Anda di halaman 1dari 8

Bab 1 Audit internal: sejarah, perkembangan dan gambaran umum Evolusi audit internal (3) Audit internal abad

permulaan Audit internal abad pertengahan Audit internal masa revolusi industri Audit internal di tahun-tahun belakangan ini Audit diamrika serikat Pencapaian identitas diri auditor internal Auditor external dan auditor internal Misi auditor eksternal dan internal Perbedaan auditor eksternal dan internal Menuju sebuah definisi audit internal Profesi audit internal Kemajuan audit internal Pernyataan tanggung jawab audit internal Kode etik (14) Common body of knowledge (15) Temuan temuan CFIA (15) Standards for the professional practice of internal auditing yang pertama kali disusun (21) Program sertifikasi (hal 24) Syarat syarat memperoleh gelar CIA (hal 24) Pengakuan nilai profesional untuk bagian IV (hal 26) Sertifikasi khusus (hal 26) Aktivitas audit (hal 27) Pendekatan pendekatan yang di lakukan (hal 27) Audit untuk memberikan keyakinan dan konsultatif (hal 28) Penilaian sendiri atas kontrol (hal 28) Bidang keahlian audit (hal 29) Pemberian jasa audit internal dari luar perusahaan (hal 30) Sebuah fungsi yang utama (hal 30) Cara auditor internal melayani kebutuhan manajemen (hal 31) Dilema yang dihadapi auditor internal (hal 34) Independensi dalam program audit (hal 35) Independensi dalam verifikasi (hal 35) Independensi dalam pelaporan (hal 36)

Bab 2 Kontrol Pentingnya kontrol bagi auditor internal (hal 53) Standar 2120 kontrol (hal 55) Pemeriksaan dan pelaporan atas kontrol (hal 55) Pendefinisian kontrol (hal 56) Definisi akuntan publik (hal 57) Perluasan SAS 78 atas definisi AICPA tentang kontrol (hal 58) Definisi auditor internal (hal 59) Model model kontrol internal (hal 60) Model COSO (Hal 61) Model COCO (hal 63) Penggunaan model kontrol di audit intenal (hal 64) Auditabiliats sistem dan studi kontrol (hal 65) Kontrol preventif, detektif dan korektif (hal 67) Menghilangkan probabilitas bukan kemungkinan kontrol (hal 68) Manfaat manfaat kontrol (hal 68) Sistem kontrol (hal 70) Elemen elemen sistem kontrol (hal 70) Pentingnya kontrol (hal 72) Standar standar operasi (hal 72) Standar standar kontrol internal (hal 73) Karakteristik karakteristik kontrol (hal 74) Sarana untuk mencapai kontorl (hal 77) Organisasi Kebijakan kebijakan Prosedur prosedur Personalia Penganggaran Pelaporan Dampak regulasi terhadap kontrol (hal 81) Serangkaian peraturan akuntansi yang di keluarkan (hal 83) Laporan auditor internal tentang kontrol internal (hal 84) Pendekatan siklus untuk kontorl akuntansi internal (hal 85) Dampak pengaturan organisasi terhadap kontrol internal (hal 87) Pengurangan kontrol organisasi virtual (hal 88) Auditor kontrol (hal 89) Auditing COSO (hal 90) Aspek audit risiko control (hal 91) Kontrol kontorl operasi internal (hal 92) Kontrol yang berlebihan (hal 94) Mengapa kontrol tidak berjalan (hal 95) Hal-hal yang perlu diingat (hal 96)

Bag 2 Teknik teknik audit internal Bab 3 Penentuan risiko Filosofi COSO (hal 111) Siapa yang memanfaatkan penentuan risiko? (hal 112) Merencanakan penentuan risiko dan eksposure (hal 113) Memperluas audit berbasis risiko (hal 113) Organisasi tanpa proses manajemen risiko (hal 114) Risiko audit dan komponen komponennya pada audit laporan keuangan (hal 115) Karakteristik manajemen (hal 115) Karakteristik operasi dan industri (hal 116) Karakteristik penugasan (hal 116) Risiko bawaan (hal 118) Risiko kontrol (hal 119) Risiko deteksi (hal 120) Hubungan antar risiko (hal 120) Suatu persediaan risiko (hal 121) Pertanyaan pertanyaan dasar tentang risiko (hal 122) Strategi penentuan risiko bell canada (hal 124) Auditor inetrnal dan risiko perdagangan elektronik (hal 125) Risiko EDI (hal 127) Risiko kecurangan manajemen (hal 129) Membuat rencana penentuan risiko (hal 130) Manajemen risiko (hal 134) Tujuan tujuan proses manajemen risiko (hal 135) Metode metode analitis (hal 135) Pembuatan bagan alir (hal 135) Kuesioner kontrol internal (hal 139) Analisis matriks (hal 140) Kontrol preventif dan detektif (hal 142) Metodologi ilustratif COSO (hal 143) Metode courtney (hal 148) Metode lain pemberian nilai (hal 150) System evaluasi risiko (hal 150) Pertimbangan pengungkapan risiko (hal 151) Kebutuhan akan beberapa perangkat (hal 152) Kesimpulan (hal 152)

Bab 4 Survei pendahuluan Melakukan studi awal (hal 160) Pendokumentasian (hal 161) Daftar pengingat (hal 161) Daftar isi (hal 163) Pnagurangan biaya (hal 165) Catatan kesan (hal 166) Kuesioner (hal 168) Bertemu klien (hal 174) Mengatur jadwal pertemuan (hal 174) Wawancara (hal 175) Mengumpulkan bahan bukti (hal 179) Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Kontrol Hal hal umum (hal 181) Pengamatan (hal 181) Tujaun, saran dan standar (hal 182) Kontrol kontrol untuk mencapai tujuan (hal 185) Risiko (hal 186) Kontorl risiko (hal 188) Penetuan risiko (hal 190) Manajemen yang efektif (hal 191) Aspek manusia (hal 191) Pengamatan fisik (hal 192) Pembuatan bagan alir (hal 194) Pelaporan (hal 198) Membuat anggaran survei (hal 198)

Bab 5 Program audit Kapan sebaiknya menyiapkan program audit (hal 207) Tanggung jawab audit (hal 207) Lingkup audit (hal 209) Mendefinisikan ekonomis, efisiensi dan efektivitas (hal 210) Tujuan dan prosedur (hal 211) Tujuan dan prosedur operari (hal 211) Tujuan dan prosedur audit (hal 212) Menyiapkan program audit (hal 216) Latar belakang informasi (hal 216) Pembelian (hal 217) Pemasaran (hal 222) Audit yang komprehensif (hal 226) Program proforma (hal 229) Ambiguitas (hal 230) Hubungan program dengan laporan audit akhir (hal 231) Mekanisme program (hal 232) Penugasan staf untuk audit berskala kecil (hal 233) Pedoman penyiapan program audit (hal 233) kriteria criteria program audit (hal 235)

Bab 6 Pekerjaan lapangan 1 Proses dan tujuan pekerjaan lapangan (hal 243) Pembuatan strategi untuk melakukan pekerjaan lapangan (hal 245) Tim audit dengan pengarahan mandiri (hal 248) Audit berhenti kemudian lanjut (hal 249) Control self assessment (hal 250) Bagian bagian pekerjaan lapangan (hal 251) Tujaun tujuan audit (hal 251) Audit smart (hal 258) Pengukuran kinerja (hal 259) Pengembangan standar (hal 260) Penggunaan tolok ukur (hal 262) Evaluasi (hal 263) Aspek aspek operasi (hal 264) Pengujian (hal 264) Tujuan umum pengujian (hal 264) Tujuan khusus pengujian (hal 265) Merencanakan pengujian (hal 265) Pendefinisian standar kinerja atau kriteria (hal 266) Pendefinisian populasi pengujian (hal 266) Metodologi pengambilan sampel yang akan di lakukan (hal 267) Teknik teknik pemeriksaan transaksi transaksi atau proses proses terpilih (hal 267)

Bab 7 Pekerjaan lapangan II Penerapan teknik teknik audit (hal 281) Teknik audit (hal 281) Audit fungsional (hal 281) Audit organisasional (dan evaluasi produktivitas) (hal 285) Studi dan konsultasi manajemen (hal 287) Audit atas program (hal 291) Audit kontrak (hal 294) Dalam kontrak lumpsump (hal 295) Dalam kontrak jenis cost plus (hal 296) Dalam kontrak unit price (hal 296) Audit terintegrasi (hal 298) Konsultan (hal 299) Penggunaan sumber daya dari luar atau dari mitra (hal 299) Penelaahan analitis (hal 300) Pemeliharaan aktiva tetap (hal 301) Statistik karyawan (hal 301) Perputaran persediaan (hal 302) Biaya biaya karyawan dan perputaran karyawan (hal 302) Pengiriman persediaan (hal 302) Penyimpanan perlengkapan dan alat tulis kantor (hal 302) Catatan bahan baku (hal 303) Telepon dan komputer (hal 303) Bukti hukum (hal 303) Hubungan dengan bukti audit (hal 303) Bukti terbaik (hal 304) Bukti sekunder (hal 304) Bukti langsung (hal 305) Bukti tidak langsung (hal 305) Bukti yang meyakinkan (hal 305) Bukti yang menguatkan (hal 305) Bukti opini (hal 306) Bukti kabar angin (hal 306) Bukti audit (hal 308) Sifat bukti audit (hal 308 Bukti fisik (hal 308) Bukti pengakuan (hal 308) Bukti dokumen (hal 309) Bukti analitis (hal 309) Standar standar bukti audit (hal 309) Penanganan bukti yang sensitif (hal 310) Kertas kerja (hal 311) Pekerjaan lapangan dalam lingkungan teknologi tinggi (hal 311) Enterprise-wide system (hal 311)

Audit berkelanjutan (hal 313)

Anda mungkin juga menyukai