Anda di halaman 1dari 21

Pajak Penghasilan

Sejarah Pengaturan Pajak Penghasilan


1940 IRC membolehkan depresiasi atas aset yang digunakan untuk penunjang perang selama 60 bulan, tapi CAP menggunakan prinsip matching sehingga timbul perbedaan sementara sesuai ARB 23. ARB dikuatkan dengan ARB 43 artinya ARB 23 menjadi bagian dari ARB 43. Karena menggunakan matching concept maka penyajian di neraca atas deferred tax jadi tidak jelas. APB opinion No 11 dengan menggunakan pendekatan income statement dan memperkenalkan interperiod tax allocation dan menghasilkan timing defference. Angka di neraca tidak menggambarkan aset dan liabilities FASB statement 96 dan menggunakan balance sheet approach tapi susah FASB statement 109 dan PSAK 46

Penyebab adanya Deferred Tax

Karena penggabungan usaha Karena terdapat perbedaan sementara antara laporan laba rugi komersial dengan laporan laba rugi fiskal Transaksi / kejadian lain seperti adanya revaluasi aktiva tetap Kerugian yang dapat dikompensasikan di tahun yang akan datang.

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan


PSAK untuk menyusun LK Komersial Undang Undang Pajak = dasar menyusun SPT

Mungkin berbeda Laba komersial Mungkin berbeda PhKP

Beda Tetap Tak dicatat, Tax expense = Tax Payable

Beda Sementara dicatat sebagai Deferred Tax asset/liabilities

Perusahaan mulai usaha awal tahun 2002, laba komersial tahun 2002 $75,000. Perusahaan menggunakan metode garis lurus untuk menghitung laba komersial sementara untuk menyusun SPT digunakan metode ACRM. Tarip pajak 40 %

Tahun 2002 2003 2004 2005

Depresiasi komersial $ 25,000 $ 25,000 $ 25,000 $ 25,000

Depresiasi Pajak $ 40,000 $ 30,000 $ 25,000 $ 5,000

Perusahaan mulai usaha awal tahun 2002, laba komersial tahun 2002 $75,000. Perusahaan menggunakan metode garis lurus untuk menghitung laba komersial sementara untuk menyusun SPT digunakan metode ACRM. Laba fiskal $60,000. Tarip pajak 40 %

Tahun 2002

Depresiasi komersial $ 25,000

Depresiasi Pajak $ 40,000

Laba = $ 75,000

PKP = $ 60,000

Beban = 40 % $ 75,000 Hutang Pajak = 40 % x$ 60,000 $ 30,000 $ 24,000

Perhitungan Pajak dan Jurnalnya


Laba = $ 75,000 PKP = $ 60,000

Beban = 40 % $ 75,000 Hutang Pajak = 40 % x$ 60,000 $ 30,000 $ 24,000

Income tax expense Deferred Tax Liabilities Income tax expense Income Tax Payable

$ 6,000 $ 6,000 $ 24,000 $ 24,000

Penyajian di laporan laba rugi


PSAK 46 paragraf 73

Income before Income tax expense Income tax expense : Current Deferred Net Income $ 24,000 $ 6,000

$ 75,000

$ 30,000 $ 45,000

Perusahaan mulai usaha awal tahun 2002, laba komersial tahun 2002 setiap tahun $75,000. Tahun 2003 Tahun 2003 Depresiasi komersial $ 25,000 Depresiasi Pajak $ 30,000

Laba = $ 75,000

PKP = $ 70,000

Beban = 40 % $ 75,000 Hutang Pajak = 40 % x$ 70,000 $ 30,000 $ 28,000

Perhitungan pajak dan jurnalnya


Laba = $ 75,000 Laba = $ 60,000

Beban = 40 % $ 75,000 Hutang Pajak = 40 % x$ 70,000 $ 30,000 $ 28,000

Income tax expense Deferred Tax Liabilities Income tax expense Income Tax Payable

$ 2,000 $ 2,000 $ 28,000 $ 28,000

Perusahaan mulai usaha awal tahun 2002, laba komersial tahun 2002 setiap tahun $75,000. Tahun 2004 Tahun 2004 Depresiasi komersial $ 25,000 Depresiasi Pajak $ 25,000

Laba = $ 75,000

PKP = $ 75,000

Beban = 40 % $ 75,000 Hutang Pajak = 40 % x$ 75,000 $ 30,000 $ 30,000

Laba = $ 75,000

Laba = $ 75,000

Beban = 40 % $ 75,000 Hutang Pajak = 40 % x$ 75,000 $ 30,000 $ 30,000

Income tax expense Income Tax Payable

$ 30,000 $ 30,000

Perusahaan mulai usaha awal tahun 2002, laba komersial tahun 2002 setiap tahun $75,000. Tahun 2005 Tahun 2005 Depresiasi komersial $ 25,000 Depresiasi Pajak $ 5,000

Laba = $ 75,000

PKP = $ 95,000

Beban = 40 % $ 75,000 Hutang Pajak = 40 % x$ 95,000 $ 30,000 $ 38,000

Laba = $ 75,000

Laba = $ 95,000

Beban = 40 % $ 75,000 Hutang Pajak = 40 % x$ 95,000 $ 30,000 $ 38,000

Income tax expense Income Tax Payable Deferred Tax Liabilities Income Tax Benefit

$ 38,000 $ 38,000 $ 8,000 $ 8,000

Bagaimana jika tahun 2003 tarip pajak menjadi 35 % ?

Account Deferred Tax awal tahun diadjust

Account Deferred Tax awal tahun 2003 $ 6,000

Saldo Deferred Tax pada awal tahun 2003


Laba = $ 75,000 Income tax expense Deferred Tax Liabilities Income tax expense Income Tax Payable Deferred Tax Liabilities 6,000 $ 24,000 $ 24,000 PKP = $ 60,000 $ 6,000 $ 6,000

Deferred Tax Liabilities 6,000

Masih menggunakan tarip 40 %

Disesuaikan sehingga saldonya menunjukkan tarip 35 %

Deferred Tax Liabilities 6,000

Diturunkan 5 % x $15,000 = 750

Selisih antara Laba komersial dengan PKP tahun 2002

Jurnalnya Bagaimana ?
Deferred Tax Liabilities Income tax Benefit Income Tax Benefit $ 750 $ 750 $ 750 Deferred Tax Liabilities $ 750 6,000

Dilaporkan di income statement sebagai pengurang income tax expense tahun 2003

PT S mulai beroperasi tahun 2002. Pada tahun 2002 memperoleh laba komersial $ 22,000. Untuk tujuan penyusunan laporan keuangan komersial perusahaan telah mengakui warranty expense $18,000 walaupun jumlah ini belum dibayar. Masa jaminan 3 tahun.

Laba sebelum pajak ( Laba komersial ) $22,000

Penghasilan Kena Pajak= $22,000 + $18,000

Income tax expense 2,200 Deferred Tax aset 1,800 Income tax Payable

4,000

Penyajian Pajak Ditangguhkan Aktiva pajak tangguhan dan Kewajiban Pajak Tangguhan disajikan di neraca Aktiva pajak tangguhan dan Kewajiban pajak tangguhan harus dipisah dengan aktiva dan kewajiban pajak kini. Aktiva pajak kini dikompensasi dengan kewajiban pajak kini. Jika kewajiban disajikan menurut urutan pembayarannya, kewajiban pajak tangguhan tak disajikan sebagai kewajiban lancar.

Anda mungkin juga menyukai