Anda di halaman 1dari 7

1.

Judul Penelitian

: Evaluasi atas Kesesuaian Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2006 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006.

2.

Bidang Ilmu Ilmu Sosial & Politik BAB. I a. Pendahuluan

3.

Latar Belakang Masalah Bermula pada tahun 1998, bangsa Indonesia mengalami suatu perubahan yang fundamental dalam seluruh aspek kehidupannya, yang ditandai dengan pergantian Orde Baru menuju Orde Reformasi. Salah satu aspek yang mengalami perubahan adalah adanya perubahan dalam berbagai tata kenegaraan dan penyelenggaraan kepemerintahan di negara ini, termasuk adanya pelaksanaan otonomi daerah yang lebih terkonsep, karena banyak bermunculan regulasi yang mengatur tentang hal tersebut. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UndangUndang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang kemudian mengalami perubahan dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Nomor 33 Tahun 2004 merupakan contoh regulasi yang mengatur tentang pemerintahan daerah dan pengelolaan keuangan daerah yang memberikan hak, kewajiban, dan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri serta melaksanakan pembangunan daerah. Dengan adanya kedua regulasi tersebut pula, maka reformasi sistem pengelolaan keuangan negara dapat berjalan menuju arah yang lebih baik, sistematis, dan terkoordinir. Reformasi tersebut, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan sumber daya keuangan daerah yang nantinya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat pada masingmasing daerah. Pemerintah daerah dituntut untuk menyelenggarakan kegiatan pemerintahan yang mengarah kepada terciptanya tata kelola yang baik (good governance) yaitu penyelenggaraan pemerintah yang berkeadilan, partisipatif, transparan, dan akuntabel. Untuk itu pemerintah pusat mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah yang kemudian mengalami perubahan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Selain itu pemerintah pusat juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah yang mengamanatkan kepala daerah untuk menyusun laporan keuangan daerah. Langkah pemerintah pusat diawali dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 355/KMK.07/2001 mengenai pembentukan Tim Evaluasi dan

By. Dharma A.W.

Page 1

Percepatan Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang terdiri dari Departemen Keuangan, Departemen Dalam Negeri, dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, yang kemudian menghasilkan pedoman Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD). Selanjutnya, Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah juga diterbitkan, dan merupakan produk hukum yang cukup membantu pemerintah daerah dalam mencatat dan melaporkan kondisi keuangan serta menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan sumber daya keuangan daerah. Namun demikian, pedoman penyusunan laporan pertanggungajawaban pengelolaan keuangan daerah tersebut masih bersifat umum dan tidak mendetail. Untuk itu, melalui kerjasama antara Departemen Keuangan, Departemen Dalam Negeri dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dibentuklah Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah (KSAP). Komite tersebut diharapkan dapat menghasilkan suatu pedoman penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah yang lebih menggambarkan adanya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan Akuntansi Pemerintahan. Akhirnya, pada tahun 2005, disahkan suatu Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, yang terdiri atas Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan dan sebelas Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) yaitu mengenai Penyajian Laporan Keuangan, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, Catatan Atas Laporan Keuangan, Akuntansi Persediaan, Akuntansi Investasi, Akuntansi Aset Tetap, Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan, Akuntansi Kewajiban, Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi. Peraturan Pemerintah ini memuat tentang prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah, yang dibutuhkan dalam rangka penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD. Masing-masing pemerintah daerah wajib menyusun laporan keuangannya, termasuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penyusunan laporan keuangan ini merupakan hal yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah, karena berhubungan dengan penentuan kebijakan yang akan ditempuh dalam rangka pembangunan daerah, dan juga sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas keuangan yang dikelolanya. Penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah ini juga diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai pengganti Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 yang berfungsi sebagai petunjuk teknis di bidang pengelolaan keuangan daerah. Namun, banyak hambatan yang ditemui pemerintah daerah dalam menyusun laporan keuangannya. Proses pendataan, pencatatan, penilaian, pengklasifikasian, penyajian dan pengungkapan akun-akun yang terdapat dalam laporan keuangan dinilai sangat rumit, karena datanya yang banyak dan kompleks, sedangkan sumber daya dan waktu yang tersedia sangat terbatas. Perubahan standar akuntansi pemerintahan dari Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 ke Peraturan Pemerintah

By. Dharma A.W.

Page 2

Nomor 24 Tahun 2005 juga menuntut pemerintah daerah untuk dapat melakukan penyusunan laporan keuangan dengan lebih baik. Sampai saat ini, dalam laporan keuangan pemerintah daerah masih banyak ditemukan kekeliruan dalam pendataan, pencatatan, penilaian, pengklasifikasian, penyajian dan pengungkapan akun-akun yang seharusnya dilaporkan. Berangkat dari permasalahan di atas, penulis mencoba melakukan evaluasi atas kesesuaian penyajian laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2006 dengan standar akuntansi pemerintahan yang berlaku dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006. Oleh karena itu, dalam penyusunan Karya Tulis Tugas Akhir ini penulis memilih judul Evaluasi atas Kesesuaian Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2006 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006. b. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah, antara lain: banyak hambatan yang ditemui pemerintah daerah dalam menyusun laporan keuangannya. Proses pendataan, pencatatan, penilaian, pengklasifikasian, penyajian dan pengungkapan akun-akun yang terdapat dalam laporan keuangan dinilai sangat rumit, karena datanya yang banyak dan kompleks, sedangkan sumber daya dan waktu yang tersedia sangat terbatas. Perubahan standar akuntansi pemerintahan dari Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 ke Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 juga menuntut pemerintah daerah untuk dapat melakukan penyusunan laporan keuangan dengan lebih baik. Sampai saat ini, dalam laporan keuangan pemerintah daerah masih banyak ditemukan kekeliruan dalam pendataan, pencatatan, penilaian, pengklasifikasian, penyajian dan pengungkapan akun-akun yang seharusnya dilaporkan. c. Batasan Masalah Dalam Karya Tulis Tugas Akhir ini penulis membatasi pembahasan masalah hanya mengenai penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2006. Pembahasan masalah didasarkan pada ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yang berkaitan dengan penyusunan laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah, neraca daerah, laporan arus kas daerah, dan catatan atas laporan keuangan daerah.

d. Rumusan Masalah Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah menyusun Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah? 2. Apakah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah menyajikan Laporan Keuangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005? 3. Apakah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah menyajikan Laporan Keuangan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006?

By. Dharma A.W.

Page 3

4.

Bagaimanakah Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006?

e.

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui kesesuaian Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2006 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 2. Mengetahui kesesuaian Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2006 dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 3. Mengevaluasi pencatatan dan pelaporan akun-akun pada Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tahun anggaran 2006 sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan yang berlaku di Indonesia. 4. Memberikan solusi alternatif dari permasalahan yang ada. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi mahasiswa, untuk lebih meningkatkan dan menambah pengetahuan, wawasan, dan pemahaman materi yang berkaitan dengan akuntansi pemerintahan. 2. Bagi program studi, sebagai bahan solusi alternatif dari permasalahan yang berkaitan dengan akuntansi pemerintahan. 3. Bagi peneliti, sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan dan menambah pengetahuan, wawasan, dan pemahaman materi yang telah didapat dan dipelajari dalam perkuliahan, khususnya yang berkaitan dengan akuntansi pemerintahan. 4. Bagi objek penelitian, sebagai bahan evaluasi pencatatan dan pelaporan akun-akun pada Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Kajian Pustaka

f.

5.

BAB. II a.

Landasan Teori Akuntansi Pemerintahan didirikan atas dasar konsep dan konvensi yang mendasari disiplin akuntansi secara keseluruhan dan berbagi banyak karakteristik dengan akuntansi komersil. (Gunardi, Loho 1995). Arif, Muchlis, dan Iskandar (2002, 3) menguraikan definisi akuntansi pemerintahan sebagai berikut: Suatu aktivitas pemberian jasa untuk menyediakan informasi keuangan pemerintah berdasarkan proses pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran suatu transaksi keuangan pemerintah, serta penafsiran atas informasi keuangan. Akuntansi pemerintahan mengkhususkan dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi yang terjadi di badan pemerintah. Akuntan pemerintah menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan dari administrasi keuangan negara. Selain itu, akuntansi pemerintahan meliputi pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran negara, termasuk kesesuaiannya dengan Undang-Undang yang berlaku.

By. Dharma A.W.

Page 4

Sedangkan Arif, Muchlis, dan Iskandar (2002, 7-8) memandang bahwa akuntansi pemerintahan memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: a. b. c. d. Tidak terdapat laporan laba/rugi sebagai bagian dari laporan keuangan, tetapi tetap ada laporan hasil operasi; Terdapat akun anggaran sehingga ada jurnal untuk anggaran yang telah disetujui dan merupakan batas tertinggi (plafond) belanja; Menggunakan akuntansi dana dan berbagai jenis dana dapat digunakan. Pengeluaran modal dilaporkan baik dalam laporan neraca, maupun dalam laporan operasional; Sangat dipengaruhi oleh peraturan-peraturan pemerintah (bersifat kaku); Akun Modal diganti Saldo Dana . Akuntansi pemerintahan memiliki tiga tujuan pokok, yaitu: a. b. c. Pertanggungjawaban (akuntabilitas). Manajerial. Pengawasan. (Nordiawan, Putra, dan Rahmawati 2007, 8).

e. f.

PBB mengeluarkan suatu pedoman untuk akuntansi pemerintahan (A Manual for Governmental Accounting) yang dapat diringkas sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. h. Dapat memenuhi persyaratan Undang-Undang Dasar (UUD), Undang-Undang (UU), dan peraturan lain. Dikaitkan dengan klasifikasi anggaran. Akun-akun harus diselenggarakan. Memudahkan pemeriksaan oleh aparat pemeriksaan. Sistem akuntansi harus terus dikembangkan. Akun-akun harus dikembangkan secara efektif. Sistem harus dapat melayani kebutuhan dasar informasi keuangan guna pengembangan, rencana, dan program. Pengadaan suatu akun. (Arif, Muchlis, dan Iskandar 2002, 8-10).

b. Kerangka Berfikir Laporan keuangan pemerintah disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi dari semua kelompok pengguna. Beberapa kelompok utama pengguna laporan keuangan pemerintah adalah: a. b. c. Masyarakat; Para wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa; Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman;

By. Dharma A.W.

Page 5

d.

Pemerintah.

Pelaporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan, baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik. Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. 6. BAB. III a. Metodologi Penelitian

Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian riset kepustakaan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai konsep dan landasan teori yang akan digunakan untuk mengevaluasi objek permasalahan dan observasi yang dipakai untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif yang berupa dokumen, catatan dan laporan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Badan Pemeriksa Keuangan RI. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2006.

b. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul data terhadap gejala/peristiwa yang diselidiki pada obyek penelitian. c. Pengolahan dan Analisis Data Data yang terkumpul diolah dengan editing dan tabulating. Data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif dengan komparasi dan konversi.

7.

Daftar Pustaka Bastian, Indra. 2002. Sistem Akuntansi Sektor Publik: Modul untuk Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Bastian, Indra dan Gatot Soepriyanto. 2002. Sistem Akuntansi Sektor Publik: Konsep untuk Pemerintah Daerah. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Halim, Abdul, Ak. MBA. 2002. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Nordiawan, Deddi, Iswahyudi Sondi Putra, dan Maulidah Rahmawati. 2007. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

By. Dharma A.W.

Page 6

Soegijanto, Robert Gunadi H., dan Sonny Loho. 1995. Akuntansi Pemerintah dan Organisasi Non Laba. Malang: Pusat Pengembangan Akuntansi FE Universitas Brawijaya. Widjajarso, Bambang, Akhmad Solikin, dan Akhmad Priharjanto. 2006. Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik. Jakarta: Lembaga Pengkajian Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah (LPKPAP). Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah jo Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

By. Dharma A.W.

Page 7

Anda mungkin juga menyukai