Anda di halaman 1dari 15

6nd

Group presented

KIMIA INTI
DOSEN PEM

INTAN JULIANA, SEPRA FAJAR, SITI HAJIR, YUSNIA ANGGARI

SUSUNAN INTI

Atom bersifat netral. Elektron bergerak mengelilingi inti atom dengan kecepatan tertentu. Inti atom terdiri dari proton dan neutron yang dikenal dengan nama nukleon (unsur penyusun inti).

X = nama unsur A = nomor massa = jumlah proton dan neutron Z = nomor atom = jumlah proton Isotop : kelompok nuklida dengan nomor atom sama Isobar : kelompok nuklida dengan nomor massa sama Isoton : kelompok nuklida dengan neutron sama

Beberapa sinar/partikel radioaktif

KESTABILAN INTI

Kestabilan inti tidak dapat diramalkan dengan suatu aturan. Petunjuk yang dapat digunakan untuk mengenal kestabilan inti: Semua inti yang mempunyai proton 84 atau lebih tidak stabil Aturan ganjil genap, yaitu inti yang mempunyai jumlah proton genap dan jumlah neutron genap lebih stabil daripada inti yang mempunyai jumlah proton dan neutron ganjil Bilangan sakti (magic numbers) Nuklida yang memiliki neutron dan proton sebanyak bilangan sakti umumnya lebih stabil terhadap reaksi inti dan peluruhan radioaktif. Bilangan tersebut adalah: Untuk neutron : 2, 8, 20, 28, 50, 82 dan 126 Untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50 dan 82. Pengaruh bilangan ini untuk stabilitas inti sama dengan banyaknya elektron untuk gas mulia yang sangat stabil. Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton.

PITA KESTABILAN

Untuk mencapai kestabilan (n/p=1), jika : Nomor atom (Z) < 83, maka : Diatas pita kestabilan,inti memancarkan (emisi) neutron atau memancarkan partikel beta. Dibawah pita kestbilan, Inti memancarkan positron atau menangkap elektron. Di atas pita kestabilan dengan Z > 83, terjadi kelebihan neutron dan proton Inti memancarkan partikel alfa

RADIOAKTIVITAS
Radioaktivitas adalah fenomena pemancaran partikel dan atau radiasi elektromagnetik oleh inti yang tidak stabil secara spontan . Semua unsur yang memiliki nomor atom lebih besar dari 83 adalah radioaktif. Peluruhan radioaktif terjadi melalui pemancaran partikel dasar secara spontan. Contoh: polonium-210 meluruh spontan menjadi timbal-206 dengan memancarkan sebuah partikel Rutherford membedakan tiga komponen dalam radiasi radionuklide yaitu partikel alfa, partikel beta dan sinar gamma seperti pada gambar.

RADIOISOTOP
Radioisotop adalah isotop suatu unsur yang radioaktif yang memancarkan sinar radioaktif. Isotop suatu unsur baik yang stabil maupun radioaktif memiliki sifat kimia yang sama. Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut (untuk mengikuti unsur dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa) dan sebagai sumber radiasi /sumber sinar.

DERET RADIOAKTIF
Kebanyakan unsur radioaktif yang ada di alam adalah anggota dari empat deret radioaktif. Penyebab terdapat empat deret adalah peluruhan alfa mereduksi nomor massa sebuah inti dengan 4.

Peluruhan Inti Atom Peluruhan alfa


Peluruhan alfa terjadi karena di dalam inti terlalu banyak nukleon, sehingga untuk membentuk kestabilan inti atom, dua proton dan dua neutron dilepaskan dari inti induk dan sinar alfa yang sama dengan inti Helium dipancarkan keluar. Karena partikel alfa terdiri dua proton dan dua neutron peluruhan alfa mereduksi Z dan N dari inti induk. Jika inti anak yang dihasilkan memiliki rasio neutron/proton yang terlalu besar atau terlalu kecil, inti itu dapat meluruh lagi ke konfigurasi yang lebih memadai.

Peluruhan beta
Untuk mencapai kestabilan inti karena kandungan neutron terlalu banyak maka sebuah neutron berubah menjadi proton disertai pelepasan sinar yang bermuatan negatif yang dikenal dengan sinar beta. Dalam peluruhan beta negatif, neutron bertransformasi menjadi proton dan elektron. Elektron yang meninggalkan inti teramati sebagai partikel beta.

Peluruhan gamma
Setelah inti meluruh menjadi inti baru biasanya terdapat energi kelebihan pada ikatan intinya sehingga seringkali disebut inti dalam keadaan tereksitasi. Inti yang kelebihan energinya ini biasanya akan melepaskan energinya dalam bentuk sinar gamma yang dikenal dengan peluruhan gamma, sinarnya ini adalah foton dan termasuk ke dalam gelombang elektromagnetik yang mempunyai energi sangat besar melebihi sinar X.

Dalam pemancaran positron, proton bertransformasi menjadi neutron dan positron (positif elektron) Suatu proses yang berlawanan dengan pemancaran positron adalah penangkapan elektron kulit terdalam oleh inti atom. Elektron yang diserap oleh proton bertransformasi menjadi neutron

Aktivitas Bahan Radioaktif


Laju peluruhan radioaktif dalam suatu bahan radioaktif disebut aktivitas (lambang A).Aktivitas hanya ditentukan oleh banyaknya inti yang meluruh per sekon.Jika peluang untuk meluruh disebut tetapan peluruhan (lambang k),maka aktivitas bahan bergantung pada banyak inti radioaktif dalam bahan (N) dan .Secara matematis ditulis A=kN Tetapan peluruhan memiliki harga berbeda untuk inti yang berbeda tetapi konstan terhadap waktu.Makin banyak inti yang meluruh per satuan waktu,makin besar A.Secara matematis pernyataan ini dinyatakan oleh A= -dN/dt Tanda negative kita berikan karena Neutron berkurang terhadap waktu,sedang kita menginginkan Atom berharga positif.

HUKUM PELURUHAN

Kinetika Peluruhan Radioaktif Semua peluruhan radioaktif mengikuti kinetika orde pertama, sehingga laju peluruhan radioaktif pada setiap waktu t adalah: ln Nt/N0 = - kt k = konstanta laju orde pertama N = banyaknya inti radioaktif pada waktu t N0 = banyaknya inti radioaktif awal dengan waktu paruh : t1/2 = 0,693/

ALAT DETEKSI RADIOAKTIF


Pencacah Geiger-Muller
Pencacah Geiger-Muller (GM) adalah detector yang [aling banyak digunakan untuk mendeteksi radiasi. Pulsa arus listrik dicata pada sebuah pencacah (scaler).Pulsa arus listrik biasanya juga dihubungkan ke sebuah pengeras suara (loudspeaker) sehingga Anda dapat mendengar suara klik setiap kali suatu sinar radioaktif melewati tabung.

Kamar Kabut
Jika udara didinginkan sedimikian sehingga uap mencapai keadaan jenuh,maka udara itu maka udara itu masih dapat didinginkan tanpa terjadi pengembunan.Pada keadaan ini uap dinamakn superjenuh.Pada tahun1911,C.T.R.Wilson menemukan ion-ion gas dapat juga bertindak sebagai inti pengembunan.Ia menyadari bahwa gejala ini dapat digunakan untuk menunjukkan lintasan-lintasan radiasi ionisasi melalui udara.Gambar dibawah ini menunjukkan skema kamar kabut (cloud chamber). Bentuk jejak-jejak kabut yang dihasilkan pada kamar kabut bergantung pada partikel-partikel radioaktif yang digunakan.Dengan demikian,jejak-jejak ini dapat digunakan sebagai petunjuk untuk mengenali jenis partikel radioaktif itu.

Film fotografis
Becquerel telah menggunakan film fotografis ketika ia secara tidak sengaja menemukan radioaktif alami dari uranium.Disini Becquerel menemukan sinar radioaktif yang telah menghitamkan film.Setiap bulan film fotografis dicuci.Banyaknya penghitaman pada film akan menunjukkan apakah mereka terkena radiasi atau tidak.

Detektor Sintilasi
Alat ini menggunakan bahan logam yang atom-atomnya dengan mudah dideteksi oleh radiasi yang datang (efek fotolistrik).Efek fotolistrik adalah keluarnya electronelektrondari permukaan logam ketika terkena radiasi.Bahan-bahan yang umum digunakan sebagai sintilator adalah kristal-kristal natrium iodida.Bahan-ahan ini diletakkan di salah satu ujung peralatan yang disebut tabung foto pengganda (photomultiplier) sehingga foton yang dikeluarkan oleh sintilator dapat diubah menjadi sinyal listrik.Tabung fotopengganda terdiri atas beberapa elektroda yang disebut dinoda.Detektor sintilasi lebih sensitive bila dibandingka pencacah GeigerMuller,terutama terhadap sinar gamma yang berinteraksi lebih kuat dengan zat dibandingkan dengan partikel-partikel bermuatan.

PENGGUNAAN RADIOISOTOP

Penggunaan radioisotope sebagai perunut(pencari jejak) Pengobatan (membunuh sel kanker dengan radiotherapy), sterilisasi (sinar gamma dapat membunuh bakteri), industri (pengatur ketebalan kertas menggunakan radiasi sinar beta), pertanian (pemandulan serangga pengganggu), seni (detektor pemalsuan lukisan dan keramik), penentuan umur dengan radioaktif (menggunakan pemancaran sinar beta).

Anda mungkin juga menyukai