1. Tubuhnya terdiri atas 2 bagian pokok, yaitu Sefalothoraks ( Kepala dan dada yang menyatu ) , dan badan belakang / perut ( Abdomen ) 2. Setiap ruas tubuhnya terdapat sepasang kaki 3. Pada bagian perut ( Abdomen ) terdapat 5 kaki renang 4. Pada kelapa - dada terdapat sepasang antena, sepasang rahang atas ( Maksila ) , dan sepasang rahang bawah ( Mandibula ) 5. Pada bagian kepala - dada terdapat 5 pasang kaki ( 1 pasang capit dan 4 pasang kaki jalan ) 6. Pada bagian kepala dilindungi oleh kulit keras ( Karapas ) 7. Dibagian anterior terdapat sepasang mata majemuk yang bertangkai 8. Badan belakang pada udang melengkung diakhiri dengan ekor 9. Sistem pencernaan : Mulut --> Kerongkongan --> Lambung --> Usus --> Anus 10. Bernapas dengan insang 11. Sistem saraf Crustacea merupakan susunan saraf tangga tali 12. Sistem peredaran darah terbuka 13. Fertilisasi internal 14. Pada umumnya perkembangan melalui fase larva 15. Mempunyai 2 lubang kelamin dibelakang dada 16. Habitat tertutama di air tawar maupun air laut dan sedikit di darat .
Klasifikasi Crustacea
dibagi menjadi 2 subkelas
Peranan Crustacea
* Menguntungkan : - Sebagai bahan makanan berprotein tinggi - Sebagai zooplankton yaitu sumber makanan ikan
* Merugikan : - Merusak galangan kapal - Parast pada ikan dan kura kura - Merusak pematang sawah / saluran irigasi
Sumber : Ciri ciri Crustacea , klasifikasi dan peranan Crustacea ( Udang - udangan ) | Dunia Hewan http://alam-hewan.blogspot.com/2011/05/ciri-ciri-crustacea-klasifikasi-dan.html#ixzz1SRw3v2n8
KLASIFIKASI KEPITING BAKAU Phylum Classis Subclassis Superordo Ordo Familia Genus Spesies MORFOLOGI Bentuk tubuhnya melebar melintang Mempunyai karapas berbentuk pipih atau agak cembung dan berbentuk heksagonal atau persegi. Ujung pasang kaki terakhir mempunyai bentuk agak pipih dan berfungsi sebagai alat pendayung pada saat berenang UNTUK DAUR HIDUPNYA ITU SENDIRI AKAN DIJELASKAN DALAM SIKLUS DIBAWAH INI : : Arthropoda : Crustacea : Malacostraca : Eucaridae : Decapoda : Portunidae : Scylla : Scylla sp. S. serrata, S. tranquebarica, S.paramamosain, S.Olivacea
MORFOLOGI KEPITING Ukuran kepiting yang ada di alam bervariasi tergantung wilayah dan musim. Misalnya, diperairan bakau Ujung Alang, Cilacap, terdapat kepiting dengan kisaran panjang karapas ( kerangka luar ) 18,80mm 142,40 mm. Sedangkan di perairan bakau Segara Anakan, Cilacap, didapatkan kepiting dengan kisaran panjang karapas 19,20 mm 116,70 mm. Berdasarkan lebar karapasnya, tingkat perkembangan kepiting dapat dibagi menjadi tiga kelompok : - Kepiting Juana, lebar karapas 20 mm 80 mm. - Kepiting menjelang dewasa, lebar karapas 70 mm 150 mm, dan - Kepiting dewasa, lebar karapas 150 mm 200 mm. Umumnya, kepiting yang berada di wilayah tropik tingkat kedewasaanya dicapai pada ukuran yang cenderung lebih kecil dibanding kepiting yang ada di wilayah sub tropik. Kepiting bakau karapasnya berwarna seperti warna lumpur atau sedikit kehijauan. Panjang karapasnya kurang lebih dua pertiga dari lebarnya. Permukaan karapasnya hampir semuanya licin kecuali pada beberapa lekuk bergranula ( berbintik kasar ). Untuk membedakan kepiting jantan dan betina dapat dilakukan secara eksternal. Pada kepiting bakau jantan tempat, tempat di mana organ kelamin menempel pada bagian perutnya, berbentuk segitiga dan agak meruncing. Sedangkan pada kepiting betina bentuknya cenderung membulat.
Membedakan jenis kelamin juga dapat dilakukan dengaan membandingkan pertumbuhan berat sapit terhadap berat tubuh. Kepiting jantan dan betina yang lebar karapasnya 3 cm 10 cm berat sapitnya sekitar 22 % dari berat tubuh. Setelah ukuran karapasnya mencapai 10 cm 15 cm, sapit kepiting jantan menjadi lebih berat yakni 30% - 35 % dari berat tubuh, sementara sapit betina tetap sama 22 %. Membedakan jantan dan betina kepiting dapat dilakukan dengan melihat ruas ruas abdomennya. Pada kepiting jantan, ruas ruas abdomennya sempit, sedangkan pada kepiting betina lebih lebar.