Anda di halaman 1dari 20

UNIT KERJA PRESIDEN Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan

Keselamatan Transportasi
Laporan Kepada Bapak Wakil Presiden RI
13 Oktober 2010

1 2

Kondisi Transportasi Perkeretaapian Indonesia

Kecelakaan Perkeretaapian Terkini: Komparasi dengan Perhubungan Udara

Penanganan Kecelakaan Kereta Api: Jangka Pendek dan Jangka Menengah/Panjan 3

KONDISI KERETA API DI INDONESIA BERMASALAH DARI ASPEK BISNIS, KESELAMATAN DAN KEAMANAN SERTA REGULASI
Konsentrasi di Jawa, Jabotabek Belum Optimal Kondisi Sarana-Prasarana Rawan Kecelakaan
Jumlah perlintasan sebidang berpotensi konflik : tidak dijaga resmi (3415 unit) dan ilegal (479 unit) > resmi dijaga (1164 unit) sehingga rawan kecelakaan. 204 set persinyalan elektrik untuk 12 DaOps tidak tersebar merata.
Jumlah kecelakaan KA
KA vs KA 2007 2008 2009 Sept10 2 2 4 0 Anjlok/ Terguling 85 86 54 46 Total 87 88 56 46

Regulasi dan Regulator Perkeretaapian Perlu Perbaikan Mendasar

Jumlah jaringan KA 6.535 km

(beroperasi 4.773 km [73%], 1.762 km [27%] tidak beroperasi) penumpang di Jawa (98%) Sumatera (76% ;CPO & batubara)

Ditjen Perkeretaapian

sudah terbentuk 5 tahun 23/2007 belum sepenuhnya memiliki peraturan perundangan sebagai turunannya Ditjen Perkeretaapian perlu ditingkatkan sesuai perannya Direktorat yang spesifik menangani Keselamatan sesuai amanat UU, masih tergabung dengan Direktorat Teknik Sarana

UU Perkeretaapian No.

Konsentrasi angkutan

Angkutan barang dominan di Baru mengangkut 2-3 % dari

Kompetensi SDM dalam

jumlah perjalanan orang di Jabodetabek dan 4% dari transportasi publik


Volume muatan KA

Belum terdapat


2004 2005 2006 2007 2008

Org (juta)

Barang (ton) 17.45 17.33 17.48 17.03 19.55

149.70 151.49 161.29 175.46 197.77

2007 Meninggal 34

2008 45

2009 46

2010 42

PEMBAGIAN WEWENANG ANTARA REGULATOR DAN OPERATOR KURANG JELAS DALAM HAL PENANGANAN INFRASTRUKTUR

Ditjen Kereta Api

PT. Kereta Api Indonesia

Regulator

Operator

Regulasi

Pengawasan

Pelatihan Public Service Operasi Pendapatan Negara (Pajak, TAC, Dividen)

KM, PM, SOP, Juklak, Juknis Penyedia Pengawas dan Sertifikasi Pelatihan Penyedia

IP dan IM

INFRASTRUKTUR (IMO) Terdapat tumpang tindih tanggung jawab pembangunan dan perawatan infrastruktur
44

KONSEP BISNIS PERKERETAAPIAN YANG BERLAKU SAAT INI kurang kondusif untuk mengundang investasi swasta

IMO TAC astructure Maintenance and Operations) (Track Access Charge)

PSO (Public Service Obligation)

kewajiban negara yang harus dibayarkan kepada operator kereta api atas PTKAI Pedoman Tarif per Km/penumpa selisih wajib membayar TAC kepada P Abebankan dalam menggunakan infrastruktur yang berkompetensinyal, merawat Jalan Rel dan Sinyal, melalui lelan . Seharusnya dapat dikerjakan oleh siapa saja negara (jalan rel, untuk dll). ntuan jumlah PSO dilakukanbermasalah karena tidak ada yang bertanggungjawab dengan jelas atas infrastruktur p . Dalam jangka panjang akan oleh Ditjen Anggaran dan DitjenKA di awal tanpa melibatkan masukan dari PT KAI.

goperasian.

Masih mengacu kepada SKB 3 Menteri (Menhub, Menkeu dan Kepala Bappenas) yaitu
KM 19/1999 tentang PSO, IMO dan TAC Hanya dikelola oleh 1 operator (PT KAI) dengan 6 anak perusahaan PT KAI mengalami kerugian tahun 2007-2008, dan baru surplus 2009 (termasuk penyewaan properti)

1 2

Kondisi Transportasi Perkeretaapian Indonesia

Kecelakaan Perkeretaapian Terkini: Komparasi dengan Perhubungan Udara

Penanganan Kecelakaan Kereta Api: Jangka Pendek dan Jangka Menengah/Panjan 3

PANDANGAN MEDIA DUNIA ATAS KECELAKAAN KA DI INDONESIA

Accidents are common in the Indonesian transportation system, where more than a decade of under-investment has resulted in creaking infrastructure. , October 3, 2010,

Indonesia has been hit by a series of plane, train and ferry accidents in recent years that have killed hundreds. Experts say the countrys dilapidated infrastructure, poor law enforcement, corruption and a tendency to ignore even basic safety standards were partly to blame. Pilots from one now-defunct airline told The Associated Press they were occasionally forced by financially strapped owners to take off even when they knew they were putting lives at risk - Associated Press, October 3, 2010

The crash underscored the countrys continuing problems with inadequate -and sometimes unsafe- transportation networks The Wall Street Journal, October 4 2010
7

Kecelakaan kereta api terkini (1/3)

STASIUN PETARUKAN, PEMALANG 2 Oktober 2010 pukul 02.45 WIB

sung ke Surabaya, tetapi masuk jalur 3 sehingga menabrak KA Senja Utama yang sedang berhenti me
Human Error

Seharusnya ada sepur sayap

Prasarana Tidak Memadai

KECELAKAAN KERETA API TERKINI (2/3)

Bdg-Yogyakarta-Surakarta-Surabaya 21 Januari dan 24 Januari 2010

a karena kerusakan hampir di semua daerah perlintasan yang dilalui bonek. 20 palang rusak, kaca loko

Security Issue
SOLO 2 Oktober 2010 pukul 02.39 WIB

ur 2 danmenyerempet KA Ekonomi Gaya Baru Malam di jalur 1. 1 orang tewas dan 4 orang luka-luka.

mpari penumpang karena menduga mereka adalah supporter bola, sehingga mengganggu kinerja PPKA

KECELAKAAN KERETA API TERKINI (3/3)

PATAL SENAYAN 6 Oktober 2010 pukul 18.30 WIB KRL Tn. Abang-Serpong menabrak truk sampah dinas kebersihan DKI yang mog

Pelanggaran Sinyal KA

Buntut truk terseret sekitar 30 m dan menabrak tiang jaringan listrik untuk KRL. Indikasi penyebab: supir melanggar sinyal KA, atau tenaga magnetik rel menyeb

Security Issue

RANGKASBITUNG 11 Oktober 2010 pukul 01.25 - 03.00 WIB

karan 25 gerbong kereta yang diparkir di stasiun dengan aliran listrik sudah dimatikan/tidak beroperasi,

asih dalam penelitian Puslabfor Polri, namun kuat dugaan adanya kesengajaan

10

faktor penyebab terjadinya kecelakaan ka


PERALATAN DAN TEKNOLOGI

BENCANA ALAM DAN KESENGAJAAN/SABOTASE akaan yang diakibatkan karena sarana, prasarana dan teknologi adalah: safety zone

ing system

HUMAN ERROR Sebab utama bencana alam: banjir/longsor, Sabotase : kesengajaan Sebab utama kecelakaan human error : Kondisi kesehatan yang tidak prima Tidak menjalankan SOP Kasus banjir/longsor: terendamnya rel akibat lumpur Sidoarjo. Kasus sabotase: terbakarnya 24 gerbong KA di Stasiun Rangkas Bitung. Pelemparan batu oleh suporter fanatik. Perusakan prasarana (palang) oleh suporter.

ak sehat

Kondisi beberapa kasus sarana dan prasarana: Gangguan rem pada KA. Gangguan pada wesel. Gangguan peralatan persinyalan akibat petir.

Kondisi SDM PT KAI saat ini: Jumlah SDM (diklat/sertifikasi: 6.698 orang [25% SDM PT KAI]). 40% mendekati usia pensiun. Rata-rata pendidikan masinis adalah SMP dengan usia minimal 40 tahun.

Sertifikasi dan diklat mengikuti ketentuan sertifikasi secara global (seperti bidang pelayaran dan penerbangan di Indonesia) yang memisahkan secara tegas adanya lembaga diklat dan lembaga sertifikasi dan tidak dalam satu atap kelembagaan.
11

Peremajaan kondisi persinyalan, telekomunikasi, dan instalasi kelistrikan

Peningkatan keamanan

Pasca Kecelakaan tahun 2007, sektor penerbangan melakukan perbaikan mendasar

Transformasi Pembentukan Timnas Evaluasi Keselamatan Dan Keamanan Transportasi (EKKT) Pembentukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) 2009: larangan terbang ke Eropa dicabut Setelah 2007 kecelakaan menurun (hanya 2009 penerbangan visual di Papua), namun banyak insiden

Larangan Terbang ke Eropa


12

Ragam kejadian di area penerbangan indonesia setelah 2007 (incident tanpa korban jiwa)
13 April 2010: Merpati tergelincir 300 meter keluar dari landasan saat mendarat di Bandar Udara Rendani, Manokwari Papua Barat, 103 penumpang dan 6 awak selamat. Indikasi: landasasan licin, cuaca buruk

10 Agustus 2010: Merpati terperosok di ujung landasan Bandar Udara Rendani Manokwari karena tidak dapat berputar penuh

16 Februari 2010 Selubung mesin atau akselerasi cover unit pesawat Riau Airlines di Batam menimpa rumah warga di ujung runway

11 Februari 2010: Trigana Air mendarat darurat di persawahan Kaltim akibat mesin tidak berfungsi/mati

13

Regulasi SEKTOR perkeretaapian jauh tertinggal dibanding perhubungan udara


PERKERETAAPIAN Undang-Undang PP - Khusus tentang Keselamatan Permen/Kepmen Khusus Keselamatan Peraturan tentang Sertifikasi Acuan Organisasi Internasional dan Pengaudit Kinerja Direktorat yang menangani masalah keselamatan UU No. 23/2007 tentang Perkerataapian PERHUBUNGAN UDARA UU No. 1/2009 tentang Penerbangan PP no. 3/2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan 35 (yang dikeluarkan setelah 2008) 5 (yang dikeluarkan setelah 2008) ICAO (International Civil Aviation Organization) Direktorat Keamanan Penerbangan Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara

Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada


Tergabung dalam Direktorat Keselamatan dan Teknik Sarana

Operator Pelaksana

Hanya PT . KAI

Bandara: Angkasapura 1 dan 2 Maskapai Penerbangan: 42

14

1 2

Kondisi Transportasi Perkeretaapian Indonesia

Kecelakaan Perkeretaapian Terkini: Komparasi dengan Perhubungan Udara

Penanganan Kecelakaan Kereta Api: Jangka Pendek dan Jangka Menengah/Panjan 3

15

DIBUTUHKAN KOMBINASI KEBIJAKAN JANGKA PENDEK DAN JANGKA MENENGAH/PANJANG (1/3)


Aspek Sarana dan Prasarana Jangka Pendek PIC Jangka Menengah/Panjang PIC Sterilisasi total dan law Dirjen KA Pembuatan jalur ganda di Dirjen enforcement larangan melakukan seluruh jalur antar kota KA kegiatan yang tidak berhubungan dengan kegiatan perkeretaapian di dalam wilayah Daerah Milik Jalur KA Penertiban rumah/bangunan liar di sepanjang Daerah Milik Jalur KA Revitalisasi/modernisasi sintelis Dirjen KA (persinyalan, telekomunikasi dan instalasi listrik) KA Meneruskan pembuatan jalur Dirjen KA ganda dari Petarukan sampai Pekalongan. Pemasangan Anti-Collision Device (ACD) Pemasangan Auxiliary Warning Dirjen KA System (AWS) khususnya di daerah perkotaan Pemasangan Automatic Train Stop PT. KAI (ATS) PT. KAI PT. KAI
16

DIBUTUHKAN KOMBINASI KEBIJAKAN JANGKA PENDEK DAN JANGKA MENENGAH/PANJANG (2/3)


Aspek Jangka Pendek Regulator Sertifikasi untuk seluruh dan operator KA dilakukan instansi Operator yang berwenang Jangka Menengah/Panjang PIC Rekruitmen SDM PT. KAI PT. KAI khususnya untuk operator KA (masinis, penjaga palang pintu, checker perjalanan Pemisahan tugas yang jelas Dirjen KA/ KA, dll) antara PT. KAI sebagai operator PT. KAI Rekruitmen SDM Ditjen KA dan Ditjen KA sebagai regulator dalam hal: pembangunan dan untuk memperbanyak tenagaDirjen pengelolaan stasiun, rel dan fungsional yang kompeten KA persinyalan guna menjadi pengawas perkeretaapian sesuai PP Pemisahan aset yang jelas antara 56/2009 Dirjen KA/ PT. KAI dan Ditjen KA PT. KAI Mengundang swasta untuk ikut dalam operasionalisasi perkeretaapian

PIC BNSP

Dirjen KA

17

DIBUTUHKAN KOMBINASI KEBIJAKAN JANGKA PENDEK DAN JANGKA MENENGAH/PANJANG (3/3)


Aspek Jangka Pendek PIC Jangka Menengah/Panjang PIC Pembuatan PP turunan UU 23/2007 terkait keselamatan KA.

Regulasi Revisi reglemen/SOP untuk seluruh Dirjen operator KA (masinis, penjaga palang KA/ pintu, checker perjalanan KA, dll) PT. KAI yang disesuaikan dengan kondisi terkini.

Dirjen KA

Pembuatan standar Dirjen kompetensi (SKKNI) untuk KA/ Penurunan lama jam kerja operator Dirjen kebutuhan sertifikasi BNSP masinis KA. KA/ operator KA (masinis, PT. KAI penjaga palang pintu, Pembagian tugas yang jelas antar Dirjen checker perjalanan KA, dll). operator masinis KA dengan KA/ petugas pemeriksa KA pada awal PT. KAI Direktorat Keselamatan di perjalanan dan akhir perjalanan, Ditjen KA harus terpisah Dirjen sehingga tugas masinis lebih dari Direktorat Sarana KA khusus/profesional pada (kondisi eksisting: Direktorat operasionalisasi lokomotif. Teknik Sarana dan Keselamatan) Kewajiban dalam penyediaan Dirjen dokter utuk memeriksa kesehatan KA/ masinis di setiap stasiun besar Kemenkes

18

Langkah selanjutnya yang mutlak dilaksanakan

qPenyelesaian semua regulasi perkeretaapian (PP, Permen/Kepmen, SOP/Juklak/Juknis) yang diperlukan dan belum ada, sampai dengan akhir 2010 TANGGUNG JAWAB: Dirjen Kereta Api q qRevisi SKB 3 Menteri KM 19/1999 untuk pemisahan yang jelas tanggung jawab Ditjen KA sebagai regulator dan PT. KAI sebagai operator dalam operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana TANGGUNG JAWAB: Menhub-MenBUMN-MenkeuMenegPPN q qPelaksanaan prosedur secara tegas dan ketat mengacu pada regulasi yang dihasilkan tanpa kompromi dan korupsi TANGGUNG JAWAB: PT. Kereta Api
19

UNIT KERJA PRESIDEN Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan

Keselamatan Transportasi PERKERETAAPIAN


Laporan Kepada Bapak Wakil Presiden RI
13 Oktober 2010

Anda mungkin juga menyukai