OLEH: DENI AGUS JULIAN EKO PUJIYONO NIM. 200825055 NIM. 200825061 NIM 200825069
JURUSAN TEKNIK KIMIA INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL KAMAL JL. RAYA AL-KAMAL NO.2 KEDOYA SELATAN JAKARTA BARAT
ii 1 5 10 16 29
BAB III. PEMUTARAN (Sentrifugasi) BAB IV. PENYARINGAN (Filtrasi) DAFTAR PUSTAKA
1|Page
2|Page
Klasifikasi prinsip pemisahan padat-cair dapat digambarkan secara skematis pada Gambar 2:
3|Page
4|Page
dapat berlangsung karena gaya grafitasi yang terjadi pada butiran tersebut. Operasi sedimentasi termasuk pada kelompok pemisahan liquid constrained-particles free, karena walaupun fluidanya bergerak kecepatan gerak butiran relatif lebih cepat dibandingkan kecepatan gerak fluidanya. Operasi sedimentasi dapat digunakan pada pemisahan butir padatan dengan berbagai ukuran, tetapi dapat bekerja optimum pada konsentrasi padatan yang relatif rendah. Karena pada konsentrasi padatan yang tinggi kecepatan sedimentasi menjadi lambat. Pada keadaan ini waktu sedimentasi yang dibutuhkan menjadi sangat lama, sehingga sebaiknya dipilih alat pemisah yang lain, misalnyafiltrasi. Fenomena gerakan butir padatan dalam cairan dapat juga diterapkan pada jenis alat pemisah yang lain misalnya elutriasi dan flotasi, oleh sebab itu pada topik bahasan ini juga dibicarakan alat-alat pemisah tersebut.
5|Page
PENGENDAPAN TIPE I: DISCRETE PARTICLES (Konsep ini antara lain diterapkan pada alat elutriasi, gravity settling tank,klasifikasi, dan sizing) Tipe pengendapan ini terjadi bila konsentrasi padatan rendah, sehingga butir padatan dapat dipandang sebagai satu butir yang mengendap, karena interaksi dengan butir lainnya dapat diabaikan pengaruhnya atau dapat dinyatakan dalam faktor koreksi. Perancangan alat sedimentasi tipe discrete particle didasarkan atas neraca gaya pada butir padatan.
6|Page
dengan menggunakan kecepatan aliran fluida. Sorting = adalah pemisahan padatan yang sama bentuk dan ukurannya tetapi berbeda densitasnya, dengan menggunakan kecepatan aliran fluida.
PENGENDAPAN TIPE II. HINDERED SETTLING Fenomena pengendapan tipe II atau hindered settling terjadi pada pengendapan slurry dengan konsentrasi padatan yang tinggi, sehingga adanya pengaruh antar butir padatan tidak dapat diabaikan pengaruhnya. Kecepatan pengendapan dipengaruhi oleh sifat fluida, sifat fisis padatan, dan konsentrasi.
PENGENDAPAN TIPE III FLOKULASI Flokulasi atau koagulasi adalah termasuk operasi sedimentasi, dengan penambahan flocculant agent menyebabkan terjadinya penggabungan butir padatan selama mengendap. Sehingga flokulasi atau koagulasi merupakan peristiwa yang kompleks, karena kecepatanpengendapan dipengaruhi beberapa faktor antara lain sifat butir dan ukuran padat , sifat fluida,dan sifat
7|Page
Gambar VII. 1 memperlihatkan bagan tangki pengendap dan bagaimana cairan yang jernih di pisahkan dari endapannya. Tangki pengendap ini bekerja secara batch. Cairan jerih dikeluarkan dengan sifon atau dengan vacuum. Pada campuran dengan partikel yang keras (> 200 mesh) pengendapan mudah terjadi karena pengendapannya cukup besar. Untuk pengelompokan menjadi gabungan yang lebih besar (floc). Peristiwa penggabungan ini di sebut flokulasi. Flokulasi dapat dilakukan secara mekanis yaitu dengan pengadukan secara perlahan dan secara kimia (ditambahka zat kimia). Untuk partikel koloidal ( 0,1 0, 001 mikron) gaya berat tidak dapat mengendapkannya. System koloid harus dipecahkan terlebih dahulu (destabilisasi) baru kemudia dibiarkan membetuk floc. Berdasarkan fungsinya alat pengendap dapat disebut penjernih (clarifier) atau pemekat (thickener).
8|Page
9|Page
10 | P a g e
2. Semi Sinambung ( semi continous) 3. Sinambung ( continous) b. Tipe bejana pengendap (bejana dengan dinding kedap) 1. Tegak Tabung (tubular) Bejana (basket/bowl) Bejana dengan pelat (disk)
11 | P a g e
12 | P a g e
3. Sentrifuga semi sinambung Bejana B, berputar pada mendatar. Pemisahan berlansung berkesinambungan dan pengeluaran berlangsung secara otomatis juga, namun siklus operasi bersifat per tempuhan batch. Dalam keadaan alat berjalan umpan dimasukkan sampai terbentuk padatan dengan ketebalan tertentu lalu umpan dihentikan, diganti dengan air pencuci. Padatan dikeluarkan dengan menggerakkan pisau penggaruk, alat terus berjalan.
13 | P a g e
4. Sentrifuga sinambung Padatan yang terbentuk setelah dicuci di dorong keluar dengan torak pendorong (pusher type)
14 | P a g e
memisahkan campuran yang tidak saling larut. Cairan yang lebih berat akan terlempar ke dekat dinding dan yang ringan di sebelah dalam. Sentrifuga yang digambarkan ini dapat memisahkan 3 fasa (padat, cairan berat dan cairan ringan). Rpm tinggi sampai 15000.
15 | P a g e
Dasar teori filtrasi Daya filtrasi adalah jumlah cairan atau gas yang menerobos persatuan waktu tergantung pada sejumlah factor antara lain : 1. Luas permukaan filter Jumlah filtrat persatuan waktu berbanding langsung dengan luas permukaan media filter. Semakin besar luas media tersebut, semakin besar pula daya filtrasinya.
17 | P a g e
20 | P a g e
21 | P a g e
22 | P a g e
4. Filter Pelat (platen filter) Didalam sebuah tangki tahan tekanan disusun beberapa elemen filter berbentuk pelat, yang dilapisi media filter pada satu atau kedua belah sisinya. Elemen-elemen ini dipasang satu diatas atau disamping lainnya. Suspensi pada umumnya dialirkan dari luar ke dalam pelat-pelat filter dan filtrate mengalir keluar dari pusat melalui rongga di antara pelat. Kue filter yang sama, luas permukaan filter dapat diubah-ubah dengan memasangkan lebih sedikit atau lebih banyak elemen filter sesuai dengan yang diinginkan. Filter pelat di satu pihak digunakan untuk filtrasi jernih dan di lain pihak untuk filtrasi bahan tersisa (residue filtration). Luas permukaan filter mulai dari 2 hingga kira-kira 80 m2 dan tekanan hingga 6 bar. Filter pelat, karena digunakan secara tertutup dan bertekanan, sesuai juga untuk filtrasi suapensi yang mengadung cairan panas atau mudah terbakar.
23 | P a g e
6. Pres Filter (filter press) Pres filter terdiri atas elemen-elemen filter (hingga mencapai 100 buah) yang berdiri tegak atau terletak mendatar, disusun secara berdampingan atau satu diatas yang lainnya. Elemen-elemen ini ter buat dari pelat-pelat beralur yang dilapisi kain filter dan disusun pada balok-balok luncur sehingga dapat digeser-geser. Dengan suatu sumbu giling atau perlengkapan hidraulik, pelat-pelat ini dipres menjadi satu diantara bagian alat yang diam(bagian kepala) dan bagian yang begerak. Saluran masuk dan saluran keluar terdapat di bagian kepala (untuk system tertutup) atau saluran keluarnya disamping pelat-pelat (untuk system terbuka). Panjang pelat dapat berkisar antara 400 sampai 1500 mm, yang
24 | P a g e
25 | P a g e
tercelum di dalam bak berisi suspense yang harus dipisahkan. Putaran dikontrol oleh bagian pengendali yang tidak bergerak dipusat. Dalam satu kali putaran, pada setiap sel berlagsung berturut-turut : Penghisapan suspense dan pembentukan kue filter Pencucian kue filter Penghilangan kelembaban dari kue filter Pelepasan dan penyapuan bersih kue filter Pembilasan kue filter
Bahan pembuat alat terutama adalah baja tahan karat. Alat filter putar sel tekn digunakan untuk memfiltrasi suspense (berair, mudah terbakar, panas) yang mudah hingga sangat mudah difiltrasi.
26 | P a g e
27 | P a g e
28 | P a g e
Bernasconi, G, dkk. 1995. Teknologi Kimia Bagian 2. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Parikesit, F. 1985. Diktat Alat-alat Industri Kimia I. Jurusan Teknik Kimia, ITB, Bandung. Walas. 2005. Chemical Process Equipment 2nd Ed. Gulf Profesional Publishing, USA. Artikel artikel dari Internet.
29 | P a g e