Anda di halaman 1dari 12

Polri: Jingle Sari Roti Petunjuk Lacak Nazar VIVAnews - Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Anton

Bahrul Alam mengatakan jingle iklan Sari Roti yang terekam dalam wawancara Muhammad Nazaruddin dengan Metro TV sebagai petunjuk bagi polisi untuk melacak keberadaan bekas bendahara umum Partai Demokrat itu.

"Kita sudah ada rekaman," kata Anton di Mabes Polri, Jakarta, Jumat 22 Juli 2011.

Namun, kata dia, polisi tetap berkeyakinan Nazaruddin sedang berada di luar negeri. "Bisa sengaja ditaruh suara. Yang bersangkutan kan masih di luar negeri," kata Anton.

Anton pun mengatakan polisi tetap serius mencari keberadaan Nazaruddin. "Tetap akan serius, apalagi dia di negara orang. Kita gak bisa nangkap, harus koordinasi dengan polisi luar," kata dia.

Sebagaimana diketahui dalam rekaman wawancara Nazaruddin dengan Metro TV pada 19 Juli 2011 yang lalu terdengar jingle produk roti nasional, Sari Roti.

Tak diketahui dari mana asal suara itu. Namun, jingle itu memunculkan sejumlah pertanyaan, karena Nazaruddin mengaku sedang berada dalam pelarian di luar negeri. Muncul pertanyaan, apakah sebenarnya Nazaruddin selama ini berada di dalam negeri.

Manajemen Sari Roti sendiri telah menegaskan tidak membuka cabang di luar negeri. Hingga kini keberadaan Nazaruddin masih tetap misterius.

"Tak Ada Jingle Sari Roti di Ponsel Nazar" VIVAnews Mantan staf ahli DPR untuk Nazaruddin, Nuril Anwar, mengatakan bahwaringtone jingle Sari Roti tidak terdapat dalam ponsel milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu. Nuril mengungkapkan, Nazaruddin memiliki tiga buah ponsel. Saya tahu semua ringtone Pak Nazar, dan tidak ada yang Sari Roti. Cuma ringtone biasa saja, ujar Nuril di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Juli 2011. Nuril mengaku terakhir berkomunikasi dengan Nazaruddin dua hari yang lalu. Lebih sering berkomunikasi lewat BBM (BlackBerry Messenger). Biasanya soal surat-menyurat dan tugas-tugas di DPR. Kalau Pak Nazar BBM saya, ya saya jawab, ujar dia. Meski sering berkomunikasi, Nuril mengaku tidak mengetahui di mana Nazaruddin berada saat ini. Saya yakin dia masih di luar, bukan di Jakarta. Kalau dia di Jakarta, pasti akan ketahuan dari Imigrasi. Saya tidak tanya dia di mana, dan dianggak pernah bilang ada di mana. Terakhir ketemu tanggal 23 Mei 2011 sebelum dia berangkat, kata Nuril. Bunyi jingle Sori Roti sempat dua kali terdengar saat Nazaruddin melakukan telewicara dengan Metro TV. Namun, asal suara itu masih belum jelas sampai sekarang. Politisi Demokrat yang juga pengamat telematika, Roy Suryo, mengatakan bunyi jingle itu kemungkinan berasal dari ringtone ponsel Nazaruddin. Kalau kita dengar bunyinya konstan, tidak berubah-ubah. Kalau pedagang roti keliling itu kan berubah-ubah dari kuat ke lemah, ada amplitudonya. Sangat besar kemungkinan ituringtone, kata Roy. Namun, pakar telematika Ruby Alamsyah meminta penyidik Polri untuk berhati-hati dan jangan tertipu dengan bunyi jingle Sari Roti itu. Menurut dia, asalnya bisa dari mana saja. Suara jingle itu bisa dari suara ringtone handphone teman di samping Nazar, bisa darihandphone Nazar sendiri, bisa dari suara iklan di televisi. Jadi tidak aneh, dan belum bisa dipastikan suara Sari Roti itu menandakan Nazar ada di Indonesia, ujar Ruby. Direktur Operasi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, Yusuf Hadi, mengatakan Sari Roti hanya diproduksi di dalam negeri. Sari Roti dipasarkan di Jawa, Lampung, Bali, dan Medan melalui toko, supermarket, dan dijual tukang roti dengan gerobak keliling. Kami tidak membuka

cabang di luar negeri, apalagi di Singapura, kata Yusuf. Sementara itu, Direktorat Jenderal Imigrasi membantah spekulasi keberadaan Nazaruddin di dalam negeri. Kalau Pak Nazar melakukan perjalanan resmi, itu pasti terdeteksi. Kalau dia ada di sini, berarti diamdiam, tidak lewat jalur resmi, kata Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Bambang Irawan.

Kehebohan Yang Dimunculkan Nazaruddin VIVAnews - Belum habis cerita soal bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Nama tersangka kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games, Palembang ini semakin populer dengan segala kontroversinya. Keberadaan Nazaruddin memang tak diketahui secara pasti. Dia tercatat kabur ke Singapura pada 23 Mei 2011 malam, sesaat sebelum dikeluarkan surat cegah untuknya. Meski demikian, suaranya 'nyaring' terdengar melaluiBlackBerry Mesenger, blog, dan sambungan telepon. Awal Juni, publik dihebohkan dengan sebuah akun twitter @mnazar78 yang diduga milik Nazaruddin. Akun itu berkicau tentang kecaman segala tindakan rekan-rekan di partainya. Bahkan akun tidak segan mengkritik anak Presiden SBY, Ibas. Namun, Nazaruddinmembantah akun itu miliknya. Belum hilang rasa penasaran publik terhadap akun twitter itu, lagi-lagi nama Nazaruddin muncul di sebuah blog yang beralamat di http://nazaruddin78.blogspot.com/. Blog itu berisi pembelaannya. Tak seperti aku twitter yang dia tolak, kali ini Nazaruddin mengakui sebagai pemilik blog. Setelah di blog, Nazaruddin kembali muncul melalui kiriman-kiriman BBMnya ke sejumlah media. Dalam pesan-pesan itu, Nazar tampak lebih 'garang'. Jika dalam blog dia masih membela partainya, tidak dalam kiriman BBM kali ini. Nazar berubah haluan. Dia berbalik menyerang sejumlah elit partainya. Angelina Sondakh, Mirwan Amir, Andi Mallarangeng, hingga sang Ketua Umum, Anas Urbaningrum dia tuding menerima suap pembangunan wisma atlet itu. Selain itu, Nazar juga menyebut suap itu juga mengalir ke Senayan. Elit Demokrat awalnya meragukan tudingan-tudingan itu. Namun, pada akhirnya mereka kebakaran jenggot dan ramai-ramai melakukan bantahan. Bahkan, Anas Urbaningrummelaporkan Nazaruddin ke polisi gara-gara pesan itu.

Publik kembali dihebohkan dengan 'penampilan' Nazaruddin di televisi. Dalam wawancara melalui saluran telepon ini, dia semakin berani. Publik kembali heboh, karena dia tak hanya menuding bekas rekan sejawat di partainya. Selain membeberkan aliran dana wisma atlet untuk pemenangan Anas dalam Munas Demokrat, Nazaruddin juga menuding Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merekayasa kasusnya. Meskipun leluasa melontarkan tuduhan-tuduhan, keberadaan Nazaruddin tetap mennjadi tanda tanya. Kehebohan kembali terjadi setelah rekaman wawancara Nazaruddin dengan Metro TV pada 19 Juli 2011 yang lalu didengarkan ulang. Pasalnya, dalam rekaman itu samar-samar terdengar jingle produk roti nasional, Sari Roti. Tak diketahui dari mana asal suara itu. Namun, jingle itu memunculkan sejumlah pertanyaan, karena Nazaruddin mengaku sedang berada dalam pelarian di luar negeri. Muncul pertanyaan, apakah sebenarnya Nazaruddin selama ini berada di dalam negeri. Sebut saja Ans Urbaningrum. Dia semakin yakin jika Nazar tidak berada di luar negeri. Manajemen Sari Roti sendiri telah menegaskan tidak membuka cabang di luar negeri. Bagaimanapun, keberadaan Nazaruddin hingga saat ini tetap misterius.

Nazaruddin Menjawab SBY VIVAnews - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin mengaku sudah mendengar pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembina Demokrat. Nazaruddin siap memenuhi perintah itu. "Saya akan ikuti perintah Beliau, Pak SBY," kata Nazaruddin dalam pesan yang dikirim lewat BlackBerry Messenger kepada wartawan VIVAnews.com, Arry Anggadha, Jumat, 22 Juli 2011. Namun, dia mengajukan syarat, yakni orang-orang yang dia tuding terlibat dalam kasus ini segera diusut Komisi Pemberantasan Korupsi. "Setelah orang yang bersalah sebenarnya dan bos dan yang atur proyek ini ditetapkan tersangka sama KPK," kata Nazaruddin. Siapa yang dimaksud? "Ya itu, Anas. Saya baru percaya hukum KPK," Nazar menyatakan. Usai salat Jumat, SBY mendadak menggelar keterangan pers. Ia mengimbau Nazaruddin agar kembali ke Tanah Air untuk menghadapi proses hukum. "Kembalilah Nazar ke Indonesia, ke Tanah Air. Kembalilah...," kata SBY di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Juli 2011. Anas Urbaningrum sudah membantah keras semua tudingan Nazaruddin. "Saya kira begini, yang penting adalah kalau ada data atau bukti, dibawa saja ke Indonesia biar mudah," kata Anas. "Kesimpulannya, ini peristiwa politik. Ini adalah serangan politik, pembunuhan karakter. Tapi saya tidak khawatir, saya tidak gentar, saya tidak pernah takut.

Marzuki Kembalikan Surat Mundur Nazar ke PD VIVAnews - Ketua DPR RI Marzuki Alie menyatakan surat pengunduran diri mantan Bendahara Umum M Nazaruddin masuk Ke Sekretariat Jenderal DPR, kemarin. Namun Marzuki akan menyerahkan surat tersebut kepada partai melalui Fraksi Partai Demokrat agar dapat diproses lebih lanjut.

"Surat kan semua itu melalui Sekretariat Jenderal. Kemudian dari Setjen diberikan disposisi ya ada di meja saya. Itu prosedur," ujar Marzuki di DPR RI, Jakarta, Jumat 22 Juli 2011.

"Makanya kita kembalikan ke partai. Jadi kita kembalikan karena dia langsung mengirim kepada pimpinan. Artinya kepada partai kita kembalikan, nanti surat pemberitahuan itu harus disampaikan oleh fraksi," tambah Marzuki.

Dengan demikian, menurut Marzuki, perihal surat pengunduran diri Nazar dari keanggotaannya di DPR yang disampaikan langsung ke pimpinan DPR tersebut hanya masalah teknis saja. "Saya kira itu saja sih," kata Marzuki.

Marzuki juga meminta agar perihal surat pengunduran diri Nazar yang ditujukan kepada pimpinan DPR tersebut tidak usah terlalu dibesarbesarkan agar tak menambah polemik yang tidak perlu.

"Saya minta benar loh media bicara substansi yang penting. Jangan yang menarik terus yang ribut terus. Jangan media membuat masalah ini membuat pancingan kanan kiri untuk hal2 yang tidak perlu.Tolonglah, negara ini sudah banyak persoalan," kata Marzuki. "Mari kita saling

menghargai. Capek kita mendengarkan hal-hal yang tidak penting," tambah Marzuki.

SBY: Kembalilah Nazar... Kembalilah VIVAnews Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, meminta Nazaruddin untuk kembali ke tanah air guna mengikuti proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi. Nazaruddin kini menjadi buron Interpol setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games. Kembalilah Nazar ke Indonesia, ke tanah air. Kembalilah. Sulit bagi kita semua ketika tidak tahu dengan siapa saja dan apa saja yang dilakukan, dan komunikasi internal dengan siapa, kata SBY usai sholat Jumat di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat 22 Juli 2011. SBY menegaskan, dia menyampaikan imbauan itu selaku Presiden RI dan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Saya sampaikan dalam kapasitas saya sebagai Presiden RI. Sebagai Presiden, saya punya otoritas untuk menyampaikan statemen ini. Dalam kapasitas saya sebagai ketua Dewan Pembina, saya juga punya kepentingan, kata SBY. Saya tahu Saudara Nazaruddin sedang dicari penegak hukum untuk menghadapi proses hukum. Komentar saya sederhana dan jelas: Kembalilah, Nazar. Kita dibikin bingung, terganggu, kemudian saling curiga, ujar SBY lagi. Ia menekankan, Indonesia adalah negara hukum. Maka ia meminta Nazaruddin membuktikan sangkaan dan tuduhannya dengan proses hukum

Ruhut: Terlalu Tinggi Rakornas Bahas Nazar VIVAnews - Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan bahwa partainya sudah siap menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional. Sejumlah materi dan agenda pun sudah dipersiapkan untuk Rakornas yang mengambil tema "Konsolidasi, Perbaikan, dan Peningkatan Kinerja" ini.

"Persiapan sudah baik. Semua materi sudah dipersiapkan, dari materi polhukam (Politik, Hukum, dan Keamanan), materi ekonomi, dan materi kesejahteraan sudah rapi," kata Ruhut, saat dihubungi VIVAnews, Jumat, 22 Juli 2011.

Dengan mengambil tema konsolidasi, Rakornas ini pun akan memberikan kesempatan tiap Daerah untuk menyampaikan laporan. "Baik itu laporan Musyawarah Daerah atau Musyawarah Cabang yang sudah selesai," ucap Ruhut, yang juga menjadi Steering Committee Rakornas.

Konsolidasi, menurut Ruhut, penting dilakukan mengingat banyaknya 'ujian' yang melanda Partai Demokrat saat ini. "Dalam konsolidasi itu perlu dihadirkan semangat kebersamaan," ujarnya.

Karena itu, Ruhut membantah Rakornas akan menjadi ajang politisasi di internal Partai Demokrat. "Tidak akan ada Kongres Luar Biasa," kata dia.

Ruhut juga membantah Rakornas akan membahas secara khusus mengenai pemecatan kader di partai yang mengantarkan Ketua Dewan Pembinanya, Susilo Bambang Yudhoyono, menjadi presiden. Termasuk

membahas pemecatan mantan Bendahara Umum Muhammad Nazaruddin, yang kini menjadi tersangka kasus korupsi dan kerap 'menyerang' Demokrat.

"Tak bahas soal Nazaruddin atau pemecatan Nazaruddin. Rakornas terlalu tinggi untuk membahas Nazaruddin. Proses pemecatannya kan sudah dilakukan, kemarin Anas katakan keanggotaan Nazar sudah dicabut," ujar Ruhut.

Pakar: Jangan Tertipu Jingle "Sari Roti" VIVAnews - Wawancara antara stasiun televisi Metro TV dengan mantan bendahara umum Partai Demokrat, M Nazaruddin, dilatari suara jingle Sari Roti. Terdengar samar-samar, suara ini jangan sampai menipu tim penyelidik.

Pesan itu disampaikan pakar telekomunikasi, Ruby Alamsyah, kepada VIVAnews, Kamis, 21 Juli 2011. Ruby mengatakan kendati dapat dijadikan bahan penyelidikan tim kepolisian, namun asal muasal suara tersebut tidak jelas.

"Penyidik harus hati-hati jangan sampai tertipu dengan suara itu, segala kemungkinan bisa saja terjadi," ujar Ruby.

Tidak dipungkiri, suara tersebut menimbulkan spekulasi mengenai keberadaan Nazaruddin. Produk Sari Roti hanya terdapat di Indonesia, jadi bukan tidak mungkin Nazaruddin justru bersembunyi di tanah air, bukan di luar negeri

Ruby mengaku telah mendengar rekaman yang diserahkan oleh Metro TV kepada dirinya. Dia belum dapat memutuskan, namun dia mengatakan suara tersebut bisa dari mana saja.

"Suara jingle itu bisa dari suara ringtone hape teman disamping Nazar, bisa dari handphone Nazar sendiri, suara itu bisa suara iklan di televisi, bisa saja kemungkinan seperti itu, jadi tidak aneh, dan belum ada yang bisa dipastikan suara Sari Roti itu menandakan Nazar ada di Indonesia," ujar Ruby. (ren)

Anda mungkin juga menyukai