun kota karawang dengan kawasan galuh mas ini diharapkan dapat mengatasi kemacetan.

5. 1.

SARAN Setelah melakukan analisis, ternyata pembangunan jembatan ini merupakan solusi dari permasalahn kemacetan, dan Pemerintah Daerah sebaiknya melakukan pembangunan jembatan yang sama untuk jembatan di daerah karawang yang kurang optimal.

2.

apabila dana dari APBD kurang mencukupi untuk proyek ini, sebaiknya Pemerintah Daerah mengajak pihak swasta untuk berinvestasi, dan dalam masalah ini pihak swasta yang terkait adalah depelover atau owner Galuh Mas.

6. [1] [2]

DAFTAR PUSTAKA http://karawangkab.go.id http://radarkarawangnews.blogspot.com/2010/04/pembangunan-jembatan-alun-alunterancam.html

[3]

http://download.bappenas.go.id/musrenbangnas2010/buku-panduan-musrenbangnas2010.pdf

[4]

http://www.bapeda-jabar.go.id/docs/progress/20080911_091545.pdf

Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma

Page 6

Anda mungkin juga menyukai