Anda di halaman 1dari 3

Analisa Transien dengan SPICE

Praktikan: Agung Utama Putra (16510114)


Waktu Percobaan: 4 Mei 2011 EL1092 Laboratorium Dasar Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak Laporan praktikum ini membahas tentang analisa transien menggunakan software SPICE. Praktikum dilakukan dengan software WinSpice pada sistem operasi Windows 7 Home Premium. Kata kunci: Analisa transien, SPICE 1. Pendahuluan

MEG/meg untuk satuan mega TD : waktu delay saat sinyal sinusoidal mulai muncul THETA digunakan jika sinyal sinusoidal memiliki redaman 1.4 Sinyal Pulsa

Sinyal pulsa dideskripsikan dengan perintah: PULSE VINIT VFINAL TD TR TF PW PER VINIT : tegangan paling rendah VFINAL : tegangan paling tinggi/ tegangan pulsa TD : waktu pulsa dimulai TR : waktu tegangan naik TF : waktu tegangan turun PW : lebar pulsa PER : periode sinyal
1.5

SPICE (Simulation Program with Integrated Circuit Emphasis) adalah software simulator sirkuit elektronik. SPICE dapat digunakan untuk menganalisa rangkaian dengan analisa DC, analisa AC, analisa transien, dan lain-lain. Pada percobaan ini, SPICE akan digunakan untuk melakukan analisa transien pada rangkaian dengan sumber sinyal sinusoidal dan sumber sinyal pulsa. 2. Dasar Teori

Switch

Analisa transien adalah analisa rangkaian pada domain waktu. Untuk keperluan analisa transien, beberapa perintah SPICE yang akan digunakan adalah deskripsi resistor, kapasitor, sinyal sinusoidal, sinyal pulsa dan switch.
1.1

Switch pada percobaan kali ini menggunakan switch yang dikontrol tegangan. Switch ini dideskripsikan dengan perintah: Sxx N+ N- NC+ NC- MODEL <ON><OFF> xx : nama saklar N+ : simpul positif saklar (biasanya yang berhubungan langsung dengan input) N- : simpul negatif saklar NC+ : simpul positif tegangan pengatur NC- : simpul negatif tegangan pengatur MODEL : model saklar saat on dan off <ON><OFF> : keadaan awal saklar 3. Metodologi

Resistor

Resistor dideskripsikan dengan perintah: Rxx N+ N- Nilai xx: Nama resistor N+ dan N-: Node posisi resistor Nilai: Resistansi 1.2 Kapasitor

Kapasistor dideskripsikan dengan perintah: Cxx N+ N- Nilai xx: Nama kapasitor N+ dan N-: Node posisi kapasitor Nilai: Kapasitansi 1.3 Sinyal Sinusoidal

Selama percobaan, software SPICE yang digunakan adalah WinSpice 1.06 yang dijalankan pada sistem operasi Windows 7 Home Premium. Percobaan dilakukan dengan membuat berkas script rangkaian.sp pada folder D:\praktikum\EL1092. Script kemudian dijalankan pada prompt WinSpice seperti dibawah ini. WinSpice 1 rangkaian.sp Hasil analisa kemudian diambil screenshot-nya. Script rangkaian yang digunakan berdasarkan rangkaian yang ada pada Modul Praktikum SPICE 2.

Sinyal sinusoidal dideskripsikan dengan perintah: SIN VO VA FREQ <TD> <THETA> VO : tegangan offset VA : tegangan puncak FREQ : frekuensi M/m untuk satuan mili

Halaman

Rangkaian 01 Sinyal Sinusoidal * Komponen Pasif R1 1 2 1k R2 2 0 2k * Sumber Sinusoidal Vin 1 0 DC 0 SIN 0 1 1MEG .control tran 1n 3u plot v(1) v(2) .endc .end Rangkaian 01 dengan R2 diganti C1 * Komponen Pasif R1 1 2 1k C1 2 0 1p * Sumber Sinusoidal Vin 1 0 DC 0 SIN 0 1 1MEG .control tran 1n 3u plot v(1) v(2) .endc .end Rangkaian 02 Sinyal Pulsa * Komponen Pasif R1 1 2 1k R2 2 0 2k * Sumber sinyal pulsa Vin 1 0 DC 0 pulse 0 1 6n 0 0 3n 10n .control tran 1n 100n plot v(1) v(2) .endc .end Rangkaian 02 dengan R2 diganti C1 * Komponen Pasif R1 1 2 1k C1 2 0 1p * Sumber sinyal pulsa Vin 1 0 DC 0 pulse 0 1 6n 0 0 3n 10n .control tran 1n 100n plot v(1) v(2) .endc .end

Rangkaian 03 * Komponen Pasif R1 2 3 1k R2 3 0 1E8 C1 3 0 1p V1 1 0 DC 5 S1 1 2 10 0 SMOD off * Sumber sinyal pulsa Vx 10 0 pulse 0 1 6n 1p 1p 3n 10n Rx 10 0 1meg * Model switch .MODEL SMOD VSWITCH (RON=5M ROFF=100E9 VON=0.9 VOFF=0.1) .control tran 10n 50n plot v(2) v(3) v(10) .endc .end 4. Hasil dan Analisis

Hasil plot rangkaian 1:

Hasil plot ini menunjukkan bahwa tegangan pada node 1 dan 2 berubah terhadap waktu mengikuti pola sinusoidal. Keduanya memiliki frekwensi yang sama, tetapi memiliki titik puncak atau tegangan maksimum yang berbeda karena tegangan pada node 2 (Vout) adalah 2/3 dari tegangan input yang disebabkan oleh resistor R2. Hasil plot rangkaian 1 dengan resistor R2 diganti kapasitor C1:

Halaman

Hasil plot ini juga menunjukkan bahwa tegangan pada node 1 dan node 2 berubah terhadap waktu mengikuti pola sinusoidal. Keduanya memiliki frekwensi dan tegangan maksimum sama yang disebabkan oleh kapasitor.

Hasil plot rangkaian 2:

dengan Vout. Ketika kedua kalinya tersambung (V pulsa 1), tegangan pada node 2 kembali ke 5 volt dan mengisi muatan pada kapasitor hingga akhirnya kapasitor berada pada kondisi steady-state. Setelah itu, walaupun saklar terbuka atau tertutup, tegangan tetap berada pada 5 volt karena saat saklar terbuka, tidak ada muatan yang keluar dari kapasitor (sirkuit tidak lagi merupakan sirkuit tertutup). 5. Kesimpulan

Hasil plot ini menunjukkan bahwa tegangan pada node 1 dan 2 berubah terhadap waktu. Keduanya memiliki frekwensi dan lebar pulsa yang sama. Tetapi, tegangan maksimum keduanya berbeda karena tegangan pada node 2 (Vout) adalah 2/3 dari tegangan input yang disebabkan oleh resistor R2. Hasil plot rangkaian 2 dengan resistor R2 diganti kapasitor C1:

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan diatas: 1. 2. 3. Software SPICE dapat digunakan untuk analisa rangkaian dengan analisa transien. Apapun sinyal sumber yang digunakan, DC, sinusoidal, ataupun pulsa, konsep pembagi tegangan tetap berlaku. Kapasitor mempengaruhi tegangan karena sifatnya yang menyimpan muatan, sehingga tegangan tidak akan berubah secara mendadak.

6. [1]

Daftar Pustaka Alexander, Charles K. et.al., Fundamental of Electric Circuit, McGraw-Hill, New York, 2011

Hasil plot ini menunjukkan bahwa tegangan pada node 1 dan 2 memiliki frekwensi dan lebar pulsa yang sama. Tetapi, ada perbedaan bentuk grafik antara node 1 (Vin, tegangan input) dan node 2 (Vout) yang dipengaruhi kapasitor C1. Ini disebabkan sifat kapasitor yang menyimpan muatan sehingga tegangan pada kapasitor tidak dapat berubah mendadak, tetapi perlahan. Hasil plot rangkaian 3:

Halaman

Hasil plot ini menunjukkan, saat awalnya saklar terbuka, tidak ada tegangan sama sekali di node 3 (Vout). Pada kondisi ini, kapasitor belum bermuatan. Saat saklar pertama kali tersambung (V pulsa 1), tegangan pada node 2 (Vin) langsung menuju ke 5 volt, dan mengisi muatan pada kapasitor sehingga tegangan pada Vout perlahan naik. Tetapi, sebelum mencapai tegangan maksimum 5 volt, saklar terbuka lagi (V pulsa 0) namun tegangan pada node 2 tidak langsung 0, tapi bertahan di tegangan yang sama

Anda mungkin juga menyukai