Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP (Life Long Education)

PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP (Life Long Education)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum Yang diampu oleh Bp. Abdul Majid M.Pd.

Disusun oleh : 1. Heni Purwanti 2. Khairul Muntirin 3. Nurondiyah

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI WONOSOBO 2010 PENDAHULUAN Pendidikan sebagai suatu usaha untuk memberi bekal kepada anak agar pada suatu ketika dalam hidupnya dapat memikul tanggung jawab atas segala perbuatannya. Mendidik berarati mengantarkan anak yang belum dewasa ketingkat kedewasaan. Pendidikan sepanjang hayat adalah suatu pokok pembicaraan yang meliputi pikiran banyak orang. Didalam GBHN 1978 dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam lingkungan rumah tangga sekolah dan masyarakat dan pemerintah. Agama islam juga sudah mengenal pendidikan seumur hidup sebagaimana dinyatakan oleh Hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi.

Tuntutah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia Jelaslah bagi kita, bahwa pendidikan sepanjang hayat harus kita sadari sebagai suatu keharusan, sebagai suatu usaha untuk dapat memikul tanggung jawab atas segala perbuatannya di dunia sampai di Akhirat. PEMBAHASAN A. Makna Penting Pendidikan Sepanjang Hayat Bahwa seseorang dapat menyelesaikan jenjang kehidupannya dengan serangkaian kemampuan intelektual telah lenyap dengan cepat. Didorong oleh kebutuhan rohani dan sebagai jawaban atas tuntutan dari luar, pendidikan itu sedang dalam proses mencapai makna penting yang

sebenarnya, yang bukan merupakan penguasaan atas sekumpulan pengetahuan tetapi merupakan perkembangan pembawaan untuk memperoleh hakikat diri yang makin bertambah sebagai hasil pengalaman yang berturut-turut. Dengan demikian tanggung jawab masa kini terhadap pendidikan dapat ditegaskan sebagai berikut : 1. Menempatkan struktur dan metode yang akan membantu manusia selama jenjang hidupnya untuk memelihara kelangsungan masa percobaan dan latihannya. 2. Melengkapi tiap individu untuk menjadi objek dan alat perkembangan dalam derajat tertinggi dan paling benar melalui bentuk pendidikan. B. Konsep Pendidikan Seumur Hidup Konsep pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah lama dipikirkan oleh para pakar pendidikan dari zaman ke zaman. Apalagi bagi umat Islam jauh orang-orang barat mengangkatnya. Islam sudah mengenal pendidikan seumur hidup, sebagaimana dinyatakan Hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi :

Tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses continue, yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Untuk Indonesia sendiri, konsepsi pendidikan seumur hidup baru mulai dimasyarakatkan melalui kebijakansanaan, Negara (TAP MPR NO. IV/MPR/1973 TAP No. IV/MPR/1978 tentang GBHN) yang merupakan prinsip-prinsip pembangunan nasional berikut ini : 1. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia (arah pembangunan jangka panjang). 2. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan tanggung jawab bersama keluarga, masyarakat dan pemerintah. Adapun tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup adalah sebagai berikut : 1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin dengan demikian keseluruhannya agar berkembang secara wajar. 2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung selama manusia hidup. Didalam UU nomor 2 tahun 1989, penegasan tentang pendidikan seumur hidup dikemukakan dalam pasa 10 ayat 1 Jalur pendidikan luar sekolah dalam ini termasuk didalamnya pendidikan keluarga sebagaimana dijelaskan ayat (4) yaitu pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan. Sementara itu pada pasal 26, dinyatakan peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan kemampuan dirinya dengan belajar pada setiap saat dalam perjalanan hidupnya sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan masing-masing. C. Pendidikan Seumur Hidup dalam Berbagai Perspektif 1. Tinjauan Ideologis

Pada dasarnya semua manusia dilahirkan kedunia mempunyai hak yang sama khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan. 2. Tinjauan Sosiologis Pada umumnya di Negara-negara sedang berkembang ditemukan masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal. Dengan demikian pendidikan seumur hidup kepada orang tualah yang menjadi solusi dari masalah tersebut. 3. Tinjauan Filosofis 4. Tinjauan Tekhnologis 5. Tinjauan Psikologis dan Pedagogis Dalam kerangka ini pendidikan pada dasarnya dipandang sebagai pelayanan untuk membantu pengembangan personal sepanjang hidup. Konseptualisasi pendidikan seumur hidup merupakan alat untuk mengembangkan individu-individu yang akan belajar seumur hidup agar lebih bernilai bagi masyarakat. D. Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program-program pendidikan Implikasi pendidikan seumur hidup pada program-program pendidikan sebagaimana yang dikemukakan oleh ananda W. P. Guruge dalam bukunya To Ward Better Education Managemen, dalam buku dasar-dasar ilmu pendidikan, dikelompokkan menjadi beberapa kategori berikut : 1. Pendidikan baca tulis Fungsional 2. Pendidikan Profesional 3. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan 4. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik 5. Pendidikan cultural dan pengisian waktu senggang E. Beberapa Kepentingan Pendidikan Seumur Hidup Berikut ini dikemukakan beberapa hal perlunya pendidikan seumru hidup tersebut : 1. Pertimbangan Ekonomi Para tokoh pendidikan seumur hidup melihat bahwa pembentukan system pendidikan berfungsi sebagai basis untuk memperoleh keterampilan tipe baru yang secara ekonomis berharga dan menguntungkan masyarakat. Tidak berarti menekankan bahwa pendidikan semur hidup akan dapat meningkatkan produktivitas pekerja dan meningkatkan keuntungan, tapi hal yang lebih penting adalah untuk meningkatkan kualitas hidup, melepaskan dari kebodohan, kemiskinan dan eksploitasi 2. Keadilan Tuntutan akan adanya persamaan serta kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan terus digunakan, bahkan untuk Indonesia diatur sedemikian rupa didalam UUD 1945, seperti tertuang pada pasal 31 ayat (1) : Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran 3. Faktor-faktor Peranan Keluarga Colemen dalam Review of Education Research mengemukakan, keluarga berfungsi sebagai sentral sumber pendidikan pada waktu silam, dia juga mengemukakan bahwa situasi ini sekarang telah berubah keluarga. Sedikit demi sedikit berukuran perannya dalam mendidik anak-anak. Ini dapat dilihat dalam bidang moral, efektif dan pendidikan social. 4. Perubahan Teknologi Perubahan teknologi menyebabkan meningkatnya persediaan informasi, semakin banyaknya tersedia kekayaan materi yang berakibat keduniaan dan materialisme menjiwai nilai-nilai budaya

dan spiritual, serta berakibat pula kerenggangan manusia yang satu dengan yang lainnya. F. Strategi Pendidikan Seumur Hidup Pendidikan seumur hidup yang merupakan asas pendidikan dewasa ini, terus diamati baik dinegara maju ataupun Negara-negara berkembang. Adapun strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup sebagaimana diinventarisasi prof. Soelaiman Joesoef meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Konsep-konsep kunci pendidikan seumur hidup a. Konsep pendidikan seumur hidup sendiri Sebagai suatu konsep pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide informasi untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan. b. Konsep belajar seumur hidup Istilah belajar ini merupakan kegiatan yang dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini justru mengarah pada penyelenggaraan asas pendidikan seumur hidup c. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup Kurikulum didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup. 2. Arah pendidikan seumur hidup a. Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa Sebagai generasi penerus para pemuda ataupun dewasa membutuhkan pendidikan seumur hidup ini dalam rangka pemenuhan Staf Interes yang merupakan tuntutan hidup mereka sepanjang masa. b. Pendidikan seumur hidup bagi anak Pendidikan seumur hidup bagi anak merupakan sisi lain yang perlu memperoleh perhatian dan pemenuhan karena anak akan menjadi Tempat Awal bagi orang dewasa nantinya dengan segala kelebihan dan kekurangan. Pendidikan seumur hidup merupakan salah satu prinsip pendidikan Islam. Menuntut ilmu hukumnya Fardlu Ain, yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim selama hidupnya pendidikan Islam bisa dilaksanakan dimana saja, tidak hanya ruang kelas saja tapi dialam terbuka juga bisa . KESIMPULAN Pendidikan seumur hidup adalah merupakan suatu konsep yang sudah lama, yaitu sejak masa Rasulullah SAW atau masa Islam, dimana kewajiban mencari ilmu itu tidak dibatasi oleh waktu, umur, dimanapun dan kapanpun. Pendidikan seumur hidup ini masih suatu rencana belum bisa terlaksanakan, akan tetapi para tokoh-tokoh pendidikan sedang berusaha melaksanakan konsep tersebut. Agar dikehidupan ini bisa bermanfaat dan paling penting yaitu tercapainya kebahagiaan dunia dan kahirat yaitu dengan bekal ilmu yang bermanfaat. DAFTAR PUSTAKA Hasbullah, 2008, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta. Muchtar Heri Jauhari, 2005, Fiqih Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya : Bandung.

Anda mungkin juga menyukai