Anda di halaman 1dari 25

Perkembangan Telekomunikasi Indonesia

Basuki Yusuf Iskandar


Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi

Desember 2007

Supply sides
Infrastructure Manajemen resources Teknologi SDM Kebijakan affirmetive industri DN

Market Governance
New entrant policy Kompetisi Struktur produk (jenis ijin) Cross-ownership Competitive safeguard

Demand side
Kebijakan tarif Perlindungan konsumen Kebijakan distribusi Public Education utk Transformasi budaya ke Information Society

Strategic goals : 1. Semakin murah & Kualitas meningkat 2. Merata (Desa Berdering 2009, Desa Pinter 2015) 3. Meningkatnya produksi domestik 4. Penggunaan IT secara produktif & bijak
Supply

Instruments :
Regulasi dan kebijakan Perizinan Financing Enforcement

KONDISI EXISTING

Regulasi
UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi PP No. 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi KM. 21/2001 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi KM.20/2001 tentang Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi.

Backbone Internasional
SATELLITE International SUBMARINE CABLE NETWORK International

using INTELSAT

Sea-Me-We 3, Sea-Me-We 2, APCN, TPC, JS Total capacity: 1,73 TBps

Access to INTELSAT Using ground segment in Cibinong

DMCS, TIS, Sea-Me-We 4 Total capacity: 320 GBps

Backbone Domestik
Fiber Optic
Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi Jawa, Sumatera, Batam, Sulsel, Kalsel

Microwave Link

Satellite
Palapa C2, 24.transponder CBand dan 4 transpdr Ku Band
TELKOM-1; kapasitas 24 trspdr C-Band dan 12 trspdr extended C-Band. Palapa B4; kapasitas 24 trspdr C-Band TELKOM-2 (sudah diluncurkan th 2005) menggantikan Palapa B4, kapasitas 24 trspdr C Band TELKOM-3 (rencana peluncuran 2008), kapasitas 48 trspdr C-Band

Jawa, Sumatera, Batam, Babel, Bali, NTB, Sulawesi, Kalimantan

Trans Sumatera Batam Babel Jawa Bali NTB NTT Kalimantan Sulawesi

Jawa, Bali

Palapa C2, extended CBand

Jaringan Akses
Operators Technology Coverage Total Subscriber (Dec. 2006)
~ 8,7 millions

PSTN Seluler

Telkom, Indosat, BatamBintan Telkomsel; Indosat; Excelcomindo; Sampoerna Tel; Mobile8; Natrindo; HCI; Smart Telekom Bakrie(Esia); Telkom (Flexy); Indosat (Starone) Many operators (SME majority) -PSN (ACeS), Satelit Garuda-1 -Amalgam (Iridium)

Copper

National, Regional National; Regional (Bakrie)

GSM, CDMA450, cdma20001x, WCDMA

~ 63 millions

FWA BWA Satelit

cdma20001x

Per area code

~ 5.75 millions

Freq hopping, spread spectrum - Digital - Digital

Regional

~ 500 millions

- Asia Pacific - Worldwide

Penetrasi Telekomunikasi

Palapa Ring

Palapa Ring
adalah proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan jaringan serat optik nasional, yang akan menjangkau 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia Jaringan ini akan menjadi tumpuan semua penyelenggara telekomunikasi dan pengguna jasa telekomunikasi Jaringan ini akan terintegrasi dengan jaringan yang telah ada milik penyelenggara telekomunikasi

Rencana Jaringan : Palapa O2 Ring


33 Provinsi, 400s residences, 1+7 Ring
Existing Network
Sabang Banda Aceh Meulaboh

Kalimantan

Meda n

Tapaktuan
Sibolga

Tarakan
Singkawan g Batam

Sulawesi Tobelo
o
Manokwari Biak

Toli-toli

Padang Natal Bengkulu

Pontianak
Palemban g

Kalianda

Belitung o Sampit Banjarmasin Jakarta

Samarind a Balikpapa Pal u n

Manado Gorontalo o Luwu k Kendari

PALAPA RING plans


o o o Nabire o

Palop o o

Salawo ati

Sumatera

Jawa

Tual Cirebon Ujungpandang o o Dobo Semarang Reo Maumere Surabaya Larantuka Gilimanuk o o o Saumlaki Kalabahi Ketapang Merauke Karangasem o Atambua Mataram Kupang Sumbawa Waingapu

o Ambon

Maluku - Irian

Nusa Tenggara

Manfaat
Ketersediaan layanan telekomunikasi dari voice hingga broadband sampai seluruh kota/kabupaten Akan terjadi efisiensi investasi yang akan mendorong tarif layanan telekomunikasi semakin murah. Terjadi percepatan pembangunan dalam sektor telekomunikasi khususnya di Indonesia Bagian Timur, dan akan mendorong bertumbuhnya varian penyelenggaraan jasa telekomunikasi dan aplikasinya. Keberadaan aplikasi seperti distance learning, telemedicine, egovernment dan aplikasi lainnya, dapat diimplementasikan hingga mencapai kota/kabupaten Percepatan pengembangan potensi ekonomi di wilayah.

Universal Service Obligation

Reformasi Kebijakan Program KPU/USO


2003-2004
Dana USO hanya untuk satu tahun anggaran Berbasis kontrak pengadaan barang: Asset milik Pemerintah Asset dikelola Pemerintah Pengadaan hanya untuk satu tahun anggaran yang bersangkutan (single year) Pengoperasian dan pemeliharaan merupakan kegiatan terpisah Risiko pemeliharaan dan pengelolaan ditanggung Pemerintah Tidak menjamin sustainabilitas akses dan layanan telekomunikasi

2007-2013
Dana USO di-earmark hanya untuk USO dan saldo akhir tahun menjadi saldo awal tahun berikutnya. Berbasis pembiayaan terendah atas kontrak layanan (servicebased contract) Asset milik/dikelola operator Pengadaan untuk 5 (lima) tahun (multi-years) Pengoperasian dan pemeliharaan merupakan bagian integral dari kontrak Risiko pengelolaan pada operator Memungkinkan sustainabilitas akses dan layanan telekomunikasi

Program

JANGKA PENDEK

JANGKA MENENGAH

JANGKA PANJANG

15

Rencana Deployment

Telekomunikasi ke depan

Latar Belakang: Perubahan Paradigma

Perubahan Paradigma dalam Telekomunikasi

Item
Pasar Regulasi Infrastruktur Struktur Industri Penyaluran Informasi Infrastruktur Major Infrastruktur Jaringan akses Skema pentarifan Basis Industri Terminal

Paradigma Saat Ini


Kompetisi Terbatas Ketat dan Parsial Telekomunikasi vertikal format terpisah untuk Suara, Data, Teks, Gambar Hybrid Analog dan Digital Circuit-Switched didominasi Saluran narrowband berdasarkan waktu dan jarak Industrial Economy Dedicated with service

Paradigma Ke Depan
Kompetisi Penuh Light touch regulation dan terintegrasi Informasi Horisontal format Multimedia (konvergensi) Seluruhnya Digital Packet-Switched (IP Based) Dominasi oleh saluran broadband berdasarkan volume (byte) Knowledge based Economy integrated

Perkembangan TIK

Kondisi Penyelenggaraan Pada Era Full IP


LAYANAN INFRASTRUKTUR IP FULL
konvergensi antara voice, data, video dan broadcasting switching berubah dari circuit switch menjadi packet switch (softswitch) transport berubah dari TDM based menjadi IP based access menuju integrated access/fixed-wireless convergence (wireless WIFI, WiMAX, Cellular, Wireline xDSL)

DEVICE

satu gadget dapat melakukan seluruh jenis layanan komunikasi software kearah open system

METODE CHARGING LIFE STYLE CONTENT

dari waktu dan jarak

menjadi volume trafik

menuju ke information society mempunyai peranan penting

LISENSI LISENSI Konten

REGULASI 2011

PERANGKAT

SPEKTRUM SPEKTRUM

Jasa Pembawa

STANDAR & OPERABILITAS STANDAR & OPERABILITAS dan perangkat 59 tipe 59 tipe Access & Transport Sertifikasi alat Aplikasi / Konten dan perangkat Sertifikasi alat

Penyiaran Penyiaran

KELAS

PITA

Jaringan

Protokol Perangkat

KONSUMEN KONSUMEN Security & Privacy Not Available Not Available QoS
Provision of location information Right and presence management Number Portability

PENOMORAN PENOMORAN Wilayah Penomoran yang sederhana Penomoran Nasional sudah efisien Sudah mengakomodasi penomoran IP based

INTERKONEKSI INTERKONEKSI
Based on time and range Based on time and range Sudah Type : : Type -Originating mengakmodasikan -Originating -Terminating -Terminating IP -Transit -Transit

Penutup

Peran Perguruan Tinggi


Meningkatkan SDM di bidang IT yang memadai baik jumlah maupun kualitas Melakukan riset dan pengembangan secara ilmiah di bidang telekomunikasi. Melakukan kajian ilmiah terhadap regulasi eksisting dan memberikan masukan kepada Pemerintah untuk regulasi yang akan datang

Penutup
Penetrasi telekomunikasi di Indonesia masih relatif rendah namun menunjukkan pertumbuhan yang cepat terutama di kota-kota besar Palapa Ring dan Program USO hadir sebagai alternatif jawaban terhadap kesenjangan digital (konektifitas) Regulasi eksisting secara bertahap menuju kepada regulasi konvergen

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai