Anda di halaman 1dari 2

Posisi bridging telah dipelajari pada saat penderita akan buang air besar.

Penderita berbaring terlentang fleksi panggul dan lutut dan mengangkat pelvis dari tempat tidur. Untuk penderita yang gemuk atau kesadarannya masih lemah dibutuhkan oleh 2 orang perawat, satu orang mengangkat bokong, dan satu orang perawat memegang tungkai dalam keadaan fleksi lutut. Posisi ini sangat dianjurkan mulai dini, dan keuntungannya adalah melawan synergy pattern pada tungkai, memudahkan nursing care, misalnya penggunaan bedpan, mencegah ulkus dekubitus, persiapan latihan duduk, dan merangsang pola penyembuhan otot-otot tungkai yang proksimal.

Rolling
Rolling merupakan kegiatan rutin bagi penderita hemiplegia yang merupakan permulaan mobilisasi aktif yang berguna dalam pengembangan motorik selanjutnya. Posisi terlentang, kedua lengan lurus ke atas dan kedua tangan clasp hand (menelungkup), tangan yang lumpuh di sebelah luar. Gerakan dimulai dari ayunan tangan ke samping, rotasi gelang bahhu, kemudian tubuh, panggul kemudian tungkai. Biasanya rolling pada sisi yang lumpuh adalah lebih mudah dari pada sisi yang sehat. Rolling dapat dilakukan dengan kedua lengan lurus ke atas dengan kedua lutut fleksi, kemudian dilakukan rolling ke kiri dan ke kanan atau lengan ke arah sebelah kanan pinggul dan tungkai kea rah sebelah kiri.

Latihan Luas Gerak Sendi (Range of motion)


Pasif exercise diberikan pada penderita yang kekuatan ekstrimitas di bawah 2; aktif assistif untuk kekuatan ototnya 2. Sedangkan untuk kekuatan otot ekstrimitasnya di atas 3 maka dilakukan aktif exercise.

Latihan Sendi Bahu dan Mobilisasi scapula


Lengan dalam keadaan lurus external rotasi anti spastic, baik posisi terlentang maupun pada posisi miring. Mobilisasi scapula penting untuk menghindarkan terfiksirnya scapula dalam keadaan abduksi dan gelang bahu retraksi. Setelah dilakukan mobilisasi dilanjutkan dengan memberikan stimulasi atau penekanan terhadap lengannya.

Sendi Paha
Pada sendi paha dalam keadaan pola antispastik, dimana kaki dalam keadaan abduksi, fleksi genu dan dorsofleksi lutut, pada sendi-sendi yang digerakkan adalah merupakan latihan menyeluruh. Latihan menumpukan berat badan pada kaki yang lumpuh dengan mengangkat kaki yang sehat ke atas.

Latihan Duduk
Pada tahap pertama, latihan dilakukan secara pasif, dengan sasaran utama adalah untuk mencegah komplikasi sekunder. Adapun pada latihan ini yang diperhatikan adalah toleransi, yaitu kemampuan untuk mempertahankan posisi tersebut tanpa adanya keluhan, keseimbangan (balance), yaitu kemampuan mempertahankan keseimbangan dalam posisi tersebut. Yang sering dilupakan oleh dokter dan therapist adalah faktor balance. Latihan ini berhasil bila penderita telah dapat duduk selama 30 menit tanpa keluhan. Latihan duduk secara aktif, segera dimulai setelah toleransi baik serta penderita tampak cukup kuat.

Latihan Berdiri (Standing Exercise)


Pada latihan ini yang diperhatikan adalah sasarannya juga toleransi dan keseimbangan. Keseimbangan dapat dicapai jika tungkai yang sehat cukup kuat dan

Anda mungkin juga menyukai