Anda di halaman 1dari 13

Ringkasan

PT kewalram Indonesia merupakan Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA), yang berlokasi di Jalan Raya Rancaekek Km.25 Desa Sukadana, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. PT Kewalram Indonesia didirikan berdasarkan Akta Notaris Soelaeman Ardjasasmita, SB No.36 tanggal 25 Oktober 1971. PT Kewalram Indonesia terdiri dari 3 Departemen, yaitu : Pemintalan, Pencelupan serta Pembordiran. Jumlah produksi rata-rata untuk Departemen Pemintalan adalah sebesar 78.000 bal/tahun. Departemen Pencelupan sebesar 11.000 ton/tahun dan Departemen Pembordiran sebesar 3.773.024 yard/tahun. Hasil produksi PT Kewalram Indonesia dipasarkan di dalam dan di luar negeri berdasarkan pesanan. Jenis produksi yang dihasilkan Departemen Pemintalan adalah benang Poliester 100% (PE), Poliester Viskesa (PV). Poliester kapas (PK). Departemen Pembordiran menghasilkan kain bordir, renda, sprei, sarung bantal dan aksesoris lainnya. Departemen Pencelupan memproses kain-kain dari Departemen Pembordiran dan dari Perusahaan lain. Jumlah karyawan PT Kewalran Indonesia hingga April 2003 tercatat sebanyak 2.141 orang yang terdiri dari 525 orang pria dan 1.616 orang wanita. Tingkat pendidikan karyawan mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi. Departemen Pemintalan memiliki luas bangunan 21.885 m yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan produksinya. Bangunan tersebut merupakan ruangan produksi, ruang kerja dan ruangan yang merupakan tempat penunjang proses produksi. Benang-benang hasil produksi Departemen Pemintalan dibuat berdasarkan pesanan dari dalam dan luar negeri. Departemen Pemintalan juga membuat benang-benang untuk kebutuhan pabrik tenun.

BAB I PENDAHULUAN Sejarah Pendirian Perusahaan PT Kewalran Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri tekstil. Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas ini, didirikan berdasarkan akta notaries Soelaeman Ardjasasmita No.36 tanggal 25 Oktober 1971. Pendirian perusahaan tersebut kemudian mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dengan dikeluarkannya Surat Keputusan No. 5/305/24 dan diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 1 tanggal 2 januari 1974. Izin yang lainnya antara lain : 1. Izin Presiden No. B 95/Pres/VII/71 tanggal 17 Juli 1971 2. Izin Menteri Perindustrian No. 419/M/VIII/1971 tanggal 25 September 1973. Adapun orang yang pertama kali mendirikan PT. Kewalram Indonesia ialah Mr. Chandrai, beliau adalah orang India berkebangsaan Inggris. Nama Kewalram sendiri diambil dari nama keturunan India, kemudian nama tersebut digunkan sebagai nama perusahaan yang memiliki cabang-cabang di berbagai Negara. Pembangunan PT Kewalram Indonesia dilaksanakan secara bertahap, yaitu :

1. Tahap I : Meliputi pembangunan kantor besar, Departemen Pemintalan dan Perumahan. Pembangunan tahap ini dimulai pada tahun 1974. 2. Tahap II : Meliputi pembangunan Departemen Pembordiran, yang dimulai pada tahun 1978. 3. Tahap III : Meliputi Pembangunan Departemen Pencelupan, yang dimulai pada tahun 1981. Lokasi dan Tata Letak Perusahaan Kantor pusat PT Kewalram Indonesia berlokasi di jalan Cikini II/8 Jakarta, dengan kantor cabangnya berada di jalan Anggrek No. 46 Bandung. Adapun lokasi pabrik itu sendiri berada di Jalan Raya Rancaekek Km 25, Desa Sukadana, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

Struktur Organisasi Untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran tertentu dengan melibatkan banyak orang diperlukansuatu organisasi yang baik. Organisasi merupakan alat manajemen dalam operasinya untuk mewujudkan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Baik buruknya suatu organisasi menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan dari rencana-rencana yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuannya, PT Kewalram Indonesia membentuk suatu organisasi yang mempunyai system organisasi yang berbentuk garis. Kedudukan tertinggi dipegang oleh Direktur Utama yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan kegiatan produksi perusahaan.

Dalam menjalankan tugasnya, seorang Direktur Utama diwakili oleh seorang Direktur yang bertugas mewakili Direktur Utama. Seorang Direktur membawahi seorang General Manager yang mempunyai tugas mengontrol seluruh aktivitas yang ada di lingkungan pabrik. Seorang General Manager membawahi beberapa Departemen yang dipimpin oleh seorang Manager. Seorang Manager membawahi Kepala Departemen yang bertanggung jawab penuh atas segala produksi yang berlangsung. Struktur organisasi PT Kewalram Indonesia dapat dilihat pada gambar 1.1.3 halaman 9 Adapun tugas-tugas pokok orang-orang yang mempunyai posisi tinggi adalah sebagai berikut: 1. Direktur Utama a. Mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan perusahaan. b. Melakukan pengawasan agar kegiatan produksi tidak mengalami kemunduran. c. Mengawasi pelaksanaan menajemen perusahaan. 2. Direktur a. Mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan yang ada di perusahaan. b. Memberkan petunjuk pada bagian yang di bawahnya bila mengalami kesalahan. c. Mengawasi pelaksanaan system manajemen mutu perusahaan. d. Mencari peluang untuk kemungkinan penambahan modal untuk perluasan usaha atau untuk mengganti mesin-mesin yang sudah lama.
3. General manager/ Manager Umum

a. Mengontrol seluruh aktivitas rutin yang ada di lingkungan pabrik. b. Mengkoordinasi seluruh departemen. c. Mengatur agar hubungan antar Departemen berjalan harmonis.

d. Membina hubungan formal dengan instansi pemerintah agar tercipta hubungan yang baik. e. Mengusahakan agar system manajemen mutu benar-benar diterapkan di lingkungan pabrik. 4. Manager Pemasaran a. Menghubungi konsumen agar mendapatkan order bagi perusahaan. b. Memberi bantuan saran kepada perusahaan dalam mengembangkan prodakprodak baru yang seusai dengan kebutuhan konsumen. c. Menyelesaikan komplain dari konsumen. 5. Manager Keuangan Tugas Manager Keuangan adalah melakukan pengawasan masalah-masalah keuangan di lingkungan perusahaan. 6. Manager Personalia a. Mengurus berbagai persoalan yang berhubungan dengan instansi pemerintah, yang dalam hal ini sebagi pembantu General Manager. b. Menerapkan dan mengawasi system disiplin kerja di lingkungan pabrik. c. Melakukan pelatihan-pelatihan dalam rangka penerapa system manajemen mutu, dengan bantuan tiap-tiap departemen. d. Melakukan penerimaan tenaga kerja sesuai kebutuhan tiap-tiap departemen. 7. Manager Teknik a. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebersihan di setiap departemen. b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan peralatan dan mesin-mesin yang berhubungan dengan proses produksi.

8. Quality Assurance Manager a. Mengontrol seluruh proses secara rutin di seluruh departemen, dan meyakinkan bahwa proses-proses tersebut telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan. b. Melakukan pengecekan terhadap proses yang sedang berjalan, dan juga terhadap hasil produksi. c. Melakukan pengawasan terhadap penerapan system manajemen mutu di seluruh departemen. d. Menghubungi agan/konsultan tertentu untuk melakukan eksternal auditing di lingkungan perusahaan.
e. Melakukan auditing secara internal di lingkungan perushaan, seperti mengecek

laporan keungan, ketersediaan spare part dan sebagainya. 9. Manager Spinning a. Merencanakan produksi dan mengatur keperluan-keperluan bahan baku yang dibutuhkan. b. Mengontrol masalah tenega kerja di lingkungan Departemen Spinning.
c. Bekerja sama dingan bagian pemasaran untuk mendapatkan order.

d. Melakukan pengawasan terhadap pemeliharaan mesin dan peralatan-peralatan lainnya yang menunjang kelancaran proses produksi di lingkungan Departemen Spinning. e. Menerapkan system manajemen mutu di lingkungan Departemen Spinning. f. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan pelatihan di lingkungan Departemen Spinning.
10. Embroidery dan Dye House Manager

a. Merencanakan produksi dan mengatur keperluan-keperluan bahan baku yang diperlukan Departemen Embroidery dan Dye House, disesuaikan dengan rencana yang telah ditetapkan. b. Mengontrol masalah ketenagakerjaan di lingkungan Departemen Embroidery dan Dye House. c. Mengawasi pemeliharaan mesin-mesin dan peralatan-peralatan yang menunjang proses produksi di lingkungan Departemen Embroidery dan Dye House. Jenis dan Jumlah Produksi yang dihasilkan 1. Departemen Pemintalan Departemen Pemintalan mempunyai lima unit pemintalan dengan prosuksi ratarata 78.000 bal/tahun. Benang yang dihasilkan antara lain : Polyester 100%, PolyesterViskosa 65%-35%(PV), Polyester-Kapas 65%-35%(PK). 2. Departemen Pembordiran Departemen Pembordiran mengolah kain grey menjadi produk jadi yaitu kain bordir. Kain grey tersebut dipesan dari perusahaan lain, kemudian diolah menjadi kain bordir di Departemen Pembordiran dengan menggunakan mesin khusus. Kain-kain hasil produksi Departemen Pembordiran ini semuanya diekspor keluar negeri dengan hasil produksinya antara lain : renda, sprei, sarung bantal, taplak meja, pakaian dan alat-alat rumah tangga lainnya yang dibuat dari kain renda. Jumlah produksi rata-rata Departemen Pembordiran adalah 3.773.024 yard/tahun. 3. Departemen Pencelupan Pada awalnya Departemen ini hanya menerima orde pencelupan dari Departemen Pembordiran saja, namun pada perkembangan selanjutnya Departemen ini juga menerima

order dari luar(perusahaan/pelanggan lainnya). Proses Pencelupan di Departemen Pencelupan PT Kewalram Indonesia biasa dilakukan untuk mencelup. a. Kain Poliester b. Kain Polyester-Kapas (65%-35%) c. Kain Polyester-Viskosa (65%-35%) d. Kain kapas e. Kain rayon f. Kain bordir nylon-poliester g. Kain bordir viskosa-polinosie h. Kain bordir kapas-poliester i. Kain bordir polyester-rayon Jumlah produksi rata-rata Departemen Pencelupan 11.000 ton/tahun Jumlah produksi rata-rata per tahun pada setiap Departemen dapat dilihat pada tabel 1.1.2 berikut : Tabel 1.1.2 JUMLAH PRODUKSI RATA-RATA PER TAHUN PADA SETIAP DEPARTEMEN Departemen Pemintalan Pembordiran Pencelupan Produksi/tahun 78.000 bal 3.973.024 yard 11.000 ton

Sumber : Departemen Personalia dan Umum PT Kewalram Indonesia Pemasaran Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh pemasaran barang hasil produksinya. Di PT Kewalram Indonesia setiap Departemen berbeda dalam system pemasarannya.

1. Departemen Pemintalan Benang-benang hasil produksi Departemen Pemintalan dibuat berdasarkan pesanan dari dalam dan luar negeri. Departemen ini juga membuat benang-benang untuk kebutuhan pabrik tenun. Untuk mendukung terciptanya pemasaran yang maksimal, maka PT Kewalram Indonesia merasa perlu mempunyai agen penjualan. Agen penjualan tersebut mempunyai tugas antara lain : melakukan survey pemasaran, memberikan informasi-informasi mengenai keadaan pasar dan memberikan data-data pesanan. 2. Departemen Pembordiran Semua kain hasil produksi dari Departemen Pembordiran merupakan pesanan luar negeri, antara lain : a. Eropa : Inggris, Jerman, Austria, Spanyol, Italia, Prancis, Belgia dan Belanda

b. Australia : Australia, Fiji c. Asia d. Amerika : Hongkong, Singapura, Turki dan Philipina : Kanada, Brazil, Argentina dan Panama

3. Departemen Pencelupan Departemen Pencelupan memproses kain-kain dari Departemen Pembordiran dan kain-kain dari pelanggan lainnya. Para pelanggan ini merupakan pelanggan perorangan maupun perusahaan yang kesemuanya berasal dari dalam negeri. Ketenagakerjaan Sumber Tenaga Kerja Penerimaan tenaga kerja baru dilaksanakan bila ada kekurangan tenaga kerja dalam menangani suatu pekerjaan. Kurangnya tenaga kerja tersebut disebabkan karena ada pegawai

yang berhenti ataupun perusahaan membutuhkan penambahan tenaga kerja. Penerimaan tenaga kerja ini didasarkan atas perjanjian dasar (basic agreement) PT Kewalram Indonesia, yaitu mengambil sebagian tenaga dari masyarakat sekitar lingkungan pabrik (+ 60 %) dari jumlah tenaga kerja yang ada. Sumber tenaga kerja tersebut dapat diambil dari : 1. Dalam perusahaan, yaitu dengan cara menempatkan karyawan pada jabatan tertentu untuk mengisi kekosongan jabatan tertentu tersebut. 2. Sumber tenaga kerja dari luar perusahaan, didapat dari : a. Lembaga-lembaga pendidikan yang mempunyai legalisasi pemerintah. b. Pelamar-pelamar yang melamar langsung ke perusahaan atau melalui Departemen Tenaga Kerja. System Penerimaan Karyawan System penerimaan tenega kerja yang dilakukan perusahaan meliputi : 1. Test tertulis 2. Test lisan (wawancara) 3. Pemeriksaan kesehatan oleh dokter perusahaan 4. Sebelum diangkat menjadi pegawai tetap, calon karyawan tersebut diwajibkan menjalani masa percobaan selama 3 bulan. Jika dalm masa 3 bulan tersebut ada kecocokan antara pihak perusahaan dengan calon karyawan tersebut diangkat menjadi karyawan tetap. Akan tetapi seandainya tidak ada kecocokan antara pihak perusahaan dengan calon karyawan, maka perusahaan dapat melakukan Pemutusan Hubungan kerja tanpa ada pesangon dari perusahaan.

Pengaturan Waktu Kerja Waktu kerja di PT Kewalram Indonesia terdiri dari dua macam, yaitu : 1. Waktu kerja shift, dimana setiap harinya selama 8 jam termasuk istirahat selama 30 menit, dengan pengaturan jam kerja sebagai berikut : a. b. c. Shift pagi Shift siang Shift malam : Pukul 06.00 14.00 : Pukul 14.00 22.00 : Pukul 22.00 06.00

Adapun perputaran shift untuk Departemen Pembordiran dan Departemen Pemintalan adalah sama, yaitu : 2 hari pagi, 2 hari siang, 2 hari malam dan 1 hari libur, dengan pengaturan waktu seperti tertera di atas. Bagi karyawan Departemen Pencelupan, dengan perputaran shift yang sama, namun hari liburnya telah ditetapkan, yaitu setiap hari minggu. 2. Waktu kerja non shift, umumnya untuk karyawan/staf dengan pengaturan waktu kerja sebagai berikut :
a.

Untuk karyawan atau staf, hari senin-sabtu Pukul 08.30 16.30 dikurangi waktu istirahat jam dan lembur jam, kecuali hari jumat dikurangi waktu istirahat dan waktu shalat Jumat selama 1 jam.

b.

Khusus untuk pengawai keamanan (Satpam) :

Shift I : Pukul 07.00 15.00 Shift II : Pukul 15.00 23.00 Shift III : Pukul 23.00 07.00

Pekerja yang telah bekerja selama enam hari berturut turut berhak mendapat waktu istirahat mingguan sekurang-kurangnya satu hari. Istirahat mingguan tersebut disesuaikan

dengan jadwal kerja masing-masing. Bagi karyawan shift, hari liburnya tidak selalu jatuh pada hari minggu. Tata Tertib Karyawan Karyawan PT Kewalram Indonesia harus memenuhi tata tertib sebagai berikut : 1. 2. 3. Setiap karyawan wajib masuk kerja pada setiap hari kerjanya. Karyawan harus hadir 15 menit sebelum waktu kerja yang telah ditentukan. Setiap karyawan wajib memasukan kartu absensi yang telah dimiliki pada tempat yang telah disediakan pada waktu masuk ataupun pulang kerja. 4. Bila karyawan tidak masuk karena alasan kepentingan pribadi, karyawan tersebut harus mengirimkan surat pada hari yang bersangkutan kepada atasannya. 5. Bila seorang karyawan tidak masuk kerja karena alasan mendesak dan tidak diberitahukan terlebih dahulu, paling lambat dua hari setelah tidak kerja, karyawan harus memberitahukan kepada atasannya dengan dilengkapi surat-surat syah.
6.

Khusus bagi karyawan yang masih dalam masa pervobaan diwajibkan memakai pakaian dinas, warna baju putih dan warna celana/rok hitam dantidak menjadi tanggungan perusahaan.

7.

Selama jam kerja karyawan harus memakai pakaian kerja atau pakaian dinas dan tanda pengenalyang sudah ditentukan oleh perusahaan.

8.

Para karyawan diharuskan mematuhi peraturan-peraturan atau petunjuk untuk keselamatan kerja demi keselamatan dan keamanan karyawan maupun perusahaan.

9.

Karyawan yang memiliki jabatan diwajibkan : a. Memberi contoh disiplin yang baik bagi karyawan.

b.

Memberi petunjuk mengenai pelaksanaan disiplin kerja, memperbaiki kesalahankesalahan bawahan dan memberikan peringatan bila perlu.

10.

Bagi petugas Satpam harus mencatat dan memberitahukan kepada pimpinan perusahaan bila ada pengunjung atau tamu sebelum mengijinkannya untuk menghadap.

11.

Pekerja yang sedang berdinas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut :


a.

Melakukan tindakan asusila serta melanggar norma-norma agama yang dianutnya dalam kompleks perusahaan, bersenda gurau di tempat kerja sehingga mengganggu pekerjaan dan efisiensi kerja.

b. c.

Berjualan di tempat kerja Membawa senjata tajam, senjata api, bahan peledak dan sebagainya yang dapat membahayakan dirinya maupun orang lain.

d. 12. 13.

Tidur pada jam kerja.

Karyawan tidak dibenarkan mengadakan kesepakatan untuk tidak bekerja. Karyawan ikut membawa citra dan nama baik perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai