Anda di halaman 1dari 22

Makalah Evaluasi Pembelajaran Ilmu Komputer

Oleh : Adyan Marendra Ramadhani 0902320 Pendidikan Ilmu Komputer

Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia 2011

Kata Pengantar
Alhamdulilah, Puji syukur kita sampaikan kepada Allah SWT. yang telah memberikan kita kesehatan dan kehidupan sehingga kita dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Evaluasi Pembelajaran Ilmu Komputeryang berisi rangkuman rangkuman evaluasi-evaluasi untuk pembelajaran khususnya di bidang ilmu komputer.dan memungkinkan juga untuk dijadikan bahan untuk pegangan dsb. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas uas Evaluasi pendidikan Ilmu Komputer dan untuk memperdalam evaluasi dalam melaksanakan kegitan pembelajaran baik itu secara formal maupun informal dan non formal. Dalam proses penyusunan makalah ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu kami dan membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Bandung 22 Juni 2011 Penyusun

Adyan Marendra Ramadhani


i

Daftar Isi

Kata Pengantar ...................................................................................................................................... i Daftar Isi ............................................................................................................................................... ii Bab I Pendahuluan ............................................................................................................................... 1

1.1 1.2 1.3 1.4

Latar Belakang ............................................................................................... 1 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1 Batasan Makalah ............................................................................................ 1 Metodologi Penelitian ..................................................................................... 2

Bab II Pembahasan ............................................................................................................................... 3

2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7

Definisi Ilmu Komputer .................................................................................. 3 Definisi Evaluasi ............................................................................................ 4 Evaluasi Pembelajaran .................................................................................... 6 Validitas (Validity) ......................................................................................... 8 Reliabilitas ................................................................................................... 10 Tingkat Kesukaran........................................................................................ 10 Daya Pembeda .............................................................................................. 13

Bab III Kesimpulan .............................................................................................................................. 15

1.

Kesimpulan ...................................................................................................... 15
ii

2.

Saran ................................................................................................................ 15

Daftar Pustaka .................................................................................................................................... 16

iii

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Evaluasi merupakan salah satu bagian dari sebuah pembelajaran yang akan digunakan untuk mengetahui hasil pembelajaran dan perkembangan peserta didik itu sendiri dengan adanya evaluas kita bisa menilai apa saja yang akan diperlukan dalam pembelajaran dan bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan yang terdapat dalam pembelajaran tersebut. Evaluasi dapat menilai kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik. Evaluasi tersebut akan digunakan untuk memperbaiki kinerja pendidik dalam KBM (Kegiatan belajar Mengajar) dan juga untuk mengevaluasi peserta didik itu sendiri agar peserta didik bisa mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan harapan dan kemampuan belajar, minat dan bakat yang sesuai dengan peserta didik itu sendiri. Bagaimana cara mengevaluasi peserta didik maupun pendidik?

1.2

Rumusan Masalah

1. Evaluasi Pembelajaran 2. Pengertian Ilmu Komputer

1.3

Batasan Makalah

1. Membatasi Masalah tersebut dalam ruang lingkup Ilmu Komputer 2. Evaluasi secara umum (tidak mendetail)

1.4

Metodologi Penelitian

1. Literatur

Bab II Pembahasan
2.1 Definisi Ilmu Komputer
Ilmu komputer (bahasa Inggris: computer Science), secara umum diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik tentang komputasi, perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Ilmu komputer mencakup beragam topik yang berkaitan dengan komputer, mulai dari analisa abstrak algoritma sampai subyek yang lebih konkret seperti bahasa pemrograman, perangkat lunak, termasuk perangkat keras. Sebagai suatu disiplin ilmu, Ilmu Komputer lebih menekankan pada pemrograman komputer, dan rekayasa perangkat lunak (software), sementara teknik komputer lebih cenderung berkaitan dengan hal-hal seperti perangkat keras komputer (hardware). Namun demikian, kedua istilah tersebut sering disalahartikan oleh banyak orang.(Wikipedia.org) The field of computer hardware and software. It includes systems analysis & design, application and system software design, programming and datacenter operations. For young students, the emphasis is typically on learning a programming language or running a computer with little attention to the study of information and its uses. In order to better deal with business information requirements, students must also be introduced to data administration and database concepts. See information management, information system and IT.(PCMAG.com) Dapat disimpulkan bahwa ilmu komputer adalah sebuah ilmu yang mempelajari komputer mulai dari perangkat lunak, perangkat keras dan brainwarenya, dan mempelajari struktur struktur organisasi komputer (bagaimana sebuah komputer itu dapat digunakan sehingga dapat menghasilkan sebuah informasi) atau untuk mengolah sebuah data menjadi sebuah informasi yang dibutuhkan di kehidupan nyata.
3

2.2

Definisi Evaluasi
Evaluasi (bahasa Inggris : Evaluation) adalah proses penilaian. Dalam perusahaan,

evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengukuran akan efektifitas strategi yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisa situasi program berikutnya. Evaluasi bisa diartikan sebagai Jugdement dalam pengambilan keputusan yang berarti penilaian dalam hal pendidikan evaluasi bisa diartikan sebagai Raport Siswa dalam pandangan peserta didik dalam pandangan pendidik bisa diartikan sebagai kinerja pendidik itu sendiri. 1. Evaluasi Pendidikan (Konsep Dasar) Untuk membuat, melaksanakan dan menilai pendidikan sangatlah sulit, hal tersebut membutuhkan proses, analisis dan evaluasi terhadap dampak dari hasil proses pendidikan yang dilaksanakan dan realiasi dari pelaksanaan tersebut. Masalah pun muncul pada saat evaluasi yang dilaksanakan kurang efektif akibat sering terjadinya perubahan dalam sistem pendidikan. Menurut Farida (2000:1) mengemukakan bahwa terjadinya perubahan dalam sistem pendidikan disebabkan oleh : (1) kurangnya informasi yang dapat diandalkan tentang hasil pendidikan, tentang praktek, dan programnya; (2) kurangnya suatu sistem yang standar untuk memperoleh informasi tersebut dalam butir satu. Menurut Worten, Blaine R, dan James R, Sanders (1987) mengatakan bahwa evaluasi memiliki fungsi antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk: 1. Membuat kebijaksanaan dan keputusan 2. Menilai hasil yang dicapai para pelajar

3. Menilai kurikulum 4. Memberi kepercayaan kepada sekolah 5. Memonitor dana yang telah diberikan 6. Memperbaiki materi dan program pendidikan

Aspek Aspek Penilaian dalam Evaluasi Dalam kaitannya dengan program pendidikan, tujuan evaluasi pendidikan adalah untuk mendapatkan data pembuktian yang menunjukkan sampai dimana tingkat kemampuan
5

dan keberhasilan peserta didik dalam pelaksanaan proses pembelajarannya (Ngalim, P., 1983). Di samping itu, evaluasi juga dapat diperuntukkan bagi guru-guru dan pengawas (supervisor) untuk mengukur sampai di mana efektivitas pengalaman-pengalaman mengajar, kegiatankegiatan mengajar, dan metode mengajar yang dipergunakan. Dari tujuan evaluasi di atas, maka betapa pentingnya peran serta fungsi evaluasi dalam proses pembelajaran kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

2.3

Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pemebelajaran merupakan suatu kegiatan yang crucial(Penting) karena

dengan adanya evaluasi pembelajaran tersebut peserta didik dan pendidik dapat melihat hasil dari kinerja mereka itu sendiri Evaluasi Pendidikan terbagi menjadi beberapa model : 1. Model CIPP (Context, Input ,Procsess, Product) Model ini dikembangkan oleh Stufflebeam , model CIPP oleh Stufflebeam 1971 (dari Ward Mitchell Cates, 1990) . Model CIPP membagi kedalam empat dimensi yaitu dimensi Konteks, dimensi Input, dimensi Proses dan dimensi Produk. Keunikan model ini adalah pada setiap tipe evaluasi terkait pada perangkat pengambil keputusan (decission) yang menyangkut perencanaan dan operasional sebuah program. Keunggulan model CIPP memberikan suatu format evaluasi yang komprehensif pada setiap tahapan evaluasi yaitu tahap konteks, masukan, proses, dan produk.

Hubungan CIPP dengan Decission 2. Model Kesenjangan Model kesenjangan atau yang biasa disebut dengan model discrepancy digunakan untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara baku (Standar) yang sudah ditentukan dengan kinerja atau performance. Standar adalah kriteria yang sudah di tetapkan dan kinerja adalah hasil dari program tersebut Kesenjangan yang dapat dievaluasi di bidang pendidikan antara lain adalah : a. Kesenjangan antara rencana dengan pelaksanaan program di bidang pendidikan b. Kesenjangan antara yang di ramalkan dengan realisasi c. Kesenjangan antara status kemampuan dengan standar kemampuan d. Kesenjangan Tujuan e. Kesenjangan Mengenai program yang akan dirubah f. Kesenjangan dalam sistem yang tidak konsisten
7

Model ini memiliki 5 tahap yaitu :desain, instalasi, proses, produk, membandingkan. 3. Model Goal Free Model Goal Free mengambil evaluasi dari berbagai laporan atau catatan yang berpengaruh nyata dan pengaruh perngaruh yang tidak diinginkan dalam program pendidikan. 4. Model Pengukuran Model pengukuran menggunakan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan measurement dan aspek aspek yang dinilai adalah aspek kognitif dengan test tertulis sebagai alat evaluasinya yang bersifat objektif.sifatnya meniru model evaluasi dalam ilmu alam yang mengandalkan objektifitas. Alat Alat Evaluasi pendidikan (Penilaian Soal) terbagi menjadi beberapa bagian : 1. Pengujian Validitas soal 2. Pengujian Reliabilitas 3. Pengujian Tingkat Kesukaran 4. Pengujian daya pembeda 5. Pengujian Kualitas pengecoh

2.4

Validitas (Validity)
Validitas menunjukkan sejauh mana skor/ nilai/ ukuran yang diperoleh benar-benar

menyatakan hasil pengukuran/ pengamatan yang ingin diukur (Agung, 1990). Validitas pada umumnya dipermasalahkan berkaitan dengan hasil pengukuran psikologis atau non fisik. Berkaitan dengan karakteristik psikologis, hasil pengukuran yang diperoleh sebenarnya

diharapkan dapat menggambarkan atau memberikan skor/ nilai suatu karakteristik lain yang menjadi perhatian utama. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel/ item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masingmasing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment, sebagai berikut :

dimana r : koefisien korelasi product moment X : skor tiap pertanyaan/ item Y : skor total N : jumlah responden Setelah semua korelasi untuk setiap pertanyaan dengan skor total diperoleh, nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan nilai kritik. Selanjutnya, jika nilai koefisien korelasi product moment dari suatu pertanyaan tersebut berada diatas nilai tabel kritik, maka pertanyaan tersebut signifikan.

2.5

Reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun, 1989). Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu.6. 7

2.6

Tingkat Kesukaran

Ialah proporsi peserta tes yang menjawab benar terhadap butir soal yang diujikan, dengan rumus (menurut Asmawi Z dan Noehi N ) sbb.

P!

jumlah peserta yang menjawab benar jumlah seluruh peserta tes

P kesukaran

proporsi/tingkat

Tingkat kesukaran berkisar antara 0,0 -- 1,0 dengan klasifikasi sbb;

P= 0,00 0,30 P= 0,31 0,70 P= 0,711,00 (Suharsimi Arikunto)

sulit sedang mudah

P=0,0 Artinya peserta tidak ada yang menjawab betul

d
P=1,0 Artinya peserta menjawab betul semua

Nama mhs 1 2

Nomor butir soal

Jumla h

1 0

A B C D E F G H

6 7 9 8 4 7 1 7
11

I J Jumlah P 1.0 0.8 0 . 7 0 . 4 0 . 7 0 . 6 0 . 7 0 . 8 0 . 7 0 . 3

4 5

Ket. Butir soal hanya 10. peserta tes hanya 10 Tingkat kesukaran PERANGKAT SOAL (seluruh item tes pada soal tsb) dengan rumus sbb; P= Tingkat kesukaran naskah soal

b. tingkat kesukaran butir soal


P

b
N jumlah butir soal

Dari contoh di atas dapat di cari kesukaran perangkat tes sbb;

1.0  0.8  0.7  0.4  0.7  0.6  0.7  0.8  0.7  0.3 10

0.67

(sedang)

Sedang menurut M Ngalim Purwanto (evaluasi pengajaran) tahun 1984 hal 119 untuk menghitung tarap kesukaran sebagai berikut (untuk peserta > 100 orang)
 T

Ket: TK = tingkat kesukaran U = jumlah siswa yang termasuk kelompok pandai (Upper group) yang menjawab

benar untuk tiap soal. L = Jumlah siswa yang termasuk kelompok kurang (Lower group) yang menjawab

benar untuk tiap soal. T = Jumlah Upper dan Lower Group.

Langkah langkah untuk menentukan Upper dan Lower Group adalah sbb; 1. susunlah urutan peserta tes berdasarkan skor yang diperoleh, dari tinggi ke rendah 2. bagilah peserta tes tersebut menjadi 2 kelompok yang sama jumlahnya, bila jumlah peserta ganjil maka yang di tengah di buang saja kelompok pertama adalah kelompok atas dan sebaliknya. Bila jumlah peserta lebih dari 50 orang maka diambil 27% dari kelompok atas dan 27 % dari kelompok bawah.

2.7

Daya Pembeda

Dari hasil analisis kuantitatif soal pilihan ganda diperoleh daya pembeda soal, tingkat kesukaran, dan penyebaranpilihan jawaban. Soal yang baik adalah soal yang

13

dapatmembedakan kelompok siswa yang berkemampuan tinggidan berkemampuan rendah. Indeks yang dapat mengukur perbedaan itu adalah daya pembeda (item discrimination)
Daya pembeda soal diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus:

Bab III Kesimpulan


1. Kesimpulan
Bahwa Evaluasi sangat diperlukan dalam hal apapun baik itu dalam hal bisnis , pembelajaran dsb. Evaluasi merupakan cerminan kinerja kita dalam melakukan suatu kegiatan tersebut.

2. Saran
Evaluasi harus lebih efektif lagi dan memberikan pengertian akan pentingnya evaluasi.

15

Daftar Pustaka
M, Syaifudin. Program Evaluasi dengan metode CIPP

http://fuddin.wordpress.com/2008/07/02/teori-evaluasi-dengan-cipp (diakses tanggal 20 Juni 2011) Budimansyah, Dasim. 2002, Model Pembelajaran dan Penilaian. Bandung: PT. Genesindo. Chabib, Thoha. 2001. Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Djaali. H. 2007, Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Djaali. H. 2007, Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Murwani, Santosa. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : UHAMKA Press

Anda mungkin juga menyukai