Anda di halaman 1dari 5

MEDIK GBS 2010/2011

NAMA CEDERA
Patah Tulang

TANDA-TANDA
A. Patah tulang tertutup 1. Nyeri tekan/ pergerakan 2. pembengkakan 3. Perubahan bentuk 4. Fungsi terganggu 5. Krepitasi (bunyi gesekan) B. Patah tulang terbuka 1. Sama dengan diatas ditambah dengan adanya luka atau erdarahan pada permukaan jaringan kulit akibat terkoyak oleh ujung tulang yang patah.

PENANGANAN
Prinsip pertolongan pertama pada patah tulang 1. Pertahankan posisi 2. Cegah infeksi 3. Atasi syok dan perdarahan 4. fiksasi dengan pembidaian 5. Pengobatan : - Antibiotika - ATS (Anti Tetanus Serum) - Anti inflamasi (anti radang) - Analgetik/ pengurang rasa sakit 1. Patah Tulang Tengkorak - Jangan terlalu sering diangkat angkat - Bersihkan mulut, hidung bila ada perdarahan - Baringkan miring, kepala ditelungkupkan - Bersihkan luka dan atasi perdarahan - Pada patah tulang terbuka jangan mencuci luka dengan cairan apapun - Tutup luka dengan kasa steril - Balutan tidak menekan - Segera kirim ke RS terdekat 2. Patah Tulang Rahang - Kompres rahang dengan es - Balut dengan funda - Beri obat pengurang rasa sakit - Kirim ke RS 3. Patah Tulang Selangka - Lakukan balutan ransel - Lengan digantung ke leher - Bantalan pada ketiak sisi yang sakit - Kirim ke RS 4. Patah Tulang Lengan Atas - Pasang bidai di sepanjang lengan atas - Balutan untuk mengikat - Siku terlipat lengan bawah merapat - Lengan di gantung ke leher Bila patah dekat sendi siku, bidai sampai lengan bawah dan luruskan. 5. Patah Tulang Lengan Bawah - Bidai sepanjang lengan bawah 2 buah (sisi luar dan dalam) - Balut - Gantungkan lengan yang patah ke leher - Kirim ke RS

6. Patah Tulang Iga - Bersihkan dada - Strapping (fiksasi dengan memakai plester pada seluruh iga) - Kirim ke RS 7. Patah Tulang Pinggul - Baringkan terlentang, kedua kaki dan lutut diikat jadi Satu. - Beri bantakan di bawah lutut dan samping pinggul - Atasi syok bila perlu - Ikat seluruh panggul dengan kain lebar - Harus diusung - Kirim ke RS 8. Patah Tulang Paha - Pembidaian 2 buah (luar dan dalam) dilakukan sebelum dipindahkan - Bila patah tulang paha atas bidai luar sampai pinggang - Bila patah tulang paha bagian bawah bidai luar sampai pinggul 9. Patah Tulang Betis - Pembidaian 2 buah mulai dari mata kaki sampai atas lutut - Diikat - Beri bantalan di bawah lutut dan di bawah mata kaki 10. Patah tulang tempurung lutut - Balutan penekan diatas lutut - Kompres es - Lutut sedikit terlipat, pasang bidai di bawah mulai dari pantat sampai tumit - Beri bantalan di bawah lutut, dan pergelangan kaki 1. Hentikan pendarahan. Bila darah tidak berhenti dengan sendirinya, berikan tekanan lembut pada luka selama 20 hingga 30 menit dengan menggunakan kain atau perban bersih. Jangan sekali-sekali mengangkat perban atau kain tersebut, walaupun Anda penasaran ingin memeriksa. Tindakan itu hanya akan membuat luka berdarah lagi. Bila darah tidak berhenti setelah 30 menit, Anda dapat meminta bantuan dokter. 2. Bersihkan luka. Gunakan air bersih, bukan sabun karena sabun bisa mengiritasi luka. Bila masih ada kotoran yang menempel, gunakan penjepit yang sudah disterilkan

Luka Kecil

3.

4.

dengan alkohol. Pembersihan luka adalah salah satu cara untuk mengurangi risiko infeksi dan tetanus. Tutupi luka. Perban akan menjaga luka tetap bersih sekaligus mencegahnya dari bakteri. Bila luka sudah terlihat cukup sembuh dan tidak terkena infeksi, Anda dapat berhenti menggunakan perban karena udara segar akan mempercepat proses pengeringan dan penyembuhan luka. Ganti perban. Berikan perban baru sekali sehari atau ketika perban lama basah atau kotor.

Terkilir

Tanda : - Sangat sulit membedakan dengan patah tulang dari rasa sakitnya. Kadang terasa lebih sakit dari patah tulang - Kepastian diagnosa dengan sinar Rontgen - Bila ragu ragu lakukan tindakan seperti patah tulang

Tindakan : 1. Istirahatkan bagian yang terkena 2. Berikan bantalan dingin atau es dalam tas plastik 3. Tahan sendi dengan pembalut Crepe

Berhenti Bernafas

Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung: 1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas 2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka 3) Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya. 4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada : a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit. b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit

Pendarahan Parah

1) Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti. Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya,

handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika. Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi. 2) Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak. 3) Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang. Keseleo 1. REST ( Istirahat) Pasien harus mengistirahatkan dan melindungi wilayah otot yang cedera. Jika terasa sakit saat menahan beban, gunakanlah penopang, dan jika terasa sakit untuk menggerakan bagian yang cedera, lindungi dengan splint atau kayu belat. 2. ICES ( Es ) kita harus menempatkan kain di atas daerah yang cidera dengan kantong es untuk menghindari luka akibat suhu rendah. Terapi dengan kompres dingin ini harus dimulai dengan segera dan diteruskan sampai 24-36 jam setelah luka terjadi. 3. COMPRESS ( Kompres atau penekanan pada daerah yang cedera) Tindakan Compress artinya menekan bagian yang mengalami cedera dengan menggunakan perban khusus (ace bandage). Perban ini di harapkan juga dapat mengikatkan kantong es di tempatnya dan tetap di lanjutkan setelah terapi dingin ingin menghindari serta mengurangi pembengkakan. Meskipun balutan ini harus rapi, pastikan bahwa perban ini tidak terlalu ketat karena dapat menimbulkan mati rasa, geli atau

bahkan menambah rasa sakit. 4. ELEVATION ( Posisi ) Pada tindakan Elevation, pasien sebisa mungkin harus mengangkat bagian cedera lebih tinggi di atas jantung atau dada selama 24-36 jam pertama untuk memudahkan kembalinya darah dan untuk mengurangi pembengkakan. Misalnya jika yang cedera lutut, upayakan pasien dalam posisi tidur kemudian lutut diangkat atau ditopang dengan alat supaya posisinya lebih tinggi dari jantung. Teknik ini mengacu pada prinsip bejana berhubungan dan berguna untuk mengurangi pembengkakan pada bagian cedera. Metode RICE sebaiknya diterapkan pada saat keselo itu terjadi selama 48 hingga 42 jam pascacedera. kita juga sebaiknya menghidari pemijatan atau urut karena dapat memperparah cedera. memijat bagian yg cedera akan memperparah karena mencegah pembuluh darah yang robek yang harusnya secara normal akan menutup (sebagai respon alami tubuh), belum lagi jika ada robekan ligamen dan fraktur. Baru setelah menjalani metode ini (RICE), kita boleh mendapat terapi lainnya seperti fisioterapi, terapi panas atau pemijatan. Jika kita langsung diurut atau dipijat justru menambah parah..Ingat ya, jangan di urut langsung.. Selama menjalani metode RICE, kita juga bisa diperbolehkan meminum obat-obatan penghilang rasa sakit. Namun sebaiknya konsumsi obat-obatan ini juga diawasi oleh dokter. karena di takutkan anda salah meminum obat atau salah memilih obat yang di jual bebas di pasaran.

Anda mungkin juga menyukai