Anda di halaman 1dari 2

CINTA ALERGI OBAT (Cinta Tanpa Kimia) DOKTER memvonis Rasti alergi obat.

Tapi sakit perut malam itu gak ketahan, dan Anita (mamanya) suruh minum obat. Adu mulut dulu, tapi saking gak tahan Rasti akhirnya minum obat, dan alhasil, alerginya kumat. Bukan Cuma gatel-gatel, kulit Rasti bentol-bentol dan bibirnya jontor. Semaleman gak tidur menahan gatel, tapi hari itu tetep harus ke kampus karena ada test, dan di kampus ia tambah dibikin pusing oleh Radit. Tiap ketemu selalu saja ada masalah. Intinya, Rasti sebel banget pada Radit. Tapi chaca dan Indi menyarankan Rasti berobat ke tempat alternatif, tanpa kimia. Pas nyampe rumah pun, Anita sudah punya info soal pengobat alternatif pak Bejo. Setelah dipaksa, Rasti pun mau. Kagetlah mereka, ternyata pasien pak Bejo banyak, dan antri. Yang lebih bikin kaget, disana ada Radit menjadi asisten pak Bejo. Kucing pun beraksi, anjing mengonggong. Alhasil, Rasti tak dipaggil-panggil. Rasti sewot karena ia tau, ini pasti ulah Radit yang dendam. Tapi Anita tetep memaksa untuk menunggu. Disini juga Rasti tau, kalau Radit ternyata anaknya pak Bejo. Setelah dicek pak Bejo, Rasti diberi resep. Raditlah yang menerjemahkan resep itu. Intinya, Rasti diminta mencari daun-daunan tertentu. Rasti protes minta obat jadi, tapi Radit sengaja ingin memperolok Rasti. Anita jadi wasit dan meredakan Rasti. Setelah susah payah, dibantu Chaca dan Indi mencari daun ke apotik hidup, dapetlah mereka daun-daun itu, tapi Radit bilang daunnya salah. Rasti tambah kesal. Radit pun memberi alternatif kedua, agar Rasti sering berendem air gula. Percaya ga percaya, Rasti pun melaksanakan juga, dan bukan sembuh, Rasti dikerebuni semut dan kulitnya merah-merah.. Tiap ke tempat pak Bejo, selalu Radit yang menangani Rasti dan treatment yang diberinya selalu ngaco (ngerjain). Sementara ada juga beberapa pasien yang alergi, ternyata mereka bisa sembuh. Pak Bejo curiga, Radit tak memberi obat sesuai resep. Tapi karena nota resep selalu jatuh ke tangan Radit, ia tetep ngerjain Rasti. Katanya resep baru dari pak Bejo, Rasti harus minum 3 butir air kelapa, dan jadilah kembung perut Rasti. Intinya, dendam Radit pada Rasti dilampiaskan.

Rasti berniat tak berobat lagi pada pak Bejo, tapi info dari beberapa pasien yang sembuh membuat Anita tetep agresif. Apalagi melihat Rasti jadi sering kambuh alerginya. Saking gak tahannya, Rasti menyerah pada Radit. Ia meminta Radit serius mengobatinya. Jadilah Rasti terus mengejar Radit demi obat tanpa kimia. Namun sikap Rasti yang terus mengejar Radit, membuat Vio cemburu. Malah mereka sering bertengkar soal obat tanpa kimia Radit. Rasti tak akan menyerah untuk mendapatkan resep pak Bejo yang selalu dikacaukan Radit. Jadi taulah pak Bejo, kalau Radit tak memberi resep obat dengan benar.Pak Bejo menegur, tapi Radit bilang kalau dia benci sama cewek sebelagu Rasti. Namun karena melihat Rasti selalu datang dan mengantri, pak Bejo dan Radit akhirnya iba. Radit mulai mengerti sakit yang diderita Rasti. Apalagi Rasti selalu bilang, ia sangat terganggu karena alerginya. Dari sanalah, Radit mulai adem dan memberi treatment yang benar pada Rasti. Dari mulai pijit, membantu mencari daun obat, hingga berendam air hangat. Alhasil, tiap moment kedekatan mereka, menimbulkan benih cinta. Radit pun berusaha menyembuhkan Rasti penuh cinta, dan sedikit demi sedikit alergi Rasti sembuh. Vio murka dengan kedekatan Radit Rasti, tapi cinta Radit Rasti sudah terlanjur bersemi indah. Rasti mencret diobatin daun jambu, Rasti batuk diberi jeruk nipis, Rasti terkilir dibebat beras kencur, pokoknya semua penyakit yang di derita Rasti selalu diobatin dedaunan oleh Radit. Tapi bagaimana dengan hati Rasti yang demam karena jatuh cinta pada Radit.. Radit pun punya obatnya, yakni daun cinta. Cintanya yang tulus untuk Rasti. Anita dan pak Bejo senang melihat percintaan Radit dan Rasti yang tumbuh tanpa kimia @firman andara

Anda mungkin juga menyukai