Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH PEMBERIAN PROPOLIS TURKI DAN VITAMIN C TERHADAP PERFORMA, KECERNAAN, PRODUKSI TELUR DAN KUALITAS TELUR PADA

AYAM PETELUR DIBAWAH TEMPERATUR LINGKUNGAN YANG BERBEDA

Pinar tatli seven University of Firat, Faculty of Veterinary Medicine, Departement of Animal Nutritional Diseases 23100 Elazig-Turkey ABSTRACK

Pada penelitian ini, pengaruh suplementasi propolis dan citamin C diteliti pada konsumsi ransum (FI feed intake), bobot badan, pertambahan bobot badan, FCR dan kecernaan dan produksi telur dan kualitas telur ( berat, mortalitas dan ketebalan kerabang pada ayam petelur yang terpapar stress panas. Total 150 ekor Hyline Wyite Legorn, umur 42 minggu, dibagi menjadi h grup, masing-masing grup 30 ekor. Ayam secara acak dibagi 1 grup control positif, 1 grup control dan 3 grup perlakuan. Ayam dipelihara di kandang dengan temperatur ruangan kontrol pada 220C selama 24 jam/hari (kontrol positif, thermonetral, TN grup) atau 340C selama 9 jam/hari dari jam 08.00-17.00 diikuti oleh 220C selama 15 jam (kontrol, stress panas, HS grup) dan diberi pakan dasar atau pakan dengan tambahan vitamin C (250 mg/Kg asam askorbat/Kg pakan) atau 2 dosis propolis (2 dan 5 g ekstrak etanol propolis/kg pakan). Peningkatan FI (p<0.05)dan peningkatan FCR (p<0.05) dan berat telur (p<0.05) ditemukan

pada ayam petelur yang diberi tambahan vitamin C dan propolis yang dipelihara dibawah kondisi stres panas. Tingkat kematian lebih tinggipada grup kontrol daripada grup termonetral (TN), grup vitamin C dan propolis (p<0.05). pemberian vitamin C dan propolis tidak mempengaruhi persentase shape index (SI), yolk index atau haugh unit dan albumen index (p>0.05). namun, ketebalan kerabang dan bobot kerabang telur yang muncul meningkat pada grup vitmain C dan propolis dibandingkan Grup HS (p<0.05). kesimpulan, penambahan anti oxidan pada pakan ayam petelur dapat menurunkan stress panas-kerusakan induksi oksidatif. Pengaruh positif ini dibuktikan dengan peningkatan performa dan kecernaan, peningkatan ketebalan kerabang telur dan bobot telur dibandingkan yang tidak diberi suplement. Selain itu, suplementasi denga propolis (5g/kg pakan) merupakan perlakuan yang paling efisien Kata kunci : vitmain C, propolis, stress panas, ayam peteIur

I TINJAUAN PUSTAKA

I.1 VITAMIN C Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Terkecuali pada vitamin D, yang dapat dibentuk dalam kulit jika kulit mendapat sinar matahari. Dalam bahan pangan hanya terdapat vitamin dalam jumlah relatif sangat kecil, dan terdapat dalam bentuk yang berbedabeda, diantaranya ada yang berbentuk provitamin atau calon vitamin (precursor) yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif. Segera setelah diserap oleh tubuh provitamin akan mengalami perubahan kimia sehingga menjadi satu atau lebih bentuk yang aktif. Vitamin dalam air dan C adalah memiliki salah satu ini jenis vitamin yang dalam dikenal juga larut

peranan

penting

menangkal dengan mampu Vitamin C

berbagai penyakit. C termasuk

Vitamin

nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin golongan vitamin antioksidan yang bebas ekstraselular. menangkal berbagai radikal

berhasil diisolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Nobel Albert dalam Fisiologi Szentatau Gyrgyi menerima penghargaan

Kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini. Selama ini vitamin C atau asam askorbat dikenal perananny dalam menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi. Pada beberapa penelitian lanjutan ternyata vitamin C juga telah terbukti berperan penting dalam meningkatkan kerja otak.[1] Dua peneliti di Texas Woman's University menemukan bahwa murid SMTP yang tingkat vitamin C-nya dalam darah lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang jumlah vitamin Cnya lebih rendah. Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan. Vitamin c juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. Sebagai antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh.[3] Melalui pengaruh pencahar, vitamini ini juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran. Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker.

A. Sifat-sifat vitamin C adalah:

Vitamin C merupakan vitamin yang paling mudah

rusak.

Vitamin C mudah teroksidasi dan proses tersebut

dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim, oksidator, serta oleh katalis tembaga dan besi. Vitamin C dalam tubuh berguna dalam dalam pembentukan dan pemeliharaan zat perekat yang menghubungkan sel-sel dengan sel dari berbagai jaringan. Asam askorbin ini juga berpengaruh dalam pembentukan sel-sel darah dalam susunan tulang serta dalam pemeliharaan kadar haemoglobin yang normal. Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kadar vitamin C dalam makanan antara lain:

Bahan makanan yang disimpan terlalu lama. Bahan makanan yang dijemur dengan cahaya Pemanasan yang terlalu lama.

matahari.

Vitamin C umumnya banyak sekali terdapat dalam bahan makanan, seperti buah-buahan yang masak. Cadangan vitamin C dalam tubuh dalam kelenjar adrenalin, kelenjar tumys dan lainlain. Jumlah cadangan vitamin C ini tergantung pada jumlah vitamin C yang terdapat dalam makanan sehari-hari. Oksidasi akan terhambat bila vitamin C dibiarkan dalam keadaan asam, atau pada suhu rendah. Vitamin C dapat terserap sangat cepat dari alat pencernaan kita masuk ke dalam saluran darah dan dibagikan ke seluruh jaringan tubuh. Kelenjer adrenalin mengandung vitamin C yang sangat tinggi. Pada umumnya tubuh menyerap vitamin C sangat sedikit. Kelebihan vitamin C dari konsumsi makanan akan dibuang melalui air

kemih. Karena itu bila seseorang mengkonsumsi vitamin C dalam jumlah besar (megadose), sebagian besar akan dibuang keluar, terutama bila orang tersebut biasa mengkonsumsi makanan bergizi tinggi. Tetapi sebaliknya, bila sebelumnya orang tersebut jelek keadaan gizinya, maka sebagian besar dari jumlah itu dapat ditahan oleh jaringantubuh.

B. Akibat Kekurangan Vitamin C

Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat keadaan pecah-pecah di lidah scorbut, baik di mulut maupun perut, kulit kasar, gusitidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Di samping itu, asam askorbat juga berkorelasi dengan masalah kesehatan lain, seperti kolestrol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan pilek. Gejala-gejala penyakit skorbut ialah terjadinya pelembekan tenunan kolagen, infeksi, dan demam. Juga timbul sakit, pelunakan, dan pembengkakan kaki bagian paha. Pada anak yang giginya telah keluar, gusi membengkak, empuk, dan terjadi pendarahan. beberapa makanannya. Pada orang dewasa skorbut terjadi C setelah dalam dan bulan menderita kekurangan ialah vitamin

Gejala-gejalanya

pembengkakan

pendarahan pada gusi, gingivalis, kaki menjadi empuk, anemia, dan deformasi tulang. Penyakit sariawan yang akut dapat disembuhkan dalam beberapa waktu dengan pemberian 100 sampai 200 mg vitamin C per hari. Bila penyakit sudah kronik perlu diperlukan waktu lebih lama untuk penyembuhannya dan suplai vitamin C yang lebih ditingkatkan.

Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan melemahnya dinding kapiler-kapiler darah sehingga mempermudah pedarahan. Kekurangan vitamin C juga dapat mengakibatkan perubahan susunan tulang dan tulang muda (kartilase), gusi berdarah dan gigi.

C. Sumber Vitamin C

Sumber vitamin C sebagian besar berasal dari sayuran dan buah-buahan, terutama buah-buahan segar. Karena itu vitamin C sering disebut Fresh Food Vitamin. Buah yang masih mentah lebih banyak kandungan vitamin C-nya; semakin tua buah semakin berkurang kandungan vitamin C-nya. Mengkonsumsi buah dalam keadaan segar jauh lebih baik dari buah yang sudah diolah. Pengolahan pada buah-buahan dengan menggunakan panas, akan mengakibatkan kerusakan pada vitamin C. Vitamin C mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh oksidasi, panas, dan alkali. Karena itu agar vitamin C tidak banyak hilang, sebaiknya pengirisan dan penghancuran yang berlebihan dihindari. Buah jeruk, baik yang dibekukan maupun yang dikalengkan merupakan sumber vitamin C yang tinggi. Demikian juga halnya berries, nenas, dan jambu. Beberapa buah tergolong buah yang tidak asam seperti pisang, apel, pear, dan peach rendah kandungan vitamin C-nya, apalagi bila produk tersebut dikalengkan. Bayam, dimasak. brokoli, cabe hijau, dan kubis juga merupakan sumber vitamin C yang baik, bahkan juga setelah

Sebaliknya beberapa jenis bahan pangan hewani seperti susu, telur, daging, ikan, dan unggas sedikit sekali kandungan vitamin C-nya. Air susu ibu yang sehat mengandung enam kali lebih banyak vitamin C dibandingkan susu sapi. Pemberian ASI yang teratur dan sesuai dengan kebutuhan bayi dan balita membantu memnuhi kebutuhan tubuhnya akan vitamin C. Vitamin C mudah diperoleh jika mengkonsumsi makanan dengan benar. Konsumsi bahan sayuran dan buah dalam keadaan segar, dapat menyediakan kebutuhan tubuh akan vitamin ini. Hanya saja terkadang kita sering kurang memperhatikan cara pengolahan bahan yang benar, sehingga vitamin C rusak dan terbuang percuma. Enzym L-gulonolactone oxidase : merupakan rantai terakhir 4 enzim yang memproduksi vitamin C. Primata, marmot, beberapa jenis burung dan kelelawar membutuhkan vitamin c dari luar tubuh seperti makanan, karena tidak memiliki enzim ini.

I.2 PROPOLIS Propolis adalah zat yang di ekstrak dari resin yang dikumpulkan oleh lebah pekerja khusus yang tugasnya mencari resin (getah) dari daun yang baru tumbuh dan bagian kulit batang pohon tertentu. Oleh lebah pekerja, resin tersebut dicampur sedikit dengan lilin lebah, madu dan enzym sebelum akhirnya menjadi Propolis. Propolis gunanya sebagai lem untuk menambal lubang sarang lebah dan memperkuat sarang. Selain dari pada itu fungsi Propolis yang tidak kalah pentingnya bagi lebah adalah untuk membungkus (memumikan) bangkai

binatang yang masuk kesarang lebah agar tidak menyebarkan penyakit. Propolis bersifat disinfektan (anti bakteri) yang membunuh semua kuman yang masuk ke dalam sarang lebah. Lebah meliputi sarangnya dengan propolis untuk melindungi semua yang ada didalam sarang tersebut dari serbuan kuman, virus atau bakteri seperti: ratu lebah, telur, larva lebah, madu dan semua yang ada didalam sarang lebah madu. Propolis digunakan untuk celah kecil (sekitar 6 milimeter (0,24 di) atau kurang), sementara ruang yang lebih besar biasanya diisi dengan lilin lebah. Warnanya bervariasi tergantung pada sumber botani, yang paling umum yang cokelat gelap. Propolis lengket di dan di atas suhu kamar (20 Celcius). Pada suhu yang lebih rendah menjadi sulit dan sangat rapuh. Propolis mengandung ratusan bahan kimia dan para ilmuwan berhasil mengidentifikasi dan memberi nama sekitar 30an dari bahan-bahan tersebut. Komposisi Propolis dari sarang lebah umumnya terdiri dari kurang lebih 50% resin, 30 % lilin lebah, 10 % essential oils, 5 % Bee Pollen dan 5 % tanaman. Propolis sangat efektif untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan melawan bakteri yang resistant terhadap antibiotik buatan manusia. Dalam sebuah tes ilmiah dengan cell-culture test terbukti Propolis paling efektif melawan bakteri patogen jenis gram positif seperti Staphylococcus sp. (antara lain penyebab infeksi saluran kencing) , Clostridium sp.(antara lain penyebab gangguan perut/gastrointestinal), Corynebacterium diphtheriae (penyebab diphtheriae) dan jenis-jenis Streptococcus sp. (antara lain penyebab infeksi tenggorokan, infeksi sinus dan scarlet fever). Bakteri gram negatif yang juga efektif dilawan sisa-sisa

dengan Propolis antara lain Klebsiella pneumonia (penyebab pneumonia dan bronchitis) dan Pseudomonas sp. (antara lain penyebab infeksi pada luka).

Komposisi Propolis Komposisi propolis akan berbeda pada setiap sarang , satu tempat dengan tempat lain, dan dari musim ke musim. Biasanya propolis berwarna coklat gelap, namun dapat ditemukan bercorak warna hijau, merah, hitam dan putih, tergantung pada sumber-sumber damar /resin yang ditemukan di wilayah tertentu sarang lebah tersebut. Propolis yang dikumpulkan lebah dari getah pohon poplar kaya akan flavonoids. Secara tipical propolis dari daerah utara memiliki sekitar 50 konstituen, terutama balsams (50%), waxes (30%), esensial oil (10%), dan pollen (5%). Di beberapa wilayah Chili, propolis mengandung viscidone, sebuah terpene dari pohon semak Baccharis . Dan di Brazil, barubaru ini telah berhasil diisolasi naphthoquinone epoxide dari propolis merah, dan asam-asam prenylated (prenylated acids) seperti asam 4-hydroxy-3 ,5-diprenyl cinnamic acid telah didokumentasikan. Analisis terhadap propolis dari Henan, Cina, menemukan sinapic acid, isoferulic acid, caffeic acid, dan chrysin, yang mana tiga senyawa yang disebutkan pertama tadi menunjukan kemampuan anti-bacterial. Kandungan propolis jelas sangat bergantung dari sumber yang digunakan oleh setiap sarang lebah. Hal inilah yang bertanggung jawab terhadap banyak dan beragamnya klaim sehubungan dengan kandungan medisnya, dan kesulitannya dalam mereplikasi study klaim-klaim ilmiah sebelumnya Bahkan untuk sample meneliti/menyelidiki tersebut.

propolis yang diambil dari satu sarangpun dapat berbeda, sehingga untuk melakukan control secara klinis menjadi sulit. Propolis membangun mengandung kekebalan zat-zat dan yang dibutuhkan untuk

tubuh

mengaktifkan

kelenjar

Thymus. Zat-zat tersebut adalah :


o o o

Semua vitamin kecuali vitamin K. Semua mineral yang dibutuhkan tubuh kecuali Sulfur. 16 rantai Asam Amino Essensial yang dibutuhkan untuk regenerasi sel. Bioflavonoid, yaitu zat anti oksidan sebagai suplemen sel. Menurut penelitian, kandungan Bioflavonoid pada satu tetes propolis setara dengan bioflavonoid yang dihasilkan dari 500 buah jeruk.

Pengobatan alami; mengandung zat aktif yang berfungsi sebagai obat untuk berbagai macam penyakit. Fungsi pengobatan meliputi hal-hal sebagai berikut :
o

Sebagai antibiotik, antiviral dan sekaligus antifungal alami tanpa efek samping. Penyakit Dapat yang juga berhubungan bau di dengan yang lipatan bakteri, sangat ketiak

misalnya : typhus, diare/muntaber dan sebagainya. untuk karena ketiak dalam mengganggu,

terdapat bakteri atau jamur yang menyebabkan bau.


o

Penyakit yang berhubungan dengan virus, misalnya : demam berdarah, flu, TBC dan sebagainya. Penyakit yang berhubungan dengan jamur,

misalnya : eksim, panu, keputihan, ketombe dan sebagainya.

Anti peradangan (infeksi dan luka), misalnya : maag, luka luar, radang tenggorokan, sakit gigi, radang ginjal, lebam, luka bakar dan sebagainya. Sebagai anti kanker dan mutagenesis sel, misalnya : kanker tumor, mium, kista dan sebagainya. Berfungsi untuk membersihkan pembuluh darah dan detoksifikasi atau pembuangan racun, misalnya : asam urat, kolesterol, trigliserin, darah tinggi, jantung, stroke, diabetes mellitus dan sebagainya.

Berikut

adalah

pendapat

para

ahli

tentang

propolis

dan

kegunaan lain : 1. John Diamond MD; propolis mampu mengaktifkan kelenjar thymus yang berfungsi sebagai sistem imunitas tubuh. 2. Ray Kupinsel; propolis sebagai anti biotik alami yang mampu melawan berbagai macam penyakit tanpa efek samping 3. Profesor Arnold Becket; propolis mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur. 4. Russia Research Team (Tim Riset Rusia); Dalam propolis terdapat zat anti biotik alami dan anti viral, vitamin, asam amino, mineral yang sangat mujarab untuk penyakit mulut, tenggorokan. 5. Dr. Fang Chu (dokter di Lien Yu Kang Hospital RRT| Tiongkok); propolis berguna untuk penyakit kandungan lemak tinggi dalam darah dan untuk penyakit jantung. 6. Lembaga Riset Kanker Columbia, 1991; dalam propolis terdapat zat CAPE yang berfungsi mematikan sel kanker.

Dengan pemakaian zat CAPE secara teratur selama 6 bulan dapat mereduksi kanker sebanyak 50%.
7. Majalah anti biotik VP Kivalkina; propolis sangat efektif

untuk infeksi tanpa batas kadaluarsa.

II Pengaruh Pemberian Propolis Turki dan Vitamin C Terhadap Performa, Kecernaan, Produksi Telur dan Kualitas Telur pada Ayam Petelur Dibawah Temperatur Lingkungan yang Berbeda

Stress didefinisikan sebagai interaksi antara factor stress dengan reaksi perlindungan. Factor penyebab stress termasuk factor physiologis seperti iklim , lingkungan, nutrisi dan penyakit dan factor fisik seperti kepadatan kandang dan transportasi

( Freeman, 1987). Ternak dibawah stress lebih mudah terserang sakit dan pemberian obat menjad penting untuk memperbaiki kesehatan. langsung. Temperature yang cocok untuk unggas antara 16-250C (Filizcler et al, 2002; Cerci et al.,2003). Stress panas dimulai ketika temperature lingkungan meningkat diatas 250C dan mudah terlihat diatas 300C. stress panas pada ayam petelur adalah kombinasi dari temperature lingkungan dan kelembaban yang mempertahankan proses termoregulator untuk menghilangkan produksi panas secara efektif selama metabolism (Webster, 1983) Stress panas pada ayam petelur menurunkan PBB Hasilnya, residu obat-obatan meningkat dalam produk ternak dan mengancam kesehatan masyarakat secara

(pertambahan bobot badan), FI (feed intake), FE (feed efficiency), produksi dan kualitas telur dan meningkatkan mortalitas (Ciftci et al, 2005). Peneliti mencoba untuk meminimalisasikan pengaruh stress panas dengan menukar lingkungan dan ransum ayam petelur. Pendekatan lingkungan termasuk meningkatkan aliran udara diatas burung untuk meningkatkan kehilangan panas, dengan meningkatkan jumlah ventilasi atau dengan system pendingin pada kandang tertutup dan menurunkan kepadatan kandang. Modifikasi nutrisi biasanya dibuat dari ransum optimal untuk memenuhi kebutuhan ternak yang stress terhadap protein dan energy dan menyediakan beberapa tambahan nutrisi. Untuk tujuan ini pemberian antioksidan seperti Vitamin C, Vitamin E dan propolis digunakan pada ransum peternakan ayam petelur karena pengaruh anti stressnya dan karena sintesisnya menurun selama terpapar panas ( Tatli Seven et al, 2006; Ipek et al, 2007).

Vitamin

ditambahkan

pada

ransum

unggas

yang

dipelihara dibawah stress. Dari beberapa penelitian diketahui manfaat vitamin C berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan, produksi telur, kekuatan kerabang telur dan ketebalannya pada ayam petelur dan broiler yang stress (Bains, 1996; Tatli seven, 2006). Propolis bersifat adhesive, bewarna kuning tua sampai coklat dan berbau seperti resin (getah). Propolis dikumpulkan dari daun-daun dan bagian umum pohon-pohonan dan tanaman seperti pinus, oak, eucalyptus, poplar, kastanye dan lainnya oleh lebah madu dan dicampur dengan lilin (valle, 2000). Dibanyak penelitian ditemukan dengna propolis memberikan pengaruh positif seperti peningkatan FI, BW , peningkatan kandunga flavonoid , struktur, peningkatan rasa, antioksidan dan antimicrobial yang baik. Propolis kaya akan flavonoid, phenolic dan terpenoid (Kimoto et al, 1999; Prytzyket al 2003, wang et al, 2003). MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksankan dengan memperhatikan

kesejahteraan hewan ( animal welfare protocols), menggunakan 150 Hyline Whita Leghorn, umur 42 minggu, ayam dibagi menjadi 5 grup dari 30 ayam, ayam dibagi secara acak menjadi 1 theurmoneutral ( positife control), 1 heat stress (control ), heat stress + 3 perlakuan. ruangan Ayam diletakkan dikandang 24 pada temperatur yang dikontrol 22oC jam/hari

(thermoneutral, TN grup) atau 340 C 9 jam/hari dari 08.00-17.00 jam diikuti 220C 15 jam ( HS grup) dan diberi makan ransum dasar ataum ransum dasar dengan tambahan vitamin C ( 250 mg/kg asam askorbat/kg ransum, vitamin C grup ) atau 2 dosis propolis ( 2 dan 5 g propolis ekstrak ethanol.kg ransum P2 dan P5 grup). Masing-masing grup terdiri dari 5 ayam pada tiap

kandang ( 6 kandang), ayam yang mendapat cahaya 17 jam perhari diberi pakan ad libitum. Temperatur dan kelembaban dicatat tiap hari rata2 kelembaban relatif lingkungan
0

didalan

kandang 61.5 2.8% . temperatur harian di kandang 34.50 3.5 C, penelitian dilakukan dari tanggal 15 juni sampai 15 agustus. PEFORMA, KECERNAAN DAN KUALITAS TELUR Bobot badan telah dicatat diawal dan akhir penelitian untuk menentukan perubahan bobot badan, FI dijumlahkan tiap minggu. Selama perlakuan, mortalitas ditiap grup dicatat. Nomor telur dan bobot telur dicatat tiap hari. Secara acak 10 sample telur dari masing-masing perlakuan dikumpulkan untuk mengukur kualitas telur. Parameter yang diukur shape index, yolk index, albumen index, haugh unit, ketebalan kerabang telur dan berat kerabang telur. Kecernaan nutrisi diukur dengan mengumpulkan eksreta 2 kali sehari. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh penambahan vitamin C 3,4 dan 5. dan propolis pada

peforma, kecernaan dan kualitas telur diperlihatkan pada table

Table 3 . Pengaruh ransum dengan tambahan propolis dan vitamin C pada pertumbujan peforma dan produksi telur pada ayam petelur yang dipelihara dibawah stress panas TN
FI (g/ek/h ) BB awal (g) BB akhir (g) Produk si telur harian( %) Berat telur(g /adet) FCR 1.870.16b 2.280.1a 2.140.3ab 2.240.09
a

HS
105.924.1d 7
bc

VIT C
114.453.8 87

P2
110.023.
bc

P5
116.474 .93
b

P
P<0. 05

121.323.45
a

1,632.414. 50

1,651.191 0.89

1,65013.1 5

1,62011. 8

1,65419 .1

NS

1,912.428. 55
a

1,78416.4 2
c

1,845.810 .09
bc

1,804.42 5.36
BC

1,859.9 17.31
ab

P<0. 05

83.251.5a

693.36c

780.05ab

761.4b

774.96b

P<0. 05

63.200.78a

60.21.57c

61.391.53
ab

60.451.7 6
bc

62.752. 1
ab

P<0. 05

1.940.1 2
b

P<0. 05 P<0. 05

Mortali tas (%)

6.670.38a

3.330.41b

3.330.32
b

3.330.2 2
b

p>0.05 = signigficant

NS= non sifnificant

Dari tabel 3 dapat dijelaskan bahwa FI, bobot badan akhir produksi telur harian, bobot telur memiliki angka tertingi dan FCR yang rendah pada kondisi TN dibandingkan perlakuan yang lainnya, hal ini disebabkan , kondisi temperatur optimal ayam berkisar 18-240C. Pada kondisi TN tidak ada kematian. FCR diartikan baik (nilai FCR kecil) apabila ransum yang dimakan menghasilkan bobot badan yang tinggi. Selanjutnya peforma yang baik diikuti oleh perlakuan P-5 yaitu, ternak ayam terpapar

panas namun diberikan tambahan propolis didalam ransumnya agar pada saat terpapar panas (stress panas ) propolis yang dikenal sebagai anti oksidan dan meningkatkan nafsu makan ternak dapat membantu ternak homeostasis, selanjutnya diikuti oleh perlakuan yang diberi vitamin C dan P-2. Pada tabel ini dapat dilihat peforma ternak yang terpapar panas tanpa pemberian vitamin C dan propolis memiliki peforma terburuk dan persentase kematian tertinggi.

Table 4. Pengaruh ransum dengan tambahan propolis dan vitamin C terhadap kecernaan nutrisi TN
Bahan kering (%) Abu (%) 32.162.2 a Bahan organik( %) Protein kasar(% ) Serat kasar(% ) Ekstrak eter(%) 71.543.5 6a 67.565. 67c 69.444. 98b 69.24.76 b 69.975.6 6b P<0.05 1.540.01 a 1.490.0 3 1.510.0 14 1.490.02 1 1.520.01 9 NS 69.744.2 3a 65.573. 54c 67.183. 45b 66.524,2 bc 67.862.8 b P<0.05 68.25.34 a 28.472. 15b 63.184. 14c 29.181. 85b 66.355. 23a 29.242.6 7b 65.984.5 6ab 29.841.6 5b 66.414.6 a P<0.05 P<0.05 64.542.4 5a 3c

HS
61.333.

VIT C
63.124. 67b 9bc

P2
62.473.8 2ab

P5
63.853.5

P
P<0.05

p>0.05 = signigficant

NS= non sifnificant

Tabel 4 memperlihatkan kecernaan nutrisi yang dinilai dari bahan kering, abu , bahan organik, protein kasar, lemak kasar

dan ekstrak eter. Kondisi ternak pada TN memperlihatkan kecernaan bahan kering, abu, bahan organik, protein kasar, lemak kaar dan ekstrak eter yang dihasilkan tinggi. baik, karna protein Nilai berfungsi selanjutnya dalam diikuti pertumbuhan oleh ternak Jika dan yang kecernaan protein tinggi maka peforma yang dihasilkan juga perkembangan.

mendapat perlakuan P-5, ternak dengan stress panas dibantu homeostasis dengan pemberian propolis, diketahui vitamin C dan propolis berfungsi sebagai antioksidan, anti inflamasi, meningkatkan palatibilas dan penyerapan zat nutrisi. Sifat dari kedua anti oksidan ini pada akhirnya akan mempengaruhi sistem immune secara nyata. Lalu nilai selanjutnya diikuti ternka yang memperoleh vitamin C dan P-2. Namun pada penelitian ini kecernaan serat kasar tidak berpengaruh nyata dimasing-masing perlakuan.

Table 5. Pengaruh ransum dengan penambahan propolis dan vitamin C terhadap kualitas telur TN
Shape index Yolk index Haugh unit Albume n index Ketebal an keraban g (%) 0.3650.0 18a 0.3440.0 43c 0.3560.0 24b 0.3590. 01b 0.3590.0 12b P<0.05 68.833.2 5 35.182.0 5 78.996.9 9 6.570.87 34.561.7 2 77.155.6 6 6.280.89

HS
67.502.6 5

VIT C
67.482.5 .88

P2
67.8392 8

P5
67.971.9 NS

34.482.0 7 77.816.0 3 6.260.81

34.541. 83 77.966. 33 6.350.9

35.311.2 7 77.738.0 2 6.440.98

NS

NS

NS

Berat keraban g (g)

5.770.18 a

5.670.06 b

5.720.01 a

5.730.0 8a

5.740.07 a

P<0.05

p>0.05 = signigficant

NS= non sifnificant

Produk utama ayam petelur adalah telur, penilaian ini dilakukan terhadap shape index, yolk index, haugh unit, albumen index, ketebalan kerabang dan berat kerabang, nilai yang dilaporkan akan menjelaskan perlakuan mana yang paling baik sehingga dapat diterapkan dipeternakan yang sebenarnya. Diketahui dari hasil yang diperoleh dari 3 tabel hasil yang ditampilkan, kondisi ternak dilingkungan nyamannya akan selalu memberikan hasil yang optimal, baik dari segi peforma tubuh, kecernaan nutrisi dari ransum maupun kualitas produk yang dihasilkannya. Jika dibandingkan pemberian propolis 5 gram, propolis 2 gram, vitamin C , ternak TN dan ternak yang mengalami stress panas tanpa di beri apapun memperlihatkan kualitas telur (shape index, yolk index, haugh unit, albumen index, dan berat kerabang) yang diukur tidak berbeda nyata artinya segala perlakuan ini tidak berpengaruh terhap kualitas telur yang dihasilkan, namun perlakuan yang diberikan menghasilkan nilai yang berbeda nyata pada pengamatan ketebalan kerabang telur, perlakuan ternak yang stress panas kemudian diberikan propolis 5 atau propolis 2 atau vitamin C menghasilkan ketebalan kerabang telur yang tidak berbeda nyata ,namun berbeda nyata dengan ternak yang tanpa diberikan tambahan apapun. Ternak yang memperoleh P5 , P2 dan vitamin C memiliki kerabang telur yang lebih tebal dibandingkan ternak stress tanpa suplement.

KESIMPULAN

Ransum dengan penambahan antioksidan (vitmain C dan propolis) untuk ternak ayam petelur bisa menurunkan strees panas yang menginduksi kerusakan oksidatif. Pengaruh positif ini dibuktikan dengan adanya peningkatan peforma pertumbuhan dan kecernaan yang diikuti dengan peningkatan ketebalan kerabang telur dan bobot telur dibandingkanternak tanpa tambahan antioksidan. Perlakuan pemberian antioksidan pada penelitian ini yang paling efisien adalah dengan penambahan propolis 5 g/kg ransum.

DAFTAR PUSTAKA

P. Tatl Seven a, I. Seven b, M. Ylmaz a, U .G. S imsek. 2007. The effects of Turkish propolis on growth and carcass characteristics in broilers under heat stress. Animal Feed Science and Technology. 146 (2008) 137148 Shalmany, S. Khojasteh and Shivazad, M.. 2006. The Effect of Diet Propolis Supplementation on Ross Broiler Chicks Performance. Poultry Science 5 (1): 84-88, 2006. ISSN 16828356. Asian Network for Scientific Information Seven, Pinar Tatli. 2008. The Effects of Dietary Turkish Propolis and Vitamin C on Performance, Digestibility, Egg Production and Egg Quality in Laying Hens under Different Environmental

Temperatures. Asian-Aust. J. Animal Science. Vol 21 No.8: 1164-1170. Tekeli, Ahmet. Kutlu, Hasan Rustu and Celik, Ladine. 2011. Effect of Z. Officinale and Propolis Extracts on the Peformance, Carcass and Some Blood Parameters of Broiler Chicks. Poultry Science 1 (1): 12-23, 2011, 2006. ISSN 2152-2111/DOI: 10,3923/crps 2011. Academic Journals Inc. http://www.binaapiari.com/propolis-sang-penyembuh-luar-biasa/ http://www.kiathidupsehat.com http://id.wikipedia.org/wiki/Propolis http://obatpropolis.com D:\PASCASARJANA\propolis\propolis\Apa Itu Propolis Madu.htm http://www.smallcrab.com/kesehatan/658-sekilas-mengenalvitamin-c http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_C http://www.umm.edu/altmed/articles/vitamin-c-000339.htm Propolis

TUGAS JURNAL PRODUKSI TERNAK UNGGAS BERKELANJUTAN

DOSEN PAK ENGKUS

Disusun Oleh Mutia Primananda (1021204103)

Ilmu Peternakan

PASCA SARJANA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011

Anda mungkin juga menyukai