Anda di halaman 1dari 8

VSAT (dalam bahasa Inggris, merupakan singkatan dari Very Small Aperture Terminal) adalah stasiun penerima sinyal

dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner merupakan satelit yang selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya yang dimungkinkan karena mengorbit pada titik yang sama di atas permukaan bumi, dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.

Daftar isi
[sembunyikan]
y y y y y

1 Mengirim Dan Menerima Data 2 Perangkat 3 Komponen 4 Kedudukan Satelit 5 Keunggulan dan kekurangan

[sunting] Mengirim Dan Menerima Data


Mendapatkan data Internet dari setelit sama dengan mendapatkan sinyal televisi dari satelit. Data dikirimkan oleh satelit dan diterima oleh sebuah alat decoder pada sisi pelanggan. Data yang diterima dan yang hendak dikirimkan melalui VSAT harus di-encode dan di-decode terlebih dahulu. Satelit Telkom-1 menggunakan C-Band (4-6 GHz). Selain C-Band ada juga KU-Band. Namun C-Band lebih tahan terhadap cuaca dibandingkan dengan KU-Band. Satelit ini menggunakan frekuensi yang berbeda antara menerima dan mengirim data. Intinya, frekuensi yang tinggi digunakan untuk uplink (5,925 sampai 6,425 GHz), frekuensi yang lebih rendah digunakan untuk downlink (3,7 sampai 4.2 GHz). Sistem ini mengadopsi teknologi TDM dan TDMA. Umumnya konfigurasi VSAT adalah seperti bintang. Piringan yang ditengah disebut hub dan melayani banyak piringan lainnya yang berlokasi di tempat yang jauh. Hub berkomunikasi dengan piringan lainnya menggunakan kanal TDM dan diterima oleh semua piringan lainnya. Piringan lainnya mengirimkan data ke hub menggunakan kanal TDMA. Dengan cara ini diharapkan dapat memberikan konektifitas yang baik untuk hubungan data, suara dan fax. Semua lalu lintas data harus melalui hub ini, bahkan jika suatu piringan lain hendak berhubungan dengan piringan lainnya. Hub ini mengatur semua rute data pada jaringan VSAT. Frame TDM selalu berukuran 5.760 byte. Setiap frame memiliki 240 sub-frame. Setiap subframe adalah 24 byte. Panjang waktu frame tergantung pada data rate outbound yang dipilih. TDMA selalu pada 180 ms. TDMA disinkronisasi untuk memastikan bahwa kiriman data yang berasal dari stasiun yang berbeda tidak bertabrakan satu dengan yang lainnya.

Pendapat umum mengatakan bahwa koneksi dengan satelit adalah koneksi yang paling cepat. Kenyataanya adalah tidak. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah sekitar 700 milisecond, sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.

[sunting] Perangkat
Terminal Antena Sangat Kecil adalah alat di stasiun bumi dan digunakan untuk mengirim serta menerima pancaran frekwensi daripada satelit. Antena VSAT berukuran lebih kurang 2 hingga 10 kaki (0.55-2.75 m) dipasang di atap ,dinding atau atas tanah dan pemilihan besar kecilnya antena sangat tergantung pada jenis frekuensi (misalnya C band atau Ku band) yang akan digunakan.

[sunting] Komponen
Komponen VSAT, terdiri dari:
y

Unit Luar (Outdoor Unit (ODU): 1. Antena/dish/parabola ukuran 2 hingga 4 kaki (0.55-2.4 m), yang dipasang pada atap, dinding atau di tanah. 2. BUC (Block Up Converter), yang menghantarkan sinyal informasi ke satelit.Juga sering disebut sebagai Transmitter (Tx). 3. LNB (Low Noise Block Up), yang menerima sinyal informasi dari satelit. Juga sering disebut sebagai Receiver (Rx). Unit Dalam (Indoor Unit (IDU)): 1. Modem (Modulator / Demodulator), sebuah alat dipanggil Return Channel Satellite Terminal yang menyambungkan dari unit luar dengan IFL kabel berukuran panjang tidak lebih 50 meter. 2. IFL (Inter Facility Link). Merupakan media penghubung antara ODU & IDU. Fisiknya biasanya berupa kabel dengan jenis koaksial dan biasanya menggunakan konektor jenis BNC (Bayonet Neill-Concelman). Satelit 1. Merupakan alat di orbit bumi khusus untuk menerima/ menghantar maklumat secara nirkabel, berkomunikasi melalui frekuensi radio. menggunakan Satelit Telkom 2 (Indonesia) digunakan untuk Depdagri, dengan teknologi C band yang lebih tahan dengan cuaca di Indonesia (berhubungan dengan masalah curah hujan yang cukup tinggi di Indonesia). Menggunakan Komunikasi 2 arah, menerima dan menghantar isyarat. Daerah yang dipasang VSAT dikenali sebagai remote terminal, dikawal oleh hub station. Semua isyarat dari satelit dikirim ke hub terlebih dahulu sebelum dikirim kembali ke terminal remote lain, yaitu Propinsi / Kabupaten.

y y y

Kapasitas muat turun (download) ialah 1 Mbps tetapi boleh dinaiktaraf sehingga mencapai 45 Mbps** Kapasitas muat naik (upload) pula ialah 128 Kbps tetapi boleh dinaiktaraf sehingga mencapai 1.1 Mbps** Kontrak perjanjian SchoolNet hanya 1 Mbps muatturun dan 128 Kbps muatnaik

[sunting] Kedudukan Satelit


Jenis-jenis satelit bergantung kepada kedudukannya dengan permukaan bumi. Ada 4 jenis satelit :
y y y y

GEO -Geostaioner (geo-synchronous) earth orbit Geostasioner MEO -Medium earth orbit LEO -Low earth orbit Orbit bumi rendah HEO -Highly elliptical orbit

[sunting] Keunggulan dan kekurangan


Keunggulan VSAT:
y y

Pemasangannya cepat. Jangkauan terjauh dapat mencapai setengah permukaan bumi.

Kekurangan VSAT:
y y y

Koneksinya rentan terhadap gangguan cuaca (terhadap molekul air). Memakan tempat, terutama untuk piringannya. Latency yang lebih tinggi di bandingkan kabel

Penangkap sinyal HSDPA sederhana


witdodo | June 2, 2011 | 0 Comments 10Share

Awal dari ide membuat Penangkap sinyal HSDPA sederhana ini gara gara saya harus pulang kampung di daerah pedalaman madiun, untuk nunggu istri yang hamil tua dan mau melahirkan anak pertama kami.Di kampung saya sana, terutama di rumah mertua saya, jangankan sinyal HSDPA, sinyal GSM untuk kirim SMS aja susahnya minta ampun. Tetapi berhubung pekerjaan saya membutuhkan koneksi internet cepat, dan berhubung saya tidak bisa meninggalkan istri saya yang sedang hamil tua, saya pun putar otak bagaimana caranya bisa dapat berinternetan cepat di tempat yang sinyal GSM aja susahnya minta ampun. Bermodal dari pinjaman modem modem USB teman-teman, akhirnya saya menemukan yang paling bagus penangkap sinyalnya adalah modem USB dari Prolink dengan kartu Telkomsel Flash. Itupun sinyal yang didapat cuma sinyal EDGE 2 bar, sangat tidak cukup untuk mendukung pekerjaan saya. Lha wong buka halaman google aja 10 menit an. Saya ingat dulu pernah baca-baca tentang cara membuat antena dari kaleng, antena bazooka, ataupun antena wajan, yang disebut wajanbolik. Cuma ada hitung-hitungan yang saya tidak tahu dan tidak ingat. Bermodal sok tau saya cari kaleng bekas cat di bengkel tempat kakak ipar saya. Kemudian saya buat lobang di pinggir kaleng yang kira-kira cukup untuk memasukkan USB modem ke tengah-tengah kaleng tersebut. Dengan perhitungan yang seadanya, saya coba colokkan USB modem ke USB extender sepanjang 3 meter, kemudian ke USB di laptop. Dan testing, Voilaa sinyal yang semula cuma EDGE tanpa bisa berinternetan sekarang jadi HSDPA full speed . Kecepatan paling kenceng yang pernah tertangkap dari modemnya adalah

370Kbps. Paket yang saya gunakan adalah Flazz unlimited 50 ribu per bulan (max speed 384Kbps).

Berikut adalah alat alat utama untuk membuat Penangkap sinyal HSDPA sederhana :

1. Modem USB Prolink PHS101 (350 ribu an ) + kartu perdana flazz (50rb isi pulsa 50rb) 2. Kabel USB Extender ( yang 3 meter saya beli 20 ribu) 3. Kaleng bekas cat alat tambahan untuk membuat Penangkap sinyal HSDPA sederhana : 1. Gunting yang bisa untuk memotong kaleng, saya pake gerinda (karena sudah ada di bengkel) 2. Lap untuk mengelap bekas cat di dalam kaleng hehehe Cara membuat Penangkap sinyal HSDPA sederhana : 1. Lubangi kaleng dengan gunting atau gerinda sehingga cukup untuk memasukkan USB modem

antena kaleng 2.Pasang USB modem di dalam kaleng, sambungkan dengan USB Extender

3. Colokkan USB extender ke dalam USB port di laptop. Dan sekarang tinggal mencari sinyal HSDPA yang diinginkan, dengan cara merubah posisi antena kaleng anda. Biasanya arahkan ke BTS terdekat. Cari posisi yang bisa menangkap sinyal paling bagus. Dan begitu saja cara membuat Penangkap sinyal HSDPA sederhana. Selamat menikmati.

Anda mungkin juga menyukai