Anda di halaman 1dari 21

Panduan PTLF Undip

PEN0AHULUAN
SesuaI dengan jadwal rencana kerja yang telah dIjelaskan pada proposal tender, maka
pada saat InI, She7IeFA Cosultant telah mencapaI pelaksanaan tahap kedua darI perancangan
tata letak pabrIk Toy Trcn !% Kereta Kayu.
!ada tahap sebelumnya yaItu tahap satu, kamI telah memberIkan hasIl berupa Pcrt
0rcwn, Dpercton Process Chcrt dan Assembly Chcrt. %ahap kedua InI merupakan lanjutan
darI perancangan dan analIsa pada tahap satu tersebut.
Adapun, berIkut InI adalah laporan darI pelaksanaan tahap kedua proyek perancangan
tata letak pabrIk !% Kereta Kayu.

TUJUAN
ApabIla tahap sebelumnya darI perencanaan tata letak pabrIk InI dIbuat untuk
memberIkan gambaran yang jelas kepada stckeholder mengenaI produk yang akan dIproduksI,
tahap kedua InI bertujuan untuk memberIkan gambaran mengenaI kebutuhan mesIn dan
materIal untuk menghasIlkan produk sesuaI dengan demand dan kapasItas produksI yang
dImIlIkI.
nformasI tersebut akan sangat berguna untuk mengetahuI besarnya InvestasI yang
dIbutuhkan dalam lantaI produksI, yaItu InvestasI untuk mesIn yang akan dIgunakan.
Adapun perangkat yang dIgunakan dalam mencapaI maksud tersebut antara laIn :
1. #otn Sheet
2. lt Prodct Process Chcrt !!C)
!erangkatperangkat tersebut dI atas dIharapkan dapat memberIkan InformasI yang jelas dan
lengkap mengenaI :
1. jumlah mesIn yang dIbutuhkan untuk mengolah bahan baku menjadI produk jadI.
2. jumlah materIal yang dIbutuhkan.
J. keterkaItan produksI antara komponen suatu produk atau antar produk, bahan,
bagIan, pekerjaan, atau aktIvItas.
SelaIn Itu perangkatperangkat dI atas juga berguna untuk memudahkan perhItungan dan
analIsa pada tahaptahap perencanaan selanjutnya.

LATAR ELAKANC
Salah satu aspek pentIng dalam perancangan tata letak pabrIk adalah penentuan
kapasItas produksI yang dIbutuhkan. KapasItas prpduksI yang dIbutuhkan merupakan kapasItas
yang mampu memenuhI demcnd yang ada.
Untuk dapat menentukan kapasItas produksI, dapat dIhItung dengan melakukan
perhItungan jumlah mesIn dan materIal yang dIbutuhkan selama proses produksI agar dapat
memenuhI demcnd tersebut.
nformasI kapasItas produksI yang dIhasIlkan pada tahap kedua InI akan menentukan
besarnya InvestasI yang dIbutuhkan untuk mesIn dan materIal. SelaIn Itu, InformasI kapasItas

Panduan PTLF Undip


produksI juga berguna untuk tahap selanjutnya, yaItu berupa perhItungan luas lantaI/ lahan
yang dIgunakan.
Adapun, tools yang dIgunakan untuk memenuhI kebutuhan InformasI tersebut yaItu
rotn sheet dan !!C.

1. Routny Sheet
O 0efInIsI
#otn sheet merupakan datadata yang dIolah dalam bentuk tabel yang berIsIkan
InformasI mengenaI alIran materIal dan aktIvItas produksI, kapasItas mesIn, waktu
proses produksI yang dIbutuhkan, dan persentase produk re]ect yang terjadI.
#otn sheet bertujuan untuk mengetahuI jumlah komponen, materIal, dan mesIn
yang dIbutuhkan dalam proses produksI sehIngga dapat dIhasIlkan produk sesuaI
dengan demand yang dIharapkan. #otn sheet dIbuat berdasarkan Dpercton
Process Chcrt !C).
Adapun yang menjadI Input awal dalam pembuatan rotn sheet kalI InI adalah
jenIs varIan produk dan jumlah demcnd darI masIngmasIng varIan tersebut.
Kolomkolom yang ada pada routIng sheet adalah sebagaI berIkut :
1. omor operasI
2. ama operasI
J. ama mesIn yang dIgunakan dalam operasI
4. KapasItas mesIn teoretIs menyatakan kapasItas sebuah mesIn dalam
keadaan Ideal, efIsIensI dan avaIlIbIlItas 100)
5. EfIsIensI mesIn
6. AvaIlIbIlItas mesIn
7. KapasItas mesIn aktual menyatakan kapasItas sebuah mesIn setelah
memperhItungkan efIsIensI dan avaIlIbIlItas)
8. !ersentase produk re]ect
9. umlah yang dIharapkan menyatakan jumlah komponen atau materIal yang
harus ada pada akhIr sebuah operasI)
10. umlah yang harus dIsedIakan jumlah komponen atau materIal yang harus
dIsedIakan agar dapat mencapaI jumlah yang dIharapkan dengan
memperhItungkan persentase re]ect)
11. umlah mesIn teoretIs
12. Waktu proses

O ,nf,,9
Adapun manfaat darI rotn sheet adalah sebagaI berIkut :
1. emberI InformasI tentang jumlah materIal yang dIbutuhkan untuk
memproduksI produk.

Panduan PTLF Undip


2. emberIkan InformasI mengenaI kapasItas mesIn aktual yang dIbutuhkan
dalam suatu proses operasI atas dasar kapasItas mesIn teoretIs yang telah
dIketahuI.
J. emberIkan InformasI mengenaI jumlah mesIn teoretIs yang dIperlukan
untuk masIngmasIng operasI.
4. enjadI Input bagI pembuatan !!C.

O L,ngk,,ngk, Pembu,9,n
angkahlangkah yang harus dIlakukan adalah sebagaI berIkut :
1. enghItung kapasItas mesIn aktual untuk masIngmasIng proses dengan
menggunakan rumus yang ada
2. enghItung jumlah komponen / materIal yang dIbutuhkan harus dIsIapkan)
dengan menggunakan rumus yang ada
J. enghItung jumlah materIal sebagaI dasar perencanaan yang dIbutuhkan
dalam pembuatan produk dengan menggunakan rumus yang ada
4. enghItung jumlah mesIn teorItIs yang dIbutuhkan dengan menggunakan
rumus yang ada
5. enghItung waktu proses dengan menggunakan rumus yang ada

. ult Product Process Chart (PPC)
O 0efInIsI
lt Prodct Process Chcrt !!C) adalah dIagram yang menggambarkan urutan
proses dan mesIn yang dIlaluI oleh materIal sampaI menjadI produk jadI. !!C
dIgunakan untuk mengetahuI jumlah mesIn yang dIbutuhkan sesuaI dengan
keperluan produksI terutama ]obshop) dan untuk mengetahuI keterkaItan produksI
antara komponen suatu produk atau antar produk, bahan, bagIan, pekerjaan, atau
aktIvItas.

O ,nf,,9
Adapun manfaat yang dIperoleh darI penyusunan !!C antara laIn :
1. engetahuI jumlah mesIn teorItIs
2. enunjukkan keterkaItan produksI antara komponen suatu produksI antara
komponen suatu produk atau antarproduk, bahan, bagIan, pekerjaan, atau
aktIvItas.
J. engetahuI urutan proses yang dIlaluI materIal pada mesIn

O L,ngk,,ngk, Pembu,9,n
lt Prodct Proccess Chcrt !!C) dIbuat berdasarkan rotn sheet yang telah
dIbuat. 8erdasarkan rotn sheet tersebut dapat dIketahuI InformasI mengenaI

Panduan PTLF Undip


jumlah mesIn teorItIs pada masIng - masIng proses. Setelah dIketahuI jumlah mesIn
teorItIs pada masIngmasIng proses, maka langkah selanjutnya yang dIlakukan dI
!!C adalah menjumlahkan kebutuhan mesIn yang sejenIs, sehIngga dapat
dIketahuI kebutuhan teorItIs masIng masIng mesIn. 0engan demIkIan, jumlah mesIn
aktual dapat dIperoleh dengan membulatkan ke atas jumlah mesIn teorItIs.
SelaIn rotn sheet, untuk pembuatan !!C dIperlukan juga !eta !roses perasI
!C). nformasI yang dIbutuhkan darII !C adalah uruturutan kegIatan/proses
yang dIlakukan darI bahan baku menjadI sebuah produk jadI.
angkahlangkah pembuatan !!C dapat dIlIhat dI bawah InI.
1. %ulIskan bagIan, kegIatan, proses dan mesIn yang harus dIlaluI suatu
komponen pada sIsI kIrI kertas, berurutan darI atas ke bawah, dalam :
Urutan yang selogIs mungkIn, semua faktor dIperhItungkan tIdak
dIperlukan urutan yang pastI, karena struktur peta InI akan
menunjukkan pengaturan atau urutan yang sesuaI )
2. 0arI #otn Sheet, catat operasI pada tIap komponen, berhadapan dengan
nama departemen, proses atau mesIn yang sesuaI, dI bawah jenIs
komponen yang sesuaI, dengan menggunakan lIngkaran yang tertulIs nomor
operasInya.
J. ubungkan lIngkaran menurut urutannya, mungkIn saja tImbul urutan
mundur.
4. AnalIsIs peta yang dIhasIlkan untuk :
Urutan mundur, menunjukkan kemungkInan pengaturan kembalI
bagIan, dan seterusnya.
Kesamaan pola alIran, menunjukkan kebutuhan akan komponen
proses pada tempat yang sama atau waktu yang sama.
!edoman pengaturan yang akan menghasIlkan pola alIran yang efIsIen.

!!C untuk produksI %oy %raIn InI dIbuat dalam J bagIan besar, yaItu :
!refabrIkasI : menjelaskan proses pengerjaan materIal awal roh
lmber dan fnshed rod stck) sesuaI dengan kebutuhan.
abrIkasI : menjelaskan proses pembuatan komponenkomponen yang
menyusun toy trcn sepertI boler, stcck, dan laInlaIn.
Assembly, yang memuat proses perakItan enne, ondolc, box ccr,
dan ccboose, serta proses pengepakan pcck trcn).
Untuk masIngmasIng bagIan InI dIhItung jumlah mesIn yang dIbutuhkan untuk setIap
jenIs mesIn, yaItu dengan menjumlahkan mesIn darI setIap komponen sehIngga

Panduan PTLF Undip


dIdapatkan jumlah mesIn teorItIs dan melakukan pembulatan ke atas sehIngga
dIdapatkan jumlah mesIn aktual.

Panduan PTLF Undip


0ATA 0AN PENC0LAHAN 0ATA
1. 0,9,
O FangkaIan produk kereta kayu terdIrI atas J jenIs varIan) dengan masIngmasIng
varIan memIlIkI data demcnd perIodIk yang berbedabeda pula.
',7I,n P,ngk,I,n 0emand
1 nne - 8oxccr - 8oxccr - Chcsss 42
2 nne - 8oxccr - 8oxccr - Chcsss J1
J nne - 6ondolc - 8oxccr 8oxccr 27

O #otn sheet darI proses prefabrIkasI, fabrIkasI, dan cssembly dI mana telah
dIperoleh InformasI mengenaI :
- omor operasI
- ama operasI
- ama mesIn
- KapasItas mesIn teorItIs
- EfIsIensI mesIn
- Avclcblty mesIn
- #e]ect
!ada laporan InI hanya akan dIlampIrkan tabel rotn sheet yang telah dIlengkapI
dengan data hasIl pengolahan.

2. Pengo,,n 0,9, d,n P7osedu7 Pengo,,n 0,9,
O Pe7I9ung,n K,5,sI9,s esIn Ak9u,
Untuk mengetahuI kapasItas mesIn aktual, maka kapasItas mesIn teorItIs perlu
dIkalIkan dengan nIlaI efIsIensI dan cvclcbltynya, yaItu sesuaI dengan rumus dI
bawah InI :

tv availabili efisiensi Teoritis e KapasitasM Aktual e KapasitasM L L 83 83

Contoh perhItungan :
!roses 100 Assembly nne : FakIt Stcck ke 8oler
KapasItas
esIn
%eorItIs
EfIsIensI
esIn
AvaIlabIlIty
esIn
KapasItas esIn Aktual
65 98 9J = 65 x 0,98 x 0,9J = 59,241

O Pe7I9ung,n 0,9, 0emand
Untuk mengetahuI kapasItas produksI mesIn dan materIal) yang harus
dIpersIapkan, perlu dIlakukan terlebIh dahulu perhItungan data demcnd untuk

Panduan PTLF Undip


masIngmasIng bagIan toy trcn, yaItu menghItung jumlah kebutuhan untuk nne,
6ondolc, 8ox Ccr, dan Ccboose untuk seluruh varIan sesuaI dengan demcndnya
masIngmasIng.

7arIan 1 7arIan 2 7arIan J
%o9,
42 J1 27
,gI,n
Jum,
,gI,n
Jum,
0emand
Jum,
,gI,n
Jum,
0emand
Jum,
,gI,n
Jum,
0emand
EngIne 1 42 1 J1 1 27 100
ondo, 0 0 0 0 1 27 27
oxc,7 2 84 2 62 2 54 200
C,boose 1 42 1 J1 0 0 7J

O Pe7I9ung,n "Jum, y,ng ,7us dIsI,5k,n Assembly"
Adapun langkahlangkah yang dIlakukan dalam menentukan jumlah yang harus
dIsIapkan pada departemen cssembly, yaItu :
1. !erhItungan jumlah yang harus dIharapkan pada cssembly dImulaI darI barIs
palIng bawah setIap bagIan cssembly, dan dIIsI dengan total demcnd untuk
bagIan tersebut.
2. Selanjutnya untuk proses yang sama, maka dIhItung jumlah yang harus
dIsIapkan dengan memperhatIkan per mIl reject, yaItu dengan
menggunakan rumus sebagaI berIkut :

reiect - 1000
rapkan JumlahDiha
apkan JumlahDisi

J. umlah yang harus dIharapkan untuk proses sebelumnya dIIsI dengan jumlah
yang harus dIsIapkan pada proses sesudahnya. KemudIan untuk perhItungan
jumlah yang harus dIsIapkan mengIkutI perhItungan pada no.2.









Panduan PTLF Undip


Contoh perhItungan :
,m, D5e7,sI
K,5,sI9,s
esIn
%eo7I9Is Pejec9
Jum, y,ng
0I,7,5k,n
Jum, y,ng
H,7us 0IsI,5k,n
100 Assemby engIne
FakIt stack ke boIler 65 0.001 100 100.1001001
FakIt boIler ke chassIs J0 0 100 100
FakIt cab E tender J0 0 100 100
KerIngkan lem 280 0 100 100
Ampelas ujung dan InspeksI J0 0 100 100
Cat lapIsan pertama 5J0 0 100 100
KerIngkan lapIsan pertama J97 0 100 100
Cat lapIsan kedua 670 0 100 100
KerIngkan lapIsan kedua J97 0 100 100
FakIt roda, rIng penutup, paku, dll. J5 0 100 100
FakIt benang dan manIk J10 0 100 100

1. umlah yang dIharapkan pada proses rakIt benang dan manIk, yaItu proses
palIng bawah pada bagIan engIne assembly, dIIsI dengan jumlah demand
100)
2. umlah yang dIsIapkan :
100
0 - 1000
100
apkan JumlahDisi
J. umlah yang dIharapkan pada proses rakIt roda, rIng penutup, paku dIIsI
dengan jumlah yang dIsIapkan proses rakIt benang dan manIk, yaItu 100,
dan seterusnya.

O Pe7I9ung,n "Jum, y,ng ,7us dIsI,5k,n" F,b7Ik,sI
!roses pengIsIan routIng sheet pada fabrIkasI secara umum memIlIkI kesamaan
dengan assembly dalam pengIsIan jumlah yang dIsIapkan, jumlah yang dIharapkan,
jumlah mesIn teorItIs dan waktu proses. amun perbedaannya terletak pada :
1. !engIsIan awal jumlah yang dIharapkan, yaItu pada barIs palIng bawah
setIap komponen dIIsI dengan jumlah yang harus dIsIapkan pada tabel
assembly.
2. Ika terdapat jumlah komponen yang lebIh darI satu sepertI sIde cab, maka
pada pengIsIan awal jumlah yang dIharapkan nIlaI pada tabel assembly
dIkalI dengan jumlah komponen tersebut.



O Pe7I9ung,n Jum, Kebu9u,n Rouyh Lumber
umlah kebutuhan #oh Lmber dIhItung untuk setIap part dengan
menggunakan rumus sebagaI berIkut :

Panduan PTLF Undip


1. umlah kebutuhan pcrt : dIIsI darI rotn sheet fabrIkasI jumlah yang
harus dIsIapkan.
2. umlah pcrt darI 1 unIt #oh Lmber =
#onddown panjang #oh Lmber/panjang pcrt) x jumlah bagIan
per unIt #oh Lmber
J. umlah kebutuhan #oh Lmber =
#ondpjumlah kebutuhan pcrt/jumlah pcrt darI 1 unIt #oh
Lmber)

Contoh perhItungan :
Nama Part
Karakteristik MateriaI
JumIah
Kebutuhan
Part
JumIah
Part
dari 1
Unit
JumIah
Kebutuhan TebaI
(inchi)
Panjang
(inchi)
Lebar
(inchi)
Side Cab 0.25 2.50 2.00 201.8110573 175 2
Front Cab 0.25 2.00 1.50 100.5019065 219 1

Pcrt Sde Ccb (#oh Lmber ")
1. !anjang awal 146 Inch
2. J bagIan per unIt #oh Lmber
J. umlah part darI 1 unIt #oh Lmber=
#onddown146/2,5)xJ= 175
4. umlah kebutuhan #oh Lmber=
#ondp201,81/175) = 2

O Pe7I9ung,n "Jum, y,ng ,7us dIsI,5k,n" P7eF,b7Ik,sI 5e7 5,79
!roses pengIsIan rotn sheet pada prefabrIkasI secara umum memIlIkI
kesamaan dengan cssembly dalam pengIsIan jumlah yang dIsIapkan, jumlah yang
dIharapkan, jumlah mesIn teorItIs dan waktu proses. amun perbedaannya terletak
pada :
1. !engIsIan dIlakukan berdasarkan per pcrt
2. !engIsIan awal jumlah yang dIharapakan dImulaI darI barIs palIng bawah
setIap pcrt, yang dIIsI dengan kebutuhan unIt roh lmber untuk pcrt
tersebut.

O Pe7I9ung,n Jum, esIn %eo7I9Is
umlah mesIn teorItIs dIhItung berdasarkan jumlah yang harus dIsIapkan dIbagI
dengan kapasItas mesIn aktual. Atau dapat dItulIskan rumusnya :
umlah mesIn teorItIs =
aktual me kapasitas
disiapkan harus iumlah
83* *
* *

Panduan PTLF Undip


Contoh perhItungan :
!roses 100 Assembly nne : FakIt Stcck ke 8oler
umlah mesIn teorItIs = 1
241 . 5
10 100


O Pe7I9ung,n W,k9u P7oses
Waktu proses dalam menIt dIdapatkan darI 60 menIt dIbagI kapasItas mesIn
menIt per unIt).

Contoh !erhItungan :
!roses 100 Assembly nne : FakIt Stcck ke 8oler
012 1
241 . 5
0
*
unit
menit
proses Waktu menIt/unIt

O Pe7,nc,ng,n PPC deng,n meng,9u7 u7u9,n mesIn d,n mInIm,sI back trackny.
!!C yang dIbuat pada tahap kedua darI perancangan tata letak pabrIk InI
terdIrI atas 2 bagIan, yaItu :
- !!C untuk departemen / stasIun prefabrIkasI dan fabrIkasI
- !!C untuk departemen / stasIun cssembly
8eberapa InformasI yang dIhasIlkan dalam rotn sheet dIbutuhkan dalam
pembuatan !!C, antara laIn urutan proses dan mesIn yang harus dIlaluI oleh
materIal dalam setIap departemen, dan jumlah mesIn teorItIs yang dIbutuhkan
untuk setIap proses tersebut.
1. 8erdasarkan urutan proses dan mesIn yang harus dIlaluI, dapat dIsusun
sebuah urutan penempatan mesIn yang dapat memInImasI terjadInya bcck
trcckn. Urutan penempatan mesIn tersebut dIlakukan secara logIs dengan
memperhItungkan semua faktor yang ada, dan mempertImbangkan urutan
mesIn yang dIkunjungI materIal dalam proses produksI serta kesearahan
bentuk urutan mesInmesIn tersebut dI dalam !!C.
2. Setelah Itu dIlakukan pencatatan operasI pada tIap komponen, berhadapan
dengan nama departemen, proses, atau mesIn yang sesuaI dI bawah jenIs
komponen yang sesuaI pula sehIngga tergambar urutan proses yang harus
dIlaluI komponen tersebut.
J. angkah selanjutnya adalah merekap jumlah mesIn teorItIs untuk setIap
proses, kemudIan mencarI jumlah total mesIn teorItIs setIap mesIn dalam
masIngmasIng departemen dengan cara menjumlahkan keseluruhan
penggunaan mesIn dalam departemen yang bersangkutan.
Contoh perhItungan :
esIn 8ench pada departemen cssembly
umlah total mesIn teorItIs = 0,457 + 0,457 + 0,457

Panduan PTLF Undip


= 1,J72

4. Setelah memperoleh jumlah total mesIn teorItIs yang dIbutuhkan, maka
dapat dItentukan jumlah total mesIn aktual dengan cara membulatkan ke
atas jumlah total mesIn teorItIs.
Contoh perhItungan :
esIn 8ench pada departemen cssembly
umlah total mesIn aktual = rondp 1,J72)
= 2

Panduan PTLF Undip


ANALlSlS
1. Routny Sheet
O nformasI yang dIdapatkan darI rotn sheet
#otn sheet yang dIbuat pada tahap kedua darI perancangan tata letak pabrIk toy
trcn !%. Kereta Kayu InI dItujukan untuk mengetahuI 4 hal, yaItu :
- urutan proses produksI masIngmasIng departemen dan jenIs mesIn yang
dIgunakan Input !!C)
- jumlah materIal / komponen yang harus dIsIapkan untuk tIaptIap operasI
dalam masIngmasIng departemen prefabrIkasI, fabrIkasI, dan cssembly)
- jumlah kebutuhan tIaptIap mesIn dalam masIngmasIng departemen Input
!!C)
- waktu proses yang dIbutuhkan.

O !roses pengerjaan rotn sheet InI yaItu :

Urutan pengerjaan dI atas dIbuat dengan pertImbangan Input yang dIbutuhkan dan
output yang dIhasIlkan oleh masIngmasIng tahapan pengerjaan.

#otn sheet cssembly hanya membutuhkan data demcnd yang telah ada, sehIngga
dapat dIkerjakan pertama kalI. utput darI rotn sheet cssembly tersebut
kemudIan akan menjadI Input yang dIbutuhkan bagI rotn sheet fcbrkcs, begItu
seterusnya sehIngga menghasIlkan urutan tergambar dI atas. Ika dIamatI, maka
urutan pengerjaan rotn sheet InI dImulaI mundur, yaItu darI proses terakhIr
cssembly) hIngga proses awal prefabrIkasI).

0alam setIap tahapan pengerjaan rotn sheet, kecualI perhItungan tabel
kebutuhan roh lmber, dIlakukan pula perhItungan kebutuhan jumlah mesIn
teorItIs, yang kemudIan akan menjadI Input darI !!C untuk mencarI jumlah
mesIn aktual yang dIbutuhkan).

O !erhItungan kebutuhan roh lmber
!ada urutan pengerjaan rotn sheet, terdapat pengerjaan mencarI kebutuhan
roh lmber. !roses tersebut merupakan proses konversI darI dImensI roh
lmber ke jumlah kebutuhan roh lmber per unIt. al InI dImaksudkan agar
adanya kesamaan satuan yang dIgunakan. #oh lmber merupakan bahan dasar
yang memIlIkI dImensI tertentu, kemudIan tIap satuan roh lmber tersebut dapat
dIgunakan untuk membuat sejumlah pcrt, oleh karena Itu kebutuhan roh lmber
harus dIkonversIkan dulu, darI dImensI ukuran panjang, lebar dan tebal menjadI

Panduan PTLF Undip


kebutuhan per part. utput darI proses pengerjaan InI bukanlah sebuah tabel
rotn sheet sepertI halnya pada proses pengerjaan laInnya, melaInkan jumlah
kebutuhan materIal awal roh lmber dan fnshed rod stck). Akan tetapI output
tersebut akan menjadI Input pentIng dalam membuat rotn sheet prefabrIkasI,
oleh karena Itu pengerjaannya dIlakukan sebelum membuat rotn sheet
prefabrIkasI.

O !ada pengolahan data kebutuhan roh lmber, terjadInya pembulatan ke bawah
rond down), yaItu pada perhItungan jumlah pcrt darI 1 unIt roh lmber.
!embulatan ke bawah InI dIlakukan karena perusahaan tIdak dapat membelI /
menyedIakan hanya sepersekIan bagIan darI roh lmber, melaInkan harus secara
utuh sesuaI dengan dImensI yang ada). ApabIla dIlakukan pembulatan ke atas maka
akan dIInterpretasIkan bahwa setIap unIt roh lmber dapat menghasIlkan jumlah
pcrt lebIh besar darIpada kemungkInan sebenarnya, sehIngga akan terjadI
kesalahan pada penentuan jumlah roh lmber yang dIbutuhkan untuk memenuhI
demcnd yang ada kekurangan materIal awal). Akan tetapI, pembulatan ke bawah
InI juga menyebabkan terjadInya kelebIhan atau sIsa darI roh lmber yang
menyebabkan pemborosan.

O #otn sheet perfabrIkasI dIbuat dalam dua bentuk, yaItu :
- #otn sheet prefabrIkasI secara keseluruhan
#otn sheet InI dIbuat untuk mengetahuI jumlah kebutuhan roh lmber
total yang harus dIsIapkan untuk masIngmasIng jenIsnya, dan jumlah mesIn
teorItIs total yang dIbutuhkan untuk mengolah roh lmber tersebut.
- #otn sheet prefabrIkasI per pcrt
!erhItungan InI dIbutuhkan untuk mengetahuI jumlah kebutuhan roh
lmber yang perlu dIpersIapkan untuk masIngmasIng pcrt, dan jumlah
mesIn teorItIs yang dIbutuhkan untuk mengolah roh lmber tersebut
sehIngga sIap dIpergunakan untuk proses fabrIkasI part yang bersangkutan.
asIl rotn sheet InI akan menjadI Input darI !!C departemen
prefabrIkasI, karena yang dIgambarkan pada !!C adalah proses
prefabrIkasI per pcrt bukan langsung secara keseluruhan).

O SetIap kolom pada rotn sheet memIlIkI penjelasan dan artI tersendIrI, yaItu :
1. KapasItas mesIn teorItIs
KapasItas mesIn teorItIs menggambarkan kapasItas mesIn dalam
menghasIlkan komponen / pcrt dalam proses secara Ideal. !ada pengertIan
InI, mesIn dIanggap dapat bekerja dan menghasIlkan secara 100 tanpa
mempertImbangakn penyesuaIan dan kelonggaran yang mungkIn terjadI.
2. EfIsIensI dan cvclcblty mesIn

Panduan PTLF Undip


EfIsIensI dan cvclcblty mesIn merupakan varIabel penyesuaIan dan
kelonggaran darI mesIn. esIn merupakan buatan manusIa, yang dalam
kenyataannya belum dItemukan mesIn yang dapat bekerja secara Ideal
100. KemungkInankemungkInan laInnya, sepertI kerusakan mesIn dan hal
hal laIn yang dapat menghambat kerja mesIn juga perlu dIperhItungkan.
Alasan tersebutlah yang menjadI pertImbangan perlu dIperhatIkannya
kedua varIabel dI atas untuk mengetahuI kapasItas mesIn yang sebenarnya.
J. KapasItas mesIn aktual
KapasItas mesIn aktual merupakan kapasItas mesIn dalam keadaan rIIl,
setelah memperhItungkan efIsIensI dan cvclcblty mesIn. KapasItas mesIn
aktual InI dIperlukan untuk mencarI jumlah mesIn teorItIs yang dIperlukan
dalam lantaI produksI nantInya.
4. #e]ect
!ersentase re]ect dI sInI menjelaskan Input darI proses yang termakan /
terbuang akIbat proses yang dIlakukan terhadap materIal / komponen /
pcrt. Isalkan, jIka Input yang dImasukkan ke dalam proses adalah sebesar
100 unIt dan dIketahuI persentase re]ect sebesar 1, maka output darI
proses yang dapat dIpergunakan hanyalah sebesar 99 unIt terbuang /
termakan 1 akIbat proses).


5. umlah yang dIharapkan
umlah yang dIharapkan adalah jumlah yang dIharapkan akan dIhasIlkan
dalam sebuah proses. 0engan kata laIn, jumlah InI adalah target output
yang harus dIcapaI untuk dapat memenuhI keperluan dalam proses
selanjutnya, sampaI pada akhIrnya mampu memenuhI demcnd yang ada.
IlaI InI pentIng untuk dIketahuI, karena dengan mengetahuI nIlaI darI
jumlah yang dIharapkan dan persentase re]ect untuk sebuah proses, maka
dapat dIketahuI berapa banyak Input yang perlu dIpersIapkan untuk proses
tersebut. angan sampaI terjadI kekurangan Input, sehIngga target output
pun tIdak dapat dIcapaI.
6. umlah yang dIsIapkan
SepertI yang telah dIjelaskan sebelumnya, jumlah yang dIsIapkan adalah
jumlah Input yang dIbutuhkan agar dapat memperoleh jumlah yang
dIharapkan, sesuaI dengan demcnd yang ada.
7. umlah mesIn teorItIs

Panduan PTLF Undip


umlah mesIn teorItIs InI akan menjadI Input dalam pembuatan dIagram
selanjutnya, yaItu !!C. umlah mesIn teorItIs menggambarkan kebutuhan
mesIn yang dIbutuhkan secara teorItIs. SepertI yang telah dIjelaskan pada
bab pengolahan data, jumlah mesIn teorItIs InI dIperoleh darI pembagIan
antara jumlah yang harus dIsIapkan dengan kapasItas mesIn aktual. asIl
pembagIan tersebut tIdak bulat, karena masIh dalam bentuk teorItIs. Akan
tetapI, karena tIdak mungkIn untuk menggunakan mesIn hanya sepersekIan
bagIannya, maka selanjutnya nIlaI tersebut akan dIbulatkan ke atas
sehIngga menghasIlkan nIlaI baru yang dIsebut dengan jumlah mesIn aktual.

8. Waktu proses
Waktu proses yang dIperhItungkan dI sInI adalah waktu proses secara
teorItIs. Waktu proses InI belum dIgunakan lebIh lanjut pada tahap InI,
namun dapat menjadI sebuah InformasI yang berguna bagI tahapan
perancangan selanjutnya.

2. PPC
O 0epartemen !refabrIkasI
!ada bagIan InI, analIsIs hanya dIlakukan untuk materIal jenIs roh lmber.
Fnshed rod stck tIdak dIanalIsIs karena tIdak ada proses prefabrIkasI.
!ada tabel dIbawah InI, terdapat urutan mesIn yang dIlaluI tIap jenIs roh
Lmber :
Poug Lumbe7
1l4"
Poug Lumbe7
1l2"
Poug Lumbe7
3l4"
Poug Lumbe7
2"
C. Saw C. Saw C. Saw C. Saw
CIrc Saw CIrc Saw !lanner !lanner
!lanner !lanner CIrc.Saw CIrc.Saw
CIrc.Saw CIrc.Saw oInter !lanner
CIrc.Saw CIrc.Saw
!ada tabel tersebut dItemukan adanya dua alternatIf pola urutan mesIn, yaItu :
- C. Saw - CIrc. Saw - !lanner - oInter
mengIkutI pola pengerjaan roh lmber " dan ")
AlternatIf InI akan menyebabkan terjadInya satu kalI bcck trcckn pada
roh lmber " , " dan 2" serta dua kalI bcck trcckn pada pada roh
lmber "
- C. Saw - !lanner - CIrc. Saw - oInter
mengIkutI pola pengerjaan roh lmber " dan 2")
AlternatIf InI hanya menyebabkan terjadInya satu kalI bcck trcckn pada
semua jenIs roh lmber.
Atas dasar pertImbangan dI atas, maka dIpIlIh alternatIf kedua yang menyebabkan
bcck trcckn lebIh sedIkIt.

Panduan PTLF Undip


O 0epartemen abrIkasI
8erdasarkan rotn sheet fabrIkasI, dItemukan suatu pola urutan mesIn yaItu :
oInter CIrc. Saw - 0Isc sand - 0rIll !ress. 0engan menggunakan pola tersebut
tIdak terjadI bcck trcckn pada komponen/pcrt manapun. leh karena Itu, pola
tersebut dInIlaI sebagaI pola urutan mesIn terbaIk untuk departemen fabrIkasI.

O 0epartemen Assembly
8erdasarkan rotn sheet cssembly, dItemukan suatu pola urutan mesIn yaItu :
8ench - Fack 0Isc sand - Spray 8ooth - ven - 8ench - 8ench . 0engan pola
tersebut terjadI satu kalI bcck trcckn pada proses perakItan setIap sb cssembly.
Akan tetapI bcck trcckn tersebut memang tIdak dapat dIhIndarI karena adanya
proses pengecatan dan pengerIngan yang dIlakukan sebanyak dua kalI. leh karena
Itu, pola tersebut dInIlaI sebagaI pola urutan mesIn terbaIk untuk departemen
cssembly karena bcck trcckn yang terjadI tIdak dapat dIelImInasI lagI.

Panduan PTLF Undip


O umlah mesIn yang dIbutuhkan
epartemen Nama Mesin
JumIah
Mesin
Teoritis
JumIah
Mesin
AktuaI
P
r
e

F
a
b
r
i
k
a
s
i

.. o. saw 2.126 3.000
.ir.. saw 2.050 3.000
planner 2.225 3.000
jointer 0.936 1.000
TotaI 7.336 10.000
F
a
b
r
i
k
a
s
i

.ir.. saw 8.435 9.000
dis. sand 10.562 11.000
drill press 15.223 16.000
jointer 6.012 7.000
TotaI 40.232 43.000
A
s
s
e
m
b
I
y


Ben. 12.128 13.000
Ben. 9.926 10.000
Ben. 1.372 2.000
Ra. 1.751 2.000
Dis. Sand 6.876 7.000
Spray Boot 1.071 2.000
Oven 2.273 3.000
TotaI 35.396 39.000


0arI tabel dI atas, maka dapat dIlIhat bahwa departemen yang membutuhkan
jumlah mesIn terbanyak yaItu departemen fabrIkasI 4J), kemudIan cssembly
J9) dan prefabrIkasI memIlIkI jumlah mesIn dIbutuhkan palIng sedIkIt 10).

SelaIn Itu, mesIn yang palIng banyak dIbutuhkan adalah drll press, yaItu untuk
proses pembuatan lubang. !roses pembuatan lubang tersebut pada departmen
fabrIkasI hanya 12 proses pada rotn sheet. umlah tersebut dapat dIkatakan
cukup rendah jIka dIbandIngkan dengan jumlah proses potong panjang ataupun
ampelas. amun kapasItas mesIn drll press tersebut ternyata termasuk rendah,
yaItu 602J0 unIt/jam jIka dIbandIngkan dengan kapasItas cIrc.saw pada
proses fabrIkasI yaItu 150400 unIt/jam) sehIngga mesIn yang dIbutuhkan lebIh
banyak.

O SepertI yang telah dIjelaskan pada bab pengolahan data, dan dapat dIlIhat pula
pada hasIl darI !!C yang telah dIbuat, dIlakukan pembulatan ke atas terhadap
jumlah mesIn teorItIs untuk memperoleh jumlah mesIn aktual yang harus
dIsedIakan. 0alam kenyataan, tIdak mungkIn pIhak perusahaan hanya membelI /
menyedIakan sepersekIan bagIan darI mesIn untuk memproduksI produknya. esIn
hanya dapat dIbelI / dIsedIakan secara utuh, jIka tIdak tentu tIdak dapat dIgunakan.
Atas dasar InIlah maka dIlakukan pembulatan terhadap jumlah mesIn teorItIs,

Panduan PTLF Undip


sehIngga dapat dIketahuI jumlah mesIn yang dIbutuhkan secara rIIl. !embulatan
yang dIgunakan adalah pembulatan ke atas. al InI dIlakukan dengan pertImbangan
agar tIdak terjadI kekurangan kapasItas / kebutuhan mesIn. ApabIla dIlakukan
pembulatan ke bawah, maka akan dItemukan beberapa proses yang tIdak tercover
oleh mesIn kapasItas mesIn tIdak mencukupI). Akan tetapI, pembulatan ke atas InI
juga memIlIkI kekurangan, yaItu terjadI ketIdak efIsIenan pada mesIn. KetIka
dIlakukan pembulatan ke atas, berartI akan ada mesIn yang tIdak terpakaI secara
optImal.
Isalkan pada kebutuhan mesIn ct off scw dI bagIan prefabrIkasI. enurut
perhItungan jumlah mesIn teorItIs, departemen prefabrIkasI memerlukan mesIn
ct off scw sebanyak 2,126. Ika dIlakukan pembulatan ke bawah menjadI 2
mesIn), akan terdapat proses yang tIdak terpenuhI atau harus menunggu dan dapat
menyebabkan bottle neck, kemunduran lecd tme, maupun demcnd tIdak terpenuhI.
0engan kata laIn, kapasItas mesIn tIdak mencukupI. leh karena Itu dIlakukan
pembulatan ke atas, sehIngga dIperoleh jumlah mesIn aktual yang dIbutuhkan
adalah sebanyak J mesIn. Akan tetapI pembulatan ke atas InI menyebabkan
terjadInya 0,874 mesIn selIsIh jumlah teorItIs dengan aktual) yang tIdak efIsIen
karena tIdak terpakaI.

Panduan PTLF Undip


KESlPULAN
O 8erdasarkan hasIl perhItungan rotn sheet dIketahuI kebutuhan roh lmber untuk
masIngmasIng part dan total yang dIbutuhkan adalah sebanyak :
o. Poug Lumbe7 o. P,79 ,m, P,79
Jum,
Kebu9u,n
Poug
1l4"
1J1 SIde Cab 1.1532
1JJ ront Cab 0.4589
141 SIde %ender 0.9178
144 8ack %ender 0.3442
2J1 SIde Condola 0.7449
2JJ End Condola 0.1862
4J1 SIde Caboose 1.3529
4JJ End Caboose 0.5030
%o9, kebu9u,n rouyh lumber " 5.6612
1l2 "
1J5 Foof Cab 0.5181
JJ5 Foof 8ox Car 2.0743
4J5 Foof Caboose 0.6331
%o9, kebu9u,n rouyh lumber
1
l
2
" 3.2254
3l4"
110 ChassIs EngIne 2.1914
210 ChassIs Condola 0.3728
410 ChassIs Caboose 0.8450
%o9, kebu9u,n rouyh lumber
3
l
4
" 3.4092
2"
JJ0 8ody 8ox Car 2.7673
%o9, kebu9u,n rouyh lumber 2" 2.7673
FInIsed Pod s9Ick 1,50
120 8oIler
%o9, kebu9u,n Fnshed rod stck 1.50
FInIsed Pod s9Ick 0,750
121 Stack
%o9, kebu9u,n nshed rod stck 0.750

Panduan PTLF Undip


O 8erdasarkan #otn Sheet dapat dIketahuI mesIn yang dIbutuhkan antara laIn :
epartemen
Nama
Mesin
P
r
e

F
a
b
r
i
k
a
s
i

.. o. saw
.ir.. saw
planner
jointer
TotaI
F
a
b
r
i
k
a
s
i

.ir.. saw
dis. sand
drill press
jointer
TotaI
A
s
s
e
m
b
I
y


Ben.
Ben.
Ben.
Ra.
Dis. Sand
Spray
Boot
Oven
TotaI

O Urutan mesIn terbaIk untuk setIap departmen adalah :
0e5,79emen ,m, esIn
P7ef,b7Ik,sI
c. o. saw
planner
cIrc.saw
joInter
F,b7Ik,sI
joInter
cIrc.saw
dIsc sand
drIll press
Assemby
bench
rack
dIsc sand
sprayboth
oven
8ench
8ench

Panduan PTLF Undip


O 8erdasarkan hasIl rotn sheet dan !!C dapat dIketahuI jumlah mesIn yang
dIbutuhkan antara laIn :
epartemen Nama Mesin
JumIah
Mesin
Teoritis
JumIah
Mesin
AktuaI
P
r
e

F
a
b
r
i
k
a
s
i

.. o. saw 2.126 3.000
.ir.. saw 2.050 3.000
planner 2.225 3.000
jointer 0.936 1.000
TotaI 7.336 10.000
F
a
b
r
i
k
a
s
i

.ir.. saw 8.435 9.000
dis. sand 10.562 11.000
drill press 15.223 16.000
jointer 6.012 7.000
TotaI 40.232 43.000
A
s
s
e
m
b
I
y


Ben. 12.128 13.000
Ben. 9.926 10.000
Ben. 1.372 2.000
Ra. 1.751 2.000
Dis. Sand 6.876 7.000
Spray Boot 1.071 2.000
Oven 2.273 3.000
TotaI 35.396 39.000

Anda mungkin juga menyukai