Anda di halaman 1dari 9

NAMA NIM JURUSAN MATA KULIAH

: DEDEK SETIAWAN SAPUTRA : 03091004022 : TEKNIK ELEKTRO : KONVERSI ENERGI LISTRIK

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ! a. H b. B c. d. l Jawab : a. H ( Kuat Medan Magnet) Kuat medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet ialah besar gaya pada suatu satuan kuat kutub di titik itu di dalam medan magnet m adalah kuat kutub yang menimbulkan medan magnet dalam Ampere-meter. R jarak dari kutub magnet sampai titik yang bersangkutan dalam meter. dan H = kuat medan titik itu dalam :
Weber N atau dalam A. m m2

Persamaan kuat medan magnet adalah:

Keterangan: H = Kuat medan magnet lm N = Panjang lintasan = Gaya gerak magnetik = Jumlah lilitan kawat

I = Arus mengalir ke lilitan

b. B (Rapat Garis Gaya/Flux Density)


Definisi : Jumlah garis gaya tiap satuan luas yang tegak lurus kuat medan. B=

Kuat medan magnet di suatu titik sebanding dengan rapat garis-garis gaya dan berbanding terbalik dengan permeabilitasnya.
H = B

B = H = r . o. H

B = rapat garis-garis gaya.

= Permeabilitas zat itu.


H = Kuat medan magnet. catatan : rapat garis-garis gaya menyatakan kebesaran induksi magnetik. Medan magnet yang rapat garis-garis gayanya sama disebut : medan magnet serba sama ( homogen )

Bila rapat garis-garis gaya dalam medan yang serba sama B, maka banyaknya garis-garis gaya ( ) yang menembus bidang seluar A m2 dan mengapit sudut dengan kuat medan = B.A Sin adalah : Satuanya : Weber.

c. (Fluks) Fluks atau Garis gaya adalah Lintasan kutub Utara dalam medan magnet atau garis yang bentuknya demikian hingga kuat medan di tiap titik dinyatakan oleh garis singgungnya. Sejalan dengan faham ini, garis-garis gaya keluar dari kutub-kutub dan masuk ke dalam kutub Selatan. Untuk membuat pola garis-garis gaya dapat dengan jalan menaburkan serbuk besi disekitar sebuah magnet. Gambar pola garis-garis gaya.

d. l ( Luas)

Luas penampang atau bidang yang mampu ditembus oleh garis-garis gaya atau fluks.

2. Bagaimana hubungan antara keempat parameter tersebut? Jawab : Bila rapat garis-garis gaya dalam medan yang serba sama B, maka banyaknya garis-garis gaya ( ) yang menembus bidang seluar A m2 dan mengapit sudut dengan kuat medan adalah :
H = B

; B= H

Maka didapatkan

= B.A Sin atau B dA =


Dimana dA adalah unsur luas dari penampang bidang.

3. Sebutkan dengan gambar B pada kawat lurus dan toroida! Jawab : B pada kawat lurus Besarnya medan Magnet disekitar kawat lurus panjang berarus listrik. Dipengaruhi oleh besarnya kuat arus listrik dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus semakin besar kuat medan magnetnya, semakin jauh jaraknya terhadap kawat semakin kecil kuat medan magnetnya. Berdasarkan perumusan matematik oleh Biot-Savart maka besarnya kuat medan magnet disekitar kawat berarus listrik dirumuskan dengan :

B = Medan magnet dalam tesla ( T ) o = permeabilitas ruang hampa = I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A ) a = jarak titik P dari kawat dalam meter (m)

B pada kawat toroida

Toroida adalah sebuah solenoida yang dilengkungkan sehingga berbentuk lingkaran kumparan. Besarnya medan magnet ditengah-tengah Toroida ( pada titik-titik yang berada pada garis lingkaran merah ) dapat dihitung

Bo = Meda magnet dititik ditengah-tengah Toroida dalam tesla ( T ) N = jumlah lilitan pada Solenoida dalam lilitan I = kuat arus listrik dalam ampere ( A ) a = rata-rata jari2 dalam dan jari-jari luar toroida dengan satuan meter ( m ) a = ( R1 + R2 )

4. Jelaskan dengan gambar hukum-hukum yang dipakai di medan magnetik (konversi elektromagnetik)! Jawab : 1. Hukum Faraday

2. Hukum Ampere

3. Hukum Biot Savart Besar induksi magnetik berdasarkan geometri yang dikenal sebagai Hukum Biot Savart adalah sebagai berikut:

Hukum Biot - Savart: Elemen penghantar dl berarus I menimbulkan induksi magnetik dB dititik P yang berjarak r dari dL Secara matematik, hukum ini dapat dirangkum melalui persamaan sebagai berikut:

dB I

dimana: : Besar induksi magnetik : Kuat arus listrik

dl sin 0 r k

: Panjang elemen penghantar listrik : sinus sudut apit 0 antara arah arus pada dl dengan garis penghubung titik P dengan dl : jarak antara titik P dengan penghantar : adalah tetapan (Wb/Am) yang memenuhi hubungan sebagai berikut,

dengan 0 adalah permiabilitas vakum= 4 x 10-7 Wb/A m

Anda mungkin juga menyukai