Anda di halaman 1dari 26

Pajak Penghasilan

y Berdasarkan golongan :

Pajak Langsung
y Berdasarkan Wewenang Pemungut :

Pajak Pusat
y Berdasarkan sifat :

Pajak Subjektif

Self Assessment System dalam PPh


y PPh Tahunan Badan y PPh Tahunan Orang Pribadi y PPh Pasal 25

Self Assessment System dalam PPh


y Wajib Pajak menghitung besarnya Pajak

terhutang
y Wajib Pajak menyetorkan dan melaporkan

pelaksanaan ini melalui SSP (Surat Setoran Pajak) dan SPT (Surat Pemberitahuan)

Witholding Tax System dalam PPh


y Pemotongan PPh Pasal 21 y Pemotongan PPh Pasal 26 y Pemotongan PPh Pasal 23 y Pemungutan PPh Pasal 22 y Pemotongan PPh Final lainnya

Witholding System
y Pemotong/pemungut memotong/

memungut atas pemberian penghasilan atau transaksi tertentu dengan tarif yang ditentukan.
y Pemotong/pemungut menyetorkan dan

melaporkan pelaksanaan ini melalui SSP (Surat Setoran Pajak) dan SPT (Surat Pemberitahuan)

Witholding System
y Bagi

WP yang dipotong/dipungut, nilai tersebut merupakan cicilan pajak yang terutang di akhir tahun (kredit pajak), apabila atas penghasilannya dikenakan PPh dengan tarif umum (Pasal 17 UU PPh).

Aplikasi Stelsel Pemungutan Pajak dalam PPh


y Stelsel Nyata y Stelsel Fiktif y Stelsel Campuran

Subjek Pajak Penghasilan


1)

1) 2)

- Orang pribadi; - Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak; Badan Bentuk Usaha Tetap

Jenis Subjek Pajak


y Subjek Pajak Dalam Negeri y Subjek Pajak Luar Negeri

Subjek Pajak Dalam Negri


y

orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia atau orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia; warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak.

Subjek Pajak Dalam Negri


y

badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesi a, kecuali unit tertentu dari badan pemerintah yang memenu hi kriteria:
1.

pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan peru ndang undangan; pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapata n dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerin tah Pusat atau Pemerintah Daerah; dan pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungs ional negara

2.

3.

4.

y bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang

dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia

Badan Asing dapat menjalankan usaha/kegiatan di Indonesia dalam bentuk BUT yang dapat berupa :
y Tempat kedudukan manajemen y Cabang perusahaan y Kantor perwakilan y Gedung kantor y Pabrik y Bengkel y Pertambangan dan penggalian sumber alam y Perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan dan kehutanan y Proyek konstruksi, instalasi, perakitan

Non Subjek Pajak


y y

badan perwakilan negara asing; pejabat-pejabat perwakilan diplomatik, dan konsulat atau pejabat-pejabat lain dari negara asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka, dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik;

Non Subjek Pajak


y

organisasi-organisasi internasional yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan, dengan syarat: 1) Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut; 2) tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia selain pemberian pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota; pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia.

Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER -2/PJ/2009


y Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Pekerja

lndonesia di Luar Negeri sehubungan dengan pekerjaannya di luar negeri dan telah dikenai pajak di luar negeri, tidak dikenai Pajak Penghasilan di Indonesia y Yang dimaksud dengan Pekerja lndonesia di Luar Negeri adalah orang pribadi Warga Negara Indonesia yang bekerja di luar negeri lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bula

Penentuan penghasilan sebagai Objek Pajak

Taxable Income (Pasal 4 ayat 1 UU No 17 Tahun 2000)

Penghasilan dikenakan Pajak Final

Penghasilan Tidak dikenakan Pajak Final

Non Taxable Income (Pasal 4 ayat 3 UU No 17 Tahun 2000)

Objek Pajak
y penggantian atau imbalan berkenaan dengan

pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam Undang-undang y hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan y laba usaha;

Objek Pajak
y keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta y penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan y y

y y

sebagai biaya; bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang; dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi; Royalti atau imbalan atas penggunaan hak; sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;

Objek Pajak
y penerimaan atau perolehan pembayaran berkala; y keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah; y keuntungan karena selisih kurs mata uang asing; y selisih lebih karena penilaian kembali aktiva; y premi asuransi; y iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas; y tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak.

Objek Pajak
y penghasilan dari usaha berbasis syariah; y imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam Undang-Un dang yang mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan; dan y surplus Bank Indonesia

Anda mungkin juga menyukai