Anda di halaman 1dari 272

HUKUM NTERNASONAL HUKUM NTERNASONAL

oleh oleh
ENDANG PURWANNGSH, SH, MH ENDANG PURWANNGSH, SH, MH
S1 FAKULTAS HUKUM S1 FAKULTAS HUKUM
FAKULTAS HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNVERSTAS GADJAH UNVERSTAS GADJAH
MADA MADA
KEBERADAAN KEBERADAAN
HUKUM NTERNASONAL HUKUM NTERNASONAL
stilah, pengertian & perkembangan H stilah, pengertian & perkembangan H
Hubungan H dan HN Hubungan H dan HN
Sumber Hukum nternasional Sumber Hukum nternasional
Subyek Hukum internasional Subyek Hukum internasional
NEGARA SEBAGA SUBYEK NEGARA SEBAGA SUBYEK
HUKUM NTERNASONAL HUKUM NTERNASONAL
Eksistensi Negara dalam Masyarakat Eksistensi Negara dalam Masyarakat
nternasional nternasional
Pengakuan Pengakuan
Kedaulatan atas wilayah Kedaulatan atas wilayah
Yurisdiksi Yurisdiksi
Tanggung Jawab Negara Tanggung Jawab Negara
Suksesi Negara Suksesi Negara
NDVDU SEBAGA SUBYEK NDVDU SEBAGA SUBYEK
HUKUM NTERNASONAL HUKUM NTERNASONAL
Negara dan individu Negara dan individu
Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusia
Hukum Humaniter nternasional Hukum Humaniter nternasional
TRANSAKS NTERNASONAL TRANSAKS NTERNASONAL
Perutusan Negara dalam melakukan Perutusan Negara dalam melakukan
Hubungan nternasional Hubungan nternasional
Hukum Perjanjian nternasional Hukum Perjanjian nternasional
Penyelesaian Sengketa nternasional Penyelesaian Sengketa nternasional
ORGANSAS ORGANSAS
NTERNASONAL NTERNASONAL
Pengertian dan Klasifikasi O Pengertian dan Klasifikasi O
O sebagai Subyek H O sebagai Subyek H
LTERATUR LTERATUR
Akehurst,M, Akehurst,M, A Modern Introduction to A Modern Introduction to International Law International Law, ,
George Allen, London. George Allen, London.
Huala Adolf, 1991, Huala Adolf, 1991, Aspek Negara dalam Aspek Negara dalam HI HI, Rajawali, , Rajawali,
Jakarta Jakarta
Mochtar Kusumaatmadja,1990, Mochtar Kusumaatmadja,1990, Penganta Pengantar r Hukum Hukum
Internasional Internasional, Binacipta Bandung , Binacipta Bandung
Sugeng stanto,1994, Sugeng stanto,1994, Pengantar Hukum Pengantar Hukum Internasional Internasional, ,
Penerbit Atmajaya, Jogjakarta Penerbit Atmajaya, Jogjakarta
Starke, 1989, Starke, 1989, Introduction to International Introduction to International Law Law, ,
Butterworths, London Butterworths, London
Boer Mauna 2000, Hukum nternasional, pengertian, Boer Mauna 2000, Hukum nternasional, pengertian,
peranan dan fungsi dalam Era Dinamika Global,Alumni, peranan dan fungsi dalam Era Dinamika Global,Alumni,
Bandung Bandung
stilah Hukum nternasional stilah Hukum nternasional
HUKUM
INTERNASIONAL
PUBLIC
INTERNATIONAL
LAW=
LAW OF NATIONS
PRIVATE
INTERNATIONAL
LAW
PENGERTAN PENGERTAN
Oppenheim Oppenheim
sekumpulan sekumpulan ketent ketent yang yang mengatur mengatur tingkah tingkah
laku laku subyek subyek dalam dalam masyarakat masyarakat yang yang
berlakunya berlakunya dipertahankan dipertahankan oleh oleh external external
power power,, memp memp tujuan tujuan utk utk menjamin menjamin
ketertiban ketertiban dan dan keadilan keadilan
Hukum Hukum nternasional nternasional dipertahankan dipertahankan oleh oleh
International International external external power power
Pandangan Austin tentang H Pandangan Austin tentang H
Definisi Hukum Definisi Hukum
=kumpulan ketentuan =kumpulan ketentuan
=mengatur tingkah laku manusia =mengatur tingkah laku manusia
=ditetapkan oleh penguasa yang berdaulat =ditetapkan oleh penguasa yang berdaulat
=dipaksakan oleh penguasa yang berdaulat =dipaksakan oleh penguasa yang berdaulat
H tidak memenuhi 3 dan 4 H tidak memenuhi 3 dan 4
Kritik terhadap Austin Kritik terhadap Austin
tidak berlaku utk Hukum Adat tidak berlaku utk Hukum Adat- - customary rule of customary rule of
international law international law
Bila H hanya moral mk terjadi hukum rimba dan tidak Bila H hanya moral mk terjadi hukum rimba dan tidak
sesuai dengan kenyataan sesuai dengan kenyataan
Kelemahan H Kelemahan H
Kelemahan H Kelemahan H
Sifat H koordinatif Sifat H koordinatif
Sanksi tidak terpusat Sanksi tidak terpusat
tidak seperti HN tidak seperti HN
Hukum yang lemah(weak law) Hukum yang lemah(weak law)
PEMBAGAN H PEMBAGAN H
H Umum H Umum
H Regional H Regional
Kedudukan Hi Regional terhadap H Umum : Kedudukan Hi Regional terhadap H Umum :
A. A.
B. H regional AL ttg Suaka Diplomatik B. H regional AL ttg Suaka Diplomatik
Hi yang bersifat sui generis Hi yang bersifat sui generis community law community law
+ berlaku langsung dalam sistem huk nasional neg anggota + berlaku langsung dalam sistem huk nasional neg anggota
+ bad peradilan neg anggota siap memberlakukan dan + bad peradilan neg anggota siap memberlakukan dan
mengutamakan community law tsb mengutamakan community law tsb
PERKEMBANGAN H PERKEMBANGAN H
Jaman kuno Jaman kuno
Perjanjian West Phalia 1648 Perjanjian West Phalia 1648
Akibat PW 1648 Akibat PW 1648
Negara merpkan satuan2 teritorial yang Negara merpkan satuan2 teritorial yang
berdaulat. berdaulat.
Hubungan antar negara didsrkan atas Hubungan antar negara didsrkan atas
kemerdekaan dan kesederajadan kemerdekaan dan kesederajadan
Tidak mengakui kekuasaan mperium Roma dan Tidak mengakui kekuasaan mperium Roma dan
Gereja Gereja
Mengakui adanya H yang mengatur hub antar Mengakui adanya H yang mengatur hub antar
mereka atas dasar kepatuhan/ kesepakatan mereka atas dasar kepatuhan/ kesepakatan
dari Sarjana/doktrin: Grotius/Hugo de Groot, dari Sarjana/doktrin: Grotius/Hugo de Groot,
Cornelius van Biynkershoek Cornelius van Biynkershoek
TEOR TEOR- -TEOR TTG HAKEKAT TEOR TTG HAKEKAT
HUKUM NTERNASONAL HUKUM NTERNASONAL
1. 1. Hukum Alam Hukum Alam
Huk yang ideal yg dibangun atas hakekat manusia sbg Huk yang ideal yg dibangun atas hakekat manusia sbg
makhluk yang berakal, Huk mrpkan kumpulan aturan makhluk yang berakal, Huk mrpkan kumpulan aturan
yg didektekan alam kpd nalar manusia yg didektekan alam kpd nalar manusia
2. 2. Positifisme Positifisme
Hkm bukan didektekan oleh alam, tapi ketent yang Hkm bukan didektekan oleh alam, tapi ketent yang
ditetapkan oleh penguasa yang berdaulat ditetapkan oleh penguasa yang berdaulat
3. 3. Aliran Modern (Prof Sugeng stanto) Aliran Modern (Prof Sugeng stanto)
ketent yang disepakati berlakunya dlm masy melalui ketent yang disepakati berlakunya dlm masy melalui
penguasa dan kebiasaan yg berlaku dlm masy itu penguasa dan kebiasaan yg berlaku dlm masy itu
sendiri sendiri
HUBUNGAN H HUBUNGAN H- - HN HN
HI-HN
Apakah
HI-HN
Satu sistem?
Manakah yang
diutamakan
HI -HN?
Berlakunya
HI
Kedalam HN
Satu Sistem? Satu Sistem?
Monisme Monisme
H & HN masing2 mrpk dua aspek dari satu sistem hukum. Struktur H & HN masing2 mrpk dua aspek dari satu sistem hukum. Struktur
intern huk menetapkan bhw huk mengikat individu scr perorangan & intern huk menetapkan bhw huk mengikat individu scr perorangan &
scr kolektif scr kolektif
H H- -individu scr kolektif individu scr kolektif
HN HN- -individu scr perorangan individu scr perorangan
Dualisme Dualisme
H &HN masing2 mrpk sistem hk yg berbeda scr intrinsik H &HN masing2 mrpk sistem hk yg berbeda scr intrinsik
Triepel: subyek dan sumber Triepel: subyek dan sumber
subyek H: negara, subyek HN: individu subyek H: negara, subyek HN: individu
Sumber H: kemauan negara bersama Sumber H: kemauan negara bersama- -sama, Sumber Hn: Kemauan sama, Sumber Hn: Kemauan
negara sendiri negara sendiri
Anzilotti: Prinsip dasar/postulat fundamental Anzilotti: Prinsip dasar/postulat fundamental
H: Pacta sunt servanda H: Pacta sunt servanda
HN: PerUU negara hrs ditaati HN: PerUU negara hrs ditaati
PENGUTAMAAN PENGUTAMAAN
Monisme( H Kelsen) Monisme( H Kelsen) Doktrin Hierarkhie Doktrin Hierarkhie
ketent huk berlaku dan mengikat berdsrkketent huk ketent huk berlaku dan mengikat berdsrkketent huk
atau prinsip huk lain yglebih tinggi yg akhirnya berdsrk atau prinsip huk lain yglebih tinggi yg akhirnya berdsrk
postulat fundamental postulat fundamental
Starke mengutamakan H Starke mengutamakan H
Dualisme Dualisme- - HN HN
CONCEPT OF OPPOSABLTY CONCEPT OF OPPOSABLTY
Ketent HN yg sesuai dng H scr sah dpt digunakan utk Ketent HN yg sesuai dng H scr sah dpt digunakan utk
menolak H yg digunakan neg lain sbg dasar tuntutan menolak H yg digunakan neg lain sbg dasar tuntutan
di perad internasional di perad internasional
Berlakunya H Berlakunya H- -HN HN
Teori Delegasi: Asas konst H mendelegasikan Teori Delegasi: Asas konst H mendelegasikan
kpd konstitusi neg ttg kapan dan dgn cara kpd konstitusi neg ttg kapan dan dgn cara
bagaimana H masuk pd HN bagaimana H masuk pd HN
- -akui adopsi tapi bukan transformasi akui adopsi tapi bukan transformasi
- -adopsi mrpk kelanjutan satu proses adopsi mrpk kelanjutan satu proses
pembentukan huk, penetapan perj sampai pembentukan huk, penetapan perj sampai
menjd ketent yang mengikat umum dlm suatu menjd ketent yang mengikat umum dlm suatu
neg neg
Teori Transformasi Teori Transformasi
Praktek Berlakunya H Praktek Berlakunya H- -HN HN
nggris nggris
Blackstone Doctrine/ nkorporasi Blackstone Doctrine/ nkorporasi
Amerika Serikat Amerika Serikat
The supreme law of the land The supreme law of the land
self executing treaties & non self executing treaties & non- -self executing treaties self executing treaties
ndonesia ndonesia
PRAKTEK BERLAKUNYA PRAKTEK BERLAKUNYA
H KEDALAM HN D NDONESA H KEDALAM HN D NDONESA
Pasal 11 UUD 45 Pasal 11 UUD 45
Surat Presiden No Surat Presiden No
2826 /HK/1960 2826 /HK/1960
UU No 24 Th 2000 UU No 24 Th 2000
pasal 10: pasal 10:
S PresidenNo 2826 /HK/1960 S PresidenNo 2826 /HK/1960
Treaty Treaty
1.Soal 1.Soal- -soal politik atau soal soal politik atau soal- -soal yang dapat mempengaruhi haluan soal yang dapat mempengaruhi haluan
politik LN spt perj persahabatan, perj persekutuan/ aliansi, politik LN spt perj persahabatan, perj persekutuan/ aliansi,
perubahan wilayah penetapan tapal batas. perubahan wilayah penetapan tapal batas.
2. katan 2. katan- -ikatan yang sdmk rupa sifatnya shg mempengaruhi ikatan yang sdmk rupa sifatnya shg mempengaruhi
haluan pol LN mis perj kerjasama ekonomi dan teknik,pinjaman haluan pol LN mis perj kerjasama ekonomi dan teknik,pinjaman
uang uang
3.Soal 3.Soal- -soal yg menurut UUD atau menurut peraturan per UUan soal yg menurut UUD atau menurut peraturan per UUan
harus diatur dng UU mis: kehakiman, kewarganegaraan. harus diatur dng UU mis: kehakiman, kewarganegaraan.
Agreement Agreement
UU No 24 th 2000 UU No 24 th 2000
Pasal 10 Pasal 10 perjanjian yang memerlukan perjanjian yang memerlukan
persetujuan dr DPR persetujuan dr DPR
- - Masalah politik, perdamaian, pertahanan dan Masalah politik, perdamaian, pertahanan dan
keamanan keamanan
- - Perubahan wilayah atau penetapan batas Perubahan wilayah atau penetapan batas
wilayah neg R wilayah neg R
- - Kedaulatan dan Hak berdaulat Kedaulatan dan Hak berdaulat
- - HAM dan lingkungan hidup HAM dan lingkungan hidup
- - Pembentukan hukum baru Pembentukan hukum baru
- - Pinjaman dan atau hibah LN Pinjaman dan atau hibah LN
SUMBER SUMBER
HUKUM NTERNASONAL HUKUM NTERNASONAL
Fungsi Fungsi
Macam Sumber Hukum Macam Sumber Hukum
Sumber Hukum nternasional Sumber Hukum nternasional
Pasal 38 ayat 1 Statuta Mahkamah Pasal 38 ayat 1 Statuta Mahkamah
nternasional nternasional
Sumber Hukum nternasional Sumber Hukum nternasional
Fungsi Fungsi sbg ukuran u/ menentukan apkh suatu ktentuan mrpk sbg ukuran u/ menentukan apkh suatu ktentuan mrpk
ktentuan hkm yg b'laku umum ktentuan hkm yg b'laku umum
Macam sumber hkm: Macam sumber hkm:
Sumber hkm formal (proses) Sumber hkm formal (proses)
Perjanjian int'l: law making treaty, treaty contract Perjanjian int'l: law making treaty, treaty contract
Kebiasaan (int'l customary law) Kebiasaan (int'l customary law):syarat materiil, syarat :syarat materiil, syarat
psikhologis/ opinio juris sive necesitatis psikhologis/ opinio juris sive necesitatis
Sumber hkm material (prinsip*) Sumber hkm material (prinsip*)
Prinsip hkm biasa (ex.pelanggaran Prinsip hkm biasa (ex.pelanggaran hrs ada ganti rugi) hrs ada ganti rugi)
us cogens (ex.pacta sunt servanda) us cogens (ex.pacta sunt servanda)
Dlm psl 38 Statuta CJ tetapkn ketntuan H yg dpt diterapkan o/ Dlm psl 38 Statuta CJ tetapkn ketntuan H yg dpt diterapkan o/
CJ: CJ: tdk tetapkan sumber hkm tdk tetapkan sumber hkm
nternational convention nternational convention
nternational custom nternational custom
General principle of law General principle of law
Judicial decision and doctrin Judicial decision and doctrin
9
Subyek Hukum nternasional Subyek Hukum nternasional
Pengertian Pengertian
Teori Teori : : negara negara saja saja atau atau individu individu saja saja
Subyek Subyek Hi Hi di di depan depan M M
Perluasan Perluasan subyek subyek
1. 1. Organisasi Organisasi nternasional nternasional Publik Publik
2. 2. ndividu ndividu
3. 3. Kesatuan Kesatuan bukan bukan negara negara
Bagaimana Bagaimana dgn dgn MNC's MNC's dan dan NGO's NGO's
O O
PBB PBB dan dan 14 14 Badan Badan Khusus Khusus (specialized (specialized
agencies) + 7 agencies) + 7 Badan Badan yang yang terkait terkait lainnya lainnya
O yang O yang berada berada diluar diluar sistem sistem PBB PBB mis mis: :
WTO WTO
Terdapat Terdapat lebih lebih dari dari 350 O 350 O baik baik bersifat bersifat
universal, universal, kontinental kontinental dan dan regional regional
NGO's NGO's
Lembaga yg didirikan swasta, perorangan. Lembaga yg didirikan swasta, perorangan.
Sasaran utama: mencoba melunakkan, Sasaran utama: mencoba melunakkan,
mempengaruhi, merubah kebijakan subyek H mempengaruhi, merubah kebijakan subyek H
melalui kegiatan yg jangkauannya sangat luas di melalui kegiatan yg jangkauannya sangat luas di
banyak negara. banyak negara.
Ruang lingkup: Humaniter, Politik, lmu Ruang lingkup: Humaniter, Politik, lmu
pengetahuan, eksos, olah raga dan ekologi pengetahuan, eksos, olah raga dan ekologi
Status konsultatif pada ECOSOC (psl 71) Status konsultatif pada ECOSOC (psl 71)
Peran: Peran: International pressure group International pressure group- - bukan bukan
subyek H subyek H
Tunduk pd hukum nasional Tunduk pd hukum nasional
Membantu dalam perkembangan H Membantu dalam perkembangan H
MNC'S MNC'S
Bukan merpkan Bukan merpkan international legal person international legal person
Dpt membuat persetujuan dgn pemerintah setempat Dpt membuat persetujuan dgn pemerintah setempat- -
memberlakukan prinsip H memberlakukan prinsip H- - internationalized contracts internationalized contracts
Perush yang berkantor pusat di suatu negara, kegiatan di Perush yang berkantor pusat di suatu negara, kegiatan di
banyak negara banyak negara
Pisau bermata dua Pisau bermata dua- - pembatasan pembatasan- - draft draft Code of conduct for MNC's Code of conduct for MNC's
EKSSTENS NEGARA EKSSTENS NEGARA
SEBAGA SUBYEK HUKUM SEBAGA SUBYEK HUKUM
Hakikat Negara Hakikat Negara
Mnrt Konvensi Montevideo 1933 Mnrt Konvensi Montevideo 1933
Negara hrs memiliki syarat: Negara hrs memiliki syarat:
Penduduk yg tetap Penduduk yg tetap
Wilyah yg pasti (tdk mutlak, co:srael 1949) Wilyah yg pasti (tdk mutlak, co:srael 1949)
Pemerintah yg berdaulat Pemerintah yg berdaulat
Kemampuan u adakan hub int'l (b'daulat) Kemampuan u adakan hub int'l (b'daulat)
Mnrt Hans Kelsen Mnrt Hans Kelsen
Negara adl sistem hkm, yaitu kesatuan sistem hkm Negara adl sistem hkm, yaitu kesatuan sistem hkm
yg mengikat seklmpk indivd dlm suatu wil ttt yg mengikat seklmpk indivd dlm suatu wil ttt
Mnrt Logemann Mnrt Logemann
Negara adl organisasi kekuasaan Negara adl organisasi kekuasaan
Organisasi Organisasi sekumpulan org dg tujuan b'sama dlm suatu sekumpulan org dg tujuan b'sama dlm suatu
krjsm dibwh 1 pimpinan & ada p'bagian kerja krjsm dibwh 1 pimpinan & ada p'bagian kerja
Kekuasaan Kekuasaan kemampuan u/ memaksakan khndk pd org kemampuan u/ memaksakan khndk pd org
lain lain
2
Terbentuknya Negara Terbentuknya Negara
Dasar: hak bangsa u tentukan nasib sendiri Dasar: hak bangsa u tentukan nasib sendiri
Melalui Melalui
Proklamasi kemerdekaan Proklamasi kemerdekaan p'nyataan sepihak p'nyataan sepihak
suatu neg bhw telah lepaskan diri dr kekuasaan suatu neg bhw telah lepaskan diri dr kekuasaan
neg lain&self determined neg lain&self determined
Perjanjian int'l Perjanjian int'l ada kesepakatan dibntuknya ada kesepakatan dibntuknya
suatu orgnss kekuasaan b'daulat suatu orgnss kekuasaan b'daulat
Plebisit Plebisit pemungutan suara rakyat dr suatu pemungutan suara rakyat dr suatu
wilyh ttt (biasanya tjadi krn penyelesaian sngkta wilyh ttt (biasanya tjadi krn penyelesaian sngkta
suatu antara 2 neg atau lbh ttg kedudukan suatu suatu antara 2 neg atau lbh ttg kedudukan suatu
wilyh) wilyh)
3
KedauIatan territoriaI hiIang karena :
Di terIantarkan.
PenakIukan
Proses aIamiah
Preskripsi
Perbatasan : garis bayangan pada permukaan
wiIayah suatu negara sebagai
pemisah dari wiIayah negara Iain
Diakui dengan traktat / pernyataan diam - diam.
Sengketa ; Iewat : ,7-97,80/M.I
Wujud perbatasan: Wujud perbatasan:
1. Car|s a|am|ah : gunung, sunga|, panta|, hutan, danau, padang
pas|r.
2. uatan : tanda - tanda yang d|pasang sesua| dengan gar|s
bayangan | gar|s ||ntang | gar|s bujur.
ara penentuan :
8unga| : 1. Median line t|dak d||ayar|}
2. 7halweg d||ayar|}
anau | |aut peda|aman : berdasarkan :
* keda|aman * konf|guras| * penggunaan.
8e|at | te|uk : t|dak ada aturan umum.
b|asanya sejarah | geograf|}
Terusan : - ja|an a|r peda|aman F ||ayah
- antar samodera FP.|. khusus
Penentuan dengan P.I.
8unga| |eat > negara Fnegara yang bersangkutan, menurut
bag|an yang
me|eat|nya.
8unga| |nternas|ona| : hak |eat :
1. negara yang d||a|u|
2. masa dama|
3. tanpa pembatasan.
Ada sunga| yang d|atur | d|aas| secara |nternas|ona|.
Pemerintah Pemerintah
Sbg person yuridik negara memerlukan organ yg
mewakili hehendaknya.
Wilayah tanpa pemerintahan tidak dianggap sbg
negara- Keputusan M dlm kasus Sahara Barat 1975
Ada hubungan diantara suku-suku akan tetapi belum
ada entitas juridik/ struktur pemerintahan
Pemerintah: badan eksekutif dlm suatu neg yg
dibentuk melalui prosedur konstitusional utk
menyelenggarakan tugas kenegaraan.
Harus efektif
KedauIatan KedauIatan
Kekuasaan tertinggi yang dimiliki
negara untuk mengatur
penyelenggaraan pemerintahan
Konp Montevideo 1933: capacity to
enter into relations with other states
Klasifikasi Negara Klasifikasi Negara
enurut entuknya
enurut w||ayah Lautnya
enurut Luas w||ayahnya
nrt status d|m pert|ka|an bersenjata
Macam-macam bentuk negara Macam-macam bentuk negara
1. Negara Kesatuan
2. Negara Federa|
3. Cabungan Negara-negara erdeka &n| R||| dan &n|
Person||}
4. Konfederas|
5. Negara-negara Netra|
. Negara-negara yang Terpecah
7. Negara-negara Kec||
8. Protektorat
Negara Kesatuan
hamp|r separuh negara yang ada d|dun|a merupakan negara kesatuan.
a|am negara |n| pemer|ntah pusat akan me|aksanakan keg|atan |uar
neger|.
Negara Federa|
Ada|ah gabungan sejum|ah negara yang d|namakan negara-negara bag|an
yang d|atur o|eh undang-undang dasar yang membag| eenang
antara pemer|ntah federa| dengan pemer|ntah negara bag|annya.
Cabungan Negara-negara erdeka &n| R||| dan &n| Person||}
&n| R||| ada|ah penggabungan dua neg atau |eb|h me|a|u| P| dan
berada d|baah kepa|a neg yang sama dan me|akukan keg |nt sbg
satu kesatuan.
&n| Person|| ada|ah gabungan dua neg merdeka atau |eb|h karena
mem|||k| raja yang sama
Konfederas|
Ada|ah gabungan dar| sejum|ah negara me|a|u| suatu perjanj|an
|nternas|ona| yang member|kan eenang tertentu kepada konfederas|.
Negara-negara Netra|
Ada|ah negara yang membatas| d|r|nya untuk t|dak me||batkan d|r| da|am
berbag| sengketa yang terjad| da|am masyarakat |nternas|ona|
netra||tas tetap dan netra||tas seaktu-aktu, Po||t|k Netra| atau
netra||tas pos|t|f
Negara-negara yang Terpecah
Ada|ah sebutan bag| negara yang ka|ah da|am P || d|mana suatu negara
d|duduk| o|eh negara-negara besar yang menang perang.
Negara-negara Kec||
Ada|ah negara-negara yang mem|||k| ||ayah yang sangat kec|| dengan
penduduk yang sangat sed|k|t pu|a, namun te|ah memenuh| persayaratan
da|am hukum |nternas|ona| sebaga| negara 41 Neg dengan penduduk
kurang dar| 1 juta dan 15 neg krang 100.000 orang.
Protektorat
Ada|ah negara-negara yang berada d|baah per||ndungan dar| negara
yang kuat. Negara protektorat akan mempero|eh sejum|ah eenang dar|
negara yang me||ndung|nya, dan negara |n| punya kapas|tas yang terbatas
da|am hubungan |uar neger| dan pertahanan yang b|asanya d||akukan o|eh
negara pe||ndung.
ontoh: Tun|s|a, aroko, Kamboja, Laos, V|etnam du|unya merupakan
negara protektorat dar| Peranc|s.
enurut w||ayah Lautnya enurut w||ayah Lautnya
1. Negara Panta| e|anda, es|r,
|nd|a
2. Negara Panta| t|dak beruntung
8|ngapura
3. Neg tdk berpanta| 8|ss,
Austr|a, Nepa|
4. Negara kepu|auan kesatuan
|ntr|ns|k & h|stor|s |ndones|a.
Bagian-Bagian laut menurut Konv Hukum Laut 1982
enurut Luas w||ayahnya enurut Luas w||ayahnya
Neg norma|
smua hak kjbn h| eks|s
Neg m|kro|m|n||||||put w||ayahnya,
penduduknya maupun kemampuan
ekonom|nya.
terbatas bbrp hak ttt d|m h|
Keanggotaan d| P
nrt status d|m Pert|ka|an bersenjata nrt status d|m Pert|ka|an bersenjata
Negara ert|ka|
sbg subyek h|, tunduk pd hkm perang
Negara d|netra|kan
Atas dsr pjj ko|ekt|f antar neg besar atau neg yg
bert|ka|}
|jam|n kemerdekaan serta |ntegr|tas
po||t|k&terr|tor|a|nya
8tatus permanen
8bg subyek h|, d||arang u| angkat senjta |aan
neg |a|n atau |kut persekutuan b'snjata
Neg netra|
8uka re|a tdk perang, bers|fat sementara & tdk
pengaruh| status sbg subyek h|
PENGAKUAN PENGAKUAN
Merupakan masalah yang sulit dalam H Merupakan masalah yang sulit dalam H
Alasan Alasan- -alasannya alasannya
- -perbuatan pengakuan lebih didasarkan pada perbuatan pengakuan lebih didasarkan pada
pertimbangan politik drpd hukum pertimbangan politik drpd hukum
- -ada bermacam ada bermacam- -macam bentuk pengakuan macam bentuk pengakuan
+ Apakah pengakuan merupakan suatu + Apakah pengakuan merupakan suatu
keharusan? keharusan?
+ Teori fungsi pengakuan + Teori fungsi pengakuan
+ Cara pemberian pengakuan + Cara pemberian pengakuan
+ Penarikan kembali pengakuan + Penarikan kembali pengakuan
Pengakuan Negara Pengakuan Negara
Pengakuan=syarat u dpt adakan hub int'l Pengakuan=syarat u dpt adakan hub int'l
Arti: p'buatan bebas sepihak dr neg yg membenarkan terbentuknya Arti: p'buatan bebas sepihak dr neg yg membenarkan terbentuknya
suatu orgnss kekuasaan & menerimanya sbg anggota masy int'l suatu orgnss kekuasaan & menerimanya sbg anggota masy int'l
Diberikan kpd: neg, pemerintah, kesatuan bukan neg Diberikan kpd: neg, pemerintah, kesatuan bukan neg
Hakikat: Hakikat:
Pengakuan dr segi penetapannya Pengakuan dr segi penetapannya adlh p'buatan politik adlh p'buatan politik (mrpkn (mrpkn
perbuatan pilihan sesuai keptgn neg yg akui) perbuatan pilihan sesuai keptgn neg yg akui) bukan suatu p'buatan bukan suatu p'buatan
hkm hkm (bkn sbg keharusan, krn telah penuhi p'syaratan yg ditentukan (bkn sbg keharusan, krn telah penuhi p'syaratan yg ditentukan
hkm hkm
Dr akibatnya Dr akibatnya pengakuan pengakuan timbulkan akibat hkm timbulkan akibat hkm (timbulkan hak, (timbulkan hak,
kwjbn & priviledges (dlm hub diplomatik) dr neg yg diakui) kwjbn & priviledges (dlm hub diplomatik) dr neg yg diakui)
Fungsi pengakuan: Fungsi pengakuan:
Teori konstitutif Teori konstitutif
Teori deklaratur (pembuktian) Teori deklaratur (pembuktian)
Teori Teori gabungan gabungan- -kompromi kompromi
ReJlicb ReJlicb : pengakuan aualah ui luai lingkup hukum. : pengakuan aualah ui luai lingkup hukum.
Pengakuan meiupakan tinuakan politik sepenuhnya. Pengakuan meiupakan tinuakan politik sepenuhnya.
Brierlv Brierlv, bahwa negaia , bahwa negaia- - tlh menjaui maklum, membeiikan tlh menjaui maklum, membeiikan
atau menolak pengakuan upt uigunakan utk kepentingan atau menolak pengakuan upt uigunakan utk kepentingan
memajukan politik nasional. memajukan politik nasional.
Scbworzenberqer Scbworzenberqer, bahwa hukum kebiasaan inteinasional , bahwa hukum kebiasaan inteinasional
tiuaklah mengenal kewajiban untuk membeiikan tiuaklah mengenal kewajiban untuk membeiikan
pengakuan kepaua sesuatu kesatuan. pengakuan kepaua sesuatu kesatuan.
Nquven 0uoc Nquven 0uoc, bahwa tiuak aua kehaiusan untuk mengakui , bahwa tiuak aua kehaiusan untuk mengakui
sepeiti juga tiuak aua kewajiban untuk tiuak mengakui. sepeiti juga tiuak aua kewajiban untuk tiuak mengakui.
amun, pengakuan membeiikan akibat hukum teitentu amun, pengakuan membeiikan akibat hukum teitentu
atau menimbulkan hak, kewajiban uan piivelegi ualam BI atau menimbulkan hak, kewajiban uan piivelegi ualam BI
maupun B. maupun B.
eoii Konstitutif eoii Konstitutif
pengakuan menciptakan negaia atau membeiikan status negaia. pengakuan menciptakan negaia atau membeiikan status negaia.
eoii uiuukung oleh: eoii uiuukung oleh:
. bebeiapa Saijana, sepeiti:. . bebeiapa Saijana, sepeiti:.
Strupp Strupp, , bahwa sifat uan uampak pengakuan menimbulkan bahwa sifat uan uampak pengakuan menimbulkan
egaia yang uiakui uan benai egaia yang uiakui uan benai- - uapat sebagai subyek BI uapat sebagai subyek BI
v. liszt v. liszt, auanya negaia baiu bukanlah mengenai beiuiiinya , auanya negaia baiu bukanlah mengenai beiuiiinya
negaia melainkan yang uitentukan oleh pengakuan. negaia melainkan yang uitentukan oleh pengakuan.
Hoore. Hoore. bhw sekalipun egaia baiu itu telah memiliki hak bhw sekalipun egaia baiu itu telah memiliki hak- - uan uan
atiibut keuaulatan namun baiu upt uigunakan bila telah atiibut keuaulatan namun baiu upt uigunakan bila telah
mempeioleh pengakuan. mempeioleh pengakuan.
Wheaton, bahwa bagi egaia baiu utk upt sepenuhnya Wheaton, bahwa bagi egaia baiu utk upt sepenuhnya
mengauakn hubungan antai egaia teilebih uahulu mengauakn hubungan antai egaia teilebih uahulu
memeilukan pengakuan uaii egaia memeilukan pengakuan uaii egaia- - lainnya. lainnya.
. fakta bahwa, negaiapemeiintah yang uiakui mempeioleh . fakta bahwa, negaiapemeiintah yang uiakui mempeioleh
status ualam pengauilan nasional ui neg. yg mengakui status ualam pengauilan nasional ui neg. yg mengakui
Teori Deklaratur Teori Deklaratur
Pengakuan hanya meiupakan peinyataan foimal ttg auanya fakta Pengakuan hanya meiupakan peinyataan foimal ttg auanya fakta
kemeiuekaan negaia yg telah memenuhi unsui kemeiuekaan negaia yg telah memenuhi unsui- - bg beiuiiinya negaia, bg beiuiiinya negaia,
Komisi Aibitiasi Konfeiensi Eiopa untuk peiuamaian ui Yugoslavia: Komisi Aibitiasi Konfeiensi Eiopa untuk peiuamaian ui Yugoslavia:
bahwa lahii uan beiakhiinya suatu neg aualah soal fakta: pengakuan bahwa lahii uan beiakhiinya suatu neg aualah soal fakta: pengakuan
oleh negaia lain hanya mempunyai uampak ueklaiatif semata. oleh negaia lain hanya mempunyai uampak ueklaiatif semata.
eoii ini uiuukung oleh bebeiapa saijana, eoii ini uiuukung oleh bebeiapa saijana,
Brierlv Brierlv, bahwa fungsi utama pengakuan aualah mengakui sebagai , bahwa fungsi utama pengakuan aualah mengakui sebagai
kenyataan. anpa pengakuan pun suatu negaia itu uapat beiuiii, kenyataan. anpa pengakuan pun suatu negaia itu uapat beiuiii,
Fricb Fricb, , paua hakekatnya yang uiakui itu aualah sesuatu yang telah aua. paua hakekatnya yang uiakui itu aualah sesuatu yang telah aua.
Iiscber Willioms Iiscber Willioms bahwa, Pengakuan itu beisifat ueklaiatoii, yaitu bahwa, Pengakuan itu beisifat ueklaiatoii, yaitu
meneiima negaia, tiuak menciptakan negaia. Penolakan meneiima negaia, tiuak menciptakan negaia. Penolakan
membeii pengakuan tuk upt meiubah auanya fakta membeii pengakuan tuk upt meiubah auanya fakta- -. .
fakta bahwa: a). pengakuan beilaku suiut, fakta bahwa: a). pengakuan beilaku suiut,
b). penolakan pengakuan tiuak beiaiti menghapus negaia, b). penolakan pengakuan tiuak beiaiti menghapus negaia,
c). piaktek negaia membeiimenolak pengakuan c). piaktek negaia membeiimenolak pengakuan
beiuasaikan piinsip hukum. beiuasaikan piinsip hukum.
TeorI DekIuruLur jugu dIdukung: TeorI DekIuruLur jugu dIdukung:
Ps.3 Konv Montevideo 1933: keberadaan Ps.3 Konv Montevideo 1933: keberadaan
politik suatu negara bebas dari politik suatu negara bebas dari
pengakuannya negara pengakuannya negara- -2 lain 2 lain
Piagam Bogota, Konf. Boines Aires 1967, Piagam Bogota, Konf. Boines Aires 1967,
Komisi Arbitrasi Konf. Eropa : Komisi Arbitrasi Konf. Eropa : lahir dan lahir dan
berakhirnya suatu negara adalah soal berakhirnya suatu negara adalah soal
fakta, pengakuan oleh negara lain hanya fakta, pengakuan oleh negara lain hanya
mempunyai dampak deklaratif mempunyai dampak deklaratif
Teori Gabungan Teori Gabungan
suatu negaia uapat menjaui piibaui inteinasional tanpa suatu negaia uapat menjaui piibaui inteinasional tanpa
melalui pengakuan (teoii ueklaiatoii), akan tetapi untuk melalui pengakuan (teoii ueklaiatoii), akan tetapi untuk
menggunakan hak menggunakan hak- -hak sebagai piibaui inteinasional, hak sebagai piibaui inteinasional,
negaia teisebut memeilukan pengakuan uaii negaia negaia teisebut memeilukan pengakuan uaii negaia- -
negaia lainnya (teoii Konstitutif). negaia lainnya (teoii Konstitutif).
Nenuiut Nenuiut ersbev ersbev, , bahwa beiuiiinya negaia teilepas uaii bahwa beiuiiinya negaia teilepas uaii
pengakuan (ueklaiatoii), namun pengakuan aualah peilu pengakuan (ueklaiatoii), namun pengakuan aualah peilu
untuk mempeioleh keanggotaan ualam keluaiga bangsa untuk mempeioleh keanggotaan ualam keluaiga bangsa--
bangsa (konstitutif). bangsa (konstitutif).
0ppenbeim 0ppenbeim--louterpoct louterpoct, bahwa justiu melalui pengakuan, , bahwa justiu melalui pengakuan,
maka negaia menjaui peison inteinasional (konstitutif). maka negaia menjaui peison inteinasional (konstitutif).
Bengan mengakui negaia baiu maka negaia baiu yang Bengan mengakui negaia baiu maka negaia baiu yang
uimaksuu memenuhi peisyaiatan negaia sebagaimana uimaksuu memenuhi peisyaiatan negaia sebagaimana
uiminta oleh hukum inteinasional (ueklaiatoii). uiminta oleh hukum inteinasional (ueklaiatoii).
Kasus Kosovo Kasus Kosovo
Syarat Yuridis adanya Negara Syarat Yuridis adanya Negara
- - wilayah wilayah : 10.887 Km2 : 10.887 Km2
- - Pemerintahan: ada Pemerintahan: ada
- - Penduduk Penduduk : 2,2 juta jiwa : 2,2 juta jiwa
- - Deklarasi Kemerdekaan 17 Februari 2008 Deklarasi Kemerdekaan 17 Februari 2008
Pengakuan bukan syarat yuridis Pengakuan bukan syarat yuridis
Yg mengakui: Albania, AS, Britania Raya, Prancis, Yg mengakui: Albania, AS, Britania Raya, Prancis,
Turki Turki
Yg Belum: ndonesia, Yg Belum: ndonesia,
Menolak: RRC, Rusia, Serbia Menolak: RRC, Rusia, Serbia
Macam Pengakuan Macam Pengakuan
de de- -IukLo IukLo
de de- -vure vure
DIIIIuL dr BenLuknvu DIIIIuL dr BenLuknvu
koIekLII koIekLII
bersvuruL bersvuruL
Neguru Neguru
DIIIIuL dr Obveknvu DIIIIuL dr Obveknvu KpI. Neguru KpI. Neguru
beIIIgerencv beIIIgerencv
Gerukun pembebusun NusIonuI Gerukun pembebusun NusIonuI
Tegus Tegus- -Legus Legus
DIIIIuL dr Curunvu DIIIIuL dr Curunvu
DIum DIum- -dIum dIum
Pengakuan de Pengakuan de- -facto facto
= = Pengakuan yg uibeiikan beiuasaikan kenyataanfakta bhw Pengakuan yg uibeiikan beiuasaikan kenyataanfakta bhw
negaia ybst telah mampu melakukan hubungan negaia ybst telah mampu melakukan hubungan
inteinasional inteinasional
0ppenheim 0ppenheim- -Lauteipact uan Bieily: Lauteipact uan Bieily: pembeiian pengakuan pembeiian pengakuan
yg uemikian sebenainya menceiminkan sikap iagu uaii yg uemikian sebenainya menceiminkan sikap iagu uaii
egaia Pemeiintah yang mengakui egaia Pemeiintah yang mengakui
ujuan: ujuan: untuk melinuungi kepentingan negaia yang untuk melinuungi kepentingan negaia yang
mengakui mengakui
Pengakuan de Pengakuan de- -yure yure
= = menuiut ukuian negaia yg mengakui bhw negaia yg baiu menuiut ukuian negaia yg mengakui bhw negaia yg baiu
teisebut secaia yuiiuis tlh memenuhi syaiat teisebut secaia yuiiuis tlh memenuhi syaiat- - kenegaiaan kenegaiaan
uan uan meiupakan satu meiupakan satu- -satunya yang mewakili negaianya satunya yang mewakili negaianya
beiuasaikan kekuasaan nyata yang telah menimbulkan beiuasaikan kekuasaan nyata yang telah menimbulkan
hak baginya. hak baginya.
Pertimbangan Pengakuan de Pertimbangan Pengakuan de- -yure yure
- - stabilitas stabilitas
- - uukungan uukungan uaii uaii penuuuuknya penuuuuknya
- - mampu mampu uan uan sanggup sanggup melaksanakan melaksanakan kewajiban kewajiban inteinasional inteinasional
Peisamaan Peisamaan pengakuan pengakuan ue ue- -facto facto -- ue ue- -yuie yuie::
- - Sbg Sbg negaia negaia
- - Kekuatan Kekuatan mengikatnya mengikatnya sama sama
Peibeuaan Peibeuaan::
- - eg eg yg yg uiakui uiakui secaia secaia ue ue- -yuie yuie yang yang beihak beihak mengklaim mengklaim
- - eg eg yg yg uiakui uiakui secaia secaia ue ue- -yuie yuie yg yg upt upt sbg sbg suksesoi suksesoi
- - Kekebalan Kekebalan uan uan hak hak istimewa istimewa uiplomatik uiplomatik hanya hanya upt upt uinikmati uinikmati
oleh oleh neg neg yg yg suh suh uiakui uiakui sec ue sec ue- -yuie yuie
- - Pengakuan Pengakuan ue ue- -facto facto sifatnya sifatnya sementaia sementaia
Antaia pengakuan ue Antaia pengakuan ue- -facto uan pengakuan ue facto uan pengakuan ue- -yuie yuie
tuk beisifat beitingkat tuk beisifat beitingkat
Piaktek bebeip negaia: Piaktek bebeip negaia:
- - Inggiis, Italia, uan swiss mengakui 0ni Inggiis, Italia, uan swiss mengakui 0ni- -Sovyet secaia Sovyet secaia
ue ue- -facto uulu, uengan membuka hubungan uagang, facto uulu, uengan membuka hubungan uagang,
baiu kemuuian uiikuti uengan pengakuan ue baiu kemuuian uiikuti uengan pengakuan ue- -yuie. yuie.
- - Inuonesia, uiakui oleh Ameiika Seiikat secaia ue Inuonesia, uiakui oleh Ameiika Seiikat secaia ue
facto paua tahun 9 baiu kemuuian secaia ue facto paua tahun 9 baiu kemuuian secaia ue- -yuie. yuie.
- - Nesii, mengakui Inuonesia secaia ue Nesii, mengakui Inuonesia secaia ue- -facto paua facto paua
tanggal Naiet 9 uan baiu paua tanggal 8 tanggal Naiet 9 uan baiu paua tanggal 8
opembei membeiikan pengakuan secaia ue opembei membeiikan pengakuan secaia ue- -yuie, yuie,
beisama beisama- -sama Syiia, Lebanon, Sauui Aiabia, Yoiuania sama Syiia, Lebanon, Sauui Aiabia, Yoiuania
uan Yaman uan Yaman
Pengakuan Pengakuan Kolktif Kolktif::
tinuakan beisama ualam bentuk keputusaan Int'l. tinuakan beisama ualam bentuk keputusaan Int'l.
Contoh: Contoh: - - 9 Sekutu akui Albania & Esthonesia 9 Sekutu akui Albania & Esthonesia
- - Belsinki ieaty 9, A0 akui Rep. Bem. Belsinki ieaty 9, A0 akui Rep. Bem.
Ieiman imui Ieiman imui
- - Peneiimaan anggota PBB . Peneiimaan anggota PBB .
Pengakuan Pengakuan rsyarat rsyarat::
= Pengakuan yg uibeiikan beuasaikan syaiat = Pengakuan yg uibeiikan beuasaikan syaiat- -syaiat ttu. syaiat ttu.
Contoh: Kongies Beilin 88 Contoh: Kongies Beilin 88 - -> Bulgaiia, Seibia, > Bulgaiia, Seibia,
Rumania & Nontenegio ug. syaiat akui kebebasan Rumania & Nontenegio ug. syaiat akui kebebasan
agama, linuungi haita miliknya usb. agama, linuungi haita miliknya usb.
Peisyaiatan yang uimaksuu bukan peisyaiatan hukum. Peisyaiatan yang uimaksuu bukan peisyaiatan hukum.
Sehingga bila teijaui pelanggaian atas peisyaiatan yang Sehingga bila teijaui pelanggaian atas peisyaiatan yang
uibebankan, tiuak beiaiti batalnya pengakuan uibebankan, tiuak beiaiti batalnya pengakuan
Pengakuan Negara Pengakuan Negara: :
pengakuan sbg piibaui int'l ug sgl hak uan kewajiban. pengakuan sbg piibaui int'l ug sgl hak uan kewajiban.
ngakuan Kpala Ng.] mrintaban ngakuan Kpala Ng.] mrintaban::
= tiuak aua kaitannya ug. negaia. = tiuak aua kaitannya ug. negaia.
= menolak pengakuan kepala negPemth tuk beiaiti menolak = menolak pengakuan kepala negPemth tuk beiaiti menolak
auanya neg auanya neg
> > eihauap negaia lama eihauap negaia lama::
- - peigantian secaia konstitusional tiuak aua masalah peigantian secaia konstitusional tiuak aua masalah
- - peigantian in peigantian in- -konstitisional . konstitisional .- - sikap hati sikap hati- -hati hati
- - sikap pasif sikap pasif
Contoh: Inuia mengakui Banglaues pu tgl. Contoh: Inuia mengakui Banglaues pu tgl. - - - -', ',
pauahal Banglaues Baiu Neiueka pu tgl pauahal Banglaues Baiu Neiueka pu tgl - -- -' '
Pakistan menuuuh Inuia melakukan inteivensi. Pakistan menuuuh Inuia melakukan inteivensi.
Piaktek Inggiis & AS: tuk. beii pengakuan paua Piaktek Inggiis & AS: tuk. beii pengakuan paua
pemeiintahan inkonstitusional. pemeiintahan inkonstitusional.
> > eihauap negaia baiu eihauap negaia baiu egPemthannya . egPemthannya .
ngakuan insurgncy]lligrncy ngakuan insurgncy]lligrncy::
- - tujuan: supaya tiuak uianggap melanggai tujuan: supaya tiuak uianggap melanggai
hukum, uan tiuak uianggap lakukan kejatahan hukum, uan tiuak uianggap lakukan kejatahan
peiang peiang
- - Keuntungan: yaitu untuk mempeioleh jamin Keuntungan: yaitu untuk mempeioleh jamin
hubungan hukum uan jaminan peilinuungan hubungan hukum uan jaminan peilinuungan
bagi waiga negaianya kepentingannya. bagi waiga negaianya kepentingannya.
Crakan mbbasan Nasional Crakan mbbasan Nasional: :
teibatas sebagai peninjau paua 0iganisasi Int teibatas sebagai peninjau paua 0iganisasi Int
Contoh: SWAP0 Contoh: SWAP0 - -> Res.N0 o. h.9 > Res.N0 o. h.9
PL0 PL0 -- --> Res. N0 o. h. 8 > Res. N0 o. h. 8
uAN (uulu) . uAN (uulu) .
Pengakuan egas Pengakuan egas- -tegas tegas : Peinyataan iesmi : Peinyataan iesmi
Pengakuan Biam Pengakuan Biam- -uiam uiam: uisimpulkan uaii : uisimpulkan uaii
auanya hubungan int. auanya hubungan int.
Sepeiti: Sepeiti: - - hubungan uiplomatik: hubungan uiplomatik:
- - peijanjian bilateial peijanjian bilateial
amun untuk hubungan amun untuk hubungan- - beiikut sepeiti: beiikut sepeiti:
- - pembeiian eksekuatui ... . pembeiian eksekuatui ... .
- - konfeiensi inteinasional ... . konfeiensi inteinasional ... .
- - sama sama- -sama menjaui anggota 0I.. sama menjaui anggota 0I..
iuak upt uisimpulkan telah teijaui pengakuan iuak upt uisimpulkan telah teijaui pengakuan
uiam uiam- -
Penarikan kembali pengakuan Penarikan kembali pengakuan
Pengakuan de jure tdk dpt ditarik kembali Pengakuan de jure tdk dpt ditarik kembali
krn alasan pengakuan atas status neg krn alasan pengakuan atas status neg
tdk dpt dihentikan, even hub diplomatik dpt tdk dpt dihentikan, even hub diplomatik dpt
dihentikan dg pemutusan hub dihentikan dg pemutusan hub
Pengakuan de facto (keadaan orgnss Pengakuan de facto (keadaan orgnss
kekuasaan) kekuasaan) dpt ditarik kembali dg syarat dpt ditarik kembali dg syarat
diberinya pengakuan de jure atau diberinya pengakuan de jure atau
hapusnya orgnss kekuasaan yg dimaksud hapusnya orgnss kekuasaan yg dimaksud
Macam Negara Macam Negara
Mnrt bentuknya: Mnrt bentuknya:
Neg kesatuan Neg kesatuan
Neg federal Neg federal
Konfederasi Konfederasi bkn subyek H bkn subyek H
Mnrt luas wilayahnya: Mnrt luas wilayahnya:
Neg normal Neg normal smua hak kwjbn H eksis smua hak kwjbn H eksis
Neg mikro Neg mikro terbatas bbrp hak ttt dlm H terbatas bbrp hak ttt dlm H
Mnrt wilyh lautnya: Mnrt wilyh lautnya:
Neg pantai Neg pantai beruntung atau buntung beruntung atau buntung
Neg tdk berpantai Neg tdk berpantai
Neg kepulauan Neg kepulauan kesatuan intrinsik&historis kesatuan intrinsik&historis
7
Mnrt status dlm pertikaian bsenjta Mnrt status dlm pertikaian bsenjta
Neg bertikai Neg bertikai
sbg subyek H, tunduk pd hkm perang sbg subyek H, tunduk pd hkm perang
Neg dinetralkan Neg dinetralkan
Atas dsr pjj kolektif (antar neg besar atau neg yg bertikai) Atas dsr pjj kolektif (antar neg besar atau neg yg bertikai)
Dijamin kemerdekaan serta integritas politik&territorialnya Dijamin kemerdekaan serta integritas politik&territorialnya
Status permanen Status permanen
Sbg subyek H, dilarang u/ angkat senjta lawan neg lain Sbg subyek H, dilarang u/ angkat senjta lawan neg lain
atau ikut persekutuan b'snjata atau ikut persekutuan b'snjata
Neg netral Neg netral
Suka rela tdk perang, bersifat sementara & tdk Suka rela tdk perang, bersifat sementara & tdk
pengaruhi status sbg subyek H pengaruhi status sbg subyek H
8
NEGARA SEBAGA SUBYEK NEGARA SEBAGA SUBYEK
H H
Konperensi montevideo 1933 Konperensi montevideo 1933
- - penduduk penduduk
- - wilayah wilayah
- - pemerintah pemerintah
- - kemampuan utk melakukan hubungan kemampuan utk melakukan hubungan
dengan negara lain dengan negara lain
TERBENTUKNYA NEGARA TERBENTUKNYA NEGARA
PROKLAMAS KEMERDEKAAN PROKLAMAS KEMERDEKAAN
PERJANJAN NTERNASONAL PERJANJAN NTERNASONAL
PLEBST PLEBST
PENGAKUAN PENGAKUAN
Merupakan masalah yang sulit dalam H Merupakan masalah yang sulit dalam H
Alasan Alasan- -alasannya alasannya
- -perbuatan pengakuan lebih didasarkan pada perbuatan pengakuan lebih didasarkan pada
pertimbangan politik drpd hukum pertimbangan politik drpd hukum
- -ada bermacam ada bermacam- -macam bentuk pengakuan macam bentuk pengakuan
+ Apakah pengakuan merupakan suatu + Apakah pengakuan merupakan suatu
keharusan? keharusan?
+ Teori fungsi pengakuan + Teori fungsi pengakuan
+ Cara pemberian pengakuan + Cara pemberian pengakuan
+ Penarikan kembali pengakuan + Penarikan kembali pengakuan
NEGARA X NEGARA X
LAHR LAHR
* apa tanggapan dari negara * apa tanggapan dari negara- -negara lain? negara lain?
* memberikan/tdk memberikan pengakuan * memberikan/tdk memberikan pengakuan
* fungsi bagi negara yang diakui * fungsi bagi negara yang diakui
Teori fungsi pengakuan Teori fungsi pengakuan
Konstitutif Konstitutif
Deklaratur/pembuktian Deklaratur/pembuktian
Macam Macam- -macam pengakuan macam pengakuan
Pengakuan negara Pengakuan negara
Pengakuan pemerintah baru Pengakuan pemerintah baru
Pengakuan de facto dan de jure Pengakuan de facto dan de jure
Pengakuan terhadap pembrontak Pengakuan terhadap pembrontak
Pengakuan kolektif Pengakuan kolektif
Pengakuan bersyarat Pengakuan bersyarat
Cara Pemberian Pengakuan Cara Pemberian Pengakuan
Secara tegas Secara tegas
Secara diam Secara diam- -diam diam
Apakah pengakuan yang sudah Apakah pengakuan yang sudah
diberikan dapat ditarik kembali? diberikan dapat ditarik kembali?
Dapat/ tidak Dapat/ tidak
pengakuan de facto pengakuan de facto
pengakuan de jure pengakuan de jure
Macam Macam- -Macam Negara Macam Negara
Menurut bentuknya: Menurut bentuknya:
negara kesatuan, negara federasi negara kesatuan, negara federasi
konfederasi konfederasi
+ Menurut luas wilayahnya: + Menurut luas wilayahnya:
negara yang normal, negara mikro negara yang normal, negara mikro
+ Menurut wilayah lautnya: + Menurut wilayah lautnya:
negara pantai, negara tdk berpantai, negara geografis tdk negara pantai, negara tdk berpantai, negara geografis tdk
beruntung, neg kepulauan beruntung, neg kepulauan
+ Menurut kedudukannya dalam pertikaian senjata + Menurut kedudukannya dalam pertikaian senjata
neg bertikai, negara netral dan neg yang dinetralkan neg bertikai, negara netral dan neg yang dinetralkan
(Neut (Neutr ralized state) alized state)
NEGARA NEGARA A >< NEGARA A >< NEGARA BB
NEGARA NETRAL NEGARA NETRAL
Negara yang dinetralkan Negara yang dinetralkan
negara yang kemerdekaan dan integritas politik serta negara yang kemerdekaan dan integritas politik serta
territorialnya dijamin secara permanen oleh perjanjian territorialnya dijamin secara permanen oleh perjanjian
kolektif negara kolektif negara- -negara besar dgn negara yang negara besar dgn negara yang
dinetralkan tsb dinetralkan tsb
tujuan : mempertahankan perdamaian tujuan : mempertahankan perdamaian
Kewajiban negara yang dinetralkan: Kewajiban negara yang dinetralkan:
- - Dilarang mengangkat senjata kecuali membela diri Dilarang mengangkat senjata kecuali membela diri
- - Dilarang ikut dalam perjanjian persekutuan Dilarang ikut dalam perjanjian persekutuan
- - Dilarang ikut serta dalam peperangan Dilarang ikut serta dalam peperangan
HAK KEWAJBAN NEGARA HAK KEWAJBAN NEGARA
DLM HUBNYA DGN NEGARA DLM HUBNYA DGN NEGARA
LAN LAN
HAK: 1. KEMERDEKAAN HAK: 1. KEMERDEKAAN
2. KESEDERAJADAN NEGARA 2. KESEDERAJADAN NEGARA
3. MEMPERTAHANKAN DR 3. MEMPERTAHANKAN DR
*KEWAJBAN *KEWAJBAN
1. TDK MELAKUKAN PERANG 1. TDK MELAKUKAN PERANG
2. MELAKSANAKAN P DGN BAK 2. MELAKSANAKAN P DGN BAK
3. TDK NTERVENS 3. TDK NTERVENS
Hak yg terkait: Hak yg terkait:
Kekuasaan eksk Kekuasaan ekskl lu ussif u/ urusan DN if u/ urusan DN
Menerima/menolak orang asing Menerima/menolak orang asing
Hak atas perutusan diplomatik Hak atas perutusan diplomatik
Kewajiban yg terkait: Kewajiban yg terkait:
Tdk lakukan p'buatan kedaulatan di Tdk lakukan p'buatan kedaulatan di
neg.lain neg.lain
Tdk campuri urusan DN neg.lain Tdk campuri urusan DN neg.lain
1
0
ntervensi ntervensi
Mnrt H: Mnrt H:
Melarang int'vnsi yg Melarang int'vnsi yg
B'tntangan khndk neg yg B'tntangan khndk neg yg
dicampuri dicampuri
Mengurangi kedaulatan politik Mengurangi kedaulatan politik
Mengenai urusan yg hrs Mengenai urusan yg hrs
diputus scr bebas o/ neg diputus scr bebas o/ neg
Dilakukan dgn paksaan Dilakukan dgn paksaan
Dibolehkan apbila: Dibolehkan apbila:
Scr kolektif Scr kolektif
u/ lindungi WN u/ lindungi WN
u/ pertahankan diri u/ pertahankan diri
Pd neg yg lakukan Pd neg yg lakukan
pelanggaran berat pelanggaran berat
Tdk gunakan ancaman & Tdk gunakan ancaman &
kekerasan senjata kekerasan senjata
Tdk rugikan integritas (wilayah Tdk rugikan integritas (wilayah
& politik) & politik)
Doktrin Monroe 1823 Doktrin Monroe 1823
1
1
WLAYAH NEGARA WLAYAH NEGARA
DARAT DARAT
LAUT LAUT
UDARA/ ANGKASA UDARA/ ANGKASA
CARA MEMPEROLEH WLAYAH CARA MEMPEROLEH WLAYAH
DARAT DARAT
Occupation/ okupasi Occupation/ okupasi
Annexation/ aneksasi Annexation/ aneksasi
Acresion/ akresi Acresion/ akresi
Cession/ Cessie Cession/ Cessie
Preskipsi Preskipsi
Okupasi Okupasi
Cara memperoleh kedaulatan wilayah terhadap wilayah Cara memperoleh kedaulatan wilayah terhadap wilayah
yang tidak berada dibawah kedaulatan negara lain, yang tidak berada dibawah kedaulatan negara lain,
terhadap wilayah yg res nullius. terhadap wilayah yg res nullius.
Syarat memenuhi prinsip Syarat memenuhi prinsip ffectiveness ffectiveness Putusan Putusan
Mahkamah nternasional Permanen ( PCJ) thdp Kasus Mahkamah nternasional Permanen ( PCJ) thdp Kasus
Eastern Greenland , Denmark vs Norwegia Eastern Greenland , Denmark vs Norwegia
- - adanya kemauan bertindak sebagai yang berdaulat adanya kemauan bertindak sebagai yang berdaulat
- - pelaksanaan kedaulatan yang sesuai pelaksanaan kedaulatan yang sesuai
penemuan saja tidak dapat dijadikan sbg alas hak penemuan saja tidak dapat dijadikan sbg alas hak
Kasus P Miangas Kasus P Miangas
Kasus Sipadan dan Ligitan Kasus Sipadan dan Ligitan
WLAYAH LAUT WLAYAH LAUT
Perkembangan Hukum Laut Perkembangan Hukum Laut
Konvensi Konvensi- -konvensi nternasional yang konvensi nternasional yang
mengatur tentang laut mengatur tentang laut
KONVENS KONVENS- -KONVENS KONVENS
NTERNASONAL TENTANG HUKUM LAUT NTERNASONAL TENTANG HUKUM LAUT
(unclos) (unclos)
KONVENS JENEWA 1958 KONVENS JENEWA 1958 - -86 negara 86 negara
1. 1. LAUT TERRTORAL & JALUR TAMBAHAN LAUT TERRTORAL & JALUR TAMBAHAN
2. 2. LAUT BEBAS LAUT BEBAS
3. 3. PERKANAN & PERLNDUNGAN KEKAYAAN HAYAT D LAUT PERKANAN & PERLNDUNGAN KEKAYAAN HAYAT D LAUT
LEPAS LEPAS
4. 4. LANDAS KONTNEN LANDAS KONTNEN
KONVENS JENEWA 1960 KONVENS JENEWA 1960 - - 88 88
KONVENS PBB TTG HUKUM LAUT 1982 KONVENS PBB TTG HUKUM LAUT 1982 - -
141 141
Bagian Bagian- -Bagian dari Laut Bagian dari Laut
Garis pangkal, baseline Garis pangkal, baseline
Perairan Perairan Pedalaman Pedalaman, internal , internal
water water
Laut Laut Territorial Territorial, territorial sea , territorial sea
Jalur Jalur Tambahan Tambahan,contigious ,contigious
zone zone
Zone Zone Ekonomi Ekonomi Eksklusif Eksklusif
Landas Landas Kontinen Kontinen, continental , continental
shelf shelf
Laut Laut Lepas Lepas/ / Bebas Bebas, high sea , high sea
Seabed Area Seabed Area
Garis Pangkal Garis Pangkal
Garis Pangkal Normal(normal baseline) Garis Pangkal Normal(normal baseline)
Garis Pangkal lurus (Straight baseline Garis Pangkal lurus (Straight baseline
from point to point) from point to point)
Garis pangkal Kepulauan Garis pangkal Kepulauan
Garis pangkal normal
Kondisi
Kondisi
Geografis
Geografis
bagi
bagi
penerapan
penerapan
Straight Baseline
Straight Baseline
EXCLUSIVE ECONOMIC ZONE
Archipelagic State Archipelagic State
Archipelagic State
TERRITORIAL SEA
Contiguous zone
Laut Territorial Laut Territorial
Pengertian Pengertian
Hak & kewajiban negara pantai Hak & kewajiban negara pantai
Hak & kewajiban kapal asing Hak & kewajiban kapal asing
Hak dan Kewajiban Hak dan Kewajiban
Negara Pantai Negara Pantai
Hak Negara pantai berdaulat, tapi dibatasi hak Hak Negara pantai berdaulat, tapi dibatasi hak
innocent passage kapal asing innocent passage kapal asing
Kewajiban memberi tahu kpd kapal asing yang Kewajiban memberi tahu kpd kapal asing yang
lewat ttg bahaya pelayaran yang diketahuinya lewat ttg bahaya pelayaran yang diketahuinya
Tidak boleh menghalangi lintas damai dari kapal Tidak boleh menghalangi lintas damai dari kapal
asing yang lewat di LT kecuali bila penangguhan asing yang lewat di LT kecuali bila penangguhan
tsb demi kepentingan keselamatan pelayaran itu tsb demi kepentingan keselamatan pelayaran itu
sendiri sendiri
Tidak melakukan diskriminasi thd kapal asing Tidak melakukan diskriminasi thd kapal asing
yang lewat yang lewat
Hak Kapal Asing Hak Kapal Asing
Melintas laut tanpa memasuki PP atau Melintas laut tanpa memasuki PP atau
singgah di pelabuhan singgah di pelabuhan
Lintasan hrs tidak terputus dan cepat, Lintasan hrs tidak terputus dan cepat,
kecuali dlm keadaan force majeure kecuali dlm keadaan force majeure
Lintasan hrs damai artinya tdk Lintasan hrs damai artinya tdk
membahayakan ketertiban keamanan dan membahayakan ketertiban keamanan dan
perdamaian neg pantai perdamaian neg pantai
Lintas yang tidak damai Lintas yang tidak damai
Setiap ancaman atau penggunaan kekerasan thd Setiap ancaman atau penggunaan kekerasan thd
kedaulatan,keutuhan wilayah kedaulatan,keutuhan wilayah
Setiap latihan atau praktek dgn senjata Setiap latihan atau praktek dgn senjata
Mengumpulkan informasi yang merugikan Mengumpulkan informasi yang merugikan
Propaganda Propaganda
Peluncuran, pendaratan setiap pesawat udara dari kapal Peluncuran, pendaratan setiap pesawat udara dari kapal
Bongkar muat setiap komoditi, mata uang, orang yang Bongkar muat setiap komoditi, mata uang, orang yang
bertentangan dng peruuan neg pantai bertentangan dng peruuan neg pantai
Pencemaran dengan sengaja, perikanan Pencemaran dengan sengaja, perikanan
Kegiatan yang tdk berhub langsung dng lintas Kegiatan yang tdk berhub langsung dng lintas
Zone Ekonomi Eksklusif Zone Ekonomi Eksklusif
Pengertian Pengertian
Hak negara pantai Hak negara pantai
mempunyai mempunyai hak berdaulat hak berdaulat dalam bidang dalam bidang ekonomi, spt hak ekplorasi, ekonomi, spt hak ekplorasi,
hak eksploitasi, hak konservasi, hak pengelolaan sumber kekayaan hak eksploitasi, hak konservasi, hak pengelolaan sumber kekayaan
alam dari airlaut, dasar laut dan tanah dibawahnya dan kegiatan lain alam dari airlaut, dasar laut dan tanah dibawahnya dan kegiatan lain
untuk ekplorasi dan ekploitasi wilayah tsb untuk ekplorasi dan ekploitasi wilayah tsb
Melaksanakan Yurisdiksi berkenaan dengan: Melaksanakan Yurisdiksi berkenaan dengan:
- - pembuatan dan pemakaian pulau buatan, instalasi dan bangunan pembuatan dan pemakaian pulau buatan, instalasi dan bangunan
- - riset kelautan riset kelautan
- - perlindungan dan pelestarian lingkungan laut perlindungan dan pelestarian lingkungan laut
Wilayah zona Wilayah zona ekonomi ekonomi eksklusif eksklusif pada pada
dasarnya dasarnya merupakan merupakan bagian bagian dari dari wilayah wilayah
laut laut bebas, bebas, sehingga sehingga Negara Negara lain lain juga juga
mempunyai mempunyai hak hak- -hak hak tertentu tertentu di di wilayah wilayah
zona zona ekonomi ekonomi eksklusif eksklusif suatu suatu Negara, Negara,
sepanjang sepanjang mendapat mendapat ijin ijin dan dan tunduk tunduk pada pada
pengaturan pengaturan yang yang ditentukan ditentukan oleh oleh negara negara
pantai pantai tersebut tersebut. .
Hak Hak negara negara lain lain antara antara lain lain::
berhak berhak turut turut serta serta melakukan melakukan eksploitasi eksploitasi
atau atau eksplorasi eksplorasi atas atas atas atas sumber sumber
kekayaan kekayaan alam alam hayati hayati,,
- - menikmati menikmati nikmati nikmati kebebasan kebebasan
sebagaimana sebagaimana di di laut laut bebas, bebas,
- - Negara yang secara Negara yang secara geografis geografis tak tak
berpantai berpantai dan dan atau atau tak tak beruntung beruntung, ,
mempunyai mempunyai hak hak yang yang diutamakan diutamakan atas atas
kelebihan kelebihan kemampuan kemampuan negara negara pantai pantai
tersebut tersebut
ra ra lain lain antara antara lain lain::
Landas Kontinen Landas Kontinen
Pengertian Pengertian
dasar laut dan tanah bawahnya dari permukaan laut yang berada di dasar laut dan tanah bawahnya dari permukaan laut yang berada di
luar laut teritorial, sepanjang kelanjutan alamiah hingga pinggiran luar laut teritorial, sepanjang kelanjutan alamiah hingga pinggiran
luar tepi kontinen, atau hingga jarak 200 mil dari garis pangkal luar tepi kontinen, atau hingga jarak 200 mil dari garis pangkal
darimana lebar laut teritorial diukur, atau bila kelanjutan alamiah darimana lebar laut teritorial diukur, atau bila kelanjutan alamiah
hingga pinggiran luar tepi kontinen tersebut lebih dari 200 mil hingga pinggiran luar tepi kontinen tersebut lebih dari 200 mil
negara dapat menetapkan sampai batas maksimal 350 mil negara dapat menetapkan sampai batas maksimal 350 mil [1] [1]
dengan persyaratan dengan persyaratan- -persyaratan tertentu. persyaratan tertentu.
[1] [1] Pasal 76 (1) jo (5). Pasal 76 (1) jo (5).
Hak negara pantai Hak negara pantai
hak berdaulat untuk tujuan eksplorasi dan eksploitasi sumber hak berdaulat untuk tujuan eksplorasi dan eksploitasi sumber
kekayaan di LK, eksklusif kekayaan di LK, eksklusif
Hak negara lain Hak negara lain
LANDAS KONTNEN LANDAS KONTNEN
Proklamasi Harry S Truman Proklamasi Harry S Truman
Pengertian Pengertian
dasar laut dan tanah di bawahnya dari daerah di dasar laut dan tanah di bawahnya dari daerah di
bawah permukaan laut yang terletak di luar laut bawah permukaan laut yang terletak di luar laut
teritorialnya sepanjang kelanjutan alamiah dari teritorialnya sepanjang kelanjutan alamiah dari
daratannya hingga pinggiran tepi kontinen atau daratannya hingga pinggiran tepi kontinen atau
hingga jarak 200 mil jika tepi kontinen tdk hingga jarak 200 mil jika tepi kontinen tdk
mencapai jarak tsb mencapai jarak tsb
Kebebasan di laut lepas meliputi kegiatan Kebebasan di laut lepas meliputi kegiatan- -
kegiatan: kegiatan:
kebebasan berlayar, kebebasan berlayar,
kebebasan penerbangan kebebasan penerbangan
kebebasan untuk memasang kabel dan pipa bawah laut, kebebasan untuk memasang kabel dan pipa bawah laut,
dengan tunduk pada Bab V (Landas Kontinen); dengan tunduk pada Bab V (Landas Kontinen);
kebebasan untuk membangun pulau buatan dan kebebasan untuk membangun pulau buatan dan
instalasi lainnya yang diperbolehkan berdasarkan hukum instalasi lainnya yang diperbolehkan berdasarkan hukum
internasional, dengan tunduk pada Bab V; internasional, dengan tunduk pada Bab V;
kebebasan menangkap ikan, dengan tunduk pada kebebasan menangkap ikan, dengan tunduk pada
bagian 2 (Konservasi dan pengelolaan sumber kekayaan bagian 2 (Konservasi dan pengelolaan sumber kekayaan
hayati di laut lepas); hayati di laut lepas);
kebebasan kebebasan melakukan melakukan riset riset ilmiah ilmiah, , dengan dengan tunduk tunduk pada pada
Bab Bab V V dan dan X ( X (Riset Riset ilmiah ilmiah kelautan kelautan
Negara Kepulauan Negara Kepulauan
Negara yang seluruhnya terdiri dari satu kepulauan atau Negara yang seluruhnya terdiri dari satu kepulauan atau
lebih dan dapat mencakup pulau lain. lebih dan dapat mencakup pulau lain.
Kepulauan: sekelompok pulau, termasuk bagian pulau Kepulauan: sekelompok pulau, termasuk bagian pulau--
pulau, perairan yang menghubungkannya dan benda pulau, perairan yang menghubungkannya dan benda
alami lain yang terkait erat shg pulau, benda alami lain alami lain yang terkait erat shg pulau, benda alami lain
itu membentuk suatu kesatuan geografi, ekonomi dan itu membentuk suatu kesatuan geografi, ekonomi dan
politik yang intrinsik, atau secara historis telah dianggap politik yang intrinsik, atau secara historis telah dianggap
demikian. demikian.
EXCLUSIVE ECONOMIC ZONE
Archipelagic State Archipelagic State
Archipelagic State
TERRITORIAL SEA
Contiguous zone
Hak Hak negara negara lain lain antara antara lain lain::
berhak berhak turut turut serta serta melakukan melakukan eksploitasi eksploitasi
atau atau eksplorasi eksplorasi atas atas atas atas sumber sumber
kekayaan kekayaan alam alam hayati hayati,,
- - menikmati menikmati nikmati nikmati kebebasan kebebasan
sebagaimana sebagaimana di di laut laut bebas, bebas,
- - Negara yang secara Negara yang secara geografis geografis tak tak
berpantai berpantai dan dan atau atau tak tak beruntung beruntung, ,
mempunyai mempunyai hak hak yang yang diutamakan diutamakan atas atas
kelebihan kelebihan kemampuan kemampuan negara negara pantai pantai
tersebut tersebut
ra ra lain lain antara antara lain lain::
EXCLUSIVE ECONOMIC ZONE
Archipelagic State Archipelagic State
Archipelagic State
TERRITORIAL SEA
Contiguous zone
4 syarat penggunaan garis pangkal kepulauan
sesuai dengan KHL 1982 utama yang harus
dipenuhi, sebagaimana diatur dalam Pasal 47
KHL 1982, yaitu:
seluruh daratan utama dari negara yang bersangkutan harus
menjadi bagian dari sistem garis pangkal,
perbandingan antara luas perairan dan daratan di dalam sistem
garis pangkal harus berkisar antara 1 : 1 dan 9 : 1,
panjang satu segmen garis pangkal kepulauan tidak boleh melebihi
100 mil laut, kecuali hingga 3 persen dari keseluruhan jumlah garis
pangkal yang melingkupi suatu negara kepuluan boleh melebihi
100 mil laut hingga panjang maksimum 125 mil laut,
Arah garis pangkal kepulauan yang ditentukan tidak boleh menjauh
dari konfigurasi umum kepulauan
Kewajiban negara kepulauan adalah
menentukan alur alut kepulauan
1. bahwa negara kepulauan dapat menentukan alur laut dan rute
penerbangan di atasnya yang cocok digunakan untuk lintas kapal dan
pesawat udara asing,
2. semua kapal dan pesawat udara menikmati hak lintas alur laut
kepulauan dalam alur laut dan rute penerbangan demikian,
3. lintas alur laut kepulauan berarti pelaksanaan hak pelayaran dan
penerbangan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Konvensi ini,
4. alur laut dan rute penerbangan yang demikian harus melitnasi perairan
kepulauan dan laut teritorial serta meliputi rute lintas normal yang
digunakan untuk penerbangan melalui atau rangkaian garis sumbu.
5. Alur laut dan rute penerbangan demikian harus ditentukan dengan suatu
rangkaian garis sumbu,
6. Dalam hal negara kepulauan tidak menentukan alur laut atau rute
penerbangan, maka hak lintas alur laut kepulauan dapat dilaksanakan
melalui rute yang biasanya digunakan untuk pelayaran/ penerbangan
internasional.
SEABED AREA SEABED AREA
Pengertian Pengertian
Status Status
Pengaturan Pengaturan
HUKUM HUKUM
UDARA & ANGKASA UDARA & ANGKASA
. . Perkembangan Perkembangan Kedaulatan Kedaulatan Negara Negara
di di Ruang Ruang Udara Udara
1. 1. Secara Secara Teoritis Teoritis..
Fungsi Ruang udara Fungsi Ruang udara
kegiatan penerbangan. kegiatan penerbangan.
jalur jalur- -jalur frekwensi radio jalur frekwensi radio
yang sifatnya juga melintas batas antar negara. Sehingga yang sifatnya juga melintas batas antar negara. Sehingga
diperlukan adanya kerjasama antar negara dalam pemanfaatan diperlukan adanya kerjasama antar negara dalam pemanfaatan
ruang udara sebagai jalur frekwensi radio. Namun, pada awal ruang udara sebagai jalur frekwensi radio. Namun, pada awal
perkembangan hukum udara banyak para sarjana dan negara perkembangan hukum udara banyak para sarjana dan negara- -
negara mempersoalankan pemanfatan ruang udara bagi kegiatan negara mempersoalankan pemanfatan ruang udara bagi kegiatan
penerbangan. penerbangan.
Persoalan yang muncul pada waktu itu: Persoalan yang muncul pada waktu itu: agaimana status ruang agaimana status ruang
udara di atas wilayah ruang udara suatu negara udara di atas wilayah ruang udara suatu negara ? atau dalam ? atau dalam
kaitannnya dengan kegiatan penerbangan kaitannnya dengan kegiatan penerbangan Penerbangan melalui Penerbangan melalui
Ruang Udara di atas wilayah suatu Negara bebas atau tidak ? Ruang Udara di atas wilayah suatu Negara bebas atau tidak ?
Teori Teori pertama pertama tentang tentang ruang ruang udara udara adalah adalah
Cujus Cujus est est solum solum, , ejust ejust est est usque usque ad ad
coelum coelum " " = = barang barang siapa siapa memilki memilki sebidang sebidang
tanah tanah dengan dengan demikian demikian juga juga memiliki memiliki
segala segala- -galanya galanya yang yang berada berada di di atas atas
permukaan permukaan tanah tanah tersebut tersebut sampai sampai ke ke
langit langit dan dan segala segala apa apa yang yang berada berada di di
dalam dalam tanah tanah. Di . Di pihak pihak lain lain muncul muncul teori teori
bahwa bahwa udara udara merupakan merupakan res res communis communis" ". .
Pengertian Pengertian Ruang Ruang Udara Udara dan dan Ruang Ruang
Angkasa Angkasa
Pembedaan Pembedaan ruang ruang udara udara dan dan ruang ruang angkasa angkasa disamping disamping
menyangkut menyangkut aspek aspek geografis geografis juga juga menyangkut menyangkut kegiatan kegiatan
manusia manusia di di atas atas permukaan permukaan bumi bumi. . Menyangkut Menyangkut aspek aspek
geografis geografis, ,
Ruang Ruang Udara Udara ( (air space air space) ) adalah adalah ruang ruang diatas diatas
permukaan permukaan bumi bumi atau atau atmosfir atmosfir yang yang masih masih didapati didapati
unsur unsur- -unsur unsur gas yang gas yang disebut disebut udara udara..
Sedangkan Sedangkan yang yang di di maksud maksud dengan dengan Ruang Ruang Angkasa Angkasa
( (Outer Space Outer Space) ) adalah adalah ruang ruang diatas diatas permukaan permukaan
bumi bumi//atmosfir atmosfir yang yang hampa hampa udara udara dan dan benda benda- -benda benda
langit langit..
Prinsip Prinsip Hukum Hukum yang yang berlaku berlaku
Di Di Ruang Ruang Udara Udara antara antara lain: lain:
Prinsip Prinsip utama utama: : Pengakuan Pengakuan kedaulatan kedaulatan negara negara di di ruang ruang
udara udara secara secara penuh penuh dan dan eksklusif eksklusif
Pengakuan Pengakuan nasionalitas nasionalitas pesawat pesawat udara udara
Penerbangan Penerbangan berjadwal berjadwal atau atau tidak tidak berjadwal berjadwal harus harus ada ada
ijin ijin
kebebasan kebebasan terbang terbang di di laut laut lepas lepas
Kerjasama Kerjasama antar antar negara negara dalam dalam bidang bidang penerbangan penerbangan
Prinsip Prinsip Di Ruang angkasa antara lain: Di Ruang angkasa antara lain:
Prinsip utama: tidak berlaku kedaulatan negara/non appropriation Prinsip utama: tidak berlaku kedaulatan negara/non appropriation
Larangan pemilikan atas Ruang angkasa/benda Larangan pemilikan atas Ruang angkasa/benda- -benda langit. Yang benda langit. Yang
berlaku atas benda berlaku atas benda- -benda ruang angkasa adalah hukum benda ruang angkasa adalah hukum
internasional/non appropriation internasional/non appropriation
Setiap negara punya hak yang sama dalam. menggunakan Ruang Setiap negara punya hak yang sama dalam. menggunakan Ruang
angkasa. Setiap negara peluncur mempunyai kewajiban untuk angkasa. Setiap negara peluncur mempunyai kewajiban untuk
memberitahukan benda memberitahukan benda- -benda ruang angkasanya. benda ruang angkasanya.
Kebebasan melakukan penyelidikan atau penggunaan ruang Kebebasan melakukan penyelidikan atau penggunaan ruang
angkasa angkasa
Hak berdaulat negara di lindungi Hak berdaulat negara di lindungi
Berlaku prinsip tanggung jawab mutlak Berlaku prinsip tanggung jawab mutlak
Peaceful uses of Outer Space Peaceful uses of Outer Space
Perjanjian Perjanjian nternasional nternasional yang yang berlaku berlaku di di
Ruang Ruang Udara Udara antara antara lain lain: :
Konvensi Konvensi Paris 1919 Paris 1919
Konvensi Konvensi Warsawa Warsawa 1929 1929
Konvensi Konvensi Chicago 1944 Chicago 1944
Konvensi Konvensi Roma 1952 Roma 1952
Protokol Protokol The Hague 1955 The Hague 1955
Konvensi Konvensi Guadalajara 1961 Guadalajara 1961
Konvensi Konvensi tentang tentang Tindak Tindak Pidana Pidana Udara Udara ( ( Konv.Tokyo Konv.Tokyo 1963, 1963, Konv Konv. .
The Hague 1970, The Hague 1970, Konv Konv. Montreal 1971 ) . Montreal 1971 )
Konvensi Konvensi nterm nterm Montreal 1966 Montreal 1966
Protokol Protokol Guatemala 1971 Guatemala 1971
UNCLOS 1982 UNCLOS 1982
Bilateral Air Transport Agreement ( BATA ) Bilateral Air Transport Agreement ( BATA )
General Agreement on Trade in Services ( GATS ) General Agreement on Trade in Services ( GATS )
beberapa beberapa ketentuan ketentuan internasional internasional yang yang menjadi menjadi
sumber sumber hukum hukum dan dan berlaku berlaku di di ruang ruang angkasa angkasa
antara antara lain: lain:
Res. MU No.1348 (X) 1958 Res. MU No.1348 (X) 1958
Res. MU No. 1962 (XV) 1963 Res. MU No. 1962 (XV) 1963
Space Treaty 1967 Space Treaty 1967
Rescue Agreement, 1968 Rescue Agreement, 1968
Liability Convention 1972 Liability Convention 1972
Registration Convention 1975 Registration Convention 1975
Moon Agreement 1980 Moon Agreement 1980
Konsekuensi Konsekuensi dari dari kedaulatan kedaulatan
di di ruang ruang udara udara
melarang melarang lintas lintas pesawat pesawat udara udara asing asing melalui melalui wilayah wilayah ruang ruang udara udara
nasional nasional, , kecuali kecuali ada ada ijin ijin (ps. 3 ay. c, 5, (ps. 3 ay. c, 5, dan dan 6) 6) dan dan merupakan merupakan
suatu suatu pelanggaran pelanggaran bila bila memasuki memasuki wilayah wilayah ruang ruang udara udara suatu suatu
negara negara tanpa tanpa ijin ijin terlebih terlebih dahulu dahulu, , akibatnya akibatnya dapat dapat diusir diusir
menetapkan menetapkan jalur jalur- -jalur jalur udara udara yang yang dapat dapat dilewati dilewati oleh oleh pesawat pesawat
udara udara asing asing
menetapkan menetapkan kawasan kawasan udara udara terlarang terlarang (ps. 9) (ps. 9)
menjalankan menjalankan yurisdiksi yurisdiksi teritorial teritorial. .
Adanya Adanya tindakan tindakan memata memata- -matai matai di di wilayah wilayah ruang ruang udara udara suatu suatu
negara negara, , yaitu yaitu dengan dengan melakukan melakukan pengamatan pengamatan ( (observation observation) ) atau atau
penyelidikan penyelidikan ( (surveillance surveillance) ) atau atau pengintaian pengintaian (reconnaissance (reconnaissance), ),
merupakan merupakan tindakan tindakan illegal illegal..
HUKUM RUANG ANGKASA HUKUM RUANG ANGKASA
Masalah: Masalah:
Penggunaan Ruang Angkasa untuk Penggunaan Ruang Angkasa untuk
kegiatan kegiatan- -kegiatan: kegiatan:
damai damai
tidak damai tidak damai
Perlu pengaturan Perlu pengaturan
Prinsip Prinsip- -Prinsip yang berlaku di dalam R Prinsip yang berlaku di dalam R
Angkasa Angkasa
antisipasi antisipasi kemungkinan kemungkinan pertentangan pertentangan antara antara
negara negara- -negara negara berteknologi berteknologi maju maju di di ruang ruang
angkasa angkasa, , maka maka PBB pada PBB pada tahun tahun 1958 1958 melalui melalui
sidang sidang umumnya umumnya
Dalam Dalam usaha usaha meng meng telah telah menerbitkan menerbitkan sebuah sebuah Resolusi Resolusi, , yakni yakni
Resolusi Resolusi MU No.1348 (X) MU No.1348 (X) tertanggal tertanggal 13 13 Desember Desember tahun tahun 1958 1958
tentang tentang "uestions "uestions of of the the Peaceful Peaceful uses of uses of Outer Outer Space Space.. Disusul Disusul
kemudian kemudian dengan dengan Resolusi Resolusi MU No.1962 (XV) MU No.1962 (XV) tentang tentang Declaration Declaration
of Legal Principles Governing the Activities of States in the of Legal Principles Governing the Activities of States in the
xploration and use of Outer Space xploration and use of Outer Space..
Kedua Kedua resolusi resolusi tersebut tersebut kemudian kemudian dijadikan dijadikan landasan landasan bagi bagi sebuah sebuah
perjanjian perjanjian internasional internasional di di bidang bidang ke ke ruang ruang angkasaan angkasaan, , yaitu yaitu Treaty Treaty
on Principles Concerning the Activities of States in the xploration on Principles Concerning the Activities of States in the xploration
and use of Outer Space, including the Moon an other Celestial and use of Outer Space, including the Moon an other Celestial
odies odies atau atau sering sering dikenal dikenal dengan dengan Space Treaty 1967. Space Treaty 1967.
Perjanjian Perjanjian- -Perjanjian nternasional Perjanjian nternasional
yang mengatur Ruang Angkasa yang mengatur Ruang Angkasa
Space Treaty 1967 Space Treaty 1967
Liability Convention 1972 Liability Convention 1972
Registration Convention 1975 Registration Convention 1975
Rescue Agreement 1978 Rescue Agreement 1978
Moon Agreement 1979 Moon Agreement 1979
YURSDKS NEGARA YURSDKS NEGARA
YURSDKS NEGARA YURSDKS NEGARA
a. a. Pengertian Pengertian
b. Masalah yurisdiksi b. Masalah yurisdiksi - - H H
c. 2 asas yang melandasi c. 2 asas yang melandasi
yurisdiksi yurisdiksi
- - territorial territorial
- - territorial yang diperluas territorial yang diperluas
PENGERTAN PENGERTAN
us :hukum decere: bicara us :hukum decere: bicara
Kekuasaan hukum negara terhadap Kekuasaan hukum negara terhadap
orang, benda dan peristiwa yang terjadi orang, benda dan peristiwa yang terjadi
dalam wilayahnya dalam wilayahnya
Merpkan refleksi dari kedaulatan negara , Merpkan refleksi dari kedaulatan negara ,
kesederajadan & non intervensi kesederajadan & non intervensi
Masalah Yurisdiksi Masalah Yurisdiksi
Setiap negara mempunyai kedaulatan Setiap negara mempunyai kedaulatan
Kejahatan dapat terjadi tidak hanya Kejahatan dapat terjadi tidak hanya
terbatas dalam suatu negara terbatas dalam suatu negara
2 asas yang melandasi 2 asas yang melandasi
yurisdiksi yurisdiksi
a. Territorial a. Territorial
Hubungan erat antara wilayah Hubungan erat antara wilayah- - yurisdiksi yurisdiksi
*perbuatan pidana *perbuatan pidana berkepentingan utk berkepentingan utk
menghukum menghukum
*Pelaku kejahatan ditemukan di neg teritorial *Pelaku kejahatan ditemukan di neg teritorial
*pengadilan setempat paling tepat mengadili, *pengadilan setempat paling tepat mengadili,
bukti, saksi mudah diperoleh bukti, saksi mudah diperoleh
*sistem hukum yang berbeda *sistem hukum yang berbeda
b. Territorial yang diperluas b. Territorial yang diperluas
PERLUASAN TEKNS DAR PERLUASAN TEKNS DAR
YURSDKS TERRTORAL YURSDKS TERRTORAL
1. Prinsip territorial subyektif 1. Prinsip territorial subyektif
negara menjalankan yurisdiksi agar dpt negara menjalankan yurisdiksi agar dpt
menuntut kejahatan yang dimulai dalam menuntut kejahatan yang dimulai dalam
wilayahnya akan tetapi diselesaikan di wilayah wilayahnya akan tetapi diselesaikan di wilayah
negara lain negara lain
2. Prinsip territorial obyektif 2. Prinsip territorial obyektif
negara menjalankan yurisdiksi agar dpt negara menjalankan yurisdiksi agar dpt
menuntut kejahatan yang dimulai di negara menuntut kejahatan yang dimulai di negara
lain akan tetapi diselesaikan di wilayah lain akan tetapi diselesaikan di wilayah
negaranya, atau menimbulkan akibat yang negaranya, atau menimbulkan akibat yang
merugikan ketertiban di wilayah nya merugikan ketertiban di wilayah nya
Pengecualian dari yurisdiksi Pengecualian dari yurisdiksi
territorial territorial
1. Negara asing dan Kepala negara asing 1. Negara asing dan Kepala negara asing
2. Misi Diplomatik dan Misi Konsuler asing 2. Misi Diplomatik dan Misi Konsuler asing
3. Kapal Negara dari negara asing 3. Kapal Negara dari negara asing
4. Angkatan Perang asing 4. Angkatan Perang asing
5. Lembaga 5. Lembaga- -lembaga nternasional lembaga nternasional
NEGARA & KEPALA NEGARA NEGARA & KEPALA NEGARA
ASNG ASNG
Negara & Kepala negara asing dpt berperkara di Negara & Kepala negara asing dpt berperkara di
depan pengadilan Neg territorial tapi tidak dapat depan pengadilan Neg territorial tapi tidak dapat
dituntut, kecuali secara sukarela tunduk pd dituntut, kecuali secara sukarela tunduk pd
yurisdiksi pengadilan setempat. yurisdiksi pengadilan setempat.
Alasan Pembenarannya adl: Alasan Pembenarannya adl:
Prinsip Par in parem non habet imperium Prinsip Par in parem non habet imperium
Resiprositas Resiprositas
Secara praktis pengadilan suatu neg tdk dpt Secara praktis pengadilan suatu neg tdk dpt
dilaksanakan di negara lainnya. dilaksanakan di negara lainnya.
HUBUNGAN ANTAR NEGARA HUBUNGAN ANTAR NEGARA
KONVENSI KONVENSI- -KONVENSI PBB KONVENSI PBB
TENTANG HUKUM DIPLOMATIK TENTANG HUKUM DIPLOMATIK
Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan DipIomatik dan Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan DipIomatik dan
ProtokoI PeroIehan Kewarganegaraan dan Keharusan untuk ProtokoI PeroIehan Kewarganegaraan dan Keharusan untuk
MenyeIesaikan Sengketa MenyeIesaikan Sengketa
Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan KonsuIer Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan KonsuIer
Konvensi New York 1969 tentang Misi Khusus Konvensi New York 1969 tentang Misi Khusus
Konvensi New York 1973 tentang Pencegahan dan Konvensi New York 1973 tentang Pencegahan dan
Penghukuman Kejahatan Orang Penghukuman Kejahatan Orang- -orang yang diIindungi secara orang yang diIindungi secara
internasionaI termasuk Para DipIomat internasionaI termasuk Para DipIomat
Konvensi Wina 1975 tentang KeterwakiIan Negara daIam Konvensi Wina 1975 tentang KeterwakiIan Negara daIam
hubungannya dengan OI yang bersifat UniversaI. hubungannya dengan OI yang bersifat UniversaI.
Landasan hukum bagi Pemberian Landasan hukum bagi Pemberian
kekebalan diplomatik kekebalan diplomatik
Dasar kekebalan dan keistimewaan mnrt Komite Ahli LBB Dasar kekebalan dan keistimewaan mnrt Komite Ahli LBB
the necessity of permitting free and unhampered exercise of the diplomatic the necessity of permitting free and unhampered exercise of the diplomatic
function and of maintaining the dignity of the diplomatic representative and function and of maintaining the dignity of the diplomatic representative and
the State which he represent, and the respect properly due to... Traditions the State which he represent, and the respect properly due to... Traditions
Prinsip Resiprositas diperlukan dalam rangka: Prinsip Resiprositas diperlukan dalam rangka:
1. Mengembangkan hubungan persahabatan antar neg, tanpa 1. Mengembangkan hubungan persahabatan antar neg, tanpa
mempertimbangkan sistem ketataneg dan sosial yang berbeda. mempertimbangkan sistem ketataneg dan sosial yang berbeda.
2. ukan untuk kepentingan perseorangan tetapi untuk menjamin 2. ukan untuk kepentingan perseorangan tetapi untuk menjamin
terlaksananya tugas para diplomat secara efisien terutama dlm tugas terlaksananya tugas para diplomat secara efisien terutama dlm tugas
negara yang diwakilinya. negara yang diwakilinya.
3 teori tentang diberikannya kekebalan diplomatik 3 teori tentang diberikannya kekebalan diplomatik
1. The Representative Character Theory 1. The Representative Character Theory
2. The Exterritoriality Theory 2. The Exterritoriality Theory
3. The Functional Necessity Theory 3. The Functional Necessity Theory
FUNGS MS DPLOMATK FUNGS MS DPLOMATK
1. 1. Mewakili negara pengirim di negara penerima; Mewakili negara pengirim di negara penerima;
2. 2. Melindungi kepentingan negara &wn pengirim di Melindungi kepentingan negara &wn pengirim di
negara penerima dlm batas negara penerima dlm batas- -batas yg dibenarkan oleh batas yg dibenarkan oleh
H; H;
3. 3. Mengadakan perundingan dgn pemerintah negara Mengadakan perundingan dgn pemerintah negara
penerima; penerima;
4. 4. Melalui sarana yg sah memastikan keadaan dan Melalui sarana yg sah memastikan keadaan dan
pembangunan di neg penerima dan melaporkannya pembangunan di neg penerima dan melaporkannya
kpd neg pengirim; kpd neg pengirim;
5. 5. Mendorong hubungan persahabatan antar neg Mendorong hubungan persahabatan antar neg
pengirim dan neg penerima dan mengembangkan hub pengirim dan neg penerima dan mengembangkan hub
ekonomi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan mereka. ekonomi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan mereka.
PERBEDAAN MS DPLOMATK PERBEDAAN MS DPLOMATK
DAN MS KONSULER DAN MS KONSULER
1. 1. Pengertian Pengertian
2. 2. Pengaturan Pengaturan
3. Klasifikasi 3. Klasifikasi
4. Cara penempatan & penunjukan 4. Cara penempatan & penunjukan
5. Hak 5. Hak- -hak istimewa dan kekebalan. hak istimewa dan kekebalan.
6. Akhir tugas 6. Akhir tugas
KLASFKAS KLASFKAS
DPLOMATK & KONSULER DPLOMATK & KONSULER
AMBASSADOR AMBASSADOR
MNSTER MNSTER
PLENPOTENTARY PLENPOTENTARY
ENVOYS EXTRA ENVOYS EXTRA
ORDNARY ORDNARY
CHARGE CHARGE
D'AFFARES D'AFFARES
KONSUL JENDRAL KONSUL JENDRAL
KONSUL KONSUL
KONSUL MUDA KONSUL MUDA
AGEN KONSUL AGEN KONSUL
CARA PENEMPATAN & CARA PENEMPATAN &
PENUNJUKAN PENUNJUKAN
DPLOMATK KONSULER DPLOMATK KONSULER
Agre'ment Agre'ment - - persona persona
grata grata
Neg pengirim Neg pengirim Letter Letter
of Credence of Credence
Negara Penerima Negara Penerima
diminta menerbitkn diminta menerbitkn
Exequatur Konsul Exequatur Konsul
KAPAL PUBLK NEGARA KAPAL PUBLK NEGARA
ASNG ASNG
Bukti kapal publik: bendera dan dokumen Bukti kapal publik: bendera dan dokumen
kapal kapal
Teori mengenai yurisdiksi Kapal Publik: Teori mengenai yurisdiksi Kapal Publik:
Floating island ( teori obyektif) Floating island ( teori obyektif)
munitas diberikan oleh negara setempat munitas diberikan oleh negara setempat
dan dapat dicabut oleh pemiliknya dan dapat dicabut oleh pemiliknya
ANGKATAN PERANG NEGARA ANGKATAN PERANG NEGARA
ASNG ASNG
Mendptkan imunitas terbatas Mendptkan imunitas terbatas
Sesuai dgn kesepakatan antara neara Sesuai dgn kesepakatan antara neara
pemilik AP dan neg territorial pemilik AP dan neg territorial
LEMBAGA LEMBAGA LEMBAGA LEMBAGA
NTERNASONAL NTERNASONAL
Dasar Hukum nternasional Dasar Hukum nternasional
*Piagam PBB pasal 104 &105 *Piagam PBB pasal 104 &105
*Konvensi ttg Previleges and munities *Konvensi ttg Previleges and munities
UN 1946 and Specialized Agencies 1947 UN 1946 and Specialized Agencies 1947
*Perjanjian ttg Markas Besar PBB *Perjanjian ttg Markas Besar PBB
Hukum Nasional Hukum Nasional
* ndonesia UU No 1 Th 1982 * ndonesia UU No 1 Th 1982
* AS US Diplomatic Relation Act 1978 * AS US Diplomatic Relation Act 1978
* nggris Statuta Queen Anne * nggris Statuta Queen Anne
YURSDKS BERDASARKAN YURSDKS BERDASARKAN
KEWARGANEGARAAN KEWARGANEGARAAN
1. Prinsip kewarganegaraan aktif 1. Prinsip kewarganegaraan aktif
2. Prinsip kewarganegaraan pasif 2. Prinsip kewarganegaraan pasif
YURSDKS BERDASARKAN YURSDKS BERDASARKAN
PRNSP PROTEKS PRNSP PROTEKS
Pengertian Pengertian
Suatu Negara dapat melaksanakan yurisdiksinya terhdp Suatu Negara dapat melaksanakan yurisdiksinya terhdp
wna yang melakukan kejahatan di LN yang diduga dpt wna yang melakukan kejahatan di LN yang diduga dpt
mengancam keamanan, integritas dan kemerdekaan mengancam keamanan, integritas dan kemerdekaan
serta kepentingan vitalnya. serta kepentingan vitalnya.
Dasar pembenaran Dasar pembenaran
* akibat kejahatan sangat besar bagi negara yang dituju * akibat kejahatan sangat besar bagi negara yang dituju
* Jika tidak dijalankan mk penjahat akan lolos dari * Jika tidak dijalankan mk penjahat akan lolos dari
hukuman hukuman
Keberatan Keberatan - -subyektif subyektif
YURSDKS BERDASARKAN YURSDKS BERDASARKAN
PRNSP UNVERSAL PRNSP UNVERSAL
Pengertian Pengertian
Macam kejahatan Macam kejahatan
- -bajak laut jure gentium bajak laut jure gentium
- -kejahatan perang kejahatan perang
Bagaimana dengan kejahatan: Bagaimana dengan kejahatan:
Perdagangan obat terlarang, wanita& Perdagangan obat terlarang, wanita&
anak,pemalsuan uang? anak,pemalsuan uang?
Yurisdiksi aut punire, aut dedere Yurisdiksi aut punire, aut dedere
MAHKAMAH PDANA MAHKAMAH PDANA
NTERNASONAL NTERNASONAL
17 Juli 1998 disepakati Statuta Roma yang 17 Juli 1998 disepakati Statuta Roma yang
membentuk Mahkamah Pidana membentuk Mahkamah Pidana
nternasional (nternational Criminal Court) nternasional (nternational Criminal Court)
Mahkamah ini merpkan lembaga permanen Mahkamah ini merpkan lembaga permanen
dan memp kekuasaan untuk melaksanakan dan memp kekuasaan untuk melaksanakan
yurisdiksinya atas orang yurisdiksinya atas orang- -orang untuk orang untuk
kejahatan paling serius ang menjadi kejahatan paling serius ang menjadi
perhatian internasional perhatian internasional
Pelengkap terhdp yurisdiksi nasional Pelengkap terhdp yurisdiksi nasional
KEJAHATAN DALAM YURSDKS KEJAHATAN DALAM YURSDKS
MAHKAMAH MAHKAMAH
Yurisdiksi Mahkamah terbatas pada Yurisdiksi Mahkamah terbatas pada
kejahatan paling serius yang menyangkut kejahatan paling serius yang menyangkut
masyarakat internasional secara masyarakat internasional secara
keseluruhan. keseluruhan.
- - kejahatan genosida kejahatan genosida
- - kejahatan terhadap kemanusiaan kejahatan terhadap kemanusiaan
- - kejahatan perang kejahatan perang
- - kejahatan agresi kejahatan agresi
PERJANJAN NTERNASONAL PERJANJAN NTERNASONAL
TAHAP TAHAP- -TAHAP PEMBUATAN TAHAP PEMBUATAN
PERJANJAN NTERNASONAL PERJANJAN NTERNASONAL
1. 1. Penunjukan orang yang melakukan Penunjukan orang yang melakukan
perundingan; perundingan;
2. 2. Perundingan; Perundingan;
3. 3. Authentikasi ,Pengesahan; Authentikasi ,Pengesahan;
4. 4. Ratifikasi; Ratifikasi;
5. 5. Tukar Tukar- -menukar Naskah Ratifikasi; menukar Naskah Ratifikasi;
6. 6. Saat mulai berlakunya Perjanjian; Saat mulai berlakunya Perjanjian;
7. 7. Pendaftaran dan Pengumuman. Pendaftaran dan Pengumuman.
ALAT PERLENGKAPAN ALAT PERLENGKAPAN
HUBUNGAN NTERNASONAL HUBUNGAN NTERNASONAL
Yang bertugas di dalam negri Yang bertugas di dalam negri
Yang bertugas di luar negri Yang bertugas di luar negri
= perutusan diplomatik = perutusan diplomatik
= konsul = konsul
=perutusan khusus sementara =perutusan khusus sementara
=perwakilan lainnya =perwakilan lainnya
1. perwakilan dan peninjau dalam O 1. perwakilan dan peninjau dalam O- -KW 1975 KW 1975
2.petugas dan perwakilan yang bersifat non 2.petugas dan perwakilan yang bersifat non
diplomatik, komisionaris perdagangan. diplomatik, komisionaris perdagangan.
SEJARAH PERKEMBANGAN SEJARAH PERKEMBANGAN
HUKUM DPLOMATK HUKUM DPLOMATK
Hukum Kebiasaan Hukum Kebiasaan
Kongres Wina 1815 Kongres Wina 1815
Penggolongan Kepala Perwakilan Diplomatik Penggolongan Kepala Perwakilan Diplomatik
1. Ambassadors dan Legates (Duta 1. Ambassadors dan Legates (Duta- -duta Besar dan Para duta Besar dan Para
Utusan) Utusan)
2. Minister Plenipotentiary dan Envoys Extraordinary 2. Minister Plenipotentiary dan Envoys Extraordinary
(Menteri Berkuasa Penuh & Duta Luar Biasa (Menteri Berkuasa Penuh & Duta Luar Biasa
3. Kuasa Usaha ( Charge d'affaires) 3. Kuasa Usaha ( Charge d'affaires)
Protokol Aix Protokol Aix- -la la- -Chapelle 1818 menambahkan Minister Chapelle 1818 menambahkan Minister
Resident pada urutan ke 3 akan tetapi dalam Konvensi Resident pada urutan ke 3 akan tetapi dalam Konvensi
Wina l961 tidak digunakan lagi. Wina l961 tidak digunakan lagi.
Usaha mengkodifikasikan Hukum Usaha mengkodifikasikan Hukum
Diplomatik Diplomatik
1927 Komite Ahli LBB membahas kodifikasi kemajuan 1927 Komite Ahli LBB membahas kodifikasi kemajuan
Hukum nternasional termasuk HDK Hukum nternasional termasuk HDK
1928 1928 Di Havana 6 Negara Amerika Latin menyetujui 2 Di Havana 6 Negara Amerika Latin menyetujui 2
Konvensi Convention on Diplomatic Officers dan Konvensi Convention on Diplomatic Officers dan
Convention on Consular Agents Convention on Consular Agents
1932 dikeluarkan Harvard Research Draft Convention on 1932 dikeluarkan Harvard Research Draft Convention on
Diplomatic Previleges and mmunities Diplomatic Previleges and mmunities
KONVENS KONVENS- -KONVENS PBB KONVENS PBB
TENTANG HUKUM DPLOMATK TENTANG HUKUM DPLOMATK
Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik dan
Protokol Perolehan Kewarganegaraan dan Keharusan Protokol Perolehan Kewarganegaraan dan Keharusan
untuk Menyelesaikan Sengketa untuk Menyelesaikan Sengketa
Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler
Konvensi New York 1969 tentang Misi Khusus Konvensi New York 1969 tentang Misi Khusus
Konvensi New York 1973 tentang Pencegahan dan Konvensi New York 1973 tentang Pencegahan dan
Penghukuman Kejahatan Orang Penghukuman Kejahatan Orang- -orang yang dilindungi orang yang dilindungi
secara internasional termasuk Para Diplomat secara internasional termasuk Para Diplomat
Konvensi Wina 1975 tentang Keterwakilan Negara Konvensi Wina 1975 tentang Keterwakilan Negara
dalam hubungannya dengan O yang bersifat Universal. dalam hubungannya dengan O yang bersifat Universal.
KEKEBALAN DAN KEKEBALAN DAN
KESTMEWAAN DPLOMATK KESTMEWAAN DPLOMATK
A. A. Latar belakang timbulnya kekebalan dan keistimewaan Latar belakang timbulnya kekebalan dan keistimewaan
Diplomatik Diplomatik
Abad 16 dan 17 diterima dalam praktek pemberian Abad 16 dan 17 diterima dalam praktek pemberian
kekebalan dan keistimewaan diplomatik. kekebalan dan keistimewaan diplomatik.
duta besar yang terbukti terlibat dalam komplotan atau duta besar yang terbukti terlibat dalam komplotan atau
penghianatan melawan kedaulatan negara penerima penghianatan melawan kedaulatan negara penerima
dpt diusir. dpt diusir.
1706 kasus Duta Rusia di Britania Raya ditangkap 1706 kasus Duta Rusia di Britania Raya ditangkap
karena penipuan, Kaisar Rusia kmd mengultimatum karena penipuan, Kaisar Rusia kmd mengultimatum
Ratu Anne akan mengumumkan perang bila nggris Ratu Anne akan mengumumkan perang bila nggris
tidak minta maaf tidak minta maaf keluar UU tentang kekebalan dan keluar UU tentang kekebalan dan
keistimewaan diplomatik keistimewaan diplomatik
Landasan hukum bagi Pemberian Landasan hukum bagi Pemberian
kekebalan diplomatik kekebalan diplomatik
Dasar kekebalan dan keistimewaan mnrt Komite Ahli LBB Dasar kekebalan dan keistimewaan mnrt Komite Ahli LBB
the necessity of permitting free and unhampered exercise of the the necessity of permitting free and unhampered exercise of the
diplomatic function and of maintaining the dignity of the diplomatic diplomatic function and of maintaining the dignity of the diplomatic
representative and the State which he represent, and the respect representative and the State which he represent, and the respect
properly due to... Traditions properly due to... Traditions
Prinsip Resiprositas diperlukan dalam rangka: Prinsip Resiprositas diperlukan dalam rangka:
1. Mengembangkan hubungan persahabatan antar neg, tanpa 1. Mengembangkan hubungan persahabatan antar neg, tanpa
mempertimbangkan sistem ketataneg dan sosial yang berbeda. mempertimbangkan sistem ketataneg dan sosial yang berbeda.
2. ukan untuk kepentingan perseorangan tetapi untuk menjamin 2. ukan untuk kepentingan perseorangan tetapi untuk menjamin
terlaksananya tugas para diplomat secara efisien terutama dlm terlaksananya tugas para diplomat secara efisien terutama dlm
tugas negara yang diwakilinya. tugas negara yang diwakilinya.
3 teori tentang diberikannya kekebalan diplomatik 3 teori tentang diberikannya kekebalan diplomatik
1. The Representative Character Theory 1. The Representative Character Theory
2. The xterritoriality Theory 2. The xterritoriality Theory
3. The Functional Necessity Theory 3. The Functional Necessity Theory
Fungsi Misi Diplomatik Fungsi Misi Diplomatik
1. 1. Mewakili negara pengirim di negara penerima; Mewakili negara pengirim di negara penerima;
2. 2. Melindungi kepentingan negara &wn pengirim di Melindungi kepentingan negara &wn pengirim di
negara penerima dlm batas negara penerima dlm batas- -batas yg dibenarkan oleh batas yg dibenarkan oleh
H; H;
3. 3. Mengadakan perundingan dgn pemerintah negara Mengadakan perundingan dgn pemerintah negara
penerima; penerima;
4. 4. Melalui sarana yg sah memastikan keadaan dan Melalui sarana yg sah memastikan keadaan dan
pembangunan di neg penerima dan melaporkannya pembangunan di neg penerima dan melaporkannya
kpd neg pengirim; kpd neg pengirim;
5. 5. Mendorong hubungan persahabatan antar neg Mendorong hubungan persahabatan antar neg
pengirim dan neg penerima dan mengembangkan hub pengirim dan neg penerima dan mengembangkan hub
ekonomi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan mereka. ekonomi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan mereka.
PERBEDAAN MS DPLOMATK PERBEDAAN MS DPLOMATK
DAN MS KONSULER DAN MS KONSULER
1. 1. Pengertian Pengertian
2. 2. Pengaturan Pengaturan
3. Klasifikasi 3. Klasifikasi
4. Cara penempatan & penunjukan 4. Cara penempatan & penunjukan
5. Hak 5. Hak- -hak istimewa dan kekebalan. hak istimewa dan kekebalan.
6. Akhir tugas 6. Akhir tugas
Klasifikasi Klasifikasi
Misi Diplomatik Misi Diplomatik
1. 1. Ambasador/nuncio Ambasador/nuncio
yg diakreditasikan yg diakreditasikan
kpd Kepala Negara kpd Kepala Negara
2. 2. Envoy,minister atau Envoy,minister atau
nternuncio nternuncio
3. 3. Charge d'affaires Charge d'affaires
/kuasa usaha yg /kuasa usaha yg
diakreditasi kpd diakreditasi kpd
Menlu Menlu
Misi Konsuler Misi Konsuler
1. 1. Konsul Jenderal Konsul Jenderal
2. 2. Konsul Konsul
3. 3. Konsul muda Konsul muda
4. 4. Agen Konsul Agen Konsul
Cara penempatan & penunjukan Cara penempatan & penunjukan
Misi Diplomatik Misi Diplomatik
1. 1. Sebelum mengangkat Sebelum mengangkat
perutusan, neg pengirim perutusan, neg pengirim
meminta agreement bg meminta agreement bg
calonkep perutusan calonkep perutusan
2. 2. Neg penerima dpt Neg penerima dpt
menolak/persona non menolak/persona non
grata grata
3. Neg Pengirim memberi 3. Neg Pengirim memberi
Letter of Credence Letter of Credence
Misi Konsuler Misi Konsuler
1. 1. Persetujuan timbal balik Persetujuan timbal balik
antar neg ybs antar neg ybs
2. 2. Kep kantor konsuler Kep kantor konsuler
diangkat oleh negara diangkat oleh negara
pengirim, dilengkapi dgn pengirim, dilengkapi dgn
dokumen/surat dokumen/surat
pengangkatan,yg pengangkatan,yg
menerangkan:kapasitas,i menerangkan:kapasitas,i
dentitas,daerah dentitas,daerah
konsuler&tempat konsuler&tempat
kedudukan konsuler kedudukan konsuler
3. 3. Negara penerima Negara penerima
mengeluarkan mengeluarkan
eksekuatur konsul eksekuatur konsul
Hak Hak- -hak istimewa dan kekebalan hak istimewa dan kekebalan
Misi Diplomatik Misi Diplomatik
1. 1. Kebal thd yurisdiksi sipil Kebal thd yurisdiksi sipil
&kriminal neg penerima &kriminal neg penerima
2. 2. Bebas sema pajak dan Bebas sema pajak dan
bea bea
3. 3. nviolable atas pribadi, nviolable atas pribadi,
bangunan, arsip, bangunan, arsip,
dokumen dokumen
4. 4. Bebas bergerak, Bebas bergerak,
bepergian & komunikasi bepergian & komunikasi
Misi Konsuler Misi Konsuler
1. 1. Sama sepanjang tugas Sama sepanjang tugas- -
tugas resminya tugas resminya
Akhir tugas Akhir tugas
Misi Diplomatik Misi Diplomatik
1. 1. nisiatif neg nisiatif neg
pengirim pengirim- -recalling recalling
2. 2. nisiatif neg nisiatif neg
penerima penerima- -persona persona
non grata non grata
3. 3. Selesainya tugas Selesainya tugas
misi diplomatik misi diplomatik
Misi Konsuler Misi Konsuler
1. 1. Atas pemberitahuan Atas pemberitahuan
neg pengirim kpd neg pengirim kpd
neg penerima bhw neg penerima bhw
fungsinya telah fungsinya telah
habis habis
2. 2. Penarikan Penarikan
eksekuatur konsul eksekuatur konsul
3. 3. Persona non grata Persona non grata
Perlindungan terhadap Pejabat Perlindungan terhadap Pejabat
Tidak boleh ditahan Tidak boleh ditahan
Tidak boleh dihukum Tidak boleh dihukum
Dilindungi dari serangan, kebebasan dan Dilindungi dari serangan, kebebasan dan
martabatnya martabatnya
SUAKA Diplomatik SUAKA Diplomatik
H modern tidak mengakui pemberian suaka oleh kepala perwakilan. H modern tidak mengakui pemberian suaka oleh kepala perwakilan.
Konvensi Wina 1961 tidak atur secara khusus tentang suaka Konvensi Wina 1961 tidak atur secara khusus tentang suaka
Pasal 41 ayat 1 Pasal 41 ayat 1
Tanpa merugikan hak Tanpa merugikan hak- -hak istimewa dan kekebalan hukum mereka itu adl hak istimewa dan kekebalan hukum mereka itu adl
menjadi kewajiban semua orang yang menikmati hak menjadi kewajiban semua orang yang menikmati hak- -hak istimewa dan hak istimewa dan
kekebalan hukum itu untuk menghormatihukum dan peraturan negara kekebalan hukum itu untuk menghormatihukum dan peraturan negara
penerima. Mereka juga berkewajiban tidak mencampuri masalah dalam penerima. Mereka juga berkewajiban tidak mencampuri masalah dalam
negeri negara tersebut. negeri negara tersebut.
Pasal 41 ayat 3 Pasal 41 ayat 3
Gedung misi tidak dpt digunakan untuk setiap hal yang bertentangan dengan Gedung misi tidak dpt digunakan untuk setiap hal yang bertentangan dengan
fungsi misi sbgmana yang diatur dalam Konvensi ini atau oleh aturan umum fungsi misi sbgmana yang diatur dalam Konvensi ini atau oleh aturan umum
H atau oleh setiap persetujuan khusus yang berlaku antara negara H atau oleh setiap persetujuan khusus yang berlaku antara negara
pengirim dan negara penerima. pengirim dan negara penerima.
PERTANGGUNGJAWABAN PERTANGGUNGJAWABAN
NEGARA NEGARA
PERTANGGUNGJAWABAN PERTANGGUNGJAWABAN
NEGARA NEGARA
Setiap negara merdeka Setiap negara merdeka Berdaulat Berdaulat
kewajiban utk tidak menyalahgunakan kedaulatan.Tidak berarti bebas kewajiban utk tidak menyalahgunakan kedaulatan.Tidak berarti bebas
tanggungjawab. tanggungjawab.
Arti: kwjbn neg thdp neg lain sbg akibat p'buatan ptugas'/pejabat' Arti: kwjbn neg thdp neg lain sbg akibat p'buatan ptugas'/pejabat'
Kewajiban: Kewajiban:
beri jwbn yg mrpk p'hitungan atas ssuatu hal yg t'jd yg dilakukan beri jwbn yg mrpk p'hitungan atas ssuatu hal yg t'jd yg dilakukan
petugas neg (sblm, saat t'jd, ssudah peristiwa) petugas neg (sblm, saat t'jd, ssudah peristiwa)
Beri pemulihan atas kerugian Beri pemulihan atas kerugian
Timbul apabila: Timbul apabila:
Bila timbulkan kerugian pd neg lain Bila timbulkan kerugian pd neg lain
Bila p'buatan = pelanggaran H Bila p'buatan = pelanggaran H
Bentuk tanggungjawab Bentuk tanggungjawab
- -satisfaction }kasus Terusan Corfu satisfaction }kasus Terusan Corfu
- -pecuniary reparation} pecuniary reparation}
Kapan timbul Pertangg jawaban Kapan timbul Pertangg jawaban
Negara? Negara?
Ptanggungjwbn neg timbul Ptanggungjwbn neg timbul bila langgar bila langgar
H meski tdk langgar HN, krn: H meski tdk langgar HN, krn:
p'buatan = pelanggaran HN p'buatan = pelanggaran HN
Mnrt HN pelaku p'buatan tdk timbulkan ptjwbn Mnrt HN pelaku p'buatan tdk timbulkan ptjwbn
neg (ex.pjbt lampaui batas wwng neg (ex.pjbt lampaui batas wwng
Dptkah hindari ptjwbn H bdsr HN? Dptkah hindari ptjwbn H bdsr HN?
Scr umum tdk dpt Scr umum tdk dpt
P'kecualian: dlm hal keadaan darurat& P'kecualian: dlm hal keadaan darurat&
pmbelaan diri pmbelaan diri
Macam Pertanggungjawaban Macam Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban atas P Pertanggungjawaban atas P
Pertanggungjawaban atas Kontrak Pertanggungjawaban atas Kontrak
Pertanggungjawaban atas Konsesi Pertanggungjawaban atas Konsesi
Pertanggungjawaban atas Ekspropriasi Pertanggungjawaban atas Ekspropriasi
Pertanggungjawaban atas Hutang Negara Pertanggungjawaban atas Hutang Negara
Pertanggungjawaban atas Kejahatan Pertanggungjawaban atas Kejahatan
nternasional nternasional
Pertanggungjawaban Negara& Teori Kesalahan Pertanggungjawaban Negara& Teori Kesalahan
Ptgjwbn neg atas P Ptgjwbn neg atas P
B'laku asas "setiap pelanggaran P akan B'laku asas "setiap pelanggaran P akan
timbulkan kwjbn u ganti kerugian timbulkan kwjbn u ganti kerugian
Ptgjwbn neg atas kontrak Ptgjwbn neg atas kontrak
Kontrak: pjanjian antar neg dg WN/korporasi Kontrak: pjanjian antar neg dg WN/korporasi
asing berisi usaha yg mnyangkut kept umum asing berisi usaha yg mnyangkut kept umum
Akibat hkm= Akibat hkm=
Langsung Langsung tdk timbulkan pert.j neg tdk timbulkan pert.j neg
Tdk langsung Tdk langsung dpt timbulkan pert.j neg dpt timbulkan pert.j neg
Dgn dasar hal di luar kontrak, ex: denial of Dgn dasar hal di luar kontrak, ex: denial of
justice justice
Ptgjwbn neg atas konsesi Ptgjwbn neg atas konsesi
Konsesi=kontrak Konsesi=kontrak
Akibat hkm spt kontrak Akibat hkm spt kontrak
Klausula Calvo (dr nama sarjana Argentina) Klausula Calvo (dr nama sarjana Argentina)
isi: pnerima konsesi lepaskan p'lindungan pem', dlm isi: pnerima konsesi lepaskan p'lindungan pem', dlm
sengketa tunduk pd neg konses sengketa tunduk pd neg konsesi. i.
Apabila terjadi sengketa maka hrs menggunakan upaya Apabila terjadi sengketa maka hrs menggunakan upaya
setempat sampai habis ( exhaustion of local remedies) setempat sampai habis ( exhaustion of local remedies)
sebelum mengajukan sengketa ke pengadilan sebelum mengajukan sengketa ke pengadilan
internasional internasional
Akibat hkm: sah mnrt H bila dimaksud gunakan PN Akibat hkm: sah mnrt H bila dimaksud gunakan PN
stempat sblm cmpr tgn neg' stempat sblm cmpr tgn neg'
Batal apbl: bila dimaksud hapus hak neg asing lindungi Batal apbl: bila dimaksud hapus hak neg asing lindungi
WN'thdp pelanggrn H WN'thdp pelanggrn H
Penyelesaian Sengketa Penanaman Modal antara Negara dan Penyelesaian Sengketa Penanaman Modal antara Negara dan
Warganegara Asing/ Konv Washington 1965 Warganegara Asing/ Konv Washington 1965
Ptgjwbn neg atas hutang Ptgjwbn neg atas hutang
Hutang=hutang kpd kreditor asing Hutang=hutang kpd kreditor asing
Hak neg lindungi kreditor WN Hak neg lindungi kreditor WN- -nya: nya:
Lord Palmerston (1848) Lord Palmerston (1848) neg berhak campur neg berhak campur
tgn (diplomtk&miltr) tgn (diplomtk&miltr)
Drago (1902) Drago (1902) neg tdk berhak cmpr tgn neg tdk berhak cmpr tgn
b'senjata, ttp hrs sesuai Konv. Den Haag 1907 & b'senjata, ttp hrs sesuai Konv. Den Haag 1907 &
Piagam PBB Piagam PBB
Umum: kwjbn neg debitur = kwjbn mnrt Umum: kwjbn neg debitur = kwjbn mnrt
perjanjian umum perjanjian umum
Ptgjwbn neg atas ekspropriasi Ptgjwbn neg atas ekspropriasi
arti: p'cabutan hak atas milik org asing u/ arti: p'cabutan hak atas milik org asing u/
kept.umum dg disertai ganti rugi kept.umum dg disertai ganti rugi
Pd abad 19: ekspro dianggap sbg dasar u/ Pd abad 19: ekspro dianggap sbg dasar u/
lakukan tuntutan int'l lakukan tuntutan int'l
Abad 20: sah mnrt H asal sesuai dg poltk LN yg Abad 20: sah mnrt H asal sesuai dg poltk LN yg
ditetapkan&tanpa diskriminasi ditetapkan&tanpa diskriminasi
Akibat hkm: Akibat hkm:
Sah Sah ganti rugi sesuai kbjkn yg ditetapkn ganti rugi sesuai kbjkn yg ditetapkn
Jk tdk sah Jk tdk sah wajib ganti rugi sesuai cara yg sah wajib ganti rugi sesuai cara yg sah
& atas setiap kerugian yg diderita pemilik hak & atas setiap kerugian yg diderita pemilik hak
Ptgjwbn neg atas Ptgjwbn neg atas
kejahatan int'l kejahatan int'l
Arti: pelanggaran kwjbn int'l yg bukan kwjb kontrak, ttp Arti: pelanggaran kwjbn int'l yg bukan kwjb kontrak, ttp
krn langgar hak WN asing (hak milik&hak pribadi) krn langgar hak WN asing (hak milik&hak pribadi)
Dpt timbul krn kesalahan int'l ( Dpt timbul krn kesalahan int'l (int'l delinquency int'l delinquency) )
Dsr: ajaran pembebanan kjhtnn petugas kpd neg (doctrin Dsr: ajaran pembebanan kjhtnn petugas kpd neg (doctrin
of imputability/doctrin of attributability p'bebanan kesalahn) of imputability/doctrin of attributability p'bebanan kesalahn)
Batasan: Batasan:
Tdk smua p'buatan petugas timbulkan p'tj neg Tdk smua p'buatan petugas timbulkan p'tj neg
Yg dicakup adlh p'buatan yg langgar H even tdk langgar HN Yg dicakup adlh p'buatan yg langgar H even tdk langgar HN
P'buatan yg bebankan tj neg mnrt H P'buatan yg bebankan tj neg mnrt H
Ptgjwbn neg jo.teori fault Ptgjwbn neg jo.teori fault
Arti harfiah Arti harfiah kesalahan kesalahan
Teknis Teknis prbuatan kandung fault bila done dg prbuatan kandung fault bila done dg SNGAJA SNGAJA
'ITIKAD URUK & KLALAIAN YG TAK DPT 'ITIKAD URUK & KLALAIAN YG TAK DPT
DINARKAN DINARKAN
Ptgjwbn neg tdk tgantung adanya fault Ptgjwbn neg tdk tgantung adanya fault Strict Liability Strict Liability
Akibat: pihak penuntut tdk hrs buktikan adanya fault dlm Akibat: pihak penuntut tdk hrs buktikan adanya fault dlm
p'buatan lawan p'buatan lawan
Neg b'tj bila ada pelanggaran H dan ada kerugian Neg b'tj bila ada pelanggaran H dan ada kerugian
PERJANJAN NTERNASONAL PERJANJAN NTERNASONAL
TAHAP TAHAP- -TAHAP PEMBUATAN TAHAP PEMBUATAN
PERJANJAN NTERNASONAL PERJANJAN NTERNASONAL
1. 1. Penunjukan orang yang melakukan Penunjukan orang yang melakukan
perundingan; perundingan;
2. 2. Perundingan; Perundingan;
3. 3. Authentikasi ,Pengesahan; Authentikasi ,Pengesahan;
4. 4. Ratifikasi; Ratifikasi;
5. 5. Tukar Tukar- -menukar Naskah Ratifikasi; menukar Naskah Ratifikasi;
6. 6. Saat mulai berlakunya Perjanjian; Saat mulai berlakunya Perjanjian;
7. 7. Pendaftaran dan Pengumuman. Pendaftaran dan Pengumuman.
PERTANGGUNGJAWABAN PERTANGGUNGJAWABAN
NEGARA NEGARA
Setiap negara merdeka Setiap negara merdeka Berdaulat Berdaulat
kewajiban utk tidak menyalahgunakan kedaulatan.Tidak berarti bebas kewajiban utk tidak menyalahgunakan kedaulatan.Tidak berarti bebas
tanggungjawab. tanggungjawab.
Arti: kwjbn neg thdp neg lain sbg akibat p'buatan ptugas'/pejabat' Arti: kwjbn neg thdp neg lain sbg akibat p'buatan ptugas'/pejabat'
Kewajiban: Kewajiban:
beri jwbn yg mrpk p'hitungan atas ssuatu hal yg t'jd yg dilakukan beri jwbn yg mrpk p'hitungan atas ssuatu hal yg t'jd yg dilakukan
petugas neg (sblm, saat t'jd, ssudah peristiwa) petugas neg (sblm, saat t'jd, ssudah peristiwa)
Beri pemulihan atas kerugian Beri pemulihan atas kerugian
Timbul apabila: Timbul apabila:
Bila timbulkan kerugian pd neg lain Bila timbulkan kerugian pd neg lain
Bila p'buatan = pelanggaran H Bila p'buatan = pelanggaran H
Bentuk tanggungjawab Bentuk tanggungjawab
- -satisfaction }kasus Terusan Corfu satisfaction }kasus Terusan Corfu
- -pecuniary reparation} pecuniary reparation}
HUKUM PERJANJAN HUKUM PERJANJAN
NTERNASONAL NTERNASONAL
Treaty : Sarana utama yang dipunyai negara Treaty : Sarana utama yang dipunyai negara
untuk memulai dan mengembang untuk memulai dan mengembang- -kan kan
hubungan internasional. hubungan internasional.
P mrpk bentuk dari semua perb P mrpk bentuk dari semua perbuatan uatan hkm & hkm &
transaksi dlm masy internasional. transaksi dlm masy internasional.
P mrpk sarana utk menetapkan kewaj P mrpk sarana utk menetapkan kewajiban iban pd pd
pihak pihak- -pihak yang berjanji pihak yang berjanji
P merupakan sumber H P merupakan sumber H
URAAN TTG P URAAN TTG P
1. 1. Sejarah Pengaturan Sejarah Pengaturan
2. 2. Pengertian P Pengertian P
3. 3. Mengikatnya P Mengikatnya P
4. 4. Tahap pembuatan P Tahap pembuatan P
5. 5. Penafsiran P Penafsiran P
6. 6. Reservasi Reservasi
7. 7. Aksesi dan Adhesi Aksesi dan Adhesi
8. 8. Revisi Revisi
9. 9. Pertentangan P Pertentangan P
10. 10. Berakhirnya P Berakhirnya P
Pengertian P Pengertian P
Treaty: nomen generalissimum Treaty: nomen generalissimum
Konvensi Wina l969 : perjanjian antar negara, Konvensi Wina l969 : perjanjian antar negara,
dalam bentuk tertulis dalam bentuk tertulis
Konvensi Wina 1986: perjanjian antar neg dan Konvensi Wina 1986: perjanjian antar neg dan
organisasi internasional, dan antar O organisasi internasional, dan antar O
Nama Nama- -nama P nama P
Treaty, Konvensi, Deklarasi, Protokol, Final Act, Treaty, Konvensi, Deklarasi, Protokol, Final Act,
Modus Vevendi, Charter,Statuta,Pact, MoU dsb. Modus Vevendi, Charter,Statuta,Pact, MoU dsb.
Definisi Perjanjian Definisi Perjanjian
nternational treaties are conventions, or nternational treaties are conventions, or
contracts, between two or more states contracts, between two or more states
concerning various matters of interest concerning various matters of interest
(Oppenheim) (Oppenheim)
A treaty is an agreement between states, A treaty is an agreement between states,
governed by international law as distinct from governed by international law as distinct from
municipal law, the form and manner of which is municipal law, the form and manner of which is
immaterial to the legal consequences of the act immaterial to the legal consequences of the act
(O'Connell) (O'Connell)
Perjanjian internasional adl suatu persetujuan yang Perjanjian internasional adl suatu persetujuan yang
diadakan antara anggota masyarakat bangsa diadakan antara anggota masyarakat bangsa- -bangsa dan bangsa dan
bertujuan untuk menimbulkan akibat2 huk tertentu bertujuan untuk menimbulkan akibat2 huk tertentu
(Mochtar K) (Mochtar K)
Perjanjian nt berarti suatu persetujuan int yang ditt antar Perjanjian nt berarti suatu persetujuan int yang ditt antar
neg dlm bentuk tertulis dan diatur oleh H, apakah dibuat neg dlm bentuk tertulis dan diatur oleh H, apakah dibuat
dlm wujud satu instrumen tunggal atau 2 yang saling dlm wujud satu instrumen tunggal atau 2 yang saling
berhub dan apapun yg menjadi penandaan khususnya berhub dan apapun yg menjadi penandaan khususnya
(psl 2 ayat1 Konvensi Wina 1969) (psl 2 ayat1 Konvensi Wina 1969)
Konvensi Jenewa 1949 Konvensi Jenewa 1949- - Perlindungan Korban Perang Perlindungan Korban Perang
Protokol Tambahan 1977 Protokol Tambahan 1977
Mengikatnya Perjanjian Mengikatnya Perjanjian
nternasional nternasional
Teori Anzilotti: Pacta sunt servanda Teori Anzilotti: Pacta sunt servanda
Praktek: negara tidak dpt membebaskan diri dari ikatan perjanjian Praktek: negara tidak dpt membebaskan diri dari ikatan perjanjian
internasional atau merubah ketentnya tanpa persetujuan pihak lain internasional atau merubah ketentnya tanpa persetujuan pihak lain
melalui saling pengertian yang bersahabat. melalui saling pengertian yang bersahabat.
Agar P mengikat : dibuat oleh yang berwenang & sesuai dgn prosedur Agar P mengikat : dibuat oleh yang berwenang & sesuai dgn prosedur
yang berlaku yang berlaku
Prinsip umum:Perjanjian mrpkan Prinsip umum:Perjanjian mrpkan res inter alios acta res inter alios acta
Pacta tertiis nec nocent nec prosunt Pacta tertiis nec nocent nec prosunt
Pengecualian: Pengecualian:
1.pihak 1.pihak- -pihak memberikan hak pada pihak ketiga; pihak memberikan hak pada pihak ketiga;
2.P multilateral yang mrpkan kodifikasi huk kebiasaan 2.P multilateral yang mrpkan kodifikasi huk kebiasaan
3.P multilateral yang dimaksudkan berlaku universal 3.P multilateral yang dimaksudkan berlaku universal
STRUKTUR P STRUKTUR P
Judul Judul
Preamble Preamble
Klausula substantif Klausula substantif batang tubuh batang tubuh
Klausula formal/ final/ protokoler Klausula formal/ final/ protokoler - - teknis teknis
Pembuktian formal Pembuktian formal
Tanda tangan delegasi Tanda tangan delegasi
JUDUL JUDUL
1.Nama yang dimaksud bagi P ybs, apakah 1.Nama yang dimaksud bagi P ybs, apakah
dengan nama Vienna Convention on The Law of dengan nama Vienna Convention on The Law of
Treaties, Treaty, Agreement, Statuta dsb, Treaties, Treaty, Agreement, Statuta dsb,
Bangkok Declaration on The Establisment of Bangkok Declaration on The Establisment of
ASEAN ASEAN
2.Materi pokok yang diaturP ybs, misalnya: 2.Materi pokok yang diaturP ybs, misalnya:
hukum Perjanjian, Hubungan Diplomatik, Hukum hukum Perjanjian, Hubungan Diplomatik, Hukum
Laut Laut
3.Nama tempat dilangsungkannya atau di tt 3.Nama tempat dilangsungkannya atau di tt
P tsb P tsb
PREAMBLE PREAMBLE
Penyebutan nama para pihak, apakah Penyebutan nama para pihak, apakah
kepala negara, negara, pemerintah. kepala negara, negara, pemerintah.
Tujuan dan maksud diadakannya suatu P Tujuan dan maksud diadakannya suatu P
Ketetapan hati, dasar /alasan para pihak Ketetapan hati, dasar /alasan para pihak
utk ikut serta atau menyelenggarakan P utk ikut serta atau menyelenggarakan P
Nama Nama- -nama dan identitas para utusan nama dan identitas para utusan
yang mempunyai full powers yang mempunyai full powers
Klausula substantif Klausula substantif
(Batang Tubuh) (Batang Tubuh)
Berisi pasal Berisi pasal- -pasal yang mengatur inti pasal yang mengatur inti
persoalan/ materi pokok P persoalan/ materi pokok P
Hukum internasional positif yang berlaku Hukum internasional positif yang berlaku
Bagian yang terpenting Bagian yang terpenting
KLAUSULA FORMAL KLAUSULA FORMAL
(KLAUSULA FNAL, PROTOKOLER) (KLAUSULA FNAL, PROTOKOLER)
Memuat hal Memuat hal- -hal yang bersifat teknis, yang hal yang bersifat teknis, yang
berhub dgn penerapan dan mulai berlakunya P berhub dgn penerapan dan mulai berlakunya P
tanggal P,cara penerimaan P,terbukanya P bagi tanggal P,cara penerimaan P,terbukanya P bagi
Penandatangan, mulai berlakunya Penandatangan, mulai berlakunya
P,pernyataan pengakhiran, bahasa yang P,pernyataan pengakhiran, bahasa yang
dipakai, penyelesaian sengketa, amandemen, dipakai, penyelesaian sengketa, amandemen,
pendaftaran P dan pemeliharaan instrumen asli pendaftaran P dan pemeliharaan instrumen asli
P P
TAHAP TAHAP- -TAHAP PEMBUATAN TAHAP PEMBUATAN
PERJANJAN NTERNASONAL PERJANJAN NTERNASONAL
1. 1. Penunjukan petugas yang melakukan Penunjukan petugas yang melakukan
perundingan perundingan
2. 2. Perundingan Perundingan
3. 3. Authentikasi, Pengesahan naskah hasil Authentikasi, Pengesahan naskah hasil
Perundingan; Perundingan;
4. 4. Ratifikasi; Ratifikasi;
5. 5. Mulai berlakunya P Mulai berlakunya P
6. 6. Pendaftaran dan Pengumuman Pendaftaran dan Pengumuman
A B
PERUND!NCAN
Nenunjukkan surat kuasa
Tukar menukar
AUTHENT!KAS!
NASKAH PER]AN]!AN
!NTERNAS!ONAL
A
RAT!F!KAS!
B
RAT!F!KAS!
P!
PENDAFTARAN
PENCUNUNAN
SEKRETAR!AT PBB
Penunjukan Petugas yang Penunjukan Petugas yang
Melakukan Perundingan Melakukan Perundingan
1.Pemberian kuasa, wew kepada orang dengan 1.Pemberian kuasa, wew kepada orang dengan
melalui prosedur yang tepat, kekuasaan yang melalui prosedur yang tepat, kekuasaan yang
diberikan: diberikan:
untuk menghadiri perundingan untuk menghadiri perundingan
untuk berpartisipasi dalam sidang untuk berpartisipasi dalam sidang
untuk menyetujui naskah hasil perund untuk menyetujui naskah hasil perund
untuk menandatangani untuk menandatangani
2. Pemberian status dgn dilengkapi dengan FULL 2. Pemberian status dgn dilengkapi dengan FULL
POWERS POWERS ndonesia credential dan full power ndonesia credential dan full power
credential credential- - hadir hadir
Full power Full power- -menandatangani perj menandatangani perj
Perundingan Perundingan
Bilateral Bilateral- - pourparler pourparler
Multilateral Multilateral- - konperensi diplomatik konperensi diplomatik
Apakah akibat hukum penandatanganan Apakah akibat hukum penandatanganan
naskah hasil perundingan oleh delegasi naskah hasil perundingan oleh delegasi
negara? negara?
RATFKAS RATFKAS
Teori: perbuatan negara dalam taraf Teori: perbuatan negara dalam taraf
internasional untuk menetapkan internasional untuk menetapkan
persetujuannya utk terikat pd P yang di tt persetujuannya utk terikat pd P yang di tt
perutusannya. perutusannya.
Praktek :lebih dr itu yi:dianggap sbg Praktek :lebih dr itu yi:dianggap sbg
penyampaian formal oleh suatu neg penyampaian formal oleh suatu neg
mengenai persetujuannya untuk terikat pd mengenai persetujuannya untuk terikat pd
suatu P suatu P
Pasal 14 Konvensi Wina 1969 Pasal 14 Konvensi Wina 1969
Persetujuan suatu negara utk terikat pada suatu Persetujuan suatu negara utk terikat pada suatu
P dinyatakan dengan ratifikasi apabila P dinyatakan dengan ratifikasi apabila
a. P menentukan dmk secara tegas a. P menentukan dmk secara tegas
b. Kecuali ditentukan sebaliknya, neg yg b. Kecuali ditentukan sebaliknya, neg yg
mengadakan negosiasi menyetujui bahwa mengadakan negosiasi menyetujui bahwa
ratifikasi adalah perlu. ratifikasi adalah perlu.
c. P yang sudah ditt akan berlaku kalau sudah c. P yang sudah ditt akan berlaku kalau sudah
diratifikasi diratifikasi
d. nampak dari fullpower atau dinyatakan dlm d. nampak dari fullpower atau dinyatakan dlm
negosiasi negosiasi
RATO RATFKAS RATO RATFKAS
Negara berhak utk meneliti & menin Negara berhak utk meneliti & menin- -jau kembali jau kembali
naskah yang sudah di tt oleh utusannya naskah yang sudah di tt oleh utusannya
sebelum neg terikat pada kewajibanyang sebelum neg terikat pada kewajibanyang
tercantum dalam P tercantum dalam P
Berdasarkan kedaulatannya negara berhak Berdasarkan kedaulatannya negara berhak
menarik diri dari partisipasi pada P menarik diri dari partisipasi pada P
Diperlukan penyesuaian dalam hukum nasional Diperlukan penyesuaian dalam hukum nasional
Prinsip demokrasi, publisitas, pemerintah perlu Prinsip demokrasi, publisitas, pemerintah perlu
berkonsultai dgn parlemen berkonsultai dgn parlemen
Mulai Berlakunya P Mulai Berlakunya P
Menurut ketentuan yg diatur dalam P atau Menurut ketentuan yg diatur dalam P atau
Menurut persetujuan para pihak. Menurut persetujuan para pihak.
Pd Pi yang multilateral berlakunya Pd Pi yang multilateral berlakunya
tergantung penyimpanan sejumlah tergantung penyimpanan sejumlah
instrumen ratifikasi dari negara instrumen ratifikasi dari negara- -negara negara
pihak. pihak.
Pendaftaran dan Pengumuman Pendaftaran dan Pengumuman
Pasal 102 Piagam PBB Pasal 102 Piagam PBB
Akibat hukum pendaftaran Akibat hukum pendaftaran
Tujuan pendaftaran Tujuan pendaftaran
Pengumuman dalam : United Nations Pengumuman dalam : United Nations
Treaties Series Treaties Series
SAHNYA PERJANJAN SAHNYA PERJANJAN
NTERNASONAL NTERNASONAL
P sah bila memenuhi ketentuan hukum yang P sah bila memenuhi ketentuan hukum yang
berlaku,baik ketentuan hukum yang mengatur berlaku,baik ketentuan hukum yang mengatur
wewenang pihak yang berjanji, ketentuan wewenang pihak yang berjanji, ketentuan
hukum yang mengatur proses pembuatan P hukum yang mengatur proses pembuatan P
P tdk sah: P tdk sah:
- -tidak wenangnya perutusan, tidak wenangnya perutusan,
- - kekhilafan, kekhilafan,
- -penipuan, penipuan,
- -penyalahgunaan wewenang, penyalahgunaan wewenang,
- -paksaan dan paksaan dan
- -bertentangan dengan ius cogens bertentangan dengan ius cogens
Penafsiran P Penafsiran P pasal 31 pasal 31
Penafsiran gramatikal dan kehendak pihak Penafsiran gramatikal dan kehendak pihak
yang berjanji yang berjanji
Penafsiran menurut obyek dan konteks P Penafsiran menurut obyek dan konteks P
Penafsiran yang reasonable dan konsisten Penafsiran yang reasonable dan konsisten
Penafsiran berdasar prinsip efektifitas Penafsiran berdasar prinsip efektifitas
Bahan yang dpt digunakan: travaux Bahan yang dpt digunakan: travaux
preparatoire, in pari materiae preparatoire, in pari materiae
lex posterior derogat legi priori lex posterior derogat legi priori
RESERVAS P RESERVAS P
Pernyataan sepihak suatu negara pada Pernyataan sepihak suatu negara pada
saat menandatangani, meratifikasi saat menandatangani, meratifikasi
menerima, menyetujui atau ikut serta dlm menerima, menyetujui atau ikut serta dlm
suatu P dgn maksud utk mengecualikan suatu P dgn maksud utk mengecualikan
atau merubah akibat hukum suatu atau merubah akibat hukum suatu
ketentuan ttt dari P bagi dirinya sendiri ketentuan ttt dari P bagi dirinya sendiri
BERAKHRNYA P BERAKHRNYA P
Karena hukum Karena hukum
- -hapusnya unsur perjanjian hapusnya unsur perjanjian
- -timbulnya ius cogens timbulnya ius cogens
- -ajaran rebus sic stantibus ajaran rebus sic stantibus
Perbuatan para pihak Perbuatan para pihak
- -ditetapkan dlm perjanjian ditetapkan dlm perjanjian
- -ditetapkan di luar ditetapkan di luar
perjanjian perjanjian
- -kehendak salah satu kehendak salah satu
pihak pihak- -pernyataan pernyataan
pengakhiran pengakhiran- -
pengunduran diri pengunduran diri
Mis: AS mengundurkan Mis: AS mengundurkan
diri dari Konvensi diri dari Konvensi
Chicago 1944 Chicago 1944- -
Penerbangan Sipil Penerbangan Sipil
suksesi suksesi
Pengertian Suksesi Negara: Pengertian Suksesi Negara:
O'Connell: State succession is the factual situation which O'Connell: State succession is the factual situation which
arises when one state is substituted for another in arises when one state is substituted for another in
sovereignty over a given territory. sovereignty over a given territory.
Pasal 2 sub b Konvensi Wina 1978: Pasal 2 sub b Konvensi Wina 1978:
Succession of state means the replacement of one state Succession of state means the replacement of one state
by another in the responsibility for the international by another in the responsibility for the international
relations of territory. relations of territory.
SUKSES SUKSES
PERUBAHAN NEGARA PERUBAHAN NEGARA
1. 1. Sebagian wilayah neg A bergabung dgn wilayah neg Sebagian wilayah neg A bergabung dgn wilayah neg
B, atau dibagi menjd neg B,C, D dsb B, atau dibagi menjd neg B,C, D dsb
2. 2. Sebagian wilayah negara A menjd negara baru Sebagian wilayah negara A menjd negara baru
3. 3. Seluruh bagian wilayah negara A menyatu dgn B, dan Seluruh bagian wilayah negara A menyatu dgn B, dan
negara A tidak eksis lagi negara A tidak eksis lagi
4. 4. Seluruh wilayah negara A terbagi Seluruh wilayah negara A terbagi- -bagi menjadi bagian bagi menjadi bagian
negara lain , A tidak eksis lagi negara lain , A tidak eksis lagi
5. 5. Seluruh wilayah negara A terbagi Seluruh wilayah negara A terbagi- -bagi menjadi bagi menjadi
negara negara- -negara baru, A tdk eksis lagi negara baru, A tdk eksis lagi
6. 6. Seluruh wilayah negara A terbagi Seluruh wilayah negara A terbagi- -bagi menjadi bagian bagi menjadi bagian
negara baru dan negara A tidak eksis lagi. negara baru dan negara A tidak eksis lagi.
Masalah yang timbul Masalah yang timbul
Seberapa jauh Seberapa jauh hak dan kewajiban internasional dari hak dan kewajiban internasional dari
negara atau pemerintah lama masih berlaku? negara atau pemerintah lama masih berlaku?
Sejauh mana hak dan kewajiban internasional negara Sejauh mana hak dan kewajiban internasional negara
atau pemerintah lama beralih/ berpindah kepada atau pemerintah lama beralih/ berpindah kepada
negara/ pemerintah baru? negara/ pemerintah baru?
Jawaban dari persoalan ini berupa prinsip hukum Jawaban dari persoalan ini berupa prinsip hukum
yang berlaku, belum ada praktek yang berlaku umum yang berlaku, belum ada praktek yang berlaku umum
Suksesi banyak diatur secara khusus antara negara Suksesi banyak diatur secara khusus antara negara
pengganti/successor state dan neg yg pengganti/successor state dan neg yg
digantikan/predecessor state. digantikan/predecessor state.
Suksesi Sukarela Suksesi Sukarela
Dasar hukum Dasar hukum
- -Konvensi Wina 1978 tentang Suksesi Konvensi Wina 1978 tentang Suksesi
Negara dalam Hubungannya dengan Negara dalam Hubungannya dengan
Perjanjian nternasional Perjanjian nternasional
- -Konvensi Wina 1983 tentang Suksesi Konvensi Wina 1983 tentang Suksesi
Negara dalam Hubungannya dengan Milik, Negara dalam Hubungannya dengan Milik,
Arsip dan Hutang Negara Arsip dan Hutang Negara
Kedua konvensi ini belum berlaku Kedua konvensi ini belum berlaku
Bila terjadi suksesi terhadap Bila terjadi suksesi terhadap
seluruh wilayah seluruh wilayah
Prinsip umum: Prinsip umum:
tidak terjadi peralihan hak dan kewajiban kepada negara tidak terjadi peralihan hak dan kewajiban kepada negara
pengganti pengganti
Pengecualian: Pengecualian:
- -suksesi neg tdk mempengaruhi Perbatasan yg suksesi neg tdk mempengaruhi Perbatasan yg
ditetapkan oleh P ditetapkan oleh P
- -hak & kewajiban yang berhubungan dgn pengaturan hak & kewajiban yang berhubungan dgn pengaturan
wilayah yang beralih demi kepentingan wilayah ybs wilayah yang beralih demi kepentingan wilayah ybs
- -P multilateral yang berlaku universal yang mengatur P multilateral yang berlaku universal yang mengatur
mengenai kesehatan, narkotika, ham tetap berlaku. mengenai kesehatan, narkotika, ham tetap berlaku.
Bila terjadi suksesi terhadap Bila terjadi suksesi terhadap
sebagian wilayah sebagian wilayah
P yang mengikat terhadap wilayah yang P yang mengikat terhadap wilayah yang
berpindah berhenti berlakunya berpindah berhenti berlakunya
Prinsip Clean Slate Prinsip Clean Slate
negara yang baru merdeka tidak terikat negara yang baru merdeka tidak terikat
untuk meneruskan atau menjadi pihak P untuk meneruskan atau menjadi pihak P
semata semata- -mata krn pada saat suksesi P tsb mata krn pada saat suksesi P tsb
berlaku di wilayah yang beralih. berlaku di wilayah yang beralih.
KONVENS WNA 1983 TENTANG SUKSES KONVENS WNA 1983 TENTANG SUKSES
NEGARA DALAM HUBUNGANNYA DNG MLK NEGARA DALAM HUBUNGANNYA DNG MLK
ARSP DAN HUTANG NEGARA ARSP DAN HUTANG NEGARA
Milik Publik Milik Publik
Arsip Arsip
Hutang Hutang
taking burdens with benefits taking burdens with benefits
Suksesi pemerintah Suksesi pemerintah
Prinsip kontinuitas Prinsip kontinuitas
Tidak berlaku mutlak Tidak berlaku mutlak
PENYELESAAN SENGKETA PENYELESAAN SENGKETA
ANTAR NEGARA ANTAR NEGARA
Damai Damai
negosiasi, mediasi, konsiliasi negosiasi, mediasi, konsiliasi
inquiry inquiry- -jasa baik jasa baik
Penyelesaian Sengketa Di bawah Penyelesaian Sengketa Di bawah
Pengawasan PBB Pengawasan PBB
Arbitrase Arbitrase
Peradilan nternasional Peradilan nternasional
Penyelesaian secara damai Penyelesaian secara damai
Negosiasi: Negosiasi:
perundingan antar pihak perundingan antar pihak- -pihak yang bersengketa untuk pihak yang bersengketa untuk
menetapkan penyesuaian kebijakan atau sikap tentang menetapkan penyesuaian kebijakan atau sikap tentang
masalah yang disengketakan masalah yang disengketakan
Mediasi >< jasa baik Mediasi >< jasa baik
penyelesaian sengketa dengan bantuan dari pihak ketiga, penyelesaian sengketa dengan bantuan dari pihak ketiga,
- -mempertemukan pihak mempertemukan pihak
- -ikut serta dalam perundingan ikut serta dalam perundingan
- -mengusahakan tercapainya penyelesaian,mengajukan mengusahakan tercapainya penyelesaian,mengajukan
saran saran tidak mengikat tidak mengikat
KONSLAS KONSLAS
Pengertian luas: Pengertian luas:
penyelesaian sengketa dgn bantuan pihak ketiga penyelesaian sengketa dgn bantuan pihak ketiga
yg tdk memihak yg tdk memihak
Pengertian sempit Pengertian sempit
penyerahan sengketa kepada panitia utk penyerahan sengketa kepada panitia utk
mengusulkan penyelesaian mengusulkan penyelesaian
- - mengadakan penelitian mengadakan penelitian
- - kemungkinan penyelesaian kemungkinan penyelesaian
- - tidak mengikat tidak mengikat
nquiry (Panitya Penyelidik) nquiry (Panitya Penyelidik)
Fact Finding Fact Finding
Penyelesaian sengketa dengan bantuan Penyelesaian sengketa dengan bantuan
panitya penyelidik yang bertugas panitya penyelidik yang bertugas
- - menyelidiki kepastian peristiwa menyelidiki kepastian peristiwa
- - menyiapkan penyelesaian yang menyiapkan penyelesaian yang
disepakati disepakati
misalnya:sengketa perbatasan misalnya:sengketa perbatasan
=fakta historis =fakta historis
=geografis =geografis
Arbitrase Arbitrase
Pengertian: Pengertian:
- -penyelesaian sengketa yang dilakukan penyelesaian sengketa yang dilakukan
pihak ketiga yang netral pihak ketiga yang netral - -ditunjuk ditunjuk
secara bebas oleh para pihak secara bebas oleh para pihak
- -putusannya bersifat final dan mengikat putusannya bersifat final dan mengikat
- -keputusannya berdasarkan ex aequo et keputusannya berdasarkan ex aequo et
bono dan hukum bono dan hukum
Pengaturan arbitrase Pengaturan arbitrase
1794 1794 Perjanjian Perjanjian Jay Jay antara antara AS AS- -nggris nggris
membentuk membentuk komisi komisi campuran campuran utk utk
menyelesaikan menyelesaikan masalah masalah perbedaan perbedaan dalam dalam
perjanjian perjanjian
Alabama Claim Award AS Alabama Claim Award AS- -nggris nggris
Konvensi Konvensi DenHaag DenHaag 1899, 1907 1899, 1907
Perjanjian Perjanjian Bilateral Bilateral
Jenis Arbitrase Jenis Arbitrase
Permanen dan adhoc Permanen dan adhoc
Susunan Mahkamah Arbitrase Susunan Mahkamah Arbitrase
Wewenang Mahkamah Arbitrase Wewenang Mahkamah Arbitrase
PENYELESAAN SENGKETA D PENYELESAAN SENGKETA D
BAWAH PENGAWASAN PBB BAWAH PENGAWASAN PBB
Salah satu tujuan pembentukan PBB: Salah satu tujuan pembentukan PBB:
penyelesaian secara damai sengketa penyelesaian secara damai sengketa
antar negara antar negara
Kewajiban negara Anggota PBB: Kewajiban negara Anggota PBB:
- - berusaha menyelesaikan sengketa secara berusaha menyelesaikan sengketa secara
damai damai
- - Menahan diri utk berperang/menggunakan Menahan diri utk berperang/menggunakan
kekerasan kekerasan
Penyelesaian Sengketa oleh PBB Penyelesaian Sengketa oleh PBB
Politik Politik
MU MU
Rekomendasi ttg Rekomendasi ttg
Tindakan yg perlu utk penyelesaian damai keadaan yg Tindakan yg perlu utk penyelesaian damai keadaan yg
mengganggu kesejahteraan umum atau persahabatan mengganggu kesejahteraan umum atau persahabatan
antar negara antar negara
Bila tidak ditangani DK Bila tidak ditangani DK
lanjut lanjut
DK mengangani penyelesaian 2 macam sengketa: DK mengangani penyelesaian 2 macam sengketa:
- - sengketa yg dpt membahayakan perdamaian & sengketa yg dpt membahayakan perdamaian &
keamanan keamanan
DK minta kpd pihak2 utk menyelesaikan bdsrkan psl 33 DK minta kpd pihak2 utk menyelesaikan bdsrkan psl 33
Piagam, memberikan rekomendasi cara yg tepat utk Piagam, memberikan rekomendasi cara yg tepat utk
penyelesaian penyelesaian
- - peristiwa ancaman perdamaian, pelanggaran, agresi peristiwa ancaman perdamaian, pelanggaran, agresi
DK wenang merekomendasikan dan memutuskan sarana DK wenang merekomendasikan dan memutuskan sarana
yg diperlukan utk mempertahankan atau mengembalikan yg diperlukan utk mempertahankan atau mengembalikan
perdamaian dan keamanan, minta pihak2 utk memenuhi perdamaian dan keamanan, minta pihak2 utk memenuhi
tindakan tsb tindakan tsb
Contoh Soal Contoh Soal
Jelaskan pengertian dan perbedaan Jelaskan pengertian dan perbedaan
penyelesaian sengketa dengan penyelesaian sengketa dengan
menggunakan metode good offices dan menggunakan metode good offices dan
mediasi, serta berikan contohnya mediasi, serta berikan contohnya
Bagaimanakah peranan Majelis Umum Bagaimanakah peranan Majelis Umum
dan Dewan Keamanan dalam dan Dewan Keamanan dalam
menyelesaikan sengketa antar negara? menyelesaikan sengketa antar negara?
PERADLAN NTERNASONAL PERADLAN NTERNASONAL
Mahkamah nternasional Mahkamah nternasional
Dasar Pembentukan Dasar Pembentukan
= Piagam PBB psl 7,psl 92 s/d 96 = Piagam PBB psl 7,psl 92 s/d 96
= Statuta M = Statuta M
M dapat menetapkan M dapat menetapkan
+ Rule of Court atur: + Rule of Court atur:
prosedur kerja M & kepaniteraan prosedur kerja M & kepaniteraan
+ Resolusi atur: + Resolusi atur:
prosedur intern, tukar menukar pendapat antar hakim prosedur intern, tukar menukar pendapat antar hakim
sesudah pemeriksaan tertulis, sblm pemeriksaan sesudah pemeriksaan tertulis, sblm pemeriksaan
lisanutk mendptkan keputusan, pemungutan suara dan lisanutk mendptkan keputusan, pemungutan suara dan
pembuatan keputusan pembuatan keputusan
Yurisdiksi M Yurisdiksi M
Menyelesaikan sengketa (contentious Menyelesaikan sengketa (contentious
cases) cases)
Advisory Opinion Advisory Opinion
Yurisdiksi Mahkamah nternasional Yurisdiksi Mahkamah nternasional
Contentious Cases Contentious Cases- - Pasal 36 Statuta Mahkamah nternasional Pasal 36 Statuta Mahkamah nternasional
Wewenang Mahkamah akan meliputi semua perkara yang diajukan Wewenang Mahkamah akan meliputi semua perkara yang diajukan
oleh pihak oleh pihak- -pihak dan semua hal terutama yang ditentukan dlm pihak dan semua hal terutama yang ditentukan dlm
Piagam PBB atau dlm Perjanjian dan Konvensi2 yang berlaku Piagam PBB atau dlm Perjanjian dan Konvensi2 yang berlaku
Negara2 pihak dlm Statuta pd setiap saat dpt menyatakan bhw Negara2 pihak dlm Statuta pd setiap saat dpt menyatakan bhw
mereka mengakui ipso facto dan tanpa persetujuan khusus, dlm mereka mengakui ipso facto dan tanpa persetujuan khusus, dlm
hubungannya dgn sesuatu negara lain yang menerima kewajiban yg hubungannya dgn sesuatu negara lain yang menerima kewajiban yg
sama, oleh yurisdiksi M dlm semua sengketa hukum mengenai: sama, oleh yurisdiksi M dlm semua sengketa hukum mengenai:
a. penafsiran traktat a. penafsiran traktat
b. setiap persoalan H b. setiap persoalan H
c. adanya suatu facta yang akan menimbulkan pelanggaran kewaj c. adanya suatu facta yang akan menimbulkan pelanggaran kewaj
H H
d. Ganti rugi karena pelanggaran kewajiban H d. Ganti rugi karena pelanggaran kewajiban H
Contentious Jurisdiction Contentious Jurisdiction
- -wewenang ratione personae yi: siapa wewenang ratione personae yi: siapa
yang dpt berperkara di depan M yang dpt berperkara di depan M
- -dan ratione materiae yi: mengenai jenis dan ratione materiae yi: mengenai jenis
sengketa yang dpt diajukan sengketa yang dpt diajukan
RATONE PERSONE RATONE PERSONE
Hanya negara yang dpt beracara di depan M (psl Hanya negara yang dpt beracara di depan M (psl
34 ay 1SM), semua negara anggota PBB ipso 34 ay 1SM), semua negara anggota PBB ipso
facto menjadi negara pihak dlm Statuta M. facto menjadi negara pihak dlm Statuta M.
Psl 93 ay 2Piagam PBB : neg bukan anggota PBB Psl 93 ay 2Piagam PBB : neg bukan anggota PBB
dpt menjadi pihak pd StatutaM, dgn syarat2 yg dpt menjadi pihak pd StatutaM, dgn syarat2 yg
akan ditentukan utk tiap2 permohonan oleh MU akan ditentukan utk tiap2 permohonan oleh MU
atas rekomendasi DK atas rekomendasi DK
O dan individu tidak dpt berperkara di depan M O dan individu tidak dpt berperkara di depan M
RATONE MATERAE RATONE MATERAE
Wew M ( Psl 36 ay 1 SM) : Wew M ( Psl 36 ay 1 SM) :
- - meliputi semua perkara yang diajukan meliputi semua perkara yang diajukan
pihak2 yg bersengketa pihak2 yg bersengketa
- - dan semua hal terutama yg terdpt dlm dan semua hal terutama yg terdpt dlm
Piagam Piagam
- - atau perjanjian dan konvensi yg berlaku atau perjanjian dan konvensi yg berlaku
Sifat Fakultatif Sifat Fakultatif
Wewenang M sifatnya Fakultatif artinya M Wewenang M sifatnya Fakultatif artinya M
hanya punya wew apabila negara pihak yg hanya punya wew apabila negara pihak yg
bersengketa bersengketa sepakat sepakat sengketanya diajukan ke sengketanya diajukan ke
depan M depan M
Yurisdiksi M bersifat Yurisdiksi M bersifat non non- -compulsory compulsory, ,
pelaksanaan yurisdiksi memerlukan persetujuan pelaksanaan yurisdiksi memerlukan persetujuan
dari pihak dari pihak- -pihak pihak
Compulsory: Compulsory:
- -bila negara2 bersengketa terikat P bila negara2 bersengketa terikat P
- -bila negara2 bersengketa mengakui yurisdiksi bila negara2 bersengketa mengakui yurisdiksi
M berdsrkan klausula opsional M berdsrkan klausula opsional
Advisory Opinion Advisory Opinion
Pengertian Pengertian
pendapat M dalam memecahkan masalah pendapat M dalam memecahkan masalah
hukum yg abstrak maupun konkrit yang hukum yg abstrak maupun konkrit yang
diajukan oleh badan yg diberi wew utk itu diajukan oleh badan yg diberi wew utk itu
oleh atau berdsrkan Piagam PBB oleh atau berdsrkan Piagam PBB
Tidak bersifat mengikat Bagi Badan yang Tidak bersifat mengikat Bagi Badan yang
meminta Advis dapat menerima sbg meminta Advis dapat menerima sbg
memaksa memaksa
Yang meminta AO Yang meminta AO
MU dan DK MU dan DK
Badan lain dan Badan Khusus atas Badan lain dan Badan Khusus atas
otorisasi MU otorisasi MU
Peradilan nternasional lain di Peradilan nternasional lain di
bawah kerangka PBB bawah kerangka PBB
CC CC- - Statuta ROMA 1998 Statuta ROMA 1998
The nternational Criminal Tribunal for the The nternational Criminal Tribunal for the
Former Yugoslavia=CTY Former Yugoslavia=CTY
Dibentuk berdsrkan Res DK No 827 tgl 25 Dibentuk berdsrkan Res DK No 827 tgl 25
Mei 1993 Mei 1993
The nternational Criminal Tribunal for The nternational Criminal Tribunal for
Rwanda=CTR Rwanda=CTR
Dibentuk berdsrkan Res DK No 955 tgl 8 Dibentuk berdsrkan Res DK No 955 tgl 8
November 1994 November 1994
Berdasarkan Statutanya CC mempunyai Berdasarkan Statutanya CC mempunyai
yurisdiksi untuk mengadili orang yang yurisdiksi untuk mengadili orang yang
telah melakukan kejahatan genosida ( telah melakukan kejahatan genosida (the the
crime of genocide crime of genocide), kejahatan terhadap ), kejahatan terhadap
kemanusiaan ( kemanusiaan (crimes against humanity crimes against humanity), ),
kejahatan perang ( kejahatan perang (war crimes war crimes), dan ), dan
kejahatan agresi ( kejahatan agresi (the crime of aggression the crime of aggression). ).
PS dengan Kekerasan PS dengan Kekerasan
Pertikaian Bersenjata Pertikaian Bersenjata
Retorsi Retorsi
Reprisal Reprisal
Blokade Secara Damai Blokade Secara Damai
ntervensi ntervensi
Pertikaian bersenjata Pertikaian bersenjata
Pengertian : Pengertian :
Pertikaian bersenjata adalah pertentangan yang Pertikaian bersenjata adalah pertentangan yang
disertai penggunaan kekerasan angkatan disertai penggunaan kekerasan angkatan
bersenjata masing bersenjata masing- -masing pihak dengan tujuan masing pihak dengan tujuan
menundukkan lawan dan menetapkan menundukkan lawan dan menetapkan
persyaratan perdamaian secara sepihak. persyaratan perdamaian secara sepihak.
Macam Macam
Perang dan bukan perang Perang dan bukan perang
Retorsi Retorsi
PENGERTAN PENGERTAN
Pembalasan yang dilakukan oleh suatu neg Pembalasan yang dilakukan oleh suatu neg
terhdp tindakan yang tdk pantas dari neg lain.. terhdp tindakan yang tdk pantas dari neg lain..
Retorsi berupa perbuatan sah yang tidak Retorsi berupa perbuatan sah yang tidak
bersahabat dlm batas wew dari neg yang bersahabat dlm batas wew dari neg yang
terkena tindakan tidak pantas tsb. terkena tindakan tidak pantas tsb.
- - pengketatan hubungan diplomatik, penghapusan pengketatan hubungan diplomatik, penghapusan
hak istimewa diplomatik, penerikan kembali hak istimewa diplomatik, penerikan kembali
konsesi pajak atau tarif konsesi pajak atau tarif
Reprisal Reprisal
Pembalasan yang dilakukan oleh suatu Pembalasan yang dilakukan oleh suatu
negara terhdp tindakan yang melanggar negara terhdp tindakan yang melanggar
hukum dari negara lawan dalam suatu hukum dari negara lawan dalam suatu
sengketa. sengketa.
Melanggar hukum Melanggar hukum
Pemboikotan barang, embargo, demo AL Pemboikotan barang, embargo, demo AL
atau pemboman atau pemboman
Seimbang dengan kesalahan Seimbang dengan kesalahan
Blokade Masa Damai Blokade Masa Damai
Pengepungan wilayah, Mis kota Pengepungan wilayah, Mis kota
/pelabuhan utk memutuskan hub wilayah /pelabuhan utk memutuskan hub wilayah
tsb dgn pihak luar. tsb dgn pihak luar.
Blokade masa perang mrpkan operasi AL Blokade masa perang mrpkan operasi AL
yang biasa dilakukan. yang biasa dilakukan.
Blokade masa damai Blokade masa damai- - pembalasan pembalasan - -
pemaksaan pemaksaan
#ERT!KA!AN #ERT!KA!AN
BERSEN]ATA BERSEN]ATA
6nt6h s6al 6nt6h s6al
Sebutkan siapakah yang dimaksud Sebutkan siapakah yang dimaksud
dengan belligerent dengan belligerent
Apakah syarat dari levee en masse Apakah syarat dari levee en masse
Peradilan bagi Pelanggaran Peradilan bagi Pelanggaran
Hukum Perang pada PD Hukum Perang pada PD
Dalam mengadili pelaku kejahatan Dalam mengadili pelaku kejahatan
terhadap kemanusian dalam terhadap kemanusian dalam PD PD
dibedakan dalam dua lembaga peradilan dibedakan dalam dua lembaga peradilan,,
yaitu yaitu::
a. a. Tribunal di Nuremberg Tribunal di Nuremberg
b. b. Tribunal di Tokyo. Tribunal di Tokyo.
Keduanya merupakan Keduanya merupakan International International
Military Tribunal Military Tribunal
Tribunal di Nuremberg Tribunal di Nuremberg
Tribunal Tribunal di di Nuremberg Nuremberg dibentuk dibentuk
berdasarkan berdasarkan suatu suatu agreement agreement"" antara antara
Amerika Amerika Serikat, Serikat, !nggeris, !nggeris, Uni Uni S6vyet, S6vyet, dan dan
Perancis, Perancis, yang yang dikenal dikenal dengan dengan nama nama
L6nd6n L6nd6n Agreement Agreement"". . Agreement Agreement ini ini disertai disertai
dengan dengan suatu suatu lampiran lampiran yang yang disebut disebut dengan dengan
harter harter 6 6 the the !nternati6nal !nternati6nal Nilitary Nilitary
Tribunal Tribunal. . Tribunal Tribunal ini ini dibentuk dibentuk untuk untuk
mengadili mengadili pelaku pelaku kejahatan kejahatan terhadap terhadap
kemanusiaan kemanusiaan yang yang berkebangsaan berkebangsaan ]erman ]erman. .
Tribunal di Tokyo Tribunal di Tokyo
Tribunal di Tokyo dibentuk berdasarkan Tribunal di Tokyo dibentuk berdasarkan
Proclamation Proclamation yang ditandatangani oleh yang ditandatangani oleh
Jenderal MacArthur selaku Panglima Jenderal MacArthur selaku Panglima
Pasukan Sekutu di Timur Jauh, pada Pasukan Sekutu di Timur Jauh, pada
tanggal 19 Januari 1946. Tribunal ini tanggal 19 Januari 1946. Tribunal ini
dibentuk untuk mengadili pelaku kejahatan dibentuk untuk mengadili pelaku kejahatan
terhadap kemanusiaan yang terhadap kemanusiaan yang
berkebangsaan Jepang. berkebangsaan Jepang.
CTY CTY
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa- -Bangsa Bangsa
(DK PBB) melalui Resolusi 808 dan 827 (DK PBB) melalui Resolusi 808 dan 827
menyetujui pembentukan menyetujui pembentukan the International the International
Criminal Tribunals for the Former Yugoslavia Criminal Tribunals for the Former Yugoslavia
(CTY) pada tahun 1993. Kekejaman di bekas (CTY) pada tahun 1993. Kekejaman di bekas
Yugoslavia tersebut telah mengakibatkan jumlah Yugoslavia tersebut telah mengakibatkan jumlah
pengungsi sebanyak 2.200.000 (April 1994) dan pengungsi sebanyak 2.200.000 (April 1994) dan
sebanyak 230 anggota Pasukan Perdamaian sebanyak 230 anggota Pasukan Perdamaian
dan badan PBB tewas (Desember 1995). dan badan PBB tewas (Desember 1995).
Yurisdiksi CTY Yurisdiksi CTY
CTY mempunyai yurisdiksi terhadap CTY mempunyai yurisdiksi terhadap
pelaku pelanggaran berat terhadap pelaku pelanggaran berat terhadap
Konvensi Konvensi- -konvensi Jenewa ( konvensi Jenewa (grave grave
breaches of the Geneva Conventions breaches of the Geneva Conventions), ),
pelanggaran hukum dan kebiasaan pelanggaran hukum dan kebiasaan
perang ( perang (violations of laws and customs of violations of laws and customs of
war war), genosida ( ), genosida (genocide genocide), dan kejahatan ), dan kejahatan
terhadap kemanusiaan ( terhadap kemanusiaan (crimes against crimes against
humanity humanity). ).
CTR CTR
kekerasan di Rwanda yang kekerasan di Rwanda yang
mengakibatkan kematian sekitar 500.000 mengakibatkan kematian sekitar 500.000
orang dan 2.000.000 pengungsi telah orang dan 2.000.000 pengungsi telah
mendorang DK PBB untuk membentuk mendorang DK PBB untuk membentuk the the
International Criminal Tribunals for International Criminal Tribunals for
Rwanda Rwanda (CTR) melalui Resolusi 955 (CTR) melalui Resolusi 955
tahun 1994. tahun 1994.
Yurisdiksi CTR Yurisdiksi CTR
yurisdiksi CTR meliputi yurisdiksi yurisdiksi CTR meliputi yurisdiksi
terhadap pelaku genosida ( terhadap pelaku genosida (genocide genocide), ),
kejahatan terhadap kemanusiaan ( kejahatan terhadap kemanusiaan (crimes crimes
against humanity against humanity), dan pelanggaran ), dan pelanggaran
terhadap Konvensi terhadap Konvensi- -konvensi Jenewa konvensi Jenewa
( (violations of Geneva Conventions violations of Geneva Conventions). ).
Peran DK PBB Peran DK PBB
Resolusi Resolusi- -resolusi DK PBB tersebut resolusi DK PBB tersebut
didasari oleh Bab V Piagam PBB yang didasari oleh Bab V Piagam PBB yang
mengatur tentang langkah mengatur tentang langkah- -langkah langkah
penerapan penerapan enforcement enforcement dari tugas dari tugas- -tugas tugas
DK. DK.
Lebih konkrit lagi, Pasal 25 Piagam: Lebih konkrit lagi, Pasal 25 Piagam:
Anggota Anggota- -anggota PBB menyetujui untuk anggota PBB menyetujui untuk
menerima dan menjalankan keputusan menerima dan menjalankan keputusan- -
keputusan DK sesuai dengan Piagam ini. keputusan DK sesuai dengan Piagam ini.
CC CC
Pada tanggal 17 Juli 1998 masyarakat Pada tanggal 17 Juli 1998 masyarakat
internasional telah menghasilkan internasional telah menghasilkan Statute Statute
for International Criminal Court for International Criminal Court. Syarat . Syarat
supaya supaya Statute Statute (Statuta) ini berlaku adalah (Statuta) ini berlaku adalah
apabila statuta ini sudah diratifikasi oleh apabila statuta ini sudah diratifikasi oleh
setidaknya 60 negara. Baru pada tanggal setidaknya 60 negara. Baru pada tanggal
1 Juli 2002 syarat ini dipenuhi. 1 Juli 2002 syarat ini dipenuhi.
Yurisdiksi CC Yurisdiksi CC
Berdasarkan Statutanya CC mempunyai Berdasarkan Statutanya CC mempunyai
yurisdiksi untuk mengadili orang yang yurisdiksi untuk mengadili orang yang
telah melakukan kejahatan genosida ( telah melakukan kejahatan genosida (the the
crime of genocide crime of genocide), kejahatan terhadap ), kejahatan terhadap
kemanusiaan ( kemanusiaan (crimes against humanity crimes against humanity), ),
kejahatan perang ( kejahatan perang (war crimes war crimes), dan ), dan
kejahatan agresi ( kejahatan agresi (the crime of aggression the crime of aggression). ).
ORGANSAS ORGANSAS
NTERNASONAL NTERNASONAL
1
Ketentuan Umum Ketentuan Umum
Hakikat O Hakikat O bentuk krjsm antar pihak yg b'sifat int'l bentuk krjsm antar pihak yg b'sifat int'l
(individu, NGOs, government) dg dg tujuan yg (individu, NGOs, government) dg dg tujuan yg
bersifat int'l (tujuan b'sama& sangkut b'bgai bgs) bersifat int'l (tujuan b'sama& sangkut b'bgai bgs)
Macam O: Macam O:
O Privat O Privat organisasi indvdu&NGOs mlkkn krjsm u kept organisasi indvdu&NGOs mlkkn krjsm u kept
int'l dg diselenggarakan bdn sejenis atau di beberapa int'l dg diselenggarakan bdn sejenis atau di beberapa
neg neg
Ex: CRC 1863, nt'l Law Association Ex: CRC 1863, nt'l Law Association
O Publik O Publik orgns pem.neg mlkkn krjsm u kept int'l orgns pem.neg mlkkn krjsm u kept int'l
(komnksi, transports, keshtn, etc) (komnksi, transports, keshtn, etc)
Macam: Macam:
Global Global ex: PBB, OK ex: PBB, OK
Regional Regional ex: ASEAN, EU ex: ASEAN, EU
2
Pembentukan& Pembubaran O Pembentukan& Pembubaran O
Pembentukan Pembentukan
Dasar: perjanjian int'l multilateral Dasar: perjanjian int'l multilateral i isi dr P: si dr P:
Asas tujuan O Asas tujuan O landsn kerja, arah kegiatan, keptgn yg landsn kerja, arah kegiatan, keptgn yg
dikelola dikelola
Keanggotaan O Keanggotaan O pihak yg b'krjsm dlm mencapai tujuan O pihak yg b'krjsm dlm mencapai tujuan O
Struktur O Struktur O pembagian kerja & susunan organ pembagian kerja & susunan organ
Cara kerja O Cara kerja O tentukan cara organ lakukan kegiatan tentukan cara organ lakukan kegiatan
3
A B C D E
PI
Pembubaran Pembubaran
Alasan Alasan Tugas yg dilaks tlah selesai, Tugas yg dilaks tlah selesai,
tugas diambil alih O lain, atau gabugn tugas diambil alih O lain, atau gabugn
keduanya keduanya
Cara: Cara:
Berdsr ketentuan AD O Berdsr ketentuan AD O
Bdsr keputusan rapat anggota Bdsr keputusan rapat anggota
Ada P dg O lain Ada P dg O lain
Kemacetan dr O ybs Kemacetan dr O ybs
Kedudukan Hukum O Kedudukan Hukum O
Hakikat O Hakikat O bdn hkm int'l bdn hkm int'l
Kedudukan sbg subyek H dg hak&kwjbn Kedudukan sbg subyek H dg hak&kwjbn
dibatasi tugas O tsb dibatasi tugas O tsb
Personifikasi O dilakukan o/ salah 1 Personifikasi O dilakukan o/ salah 1
anggota O (status sbg neg) atau o/ O ybs anggota O (status sbg neg) atau o/ O ybs
sendiri sendiri
Penetapan personalitas O sbg subyek H: Penetapan personalitas O sbg subyek H:
Ditentukan dlm AD O Ditentukan dlm AD O
Adanya kenyataan didirikannya O u/ lakukan Adanya kenyataan didirikannya O u/ lakukan
perbuatan hkm int'l perbuatan hkm int'l
4
PBB PBB
Sejarah Pembentukan Sejarah Pembentukan
1942 Deklarasi Washington 1942 Deklarasi Washington sepakat binasakan sepakat binasakan
kekuasaan totaliter di dunia kekuasaan totaliter di dunia
1943 Deklarasi Moscow 1943 Deklarasi Moscow akan didirikan O o/ akan didirikan O o/
menlu AS, Cina, nggris, Uni Sovyet menlu AS, Cina, nggris, Uni Sovyet
1944 Pembicaraan Dumbarton Oaks 1944 Pembicaraan Dumbarton Oaks usulan usulan
kerangka PBB kerangka PBB
1945 Konferensi Yalta 1945 Konferensi Yalta rencana konfrnsi di San rencana konfrnsi di San
Fransisco 25 April 1945 (Churchill, Roosevelt, Fransisco 25 April 1945 (Churchill, Roosevelt,
Stalin) Stalin)
25 April 1945 25 April 1945 konferensi konferensi
26 Juni 1945 26 Juni 1945 penandatanganan penandatanganan
24 Oktober 1945 24 Oktober 1945 Piagam PBB berlaku + Statuta Piagam PBB berlaku + Statuta
M M
5
Asas & Tujuan Asas & Tujuan
Asas PBB (pasal 2): Asas PBB (pasal 2):
Persamaan kedaulatan Persamaan kedaulatan
Pacta sunt servanda Pacta sunt servanda
Penylesaian sngkta scr damai Penylesaian sngkta scr damai
Tdk gunakan kekerasan Tdk gunakan kekerasan
Selaras dgn Piagam u bantu tindakan PBB Selaras dgn Piagam u bantu tindakan PBB
Pacta tertis Pacta tertis kepatuhan neg bkn anggota kepatuhan neg bkn anggota
Non inter Non intervvensi ensi
Tujuan PBB Tujuan PBB
Selamatkan generasi YAD dr bncana perang Selamatkan generasi YAD dr bncana perang
Perkuat kepercayaan kpd HAM Perkuat kepercayaan kpd HAM
Cipta keadaan u/pelihara keadilan Cipta keadaan u/pelihara keadilan
Dorong kemajuan sos&tingkat kehdpn yg lbg baik Dorong kemajuan sos&tingkat kehdpn yg lbg baik
Pelihara kedamaian&keamanan Pelihara kedamaian&keamanan
Kembangkan hub pshbtn antar bangsa Kembangkan hub pshbtn antar bangsa
Usahakan krjsm int'l pecahkan mslh eko, sos, budy, kemnsiaan Usahakan krjsm int'l pecahkan mslh eko, sos, budy, kemnsiaan
Selaraskan tindakn bgs*dlm capai tujusn PBB Selaraskan tindakn bgs*dlm capai tujusn PBB
6
Keanggotaan PBB Keanggotaan PBB
1 1. . Original Members Original Members::
Peserta konferensi San Fransisco 1945 & Peserta konferensi San Fransisco 1945 &
Penandatgn deklarasi PBB 1945 Penandatgn deklarasi PBB 1945
Jumlah Jumlah 51 neg (Afsel, ndia, China, ran, Thailand, 51 neg (Afsel, ndia, China, ran, Thailand,
neg Barat) neg Barat)
2. 2. Subsequent Members Subsequent Members::
Diterima bdsr psl 4 (neg cinta damai, Diterima bdsr psl 4 (neg cinta damai,
menyetujui&sanggup laks kwjbn dlm piagam) menyetujui&sanggup laks kwjbn dlm piagam)
Persetujuan dari MU atas rekomendasi dari DK Persetujuan dari MU atas rekomendasi dari DK
3. 3. Observers: Observers:
Bkn anggota, hanya memiliki hak bicara tdk hak Bkn anggota, hanya memiliki hak bicara tdk hak
suara suara
7
Organ PBB Organ PBB
1. Organ Utama: 1. Organ Utama:
Majelis Umum Majelis Umum
Dewan Keamanan Dewan Keamanan
Dewan Ecosoc Dewan Ecosoc
Dewan Perwalian Dewan Perwalian
Mahkamah nternasional Mahkamah nternasional
Sekretariat Jenderal Sekretariat Jenderal
2. Organ Subsidier 2. Organ Subsidier
3. Organ Khusus 3. Organ Khusus
8
MU MU- -PBB PBB
Berbentuk dewan dg p'wakilan dr smua neg Berbentuk dewan dg p'wakilan dr smua neg
Bermarkas di New York & Swiss Bermarkas di New York & Swiss
Bersidang 1 th sekali (Sept Bersidang 1 th sekali (Sept Des) u sidang tahunan & ada Des) u sidang tahunan & ada
sidang*khusus sidang*khusus
Tugas: Tugas:
Tugas* umum Tugas* umum
Pemeliharaan perdamaian&keamanan int'l Pemeliharaan perdamaian&keamanan int'l
Prakarsa kemajuan krjsm int'l Prakarsa kemajuan krjsm int'l
Penerimaan&penunjukan anggota Penerimaan&penunjukan anggota
P'awasan thdp kegiatan organ lain P'awasan thdp kegiatan organ lain
Penetapan anggaran Penetapan anggaran
Perubahan piagam Perubahan piagam
Keputusan: Keputusan:
Penting Penting ditetapkan Piagam atau mll 2/3 suara yg hadir ditetapkan Piagam atau mll 2/3 suara yg hadir
Tdk penting Tdk penting ditetapkan mayoritas biasa (mis resolusi) ditetapkan mayoritas biasa (mis resolusi)
9
Perincian tugas MU Perincian tugas MU
Tugas umum Tugas umum bicarakan smua mslh PBB & beri bicarakan smua mslh PBB & beri
rekomendasi rekomendasi
Tugas bid keamanan Tugas bid keamanan tugas pokok DK, MU dpt bicarakn tugas pokok DK, MU dpt bicarakn
prinsip umum&beri rekmndsi tp tdk dpt tetapkan tindkn prinsip umum&beri rekmndsi tp tdk dpt tetapkan tindkn
paksaan paksaan
Pemajuan krjsm Pemajuan krjsm dg pembentukan komisi H (membuat dg pembentukan komisi H (membuat
konvensi&deklarasi) konvensi&deklarasi)
Penerimaan anggota Penerimaan anggota menetapkan anggota stlh dpr menetapkan anggota stlh dpr
rekmdsi DK rekmdsi DK- -PBB PBB
Penunjukan anggota Penunjukan anggota angg tdk tetap DK, hakim M, angg angg tdk tetap DK, hakim M, angg
dewan Ecosoc, Sekjend dewan Ecosoc, Sekjend
P'awasan P'awasan terima&p'timbangkn laporan tahunan, beri terima&p'timbangkn laporan tahunan, beri
rekmndsi thdp lap tsb rekmndsi thdp lap tsb
Penetapan anggaran Penetapan anggaran anggaran tahunan PBB& anggaran anggaran tahunan PBB& anggaran
bdn khusus (fungsi controlling) bdn khusus (fungsi controlling)
Perubhn piagam Perubhn piagam ditetapkan o/MU stlh diputuskan 2/3 ditetapkan o/MU stlh diputuskan 2/3
suara anggota suara anggota
10
Dewan Keamanan Dewan Keamanan
Jumlah anggota 15 neg (5 tetap Jumlah anggota 15 neg (5 tetap AS, Cina, nggris, AS, Cina, nggris,
Prancis, Rusia Prancis, Rusia) )
Syarat anggota Syarat anggota tidak tetap tidak tetap telah beri sumbngn u telah beri sumbngn u
pemeliharaan keamanan int'l&mewakili keadaan masy ttt pemeliharaan keamanan int'l&mewakili keadaan masy ttt
(faktor geografis) (faktor geografis)
Tugas Tugas tugas eksekutif (penanganan bid keamanan, tugas eksekutif (penanganan bid keamanan,
perdamaian, p'senjataan) perdamaian, p'senjataan)
Cara pelaks Cara pelaks mslh umum (scr damai) dan jika ada mslh umum (scr damai) dan jika ada
ancaman thdp perdamaian (beri rkmndsi atau tetapkan ancaman thdp perdamaian (beri rkmndsi atau tetapkan
tindkn yg diperlukan) tindkn yg diperlukan)
Kekuatan mengikat putusan DK Kekuatan mengikat putusan DK- -PBB bg smua anggota PBB bg smua anggota
PBB PBB
Keputusan Dk Keputusan Dk- -PBB: PBB:
Kptsn Prosedural Kptsn Prosedural dg psetujuan 9 suara dg psetujuan 9 suara
Kptsn Non Kptsn Non- -prosedural prosedural dg perstujuan 9 suara tmsk 5 anggota dg perstujuan 9 suara tmsk 5 anggota
tetap tetap
11
Dewan Ekonomi Sosial Dewan Ekonomi Sosial
Anggota b'jmlh 54 neg Anggota b'jmlh 54 neg
Dipilih MU u masa jbtn 3 th, setiap thn 18 anggota Dipilih MU u masa jbtn 3 th, setiap thn 18 anggota
bergantian bergantian
Fungsi Fungsi sarana krjsm&sarana penghapus sarana krjsm&sarana penghapus
penyebab perang penyebab perang
Wewenang: Wewenang:
Buat studi&laporan mslh ekososbud etc Buat studi&laporan mslh ekososbud etc
Beri rkmndsi peningkatan p'hargaan HAM Beri rkmndsi peningkatan p'hargaan HAM
Ajukan rancangan konvensi ttg bidangnya Ajukan rancangan konvensi ttg bidangnya
Adakan pertemuan int'l Adakan pertemuan int'l
Bantu MU, DK, organ PBB lain Bantu MU, DK, organ PBB lain
Koordinasi krjsm badan khusus PBB Koordinasi krjsm badan khusus PBB
Konsultasi dg NGOs Konsultasi dg NGOs
12
Sekretariat PBB Sekretariat PBB
Terdiri atas Sekjend dan Staf Terdiri atas Sekjend dan Staf
Sekjend: Sekjend:
Masa jabatan 5 thn & dpt dipilih kmbali Masa jabatan 5 thn & dpt dipilih kmbali
Tugas: Tugas:
Sbg kepala TU dr PBB Sbg kepala TU dr PBB
Tugas lain yg dipercayakan organ*tsb Tugas lain yg dipercayakan organ*tsb
Diangkat o/ MU atas rekomendasi DK Diangkat o/ MU atas rekomendasi DK- -PBB PBB
Buat lap tahunan ttg keg PBB kpd MU Buat lap tahunan ttg keg PBB kpd MU
Meminta perhatian dr DK Meminta perhatian dr DK- -PBB ttg hal yg membahayakan PBB ttg hal yg membahayakan
p'damaian&keamanan int'l p'damaian&keamanan int'l
Status Sekjend sbg pejabat int'l yg b'tgjwb pd PBB, Status Sekjend sbg pejabat int'l yg b'tgjwb pd PBB,
petunjuk hanya dr PBB petunjuk hanya dr PBB
Staf Sekretariat diangkat oleh Sekjend Staf Sekretariat diangkat oleh Sekjend
S/d 2008 ada 8 Sekjen S/d 2008 ada 8 Sekjen
13
8 Sekjen PBB 8 Sekjen PBB
1. 1. Trygve Lie Trygve Lie - - Norwegia Norwegia
2. 2. Dag Hammerskjold Dag Hammerskjold - - Swedia Swedia
3. 3. U Thant U Thant - - Birma Birma
4. 4. Kurt Waldheim Kurt Waldheim - - Austria Austria
5. 5. Javier Perez de Cuellar Javier Perez de Cuellar- - Peru Peru
6. 6. Boutros Boutros Ghali Boutros Boutros Ghali - - Mesir Mesir
7. 7. Kofi Annan Kofi Annan - - Ghana Ghana
8. 8. Ban Kie moon Ban Kie moon - - Korea Korea
Dewan Perwalian Dewan Perwalian
Anggota: Anggota:
Semua neg penyelenggara pem perwalian Semua neg penyelenggara pem perwalian
Anggota tetap DK Anggota tetap DK- -PBB PBB
Neg lain yg dipilih MU (ms jbtn 3 thn) Neg lain yg dipilih MU (ms jbtn 3 thn)
Wewenang: Wewenang:
Pertimbangkan lap penguasa wil perwalian Pertimbangkan lap penguasa wil perwalian
Teliti permohonan penddk wil perwalian Teliti permohonan penddk wil perwalian
Adakan kunjungan berkala Adakan kunjungan berkala
Tindakan lain sesuai pjj perwalian Tindakan lain sesuai pjj perwalian
Keputusan diambil bdsr suara terbanyak Keputusan diambil bdsr suara terbanyak
14
Badan khusus Badan khusus
Arti Arti O publik bid ecosoc, pendidikan, O publik bid ecosoc, pendidikan,
kesehatn yg ditempatkan dlm suatu hub dg kesehatn yg ditempatkan dlm suatu hub dg
PBB PBB
Penetapannya dg pjj antara bdn khusus (O) Penetapannya dg pjj antara bdn khusus (O)
dg dewan ecosoc & dg persetujuan MU dg dewan ecosoc & dg persetujuan MU
Ex. FAO, LO, UNESCO, UNCEF, WHO Ex. FAO, LO, UNESCO, UNCEF, WHO
Organ Subsidier Organ Subsidier
Dibentuk o/ DK Dibentuk o/ DK- -PBB bila diperlukan PBB bila diperlukan
15
$
Dibentuk melalui angkok Declaration 8 Agustus 1967
Charter of the Association of Southeast Asian Nations, Singapore, 20
November 2007
Anggota:
Neg pembentuk: ndonesia, Malaysia, Thailand, Philipina, Singapura
Tambhn: Brunei('84), Vietnam('95), Myanmar('97), Laos('97),
Kamboja('99)
Dasar pembentukan:
Keptgn bersama & ermasalahan bersama &pererat ikatan solidaritas&
kerjasama regional
Memajukan krjsm regional bdsrkan jiwa persamaan & partnership
guna mendorong perdamaian, kemajuan dan kemakmuran regional,
Adanya interdependensi perlu dikembangkan saling pengertian
Perkuat stabilitas ekosos keamann regional
16
Tujuan dibentuknya ASEAN:
Percepat pertumbuhan ek6n6mi
Tingkatkan perdamaianSstabilitas regi6nal
Nemajukan krjsmSpengkajian Asia Tenggara
Saling membantu dlm bentuk kemudahan latihan
dan penelitian dalam bidang pendidikan, pr6esi,
teknik dsb
Kerjasama yg lebih eekti utk penggunaan
pertanian S industri utk peningkatan tara hidup
rakyat
Nemajukan pengkajian Asia Tenggara
Nemelihara kerjasama dgn O! lain
TUJUAN ASEAN TUJUAN ASEAN
Berdsrkan Piagam ASEAN Berdsrkan Piagam ASEAN
1. 1. - -15 15
Susunan ASEAN
17
Nnrt Deklarasi Bangk6k 1367:
Sidang para menteri (6rum annual tertinggi)
Standing 6mmittee (u/ lakukan tugas ASEAN)
Sekretariat Nasi6nal ASEAN (6/msg*angg6ta)
K6mite* ASEAN (K6mite TetapS Adh6c)
Nnrt KTT Bali 1376:
Pertemuan Kepala Pemerintahn (kekuasaan t'tinggi)
Sidang para menteri (Nenlu, Nen eknmi, n6nek6)
Standing 6mmittee
K6mite* ASEAN
Sekretariat ASEAN (b'tempat di ]akarta sejak 7 ]uni 1376) lakukan
tugas keseharian ASEAN,bdn admnst pusat, sbg k66rdinat6r keg S
penghubung ASEAN)
Sekretariat Nasi6nal ASEAN (diketuai 6/Dirjen ASEAN neg angg6ta)
!nd6nesia mll Keppres N6.237 Thn 1367
BADANBADAN ASEAN
Berdsrkan ASEAN harter
1. K6nperensi Tingkat Tinggi
2. Dewan K66rdinasi Asean
3. Dewan K6munitas Asean
4. Badan Kementerian Sekt6ral
S. Sekretaris ]endral Asean S Sekretariat
Asean
6. K6mite Wakil Tetap Asean
7. Sekretariat Nasi6nal Asean
8. Badan Hak Asasi Asean
3. Yayasan Asean
ndividu
dalam
Hukum nternasional
1
!ndividu S kedudukan
Kedudukan:
sbg subjek H! pengemban hak S kwjbn H!
(materialS6rmal)
Sbg 6bjek H! hakSkwjbn individu=hak S kwjbn neg
keWNan kedudukan hkm individu sbg angg6ta
suatu neg
Fungsi keWNan:
Penghubung individu - H!
Dasar p'lindungan H! bg individu
Hak kwjbn individu dlm H! t'kait dg keWNan
Penetapan keWNan individu dilakukan 6/ neg yg
diakui keWNannya 6/ individu
2
Perlindungan !ndividu
P'lindungn individu didasari 2 hal:
keWNan p'lindungn dlm P! b'laku ng neg pihak
S WN neg pihak tsb, dan adlh kwjbn bg neg u
lindungi WNnya
N6n keWNan (kmanusiaan) p'lindungn tanpa
dikaitkan dg keWNan individu (reugee)
Nacam:
P'lindungn thdp negaranya
P'lindungn thdp neg lain
P'lindungn dlm p'tikaian bsnjata
P'lindungn HAN
P'lindungan tanpa keWNan
3
1. P'lindungn indivd thdp neg 1. P'lindungn indivd thdp neg
Scr umum H tdk campuri urusn domestik suatu neg Scr umum H tdk campuri urusn domestik suatu neg
p'lindungn individu adlh kedaulatan neg p'lindungn individu adlh kedaulatan neg
Scr khusus ada dlm hal perang saudara&HAM Scr khusus ada dlm hal perang saudara&HAM
2. P'lindungn indivd thdp neg lain 2. P'lindungn indivd thdp neg lain
T'kait kedudukan hkmnya di neg lain T'kait kedudukan hkmnya di neg lain apkh tunduk pd H apkh tunduk pd H
atau hkm nasional neg lain atau hkm nasional neg lain
Hak Assylum Hak Assylum p'lindungn indivd o/ neg lain di wil neg lain p'lindungn indivd o/ neg lain di wil neg lain
tsb sbg tempat ia mencari p'lindungan tsb sbg tempat ia mencari p'lindungan
Dpt dilakukan di: Dpt dilakukan di:
Wilyh neg lain Wilyh neg lain
Kediaman perutusan diplomatik Kediaman perutusan diplomatik
Kapal negara Kapal negara
Akibat hkm Akibat hkm tdk dpt diambil penguasa lain tdk dpt diambil penguasa lain
4
3. P'lindungn dlm p'tikaian bsenjata 3. P'lindungn dlm p'tikaian bsenjata
Yaitu p'lindungn individu thd neg musuh Yaitu p'lindungn individu thd neg musuh
Diatur dlm Diatur dlm K.Den K.Den H Haag 1899, 1907, K.Jenewa aag 1899, 1907, K.Jenewa
1949, Protokl tambhn 197 1949, Protokl tambhn 1977 7
ndivd yg dilindungi: ndivd yg dilindungi:
ndivd yg dikuasai musuh ndivd yg dikuasai musuh
luka, sakit, korban karam, tawanan perang, penddk sipil luka, sakit, korban karam, tawanan perang, penddk sipil
mll perawatan & p'lakuan manusiawi mll perawatan & p'lakuan manusiawi
ndivd yg tdk dikuasai musuh ndivd yg tdk dikuasai musuh
Scr umum Scr umum larang penggunaan senjta b'lebihan & tdk larang penggunaan senjta b'lebihan & tdk
serang langsung penddk sipil atau kombatan lepas serang langsung penddk sipil atau kombatan lepas
tempur tempur
Scr khusus Scr khusus pnduduk sipil tdk dijadikan perisai pnduduk sipil tdk dijadikan perisai
5
4. HAM 4. HAM
Makin diakui setelah dipelopori PBB (sesuai dg Makin diakui setelah dipelopori PBB (sesuai dg
tujuan Piagam) tujuan Piagam)
P'aturan P'aturan Piagam PBB, UDHR (sbg moral int'l), Piagam PBB, UDHR (sbg moral int'l),
Covenant 1966 ( Covenant 1966 (civil, political, ecosoc rights civil, political, ecosoc rights) )
5. P'lindungn indivd tanpa keWNan 5. P'lindungn indivd tanpa keWNan
Prinsip umum Prinsip umum tanpa keWNan = tanpa p'lindungn H tanpa keWNan = tanpa p'lindungn H
Dlm Deklarasi HAM Dlm Deklarasi HAM tiap org b'hak atas keWNan&neg tiap org b'hak atas keWNan&neg
dilarang cabut keWNan dg sewenang* dilarang cabut keWNan dg sewenang*
K.New York 1961 K.New York 1961 neg wajib anggap indivd pny neg wajib anggap indivd pny
keWNan, jk tdk punya dpt diberi dg alasan khusus, neg keWNan, jk tdk punya dpt diberi dg alasan khusus, neg
tdk boleh sembarangn lakukan denasionalisasi, neg dpt tdk boleh sembarangn lakukan denasionalisasi, neg dpt
beri keWNan pd indvdu beri keWNan pd indvdu
K.Jenewa 1951 ( K.Jenewa 1951 (refugees refugees) & K.New York 1954 ) & K.New York 1954
( (statelesness statelesness) ) penggunaan identitas (hak masuk ke penggunaan identitas (hak masuk ke
neg asing & hak b'tempat tinggal) neg asing & hak b'tempat tinggal)
6

Anda mungkin juga menyukai