Anda di halaman 1dari 22

SENI RUPA ISLAM

Andika Frestian I NIM.3090151022

FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT KESENIAN JAKARTA

KATA PENGANTAR

Segala puji kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan secara moril kepada penulis. Makalah yang berjudul SENI RUPA ISLAM ini membahas tentang aspek kesenirupaan yang terjadi dan berkembang pada era awal kehadiran Agama Islam hingga aplikasinya pad aarsitektur maupun interior bangunan. Serta hubungannya antara kehadiran Seni Rupa Islam dengan produk kesenian dari berbagai kebudayaan yang telah ada sebelumnya. Makalah ini disusun sebagai bentuk pemahaman penulis terhadap Seni Rupa Islam yang dibahas pada matakuliah Sejarah Seni 2 serta media penambah pengetahuan dan wawasan berskala ringan kepada para pembaca terhadap SeniRupa Islam pada masa awal. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan didalam makalah ini, oleh karena itu penulis menghaprakan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

Penulis

Jakarta, 27 Juni 2011

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN MASALAH BAB II PEMBAHASAN A. SENI RUPA ISLAM B. SENI ARSITEKTUR ISLAM ISLAM C. CIRI DAN PERIODISASI D. KONTROVERSI SENIRUPA ISLAM E. SEJARAH PANJANG SENIKALIGRAFI F. BUSANA MUSLIM, PERJALANAN,SEJARAH & URGENSINYA BAB III PENUTUP A. SIMPULAN B. SARAN DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Islam merupakan sebuah agama yang merupakan lanjutan dari agama-agama yang telah hadir sebelumnya. Islam dibawa dan disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai penyempurna dari ajaran TUHAN yang telah ada sebelumnya. Pada masa awal, Islam masuk dan berkembang di Timur Tengah hingga menyebar ke bagian barat Eropa. Sebuah kehadiran agama akan memberikan pengaruh-pengaruh terhadap tatanan kehidupan dan kebudayaan setempat. Ajaran agama yang diterima oleh masyarakat setempat akan dengan mudah diimplementasikan dalam kehidupan. Akan terjadi alkurturasi maupun asimilasi yang terjadi sebagai proses dan perkembangan kebudayaan tersebut. Kesenian sebagai produk kebudayaan salah satunya berujud dalam Seni rupa. Kehadiran Islam di Timur Tengan juga turut menghasilkan hal serupa. Seni Rupa Islam adalah seni rupa yang berkembang pada masa lahir hingga akhir masa keemasan Islam. Rentang ini bisa didefinisikan meliputi Jazirah Arab, Afrika Utara, Timur Tengah, dan Eropa sejak mulai munculnya Islam pada 571 M hingga mulai mundurnya kekuasaan Turki Ottoman. Walaupun sebenarnya Islam dan keseniannya tersebar jauh lebih luas daripada itu dan tetap bertahan hingga sekarang. Seni rupa Islam berangkat berdasarkan prinsip-prinsip dan aturan-aturan yang ada didalam Al-Quran. Yaitu dengan memunculkan keindahan, penggunaan motif tumbuhan / bunga, aplikasi bentuk geometrik seperti oktagonal (yang sering dijadikan ikon / ornamen Islam) dan tidak menghadirkan gambar manusia / hewan. Ciri khas Seni Rupa Islam diatas diterapkan pada interior maupun interior ruangan sebuah bangunan yang berdiri pada masa itu. Selain itu muncul pula sebu ah bentuk penulisan yang

mengalami modifikasi bentuk, yang disebut dengan khat (tulisan indah) dengan beberapa jenisnya. Seni rupa Islam yang telah lama hadir turut memberikan kontribusi hingga saat ini, khususnya pada perkwmbangan seni modern. Wujud kontribusi yang dimaksud antara lain dalam pemunculan unsur kontemporer seperti abstraksi dan filsafat keindahan. Seni rupa Islam juga memunculkan inspirasi pengolahan kaligrafi menjadi motif hias. B. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang diatas dapat kita tarik rumusan masalah sebagai berikut: 1. Seni rupa Islam 2. Seni arsitektur islam

3. Sejarah dan perkembangan busana dan kaligrafi Islam

BAB II PEMBAHASAN

A. SENI RUPA ISLAM

Seni rupa Islam adalah seni rupa yang berkembang pada masa lahir hingga akhir masa keemasan Islam. Rentang ini bisa didefinisikan meliputi Jazirah Arab, Afrika Utara, Timur Tengah, dan Eropa sejak mulai munculnya Islam pada 571 M hingga mulai mundurnya kekuasaan Turki Ottoman .Seni rupa Islam berangkat berdasarkan prinsipprinsip dan aturan-aturan yang ada didalam Al-Quran. Yaitu dengan memunculkan keindahan, penggunaan motif tumbuhan / bunga, aplikasi bentuk geometrik seperti oktagonal (yang sering dijadikan ikon / ornamen Islam) dan tidak menghadirkan gambar manusia / hewan. Ciri khas Seni Rupa Islam diatas diterapkan pada sebuah bangunan yang berdiri pada masa itu. Selain itu muncul pula sebuah bentuk penulisan yang mengalami modifikasi bentuk, yang disebut dengan khat (tulisan indah) dengan beberapa jenisnya dan ornamen bangunan yang disebut dengan arabesque. Seni rupa Islam yang telah lama hadir turut memberikan kontribusi hingga saat ini, khususnya pada perkwmbangan seni modern. Wujud kontribusi yang dimaksud a ntara lain

dalam pemunculan unsur kontemporer seperti abstraksi dan filsafat keindahan. Seni rupa Islam juga memunculkan inspirasi pengolahan kaligrafi menjadi motif hias.

Gambar 2. Arabesque

Gambar 1. Jenis Khat

B. SENI ARSITEKTUR ISLAM

Arsitektur Islam merupakan seni merancang bangun sebuah bangunan dengan berlandaskan kaidah-kaidah ajaran Islam. Produk awal dan utama sebagai bentuk eksistensi agama Islam adalah Masjid. Masjid merupakan sebuah tempat suci yang digunakan oleh kaum muslim untuk melakukan aktifitas ibadah kepada Allah SWT, salah satunya adalah shalat. Seni arsitektur Islam memiliki catatan sejarah yang cukup panjang. Sejak abad pertama hijriah, Seni arsitektur Islam sudah mulai berkembang di Arab, Syria dan Irak. Seni semakin mengalami perkembangan pada masa pemerintahan dinasti Ummayah. Bangunan berarsitektur Islam yang terkenal dan masih ada hingga saat ini antara lain adalah sebagai berikut :

Gambar 3. Masjid Al-Aqsa

Gambar 4. Masjid Al-Aqsa

Gambar 5. Masjid Al-Ummayah

Gambar 6. Taj Mahal

C. Ciri dan Periodisasi Seni rupa Islam tidak berdiri sendiri seperti Seni rupa Buddha ataupun Barat. Ia merupakan gabungan dari kesenian daerah-daerah taklukan akibat adanya ekspansi oleh kerajaan bercorak Islam di sekitar Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Kecil, dan Eropa dan penakulukan oleh bangsa Mongol. Daerah ini didefinisikan sebagai Persia, Mesir, Moor, Spanyol, Bizantium, India, Mongolia, dan Seljuk. Selain itu ditemukan pula pengaruh akibat hubungan dagang, seperti Tiongkok. Ini disebabkan miskinnya seni rupa asli Arab pada saat itu walaupun dalam bidang sastra dan musik sebenarnya memperlihatkan hal yang menakjubkan. Keberagaman pengaruh inilah yang membuat seni rupa Islam sangat kaya.

Gambar 7. Dome of Rock (Masjid Al-Aqsa) simbol kekayaan seni rupa Islam

1. Seni rupa asli Jazirah Arab Seni rupa asli Jazirah Arab bisa terlihat dari arsitektur di sekitar wilayah Makkah dan Madinah. Kedua kota ini merupakan pusat pemerintahan pada masa Nabi Muhammad. Biasanya arsitektur asli Jazirah Arab berupa bentuk bangunan segi empat sederhana yang difungsikan sebagai tempat ibadah. Bagian tengah merupakan lapangan terbuka dengan dikelilingi pilar, dinding, dan kamar -kamar. Lapangan berfungsi sebagai tempat salat berjamaah dan di bagian depan kiblat terdapat mimbar untuk khatib yang memberikan ceramah keagamaan. Contoh bangunan yang masih memperlihatkan ciri arsitektur ini adalah Masjid Nabawi.

2. Seni rupa Ummayah

Seni rupa pada zaman Umayyah banyak dipengaruhi oleh kesenian Bizantium, sebagai akibat dipindahkannya pusat pemerintahan Islam dari Makkah ke Syria. Seni rupa ini banyak memperlihatkan ciri seni rupa kristen awal, yaitu bentukbentuk basilika dan menara. Seperti bisa dilihat di Masjid Umayyah yang awalnya adalah Gereja Johannes di Damaskus. Interior masjid ini digarap seniman-seniman Yunani dari Konstantinopel. Pada masa ini ragam hias mosaik dan stucco yang dipengaruhi oleh pengulangan geometris sebagai tanda berkembang pesatnya ilmu pengetahuan. Selain itu ciri khas lapangan di tengah masjid mulai diganti oleh ruangan besar yang ditutup kubah. Pada masa ini pula dikenal kalifah yang sangat memperhatikan kelestarian masjid-masjid, yaitu Kalifah Abdul Malik dan Kalifah Al-walid. Kalifah Abdul Malik membangun Kubah Batu Karang (dikenal pula dengan nama Masjid Quber esh Sakhra dan Masjid Umar) sebagai pengingat tempat dinaikkannya Nabi Muhammad ke langit pada peristiwa Isra-Miraj. Selain itu dibangun pula Masjid Al Aqsa.Dinasti Umayyah juga meninggalkan banyak istana yang memiliki ciri tersendiri, yaitu bangunan di tengah-tengah gurun pasir yang terasing, walaupun kini banyak yang telah rusak. Contohnya adalah Istana Kusair Amra.

Gambar 8. Masjid Umayyah, Syria

3. Seni rupa Abbasiyyah

Perkembangan seni rupa periode ini dimulai sejak tahun 747 M sebagai akibat keruntuhan Dinasti Umayyah akibat revolusi oleh Keluarga Abbasiyah bersama kelompok Syiah. Seni rupa ini terkonsentrasi di pusat pemerintahan baru di daerah Baghdad dan kemudian pindah ke Sammara, Persia (sekarang wilayah Iran dan Irak). Walaupun sebenarnya Baghdad adalah pusat pemerintahan dan kebudayaan, namun penyerangan oleh bangsa Mongol membuat hampir seluruh peninggalan di daerah ini musnah, sehingga bukti karya lebih banyak didapat di daerah-daerah sekitarnya. Seni rupa pada zaman ini maju akibat lancarnya perdagangan dengan bangsa Syria, Tiongkok, India, dan bahkan Nusantara. Selain itu dimulai banyak penerjemahan tulisan-tulisan kuno Yunani, sehingga seni ilustrasi berkembang. Peninggalan penting dari masa ini adalah Masjid Mutawakkil, Masjid Abu Delif, dan bekas istana kalifah. Masjid pada zaman ini berciri mirip bangunan kuno mesopotamia, yaitu menara yang semakin mengecil di bagian ujungnya dan motif hias abjad Kufa, yaitu motif hias dari kaligrafi berbentuk tajam dan kaku. Selain itu ditemukan bentuk tiang melengkung.Pindahnya kekuasaan dari keluarga Abbasyiah ke Fatimiyah dan dipindahkannya ibukota ke Mesir membuat pengaruh seni Afrika Utara menjadi kuat.

4. Seni rupa Turki Pengaruh Turki didapat dari penaklukan Iran oleh bangsa Turki pada abad 11 M. Di bawah kekuasaan ini Bizantium, Iran, Mesopotamia, dan Asia Kecil bersatu di bawah kerajaan bercorak Islam. Pada masa ini seni rupa yang berkembang adalah dekorasi dan tekstil. Antara lain ditemukan teknik hias batu bata. Selain itu ditemukan kaligrafi dengan abjad nashi dan juga banyak pengaruh keramik-keramik Tiongkok dari dinasti Sung.

5. Seni rupa Cordoba Dimulai pada tahun 750, Seni rupa Kordoba meliputi daerah Spanyol dan Moor. Contoh peninggalannya adalah Masjid Kordoba. Ia merupakan g abungan kesenian Yunani klasik dan kesenian lokal yang tidak terorganisasi dengan baik menjadi satu kesatuan. Ciri utamanya adalah pelengkung tapal kuda. Ciri khas seni rupa dari Moor adalah pemakaian motif yang diinspirasi oleh pengulangan ilmu ukur.

D. Kontroversi Seni Rupa Islam Ada banyak sekali pendapat mengenai seni rupa di dalam Islam. Pandangan kaum konservatif yang populer pada awal kemunculan Islam beranggapan bahwa segala bentuk peniruan adalah usaha menyaingi kesempurnaan Tuhan dan wujud keinginan menciptakan Tuhan baru. Tetapi banyak pula yang menyatakan bahwa bagaimanapun hasil penciptaan manusia tetap tidak akan bisa menyamai apa yang telah diciptakan Tuhan ataupun Tuhan itu sendiri, sehingga seni rupa tidak bisa dianggap penjiplakan saja, tetapi diiringi pula dengan stilasi yang memperlihatkan keagungan Pencipta. Sementara pendapat lain terbentuk atas pengaruh kebudayaan Eropa, yang menganggap proses seni rupa adalah hal normal, ia sama sekali tidak bisa dianggap sebagai usaha menciptakan makhluk baru ataupun Tuhan baru, sehingga sama sekali tidak perlu dilarang. Bagaimanapun sangat sulit menemukan peninggalan seni patung dari seni rupa Islam, karena sejarahnya yang berhubungan langsung dengan tindakan berhala. Tetapi tidak sulit menemukan bentuk-bentuk makhluk hidup dalam bentuk perabotan. Juga dengan mudah bisa ditemukan lukisan-lukisan di dinding istana dan gambar ilustrasi untuk buku-buku terjemahan ilmu pengetahuan walaupun hanya sebagai tiruan dari ilustrasi buku aslinya.

E. Sejarah Panjang Seni Kaligrafi Islam Al-Qur an selalu memainkan peranan utama dalam perkembangan tulisan Arab. Keperluan untuk merakam al-Qur an memaksa memperbaharui tulisan mereka dan memperindahnya sehingga ia pantas menjadi wahyu Ilahi. Al-Qur an diturunkan kepada Nabi Muhammad dalam bahasa Arab dengan perantaraan malaikat Jibril. Baginda menerima wahyu dan menyiarkannya sampai wafat pada tahun 632 M, sesudah itu wahyu tidak turun lagi dan penyebarannya dari orang mukmin yang satu kepada yang lain secara lisan oleh para Huffaz (mereka yang hafal al-Qur an dan dapat membaca dalam hati). Pada tahun 633, sejumlah huffaz ini terbunuh dalam peperangan yang timbul setelah wafatnya Nabi. Ini memberikan peringatan kepada kaum Muslimin, khususnya Umar bin Khatab. Umar mendesak Khalifah pertama Abu Bakar supaya mengerjakan penulisan alQur an. Juru tulis Nabi, Zayd bin Thabit diperintahkan menyusun dan mengumpulkan wahyu ke dalam sebuah kitab, yang kemudian ditetapkan oleh Khalifah ketiga, Usman, pada tahun 651. Penyusunan yang disucikan ini kemudian disalin ke dalam empat atau lima edisi yang serupa dan dikirim ke wilayah-wilayah Islam yang penting untuk digunakan sebagai naskah kitab yang baku. Abad ke-13, di mana bersama Yaqut, adalah abad kehancuran dan pembangunan kembali di negeri Islam Timur. Penghancuran tu terjadi akibat serbuan Jengis Khan (1155-1227) dan pasukan Mongolnya, dan memuncak dengan ditaklukannya Bagdad oleh putranya Hulagu pada tahun 1258 dan kejatuhan terakhir kekhalifahan Abbasiyyah. Pembangunan kembali hampir secara langsung oleh pemantapan kekuasaan Mongol, dan putera Hulagu, Abaga (1265-82), adalah penguasa pertama yang memberikan gelar Il- Khan (penguasa Suku) bagi dinasti baru tersebut. Adalah sangat menakjubkan bahwa Islam mampu, setelah dihancurkan sedemikian rupa, bangkit kembali dan meneruskan vitalitasnya yg tak pernah berkurang. Kurang dari setengah abad setelah kehancuran Bagdad, Islam memperoleh kemenangan atas penakluknya yang kafir, sebab, tidak hanya buyut Hulagu, Ghazan (1295-1305) memeluk Islam, melainkan dia juga yang menjadikan Islam sebagai agama resmi seluruh negeri yang diperintahnya.Ghazan menjadi seorang Muslim ya terpelajar, teguh dan membaktikan sebagian besar hidupnya demi kebesaran Islam dan kebangkitan kembali

kebudayaannya. Dia memberikan dorongan yang amat besar terhadap seni Islam, termasuk kaligrafi dan penyalinan buku.Tradisi ini dilanjutkan oleh saudara dan penggantinya Uljaytu (1306-16), yang pemerintahannya berlimpah dengan kebesaran seni dan kemajuan sastra. Dia beruntung memiliki menteri dua tokoh yang berpikiran terang, Rashid al-Din dan Sa d al-Din, yang mendorong dia melindungi kaum terpelajar, para seniman dan ahli kaligrafi. Di bawah kekuasaannya, seni kaligrafi dan penerangan Il-Khanid mencapai puncaknya, sebagaimana dapat dilihat dari salinan al-Quran yang sangat indah dalam tulisan Rayhani yang ditulis atas perintah Ulyaytu dan disalin serta diperterang pada tahun 1313 oleh Abd Allah ibn Muhammad al -Hamadani. Dinasti Il-Khanid bertahan sampai akhir abad ke-14, kemudian digantika oleh dinasti Timurid, yang didirikan oleh Timur yang agung, dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Tamerlane (w. 1405). Meskipun dia dikenal dunia karen kejahatannya sebagai pembinasa besar, tetapi dalam hidupnya di kemudiari hari setelah memeluk Islam dia sering mengumpulkan para seniman terbaik, kaum terpelajar, pelukis dan para ahli kaligrafi di wilayah-wilayah yang ditaklukkannya, dan membawa mereka ke ibukota, Samarkand. Timurid memberikan perhatian istimewa terhadap senikaligrafi, da secara langsung bertanggungjawab atas terciptanya gaya baru penulisan al Qur an yang sesudah wafatnya disebut menurut namanya, dan menggantika gaya dinasti Il-Kahanid Mongol yang awal. gaya Timurid bertujuan menciptakan keseimbangan antara keindahan dan kemegahan dengan memadukan penulisan huruf yang jelas dalam kitab al-Qur an besar dengan pola tumbuhan yang sungguh indah, mempesona, lembut pewarnaannya, terpadu dengan tulisan ornamental Kufi Timur y ang begitu indah sehingga hampir tak ketara. Perkembangan kaligrafi yang benar-benar penting terjadi pada masa kekuasaan Shah Isma il dan penggantinya, Shah Tahmasp (1524-76). Di bawah dorongan merekalah tulisan Ta liq dirumuskan dan dikembangkan menjadi tulisan yang digunakan penduduk negeri secara luas, yang kemudian mengarah ke perkembangan tulisan Nasta liq. Dari sudut luas pemakaiannya di kalangan bangsa Persia, Urdu dan yang berbahasa Turki, dan sumbangan penting mereka terhadap kaligrafi Islam pada umumnya, dua tulisan yang masih agak muda ini terangkat kedudukannya menjadi tulisan utama.

Tulisan Ta liq (gantung), menurut beberapa sumber Arab, dikembangkan oleh orang Persia dari tulisan Arab awal yang kurang dikenal, Firamuz, suatu bentuk tulisan kursif yang sederhana yang dipakai sampai awal abad ke-9. Sekalipun demikian orang memandang bahwa tulisan Ta Iiq bisa berkembang menjadi tulisan yang pasti setelah ditemukannya tulisan Riyasi pada abad ke-9.Perkembangannya khususnya dipengaruhi oleh tulisan Riqa dan Ta Yqi, sedikit banyak penyimpangannya dihubungkan langsung dengan dua tulisan ini oleh berapa sumber Persia, dan menganggap penemunya adalah Taj-i Salmani, seorang ahli kaligrafi dari Isfahan yang tidak begitu dikenal. Sekalipun demikian, ahlii kaligrafi Abd al-Hayy dari kota Astarabad yang tampaknya telah memainkan peranan lebih penting dalam perkembangannya awal. Dia didorong oleh pengayomnya, Shah Isma il, untuk meletakkan aturan-aturan dasar tulisan Ta liq, dan tidak saja mempopulerkan tulisan Ta liq di kalangan orang Persia, Turki & India.

F. Busana Muslim, Sejarah &Urgensinya Pakaian Orang Arab Sebelum Islam Orang Arab sebagai satu bangsa yang mempunyai kultur tersendiri maka mereka juga mempunyai pakaiannya sendiri yang sesuai dengan kehidupan di padang pasir, bersesuaian dengan cuaca dan udara yang panas terik serta ada kaitan dengan apa yang telah mereka warisi dari datuk nenek mereka. Mereka ini sebelum kedatangan Islam telah memakai jubah, surban, selendang dan sebagainya. Para wanita muslimahpun demikian, berbusana ala pakaian Arab. Hanya saja pakaian perepuan Arab masih memperlihatkan beberapa anggota tubuh yang banyak mengundang perhatian. Baru setelah perintah berhijab turun para wanita muslimah mulai melaksanakannya dengan tidak menampakan bagian bagian tubuh yang dilarang, semisal leher dan dada.

1. Perintah berbusana muslim Terdapat nash-nash Al-Quran yang menyuruh umat Islam supaya memakai pakaian, diantaranya Firman Allah S.W.T: Wahai anak Adam, pakailah pakaian kamu yang indah setiap kali memasuki masjid dan makanlah dan minumlah serta jangan kamu melampaui batas karena Dia ( Allah ) tidak suka orang -orang yang melampaui batas. ( al-A raaf: 31 ) Di dalam ayat ini, Allah S.W.T. menyuruh manusia supaya memakai pakaian ketika memasuki masjid untuk beribadat sama saja untuk mendirikan sholat atau tawaf. Ini karena orang-orang musyrikin melakukan tawaf dalam keadaan bertelanjang. Sedangkan perintah berjilbab bagi wanita tertera dalam Alquran surat Al Ahzab :59) Hai Nabi katakanlah kepada istri -istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu min : hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh

mereka . Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu m ereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dahulu wanita muslimah pada permulaan islam datang, mempunyai kebiasaan -kebiasaan jahiliah dengan memakai pakaian kerja harian yang berupa kerudung, yaitu penutup kepala yang dijuraikan kepunggung sehingga leher dan kedua telinganya tidak tertutup, maka nampaklah perhiasan-perhiasan yang dipakainya yang itu semua tidak berbeda dengan wanita-wanita kala itu, baik mereka yang merdeka ataupun budak. Lalu diperintahkanlah kepada wanita muslimah untuk membedakan pakaian dengan pakaian harian budak wanita (pakaian jahiliah). Yaitu dengan berpakaian rida dan lihaf (pakaian yang menutupi seluruh tubuh layaknya selimut) juga penutup kepala dan wajah agar tampak terhormat dan disegani. Mengenai keseriusan dalam ketaatan wanita-wanita muslimah untuk memakai jilbab pada permulaan islam, telah diceritakan Aisyah dalam haditsnya :

Dari Aisyah dia berkata: SemogaAllah merohmati kaum wanita Anshor, semoga Allah merhmati kaum wanita Anshor, tatk ala turun ayat (( Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu , anak-anakmu dan istri-istri kaum mu minin )) mereka

merobek kain penutup jendela lalu mereka gunakan untuk menutupi aurot mereka kemudian mereka sholat di belakang Rasulillah Shallallahu Ala ihi Wasallam seakan -akan di atas kepala meraka terdapat burung gagak. Dalam riwayat lain disebutkan : mereka mengambil kain sarung mereka lalu merobeknya hingga mempunyai dua tepi, kemudian menjadikannya sebagai kerudung. (HR Bukhori) 2. Fungsi & Urgensi Diantara fungsi dan urgensi busana muslim dan muslimah sebagai berikut : a. Untuk taat terhadap perintah Allah Allah berfirman : Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan RasulNya dan Ulil Amri di antara kalian . QS. An Nisaa : 59

b. Untuk menutupi aurat Sebagai penentangan terhadap iblis hingga dikeluarkanlah Adam alaihi salam dan Hawwa seperti yang diterangkan Imam Qurtuby dalam menafsiri surat Al A raf ayat 31.Ayat ini menunjukkan akan wajibnya menutup aurat kebalikan orang kafir yang menjadikan pakaian untuk suhroh (kemegahan) semata mata. Hal ini telah dilarang Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dalam sabdanya : Barang siapa yang memakai pakaian ketenaran di dunia niscaya Allah akan mengenakan padanya pakaian kehinaan di akhirat (HR Ahmad). c. Untuk bertazayyun (berhias) Dalam surat Al A raf ayat 31 di atas, menerangkan akan wajibnya menutup aurat dan berhias dalam sholat, dari kewajiban sholat yang lain, dan inilah pendapat jumhur. Sebagai umat yang adil dan umat pilihan, seyogyanya kita melakukan segala urusan dengan cara yang paling mudah lebih bagus dan lebih logis dengan fitroh yang sehat. Berhias bagi muslimah memeng disunnahkan tapi jangan berlebihan dan juga

jangan diabaikan, karna mengabaikan berhias sama sekali juga tercela. Firman Alloh ta ala Al A raf 32: Katakanlah, siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah

dikeluarkan-Nya untuk hamba-hambaNya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rizqi yang baik? Rosululloh Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda kepada salah seorang sahabatnya di saat beliau melihatnya mengenakan pakaian jelek : Apabila Allah mengaruniakan kepadamu harta maka tampakkanlah bekas nikmat dan kemurahanNya itu padamu (HR. Abu Dawud). Hal ini juga untuk menyelisihi perbuatan bani Israil, yang berhias untuk membohongi manusia. Dalam suatu hadist yang di riwayatkan Imam Muslim dari Abu Sa`id Al khudri Rosululloh bersabda : Dahulu ada seorang wanita dikalangan bani israil yang bertubuh pendek, berjalan dengan diapit oleh dua orang wanita bertubuh tinggi, lalu wanita pendek itu membuat kaki palsu dari kayu dan cincin dari emas, berlapis tanah liat, lalu dibubuhi minyak kasturi, yakni wewangian yang terbaik . (HR. Imam Muslim).

d. Agar lebih di kenali dan tidak diganggu orang lain. Peristiwa dalam asbabun nuzul QS Al Ahzab:59 diatas sudah memberikan gambaran yang nyata, tentang manfaat dari pada jilbab bagi para muslimah. Mujahid menambahkan : wanita-wanita muslimah mengenakan jilbab agar lebih dikenal orang lain, bahwa mereka itu adalah wanita merdeka. Hingga tidak ada orang fasiq yang mengganggunya baik berupa cacian maupun jebakan. e. Menutupi tubuh dari aib Imam Ibnu Katsir berkata sehubungan dengan penafsiran ayat pada kalimat ( ) : Allah menurunkan karunia-Nya kepada para hambaNya dengan menciptakan bagi mereka pakaian dan risy. Pakaian digunakan untuk menutupi aurat atau aib yang tidak boleh terlihat pada tubuh manusia.

f. Menyelisihi Yahudi dan Nasrani Islam tidak hanya berhasrat untuk membedakan kedudukan kaum muslimin dalam isinya saja, tapi juga dalam lahiriyah sorang secara menyeluruh, baik dirinya maupun

masyarakatnya. Maka dari itu larangan tasyabuh (penyerupan) terhadap orang oang kafir merupakan salah satu pembebasan Robbani dalam aqiah ini. Kitab dan sunnah mengandung berbagai dalil tentang masalah ini. sebab tasyabuh terhadap orang kafir dalam lahiriyah juga mewarisi tasyabuh terhadap orang kafir dalam aqidah atau kecintaan dan kesesuaian dengan kemauan mereka. Sabda Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam : Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk golongan kaum itu

3. Upaya Orang Kafir Merusak Tatanan Busana Muslim Pada akhir abad ke 18 atau awal abad ke 19 ketika bangsa bangsa barat merasa haus untuk memperluas daerah kekuasaan (dengan melakukan penjajahan ke seantero dunia), baik berupa penjajahan fisik, mental, bahkan pikiran kaum musliminpun mereka jajah sedemikian rupa.

Di Turki Setelah sekulerisme resmi di gelindingkan Kamak At Tatruk sebagai minhajul Hayah, kaum muslimin mulai di tindas. Dua belas tahun yang silam tepatnya tahun1998 M, kaum wanita yang mengenakan jilbab mulai dimusuhi. Pasalnya, rezim sekuler memandang jilbab sebagai simbol kebangkitan fundamentalis Islam yang akan mengancam kelangsungan kekuasaan mereka. Seperti yang pernah dilontarkan Norsitel, wakil Rektor sebuah perguruan tinggi di Istambul, menanggapi dikeluarkan salah seorang mahasiswinya yang mengenakan jilbab, Jilbab bukan sekedar pakaian biasa, tapi merupakan simbol fundamenalis Islam . Akibat sikap picik itulah puluhan ribu Mahasiswi dikeluarkan dari kampusnya lantaran mereka tak mau melepaskan jilbabnya. Mereka menyegel sekitar 1392 madrasah Al Qur an. Bahkan belakangan tahun terakhir mengumandangkan adzan melalui pengeras suarapun dilarang. Alasannya. Suara adzan akan menimbulkan bising yang akan mengganggu masyarakat sekitar. Di Mesir Tak jauh beda dengan Turki, Mesirpun menjadi salah satu negara yang terkena pendiskritan syiar-syiar Islam. Seperti yang dialami seorang siswi sekolah menengah pertama yang berafiliasi pada kedutaan besar Prancis di Iskandariyah, dilarang masuk

kelas lantaran ia memakai jilbab. Hingga ia pun di tempatkan di perpustakaan seharian penuh tanpa bisa mengikuti pelajaran, sebelum mau melepaskan jilbabnya. Tekanan itu makin gencar sejak menteri pendidikan Perancis, Francois Bayrou mengeluarkan surat keputusan yang melarang simbol keagamaan di sekolah. Sejumlah pelajar muslimah dari sekolah-sekolah Perancis. Berbeda dengan yang dialami muridmurid kristen. Mereka tak pernah diperintahkan untuk melepaskan lambang-lambang salib dengan patung kristus yang mereka kenakan. Begitu pula murid murid Yahudi, mereka dibiarkan memakai topi Yarmulke sembari memamerkan bendera Israel. Kenyataan ini memperkuat pendapat bahwa Departemen Pendidikan Prancis memang tengah memerangi Islam melalui anak-anak muslim.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Hadirnya Islam sebagi sebuah agama yang baru sebagai penyempurna mampu diterima dam menghasilkan sebuah bentuk dan kesenian yang baru. Kesenian yang berasal dari agama menjadi sebuah cirikhas yang mendasar pada Seni Rupa Islam. Produk kesenian berupa khat, arabesque dan bangunan bersejarah merupakan pembuktian eksistens i Islam sebagai agama yang besar dan memiliki peradaban yang tinggi. Hingga kini pun kita masih bias melihat dan merasakan hasil dari kesenian Islam terlepas dari pengaruh dunia barata yang berusaha untuk menghancurkan kebesaran kebudayaan dan keseniain Islam secara perlahan, dengan degradasi moral kaum muslimin dari berbagai aspek.

B. SARAN Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan pada makalah ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang membangun dari para pembaca sebagai respon positif terhadap usaha penulis kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Yoedosepoetro, Wiyoso. Diktat Sejarah Seni Rupa Islam . Institut Kesenian Jakarta. Jakarta:1999 Janson, Horst Woldemar. History of Art. Editor: Patricia Egan. Harry N. Abrams, Inc. New York:1977 Lewis, Bernard. Introduction dalam The World of Islam: Faith, People, Culture . Editor: Bernard Lewis. Thames and Hudson, Ltd. London:1992 http://zidniagus.wordpress.com/2010/06/26/sejarah-panjang-seni-kaligrafipeninggalan-islam/ http://seni-arsitektur-islam.html http://Busana Muslim, Perjalanan, Sejarah dan Urgensinya Buletin Al-Hikmah.htm Wahyu Ramdani, Ilmu Budaya Dasar Cet. 1 Bandung Pustaka Setia, Desember 2008 Munandar Sulaiman, Ilmu Budaya Dasar, Refika Aditama Bandung, 1998

Anda mungkin juga menyukai