Anda di halaman 1dari 8

Bab VII.

Spesifikasi Teknis dan Gambar

Keterangan
Uraian dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar akan disediakan oleh Panitia/Pejabat Pengadaan/Unit Layanan Pengadaan.

Kegiatan Pengadaan Pagar Pengaman Jalan Pekerjaan Pengadaan Pulau Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar TA. 2009

BAB VII SPESIFIKASI TEKNIS PETUNJUK UNTUK PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Peserta Lelang harus membaca dan mempelajari seluruh gambar kerja,rencana kerja dan syarat ini dengan seksama untuk memahami benar-benar maksud dan isi dokumen tersebut secara keseluruhan maupun setiap bagian. Tidak ada gugatan yang akan dipertimbangkan jika gugatan itu disebabkan karena peserta tidak membaca, tidak memahami, tidak memenuhi petunjuk, ketentuan dalam gambar, atau pernyataan kesalahpahaman apapun mengenai arti dari isi dokumen ini.

KETENTUAN- KETENTUAN TEKNIS

PASAL

: PENJELASAN UMUM

1.1 Pekerjaan yang akan dilaksanakan yaitu Pengadaan Pulau Lalu Lintas yang merupakan bagian dari kegiatan Pengadaan Pagar Pengaman Jalan yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar tahun 2008. 1.2 Kegiatan tersebut di atas akan dilaksanakan sesuai dengan : 1.2.1 Gambar-Gambar Pelaksanaan Konstruksi dan Detail Terlampir. 1.2.2 Uraian dan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan (spesifikasi). 1.2.3 Risalah rapat penjelasan ( Aanwijzing ). 1.2.4 Petunjuk dari Direksi/Direksi Lapangan. 1.3 Dalam pelaksanaan pekerjaan, bila tidak ditentukan dalam spesifikasi ini, maka akan berlaku dan mengikat peraturan-peraturan dibawah ini, termasuk segala perubahan dan tambahannya, yaitu : 1.2.1 Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Negara yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum (Dirjen Cipta Karya). 1.2.2 Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia D.P.T.I 1970. 1.2.3 Pemeriksaan umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan Bangunan, NI-3, P.U.B.B 1956, NI-3, P.U.B.B. 1996. 1.2.4 Peraturan Beton Indonesia, P.B.I NI 2 1955, P.B.I NI 1971. 1.2.5 Peraturan Muatan Indonesia, P.M.I NI, 18 1969. 1.2.6 SNI 03-2443-1991 : Spesifikasi trotoar 1.2.7 SNI 03-2442-1991 : Spesifikasi kurb beton untuk Jalan 1.2.8 SNI 03-4433-1997 : Spesifikasi beton siap pakai 1.2.9 SNI 03-6883-2002 : Spesifikasi toleransi untuk konstruksi dan bahan beton 1.2.10 Pd T-15-2004-B : Perencanaan separator jalan 1.2.11 Pd T-13-2004-B : Pedoman penempatan utilitas pada damija 1.2.12 Kepmen Perhubungan, No Km. 65 tahun 1993, Fasilitas Pendukung Kegiatan Lalu lintas dan Angkutan jalan 1.2.13 Peraturan-Peraturan lain yang berhubungan dengan pembangunan yang berlaku di seluruh Indonesia.

-1-

Kegiatan Pengadaan Pagar Pengaman Jalan Pekerjaan Pengadaan Pulau Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar TA. 2009

PASAL 2.1.

: IZIN BANGUNAN

2.2. 2.3.

Setelah Surat Perintah Kerja (SPK) dikeluarkan, maka izin bangunan dan izin lainnya akan diurus oleh Pemberi Tugas, namun pelaksanaan dan pembiayaannya akan ditanggung oleh Kontraktor. Ijin Mendirikan Bangunan adalah termasuk salah satu retribusi yang harus dibayarkan oleh Kontraktor, sebagai satu syarat administrasi proyek. Besarnya nilai IMB sesuai yang disyaratkan oleh Peraturan adalah sebesar 1% dari nilai kontrak.

PASAL 3.1

: JADWAL PELAKSANAAN (TIME SCHEDULE)

3.2

3.3 3.4 3.5 3.6

Sebelum pekerjaan bangunan dimulai, maka Kontraktor wajib membuat jadwal pelaksanaan (Time Schedule) yang memuat uraian pekerjaan, waktu pekerjaan, bobot pekerjaan dan grafik hasil pekerjaan secara terperinci serta jadwal penggunaan bahan bangunan dan tenaga kerja. Untuk pelaksanaan pekerjaan yang terperinci Pelaksana Kontraktor harus membuat: Rencana kerja/Laporan harian, mingguan dan bulanan yang diketahui/disetujui oleh Konsultan Pengawas Lapangan. Gambar Kerja, untuk pedoman Kepala Tukang yang harus diketahui Konsultan Pengawas Lapangan. Daftaryang memuat pemasukan bahan bangunan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan. Rencana Kerja (Time Schedule) di atas harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas. Rencana Kerja (Time Sehedule), harus sudah selesai dibuat oleh Kontraktor, paling lambat 7 ( tujuh ) hari kalender, setelah SPK diterima. Kontraktor harus memberikan salinan rencana kerja (Time Schedule) kepada Konsultan Pengawas dan 1 (satu) lembar harus dipasang pada dinding bangsal kerja. Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan rencana kerja (Time Schedule) yang ada dan harus membuat grafik prestasi pekerjaan.

PASAL

: LOKASI PEKERJAAN.

Pekerjaan yang dilaksanakan berada di Jalan A. Yani dengan awal pekerjaan dilaksanakan dari Jembatan Irigasi Martapura hingga Persimpangan Sekumpul Pusat Pertokoan Sekumpul (PPS)

PASAL 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5

: BAHAN-BAHAN DAN PERALATAN

Untuk kelancaran pekerjaan, Pelaksana/Kontraktor diwajibkan mendatangkan bahanbahankeperluan untuk pembangunan tersebut tepat pada waktunya dengan kualitas yang dapat diterima Direksi. Bahan-bahan tersebut harus didatangkan dalam keadaan baru sama sekali, kecuali ditentukan lain dalam persyaratan kontrak. Menyediakan peralatan bantu dan pekerja/tenaga yang diperlukan. Alat-alat yang disediakan harus betul-betul dapat dimanfaatkan sesuai dengan fungsi alat tersebut. Membuat rencana kerja/jadual kegiatan pekerjaan sesuai waktu dan jumlah kegiatan yang telah ditetapkan.

-2-

Kegiatan Pengadaan Pagar Pengaman Jalan Pekerjaan Pengadaan Pulau Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar TA. 2009

PASAL 6.1.

: PEKERJAAN PERSIAPAN

6.2. 6.3.

6.4. 6.5. 6.6. 6.7. 6.8.

Sebelum pekerjaan dimulai, maka Kontraktor harus membuat dan memasang papan nama proyek dengan ukuran minimal 80 x 120 cm dengan warna dasar kuning dan tulisan warna hitam yang cukup jelas terbaca serta memuat informasi tentang pekerjaan yang dilaksanan. Pelaksana/Kontraktor harus melakukan pemeriksaan terhadap situasi pekerjaan. Bongkaran, kotoran, dan lain-lain yang tidak berguna dan dapat menggangggu pembangunan harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan, seuai dengan petunjuk Pengawas Lapangan. Bila Pengawas/Direksi memandang bahwa pekerjaan pembersihan belum selesai, maka Kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan yang ditunjukkan oleh Pengawas/Direksi. Sebelum pemasangan titik ukur dilaksanakan, tanah harus dibersihkan dan diratakan terlebih dahulu. Pemasangan titik ukur harus lurus dan rata air (Waterpass), dan harus kuat. Jarak antara letak titik ukur dengan bagian pekerjaan paling luar minimum 1,5 2,0 m atau disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada. Pengukuran dilaksanakan bersama-sama dengan Konsultan Perencana/Pengawas.

PASAL 7.1

: PENENTUAN PEIL

7.2 7.3 7.4

Sebagai peil +0,000 diambil permukaan jalan, ditentukan dalam gambar (cm) dijelaskan semua garis sumbu (as) dengan memakai tanda-tanda yang mudah dimenngerti dan tidak berubah kedudukannya, pasangan titik-titik ukur harus betul-betul kuat.. Ukuran tinggi lainnya berpedoman pada 7.1 tersebut di atas. Pekerjaan Uitzet harus dilakukan dengan cermat dan teliti. Satu dan lain yang menyimpang dari hal-hal tersebut di atas akan ditentukan oleh Direksi.

PASAL 8.1

: PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PENGAMANAN

8.2 8.3

Sebelum pekerjaan dimulai maka lokasi pekerjaan harus dibersihkan dari segala kotoran dan lain sebagainya yang dianggap mengganggu dan menghalangi pelaksanaan, terutama dalam batas pelaksanaan. Tanah bekas galian yang tidak dibutuhkan harus diangkut keluar. Segala sesuatu yang tidak lepas dari kondisi lokasi mengikuti petunjuk /keputusan Direksi.

PASAL 9.1 9.2 9.3 9.4

PEKERJAAN PEMBONGKARAN MEDIAN

Semua bagian dari median yang ada harus dibongkar. Bekas bongkaran pada 9.1 di atas harus diangkut/dibuang. Pembongkaran harus sesuai dengan gambar kerja dan daftar kuantitas yang ada serta petunjuk Direksi. Segala sesuatu yang tidak lepas dari pekerjaan pembongkaran menurut petunjuk/keputusan Direksi.

-3-

Kegiatan Pengadaan Pagar Pengaman Jalan Pekerjaan Pengadaan Pulau Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar TA. 2009

PASAL 10.1 10.2 10.3

10

PEKERJAAN GALIAN ASPAL

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan penggalian, penanganan dan pembuangan aspal yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan dalam Kontrak ini. Semua galian aspal harus diangkut dan dibuang dari lokasi pekerjaan. Penyedia jasa harus bertanggung jawab terhadap seluruh pengaturan dan biaya yang diperlukan untuk pembuangan bahan galian.

PASAL 11.1 11.2 11.3

11

PEKERJAAN URUGAN

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengurugan tanah dan pasir urug. Pekerjaan urugan tanah dan pasir dilaksanakan sampai ketinggian yang ditentukan pada rencana gambar bestek. Urugan tanah dan urugan pasir harus benar-benar padat.

PASAL 12.1

12

: PEKERJAAN BETON

Umum Beton merupakan campuran dari bahan semen, agregat halus, agregat kasar dan air dengan perbandingan tertentu sehingga campuran beton tersebut menghasilkan mutu beton dengan klasifikasi tertentu. Hasil campuran beton harus berupa beton yang baik, keras dan memenuhi sertifkasi tertentu yang mengikuti Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971. Bahan Agregat Bahan agregat pasir dan kerikil harus didatangkan dari tempat- tempat yang telah disetujui mutunya oleh Konsultan Pengawas Lapangan dan harus memenuhi syarat-syarat PBI.1971 dan SKSNI T-15-1991-03 Bahan agregat pasir dan kerikil harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak tercampur dengan bahan-bahan yang merusak mutu beton dan ditempatkan terpisah sehingga terhindar dari bercampurnya antara kedua jenis agregat tersebut, sebelum pemakaian . Besar butiran agregat kerikil yang dipakai untuk bahan beton, harus berada diantara ayakan 4mm - 31,5 mm. Agregat kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 persen. Apabila kadar lumpur tersebut lebih dari 1 persen, maka agregat kerikil harus dicuci. Besar butiran agregat pasir yang dipakai untuk bahan beton, harus berada diantara ayakan 0,063-4mm Agregat pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 persen. Apabila kadar lumpur tersebut lebih dari 5 persen, maka agregat pasir harus dicuci. Kontraktor menyediakan dalam jumlah yang cukup untuk pelaksanaannya sehingga tidak mengganggu kemajuan pekerjaan. Semen Jenis semen yang dipakai harus jenis semen type satu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam NI-8 dan harus berupa Portland Cement sebagaimana dinyatakan dalam PBI-71. Semen yang didatangkan ke lokasi proyek, harus disimpan pada gudang yang berlantai kering sedemikian rupa, sehingga terjamin tidak akan rusak dan/atau tercampur bahan lain yang dapat merusak mutu beton.

12.2 12.2.1

12.2.2

12.2.3 12.2.4 12.2.5 12.2.6 12.2.7

12.3 12.3.1

12.3.2

-4-

Kegiatan Pengadaan Pagar Pengaman Jalan Pekerjaan Pengadaan Pulau Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar TA. 2009

12.3.3

12.3.4

Pada pemakaian semen yang dibungkus, penimbunan semen yang baru datang,tidak boleh dilakukan diatas timbunan yang telah ada, dan pemakaian semen harus dilakukan menurut urutan pengirimannya. Direksi berhak menolak semen yang terbukti tidak memenuhi persyaratan bahan semen tersebut. Air Air yang dipakai untuk pembuatan dan perawatan beton diusahakan air bersih yang dapat diminum. Air yang mengandung garam dan/atau bahan lain yang merusak beton, tidak boleh dipakai. Bila terdapat keragu- raguan terhadap air yang dipakai, maka contoh air tersebut harus diperiksakan di laboratorium dibawah tanggung jawab Kontraktor. Bila pemeriksaan air tersebut tidak memenuhi syarat untuk bahan campuran beton, maka air tersebut tidak boleh dipakai. Air untuk campuran beton dengan bahan lainnya harus bersih, bebas dari unsurunsur kimia atau kotoran yang dapat mempengaruhi daya pengika semen seperti kadar garam yang tinggi, tidak dianjurkan. Pengadukan Beton Kontraktor sebelum mendatangkan material ke lokasi pekerjaan harus meminta persetujuan terlebih dahulu dengan Direksi tentang kualitas dan jenis bahan yang dimasukkan. Sebelum dilakukan pekerjaan pengecoran terlebih dahulu dipasang bekisting memanjang dan melintang tiap jarak 1 m sebagai mal dan sebagai kontrol ketebalan sehingga nantinya dapat tercetak seperti gambar rencana yaitu dengan ketebalannya 15 cm. Setelah bekisting terpasang maka barulah pekerjaan cor beton dilakukan dengan perbandingan 1 PC : 3 pasir : 5 kerikil dan pengggunaan air secukupnya jangan sampai kebanyakan ehingga adukan menyerupai pasta. Setelah beton cor diratakan, bagan yang dicor untuk sementara ditutup supaya proses mengentalnya beton tdak terganggu. Sehari setelahnya perlu dilakukan pemeliharaan terhadap beton cor tersebut yakni dengan melakukan penyiraman air atau direndam supaya proses mengerasnya beton dapat berjalan sempurna. Pada pengecoran beton, bahan campuran beton baru diaduk dengan mesin pengaduk Molen sampai bahan bersatu menjadi satu warna. Pengaturan, pengangkutan, pengukuran dan pengadukan bahan harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

12.4 12.4.1

12.4.2 12.4.3 12.4.4

12.5 12.5.1

12.5.2

12.5.3

12.5.4 12.5.5

12.5.6 12.5.7

12.6 Pengangkutan dan pengadukan beton 12.6.1 Sebelum pengecoran massal dimulai : Bekisting harus dibersihkan dari potongan-potongan kayu, potongan-potongan kawat pengikat dan bahan-bahan lain yang merusak mutu beton. Sebelum pelaksanaan pengecoran, bekisting harus disiram air terlebih dahulu. Lubang-lubang yang terdapat pada bekisting supaya ditutup sedemikian rupa, sehingga air semen tidak dapat keluar. 12.6.2 Untuk pengecoran beton tidak boleh berhenti ditengah-tengah bentang lapangan. 12.6.3 Pengecoran dapat dimulai, bila keadaan bekisting sudah memenuhi syarat dan telah diperiksa oleh Konsultan Pengawas Lapangan serta mendapat izin pengecoran. 12.6.4 Untuk memperbaiki kepadatan beton, maka harus dipakai alat pemadat mesin vibrator. Lamanya pemakaian tidak boleh lebih dari 30 detik pada satu titik.

-5-

Kegiatan Pengadaan Pagar Pengaman Jalan Pekerjaan Pengadaan Pulau Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar TA. 2009

12.6.5 Pekerjaan beton yang permukaannya masih diplester, atau permukaan yang masih kena pekerjaan pengecoran lanjutan, maka permukaan beton tersebut harus dikasarkan dan bidang yang akan diplester atau disambung harus disiram air semen. 12.6.6 Setelah selesai pekerjaan pengecoran, maka beton harus dirawat selama masa pengikatan. Perawatan tersebut dilaksanakan dengan jalan mengalirkan air terus menerus pada permukaan beton atau menutup permukaan beton dengan karung goni atau bahan yang lain yang dapat basah terus menerus sampai selesai waktu pengikatan. Apabila ingin mempercepat waktu pengikatan boleh mempergunakan obat setelah mendapat ijin dari konsultan pengawas. 12.6.7 Apabila terjadi hujan, maka beton yang baru dicor tersebut harus ditutup/dilingdungi untukmenghindari kerusakan permukaan yang lunak sebelum terjadi pengerasan. 12.6.8 Selama perawatan itu beton tidak boleh mendapat beban yang berat. 12.6.9 Mutu beton yang dipakai adalah Beton K-350, dipakai untuk Canstein Beton.

PASAL

13

: PEKERJAAN PLESTERAN BERMOTIF

13.1.1 Pekerjaan plesteran meliputi semua pekerjaan median. 13.1.2 Pasir pasang yang dipergunakan untuk bahan plesteran, harus disaring sehingga terhindar dari bahan-bahan yang bisa menyebabkan hasil permukaan plesteran kasar/rusak. 13.1.3 Apabila terjadi permukaan dinding yang kasar akibat bongkaran bekisting yang tidak sempurna, maka permukaan tersebut harus dihaluskan dengan plesteran 1:2. Sebelum dilakukan plesteran maka permukaan dinding tersebut harus dikasarkan terlebih dahulu, apabila pengasaran tidak dilakukan maka permukaan dinding harus dilaburi dengan air semen, kemudian secepatnya diplester. 13.1.4 Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sepurna, bidang plesteran yang lluas harus dibagi-bagi dengan dipasangi klos-klos sementara dari kayu. 13.1.5 Tidak diijinkan memakai kembali adukan yang telah jatuh dan sudah mengeras. 13.1.6 Plesteran dan pemasangan batu alam/batu sikat harus dikerjakan oleh tenaga yang benar-benar ahli. 13.1.7 Plesteran dan pemasangan batu alam/batu sikat yang tidak sesuai dengan etika dan estetika harus dibetulkan sebaik dan sempurna mungkin. 13.1.8 Setelah pekerjaan plesteran selesai dan mulai mengeras, permukaan pesteran kemudian diaci dengan adukan semen dan air agar permukaannya menjadi halus.

PASAL

14

: PEKERJAAN PASANGAN TANAMAN

14.1.1 Tanaman yang digunakan jenis dan perletakannya sesuai dengan arahanpada gambar kerja dan sesuai dengan petunjuk Direksi. 14.1.2 Tanaman didatangkan dalam keadaan hidup, segar dan tidak layu, setelah penanaman maka tanaman harus diperlakukan sedemikian rupa agar dapat tumbuh dengan baik dan dapat beradaptasi dengan lahan yang baru.

PASAL

15

: PERATURAN PENUTUP

15.1.1 Meskipun dalam Bestek ini pada uraian pekerjaan dan uraian bahan-bahan tidak dinyatakan kata-kata yang harus disediakan oleh Kontraktor dan tidak disebutkan dalam penjelasan pekerjaan pembangunan pemborongan ini, perkataan tersebut di atas tetap dianggap ada dan dimuat dalam Bestek ini.

-6-

Kegiatan Pengadaan Pagar Pengaman Jalan Pekerjaan Pengadaan Pulau Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar TA. 2009

15.1.2 Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan Pengadaan Pulau Lalu Lintas ini tetapi tidak dibuat atau diuraikan dalam Bestek ini, tetapi diselenggarakan dan diselesaikan oleh Kontraktor, harus dianggap seakan-akan pekerjaan itu diuraikan dan dimuat dalam Bestek ini, untuk menuju kepenyerahan yang lengkap dan sempurna menurut pertimbangan Direksi.

-7-

Anda mungkin juga menyukai