Anda di halaman 1dari 4

AKHLAK

Pengertian Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabiat, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan khaliq atau dengan sesame makhluk. Rasulullah saw bersabda : sesungguhnya hamba yang paling dicintai Allah ialah yang paling baik akhlaknya. Ada dua pendekatan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistic (kebahasaan) dan pendekatan terminology (peristilahan). Akhlak berasal dari bahasa arab yakni khuluqun yang menurut loghat diartikan : budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalakun yang berarti kejadian, serta erat hubungan dengan khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti diciptakan. Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk dan antara makhluk dengan makhluk. Secara terminology kata budi pekerti yang terdiri dari kata budi dan pekerti. Budi adalah yang ada pada manusia, yang berhubungan dengan kesadaran, yang di dorong oleh pemikiran, rasio, atau character. Pekerti adalah apa yang terlihat pada manusia karena di dorong oleh hati, yang di sebut behavior. Jadi, budi pekerti merupakan perpaduan antara hasil rasio dan rasa yang termanifestasikan pada karsa dan tingkah laku manusia. Sedangkan secara terminology akhlak suatu keinginan yang ada di dalam jiwa yang akan dilakukan dengan perbuatan tanpa intervensi akal/pikiran. Menurut Al Ghazali akhlak adalah sifat yang melekat dalam jiwa seseorang yang menjadikan ia dengan dengan mudah tanpa banyak pertimbangan lagi. Sedangkan sebagian ulama yang lain mengatakan akhlak itu adalah suatu sifat yang tertanam didalam jiwa seseorang dan sifat itu akan timbul di setiap ia bertindak tanpa merasa sulit (timbul dengan mudah) karena sudah menjadi budaya seharihari. Definisi akhlak secara subtansi tampak saling melengkapi, dan darinya kita dapat melihat lima ciri akhlak yang terdapat dalam perbuatan akhlak, yaitu : Pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya. Kedua, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. Ini berarti bahwa saat melakukan sesuatu perbuatan, yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur dan gila. Ketiga, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan dan keputusan yang bersangkutan. Bahwa ilmu akhlak adalah ilmu yang membahas tentang perbuatan manusia yang dapat di nilai baik atau buruk. Keempat, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara.

Kelima sejalan dengan ciri yang keempat, perbuatan akhlak (khususnya akhlak yang baik) adalah perbuatan yang dilakukan karena keikhlasan semata-mata karena Allah, bukan karena dipuji orang atau karena ingin mendapatkan suatu pujian. Dan disini kita harus bisa membedakan antara ilmu akhlak dan akhlak itu sendiri. PEMBENTUKAN AKHLAK Pandangan tentang eksistensi akhlak : Terdapat dua aliran tentang akhlak manusia : 1. Akhlak adalah insting (garizah) yang dibawa manusia sejak lahir. Jadi akhlak adalah pembawaan manusia, yaitu kecenderungan kepada fitrah yang ada pada dirinya. Akhlak tumbuh dengan sendirinya tanpa dibentuk atau diusahakan (gairu muktasabah). 2. Akhlak adalah hasil pendidikan, latihan atau pembinaan yang sungguh-sungguh. Akhlak adalah hasil usaha (muktasabah).

Metode pembentukan akhlak :

Dalam islam pembentukan akhlak dilakukan secara integrated, melalui rukun iman dan rukun islam. Ibadah dalam Islam menjadi sarana pembinaan akhlak.

Petunjuk penggunaan akhlak dalam islam : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Memilih pasangan hidup yang beragama Banyak beribadah saat hamil Mengadzani saat kelahiran Memberi makan yang halal dan bergizi Mencukur rambut dan khitanan sebagai tanda kesucian Aqiqah, isyarat menerima kehadiran sang anak Member nama yang baik Mengajari membaca Al-Quran Mengajari shalat sejak umur tujuh tahun

Faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak :


1. Aliran Nativisme

2. Aliran Empiris 3. Aliran Konvergensi 4. Islam 1.Akhlak Kepada Allah a. Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya. Seseorang muslim beribadah membuktikan ketundukkan terhadap perintah Allah.

b. Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi, baik di ucapkan dengan mulutmaupun dalam hati. Berzikir kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati. c. Berdoa kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Doa merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhdap segala sesuatu. Kekuatan doa dalam ajaran Islam sangat luar biasa, karena ia mampu menembus kekuatan akal manusia. Oleh karena itu berusaha dan berdoa merupakan dua sisi tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh dalam aktifitas hidup setiap muslim. Orang yang tidak pernah berdoa adalah orang yang tidak menerima keterbatasan dirinya sebagai manusia karena itu di pandang sebagai orang yang sombong ; suatu perilaku yang tidak di sukai Allah. d. Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan. e. Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah. 2. Akhlak Kepada Sesama Manusia A. Akhlak Kepada Diri Sendiri a. Sabar, yaitu perilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya. Sabar di ungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangannya dan ketika di timpa musibah. b. Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa terhitung banyaknya. Syukur di ungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan Alhamdulillah, sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan dengan menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan aturan-Nya. c. Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirakan ketenangan jiwa, menjauhkan diri dari sifst iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak menyenangkan orang lain. B. Akhlak Kepada Orang Tua Akhlah kepada ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan dan perbuatan. Berbuat baik kepada ibu bapak di buktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan antara lain : menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih dengan cara bertutur kata sopan dan lemah lembut, menaati perintah, meringankan beban, serta menyantuni mereka jika sudah tua nanti dan tidak mampu lagi berusaha. C. Akhlak Kepada Keluaraga

Akhlak terhadap keluarga adalah mengembangkan kasih saying di antara anggota keluarga yang di ungkapkan dalam bentuk komunikasi. Komunikasi yang di dorong dalam rasa kasih saying yang tulus akan di rasakan oleh seluruh anggota keluarga. Apabila kasih saying telah mendasari komunikasi orang tua dengan anak, maka akan lahir wibawa pada orang tua . Demikian sebaliknya, akan lahir kepercayaan orang tua pada anak oleh karena itu kasih saying harus menjadi muatan utama dalam komunikasi semua pihak dalam keluarga. Dari komunikasi semacam itu akan lahir keterikatan batin, keakraban, dan keterbukaan di anatara anggota keluarga dan menghapuskan kesenjangan di antara mereka. Dengan demikian rumah bukan hanya menjadi tempat menginap, tetapi betul-betul menjadi tempat tinggal yang damai dan menyenagkan, menjadi surge bagi penghuni nya. Melalui komunikasi seperti itu pula di lakukan pendidikan dalam keluarga, yaitu menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anak sebagai landasan bagi pendidikan yang akan mereka terima pada masamasa selanjutnya. 3. Akhlak Kepada Lingkungan Misi agama Islam adalah mengembangkan rahmat bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada alam dan lingkungan hidup. Misi tersebut tidak terlepas dari tujuan di angkatnya manusia sebagai khalifah di muka bumi, yaitu sebagai wakil Allah yang bertugas memakmurkan, mengelola dan melestarikan alam. Berakhlak kepada lingkungan hidup adalah menjalin dan mengembangkan hubungan yang harmonis dengan alam sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai