Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembangunan pada era industrialisasi memiliki salah satu fokus utama yaitu pengembangan Sumber Daya Manusia. Tenaga kerja merupakan segmen populasi yang menjadi sangat penting dalam era ini karena berhubungan dengan produktivitas industri sehingga penyelenggaraan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) sangat penting untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal serta melindungi tenaga kerja dari risiko yang membahayakan kesehatan dan keselamatannya (1). Kecelakaan industri secara umum disebabkan oleh dua hal pokok yaitu perilaku kerja yang berbahaya (unsafe human act) dan kondisi yang berbahaya (unsafe conditions). Beberapa hasil penelitian menunjukkkan bahwa faktor manusia memegang peranan penting timbulnya kecelakaan kerja. Hasil penelitian menyatakan bahwa 80%-85% kecelakaan kerja disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan faktor manusia (2,3). Proses kegiatan yang mengandung potensi bahaya kecelakaan dapat terjadi di tempat kerja pada bisnis kelistrikan, baik pada kegiatan penyediaan tenaga listrik oleh perusahaan listrik (pembangunan, pembangkitan, penyaluran dan distribusi) maupun pemanfaatannya. Kecelakaan tersebut akan berakibat timbulnya korban tenaga kerja, kerugian pada tenaga kerja dan perusahaan. Penerapan K3 pada perusahaan listrik 1

2 akan mampu menghilangkan atau memperkecil terjadinya kecelakaan, bahkan dapat meningkatkan produktivitas dari tenaga kerja dan perusahaan karena adanya usaha perlindungan serta pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan yang merupakan program utama dari K3 (4). Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang bisnis kelistrikan adalah Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN). PT PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (WKSKT) memiliki tiga cabang di Kalimantan Tengah yaitu Cabang Palangka Raya, Cabang Sampit dan Cabang Kumai. PT. PLN (Persero) WKSKT Cabang Palangkaraya PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) Kahayan Baru merupakan salah satu perusahaan ketenagalistrikan yang telah menerapkan K3 secara keseluruhan yang terangkum dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Setiap proses kegiatan didokumentasikan dalam suatu dokumen Manual SMK3 yang terdiri dari dua belas elemen yang berisikan Standing Operation Procedure (SOP) yang wajib dipatuhi dan dijalankan oleh semua tenaga kerja maupun tamu yang berada dalam area PLTD Kahayan Baru. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lingkungan kerja PT. PLN (Persero) WKSKT Cabang Palangka Raya PLTD Kahayan Baru diketahui kurangnya kesadaran tenaga kerja tentang penerapan K3. Kurang kesadaran yang dimaksud yaitu adanya tenaga kerja yang tidak mematuhi rambu-rambu merokok di ruang kontrol dan tempat pemompaan bahan bakar minyak (BBM). Potensi bahaya yang ada di ruang kontrol adalah ruang kontrol tertutup, full AC, terdapat banyak panel pengatur operasi mesin. Sedangkan potensi bahaya di tempat pemompaan BBM yaitu terdapat

3 dua buah tangki (storage tank) yang berdiameter 10 m dengan volume 600 ton solar, Jika tempat ini dekat dengan sumber api, kedua tangki tersebut terbakar dan dapat menyebabkan ledakan Selain kurangnya ketaatan tenaga kerja terhadap ramburambu di tempat kerja, masalah lain yang dihadapi oleh PT. PLN (Persero) WKSKT Cabang Palangka Raya PLTD Kahayan Baru adalah belum optimalnya pemanfaatan Alat Pelindung Diri (APD) di tempat pemompaan BBM. APD di tempat tersebut telah disediakan tetapi belum optimal digunakan oleh tenaga kerja. Mengingat pentingnya pembelajaran mengenai SMK3 berkaitan risiko bahaya kesehatan yang besar bagi pekerja di tempat kerja, maka perlu adanya kegiatan magang sebagai bentuk pengkajian mengenai permasalahan yang ada di PT. PLN (Persero) WKSKT Cabang Palangka Raya PLTD Kahayan Baru agar dapat dipahami secara menyeluruh dan mampu memberikan saran dalam upaya pemecahan permasalahan yang ada. B. Tujuan Tujuan dalam kegiatan magang dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Tujuan umum dalam pelaksanaan magang adalah sebagai pembelajaran pendekatan keilmuan berbasis kesehatan masyarakat terkait penerapan K3. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dalam pelaksanaan magang adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi prosedur kerja yang terdapat di Manual Book SMK3 PT. PLN

4 (Persero) WKSKT Cabang Palangkaraya PLTD Kahayan Baru. b. Mengidentifikasi masalah yang terdapat di PT. PLN (Persero) WKSKT Cabang Palangka Raya PLTD Kahayan Baru. c. Memprioritaskan masalah yang terdapat di PT. PLN (Persero) WKSKT Cabang Palangka Raya PLTD Kahayan Baru yang berkaitan dengan kecelakan kerja. d. Menentukan alternatif pemecahan masalah yang terdapat di PT. PLN (Persero) WKSKT Cabang Palangka Raya PLTD Kahayan Baru. C. Manfaat Manfaat dalam kegiatan magang dibagi menjadi manfaat untuk mahasiswa dan manfaat untuk pihak perusahaan. Adapun manfaat kegiatan magang tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mahasiswa

a. Memperdalam pengertian tentang cara berpikir dan bekerja yang komprehensif, sehingga dapat menghayati suatu permasalahan kesehatan di suatu instansi. b. Memperdalam pengertian dan penghayatan tentang kemanfaatan ilmu yang dipelajari. c. Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan kesehatan masyarakat. 2. Instansi Magang

a. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, serta ilmu dalam pemecahan masalah kesehatan masyarakat. b. Meningkatkan kerjasama antara lembaga pendidikan dengan PT. PLN (Persero)

5 WKSKT Cabang Palangka Raya PLTD Kahayan Baru. c. Menjalin kemitraan antara institusi pendidikan dengan PT. PLN (Persero) WKSKT Cabang Palangka Raya PLTD Kahayan Baru.

Anda mungkin juga menyukai